SKRIPSI
Disusun oleh :
UJI LESTARI
03.40.0020
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGITJAPRANATA
SEMARANG
2008
-i-
Perpustakaan Unika
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Guna
Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi
Disusun oleh :
UJI LESTARI
03.40.0020
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGITJAPRANATA
SEMARANG
2008
- ii -
Perpustakaan Unika
Pada Tanggal
21 Februari 2008
Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata
Dekan
Dewan Penguji
1. Drs. George Hardjanto, M.Si
(.)
(.)
(.)
- iii -
Perpustakaan Unika
PERSEMBAHAN
- iv -
Perpustakaan Unika
MOTO
-v-
Perpustakaan Unika
KATA PENGANTAR
- vi -
Perpustakaan Unika
3. Segenap Dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmuilmu yang sangat bermanfaat.
4. Staf Tata Usaha dan Non Edukatif Fakultas Psikologi yang telah
membantu dan melayani sehingga mempermudah administrasi.
5. Ayah, ibu, kakak dan adik tercinta yang selalu menyayangi saya
dan selalu membantu saat saya sedang kesulitan.
6. Panca kekasihku yang mau meluangkan waktunya untuk
membantu mencari subjek penelitian dan selalu memberi saya
semangat.
7. teman teman terbaikku Anis, Dimo, Risti dan anak anak
Psikologi angkatan 2003 yang selalu memberi saya semangat saat
saya hampir putus asa.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Semoga amal baik dan segala bantuan serta perhatian yang
diberikan kepada penulis akan bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca yang budiman.
Semarang ,
2008
Penulis
- vii -
Perpustakaan Unika
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ..1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Tujuan Penelitian ......7
C. Manfaat Penelitian ....7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 9
A. Perilaku Seks Bebas Komunitas Punk .9
1. Pengertian Perilaku Seks Bebas Komunitas Punk ..9
2. Aspek aspek Perilaku Seks Bebas 11
3. Tahap tahap Perilaku Seksual ..13
4. Faktor faktor Perilaku Seks Bebas pada Komunitas
Punk 15
B. Pengetahuan Tentang Penyakit Menular Seksual .19
1. Pengertian Pengetahuan Tentang Penyakit Menular
- viii -
Perpustakaan Unika
Seksual.19
2. Jenis jenis Penyakit Menular Seksual ......22
3. Aspek aspek Pengetahuan Tentang Penyakit
Menular Seksual ..24
C. Kontrol Diri ..26
1. Pengertian Kontrol Diri ..26
2. Aspek aspek Kontrol Diri 27
D. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Penyakit Menular
Seksual Dengan Perilaku Seks Bebas Komunitas Punk
..29
E. Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Seks
Bebas Komunitas Punk ...32
F. Hipotesis ..34
BAB III METODE PENELITIAN ..35
A. Identifikasi Variabel variabel Penelitian 35
B. Definisi Operasional Variabel variabel Penelitian .35
C. Populasi dan Pengambilan Sampel ...37
D. Metode Pengumpulan Data ...37
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .41
1. Validitas Alat Ukur .41
2. Reliabilitas Alat Ukur .43
G. Teknik Analisis Data .44
- ix -
Perpustakaan Unika
-x-
Perpustakaan Unika
DAFTAR TABEL
- xi -
1
Perpustakaan Unika
BAB I
PENDAHULUAN
2
Perpustakaan Unika
3
Perpustakaan Unika
4
Perpustakaan Unika
5
Perpustakaan Unika
6
Perpustakaan Unika
informasi
akan
menyebabkan
keterbatasan
7
Perpustakaan Unika
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah bagi
psikologi sosial dan psikologi kesehatan tentang pengetahuan
penyakit menular seksual yang diakibatkan dari perilaku seks bebas
terutama dalam pendidikan seksualitas.
8
Perpustakaan Unika
2. Manfaat praktis
Secara praktis dapat memberikan sumbangan referensi kepada :
Orang tua, pekerja sosial, LSM dan komunitas Punk tentang
hubungan antara pengetahuan terhadap penyakit menular seksual dan
perilaku seks bebas, serta cara melakukan kontrol diri yang baik
sehingga dapat dilakukan hal-hal yang perlu.
9
Perpustakaan Unika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
satu
dengan
yang
lainnya
dan
bersifat
nyata
(Sarwono,2000,h.16).
Menurut Sears, dkk. (1994,h.138), perilaku merupakan
kesiapan individu untuk bereaksi atau kecenderungan untuk
bertindak terhadap objek. Perilaku terbentuk karena adanya sikap
dalam diri seseorang terhadap suatu objek. Perilaku pada hakekatnya
merupakan tanggapan atau balasan terhadap rangsang (Watson,
dalam Sarwono,2002,h.11).
Notoatmojo (dikutip Saraswati,2000,h.6) menyatakan bahwa
perilaku merupakan hasil hubungan antara stimulus atau perangsang
dengan respon. Hasil dari tindakan atau perbuatan suatu organisme
tersebut dapat diamati bahkan dapat dipelajari seperti halnya
perilaku seksual.
Ditambahkan oleh Bourne dan Ekstrand (1979,h.267)
perilaku seksual merupakan suatu bentuk perilaku yang muncul
karena meningkatnya hasrat seksual atau dorongan seksual dan
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan seksual.
Sedangkan Masland (1997,h.77) mengungkapkan bahwa perilaku
seksual adalah tindakan fisik atau mental yang menstimulasi,
10
Perpustakaan Unika
disebut
sebagai
id.wikipedia.org/wiki/punk).
punker
(Setiawan,
2007,
h.1
11
Perpustakaan Unika
12
Perpustakaan Unika
balik.
Remaja
membutuhkan
seseorang
yang
mampu
13
Perpustakaan Unika
norma-norma
sosial
yang
berlaku
dalam
masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas aspek-aspek perilaku seks bebas
yang akan dipakai dalam penelitian adalah aspek biologis, aspek
psikologis, aspek sosial dan aspek moral.
3. Tahap-tahap Perilaku Seksual
Sarwono (1997,h.52) mengemukakan bahwa perilaku seksual
pada masa remaja dapat terlihat dalam beberapa tahap :
a. Berpacaran yang meliputi kegiatan berjalan bersama,
berkencan
b. Berciuman
c. Eksplorasi daerah genetal pasangan
d. Bersenggama
Dalam (Mutadin,2005h.2-3, www.e-psikologi.com), tahapan
perilaku seksual pada umumnya yaitu :
a. Bersentuhan (touching).
Bersentuhan merupakan perilaku dalam bentuk rabaan pada
bagian-bagian
yang
sensitif
yang
bisa
menimbulkan
rangsangan seksual.
b. Ciuman (kissing).
Ciuman yang dilakukan untuk menimbulkan rangsang
seksual, terutama dilakukan pada bagian-bagian yang sensitif
seperti bibir.
c. Bercumbu dengan bergesekan (petting).
14
Perpustakaan Unika
perilaku
seksual
menurut
Hurlock
bersenggama.
Berdasarkan kesimpulan di atas tahapan-tahapan perilaku
yang akan dipakai dalam penelitian adalah berciuman, bercumbu dan
bersenggama.
15
Perpustakaan Unika
untuk
perkawinan
(pendidikan,
pekerjaan,
16
Perpustakaan Unika
17
Perpustakaan Unika
dalam
pergaulan
terdapat
nilai-nilai
atau
Dalam
Paguyuban
Keluarga
Besar
Indonesia
18
Perpustakaan Unika
mempertimbangkan
resiko
perilaku
sebelum
mengambil
keluarga
dalam
menjalankan
fungsi
kontrol,
19
Perpustakaan Unika
TENTANG
PENYAKIT
MENULAR
SEKSUAL
1. Pengertian Pengetahuan Tentang Penyakit Menular Seksual
Menurut Notoatmojo (1993,h.5) pengetahuan merupakan
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah individu melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
20
Perpustakaan Unika
adanya
pengetahuan.
Adanya
pengetahuan
akan
21
Perpustakaan Unika
22
Perpustakaan Unika
jenis
PMS,
bagaimana
penularannya,
gejala
maupun
cara
pencegahannya.
2. Jenis-jenis Penyakit Menular Seksual
Beberapa jenis penyakit menular seksual menurut Saraswati
(2000,h.8-10) adalah sebagai berikut :
a. Infeksi genital non spesifik
Merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh penyebab
non spesifik dan yang tersering karena bakteri Chlamydia
Trachomatis.
b. Sifilis
Sering disebut raja singa yaitu infeksi yang disebabkan oleh
treponema pallidum.Sifilis dapat menular melalui kontak seksual,
alat makan atau yang digunakan bersama dengan penderita dan
melalui jarum suntik atau transfusi darah. Sifilis dapat menyerang
seluruh organ tubuh termasuk selaput lendir anus, kemaluan dan
mulut.
c. Gonore
Sering disebut kencing nanah yaitu penyakit kelamin yang
disebabkan bakteri Neisseria Gonorrhoeae.
d. Kondilomata Akuminata
Sering disebut juga kutil kelamin atau penyakit jengger ayam
yaitu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus
Papilloma Humanus.
e. Kandidosis Vulvovaginal
23
Perpustakaan Unika
24
Perpustakaan Unika
dalam
konsentrasi
tinggi
seperti
Gardnerela
Vaginalis,
(pemahaman);
diartikan
sebagai
suatu
25
Perpustakaan Unika
dengan
menyelesaikan,
cara
mendemonstrasikan,
menyesuaikan,
menghitung,
mengoperasikan,
menghubungkan, menyusun.
d. Analysis;
contoh
kata
kerja:
menemukan
perbedaan,
merancang,
membuat
komposisi,
menyusun
kembali, merevisi.
f. Evaluation (evaluasi); berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian
ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri. Contoh
kata kerja: memberi alasan, membandingkan dan menyimpulkan.
Dari tahapan tahapan di atas penulis memakai tahapan
evaluasi yang terdiri dari memberi alasan, membandingkan dan
menyimpulkan.
Aspek-aspek pengetahuan penyakit menular seksual menurut
Wulandari (2000, h.33) yaitu :
a. Penularan, adalah mengetahui tentang cara-cara penyakit seksual
tersebut menular.
b. Pencegahan, adalah pengetahuan agar tidak tertular penyakit
menular seksual.
c. Infeksi, adalah pengetahuan tanda-tanda timbulnya penyakit
menular seksual.
26
Perpustakaan Unika
yaitu
evaluasi
(terdiri
dari
memberi
alasan,
C. KONTROL DIRI
1. Pengertian Kontrol Diri
Brouwer (dalam Ismailiana,2004,h.6) menyatakan bahwa
kontrol diri adalah kemandirian perilaku utama unsur kognitif dan
afektif yang timbul dari dalam diri individu, bukan karena pengaruh
orang lain. Tinggi rendahnya kontrol diri akan mempengaruhi
bentuk dan arah perilaku seksual remaja.
Chaplin (2000,h.450) kontrol diri adalah kemampuan untuk
membimbing tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan atau
merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsive. Skinner
(dalam Ismailiana,2004,h.13) kontrol diri adalah kepercayaan
individu tentang seberapa banyak kontrol yang dimiliki. Hurlock
(1990,h.246) kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu
mengendalikan emosi keseluruhan ekspresi yang bermanfaat dan
dapat diterima secara sosial.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kontrol
diri adalah kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri,
27
Perpustakaan Unika
kemampuan
untuk
menentukan
siapa
yang
28
Perpustakaan Unika
29
Perpustakaan Unika
kontrol
diri
adalah
kemampuan
mengontrol
perilaku,
kemampuan
menafsirkan
peristiwa,
kemampuan
mengambil keputusan.
D. HUBUNGAN
ANTARA
PENGETAHUAN
TENTANG
30
Perpustakaan Unika
sikap
dan
perilakunya
secara
tidak
langsung
ikut
31
Perpustakaan Unika
terbentuk
melalui
adanya
pengetahuan.
Adanya
Wijanarko,2000,h.32)
32
Perpustakaan Unika
E. HUBUNGAN
ANTARA
KONTROL
DIRI
DENGAN
33
Perpustakaan Unika
seks
Ismailiana,2004,h.6)
yang
aman.
tinggi
Menurut
rendahnya
Brouwer
kontrol
diri
(dalam
akan
34
Perpustakaan Unika
F. HIPOTESIS
1. Adanya hubungan negatif antara pengetahuan tentang
penyakit menular seksual dengan perilaku seks bebas pada
komunitas Punk. Semakin tinggi pengetahuan tentang
penyakit menular seksual semakin rendah perilaku seks bebas
sebaliknya semakin rendah pengetahuan tentang penyakit
menular seksual maka semakin tinggi perilaku seks bebas.
2. Ada hubungan negatif antara kontrol diri dengan perilaku seks
bebas pada komunitas Punk. Semakin tinggi kontrol diri
semakin rendah perilaku seks bebas sebaliknya semakin
rendah kontrol diri maka semakin tinggi perilaku seks bebas.
35
Perpustakaan Unika
BAB III
METODE PENELITIAN
36
Perpustakaan Unika
PMS,
bagaimana
penularannya,
gejala
maupun
cara
Tinggi
rendahnya
skor
skala
yang
diperoleh
37
Perpustakaan Unika
memberikan
jawaban
dengan
menyatakan
tingkat
38
Perpustakaan Unika
2. Metode Tes
Menurut Anastasi (Azwar,2000,h.3) tes pada dasarnya adalah
merupakan suatu pengukuran yang objektif dan standar terhadap
sampel perilaku. Ditambah Azwar (2000,h.3) tes adalah prosedur
yang sistematik, maksudnya tes disusun menurut cara dan aturan
tertentu, prosedur administrasi tes dan pemberian skoring terhadap
hasilnya harus jelas dan dispesifikasi secara terperinci dan setiap
orang yang mengambil tes itu harus mendapat item-item yang sama
dalam kondisi yang sebanding.
Dalam penelitian ini digunakan dua metode pengumpulan
data, yaitu metode skala (meliputi skala perilaku seks bebas dan
skala kontrol diri), dan metode tes pengetahuan tentang penyakit
menular seksual.
1 a.
39
Perpustakaan Unika
1 b.
Favourable
3
3
3
3
12
Unfavourable
3
3
3
3
12
Jumlah
6
6
6
6
24
b)
c)
d)
e)
40
Perpustakaan Unika
10
10
20
41
Perpustakaan Unika
Tabel 3
Rancangan Tes Pengetahuan Tentang Penyakit Menular
Seksual
Evaluasi
Memberi alasan
Membandingkan
Menyimpulkan
Jumlah
Jumlah
3
3
3
9
42
Perpustakaan Unika
mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas terhadap alat ukur
perilaku seks bebas dan kontrol diri menggunakan validitas konstrak
yang artinya validitas yang menunjukkan sejauh mana tes
mengungkap suatu trait atau konstrak teoritik yang hendak
diukurnya (Azwar, 1997,hal.48). Cara yang paling banyak
dipergunakan untuk mengetahui validitas suatu alat ukur adalah
dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh setiap item dengan
skor totalnya. Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total
haruslah signifikan dan untuk memperoleh koefisien korelasi antara
skor item-item skor totalnya dipergunakan teknik Korelasi Product
Moment (Ancok,1987,h.13) yaitu :
N( XY) ( X )(Y)
rxy =
r xy :
XY
X
Y
N
rpq =
(SD
(r )(SD ) (SD )
xy
2
y
43
Perpustakaan Unika
rxy
pq
44
Perpustakaan Unika
k r
1+ (k 1)r
: koefisien alpha
K : jumlah butir
r : rerata korelasi antar butir
l : bilangan konstan
variabel
bebas
dengan
variabel
tergantung
45
Perpustakaan Unika
BAB IV
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
46
Perpustakaan Unika
B. Persiapan Penelitian
Dalam mempersiapkan penelitian ini, peneliti melakukan
penyusunan alat ukur. Di dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan
adalah skala perilaku seks bebas , skala kontrol diri dan tes pengetahuan
tentang penyakit menular seksual. Skala dan tes diberikan secara
sekaligus kepada subjek dan pernyataan dari setiap item dibuat dengan
bahasa yang sederhana agar mudah dipahami dan dimengerti.
a. Skala perilaku seks bebas disusun berdasarkan empat aspek
perilaku seks yaitu aspek biologis, aspek psikologis, aspek sosial
dan aspek moral. Skala perilaku seks bebas terdiri dari 24 butir
pernyataan dan disediakan empat pilihan jawaban dalam setiap
pernyataan dan subjek diminta untuk memilih salah satu dari
tempat pilihan jawaban. Penilaian skala berdasarkan dua
kelompok item - item yang berbentuk favourable dan
unfavourable dengan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sering
(SS), Sering (S), Jarang (J), Tidak Pernah (TP).
Adapun skor untuk setiap jawaban akan bergerak dari 4
sampai 1untuk item yang berbentuk pernyataan favourable dan
bergerak dari 1 sampai 4 untuk item yang berbentuk pernyataan
unfavourable. Sebaran butir pernyataan dari perilaku seks bebas
dapat dilihat pada tabel empat berikut ini :
47
Perpustakaan Unika
Tabel 4
Sebaran Item Skala Perilaku Seks Bebas
Aspek
Biologis
Psikologis
Sosial
Moral
Jumlah
5,13,17
2,10,22
7,15,19
4,12,24
12
6
6
6
6
24
48
Perpustakaan Unika
Tabel 5
Sebaran Item Tes Pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual
Pengetahuan
Memberi alasan
Membandingkan
Menyimpulkan
Jumlah
Jumlah
3
3
3
9
49
Perpustakaan Unika
Tabel 6
Sebaran Item Skala Kontrol Diri
Aspek
Kemampuan
mengontrol
perilaku
Kemampuan
mengontrol
stimulus
Kemampuan
mengantisipasi
peristiwa
Kemampuan
menafsirkan
peristiwa
Kemampuan
mengambil
keputusan
jumlah
6,16
7,17
2,12
3,13
8,18
9,19
4,14
5,15
10,20
10
10
20
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 18 - 19 Agustus 2007.
Pelaksanaan penelitian dilakukan terhadap 20 orang yang tergabung
dalam komunitas Punk dengan tempat di sekitar Water Tower karena
disana merupakan tempat berkumpulnya Punkers.
Peneliti dibantu oleh seorang teman yang sebelumnya sudah
dijelaskan tentang petunjuk cara pengisian skala, membagikan skala
yang harus diisi kepada subjek satu per satu. Peneliti atau asisten akan
memberi petunjuk dan menerangkan cara pengisian skala dan
memastikan bahwa subjek telah mengerti apa yang diinginkan oleh
peneliti. Pertama, peneliti meminta kesediaan subjek untuk mengisi
skala. Apa bila subjek bersedia maka peneliti selanjutnya menanyakan
50
Perpustakaan Unika
Penghitungan validitas item untuk skala perilaku seks bebas dan kontrol
diri menggunakan teknik korelasi product moment, sedangkan untuk tes
pengetahuan tentang penyakit menular seksual uji validitasnya dengan
menggunakan validitas isi ( content validity ) yang kemudian hasilnya
dikorelasikan
dengan
teknik
part
whole.
Pada
penelitian
ini
51
Perpustakaan Unika
Tabel 7
Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Perilaku Seks Bebas
Aspek
Favourable Unfavourable Jumlah
Biologis
1,9*,21
5,13*,17
6
Psikologis
6,14*,18
2*,10*,22*
6
Sosial
3*,11*,23*
7*,15,19*
6
Moral
8*,16*,20
4*,12,24*
6
Jumlah
12
12
24
Keterangan :
Tanda ..* = Nomor item gugur.
2. Tes pengetahuan tentang penyakit menular seksual menggunakan
validitas isi (content validity).
Validitas isi yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional
judgment. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validitas ini
adalah sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak
diukur. Validitas isi tergantung pada penilaian subjektif individual,
dikarenakan estimasi validitas ini tidak melibatkan perhitungan
statistik apapun melainkan hanya analisis rasional maka tidaklah
diharapkan
setiap
orang
akan
sama
sependapat
mengenai
52
Perpustakaan Unika
Tabel 8
Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Kontrol Diri
Aspek
Kemampuan
mengontrol
perilaku
Kemampuan
mengontrol
stimulus
Kemampuan
mengantisipasi
peristiwa
Kemampuan
menafsirkan
peristiwa
Kemampuan
mengambil
keputusan
jumlah
6,16
7*,17*
2*,12
3*,13*
8*,18*
9*,19
4*,14*
5*,15
10,20*
10
10
20
Keterangan :
Tanda ..* = Nomor item gugur.
53
Perpustakaan Unika
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Asumsi
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi. Uji asumsi merupakan syarat yang harus dipenuhi
sebelum melakukan pengujian hipotesis yang terdiri dari uji normalitas
dan uji linieritas.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas sebaran dilakukan dengan menggunakan program
kolomogorov sminornov Z dari SPSS. Hasil uji normalitas dari
variabel perilaku seks bebas adalah K-S-Z = 0.496 dengan p > 0.05;
pengetahuan tentang penyakit menular seksual adalah K-S-Z = 0.593
dengan p > 0.05; sedangkan kontrol diri adalah K-S-Z = 0.491
dengan p > 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel
perilaku seks bebas, variabel pengetahuan tentang penyakit menular
seksual dan variabel kontrol diri mempunyai distribusi yang normal.
2. Hasil Uji Linieritas
Hasil uji linieritas hubungan antara data variabel perilaku seks bebas
ditinjau dengan data variabel pengetahuan tentang penyakit menular
seksual, diperoleh nilai Flin = 2.312 p > 0,05. Hasil uji linieritas
hubungan antara data variabel perilaku seks bebas ditinjau dengan
data variabel kontrol diri, diperoleh nilai Flin = 0,530 p > 0,05. Hasil
uji linieritas menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas
(pengetahuan tentang penyakit menular seks sual dan kontrol diri)
54
Perpustakaan Unika
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian antara variabel perilaku seks
bebas dengan pengetahuan tentang penyakit menular di peroleh nilai
55
Perpustakaan Unika
rxy = 0,337 dengan p > 0,05 yang berarti hipotesis yang diajukan
ditolak dan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
pengetahuan tentang penyakit menular seksual dengan perilaku seks
bebas pada komunitas Punk.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Menurut Fishbein dan Ajzen (dikutip Saraswati,2000,h.3)
perilaku
terbentuk
melalui
adanya
pengetahuan.
Adanya
56
Perpustakaan Unika
jalanan yang bebas tanpa aturan dan norma norma yang mengikat
mereka menjadikan kesempatan bagi mereka untuk berbuat semau
mereka sendiri. Selain itu mereka juga memiliki norma sendiri
bahwa melakukan hubungan seksual tidak dengan pesangannya yang
syah adalah suatu kelaziman bagi mereka.
Dengan
adanya
norma
yang
mereka
miliki
tersebut
diabaikan, mereka
lebih cenderung
untuk
57
Perpustakaan Unika
58
Perpustakaan Unika
ingin dicapai). Hal ini berbeda dengan self efficacy yang artinya
keyakinan bahwa seseorang dapat berhasil dalam melakukan sesuatu
atau kemampuan yang dirasakan seseorang untuk membentuk
perilaku yang relevan pada tugas atau situasi khusus (Pervin, dalam
Smet,1994). Dengan self efficacy untuk mencapai suatu tujuan ada
tahapan tahapannya sehingga seseorang dapat berhasil dalam
melakukan sesuatu.
Ada kemungkinan para komunitas Punk belum bisa
merealisasikan kontrol dirinya pada suatu kenyataan dan kurang bisa
menggunakan self efficacynya untuk menghadapi masalahnya. Hal
ini juga salah satu penyebab aspek kemampuan mengantisipasi
peristiwa gugur selain itu sebagian besar komunitas Punk adalah
berlatar belakang dari korban broken home dan tidak dapat
beradaptasi di lingkungan tempat tinggal akan norma norma sosial
sehingga mereka melarikan diri dari masalah mereka dan turun ke
jalanan selain itu mereka memiliki prinsip hari ini ya hari ini besok
ya besok.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa para komunitas
Punk belum bisa untuk merealisasikan kontrol dirinya, dapat
diketahui dari kemampuan mereka dalam mengantisipasi peristiwa
kurang baik kemungkinan besar mereka tidak tahu cara cara
mereka menyelesaikan masalahnya (self efficacy rendah) dan
mereka cenderung melarikan diri dari masalah yang mereka hadapi.
Kemungkinan besar jumlah item yang sedikit dan subjek
sedikit
mengakibatkan
tabel
tinggi
serta
peneliti
tidak
59
Perpustakaan Unika
60
Perpustakaan Unika
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis dapat
disimpulkan bahwa :
1.) Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang penyakit menular
seksual dengan perilaku seks bebas pada komunitas punk. Hipotesis 1
ditolak.
2.) Tidak ada hubungan antara kontrol diri dengan perilaku seks bebas pada
komunitas punk. Hipotesis 2 ditolak.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan maka
dapat dituliskan beberapa saran :
1. Diharapkan orang tua dan LSM mengajarkan dan memberi contoh cara
mentaati norma norma sosial yang ada di lingkungan sekitar secara
benar serta mengawasi anak anaknya dalam pergaulannya terutama
pada komunitas Punk.
2. Diharapkan para orang tua mendampingi dan mengajarkan anak anaknya terutama pada komunitas Punk untuk menyelesaikan masalah
tidak secara langsung pada hasil akhirnya tetapi juga mengajarkan cara
cara / tahapan tahapan untuk mencapai hasil akhir yang baik.
3. Saran bagi para peneliti lain yang tertarik dengan tema yang sama,
disarankan untuk mengungkap perilaku seksual ditinjau dari faktor lain
61
Perpustakaan Unika
misalnya : norma norma sosial, self efficacy, dan peran orang tua;
selain itu jumlah item yang lebih banyak serta jumlah subjek yang lebih
banyak.
62
Perpustakaan Unika
DAFTAR PUSTAKA
63
Perpustakaan Unika
64
Perpustakaan Unika
Sears, D.O; Freedman, J.L; dan Peplau, L.A. 1994. Psikologi Sosial. Alih
Bahasa : Michael Adyanto. Yogyakarta: Erlangga.
Setiawan. 2007. PUNK . http: id.wikipedia.org/wiki/Punk. 27 Oktober
2007.
Setyorini, Dewi dan Wibhowo, Cristine. 2006. Psikologi Eksperimen.
Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.
Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.
Suryabrata, S. 1993. Pembimbing ke Psikodiagnostik II. Yogyakarta:
Rakesarasin Press.
Thornburg, H.D.
Wadsworth.
1982.
Development
In
Adolescence.
California:
56
Perpustakaan Unika
LAMPIRAN
57
Perpustakaan Unika
No.
Tangal
Jenis kelamin
SELAMAT MENGERJAKAN
&
58
Perpustakaan Unika
PETUNJUK SKALA I
Skala ini bukan suatu tes, Anda diharapkan tidak ragu-ragu dalam
menjawab dan tidak terpengaruh oleh orang lain, sebab hal ini tidak ada
jawaban yang salah. Semua jawaban Anda adalah BAIK dan BENAR sejauh
hal itu sesuai dengan kondisi Anda yang sesungguhnya. Jawaban Anda tidak
akan mempengaruhi nama baik Anda dan dijamin kerahasiaannya.
Untuk Skala Pertama, Anda dapat memilih salah satu dari empat
pilihan jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang ( X ) pada
pilihan Anda, yaitu :
SS : jika hal tersebut Sangat Sering Anda lakukan.
S : jika hal tersebut Sering Anda lakukan.
J : jika hal tersebut Jarang Anda lakukan.
TP : jika hal tersebut Tidak Pernah Anda lakukan.
Bila Anda ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan ( = ) pada
jawaban yang salah, kemudian berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang
benar.
Misal :
SS
TP
59
Perpustakaan Unika
SKALA I
No
1
Pernyataan
Saya menikmati rabaan halus pada bagian tubuh saya, yang
dilakukan oleh pacar.
Saya merasa risih jika pacar saya meraba alat kelamin saya
10
11
12
13
14
15
SS
TP
60
Perpustakaan Unika
16
17
18
19
20
21
22
23
24
61
Perpustakaan Unika
PETUNJUK SKALA II
Skala ini bukan suatu tes, Anda diharapkan tidak ragu-ragu dalam
menjawab dan tidak terpengaruh oleh orang lain, sebab hal ini tidak ada
jawaban yang salah. Semua jawaban Anda adalah BAIK dan BENAR sejauh
hal itu sesuai dengan kondisi Anda yang sesungguhnya. Jawaban Anda tidak
akan mempengaruhi nama baik Anda dan dijamin kerahasiaannya.
Untuk Skala Kedua, Anda dapat memilih salah satu dari empat
pilihan jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang ( X ) pada
pilihan Anda, yaitu :
SS : jika pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan Anda.
S
Bila Anda ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan ( = ) pada
jawaban yang salah, kemudian berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang
benar.
Misal :
SS
TS
STS
62
Perpustakaan Unika
SKALA II
No.
1
Pernyataan
SS
Bila
terjadi
perkelahian
antar
gang
saya
dapat
melerainya.
8
pribadi
saya
bertentangan
dengan
10
TS
STS
63
Perpustakaan Unika
11
besar
tergantung
pada
kemahiran
saya
mengemudi.
12
13
14
15
16
17
18
19
20
64
Perpustakaan Unika
TES
...............
65
Perpustakaan Unika
5. Antara kondom dengan obat antibiotik mana diantara keduanya yang lebih efektif
dalam pencegahan penyakit menular seksual ( PMS ) ? Jelaskan !
Jawab:
6. Mengapa seorang wanita yang sedang mengandung ( hamil ) lebih memiliki risiko
tinggi jika terinfeksi penyakit menular seksual ( PMS ) dibandingkan dengan
seorang pria ?
Jawab:
Kasus
Aan dan Rina adalah dua remaja yang terlibat hubungan seksual pranikah,
mereka melakukan hungungan seksual atas dasar suka sama suka. Selang dua minggu
setelah mereka melakukan hubungan seksual Rina mengeluh bahwa ada luka yang
tidak nyeri pada sekitar alat kelamin, anus dan mulut; Setelah enam minggu
kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening disusul badan tidak enak dan
bercak kemerahan pada kulit. Suatu ketika Ani ( adik Rina ) yang berumur 7 tahun
menggunakan alat makan yang baru saja dipakai oleh Rina dan dalam jangka waktu
beberapa minggu Ani mengalami gejala-gejala yang sama seperti yang dialami oleh
Rina. Setelah diperiksakan ke dokter ternyata Ani mengidap penyakit menular
seksual yaitu sifilis (raja singa).
1. Dari kasus di atas apakah Rina mengidap penyakit sifilis ? Bagaimana cara-cara
penularan penyakit sifilis itu terjadi ?
Jawab:
66
Perpustakaan Unika
2. Berdasarkan kasus di atas, bagaimana cara terbaik untuk mencegah agar penyakit
sifilis tidak tertular kepada orang lain ?
Jawab:
3. Dari kasus tersebut, sebutkan ciri-ciri orang yang terinfeksi penyakit sifilis !
Jawab:
67
Perpustakaan Unika
KUNCI JAWABAN
TES
PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Nomor soal
nilai
jawaban
penyakit
menular
seks
sehingga
PSK
68
Perpustakaan Unika
69
Perpustakaan Unika
70
Perpustakaan Unika
Ada luka tidak nyeri pada sekitar alat kelamin, anus dan
mulut, setelah 6 minggu timbul pembesaran getah
bening disusul badan tidak enak dan bercak kemerahan
pada kulit.