SAMBUNGAN
5.1. KETENTUAN UMUM
5.1.1. Bagian-bagian sambungan
5.1.2. Klasifikasi sambungan
5.1.3. Ketentuan lainnya
5.2. KETENTUAN SAMBUNGAN BAUT
5.1.1. Jarak baut
5.1.2. Lubang baut
5.1.3. Ukuran baut
5.3. PERHITUNGAN SAMBUNGAN BAUT
5.3.1. Perhitungan kekuatan baut
5.3.2. Baut yang memikul beban geser-tumpu
5.3.3. Baut yang memikul beban tarik
5.3.4. Baut yang memikul beban kombinasi geser-tumpu dan tarik
5.3.5. Perhitungan distribusi beban terhadap satu baut
5.4. KETENTUAN SAMBUNGAN LAS
5.4.1. Las tumpul
5.4.2. Las sudut
5.5. PERHITUNGAN SAMBUNGAN LAS
5.5.1. Las tumpul
5.5.2. Las sudut
5.6.
Teori STRUKTUR BAJA I
39
Bagian-bagian sambungan
Ada tiga bagian yang menentukan dalam suatu sambungan, yaitu :
Profil/pelat yang disambung
Alat sambung/pengencang (baut atau las)
Komponen sambungan (pelat/profil penyambung/buhul/pendukung/pengisi)
5.1.2.
Klasifikasi sambungan
Suatu struktur, pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang harus disambung. Gaya dalam
yang ada akan didistribusikan kepada komponen struktur dan sambungan. Kondisi sambungan akan
menentukan kondisi dari struktur.
Ada tiga klasifikasi sambungan :
Sambungan kaku/jepit
Sambungan dianggap memiliki kekakuan yang cukup untuk mempertahankan sudut-sudut
di antara komponen-komponen struktur yang disambung. Sambungan ini mampu menahan
beban momen.
Sambungan semi kaku
Sambungan tidak memiliki kekakuan yang cukup untuk mempertahankan sudut-sudut di
antara komponen-komponen struktur yang disambung, namun dianggap cukup untuk
memberikan kekangan yang dapat diukur terhadap perubahan sudut-sudut tersebut.
Sambungan sederhana/sendi
Sambungan tidak mampu menahan momen, sehingga dianggap bebas momen.
5.1.3.
Ketentuan lainnya
40
Kuat rencana minimum sambungan dapat dilihat pada SNI butir 13.1.4.
5.2. KETENTUAN SAMBUNGAN BAUT
5.2.1. Jarak baut
Jarak antara pusat lubang baut
- Minimum 3dlubang
- Maksimum 15tp dan maksimum 200mm
Jarak ke tepi
- Minimum 1dlubang
- Maksimum 12tp dan maksimum 150mm
5.2.2.
Lubang baut
Bila diameter baut 24mm, maka diameter lubang = diameter nominal baut + 2mm
Bila diameter baut > 24mm, maka diameter lubang = diameter nominal baut + 3mm
5.2.3.
Ukuran baut
Ukuran baut dalam satuan mm antara lain : 12,5/15/20/22/25/28/30/35/40.
41
Ru Rn
Secara lebih spesifik, maka perhitungan kuat baut rencana atau kuat nominal baut tergantung pada
arah beban terhadap baut, yaitu :
Baut yang memikul beban geser-tumpu (arah gaya tegak lurus baut)
Baut yang memikul beban tarik (arah gaya sejajar baut)
Baut yang memikul beban kombinasi geser dan tarik (arah gaya tegak lurus dan sejajar baut)
5.3.2.
Baut yang memikul beban geser-tumpu (arah gaya tegak lurus baut)
Pada sambungan baut dengan beban geser-tumpu, ada dua kemungkinan rusaknya sambungan, yaitu
disebabkan oleh :
a. Baut putus karena geser, dihitung dengan kuat geser rencana (V d)
b. Pelat rusak karena tumpu, dihitung dengan kuat tumpu rencana (R d)
Besarnya kuat rencana akibat geser-tumpu diambil yang terkecil dari dua rumus berikut ini :
a. Kuat geser rencana (Vd)
42
Vd = fVn = f r1fubAb
5.3.3.
43
Td = fTn = f 0,75fubAb
5.3.4.
Baut yang memikul beban kombinasi geser-tumpu dan tarik (arah gaya tegak lurus dan sejajar baut)
Syarat yang harus dipenuhi dalam merencanakan baut yang memikul beban kombinasi geser dan
tarik ada tiga yaitu :
44
45
[MPa]
[MPa]
Rvu
Rvu
Vu =
n
Rvu
Rtu
Tu =
n
46
Mvu.ymaks
Vux =
x2 + y2
Mvu.xmaks
Vuy =
x2 + y2
Mvu
Vu = (Vux2+ Vuy2)
d. Beban momen sejajar baut
47
Mtu
Mtu.ymaks
Tu = Tux =
y2
Las tumpul
Las tumpul adalah bentuk las yang dipakai untuk menyambung dua bagian komponen
struktur, dimana antara las dan bahan induk hampir seluruhnya menyatu. Ada dua macam type las
tumpul, yaitu :
- Las tumpul penetrasi penuh (penyatuan antara las dan bahan induk sepanjang kedalaman
penuh sambungan)
- Las tumpul penetrasi sebagian (kedalaman penetrasi lebih kecil dari kedalaman penuh
sambungan)
48
5.4.2.
Las sudut
Las sudut adalah bentuk las yang dipakai untuk menyambung dua bagian komponen
struktur, dimana panjang las sesuai kebutuhan (hasil perhitungan).
L
tt
tt = tebal las
L = panjang las
Las tumpul
Syarat yang harus dipenuhi adalah
Ru Rnw
49
Sambungan dibebani gaya tarik atau tekan aksial terhadap luas efektif
Rnw = kuat nominal sambungan las[N]
y = faktor reduksi saat leleh
tt = tebal rencana las[mm]
yRnw = 0,9tt fyw fy = tegangan leleh bahan dasar[MPa]
fyw = tegangan leleh bahan las [MPa]
yRnw = 0,9tt fy
50
5.5.2.
Las sudut
Ukuran minimum las sudut dapat dilihat pada Tabel 13.5-2
Ukuran maksimum las sudut :
- Setebal komponen (bila tebal komponen < 6,4mm)
- Setebal komponen dikurangi 1,6mm (bila tebal komponen 6,4mm)
Panjang efektif minimum 4tt
Luas efektif = panjang efektif tt
Syarat yang harus dipenuhi adalah
Ru Rnw
51