Anda di halaman 1dari 2

Analisis Volumetri

Mengukur volume larutan jauh lebih cepat dibandingkan dengan menimbang berat suatu zat
dengan metode gravimetri. Tingkat ketepatan juga sama . analisis volumetri dikenal dengan
titrimetri, dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang sudah
diketahui konsentrasinya dan dialirkan melalui buret dlm btk larutan. Kemudian konsentrasi
berlangsung kuantitatif dan tidak terjadi reaksi samping. Jika reagen penitrasi diberi berlebih
maka harus diketahui dengan suatu indikator.
4.1 Terminologi A V
Volume pada jumlah reagen ditambahkan sama dengan yang diperlukan untuk bereaksi
sempurna oleh zat yang dianalisis dsbt titik ekuivalen. Mis dlm titrasi AgNO3 dengan NaCl
titik ekuivalen tercapai bila masing masing 1 mol zat tersebut sling bereaksi
Ag+ + Cl-

AgCl

Konsentrasi Ag+ dan Cl- yang tidak terendapkan harus sama dengan titik ekuivalen dan pada
data ini titik ekuivalen nya 1.2 x 10 -5 molar. Sedangkan volume dimana perubahan warna
terjadi disebut titik akhir. Titik ekuivalen dan titik akhir tidaklah sama. Titik akhir tercapai
setelah titik ekuivalen tercapai. Perbedfaan titik akhir dan titik ekuivalen disebut kesalahan
titik akhir. Kesalahan titik akhir adl kesalahan acak yang berbeda utk setiap sistem, bersifat
aditif dan nilainya dapat dihitung. Melalui metode potensiometri dan konduktometri kes titik
akhir dapat ditekan sampai nol.
Metode titrimetri bergantung pada larutan standar yang mengandung sejumlah reagen
persatuan vol larutan dengan ketetapan yg tinggi. Konsentraosi dinyatakan dalam normalitas (
g eq/l). Larutan standar disiapkan dengan menimbang reagen murni secara tepat, karena tidak
semua standar tersedia dalam keadaan murni. Karena itu disebut dengan standar primer,
larutan yang tersedia dlm komposisi yg murni dan jelas, tidak menghasilkan reaksi samping.
Bila zat asam atau basa maka perlu tetapan ionisasi yang besar, berat equivalen harus besar.
Contoh standar :
1.
2.
3.
4.
5.

Asam : HCl, H3SO4, KHIO3, C6H5COOH, Khptalat dll


Basa : Na2CO3, MgO, Na2B4O7
Oksidator : K2Cr2O7, KbrO3, KIO3 I2, KH(IO3)2
Reduktor : Na2C2O4, K4Fe(Cn)6
Lain lain : NaCl, KCl

4.2 Metode Volumetri


1. titrasi asam basa yang meliputi reaksi asam dan basa baik kuat maupun lemah
2. titrasi redoks adl titrasi yang meliputi hampir semua reaksi oksidasi reduksi
3. titrasi pengendapan meliputi pembentukan endapan

4. titrasi kompleksometri sebagian besar meliputi titrasi EDTA seperti titrasi spesifik dan
dapat digunakan utk melihat perbedaan pH pada pengompleksan

Titrasi asam basa memberikan titik akhir yang cukup tajam dan utk itu digunakan pengamatan
dengan indikator bila pH titik ekuivalen antara 4-10. Demikian juga titik akhir titrasi akan
tajam pada titrasi asam / basa lemah jika titer yang digunakan asam kuat / basa kuat dengan K
besar dari 104.

Anda mungkin juga menyukai