Pencemaran Sungai Cilamaya makin parah. Akibatnya, ribuan hektare areal persawahan di
empat kecamatan di Kabupaten Subang, rusak. (Usep Husaeni/KORAN SINDO)
SUBANG - Ribuan hektare areal persawahan di empat kecamatan di Kabupaten Subang,
yakni Pabuaran, Cipeundeuy, Patokbeusi, dan Blanakan, rusak. Sebab, sawah-sawah tersebut
diairi Sungai Cilamaya yang telah tercemar limbah berbahaya dari sejumlah pabrik di
kawasan Purwakarta, Subang, dan Karawang (purwasuka).
Kerusakan tersebut mengakibatkan ribuan hektare sawah itu terancam puso, sehingga bisa
menimbulkan kerugian besar bagi para petani.
Petani Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Tajudin (50), mengaku tidak punya pilihan
lain untuk mengairi lahan sawahnya yang kekeringan selain mengambil air dari Sungai
Cilamaya. Namun, akibat sungai tercemar limbah, dirinya terpaksa harus merugi karena
sawahnya rusak.
"Tadinya saya pengin nyelamatin sawah yang kekeringan. Karena Sungai Cilamaya sumber
air satu-satunya yang masih ada, saya bersama petani lainnya terpaksa ambil air dari sungai
itu. Tapi celakanya, karena pencemaran sungainya makin parah, tanaman padi saya malah
rusak. Saya bisa gagal panen," keluhnya kepada KORAN SINDO, Senin (27/10/2014).
Petani lainnya asal Dusun Grinting, Desa Cilamaya Girang, Kecamatan Blanakan, Kadafi
(55), menyebut air sungai yang tercemar tidak hanya merusak tanaman padi, tapi juga