(Shaftesbury, Hutcheson, Burke, Hume) Abad ke 18 1. Waktu yang kritis serta titik balik dalam sejarah pemikiran estetika. 2. Sejumlah pemikir Inggris bergulat secara intensif pada masalah "Filsafat Cita Rasa" 3. Estetika modern dimulai terutama dipelopori oleh para filsuf. 4. Filsuf Jerman, Baumgarten (1714-1762) telah menemukan dan menggunakan kata "Estetika" untuk pertama kalinya. Dalam pemikiran filsafat terdapat doktrin tentang kemampuan mental sejak Abad Pertengahan: 1. Kemampuan Vegetatif: masalah nutrisi dan perkembangbiakan. 2. Kemampuan Lokomotif: gerak. 3. Kemampuan Rasional: sikap mental. 4. Kemampuan Sensoris: persepsi, imajinasi, dan yang sejenisnya. A. Anhony Ashley Cooper (Shaftesbury) (1671-1713) 1. Menjadi anggota parlemen untuk Poole dari tahun 1695-1698. 2. Mewarisi gelar kebangsawanan Earl of Shaftesbury pada 1699. 3. Pada 1702, mengundurkan diri dari kehidupan umum dan menulis sisa karangan yang dikumpulkan dalam Characteristics (1708-1711). 4. Berpendapat bahwa apa yang disebut faculty of taste itu bukan merupakan satu indra selera sendiri, tetapi yang bersifat dwitunggal karena mempunyai dua fungsi. B. Francis Hutcheson (1694-1746) 1. Filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menulis tentang estetika dan moral. 2. Menjabat sebagai profesor di Universitas Glasgow. 3. Salah satu tokoh yang mendudukkan 'sisten seni modern'. 4. Membantah teori psikologi Hobbes tentang tingkah laku bersifat mementingkan diri karena menurutnya kesadaran akan keindahan itu sifatnya langsung, artinya tanpa melalui pikiran. 5. Rasa keindahan itu sifatnya pasif yaitu bereaksi secara otomatis. C. Edmund Burke (1728-1797) 1. Pengacara dan politisi ulung. 2. Lewat kritiknya atas Revolusi Perancis, ia menjadi pendiri pemikiran konservatif modern. 3. Kekuatan reputasinya terletak pada karir politik dan tulisan-tulisanya. 4. Diangkat menjadi anggkota Parlemen untuk pertama kalinya, pada 1760. 5. Menulis beberapa buku politik dan pamflet, termasuk karya terkenal. D. David Hume (1711-1776) 1. Filsuf Skotlandia, ekonom dan sejarawan. 2. Filsuf besar pertama dari era modern yang membuat filosofi naturalis. 3. Filosofinya mengandung penolakan atas prevalensi dalam konsepsi dari pikiran manusia. 4. Filosofinya diasosiasikan dengan kepercayaan dalam kekuatan akal manusia dan penglihatan dalam realitas, dimana kekuatan yang berisi seritikasi Tuhan. 5. Memiliki kontribusi terpenting untuk Estetika. 6. Menurutnya pengetahuan datang dari pengalaman inderawi. 7. Menurut Hume ada 5 Standard Selera: kehalusan (delicacy), pikiran sehat (good sense), terlatih (practiced), punya perbandingan (comparison), dan bebas dari prasangka. Niko Mulyadi