Anda di halaman 1dari 18

ASIMILASI NITROGEN

TUGAS KAJIAN SAINS II

OLEH:
Lailatul Tarwiyati
157795045

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
2016
ASIMILASI NITROGEN
Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di atmosfer adalah
nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis sangatlah terbatas.
Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam

penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses, yaitu : fiksasi nitrogen,
mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.
Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur
nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi
secara biologis maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam
ekologi karena ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci,
termasuk produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar
fosil, penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan pelepasan nitrogen dalam air limbah telah secara
dramatis mengubah siklus nitrogen global. Pembukaannya sudah cukup, sekarang kita menginjak
ke detail proses daur / siklus nitrogen.
Adapun fungsi Nitrogen dalam ekosistem adalah:

Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya dimasukkan

ke dalam protein untuk pertumbuhan.


Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam nukleat, seperti DNA dan RNA yang

nantinya membawa hereditas.


Nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting untuk fotosintesis dan
pertumbuhan lebih lanjut.
Meskipun atmosfer bumi merupakan sumber berlimpah nitrogen, sebagian besar relative

tidak dapat digunakan oleh tanaman. Pengolahan kimia atau fiksasi alami (melalui proses
konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan untuk mengkonversi gas nitrogen
menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh organisme hidup, oleh karena itu nitrogen menjadi
komponen penting dari produksi pangan. Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk "tetap"
nitrogen, (juga dikenal sebagai nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang
dapat tumbuh pada sebidang tanah.

A. Proses-Proses Dalam Daur Nitrogen

Asimilasi Nitrogen| 1

Gambar 1. Daur Nitrogen


Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen organik,
amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik
dapat berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan
organik atau humus dibangun. Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk
kimia lain, hal ini dikarenakan tumbuhan tidak dapat memanfaatkan nitrogen diatmosfer
secara langsung. Oleh karena itu Nitrogen harus diubah bentuknya menjadi material yang
dapat diserap yakni ammonium.
Banyak proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau
menumpuk nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di atas
menunjukkan bagaimana proses-proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen
(lihat gambar siklus nitrogen).
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen
di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogen disebut
diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan
hidrogen dan nitrogen.
Fiksasi nitrogen secara biologis adalah fiksasi biologis beberapa bakteri simbiotik
(paling sering dikaitkan dengan tanaman luguminosae atau

polongan) dan beberapa

bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah
Asimilasi Nitrogen| 2

contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang hidup
dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs.
Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain: Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, Nostoc, anabaena and Frankia. Selain itu
ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi,
dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof.
Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses nonbiologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat mengkonversi
unsur nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif, yakni seperti fiksasi biologis,
industry fiksasi nitrogen, pembakaran bahan bakar fosil, dan reaksi lain seperti
pembentukan NO dari N2 dan O2 k karena foton dan terutama petir, dapat memfiksasi
nitrogen.
a. Peran Mikroorganisme
Mikroorganisme yang berperan dalam akar banyak spesies telah diidenifikasi. Pada
beberapa pohon tropika adalah cyanobakteri, tetapi pada sebagian besar spesies yang
melaksanakan proses ini adalah organism seperti aktinomycetes (bakteri berfilamen). Pada
polong-polongan yang berperan adalah spesies bakteri dari Rhizobium . Satu spesies
Rhizobium tertentu biasanya efektif hanya pada satu spesies polong-polongan. Rhizobuim
adalah bakteri aerob yang bertahn sebagai saprofit dalam tanah hingga menginfeksi akar
rambut atau merusak sel epidermis (lihat gambar dibawah). Respon rambut akar oleh
invasi Rhizobium biasanya adalah mengelilingi bakteri dengan struktur seperti benang yang
disebut benang infeksi, walaupun benang sperti itu tidak terdeteksi pada beberapa potongpotongan.
Benang infeksi terdiri atas perlengkungan dan pemanjangan membran plasma sel
yang diinvasi, bersama-sama dengan selulosa yang baru dibentuk pada bagian sebelah
dalam membran tersebut. Bakteri termultiplikasi dalam benang yang memanjang kearah
dalam dan menembus melalui dan diantara sel-sel korteks.
Dalam sel-sel korteks bagian dalam bakteri dilepaskan kedalam sitoplasma dan
memacu beberapa sel (terutama sel-sel tetraploid) untuk membelah. Pembelahan ini
menyebabkan jaringan-jaringan berpoliferasi akhirnya membentuk bintil akar matang yang
Asimilasi Nitrogen| 3

terutama terbentuk darii sel-sel tetraploid yang mengandung bakteri dan beberapa sel
diploid tanpa bakteri. Setiap bakteri yang membesar dan tidak membesar disebut bakteroid.
Biasanya bakteroid terdapat dalam kelompok didalam sitoplasma., setiap kelompok
dikelilingi membran yang disebut membran peribakteroid. Antara membran peribakteroid
dan kelompok bakteroid terdapat satu daerah yang disebut ruang peribakteroid. Disebelah
luar ruang peribakteroid dlam sitoplasma tumbuhan terdapat protein yang disebut
leghemoglobin. Molekul ini merah karena satu gugus hem melekat sebagai gugus prostetik
ke protein globin. Leghemoglobin memberi warna merah muda pada bintil akar polongpolongan. Diperkirakan leghemoglobin mengangkut O2 menginaktifkan enzim yang
mengkatalisis fiksasi terkontrol. Terlalu banyak O2 menginaktifkan enzim yang
mengkatalisis fiksasi N2, namun O2 penting bagi respirasi bakteroid.

Gambar 2. Bakteri yang menginfeksi akar tumbuhan


Fikasi N2 terjadi langsung didalam bakteroid. Tumbuhan inang menyediakan
karbohidrat bagi bakteroid yang mengoksidasinya untuk memperoleh energi. Karbohidrat
ini mula-mula dibentuk didaun selama fotosintesis dan kemudian diangkut melalui floem
ke bintil akar. Sukrosa merupakan karbohidrat yang paling umum dan banyak diangkut,

Asimilasi Nitrogen| 4

seperti misalnya dalam polong-polongan. Beberapa elektron dan ATP yang diperloleh
selama oksidasi dalam bakteroid digunakan untuk mereduksi N2 menjadi NH4.

Gambar 3. Akar kacang kedelai yang telah terinfeksi Rhizobium japonicum


b. Biokimia dan Fisiologi Fiksasi Nitrogen
Pengurangan gas nitrogen untuk amonia merupakan sebuah energi yang intensif.
Hal ini membutuhkan 16 molekul ATP dan kompleks set enzim untuk memecah ikatan
nitrogen sehingga dapat menggabungkan dengan hydrogen untuk membentuk amonia.
Mekanisme reaksi dari pengurangna nitrogen tersebut seperti di bawah:
N2 + 3H2

energi

2NH3

Atau secara kompleksnya :


N2 + 8 elektron + 16 Mg ATP + 16 H2O 2NH3 + H2 + 16MgATP + 16 Pi +8H+
Enzim yang diperlukan adalah enzim nitrogenase

Tahapannya adalah sebagai berikut,:


Asimilasi Nitrogen| 5

1. Respirasi karbohidrad pada bakteroid menyebabkan reduksi NAD menjadi NADH

atau

NADP menjadi NADPH. Oksidasi piruvat selama respirasi menyebabkan reduksi


flavodoksin.
2. Kemudian Flavoduksin, NADH atau NADPH mereduksi feredoksin.Nitrogenase
menerima elektron dari flavodoksin tereduksi, feredoksin atau bahan

pereduksi efektif

lainnya saat mengkatalisis penambatan N2. Netrogenase terdiri dari dua protein yang
berlainan, yaitu protein Fe dan Protein Fe-Mo. Protein Fe mengandung 4 atom besi
sementara protein Fe-Mo mempunyai atom molibdenum dan 28 atom besi.
Baik molebdenun ataupun besi menjadi tereduksi, kemudian dioksidasi saat nitrogenase
menerima elektron dari feredoksin dan mengangkutnya ke N2 untuk membentuk NH4.
NH4 diangkut keluar dari bakteroid dan digunakan oleh tumbuhan inang. Di sitosol, yang
mengandung bakteroid (bagian luar membran peribakteroid) NH4 diubah menjadi
glutamin, asam glutamat, asparagin, dan ureida (alantoin dan asam alantoat).

Seperti terlihat proses tersebut memerlukan suatu sumber elektron dan proton serta
banyak molekul ATP. Juga diperlukan suatu kompleks enzim disebut nitrogenase. Jumlah
molekul ATP yang diperlukan untuk menfiksasi tiap N2 belum diketahui, minimum dua
Asimilasi Nitrogen| 6

untuk setiap enam elektron yang terlibat nampaknya diperlukan dan pada beberapa
kondisi lingkungan mungkin dua kali lebih banyak diperlukan. Sumber elektron dan
proton adalah karbohidrat yang diangkut dari daun (dan kemudian direspirasi oleh
bakteri). Respirasi karbohidrat dalam bakteroid menyebabkan NAD direduksi menjadi
NADH2 (atau NADP menjadi NADPH2), kemudian NADH2 atau NADPH2 mereduksi
ferekdoksin atau protein yang serupa yang sangat efektif dalam mereduksi N 2 menjadi
NH4.
Nitrogenase menerima elektron dari feredoksin tereduksi atau zat pereduksi efeksif
lain pada waktu enzim itu mengkatalisis fiksasi N 2. Nitrogenase terdiri atas dua protein
yang berbeda, sering disebut komponen I dan II. Komponen I adalah suatu protein FeMo, dengan dua atom molibdenum dan 28 atom besi. Kedua molibdenum dan besi itu
akan tereduksi dan kemudian dioksidasi pada waktu nitrogenase menerima elektron dan
feredoksin dan memindahkannya ke N2 untuk membentuk NH4. ATP diperlukan pada
fiksasi karena berikatan ke komponen II dan menyebabkan protein berperan sebagai zat
pereduksi yang kuat. Komponen II memindahkan elektron ke komponen I diikuti dengan
hidrolisis ATP menjadi ADP. Selanjutnya komponen I menyempurnakan pemidahan
elektron ke N2. Jika elektron dari 8h+ telah diterima, kedua NH4+ yang dihasilkan
dilepaskan dari enzim.
NH4+ dipindahkan dari bakteriod sebelum dapat dimetabolisme lebih lanjut dan
digunakan oleh tumbuhan inang. Dalam sitosol sel-sel yang mengandung bakteriod
(disebelah luar membran bakteriod), NH4+ diubah menjadi glutamin, asam glutamat,
asparagin, dan banyak spesies, senyawa-senyawa kaya nitrogen yang disebut ureida. Dua
ureida utama dalam polong-polongan adalah alantoin (C4N4H6O3) dan asam alantoat.
Seperti asparagin (C4N2H7O4) kedua ureida itu mempunyai perbandingan C:N relatif
tinggi. Ketiga senyawa ini merupakan bentuk utama dari nitrogen yang diangkut dari
bintil ke bagian lain dari tumbuhan. Asparagin terutama di angkut dalam tumbuhan
polong-polongan asal daerah beriklim sedang, termasuk kacang ercis dan alfafa, ureida
terutama dalam tumbuhan polong-polongan asal tropika misal kacang kedelai dan
berbagai kacang-kacangan lain, sedangkan pada tumbuhan bukan polong-polongan,

Asimilasi Nitrogen| 7

sitrulin (satu bentuk ureida lain) merupakan senyawa nitrogen utama yang diangkut dari
binti akar.

2. Asimilasi Nitrat
Asimilasi merupakan Penyerapan dan penggabungan dengan unsur lain membentuk
zat baru dengan sifat baru. Senyawa Nitrat (NO 3-) diserap oleh tumbuhan mengalami
proses asimilasi menjadi bahan penyusun organ pada tumbuhan. Tanaman mendapatkan
nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium.
Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan. Tanaman dapat
menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat diserap,
pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion amonium untuk dimasukkan
ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan
mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion amonium
langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen
sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.

Gambar 4. Nitrogen yang diasimilasi

Asimilasi Nitrogen| 8

Untuk tumbuhan yang tidak dapat menfiksasi N2, sumber nitrogen adalah NO3- dan
NH4+. Sebagian besar tumbuhan menyerap nitrogen sebagai ion NO3- karena NH4+ mudah
teroksidasi menjadi NO3 oleh bakteri nitrifikasi. Tetapi Coniferae dan rumput-rumputan
menyerap sebagian besar nitrogen sebagai NH4+, karena nitrifikasi dihambat oleh
rendahnya pH tanah dan oleh tanin serta senyawa fenolik.
Mula-mula akan dibicarakan asimilasi nitrat, karena NO3- terdapat banyak dalam
sebagian besar tanah dan karena NO3- harus diubah terlebih dahulu menjadi NH4+ dalam
tumbuhan sebelum nitrogen masuk dalam asam amino dan senyawa lainnya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat berbagai jenis Nitrogen
bebas dalam tanah yaitu:

Organik N, yakni nitrogen yang berasal dari makhluk hidup


NH4+ (Amoniak)
NO3- (Nitrat)
NO2- (Nitrit)

a. Tempat Asimilasi Nitrat


Baik akar maupun pucuk memerlukan senyawa nitrogen organik, namun organ
yang mereduksi NO3- dan mengubahnya menjadi senyawa organik masih belum jelas
yang. Akar beberapa spesies tumbuhan dapat mensintesis semua nitrogen organik yang
diperlukan dari NO3-. Sedang akar tumbuhan lain bergantung pada pucuk untuk nitrogen
organiknya.

Asimilasi Nitrogen| 9

Gambar diatas menunjukkan macam senyawa nitrogen yang terdapat dalam aliran
xilem beberapa spesies tanaman yang ditumbuhkan dalam media pasir dan yang selama
pertumbuhan vegetatif diberi larutan nutrisi ke akarnya. Tidak satupun dari tanaman itu
mentranslokasikan NH4+ ke pucuk, tetapi beberapa tanaman mengangkut sejumlah besar
nitrogen organik yang berasal dari NH4+. Xanthium strumarium dan Lupinus albus
merupakan yang ekstrim dalam hal ini. Akar X. Trumarium hampir tidak mereduksi NO3sehingga bergantung kepada asam amino yang diangkut dalam floem dari daun. Pada L.
albus hampir semua NO3- diserap dan diubah menjadi asam amino dan amida dalam akar.
Sebagian besar pohon didaerah iklim sedang berlaku

L. albus yaitu hamlir tidak

mengangkut NO3- ke pucuk.


Jumlah relatif NO3- dan nitrogen organik dalam xilem bergantung pada kondisi
tikungan. Juga tumbuhan yang biasanya tidak mentranslokasikan banyak NO 3- akan
melakukannya jika diberi NO3- dalam jumlah berlebihan dalam tanah atau jika akrnya
dingin. Pada kondisi ini reduksi NO3- dalam akar tidak dapat memenuhi angkutan ke
pucuk sehingga reduksi terjadi dalam batang dan daun terutama selama hari yang cerah.

b. Proses perubahan Nitrat menjadi ammonium

Mineralisasi
Organik N NH4+ (dibantu oleh bakteria)

Nitrifikasi
NH4+ (Amoniak) yang telah dihasilkan akan dikonversikan terlebih dahulu ke nitrit
nitrat
Proses:
NH4+

NO2-

Nirtosomonas Sp.

NO3Nitrobacter Sp.

Asimilasi Nitrat
Proses secara keseluruhan adalah:
NO3- NO2- (Toksik) NH4+ (Toksik) Glutamin
(Nitrat)
(Nitrit) (Amoniak)

Asimilasi Nitrogen| 10

Penjabaran Reaksi:
Proses di Sitoplasma:
NO3- + NAD(P)H + H+ + 2e- NO2- + NAD(P)+ + H2O
Dikatalisasi oleh Enzim Nitrat Reduktase
Proses di Kloroplas dan Plastida:
NO2- + 6 Fdred + 8H+ + 6e- NH4+ + 6 FdOX+ + 2H2O
Dikatalisasi oleh Enzim Nitrit Reduktase

Proses Akhir Pengubahan Amonium ke Glutamin (GOGAT Cycle):

Asimilasi Nitrogen| 11

Pertama terdapat hasil amoniak dari pengubahan nitrat menjadi nitrit. Amoniak
dengan moekul glutamate akan mengalami katalisis yakni dengan glutamin sintetase

dan dibutuhkan energy ATP.


Molekul amoniak menggatikan oksigen (C-O) pada glutamate sebagai amino grup

yang akan diproduksi molekul glutamin dengan 2 amino grup (NH2).


Dua molekul oksaloglutar (2-oxaloglutarate) yang merupakan hasi dari siklus kreb
pada proses respirasi akan akan ikut dalam reaksi. Jika diamati 2-oxaloglutarate ini

berbeda dengan glutamant yakni memiliki gugus karboksil (HC=O).


2-oxaloglutarate ini akan ikut dalam reaksi glutamate sinatase (GOGAT) dan energy
dari NADH atau feredoksin akan menggantikan kelompok karboksil (1 dari 2

kelompok amino dari glutamin) sehingga terbentuk 2 molekul glutamate


Satu molekul glutamat adalah hasil dari reaksi sedang satu molkul yang lain akan
berikatan kmbali dengan ammoniak untuk mngulang proses.

3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium
(NH4+)

oleh

bakteri

dan

jamur.

Proses

reduksi

nitrat

adalah

pengubahan

nitrit menjadi NH4. Nitrit yang ada di sitosol diangkut ke dalam kloroplas di daun atau ke
dalam proplastid di akar. Tahapan reduksi nitrit menjadi ammonium adalah sebagai
berikut:
Di daun, reduksi NO2 menjadi NH4 memerlukan enam elektron yang diambil dari
H2O pada sistem pengangkutan elektron non siklik, pada kloroplas selama pengangkutan
elektron ini, cahaya mendorong pengangkutan elektron dari H2O ke ferodksin (Fd).
Reaksinya adalah sebagai berikut :
3H2O + 6Fd + cahaya 15 O2 + 6H + 6Fd
Kemudian ferodoksin tereduksi memberikan 6 elektron yang digunakan untuk mereduksi
NO2 menjadi NH4,
Asimilasi Nitrogen| 12

reaksinya sebagai berikut, :


NO2 + 6Fd (Fe ) + 8H NH4 + 6Fd (Fe ) + H2O
Sehingga keseluruhan proses reduksi nitrit menjadi amonia adalah sebagai berikut:
NO2 + 3H2O + 2H + cahaya - NH4 + 1,5 O2 + 2H2O
4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di
dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi, bakteri
nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4+) dan mengubah
amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab
untuk oksidasi nitrit menjadi dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat
sangat penting karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman.

Proses nitrifikasi dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :


1

NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas NO2- + H2O + H+

NO2- + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter NO3-

NH3 + O2 NO2 + 3H+ + 2e

NO2 + H2O NO3 + 2H+ + 2e


Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan air tanah. Peningkatan
nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air minum, karena nitrat dapat
mengganggu

tingkat

oksigen

darah

pada

bayi

dan

menyebabkan

sindrom

methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah mengisi aliran sungai, nitrat yang
memperkaya air tanah dapat berkontribusi untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana
populasi alga meledak, terutama populasi alga biru-hijau. Hal ini juga dapat
menyebabkan kematian kehidupan akuatik karena permintaan yang berlebihan untuk
Asimilasi Nitrogen| 13

oksigen. Meskipun tidak secara langsung beracun untuk ikan hidup (seperti amonia),
nitrat dapat memiliki efek tidak langsung pada ikan jika berkontribusi untuk eutrofikasi
ini."
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen
(N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri
seperti

Pseudomonas

dan

Clostridium

dalam

kondisi

anaerobik.

Contohnya

Pseudomonas denitrifikans.Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di


tempat oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam
kondisi aerobik.
Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari bentuk
peralihan sebagai berikut:
NO3 NO2 NO + N2O N2 (g)
Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2NO3 + 10 e + 12 H+ N2 + 6 H2O

6. Oksidasi Amonia Anaerobik


Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N2)
gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di
lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebut
oksidasi amonia anaerobik
NH4+ + NO2 N2 + 2 H2O
Tumbuhan membutuhkan nitrogen dalam jumlah yang banyak karena merupakan
penyusun utama komponen sel tumbuhan yaitu asam amino. Tumbuhan yang sedang
dalam pertumbuhan hanya mengandung sedikit nitrat atau ammonia. Tanaman
mengabsorpsi nitrogen dalam bentuk nitrat (NO 3), walaupun ternyata ammonium (NH4+)
dapat juga langsung diabsorpsi tanaman. Efisiensi relatif absorpsi ammonium dan nitrat
dipengaruhi oleh pH (keasaman) tanah atau mungkin sistem pengambilan haranya yang
berbeda.
Asimilasi Nitrogen| 14

Reduksi nitrat menjadi nitrat pada proses asimilasi dalam tumbuhan dibantu
dengan adanya enzim nitrat reduktase yang berupa flavoprotein yang diatur oleh
komponen logamnya yakni molibdenum. Nitrogenase merubah gas N2 menjadi ammonia
dalam mikroba pengikat N. reduksi nitrat merupakan suatu proses enzimatik yang
memerlukan energi. Ion hidrogen dan energi diperoleh dari respirasi aerobik. Nitrat
direduksi di dalam akar (pada tanaman apel) dan di bagian pucuk yang terkena sinar
(pada tanaman tomat). Nitrogen ammonium diharapkan lebih cepat terpakai dalam
sintesis protein.
Tanaman leguminosa baik herba maupun perdu/pohon mempunyai kemampuan
mengikat N2 udara (bentuk N yang tidak tersedia bagi tanaman) dan mengubahnya
menjadi bentuk N yang tersedia bila bersimbiose dengan bakteri Rhizobium. Jumlah N2
yang ditambat bervariasi tergantung spesies leguminosa dan lingkungan tempat
tumbuhnya. Contohnya tanaman tomat yang dipakai dalam percobaan ini. Gejala
defisiensi nitrogen antara lain daun berwarna kuning pucat, ruas lebih pendek,
pertumbuhan daun semakin lambat, batang lebih pendek dan kurus, akar lebih panjang,
tapi lebih kecil, jika defisiensi berkelanjutan, ujung daun dan daun yang terbawah
menjadi nekrosis.
Tanaman memerlukan suplai nitrogen pada semua tingkat pertumbuhan, terutama
pada awal pertumbuhan. Tumbuhan menyerap unsur N dalam bentuk ion NO3- dan
(NH4+). Peran unsur nitrogen, sebagai unsur utama adalah meningkatkan produksi dan
kualitasnya, untuk pertumbuhan vegetatif (pertumbuhan tunas, daun, batang),
pertumbuhan vegetatif berarti mempengaruhi produktivitas

B. ASIMILASI SULFUR
Asimilasi sulfur hampir sama dengan asimilasi nitrogen, yaitu pada umumnya sulfur
diserap oleh tumbuhan dalam bentuk teroksidasi. Dalam proses asimilasinya, sufur harus
berada dalam bentuk tereduksi. Dengan demikian, sulfur yang dalam bentuk teroksidasi,
untuk kepentingan asimilasi, harus direduksi terlebih dahulu. Proses reduksinya adalah
sebagai berikut:

Asimilasi Nitrogen| 15

C. ASIMILASI FOSFAT
Ketersediaan fosfat di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh pH tanah dan
ketersediaannya sering sangat terbatas dan kurang tersedia bagi tumbuhan, karena mudah
mengendap. Untuk meningkatkan kemampuan tumbuhan dalam menyerap fosfat, sering
tumbuhan bersimbiosis dengan Mikorhiza. Dalam proses asimilasinya, fosfat yang dalam
keadaan teroksidasi dapat langsung digunakan untuk proses fosforilasi (reaksi pengikatan
fosfat), sehingga tidak perlu lagi adanya proses reduksi fosfat.
Siklus fosfor dalam lingkungan hidup relatif lebih sederhana bila dibandingkan dengan
siklus bahan-bahan kimia yang lain, tetapi siklus fosfor ini mempunyai peranan yang sangat
penting sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin Triphosphat). Siklus unsur ini
adalah perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya siklus kalsium.
Sebagian besar fosfor terdapat dalam batuan beku dan bahan induk tanah sebagai senyawa
apatit. fluoroapatit (Ca10(PO4)6F2) merupakan salah satu mineral apatit yang dikenal. Dalam
Asimilasi Nitrogen| 16

lingkungan tidak ditemukan senyawa fosfor yang berbentuk gas, pada umumnya unsur fosfor
yang terdapat di lingkungan berupa partikel-partikel padat. Di alam, unsur fosfor banyak
terdapat dalam bentuk HPO42- atau HPO4-, baik sebagai ion anorganik maupun organik yang
larut serta yang tidak larut.

Asimilasi Nitrogen| 17

Anda mungkin juga menyukai