Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS : NASABAH BANK CENTURY MANJADI

KORBAN PENIPUAN PRODUK INVESTASI

Nasabah Bank Century yang jadi korban penipuan produk investasi akan mendatangi Komisi XI
Dewan Perwakilan Rakyat. Para nasabah akan mengadukan Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS). Mereka menganggap LPS belum menanggapi laporan penipuan tersebut. Jika ternyata
jawaban DPR mengecewakan, nasabah Bank Century bakal menempuh jalur hukum. "Banyak
yang sudah mulai menghubungi pengacara untuk konsultasi," kata Gunawan Setiadi Martono,
Koordinator Nasabah Bank Century kepada KONTAN, kemarin (8/2). Para nasabah ini
umumnya adalah mereka yang terkena bujuk rayu staf pemasaran Bank Century yang
menawarkan produk investasi keluaran PT Antaboga Deltasekuritas dengan iming-iming
keuntungan tinggi. Nilai dana yang mereka setorkan bervariasi, ada yang Rp 100 juta sampai Rp
2 miliar. Selama ini para nasabah itu merasa kecewa dengan sikap direksi Bank Century.
Nasabah merasa direksi Bank Century tidak mengacuhkan masalah mereka.
Direksi Bank Century sendiri mengaku tak tahu-menahu mengenai produk investasi tersebut.
Mereka juga tetap berpendapat, penyelesaian persoalan investasi bodong tersebut mesti
menunggu proses hukum terhadap pemegang saham pengendali Bank Century, yakni Robert
Tantular.
Polisi sudah menetapkan Robert Tantular sebagai tersangka dibalik kolapsnya Bank Century.
Selain melanggar aturan perbankan, polisi menuduh Robert menggelapkan dana nasabah PT
Antaboga Deltasekuritas. Ceritanya, pada 2000 silam Bank Indonesia melarang perbankan
menjual produk investasi. Namun, Robert tetap menjajakan produk investasi Antaboga. Lewat
Century, Antaboga menjual reksadana terproteksi dan produk kontrak pengelolaan dana
(discretionary fund) dengan bunga yang tinggi.
Dalam menjual produk investasi ini, Robert tetap menggunakan pengaruhnya di Bank Century.
Investasi ini kemudian macet karena Robert dan tiga koleganya di Antaboga yang merupakan
warga negara asing menggelapkan semua dana nasabah tersebut.
Polisi masih terus menyelidiki ke mana Robert menyembunyikan uang nasabah itu. Polisi baru
mengetahui bahwa sebagian uang nasabah mengalir ke Eropa. Namun, polisi belum bisa
mengambilnya

Manajemen baru PT Bank Century Tbk menargetkan akan menyelesaikan 32 debitor utama
terkait kasus aset-aset bermasalah. Untuk tahap pertama, PT Bank Century Tbk akan
memprioritaskan penyelesaian terhadap sepuluh debitor terbesar. Ke-32 debitor ini merupakan
'warisan' dari manajemen terdahulu, sebelum akhirnya Bank Century ditutup pemerintah. Hal ini
disampaikan Direktur Utama PT Bank Century Tbk Maryono, Kamis (22/1) di Jakarta.
Kami telah membentuk tim penyelamatan aset untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Maryono,
yang didampingi oleh Direktur Tresuri dan Pendanaan Ahmad Fajar, Direktur Operasional dan
Teknologi Erwin Prasetio, dan Kepala Divisi Corporate Secretary Deddy Triyana.
Pembenahan aset ini juga termaktub dalam program kerja perbaikan kondisi keuangan tahap
awal, di samping pemulihan dan stabilisasi likuiditas, due dilligence atas kondisi keuangan, serta
restrukturisasi balance sheet.
Ketika ditanya mengungkapkan identitas ke-32 debitor beserta nilai nominalnya, Maryono masih
enggan menyampaikannya. Pasalnya, lanjut Maryono, pihaknya masih menunggu hasil audit
keuangan dan hukum.
ETIKA UTILITARIANISME
Para nasabah ini umumnya adalah mereka yang terkena bujuk rayu staf pemasaran Bank Century
yang menawarkan produk investasi keluaran PT Antaboga Delta sekuritas dengan iming-iming
keuntungan tinggi. Nilai dana yang mereka setorkan bervariasi, ada yang Rp100 juta sampai Rp
2 miliar. Selama ini para nasabah itu merasa kecewa dengan sikap direksi Bank Century.
Nasabah merasa direksi Bank Century tidak mengacuhkan masalah mereka. Direksi Bank
Century sendiri mengaku tak tahu-menahu mengenai produk investasi tersebut. Mereka juga
tetap berpendapat, penyelesaian persoalan investasi bodong tersebut mesti menunggu proses
hukum terhadap pemegang saham pengendali Bank Century, yakni Robert Tantular.
ETIKA DEONTOLOGY
Manajemen baru PT Bank Century Tbk menargetkan akan menyelesaikan 32 debitor utama
terkait kasus aset-aset bermasalah. Untuk tahap pertama, PT Bank Century Tbk akan
memprioritaskan penyelesaian terhadap sepuluh debitor terbesar. Ke-32 debitor ini merupakan
'warisan' dari manajemen terdahulu, sebelum akhirnya Bank Century ditutup pemerintah.
ETIKA KAFFAH
PT Bank Century berniat mengembangkan uang nasabah dengan cara investasi kepada lembaga
sekuritas dan membayar uang nasabah walaupun secara bertahap dengan menargetkan 32 debitur
utama. Kemudian membentuk tim penyelamatan aset untuk menyelesaikan masalah ini .
Pembenahan aset ini juga termaktub dalam program kerja perbaikan kondisi keuangan tahap
awal, di samping pemulihan dan stabilisasi likuiditas, due dilligence atas kondisi keuangan, serta
restrukturisasi balance sheet, hal ini menunjukkan masih ada niat baik bahwa tanggung jawab
social dunia dan akherat.
ANALISA SWOT
Strength (Kekuatan) : PT Bank Century merupakan Bank Umum yang telah dikenal masyarakat
luas, dan telah bekerjasama bekerjasama dengan Lembaga Sekuritas dalam pengembangan
usahanya, dan menunjukan kemampuannya menarik investor terbukti banyak para nasabah yang
berani menanamkan modalnya.

Weaknesses (Kelemahan) : Kurang adanya transparency dan koordinasi jajaran direktu PT Bank
Century terbukti bahwa Direksi tidak tahu menahu tentang tentang produk tersebut, artinya
setiap peluncuran produk baru dan setiap bekerjasama dengan pihak lain apakah tidak ada
pembicaraan, diskusi, rapat-rapat menejemen yang membahas hal ini. berani berspekulasi
mengambil resiko tinggi untuk mendapatkan keuntungan sesaat.
Oportunities (Peluang) : produk investasi pada lembaga sekuritas merupakan pengembangan
usaha Bank Century supaya uang nasabah dapat lebih produktif dan cepat menghasilkan
keuntungan, dengan demikian penyerapan dana dari masyarakat akan meningkat.
Threats (Ancaman) : akan mengganggu likuiditas keuangan, sehingga jika nasabah ingin menarik
dananya tidak dapat terkendali, dengan demikian ras akan terjadi, yang pada akhirnya menjadi
pembekuan operasional oleh pemerintah.
KESIMPULAN
1. Bank Century kurang memperhatikan etika bisnis dan profesi dalam menjalankan bisnisnya,
padahal Perusahaan perbankkan dari dulu sampai sekarang merupakan bisnis kepercayaan.
2. Terlalu gegabah dalam mengambil langkah pengembangan untuk mencari keuntungan secara
instan, dan campur tangan asing sangat kental sehingga dana disinyalir dibawa kabur oleh orang
asing.
3. Kurang peduli terhadap perlindungan nasabah, sehingga direksi tidak tau menahu tentang
produk baru yang dipasarkan.
SARAN
1. Dalam menjalankan usaha apapun harus dilandasi dengan suara hati maka perlu memamahi
arti penting Bisnis Bersama Allah SWT, sehingga mengerti bahwa segala bentuk bisnis ada
campur tangan Sang Maha Pencipta, bukan secara tiba-tiba, dan tidak bisa sendirian.
2. Dalam menjalankan bisnis harus halal, jauhkan yang haram-haram , halal barangnya halal
sifatnya, dan dapat diserah terimakan secara nyata oleh para pemodal.
3. Keseimbangan dan keadilan, berarti bahwa perilaku bisnis harus seimbang dan adil.
Keseimbangan berarti tidak berlebihan (ekstrim) dalam mengejar keuntungan ekonomi.
4. Kepemilikan individu yang tak terbatas, sebagaimana dalam sistem kapitalis, tidak dibenarkan
Etika Kaffah, oleh karena bisnis adalah ibadah bukan bisnis yang serakah, maka Tuhan
menciptakan Alam manusia untuk menjaga dengan nilai Ibadah.

Anda mungkin juga menyukai