Anda di halaman 1dari 2

A.

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
a. Besarnya efisiensi tabung Geiger Muller bergantung pada luas penampang tabung dan
waktu dengan jumlah partikel radiasi yang masuk. Pada percobaan ini nilai efisiensi
sebesar 0,46%
b. Koefisien adsorbsi linier bahan logam Pb sebesar 2,204; pada logam Al sebesar 1,54 ;
dan pada kertas sekitar 2,32.
c. Nilai HVL dipengaruhi oleh besarnya suatu bahan. Dalam percobaan ini nilai HVL
pada logam Pb sebesar 0,362 ; Al sebesar 0,466 dan kertas sebesar 0,33.
2. Saran :
a. Sebaiknya sebelum praktek periksa alat dan bahannya dalam keadaan baik atau tidak.
b. Pilih bahan radioaktif yang tidak berbahaya dan radiasinya tidak kuat. Telitilah untuk
menulis hasil pengamatan
B. DAFTAR PUSTAKA
Supadi, Wibowo, R.A., Zaidan, A.H., Samian. 2013. Pedoman Praktikum Fisika Dasar
2. Lab. Fisika Dasar Unair.

PEMBAHASAN
Berdasarkan perhitungan dan analisis data, dapat diketahui nilai efisiensi tabung
Geiger Muller yakni sebesar 0,203 %. Nilai ini menunjukkan prosentase jumlah ionisasi
yang tercacah dalam tabung pada suatu waktu tertentu. Tabung Geiger Muller ini
mempunyai efisiensi yang kurang besar karena cara kerjanya menggunakan ionisasi gas.
Dari hasil etanuasi sinar yang berinteraksi dengan suatu bahan menyebabkan
intensitas sinar berkurang. Pada percobaan ini hasil koefisien adsorbsi linier () bahan
logam Pb sebesar 1,15 ; pada logam Al 1,4 sebesar ; dan pada kertas sekitar -0,177. Angkaangka ini didapat dari hasil operasi metematis yang melibatkan Io dan Ia, dimana Io pada
semua variabel adalah adalah sama, dan Ia bergantung dengan besar rata-rata radiasi bahan.
Perbedaan koefisien adsorbsi linier bahan antara Pb, Al, dan kertas dalam percobaan

ini didapatkan berdasarkan rumus

ln

I
=x
, sehingga dapat ditunjukkan dengan
Io

persamaan grafik dibawah ini:


Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai paling tinggi adalah Pb, kemudian Al,
dan yang terendah adalah pada kertas, yang ditunjukkan dengan persamaan regresi linier
dengan garis lurus curam.
Jika nilai koefisien adsorbsi linier bahan sudah ditentukan dengan menggunakan
persamaan regresi linier, maka akan didapatkan nilai HVL (Half Value Layer) bahan yakni
pada logam Pb sebesar 0,48 ; Al sebesar 1,38, dan kertas sebesar 1,8. Antar HVL dan
dapat dibuat kurva / grafik sebagai berikut:

Dari grafik diatasdapat ditarik suatu kesimpulan bahwa nilai HVL sangat
bergantung pada nilai koefisien adsorbsi linier () suatu bahan.
Berdasarkan perhitungan dan analisis data, dapat diketahui nilai efisiensi
tabung Geiger Muller yakni sebesar 0,46 %. Nilai ini menunjukkan prosentase jumlah
ionisasi yang tercacah dalam tabung pada suatu waktu tertentu. Tabung Geiger Muller
ini mempunyai efisiensi yang kurang besar karena cara kerjanya menggunakan ionisasi
gas.
Dari hasil etanuasi sinar

yang berinteraksi dengan suatu bahan menyebabkan

intensitas sinar berkurang. Pada percobaan ini hasil koefisien adsorbsi linier () bahan
logam Pb sebesar 2,204 ; pada logam Al sebesar 1,54 ; dan pada kertas 2,32. Angka-angka
ini didapat dari hasil operasi metematis yang melibatkan I o dan Ia, dimana Io pada semua
variabel adalah adalah sama, dan Ia bergantung dengan besar rata-rata radiasi bahan.
Perbedaan koefisien adsorbsi linier bahan antara Pb, Al, dan kertas dalam percobaan ini

didapatkan berdasarkan rumus

ln

I
= x
, sehingga dapat ditunjukkan dengan
Io

persamaan grafik dibawah ini:


Berdasarkan hasil percobaan, dapat diketahui bahwa semua sumber radioaktif yang diujikan menghasilkan radiasi
meski dengan besaran cacahan yang berbeda-beda. Besarnya cacahan yang berbeda tersebut tergantung pada jarak dimana
sumber radioaktif tersebut diletakkan dengan tabung Geiger Muller serta jenis sumber radioaktif yang diujikan. Semakin besar
jarak sumber radioaktif dengan detektor maka semakin kecil radiasi yang diberikan (dalam hal ini angka cacahan yang
diperoleh semakin kecil), dan begitu sebaliknya dimana semakin dekat jarak sumber radioaktif dengan tabung detektor maka
cacahan yang terlihat di counter semakin besar.
Sementara jenis sumber radioaktif yang diujikan dapat memberikan hasil yang berbeda karena adanya aktivitas yang
dihasilkan oleh sumber radioaktif tersebut. Semakin tinggi aktivitas yang dimiliki oleh sumber radioaktif, semakin besar radiasi
yang dipancarkan. Hal ini dikarenakansemakin besar aktivitasnya semakin banyak inti atom yang meluruh tiap detiknya
sehingga inti atom tersebut akan terus memancarkan radiasi sampai atom tersebut berada dalam keadaan yang stabil.
Radiasi dapat tercipta tidak hanya dari sumber radioaktif yang terdapat di laboratorium, tetapi juga terdapat dalam
lingkungan sekitar kita seperti pada kain lampu dan penghapus karet yang dijadikan salah satu sampel dalam percobaan. Setiap
benda yang ada di sekitar kita menghasilkan radiasi, walau dalam jumlah yang sangat kecil dan tidak sebanding dengan
beberapa sumber radioaktif yang terdapat di laboratorium (seperti Cs 137 dan C 14). Adanya radiasi dalam lingkungan kita
membuat kita harus selalu berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu, tetapi juga jangan terlalu takut untuk melakukannya
selama itu tidak begitu berbahaya dan sejalan dengan kelangsungan hidup kita.
Seperti yang telah dijelaskan dalam dasar teori bahwa radiasi memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan dan
keselamatan tubuh makhluk hidup. Radiasi pada radioaktif memiliki daya tembus yang tinggi sehingga dapat menimbulkan
panas dan menghasilkan perubahan-perubahan kimia, termasuk dalam tubuh makhluk hidup. Radiasi yang dapat
membahayakan bagi tubuh jika radiasi yang dipancarkan tersebut dalam jumlah yang besar, jika dalam jumlah yang kecil,
radiasi tersebut juga berdampak kecil bagi kesehatan tubuh, seperti pusing, demam dan berat badan menurun.

Anda mungkin juga menyukai