Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis
kering permukaan jenuh (saturated surface dry = SSD), berat jenis
semu (apparent) dan penyerapan dari agregat halus.
1. Berat Jenis (bulk specific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat
kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu
2. Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) yaitu perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
3. Berat jenis semu (apparent specivic gravity) ialah perbandingan antara
berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi
agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
4. Penyerapan ialah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap
berat agregat kering.
B.
BENDA UJI
Benda uji adalah agregat yang lewat saringan no 4 diperoleh dari alat pemisah
contoh atau cara perempat sebanyak 1000 gr.
C.
PERALATAN
1.
Timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0.1 gr.
2.
Piknometer dengan kapasitas 500 ml.
3.
Kerucut terpancung (cone), diameter bagian atas (40 3)mm, diameter
bagian bawah (903)mm dan tinggi (753)mm dibuat dari logam tebal
minimum 0.8 mm
4.
Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat
(34015)gr, diameter permukaan penumbuk (253)mm.
5.
Saringan no 4
6.
Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)C
7.
Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1C
8.
Talam
9.
Bejana tempat air
10.
Pompa hampa udara (vaccum pump) atau tungku.
11.
Air suling
12.
Desikator.
D.
PELAKSANAAN
1.
Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (1105)C, sampai berat tetap
.Yang dimaksud dengan berat tetap adalah keadaan berat benda uji selama 3
kali proses penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan selang waktu 2
jam berturut-turut, tidak akan mengalami perubahan kadar air lebih besar dari
pada 0.1%. Dinginkan pada suhu ruang kemudian rendam dalam air selama
(244)jam
2.
Buang air perendam hati-hati, jangan ada butiran yang hilang, tebarkan
agregat di atas talam, keringkan di udara panas dengan cara membalik-balikan
benda uji. Lakukan pengeringan sampai tercapai keadaan kering permukaan
jenuh.
3.
Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji ke
dalam kerucut terpancung, padatkan dengan batang penumbuk sebanyak 25
kali, angkat kerucut terpancung. Keadaan kering permukaan jenuh tercapai bila
benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak.
4.
Segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukkan 500
gr benda uji ke dalam piknometer. Masukkan air suling sampai mencapai 90 % isi
piknometer, puter sambil diguncangkan sampai tidak terlihat gelembung udara
di dalamnya. Untuk mempercepat proses ini dapat dipergunakan pompa hampa
udara tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terisap, dapat
juga dilakukan dengan merebus piknometer.
5.
Rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian
perhitungan kepada suhu standart 25C.
6.
Tambahkan air sampai mencapai tanda batas.
7.
Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0.1 gr (B t).
8.
Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (1105) 0C
sampai berat tetap kemudian dinginkan benda uji dalam desikator.
9.
Setelah benda uji dingin kemudian timbanglah ( B k ).
10.
Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air guna
penyesuaian dengan suhu standart 250C (B).
Download selengkapnya DISINI!
Baca artikel lainnya
Cara Menjelaskan Profesi Civil Engineer Pada Orang Awam Sesuai Kondisi
1. MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis agregat kasar serta
kemampuannya menyerap air. Besarnya berat jenis yang diperiksa adalah untuk
agregat dalam keadaan kering, berat kering permukaan jenuh ( Saturated Surface
Dry ), berat jenis semu ( Apparent ).
Keterangan :
Berat jenis ( Bulk Specific Grafity ) ialah perbandingan antara berat agregat kering
dan air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suatu
suhu tertentu.
Berat jenis kering permukaan ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat agregat
kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
6. LAPORAN
hasilnya dilaporkan dalam Form. PB 0202 76, dengan bilangan desimal sampai
dua angka di belakang koma.
7. HASIL PENGAMATAN
TABEL HASIL PEMERIKSAAN BERAT JENIS
DAN
PENYERAPAN AIR
AGREGAT KASAR
PB 0202 76
PEMERIKSAAN I II RATA RATA
Berat Benda Uji Kering Oven ( Bk ) 2, 250 2,250 2, 250
Berat Benda uji Kering Permukaan Jenuh ( SSD ) ( Bj ) 2, 496 2, 350 2, 423
Berat Benda Uji di dalam Air ( Ba ) 1, 472 1,384 1, 428
Berat Jenis ( Bulk ) Bk/(Bj-Ba) 2, 197 2,329 2, 263
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh Bj/(Bj-Ba) 2, 437 2, 432 2, 434
Berat Jenis Semu ( Apparent ) Bk/(Bk-Ba) 2, 892 2, 598 2, 745
Penyerapan ( Arbsorption ) (Bj-Bk)/Bk x 100 % 10, 93 % 4, 44 % 7, 68 %
8. PENGOLAHAN DATA
I. Berat Jenis ( Bulk ) = Bk/(Bj-Ba) = (2,250)/(2,496 -1,472) = 2, 197
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh = Bj/(Bj-Ba) = (2,496)/(2,496 -1,472) = 2,
437
Berat Jenis Semu ( Apparent ) = Bk/(Bk-Ba) = (2,250)/(2,250 -1,472) = 2, 892
Penyerapan ( Arbsorption ) = (Bj-Bk)/Bk x 100 % = (2,496 2,250 )/(2,250) x 100
%
= 10, 93 %
II. Berat Jenis ( Bulk ) = Bk/(Bj-Ba) = (2,250)/(2,350 -1,384) = 2, 329
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh = Bj/(Bj-Ba) = (2,350)/(2,350 1,384) = 2,
432
Berat Jenis Semu ( Apparent ) = Bk/(Bk-Ba) = (2,250)/(2,250 1,384 ) = 2, 892
Penyerapan ( Arbsorption ) = (Bj-Bk)/Bk x 100 % = (2,350 2,250 )/(2,250) x 100
%
= 7, 685 %
9. GAMBAR PERALATAN
10. KESIMPULAN
percobaan Berat Jenis dan Penyerapan Air pada Agregat Kasar , maka dapat
disimpulkan bahwa Agregat Kasar yang diperiksa memiliki Berat Jenis rata rata
sebesar 2, 434. Dan memiliki nilai Penyerapan rata rata sebesar 7, 685 %.
Bersumber dari praktek yang dilakukan di laboratorium teknik sipil Politeknik Negeri
Malang.
3.4 PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS
3.4.1 Dasar Teori
Berat jenis agregat adalah rasio antara massa padat agregat dan massa air dengan
volume sama pada suhu yang sama. Sedangkan penyerapan adalah kemampuan agregat untuk
menyerap air dalam kondisi kering sampai dengan kondisi jenuh permukaan kering ( SSD =
Saturated Surface Dry )
3.4.2 Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa akan dapat mengetahui dan memahami sifatsifat fisik, mekanik,danteknologi agregat serta pengaruhnya terhadap beton dan bahan
perkerasan jalan dengan benar.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat :
a. Menentukan berat jenis dan penyerapan agregat halus.
b. Menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis dan penyerapan agregat
kasar.
c. Menggunakan peralatan dengan terampil.
3.4.3 Alat Yang Digunakan
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh.
b. Oven ( pengering ) yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110 5)C.
c. Talam atau cawan. Terbuat dari porselin atau logam tahan karat.
Pemeriksaan
Berat piknometer
Berat piknometer + benda uji
Berat benda uji SSD/JPK
(gram)
(gram)
Bj
(gram)
Berat piknometer + air
B3
(gram)
Berat piknometer + air + benda uji
B1
(gram)
Berat cawan
(gram)
Berat cawan + benda uji
(gram)
Berat benda uji kering oven
B2
(gram)
Bj Bulk (ov)
Bj JPK/SSD
Bj App
Penyerapan
(%)
Agregat Halus
I
II
III
218,2 128,8 179,2
624,6 488,6 550,8
406,4
359,8
371,6
714,2
624,5
675,7
958,0
839,5
895,0
453,6
670,8
341,5
799,8
994,1
692,3
346,2
323,3
350,8
2,13
2,49
3,3
17,4
2,23
2,48
2,98
11,3
2,30
2,44
2,67
5,92
Bj bulk II =
346,2
(714,2+406,4958,0)
323,3
(624,5+359,8839,5)
= 2,13
= 2,23
Rata-rata
2,22
2,47
2,98
11,54
Bj bulk III =
350,8
(675,7+371,6895,0)
Bj bulk rata-rata =
= 2,30
2,13+ 2,23+2,30
3
= 2,22
406,4
(714,2+406,4958,0)
= 2,49
48
Bj jpk II =
Bj jpk III =
359,8
(624,5+359,8839,5)
= 2,48
371,6
(675,7+371,6895,0)
= 2,44
2,49+ 2,48+2,44
3
= 2,47
Bj jpk rata-rata =
Bj app II =
Bj app III =
346,2
(714,2+346,2958,0)
323,3
(624,5+323,3839,3)
= 3,3
= 2,98
350,8
(675,7+350,8895,0)
= 2,67
3,3+ 2,98+2,67
3
= 2,98
Bj app rata-rata =
4. Penyerapan / Absorpsi
Bj abs I =
406,4346,2
346,2
x 100 %= 17,4 %
Bj abs II =
359,8323,3
323,3
x 100 %= 11,3 %
Bj abs III =
371,6350,8
350,8
Bj abs rata-rata =
x 100 %= 5,92 %
17,4 +11,3+5,92
3
= 11,54 %
( gram )
( gram )
( gram )
( gram )
3.4.8 Kesimpulan
Dari hasil pengujian kami dihasilkan berat jenis kering agregat halus 2,22 , berat jenis
saat JPK/SSD 2,47 , berat jenis semu 2,98 , dan penyerapannya 11,54 %. Dari hasil tersebut
masih dikatakan masuk dalam nilai standar berat jenis dan penyerapan agregat halus.
Berat agregat halus pada kondisi JPK/SSD mengalami penyusutan setelah agregat halus
dikeringkan dalam oven. Hal ini disebabkan adanya penurunan kadar air secara sempurna
sehingga tidak ada penyerapan air yang mana sangat berpengaruh pada massa agregat halus,
dimana massa agregat halus mengalami penurunan akibat dari penyusutan kadar air yang
terkandung dalam agregat halus.
Dengan demikian berat jenis agregat halus pada saat kering oven lebih kecil dari berat
jenis benda uji pada saat JPK/ SSD. Lain halnya dengan perubahan berat agregat halus saat
diuji dalam piknometer dengan penambahan air, hal ini justru menjadikan berat agregat halus
bertambah karena adanya penyerapan air oleh agregat halus sehingga kadar air meningkat.
Dari hal tersebut menyebabkan berat jenis agregat halus pada saat keadaan tersebut lebih
besar dari berat jenis agregat halus pada saat keadaan JPK/ SSD.
3.4.9 Gambar Peralatan