Jika Anda menggunakan android dengan versi yang berbeda, mungkin settingan juga agak
sedikit berbeda. Langkah selanjutnya, kita akan lakukan beberapa setting di sisi RouterBoard.
Tethering android di Mikrotik ini sedikit berbeda jika dibandingkan saat kita menggunakan 3G
Modem. Jika 3G Modem menggunakan service PPP, saat tethering Android, di Mikrotik akan
terbaca sebagai interface LTE.
Interface LTE ini akan otomatis muncul saat USB Tether sudah diaktifkan di sisi gadget Android.
Di sini kita tidak perlu memasukan username dan password untuk bisa koneksi internet.
Sebenarnya, pada saat tethering diaktifkan, Android menyediakan DHCP server, termasuk
informasi DNS, dsb. Langkah selanjutnya aktifkan DHCP Client di Routerboard dengan
parameter interface yang menuju ke Android (interface LTE).
Jika sudah, tunggu hingga status DHCP Client router berubah menjadi bound, artinya router
mendapat berhasil mendapatkan informasi IP Address dari gadget Android.
Langkah - langkah diatas hampir sama dengan langkah Konfigurasi Dasar Mikrotik
menggunakan interface public yang bersifat dynamic (DHCP Client). Jika status sudah berhasil
"bound", selanjutnya cek DNS Router, apakah sudah dapat informasi DNS atau belum. Jika
sudah, centang "allow remote request".
Cek juga Default Gateway Router, apakah sudah mendapat informasi gateway dari proses DHCP
atau belum. Jika sudah, pengecekan bisa dilakukan dengan melakukan Ping dari Router ke
Internet.
Sampai di sini, Router sudah bisa ke internet. Kita tinggal setting untuk distribusi ke arah client.
Pasang IP Address pada interface yang menuju ke jaringan Lokal. Jangan lupa juga buat NAT
agar PC Client bisa akses internet.
Jika semua langkah diatas sudah dilakukan. Selanjutnya cek dari sisi client dengan mencoba
melakukan ping ke internet. Kelebihan dari penggunaan tethering Android ini, tidak ada setting
khusus untuk type dan merk gadget. Syarat utamanya, Router Mikrotik menggunakan RouterOS
v.6.7 keatas.