1 (2013)
ABSTRACT
The purpose of this research is to evaluate the internal control system on the revenue of
the market retribution at the office of market management in Bangkalan in order to
improve the effectiveness and efficiency on the revenue of the market retribution. This
research is using positifistic paradigm with the qualitative approach. Based on the result
of this research shows that the office market management in Bangkalan has been
implemented the internal control well, it can be showed from a good organizational
structure. The lack of the appropriate market facility and socialization of the market
retribution collection to the tenant is still the unsolved problem. This problem is expected
to be corrected with the support of a good internal control system.
Keywords:
the internal control system, market retribution, and the revenue of the market
retribution.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern atas penerimaan
retribusi pasar pada Kantor Pengelolaan Pasar Bangkalan dalam meningkatkan efektifitas
dan efisiensi penerimaan retribusi pasar. Penelitian ini menggunakan paradigma
positifistik dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kantor
Pengelolaan Pasar Bangkalan menerapkan pengendalian intern yang cukup baik, hal ini
dapat dilihat dari struktur organisasi yang baik. Kurangnya fasilitas pasar yang memadai
dan sosialisasi pemungutan retribusi pasar ke pedagang menjadi hambatan yang belum
diperbaiki. Kekurangan ini diharapkan dapat diperbaiki dengan didukung sistem
pengendalian intern yang baik.
Kata kunci: sistem pengendalian intern, retribusi pasar, dan penerimaan retribusi pasar.
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia dilaksanakan melalui
prinsip otonomi daerah. Sebagai daerah otonom yang berhak, berwenang, dan
berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sehingga
diberikan sumber-sumber keuangan untuk dapat membiayai pemerintahan dan
pembangunan daerahnya.
Pemerintah Daerah Bangkalan menunjuk Dinas Pendapatan dengan
memberikan kewenangan pada Kantor Pengelolaan Pasar untuk mengelola pasar,
dengan melakukan pemungutan retribusi pasar kepada setiap pedagang yang
berjualan sesuai tarif yang telah ditentukan.
Upaya sebagai peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pasar,
maka diperlukan suatu penerapan sistem akuntansi dan prosedur penerimaan
retribusi yang dapat memberikan informasi atas penerimaan retribusi pasar.
Akibat dari pelaksanaan sistem dan prosedur yang kurang memadai dapat
mendorong suatu kondisi pada pegawai untuk melakukan kecurangan dan
penyelewengan.
TINJAUAN TEORETIS
Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (Pasal 1
butir (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008).
Sistem Pengendalian Intern adalah sistem pengendalian internal meliputi
struktur organisasi dan metoda dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keakuratan data
akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan
(Bastian, 2007: 450).
Sistem Pengendalian Intern adalah rencana organisasi dan semua ukuran
dan metode terkoordinasi yang diterapkan dalam suatu perusahaan untuk
melindungi aktiva, menjaga keakurasian dan keterpercayaan data akuntansi,
meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan
manajemen (Winarno, 2006: 11.4).
Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Tujuan Sistem Pengendalian Intern memberikan keyakinan yang memadai
bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapai tujuan penyelenggaraan
pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. (UU No 60
Tahun 2008).
Menurut Mulyadi (2008: 163) Tujuan dari sistem pengendalian internal
dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Menjaga kekayaan
Organisasi
Mengecek ketelitian
data
keandalan data
akuntansi
Tujuan
Pengendalian
Intern
Akuntansi
Pengendalian Intern
Mendorong efisiensi
Tujuan
Pengendalian
Inten
Akuntansi
Mendorong
dipatuhinya
kebijakan manajemen
Gambar 1
Tujuan Pokok Sistem Pengendalian Intern
Gambar 2
Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
Struktur Organisasi
Struktur organisasi memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab
fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
Dengan demikian dalam pelaksanaan suatu transaksi, pengendalian
internal dilakukan oleh unit organisasi pelaksana. Dengan pemisahan fungsi
akuntansi antara fungsi-fungsi operasi dan fungsi penyimpanan, catatan
akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi yang
SISTEM
AKUNTANSI
Gambar 3
Hubungan Sistem Pengendalian Intern dengan Sistem Akuntansi
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini menggunakan paradigma positifistik dengan
pendekatan kualitatif dengan mencoba menggambarkan beberapa fenomena
yang ada dalam organisasi tentang obyek yang diteliti dan akhirnya dapat ditarik
sebuah kesimpulan dari hasil perumusan masalah yang ada pada Kantor
Pengelolaan Pasar Bangkalan (Moleong, 2005:6).
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: (1) Observasi yang
dilakukan yaitu mendatangi kantor Pengelolaan Pasar Bangkalan (UPTD) serta
Kantor Pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan dan Kantor Pasar Arosbaya (UPT), (2)
Wawancara dengan 5 (lima) informan, yaitu Andre, Bambang, Budi, Rahmat, dan
Ridwan (nama disamarkan), (3) Dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan,
mengutip, melihat, mencatat, serta memfotocopy dokumen atau arsip. Teknis
analisis data yang digunakan yaitu membandingkan data hasil pengamatan
dengan hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan.
Satuan Kajian
1. Sistem Pengendalian Intern
Suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan dan seluruh pegawai yang
terkait dalam memberikan keyakinan kepada pihak eksternal atas kegiatan
yang dilakukan secara efektif dan efisien, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. Sistem pengendalian intern ditinjau dari dua aspek
yaitu :
10
KANTOR PENGELOLAAN
KEPALA PASAR
Keterangan :
PEDAGANG
: Alur karcis
: Alur Karcis Kembali
: Alur Uang Setoran
Gambar 4
Prosedur Distribusi Benda Berharga (karcis)
1
1
dan Kantor Pasar Arosbaya sebagai jenis pasar polowijo dan hewan. Dengan
adanya tarif yang tetera pada benda berharga berikut ini diharapkan menjadi
salah satu pengendalian bagi para pelaksana pemungutan retribusi dan tidak
memungut yang bukan sesuai dengan nominal yang tertera pada benda berharga
(karcis) tersebut.
1
2
Tabel 1
Jenis Benda Berharga (Karcis)
Kantor Pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan
No
1.
2.
3.
4.
5.
Kantor Pasar Arosbaya. Wawancara untuk kedua pasar tersebut dilakukan pada
tanggal 28-29 Januari 2013.
1
3
1
4
awal tahun anggaran dan mau tidak mau harus terrealisasi meskipun
dalam keadaan pasar sepi. Kenaikan target
15
Tahun
1.
Tahun 2009
2.
Tahun 2010
3.
Tahun 2011
4.
Tahun 2012
Hasil
Pendapatan
Target
Realisasi
Rp 3.674.148.00
Rp 3.690.937.3
0
25
Rp 4.012.893.00
Rp 4.016.893.0
0
00
Rp 4.341.619.91
4
Rp 4.351.759.68
5
Rp 4.348.798.3
94
Rp 4.402.343.7
23
16
17
18
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting dalam penerimaan retribusi
pasar. Sehingga pengendalian intern yang diterapkan yaitu dengan melakukan
memeriksa bukti
1
9
Surat Tunai Setoran (STS) yang ditambah dnegan bukti penyetoran ke kas
daerah dnegan bagian kasir dan juga bagian pembukuan.
Evaluasi terhadap struktur Organisasi yang Memungkinkan Pemisahan
Fungsi secara Tepat di Kantor Pengelolaan Pasar Bangkalan
Untuk terciptanya suatu sistem pengendalian intern yang baik adalah
dengan adanya pemisahan tugas, fungsi, dan wewenang. Secara umum, tugas
penyimpanan barang benda berharga (karcis), pelaksanaan pemungutan,
pencatatan hasil retribusi pasar, dan bendahara penerima hasil retribusi harus
dilakukan oleh satu orang. Sehingga dapat memaksimalkan kinerjanya dan
mencegah kemungkinan terjadi suatu kecurangan yang dapat dilakukan oleh
pegawai.
Sebenarnya struktur organisasi di kantor pasar sudah bagus dan
dilaksanakan dengan baik. Tetapi masih terdapat perangkapan fungsi dan
tugas, misalnya pada bagian pembukuan juga dirangkap untuk
bendahara. Hal ini terjadi masih ada sistem kepercayaan dari para kepala
pasar dengan pegawainya. dengan kondisi ini nanti akan ada perubahan
karena sudah diusulkan ke kantor pengelolaan pasar untuk merubah
struktur organisasi(Ridwan, wawancara, 11 Februari 2013).
Hal tersebut yang telah dijelaskan diatas, tidak sejalan dengan yang ada
pada Kantor Pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan dan Kantor Pasar Arosbaya. Pada
kedua kantor pasar ini di struktur organisasi tidak memisahkan antara bagian
pembukuan dan bendahara pembantu. Sehingga seseorang melaksanakan
perangkapan tugas.
Pemisahan tugas dan fungsi biasanya terjadi kekurangan pada kantor
pasar karena masih ada perangkapan, terutama pada bagian pembukuan.
Dengan merangkap sebagai pembukuan dan bendahara. Kepala pasar
juga biasanya memberikan tugas ke stafnya untuk menyetorkan ke
kantor pengelolaan pasar (Andre, wawancara, 13 Februari 2013).
Hal ini menunjukkan bahwa kantor Pengelolaan Pasar Bangkalan telah
memenuhi syarat atau tujuan dari sistem pengendalian intern yang memadai
terhadap aktifitas operasinya karena dalam suatu transaksi dari awal sampai
akhir pelaksanaan dilakukan oleh satu bagian saja. Sehingga dapat menghasilkan
suatu hasil kinerja yang maksimal. Namun kekurangan terjadi pada kantor pasar
yang tidak bisa menjalankan fungsinya sesuai dengan struktur organisasi yang
ada.
Evaluasi terhadap Praktik-praktik yang Sehat dalam Melaksanakan
Tugas dan Fungsi Setiap Bagian Organisasi di Kantor Pengelolaan Pasar
Bangkalan.
Kantor Pengelolaan Pasar dalam aktifitas operasinya telah menerapkan
praktik-praktik sehat diantaranya :
1. Menunjuk petunjuk-petunjuk pelaksanaan pengendalian pengelolaan pasar
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Mengadakan evaluasi pelaksanaan dan pengendalian ketertiban di dalam
pasar daerah.
3. Mengikuti, menganalisa laporan-laporan dan peristiwa yang menyangkut
ketertiban dalam pasar daerah.
2
0
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik: Edisi kedua. Salemba
Empat. Jakarta. Jusup, Al Haryono. 2003. Dasar-Dasar Akuntansi: Edisi
keenam. STIE YKPN. Yogyakarta. Moleong, Lexy.J. 2009. Metode Penelitian
Kualitatif. PT Remaja Rosdakarja. Bandung.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Romney, Marsahall B and Paul John Steinbat. 2003. Sistem Informasi
Akuntansi. Terjemahan oleh Deny Arnos Kwary dan Dewi Fitria Sari. 2006.
Edisi Kesembilan. Salemba Empat. Jakarta.
Wahyu, Wing Winarno. 2006. Sistem Informasi Akuntansi: Edisi Pertama.
YKPN. Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 9 Tahun 2010 tentang Retribusi
Jasa Umum. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi
Daerah. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.