Anda di halaman 1dari 6

TIGA ASUMSI DARI TEORI KOGNITIF MULTIMEDIA

1. Saluran Ganda (dual-channel assumption)

: manusia memiliki saluran terpisah untuk

memproses informasi visual dan informasi auditori. Saat informasidisajikan ke mata


(misalnya:
2. Kapasitas-terbatas

: manusia punya keterbatasan dalam jumlah informasi yang bisa

mereka proses dalam masing-masing saluran pada waktu yang sama


Seberapa terbataskah kapasitas kognitif?.................(dijelaskan saja)
3. Pemrosesan-aktif
: manusia melakukan pembelajaran aktif dengan memilih
informasi masuk yang relevan, mengorganisasikan informasi-informasi itu ke dalam
representasi mental yang koheren, dan memadukan representasi mental itu dengan
pengetahuan lain.

Representasi

: proses dimana sebuah objek ditangkap oleh indra seseorang, lalu masuk

ke akal untuk diproses yang hasilnya adalah sebuah ide atau konsep yang dengan bahasa
akan disampaikan atau diungkapkan kembali.
Koheren

: berhubungan

Pictorial

: bagian bergambar

Citra

: gambaran

LIMA LANGKAH DALAM TEORI KOGNITIF TENTANG MULTIMEDIA


1. Memilih kata-kata yang relevan
Input dari langkah iniadalah pesan verbal terucapkan yang diterima dalam
telinga orang yang belajar. Output darilangkah ini adalah landasan/basis suara dari
kata-kata itu-suatu representasi mental dalam memori kerja verbal ia tentang kata
atau frasa yang telah terpilih. Proses tentang perubahan ini disebut selecting
relevan words. Hal ini meliputi aktivitas memberikan perhatian pada beberapa kata
yang tersajikan dalam pesan multimedia itu saat melewati memori sensori auditori.
Pemilihan kata-kata itu tidak bisa sekehendak hati, tapi orang harus menentukan
kata-kata mana yang paling relevan-aktivitas yang konsisten dengan sudut
pandang bahwa manusia yang sedang belajar iu adalah penalar yang aktif.
2. Memilih gambar-gambar yang relevan
Input dari langkah ini adalah bagian pictorial dari pesan multimedia yang
ditampung sementara dalam memori sensori visual. Output dari langkah ini adalah
landasan/basis citra visual suatu representasi mental dalam memori kerja terhadap
gambar-gambar yang sudah dipilih. Proses kognitif yang mendasari perubahan ini
disebut selecting relevant images. Hal ini melibatkan aktivits memberi perhatian
pada bagian tertentu animasi atau ilustrasi yang disajikan dalam pesan multimedia.
Hal ini direpresentasikan oleh panah dari mata ke citra (images). Proses ini dimulai
dalam saluran visual, namun bukannya tidak mungin orang mengalihkan sebagian
dari ini ke saluran auditori.
3. Menata Kata-Kata Yang Terpilih Kedalam Model Mental Verbal
Input dari langkah ini adalah landasan bunyi kata-kata, yaitu kata-kata dan
frasa-frasa yang dipilih dari pesan verbal yang masuk. Output dari langkah ini
adalah model verbal suatu representasi yang koheren (atau terstruktur) dalam
mencari kerja seseorang terhadap kata-kata atau frasa-frasa yang terpilih.
4. Menata Gambar-Gambar Yang Terpilih Ke Dalam Model Mental Visual
Begitu seseorang membentuk landasan citra dari gambar-gambar yang
masuk dari suatu segmen pesan multimedia, langkah berikutnya adalah menata
gambar-gambar itu menjadi representasi yang koheren, yakni: struktur
pengetahuan yang disebut sebagai model pictorial. Input dari langkah ini adalah
landasan citra, yakni gambar-gambar yang terpilih dari pesan masuk. Output untuk

langkah ini adalah model pctorial-suatu representasi yang koheren (atau


terstruktur) dalam memori kerja orang itu terhadap gambar-gambar yang sudah ia
pilih sebelumnya.
5. Memadukan representasi verbal dan visual dengan pengetahuan yang sudah ada
sebelumnya.
Input dari langkah ini adalah model verbal dan model visual yang sejauh
ini sudah dikontruksi. Outputnya adalah model terpaduyang didasarkan pada
hubungan antara dua representasi. Sebagai tambahan, model terpadu ini juga bisa
melibatkan
sebelumnya.

koneksi

dengan

pengetahuan-pengetahuan

yang

sduah

ada

Hal ini merupakan proses yang sangat menuntut, mensyaratkan

penggunaan yang efisien atas kapasitas kognitif seseorang. Proses ini


mencerminkan kesempurnaan dari proses penalaran, karena seseorang yang belajar
harus fokus pada struktur yang mendasari representasi verbal dan representasi
visual. Ia harus menggunakan pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh
sebelumnya

untuk

membantu

mengkoordinasikan

proses

pemaduan

itu.

Sebagaimana diindikasikan oleh panah dari memori jangka panjang ke memori


jangka kerja.
CONTOH-CONTOH TATA CARA TIGA JENIS MATERI TERSAJI DIPROSES
Contoh Albert meng-klik suatu entri untuk lightning dalam ensiklopedia multimedia.
Ia mendapatkan sajian gambar statik tentang badai petir dengan satu paragraf teks on-screen
tentang jumlah cedera dan kematian yang disebabkan sambaran petir setiap tahunnya.
Kemudian, Barbara juga mengeklik entri yang sama, dan mendapatkan sajian animasi
pendek bersama narasi yang menggambarkan langkah pembentukan petir. Dalam contoh
tersebut, presentasi Albert berisi gambar-gambar statis dan kata-kata tercetak. Presentasi
Barbara berisi gambar dinams dan kata-kata yang terucap.
1. Memproses gambar-gambar
Peristiwa pertama yang mampu dijelaskan dari contoh tersebut adalah
bahwa Albert mendapatkan kotak Gambar tentang petir (yaitu, gambar statis)
dan Barbara berupa animasi petir (yakni, gambar dinamis). Kemudian
peristiwa kedua, ditujukkan pada kotak Mata dibawah memori sensori, dimana
adalah gambar-gambar yang berpengaruh pada mata. Hal ini menghasilkan

citra indrawi secara singkat, yaitu memori sensori Albert dalam waktu sekejap
sempat menangkap fotoitu dan sistem memori sensori Barbara menangkap
frame-frame animasi itu. Dua peristiwa tersebut, terjadi tanpa banyak upaya
dalam diri seseorang yang sedang belajar. Namun, setelah itu mulailah
berlangsung pemrosesan kognitif, dimana pemrosesan yang orangnya
mempunyai bebrapa kontrol dalam alam pikiran sadar. Jika Albert memberikan
perhatian pada armada gambar yang masuk melalui matanya atau Barbara yang
memberi perhatian pada rangkaian gambar yang masuk melalui matanya.
Beberapa bagian gambar akan menjadi terepresentasikan ke dalam memori
kerja. Kemudian, pemrosesan kognitif aktif melibatkan aktivitas menata citracitra yang masih terpisah menjadi koheren.
2. Memproses kata-kata yang terucap
Terpusat pada contoh yang diperoleh oleh Barbara, dimana jalur pertama
bagi suara-suara itu adalah mencapai telinga Barbara. Ketika komputer
mengucapkan kata-kata, maka kata-kata tersebut ditangkap oleh telinga
Barbara dan ditahan sementara di memori sensori auditori. Kemudian barulah
pemrosesan kognitif aktif bisa berlangsung. Beberapa suara kemudian dipilih
untuk masuk ke landasan suara kata-kata. Kata-kata tersebut masih berbentuk
fragmen-fragmen yang tercerai-berai. Jadi, langkah berikutnya adalah
membangun/ mengorganisasikan kata-kata tersebut menjadi struktur mental
yang koheren. Dalam proses tersebut, kata-kata berubah dari direpresentasikan
atas landasan suara menjadi direpresentasikan atas dasar makna kata. Terakhir,
kemungkinan Barbara menggunakan pengetahuan yang sudah ia punya
sebelumnya untuk membantu menjelaskan transisi dari satu tahap ke tahap
yang lainnya.
3. Memproses kata-kata yang tercetak
Presentasi cetak dalam pesan-pesan multimedia cenderung menciptakan
tantangan bagi pemrosesan informasi untuk sistem saluran ganda. Ketika
seseorang harus membaca teks dan melihat animasi, kata-kata disajikan secara
visual sehingga pada awalnya harus diproses melalui mata. Kemudian orang
tersebut memberikan perhatian khusus pada kata-kata yang masuk dan
membawa kata-kata tersebut ke memori kerja. Kemudian, melafalkan gambar-

gambar dari kata-kata yang tercetak itu, orang tersebut bisa membuat kata-kata
itu masuk ke basis suara kata-kata.begitu kata-kata direpresentasikan ke dalam
saluran auditori, mereka diproses seperti kata-kata yang terucapkan.
TIGA PROSES KOGNITIF YANG DILIBATKAN DALAM PEMBELAJARAN AKTIF
Nama
Memilih

Deskripsi
murid memberi perhatian

Contoh
dalam memandang

pada kata dan gambar

animasi bernarasi tentang

yang relevan dalam pesan

terbentuknya petir, murid

multimedia untuk

memberi perhatian pada

menciptakan landasan

kata dan gambar yang

kata dan landasan gambar

menjelaskan masingmasing langkah utama

menata

murid membangun

pembentukan petir
murid menata langkah-

hubungan internal di

langkah menjadi rantai

antara kata yang terpilih

hubungan sebab-akibat

untuk menciptakan model

bagi kata-kata dan bagi

verbal koheren dan di

gambar-gambar.

antara gambar terpilih


untuk menciptakan model
memadukan

pictorial koheren.
murid membangun

murid membuat

hubungan eksternal

hubungan antara langkah-

antara model verbal dan

langkah terkait dalam

model pictorial dengan

rantai verbal dan dalam

pengetahuan yang sudah

rantai pictorial lalu

ada sebelumnya

menyesuaikannya dengan
langkah-langkah tentang
landasan pengetahuan
tentang listrik

Kesimpulan:
Multimedia harus didasarkan pada teori memuaskan tentang cara manusia
belajar-khususnya teori kognitif tentang multimedia. Dimana teori kognitif
multimedia ini, didasarkan atas tiga gagasan sangat mapan dalam ilmu
kognitif, yakni: asumsi saluran-ganda, asumsi kapasitas-terbatas, dan asumsi
pemrosesan-aktif.

Anda mungkin juga menyukai