Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
Adi Purnomo
Afriyanti Retno Sari
Agustin Setiyaningsih
Ayih Puspita Sari
5. Aniatun Rokhimah
(121540124040001)
(121540124050002)
(121540124070004)
(121540124190016)
(121540124150012)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan
suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta - fakta yang
telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti ) secara
langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja
dalam batas
kewenangan
sebagai seorang
perawat. Model
konsep
B. Tujuan
Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian teori dan model konsep keperawatan serta tujuan
dari teori dan model konsep keperawatan menurut Dorothea E. Orem
2. Mengetahui kekuatan dan kelemahan teori Dorothea E. Orem
BAB II
PEMBAHASAN
kesejahteraan
dan
berpartisipasi
pada
proyek
pelatihan
keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk
model teori keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan,
yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik
Amerika tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan
diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun
1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama
diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,
yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
B. Model Konsep Keperawatan Dorothea E. Orem
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care
(perawatan diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan
keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu
dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan,
kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan
pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada
dalam keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas
kemampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan
keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan, setiap manusia
menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian dari
kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima
dasar
kebutuhan
dasar
yaitu
kebutuhan
fisiologis
(makan,
minum),
keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan
tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara
kesejahteraan, Self Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku
secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai
hubungan interpersonal (hubungan antara satu individu dengan individu lain),
hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal.
Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menuntukan conten (isi pesan)
melainkan
juga
menentukan
relationship
(hubungan).
Self
Care
akan
(konsep diri). Konsep diri merupakan representasi fisik seseorang individu, pusat
inti dari aku dimana semua persepsi dan pengalaman terorganisasi.
Peran adalah pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat. Posisi di massyarakat dapat
menjadikan stressor terhadap peran karena stuktur sosial yang menimbulkan
kesukaran atau tuntutan posisi yang tidak mungkin dilaksanakan.
5. Indentitas
Indentitas adalah kesadaran diri yang bersumber dari observasi dan
penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri terhadap
sebagai suatu
indentitas yang diri kuat adalah seseorang yang memandang dirinya berbeda
dengan orang lain termasuk persepsinya terhadap jenis kelamin, mempuyai
otonomi yaitu mengerti dan percaya diri, respek diri mampu dan menguasai
diri, mengatur diri sendiri dan menerima diri.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok
kebutuhan dasar yang terdiri dari :
1) Air (udara) : pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenasi) yang
mempunyai tiga tahap dalam proses oksigenasi yaitu , ventilasi (proses
keluar dan masuknya udara kedalam system pernapasan), perfusi dan
2)
3)
4)
5)
difusi.
Water (air) : Pemeliharaan dalam pengambilan air
Food(makanan) : Pemeliharaan dalam pegambilan makanan
Elimination (eliminasi) : pemeliharaan dalam Proses eliminasi
Rest and activity (istirahat dan kegiatan) : Pemeliharaan keseimbangan
Menentukan kapan dan bagaimana pasien memerlukan bantuan secara teratur bagi
pasien dan mengkoordinasi serta mengintegrasikan keperawatan dalam kehidupan
sehari-hari dan asuhan keperawatan diperlukan ketika klien tidak mampu
memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan sosial.
Teori self care deficit diterapkan bila :
1. Anak belum dewasa
2. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
3. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang
akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan
kebutuhan.
adalah :
Situasi yang mendukung perkembangan perawtan diri.
Terlibat dalam pengembangan diri.
Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi kehidupan.
Perubahan fisik pada klien dengan Diabetes Melitus antara lain menimbulkan
peningkatan dalam rasa haus, peningkatan selera makan, keletihan,
kelemahan, luka pada kulit yang lama penyembuhannya, infeksi vagina atau
dan
sosial
serta
berinisiasi
dan
melakukan
kegiatan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
2. Masyarakat/lingkungan
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu)
dan interaktif (iteraksi).
3. Kesehatan
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang
dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik ,
interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang
kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan
suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan berbagai
bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan untuk memenuhi ideal
diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan
berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang
memadai.
4. Keperawatan
Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya
atau sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua
mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap
pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu merawat atau
mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong sesama.
Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai
tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta
tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada
manusia dan lingkungannya.
H. Asumsi dasar
Orem (2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan
terkait kebutuhan dasar manusia :
1. Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan ,dimana pemenuhannya
2.
3.
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang
diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
4. Pasien berjalan dengan jarak pendek dan kembali kesisi tempat ridur. Jika
pasien tampak lelah dan akan pingsan atau terjadi perubahan besar pada nadi,
biarkan pasien beristirahat.
5. Jika pasien pingsan saat melaksanakan ambulasi dini:
1) Dengan berlahan turunkan pasien ke lantai
2) Lindungan kepala pasien
3) Jangan mencoba menahan pasien berdiri
4) Beri tanda untuk meminta bantuan
6. Setelah selesai, cuci tangan dan dokumentasikan waktu (durasi) ambulasi dini,
nadi dan reaksi pasien.
Perkembangan perawatan luka (wound care) berkembang dengan sangat pesat
didunia kesehatan. Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adalah
perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture balance, dimana
disebutkan daalam beberapa literature lebih efektif untuk proses penyembuhan
luka bila dibandingkan dengan metode konvensional.
Perawatan luka berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan luka tersebut.
Perawatan luka paling sulit tergantung pada derajat luka. Jika luka mendalam
sampai ke lapisan kulit paling dalam, proses sembuhnya tentu saja paling lama.
Seperti pada kasus luka akibat penyakit diabetes misalnya, terdapat kasus bahwa
luka tersebut harus diamputansi. Namun tindakan amputansi ternyata bisa gagal
setelah dirawat dengan saksama dan dengan metode yang benar dan tentunya
seperti pada kasus luka akibat diabetes tergantung pada kedisiplinan perawatan.
Untuk itu harus diperkenalkan pada masyarakat bahwa telah ada program
perawatan dirumah atau home care dengan perawatan datang kerumah.
K. Riset Keperawat Atas Dasar Teori Orem
Berikut ini merupakan riset yg berhubungan dengan teori orem:
APLIKASI TEORI SELF-CARE DEFICIT OREM DALAM KONTEKS TUNA
WISMA (THE APPLICATION OF OREMS SELF CARE DEFICIT IN
HOMELESS SETTING) OLEH MEGAH ANDRIYANI Kesehatan tuna wisma
menjadi tanggung jawab pemerintah dan semua pihak untuk menciptakan derajat
kesehatan warga negara yang optimal. Tuna wisma juga merupakan klien yang
patut mendapat perhatian khusus bagi perawat kesehatan komunitas.Teori
Perawatan Diri banyak digunakan dalam ilmu keperawatan untuk memberikan
tindakan
klinis,
administrasi,
riset,
dan
system
informasi
keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan
praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing
system, dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan
dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat
statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu
berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam
system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana
disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa
yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh
haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep
atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan
asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa
semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai
hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian
perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada
tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan
suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
DAFTAR PUSTAKA
http://wineralways.blogspot.com/2012/05/makalah-teori-konseptualkeperawatan.html
http://catatanelvi.blogspot.com/2012/12/makalah-konsep-teori-dorotheae-orem.html
http://perasat.blogspot.com/2012/11/teori-dan-konsep-keperawatanmenurut_4.html
-keperawatan
-orem