Anda di halaman 1dari 3

E.

HIZBUT TAHRIR (HT)


a. Latar Belakang
Hizbut Tahrir erdiri pada tahun 1953 di Al-Quds (Baitul Maqdis), Palestina. Gerakan ini
dipelopori oleh Taqiyuddin An-Nabhani, seorng alumni Al- Azhar Mesir, dan Pernah menjadi
hakim di Mahkamah Syariah di Palestina.
Di Indonesia, Hizbut Tahrir masuk pada tahun 1980-an melalui dakwah di kampuskampus besar di seluruh Indonesia. HT masuk ke Indonesia melalui Abdurrahman nal-Baghdadi
(Lebanon). Yang kemudian dilanjutkan oleh Mustofa bin Abdullah bin Nuh. Dialah tokoh yang
mendidik tokoh-tokoh HT bdi Indonesia seperti Ismlail Yusanto, dan tokoh-tokoh HT Indonesia
lainnya.
Taqiyuddin An-Nabhani pernah berguru ke beberapa ulama yang merupakan murid
langsung dari Rasyid Ridlo (pemikir Mesir awal abad 20). Pemikiran HT juga bertemu dengan
Ibnu Taimiyyah dan Ahmad Ibnu Hanbal. Tidak aneh bila kemudian ditemukan aspek-aspek salaf
dan puritanisme dalam HT (Jamhari,2004:176). HT merupakan bagian dari tiga komponen
lembaga dakwah kampus (LDK) yang saling berebut pengaruh di masjid-masjid kampus
bersama Jamaah Tarbiyah dan Salafi
b. Ajaran
Ada beberapa ajaran yang diyakini benar oleh para pengikut HT, antara lain:
1. Menegakkan syariat Islam dalam setiap aspek kehidupan
2. Mengupayakan berdirinya Negara Islam global (khilafah) yang dipimpin oleh seorang
Khalifah
3. Mengharamkan segala bentuk instrument demokrasi termasuk pemilihan umum yang
dipandang sebagai produk pemikiran barat (kufur)
4. Melarang keterlibatan anggotanya dalam politik praktis melalui partai selama masih
menggunakan system demokrasi
5. Menolak segala tatanan politik, social, ekonomi, teknologi produk Barat modern dan
mengantinya dengan tatanan Islam.
HT telah menetapkan pendapat-pendapat sesuai dengan misi perjuangannya. Pendapat-pendapat
tersebut telah dihimpun dalam berbagai buku, booklet maupun selebaran. Buku-buku tersebut
antara lain:

Nizhamul Hukmi fil Islam (Sistem Pemerintahan dalam Islam)


Nizhamul Iqtishadi fil Islam (Sistem Ekonomi dalam Islam)
Nizhamul Ijtimaiy fil Islam (Sistem Sosial dalam Islam)
At-Takattul al-Hizbiy (Pembentukan Partai Politik)
Mafahim Hizbit Tahrir (Konsep Hizbut Tahrir)

Daulatul Islamiyah (Negara Islam)


Al-Khilafah (Sistem Khilafah)

HT saat ini memiliki konstitusi yang terdiri dari 187 pasal. Dalam Konstitusi ini terdapat
program jangka pendek, yaitu Bahwa dalam jangka waktu 13 tahun sejak HT berdiri pada 1953
negara-negara arab harus berubah menjadi sitem Islam dan sudah ada Khalifah. Serta setelah 30
tahun dunia Islam sudah harus punya Khalifah. Namun kenyataannya belum terjadi hingga kini.
Dalam hal politik, HT mengharamkan pemilu dengan alasan: (1) format pemilihan kepala
Negara saat ini didasarkan pada system demokrasi barat yang kufur, (2) kepala Negara dipilih
untuk menjalankan garis-garis besar haluan Negara yang didasarkan keputusan rakyat, bukan alQuran dan sunnah, (3) adanya kemungkinan terpilihnya wanita, orang kafir, zalim, fasik,
bahkan orang bodoh sebagai kepala Negara karena mendapatkan dukungan mayoritas.
Organisasi HT juga mendapatkan kritik dari sejumlah kalangan. Kritik tersebuta antara
lain:
1. HT tidak menerima teori-teori politik modern
2. HT dipandang memahami syariat secara sempit dan dangkal, yang berakibat pada
kecanggungan islam untuk diterpkan di era modern yang multicultural
3. Belum ada contoh kongkrit di masa kini tentang penerapan miniatur system khilafah
di dunia islam
4. HT dianggap banyak melakukan simplikasi dan penangan persoalan umat dengan
jargon khilafah
5. HT terlau focus pada isu penegakkan khilafah dan penerapan syariat
c. Basis Massa
Mayoritas pengikut HT di Indonesia adalah kaum muda dari kalangan mahasiswa.
Lembaga-lembag yang menjadi basis HT adalah Badan Dakwah Kampus (BDK) atau Lembaga
Dakwah Kampus (LDK).
d. Pendekatan Dakwah
Pendekatan yang ditempuh HT dalam berdakwah adalah pendekatan demonstrativepublikatif. Yaitu melalui media cetak, media online dan elektronik, dalam bentuk penyebaran
bulletin Jumat, brosur dan lain-lain.
Disamping itu juga ada pendekatan sel, yakni membentuk kelompok-kelompok kecil
yang kemudian diberi doktrin tentang khilafah dan system politik islam. Kemudian tiap individu
diberi mandate untuk mencari anggota baru dan membentuk kelompok baru.
Berhubung kaum muslimin saat ini mereka pandang hidup di Darul Kufr, maka keadaan
negeri mereka serupa dengan Makkah ketika Rasulullah SAW diutus (menyampaikan risalah

Islam). Oleh karena itu HT meneladani kegiatan-kegiatan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam
seluruh tahapan perjalanan dakwahnya.
HT menetapkan metode perjalanan dakwahnya dalam tiga tahapan, yaitu:
1. Tahapan pembinaan (Marhalah At Tatsqif), yang dilaksanakan untuk membentuk kaderkader yang mempercayai pemikiran dan metode HT dalam rangka pembentukan
kerangka tubuh partai
2. Tahapan berinteraksi dengan umat (Marhalah Tafaul Maa Al Ummah), yang
dilaksanakan agarv umat turut memikul kewajiban dakwah islam, sehingga umat
menjadikan Islam sebagai kepedulian utamanya dan agar umat berjuang untuk
mewujudkannya dalam realitas kehidupan
3. Tahapan penerimaan kekuasaan (Marhalah Istilaam Al Hukm), yang dilaksanakan untuk
menerapkan Islam secara menyeluruh dan mengemban risalah Islam ke seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai