Erythematous Candidiasis
Bentuk candidiasis erythematous sebelumnya mengacu sebagai candidiasis
atropic 2 , bagaimanapun permukaan eritematous tidak hanya mencerminkan
adanya atrofi, bisa juga dilihat dari peningkatan vaskularisasi. Lesi memiliki tepi
diffuse, yang membantu membedakannya dengan eritroplakia. Yang biasanya
memiliki batas lebih jelas dan kadang muncul sedikit lesi yang terbenam.
Eritematous candidiasis mungkin dianggap sebagai penerus dari pseudomembran
candidiasis tapi bisa juga muncul de novo1. Tidak ada perbedaan kuantitatif antara
isolasi dari Candida albicans pada mukosa mulut orang sehat dengan pasien
dengan eritematous candidiasis8 . Infeksi dominasi terlihat pada palatum da
dorsum lidah dari pasien yang menggunakan inhalasi steroid. Faktor predisposisi
lainnya yang dapat menyebabkan erimateous candidiasis ialah erokok dan
penggunaan antibiotic spektrum luas. Bentuk akut dan kronik dilihat dengan fitur
klinis yang identik.
Denture Stomatitis
Prevalensi tempat paling banyak untuk denture stomatitis ialah bantalan gigi tirual
mukosa palatal. Untuk mandibular mukosa tidak biasa untuk terlibat. Denture
stomatitis dibagi menjadi 3 tipe yang berbeda 12. Tipe I terbatas pada eritematous
minor dikarenakan trauma dari gigi tiruan. Tipe II mempengaruhi bagian terbesar
dari mukosa yang dilapisi gigitiruan. Dan tambahan dari tipe II,tipe III memiliki
granular mukosa. Gigi tiruan menjadi penampung yang mengakumulasi
pengelupasan sel epithelial dan melindungi mikroorganisme dari pengaruh
fisikseperti aliran saliva. Mikroflora itu kompleks dan mungkin,tambahan pada
Candida albicans yang mengandung bakteri dari beberapa bakteri genus, seperti
Streptococcus-, Veillonella-, Lactbacillus-, Prevotella-, (dulunya Bacteroides), dan
Actynomyces-strains. Tidak diketahui sejauh apa bakteri ini berpartisipasi dalam
pathogenesis dari denture stomatitis.
Angular Cheilitis
Angular cheilitis hadir sebagai infeksi fissure dari komisur mulut. Sering dikelilingi
eritem. 14,15 belakangan ini lesi koinfeksi oleh Candida albicans dan Staphylococcus
aureus. Defisiensi vitamin B12,defisiensi zat besi, dan kehilangan dimensi vertical
telah terkait dengan penyakit ini. Atopi juga telah terkait dengan formasi angular
cheilitis ini. Kulit kering mungkin mendorong pembentukan fisur di
komisura,memungkinkan invasi oleh mikroorganisme. 30 % dari pasien denture
stomatitis juga mengalami angular cheilitis, tapi infeksi ini hanya terlihat 10% dari
pasien yang menggunakan gigi tiruan tanpa denture stomatitis.
Metode
Hapusan
Menyeka
Jejak
Cetakan
Air ludah
Cuci mulut
Langkah utama
Menggores,mengol
es langsung
diambil oleh
mengambil kapasberujung diseka
diatas jaringan lesi
bantalan busa
plastik steril
dicelupkan ke
sabouraud,diletakk
an di lesi
60;bantalan
ditekan pada Sab
agar dan
diinkubasi;
Cetakan alginate
maksila dan
mandibular; dicor
dalam agar
diperkuat dengan
Sab;inkubasi
Pasien disuruh
meludah sebanyak
2 ml pada wadah
steril,campurkan
dengan Sab agar
dengan spiral
plat;hitung
Subjek dicuci untuk
60 dengan PBS
pada ph 7.2.0,1 M,
Keuntungan
Mudah dan cepat
Kerugian
Sesitivitas rendah
Relative mudah
Memilih sampel
kritis
Sensitive dan
dapat
diandalkan,dapat
membedakan
antara infeksi dan
carrier
Membaca diatas 50
CFU/cm3 bisa tidak
akurat,seleksi letak
sulit bila tidak ada
tanda klinis terlihat
Berguna untuk
menentukan
distribusi relatif
ragi pada
permukaan mulut
Berguna sebagai
alat penelitian
Berguna sebagai
jejak
Waktu chairside
cukup;tidak
berguna untuk
xerostomia; tidak
bias
mengidentifikasi
letak infeksi
Rekomendasi untuk
budaya
pengawasan tanpa
adanya lesi
fokal;tidak bias
diidentifikasi letak
infeksi
sebanding dengan
sensitivitas metode
jejak; hasil yang
lebih baik dari
CFU>50cm2,
metode sederhana
Fluconazole
Kapsul
50-100 mg
kapsul sekali
sehari untuk 2-3
minggu
Itraconazole
Kapsul
100mg kapsul
perhari setelah
makan untuk 2
minggu
dan kerusakan
hati.berinteraksi dengan
antikoagulan
terfenadin,cisapride,dan
astemizole. Kontra indikasi
pada ibu hamil dan
penyakit liver
Berinteraksi dengan
antikoagulan
terfenadin,cisapride,dan
astemizole. Konntra indikasi
pada ibu hamil dan
penyakit liver. Bisa
menyebabkan
nausea,diare,sakit
kepala,ruam,kerusajan
fungsi hati
Berinteraksi dengan
terfenadin,cisapride,dan
astemizole. Kontra indikasi
pada ibu hamil dan
penyakit liver. Bisa
menyebabkan
nausea,ruam,neuropati
Manajemen
Perawatan untuk infeksi jamur,yang biasanya meliputi antifungal regimen,tidak
selalu berhasil kecuali klinis faktor predisposisi yang dapat menyebabkan rekurensi.
Factor local sering mudah diidentifikasi tapi kadang kadang tidak mungkin untuk
menghilangkan atau mengurangi. Obat antifungal mempunyai peran utama di
beberapa kasus. Pada perokok,penghentian dari kebiasaan bisa memberikan hasil
hilangnya infeksi walaupun tanpa perawatan antifungal. Antifungal yang sering
dipakai adalah kelompok polyenes atau azole. Olyenes seperti nystatin dan
amphotericin B biasanya adalah pilihan utama dalam perawatan oral kandidiasis
primer dan keduanya bertoleransi dengan baik. Polyenes tidak di serap dari saluran
pebcernaan and tidak terkait dengan perkembangan resistensi. Mereka melakukan
tindakan melalui efek negatif pada produksi ergosterol,yang mana yang sangat
penting bagi integritas sel membrane. Polyenes bisa juga menimbulkan efek
perlekatan dari jamur.
Merokok
Pemakain gigi tiruan
Kortikosteroid inhaler/spray
Infeksi HIV
dan limfosit masuk kedalam lapisan dermis. Lantas, ini bisa jadi jebakan bagi
yang tidak berhati hati, lesi mungkin keliru untuk sebuah klinis kanker dan
histopatologi dari hiperplasia pseudo-ephitellimatous - juga meniru kanker.
Gambaran klinis
MRG adalah penyakit yang jarang. Ini biasanya di deteksi sedndiri oleh pasien atau
dokter gigi. Dikategorikan sebagai :
-
Diagnosis
MRG biasanya diagnose klinis. Biopsy diindikasikan bila ada kecurigaan menjadi
neoplasma; histologi memperlihatkan adanya epitel hyperplasia tidak beraturan,
yang menyerupai, tapi sebenarnya bukan sebuah karsinoma (dikarenakan
pseudoephitelimatous hyperplasia). Jarang yang membutuhkan gambar
darah,pemeriksaan hapusan untuk hifa jamur atau kultur.
Perawatan
-
Factor predisposisi
-
kelainan imun
merokok
terapi kortikosteroid
antibiotic spectrum luas
hiposalivasi (dari HIV- kerusakan kelenjar saliva,antiretroviral agen atau zat
lain yang mempunyai efek ini)
Gambaran klinis
-
Diagnosis
Ini diagnosis klinis, biopsy jarang diindikasikan.kadang diperlukan pemeriksaan
hapusan atau pembiakan.
Perawatan
-
Insidensi
Jarang terjadi
Umur
biasanya dewasa; kebanyakan pasien pada usia 50 atau 60
Jenis kelamin
Kebanyakan pasien adalah laki laki
Letak/geografik
Tidak diketahui geografik insidensi
Factor presisposisi
Merokok dikoetaiu sebagai factor resiko.
Gambaran klinis
Berbagai kombinasi dapat terlihat,meliputi :
-
Diagnosis
Ini diagnose klinis, gambaran darah,pemeriksaan hapusan untuk hifa jamur dan
pembiakan mungkin bisa membantu.
Perawatan
-