Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS


A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi diartikan untuk memperoleh kesuksesan
atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia
pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or
series

of

activities

designed

to

achieves

particular

educational goal (J.R. David, 1976). Strategi pembelajaran


dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan

tertentu.

Strategi

pembelajaran

merupakan

rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan


metode

dan

pemanfaatan

berbagai

sumber

daya

atau

kekuatan dalam pembelajaran.


Kemp (Dalam Wina Sanjaya, 2006: 126) menjelaskan
bahwa

Strategi

pembelajaran

adalah

suatu

kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar


tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Senada dengan pendapat diatas, Dick dan Carey (Dalam Wina
Sanjaya, 2006: 126) juga menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan produser

pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk


menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Untuk melaksanakan tugas secara professional, calon
guru ataupun guru memerlukan wawasan yang luas dan
mumpuni

tentrang

kemungkinan-kemungkinan

strategi

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang


teaalah dirumuskan.
Menurut Masyur (1991), batasan pembelajaran yang
bersifat umum mempunyai empat dasar stategi, yakni:
1. Mengindentifikasi dan menetapkan tingkah laku

dan

kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan


sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
2. Mempertimbangkan dan memilih system belajar yang
tepat untuk mencapai sasaran yang akurat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik
pembelajaran yang ianggap paling tepat dan efektif
sehingga dapat dijadikan pegangan guru dan calon guru
dalam melaksanakan kegiatan peembelajaran.
4. Metetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan
atau criteria serta standar keberhasilan sehingga dapat
dijadikan

pedoman

oleh

guru

dalam

melaksanakan

evaluasi hasil kegiatan pembelajaran yang selanjutnya


akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan system
instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Keempat uraian di atas, jika diterapkan dalam konteks


kegiatan pembelajaran, maka strategi pembelajaran pada
dasarnya memiliki implikasi sebagai berikut:
1. Proses mengenal karakterristik anak didik yang harus
dicapai melalui pembelajaran
2. Memilih system pendekatan pembelajaran berdasarkan
kultur, aspirasi, dan pandangan filosofis masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik
mengajar
4. Menetapkan

norma-norma

atau

criteria

keberhasilan

belajar
2. Hasil Belajar Fisika
Dalam

proses

pembelajaran,

perubahan

terhadap

aspek-aspek

intelektual, emosional atau sikap (keterampilan) akan dapat terlihat dalam bentuk
hasil belajar. Ini berdasarkan pada respon yang diberikan siswa terhadap stimulus
(rangsangan) yang diberikan guru. Baik stimulus tersebut berupa jawaban
berbentuk lisan, tulisan, tes ataupun pelaksanaan tugas-tugas.
Ketika kemudian kita berbicara tentang hasil belajar,
arah yang hendak dituju ialah dengan melakukan penilaian yang
dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku, yang mana
perubahan

tingkahlaaku

tersebut

intelektual, emosional atau sikap.

dapat

berupa

perubahan

Hasil belajar merupakan kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang


dalam menyelesaikan suatu hal. Hasil suatu pembelajaran (kemampuan,
keterampilan, dan sikap) dapat terwujud jika pembelajaran (kegiatan belajar
mengajar) terjadi (Arifin, 2000). Baik individu ataupun tim, menginginkan suatu
pekerjaan dilakukan secara baik dan benar agar memeperoleh hasil yang baik dari
pekerjaan tersebut. Keberhasilan ini akan tampak dari pemahaman, pengetahuan
atau keterampilan yang dimiliki oleh individu ataupun tim.
Pengertian hasil belajar menurut sagala (2006:23)
Hasil belajar merupakan penampilan-penampilan yang
dapat diamati sebagai hasil belajar. Penampilan-penampilan
tersebut dapat berupa ketera,pilan-keterampilan intelektual
yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan
lingkungannya melalui penggunaan simbol-simbol atau
gagasan-gagasan, strategi-stragi kognitif yang merupakan
proses-proses kontrol dan dikelompokkan sesuai dengan
fungsinya.
Menurut Suprijono (2009:5-6), hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertia-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pada pemikiran Gagne,
hasil belajar meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Informasi verbal, yaitu mengungkapkan sesuatu dengan
menggunakan bahasa. Kemampuan respon secara spesifik
terhadap

rangsangan

spesifik.

Kemampuan

ini

tidak

menmbutuhkan manipulasi symbol, pemecahan masalah dan


penerapan aturan.
2. Keterampilan intelektual yaitukempuan mempresentasikan
konsep dan lambing. Keterampilan itelektual terdiri atas
kemampuan mengkategori, analitis-sintesis fakta konsep, dan
mengembangkan prinsip keilmuan. Keterampilan intelekrual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kogfnitif bersifat
kahs.
3. Strategi kognitif, yaitu keterampilan dalam menyalurkan dan
mengarahkan
penggunaan

aktivitas
konsep

masalah.
4. Keterampilan
serangkaian

dan

motorik,
gerak

kognitif.

Kemapuan

kaidah
yaitu

dalam

ini

meliputi

memecahkan

kemampuan

melakukan

jasmani dalam urusan dankoordinasi

sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.


5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan dari hasil penilaian terhadap objek tersebut.
Sikap

berupa

eksternalisasi

kemampuan

nilai-nilai.

Sikap

menginternalisasi
merupakan

dan

kemampuan

menjadiakan nilai-nilai sebagai standar perilaku.


Menurut Lindgren (Suprijono, 2009:7), hasil pembelajaran
meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Dengan
demikian,

dapat

disimpulkan

bahwa

hasil

belajar

adalah

perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu


aspek kemanusiaan saja. Dalam artian, hasil pembelajaran yang
dikategorikan

oleh

para

pakar

pendidikan

senbagaimana

tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris melainkan


dilihat secara komprehensif.
Menurut Bloom dan ditulis kembali oleh Syaiful Sagala (2011), secara
garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu :
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam yaitu:
a. Pengetahuan (kemampuan mengingat kembali hal-hal yang telah
dipelajari).
b. Pemahaman ( kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal)
c. Penerapan (kemampuan mempergunakan hal-hal yang telah dipelajari
untuk menhadapi situasi-situasibaru dan nyata).
d. Analisis (kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi begian-bagian
sehingga struktur organisasinya dapat dipahami).
e. Sintesis (kemampuan memadukan bagian-bagian

menjadi

satu

keseluruhan yang berarti)


Evaluasi (kemampuan memberikan harga sesuatu hal berdasarkan kriteria
intern, kelompok, ekstern, atau yang telah ditetapkan terlebih dahulu).
2. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yaitu:
1. Kesadaran (kemampuan untuk ingin memperhatioak sesuatu hal).
2. Partisipasi (kemampuan untuk turut serta atau terlibat dalam sesuatu hal)

3. Penghayatan nilai (kemampuan untuk menerima nilai dan terikat


kepadanya).
4. Pengorganisasian nilai (kemampuan untuk memilikisistem nilai dalam
dirinya).
5. Karakteristik diri (kemampuan untuk memiliki pola hidup dimanan system
nilai yang terbentuk dalam dirinya mampu mengawasi tingkah lakunya).
3. Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotorik

berkenaan

dengan

hasil

belajar

berupa

keterampilan dan kemampuan bertindak yaitu :


1. Gerakan refleks (kemampuan melakukantindakan-tindakanyang terjadi
secara tak sengaja dalam menjawab sesuatu perangsang)
2. Gerakan dasar (kemampuan melakukan pola-pola gerakan yang bersifat
pembawaan dan terbentuk dari kombinasi gerakan-gerakan refleks).
3. Kemampuan perseptual (kemampuan menterjemahkan perangsang yang
diterima melalui alat indera menjadi gerakan-gerakan yang tepat).
4. Kemampuan jasmani (kemampuan dan gerakan-gerakan dasar merupakan
inti untuk memperkembangkan gerakan-gerakan yang terlatih).
5. Gerakan-gerakan terlatih (kemampuan melakukan gerakan-gerakan
canggih dan rumit dengan tingkat efisiensi tertentu).
6. Komunikasi nondiskursif (kemampuan melakukan komunikasi dengan
isyarat gerakan badan).
Ketiga ranah tersebutlah yang akan menjadi objek penilaian hasil belajar.
Dan diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang mendapat perhatian
paling besar bagi seorang guru atau guru. Karena pada ranah kognitif inilah siswa
akan terlihat kemampuannya dalam menguasai bahan pelajaran ataukah tidak.

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar


adalah hasil yang diperoleh seseorang dalam proses kegiatan belajar mengajar,
dan hasil belajar tersebut dapat berbentuk kognitif, afektif, dan psikomotorik yang
penilaiannya melalui tes.
Ketika kemudian melihat hasil belajar fisika, maka Hasil
belajar fisika yang kemudian dimaksudkan dalam hal ini adalah
skor yang menunjukkan tingkat penguasaan dan pemahaman
peserta

didik

dalam

pelajaran

fisika

setelah

mengikuti

pembelajaran. Skor hasil belajar fisika diperoleh dari hasil


pemberian tes hasil belajar.

3. Strategi Pembelajaran Course Review Horey Dalam


Fisika
strategi pembelajaran Course Review Horey merupakan strategi
pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan
menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa
tersebut diwajibkan berteriakhore! atau yel-yel lainnya yang disukai.
Jadi, strategi pembelajaran course review horey ini merupakan suatu
strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru agar dapat tercipta suasana
pembelajaran di dalam kelas yang lebih menyenangkan. Sehingga para siswa
merasa lebih tertarik. Karena dalam strategi pembelajaran course review

horey ini, apabila siswa dapat menjawab pertanyaan secara benar maka siswa
tersebut diwajibkan meneriakan kata hore ataupun yel-yel yang disukai dan
telah disepakati oleh kelompok maupun individu siswa itu sendiri.
strategi pembelajaran Course Review Horey juga merupakan suatu
metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan soal
dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi
nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban atau tanda
dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus langsung berteriak horey
atau menyanyikan yel-yel kelompoknya.
Melalui pembelajaran Course Review Horey diharapkan dapat melatih
siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukan kelompok kecil.
1. Langkah-langkah

pembelajaran

Course

Review

Horey
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik
3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kartu atau kotak
sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan
guru.

5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya


didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru.
6. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kartu
atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan
tadi.
7. Bagi yang benar,siswa memberi tanda check list ( ) dan langsung
berteriak horay atau menyanyikan yel-yelnya.
8. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak
berteriak horay .
9. Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau
yang banyak memperoleh horey.

2. Kelebihan

dan

kekurangan

model

pembelajaran

Course Review Horey


1. Kelebihan model pembelajaran Course Review
Horey
a. Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk dapat terjun
kedalamnya.
b. Pembelajarannya tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan
sehingga suasana tidak menegangkan.
c. Siswa lebih semangat belajar karena suasana pembelajaran
berlangsung menyenangkan

d. Melatih kerjasama.
2. Kekurangan model pembelajaran Course Review
Horey
a. Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan.
b. Adanya peluang untuk curang.
B. Kerangka Bertfikir
Bertolak dari teori dan didukung oleh hasil-hasil penelitian
yang relevan, maka berikut ini dikemukakan kerangka berpikir
yang mendasari penelitian ini.
Salah satu faktor instrinsik yang cukup berpengaruh
terhadap prestasi belajar fisika seorang peserta didik adalah
rendahnya

kemampuan

dasar

yang

relevan dengan mata

pelajaran fisika, serta pelajaran fisika dianggap terlalu sulit


dengan berbagai macam rumus yang dimilikinya, sehingga
terkadang siswa sangat jenuh dengan kehadiran rumus-rumus
tersebut.
Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa kebanyakan
peserta didik yang belajar fisika masih mengalami ketidak
mampuan dalam menyelesaikan soal. Hal ini disebabkan karena

kurangnya motivasi belajar yang dimilki oleh peserta didik dalam


mempelajari fisika, kurangnya motivasi belajar fisika siswa ini,
terkadang disebabkan pula oleh label yang melekat dalam
pelajaran fisika yang memiliki rumus-rumus yang bagaikan
lingkaran

setan,

pembelajaran

dan

Course

cenderung
Review

serius.

Horey

Maka,

diharapkan

melalui
dapat

meningkatkan hasil belajar, khususnya mata pelajaran fisika hal


ini dikarenakan melalui pembelajaran Course Review Horey
tersebut peserta didik langsung berperan aktif dalam memahami
konsep dan langsung menerapkan konsep kedalam pemecahan
soal-soal dengan suasana belajar yang meriah dan terkesan tidak
serius, karena pembelajaran course review horey setiap siswa
yang mampu menyelesaikan soal dengan baik diharuskan untuk
berteriak hore atau yel-yel lainya. Dengan demikian peserta didik
tidak merasa jenuh dengan symbol-simbol yang dimiliki oleh
fisika.
HASIL BELAJAR YANG
RENDAH
ASPEK GURU
ASPEK PESERTA
Kurang memahami
DIDIK
strategi pembelajaran
yang cocok untuk peserta
Masih sulit memahami
didik
STRATEGI COURSE REVIEW
HOREY
pelajaran
fisika

Menciptakan suasana yang meriah


Melatih Siswa agar dapat belajar bekerjasama dalam tim
Melatih pemahaman siswa dengan soal-soal
Meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran
fisika
Melatih siswa untuk bisa mengerjakan soal dengan baik

DIHARAPKAN HASIL BELAJAR MENINGKAT


Hasil belajar yang mencapai KKM

Gambar 2.1 Bagan kerangka pikir strategi pembelajaran Course


Review Horey
Di atas adalah bagan yang menggambarkan kerangka pikir
yang melandasi dilakukannya penelitian.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan hasil penelitian pada pokok uraian di atas, maka
penulis memberikan asumsi bahwa Bila menerapkan strategi
pembelajaran Course Review Horey pada siswa kelas IXA SMP
Muhammadiyah Makassar maka meningkatkan hasil belajar
Fisika.

Anda mungkin juga menyukai