Anda di halaman 1dari 7

JBBHE 3 (1) (2014)

ze

Journal of Beauty and Beauty Health Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/bbhe

PENGARUH MASKER JAGUNG DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP


PERAWATAN KULIT WAJAH
Nining Riana Sari*)a, Erna Setyowati b
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel

Abstrak

________________

___________________________________________________________________

Sejarah Artikel:
Diterima April 2014
Disetujui Mei 2014
Dipublikasikan Juni 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan masker jagung dan minyak zaitun terhadap
perawatan wajah. Selain ituuntuk mengetahui pengaruh masker jagung dan minyakzaitun
terhadap perawatan kulit dan jenis kulit apa yang cocok. Penelitian ini adalah penelitian
eksperimen dengan objek penelitian masker jagung dan minyak zaitun. Jumlah sampel yang
diambil 12 orang responden yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu kulit normal, kulit
berminyak, kulit kering dan kulit kombinasi.Analisis data menggunakan AnavaTunggal dan uji t.
Hasil analisisAnava sebelum pemakaian dan setelah membuktikan bahwa terdapat perbedaan
diantara keempat jenis kulit setelah pemakaian menjadi baik setelah perawatan wajah. Hal ini
terbukti dari hasil anova dan uji t mengalami peningkatan sebelum dan setelah pemakaian masker
dengan nilai ttabel 3,94 ; thitung setelah 10,71.

________________
Keywords:
Corn and Olive Oil Mask,
Facial, Mask
____________________

Abstract
___________________________________________________________________
The purposes of this research isis to find the feasibility of corn and olive oil mask for facial care. To find out the
effect of corn and olive oil mask for facial care and to find out the type of skin that. This study is an
experimental research and the research objects are corn and olive oil mask. The taken number of samples was
12 respondents who were grouped into 4 groups: normal skin, oily skin, dry skin and combination facial skin.
Data analysis used single Anova andT-test. Result of Anava analysis before and after use, proved that there
were differences among the four types of skin after significant use of masks with significance level of 5% and a
change in facial skin condition became good after facial treatments. This was proved from the results of Anova
and T-test increased before and after the use of a mask with ttabel value of 3.94; tafter count of 10.71.

2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
Department of Services Technology and Production FT Semarang State
University Campus Building E10 Sekaran Gunung Pati Semarang 50229
E-mail: Nining_rianasari@yahoo.com

ISSN 2252-7087

Nining Riana Sari & Erna Setyowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)

digunakan untuk perawatan kulit wajah,


fungsinya untuk melembabkan kulit.
Zaitun mempunyai kandungan kadar
vitamin E yang sangat tinggi, vitamin E sendiri
berfungsi baik untuk merawat kulit, sehingga
sangat cocok digunakan sebagai campuran
masker penghilang jerawat, zat antioksidan,
serta sebagai campuran masker untuk
memperhalus kulit. Masker minyak zaitun dapat
dimanfaatkan untuk meremajakan kulit wajah,
atau menghilangkan sel kulit mati bekas jerawat.
Berbeda dengan kosmetik luar penghilang
jerawat yang beredar di pasaran, minyak zaitun
tidak dapat menghilangkan bekas jerawat secara
langsung, tetapi diperlukan ketelatenan untuk
mencapai hasil yang maksimal, namun tentunya
lebih aman daripada kosmetik berbahan kimia.
Minyak zaitun yang digunakan pada penelitian
ini, minyak yang zaitun yang dibeli dari toko
kimia tujuanya agar waktu yang digunakan lebih
efisien dalam penelitian. Jenis bahan campuran
masker lainnya yang biasa digunakan yaitu
madu.
Madu berfungsi untuk merekatkan
masker, sebagai pelembab wajah, dan
mengencangkan wajah. Jenis madu yang
digunakan yaitu madu murni yang mudah di
dapatkan di apotik.
Berdasarkan uraian latar belakang
tersebut, maka timbul pemikiran untuk
melakukan penelitian pemanfaatanjagung yang
diolah menjadi sari pati sehingga dapat
digunakan sebagai bahan dasar masker. Dengan
mengangkat judul Skripsi Pengaruh Masker
Jagung dan Minyak Zaitun terhadap
Perawatan Kulit Wajah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu bagaimana kelayakan masker jagung dan
minyak terhadap perawatan wajah?. Bagaimana
pengaruh masker jagung dan minyak zaitun
terhadap perawatan wajah dan jenis kulit apa
yang cocok.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh masker jagung dan
minyak zaitun untuk perawatan wajah. Selain
itu untuk mengetahui jenis kulit yang cocok
dalam menggunakan masker jagung dan minyak
zaitun.

PENDAHULUAN
Secara umum, kulit terbagi menjadi 3
jenis, yaitu kulit kering, kulit normal dan kulit
berminyak. Pembagian ini didasarkan pada
kandungan air dan minyak yang terdapat pada
kulit. Kulit kering adalah kulit dengan kadar air
kurang atau rendah. Kulit normal adalah kulit
yang memiliki kadar air tinggi dan kadar minyak
rendah sampai normal. Kulit berminyak yaitu
kulit yang memiliki kandungan air dan minyak
yang tinggi. Kulit campuran atau resisten dalam
dunia kosmetika dikenal juga dengan istilah
jenis kulit kombinasi yaitu daerah bagian tengah
atau dikenal juga dengan istilah daerah T (dahi,
hidung dan dagu) terkadang berminyak atau
normal, bagian kulit lain cenderung lebih
normal bahkan kering (Muliyawan, 2013 : 141).
Perawatan wajah dapat dilakukan dengan
menggunakan masker wajah. Masker adalah
perawatan
yang
ditujukan
untuk
mengencangkan tonus (daya bingkis) kulit serta
merawat kulit dengan kandungan bahan yang
terdapat dalam kosmetik, untuk perawatan
muka / kulit wajah yang memiliki manfaat yaitu
memberi kelembaban, merangsang sel sel kullit,
mengeluarkan kotoran dan sel sel tanduk yang
melekat dikulit, menormalkan kulit dari
gangguan
jerawat,
bintik
hitam
dan
mengeluarkan lemak yang berlebih pada kulit,
mencegah, mengurangi keriput keriput dan
hyperpigmentasidan
melancarkan
peredaran
darah
(Rostamilis,2005:152),
salah
satu
perawatan yang dapat dilakukan dengan
menggunakan masker jagung.
Jagung (Zea Mays L.) mengandung
senyawa thiamin.Senyawa thiaminmempunyai
kemampuan untuk mengeringkan luka misalnya
luka / noda pada cacar air dan jerawat(artikel
tentang tanaman. Obat/pdf/2008). Thiamin juga
sebagai antioksidan sangat bermanfaat bagi kulit
yaitu menangkal radikal bebas, mencegah
penuaan dini serta mengurangi jerawat.Dalam
perawatan kecantikan selain menggunakan
bahan-bahan utama juga menggunakan bahan
pelengkap seperti berbagai penggunaan minyak.
Minyak biasa digunakan untuk memasak karena
kandungan yang ada di dalam minyak dapat

Nining Riana Sari & Erna Setyowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)

dilakukan oleh 3 ahli dalam bidang kecantikan


kulit, peneltian ini sudah dikatakan valid.
Uji reabilitas menggunakan rumus
Alpha. Uji normalitas bertujuan untuk
memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal dengan
menggunakan rumus Chi Kuadrat (Sudjana,
1996 : 239). Analisis data yang digunakan untuk
menguji hipotesis menggunakan analisis data
statistik uji t test.

METODE PENELITIAN
Metode
penelitian
ini
merupakan
penelitian eksperimen dengan obyek penelitian
jagung dan minyak zaitun, serta air mawar dan
madu sebagai variable kontrol. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah
observasi
dan
lembar
panduan
wawancara.Instrumen penelitian adalah alat
yang
digunakan
oleh
peneliti
dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan
data dalam penelitian ini
adalah lembar observasi instrumen penilaian
sebelum dan setelah perawatan wajah
menggunakan masker jagung dan minyak
zaitun. Lembar pengamatan berisi tentang tolak
ukur atau kriteria penelitian digunakan sebagai
pedoman
penilaian dimana butir-butirnya
disesuaikan dengan aspek-aspek yang akan
dinilai (kategori penilaian 4 skor). Penilaian,
Pengamatan/ observasi awal dilakukan oleh
panelis yaitu mendiagnosis kondisi wajah awal
dengan lembar observasi penilaian sebelum dan
sesudah perlakuan denganpengamatan 5 aspek
penilaian secara kasat mata, seperti produksi
minyak pada kulit wajah, ukuran pori pori,
elastisitas kulit wajah, kecerahan kulit wajah dan
kelenturan kulit wajah. Desaint eksperimen
dalam penelitian ini adalah desaint klasik
eksperimen. Penelitian ini menggunakan
Variabel bebas atau Independent Variable (X)
yaitu komposisi masker jagung dan minyak
zaitun dan variabel kontrol atau Dependent
Variable (Y) perawatan wajah dan variabel
kontrol yaitu air mawar dan madu sebagai
campuran bahan perbandingan masker.
Uji validitas instrumen penelitian ini
menggunakan validitas judsment yang dilakukan
oleh ahli dalam bidang kecantikan kulit.
Penelitian ini menggunakan validitas judsment
yang dilakukan oleh ahli dalam kecantikan kulit
untuk mengetahui ke-valid-an penelitian yang
dilakukan. Berdasarkan dari judsment yang telah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Eksperimen ini memiliki komposisi
perbandingan yang sama pada setiap perlakuan
yaitu 4 gram pati jagung, 10 mili minyak zaitun,
5 mili madu dan air mawar secukupnya..
Komposisi tersebut apakah terdapat pengaruh
terhadap perawatan kulit wajah.Jenis kulit
manakah yang paling baik untuk perawatan
wajah dan bagaimana pengaruh/dampak dari
penggunaan masker. Hasil penggunaan masker
jagung dan minyak zaitun dapat dilihat dengan
pengamatan kondisi kulit wajah sebelum
penggunaan masker dan setelah penggunaan
masker.Pengamatan dan penilaian kondisi kulit
wajah sebelum diberi perlakuan dilakukan oleh
3 panelis ahli yaitu 2 panelis ahli dari dosen tata
kecantikan dan 1 panelis ahli dari salon.
Penilaian yang dilakukan terdiri dari 5 aspek
pengamatan yaitu produksi minyak pada kulit
wajah, ukuran pori-pori pada wajah, elastisitas/
kelenturan wajah, kecerahan wajah dan
kelembutan wajah. Penilaian dilakukan pada12
responden untuk mendapatkan data tentang
kondisi dan jenis kulit wajah, yang masingmasing jenis kulit terdiri dari 3 responden yaitu
jenis kulit wajah normal, berminyak, kering dan
kombinasi. Masing-masing tiap jenis kulit
diperlakukan sama dengan komposisi masker
yang sama pula.
Kondisi kulit wajah sebelum penggunaan
masker dan setelah penggunaan masker,
dilakukan pengamatan dan penilaian kondisi
kulit wajah dengan diberi skor terendah 1 dan
skor tertinggi 4. Hasil penilaian sebelum
penggunaan masker diperoleh bahwa kondisi
kulit wajah kurang baik.Namun, setelah

Nining Riana Sari & Erna Setyowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)

pemberian masker beberapa kali dankembali


dilakukan pengamatan terjadi peningkatan
kualitas kondisi kulit wajah.
Penilaian masker dilakukan di kampus
UNNES dan di salon vie sebagai panelis ahli
dari luar. Langkah penilaian pemakaian masker
yang pertama dilakukan di kampus dan kedua
dilakukan penilaian di salon, setelah mengamati
hasil masker selama 2x perlakuan, pada
penilaian selanjutnya disarankan oleh panelis
ahli untuk menambahkan madu sebagai bahan
campuran masker jagung dan minyak zaitun
dengan tujuan untuk menambah kekentalan dan
kekecangan pada masker tersebut. Sehingga
pada penilaian tahap ketiga dan keempat
pemakaian masker tidak hanya memakai
minyak zaitun tetapi
sudah ditambahkan
dengan madu. Penilaian akhir tahap keempat
dilakukan di kampus dan di salon.
Dilakukan lagi tahap penilaian pada
pengamatan pemakaian masker setelah 4x
perlakuan diperoleh kondisi kulit yang berbeda
dibandingkan dengan awal, maka dapat
dikatakan bahwa perubahan yang terlihat
setelah pemakaian masker jagung dan minyak
zaitun cocok digunakan untuk jenis kulit wajah
normal, kering dan kombinasi karena dari ketiga
jenis kulit tersebut mengalami peningkatan yang
sangat baik terlihat dari kondisi kulit wajah
menjadi lebih cerah, halus, kenyal dan pori-pori
wajah lebih mengecil. Sedangkan untuk jenis
kulit berminyak hasil yang diperoleh kurang
mengalami perubahan yang signifikan dapat
dilihat dari segi pori-pori cenderung sama antara
3,25
2,50

hasil sebelum dan setelah perlakuan, hal tersebut


dimungkinkan
karena
kurang
lama
perlakuannya. Maka, untuk jenis kulit
berminyak agar mendapatkan hasil yang lebih
baik dapat memakai masker dengan jangka
waktu pemakaian yang lebih lama dibandingkan
pengguna masker dengan jenis kulit normal,
kering dan kombinasi.
Langkah-langkah pemakaian masker yang
pertama bersihkan wajah dengan susu
pembersih pada masing-masing jenis kulit yang
berbeda. Pada langkah ini, lakukanlah
pengurutan dan penekanan secara lembut agar
kulit mati yang menutupi pori-pori bisa
diangkat. Lakukan selama 5 menit, setelah itu
bersihkan dengan handuk basah hangat, kedua
campurkan masker jagung dan minyak zaitun
dengan madu dan air mawar atau apabila perlu
dilakukan peeling maka lakukan sesuai dengan
jenis kulit wajah, ketiga oleskan masker pada
wajah merata, dengan menggunakan kuas
masker, hindari daerah sekitar mata dan mulut,
keempat tunggu hingga benar-benar kering kirakira 15-20 menit, kelima bersihkansisa masker
dengan menggunakan waslap hangat yang
dikompreskan terlebih dahulu diatas masker
sebelum mengusapkan, yang bertujuan agar
pengangkatan masker tidak menimbulkan rasa
sakit, terakhir usapkan penyegar pada wajah
agar pori-pori tertutup kembali.
Hasil eksperimen dapat dilihat pada grafik
perubahan kondisi kulit wajah sebelum dan
setelah dibawah ini.

Setelah pemakaian
masker

1,75
1,00

Setelah
pemakaia
n masker

Gambar 1. Grafik Perubahan Kondisi Kulit Wajah Sebelum dan Setelah Pemakaian Masker

Nining Riana Sari & Erna Setyowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)

Uji Normalitas Data


Data sebelum diolah menggunakan uji
F-ratio harus diuji normalitas untuk melihat data
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas data dilakukan dengan menggunakan

Chi kuadran (X2) dengan cara membandingkan


kurva normal yang terbentuk dari data yang
telah terkumpul.

Tabel 1. Data Hasil Uji Normalitas Pengaruh Masker Jagung dan Minyak Zaitun terhadap
Perawatan Kulit Wajah
Kondisi
Kulit

Kolmogor
ov
Smirnov

Signif
ikansi

Batas
Kesala
han

Kriteria

Sebelum
Perlakuan

0,531

0,941

0,05

Normal

Setelah
Perlakuan

0,474

0,978

0,05

Normal

Sumber : Peneliti, 2014


Pengujian Hipotesis
Menguji hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
kerja (Ha) dilakukan dengan menggunakan
Analisis varian tunggal (Anava) dengan uji Fratio atau F-test. Dengan menggunakan F-test,
pengujian perbedaan dapat diuji secara serentak
untuk mengetahui adakah perbedaan dari
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan, jenis
kulit apa yang lebih baik untuk perawatan.

Harga Fosignifikan maupun tidak, tetap


dilanjutkan dengan pengujian lanjut (Suharsimi
Arikunto,2010).
Berdasarkan hasil analisis
varian diperoleh Fhitung setelah pemakaian
masker 10,7 dan Ftabel 5 % = 3,94. Jika Fo> Ft
5% 3,94 hipotesis nihil (Ho) ditolak jadi terdapat
perbedaan secara signifikan eksperimen masker
jagung dan minyak zaitun terhadap perawatan
kulit wajah.
Tabel 2. Rata-rata Hasil Uji Perbedaan Pemakaian Masker Jagung dan Minyak Zaitun
Sebelum Perlakuan

Setelah Perlakuan

Mean

Mean

2,98

Nilai
Max
3,27

Nilai
Min
2,69

3,34

Nilai
Max
3,91

Nilai
Min
3,08

Sumber : Peneliti, 2014


Tabel di atas menunjukkan bahwa ratarata penilaian pemakaian masker jagung dan
minyak zaitun secara keseluruhan yang sebelum
perlakuan 2,98 dan masuk kategori Cocok
sedangkan yang setelah perlakuan sebesar 3,43
masuk kategori sangat cocok. Hasil uji
perbedaan pemakaian masker jagung dan
minyak zaitun secara keseluruhan menggunakan
uji t diperoleh thitung = 10,7 < ttabel = 3,94
yang berarti thitung> ttabel yaitu 10,7 > 3,94

maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada


pengaruh yang sangat signifikan eksperimen
masker jagung dan minyak zaitun terhadap
perawatan kulit wajah.
Perawatan wajah menggunakan masker
jagung dan minyak zaitun secara berkala untuk
semua jenis kulit wajah yaitu kulit normal,
berminyak, kering dan kombinasi dapat
membuat kulit wajah menjadi lembab, tidak
kering, menjadi cerah dan lembut. Kandungan

Nining Riana Sari & Erna Setyowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)

thiamin dalam jagung sebagai antioksidan


bermanfaat mencegah penuaan dini karena
dapat
menangkal
radikal
bebas
dan
menyamarkan noda hitam, dapat mengatasi
masalah jerawat pada wajah berminyak, jerawat
dapat mengering, dan mengempis dengan
pemakaian masker jagung dan minyak zaitun.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat seorang
herbalis dari Klinik Herbal Pondok Indah,
dokter Agus Rahmadi, kandungan zat dalam
jagung yang dapat menarik minyak, juga

bermanfaat untuk mengobati jerawat. Tidak


hanya buah jagungnya saja tapi juga rambut
jagungnya bisa di gunakan sebagai obat jerawat
(jurnal national/Dunia ilmu manfaat susu
jagung.html/2013).
Hasil perubahan setelah menggunaan
masker kulit jagung terhadap kondisi kulit wajah
mengalami peningkatan kualitas kondisi kulit
wajah menjadi baik.Perubahan kondisi kulit
wajah dilihat dari lima aspek kondisi kulit sehat
yaitu kulit memiliki kelembab cukup terlihat dari

produksi minyak pada wajah tidak berlebih dan


tidak lengket, kulit terlihat mulus terlihat dari
ukuran pori-pori yang halus tidak terlihat,
elatisitas wajah yang kenyal, kulit terlihat cerah,
segar dan bercahaya, kulit wajah terlihat lembut
dan mulus.
Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Rostamailis (2005:9) bahwa tujuan
dari penggunaan kosmetik masker dapat
memperbaiki kondisi kulit. Perubahan kualitas
kondisi kulit wajah dilihat dari masing-masing
jenis kulit yaitu kulit normal, berminyak, kering
dan kombinasai dengan komposisi masker yang
sama.
Berdasarkan uji Anova dilihat dari
kondisi kulit wajah sebelum dan setelah
pemakaian masker, keempat jenis kulit tersebut
terdapat perbedaan dan memiliki dampak baik
terhadap kondisi kulit wajah responden.
Masker jagung dan minyak zaitun baik
digunakan sebagai perawatan wajah. Halini
sesuai dengan pendapat Cahyono, 2007, yang
mengatakan Selain kandungan thiamin yang
ada pada jagung, jagung juga merupakan
sumber vitamin dan mineral, sehingga cukup
baik untuk memenuhi gizi dan kesehatan tubuh
terutama pada kesehatan kulit wajah, dan
menurut (Khadijah, hlm 54), yang mengatakan
Sebagai bahan baku produk kecantikan,
minyak zaitun kaya akan vitamin E yang sangat
penting bagi kesehatan kulit. Vitamin E
merupakan zat antioksidan yang dapat
melindungi tubuh dari partikel-partikel yang
dapat merugikan kesehatan.
Campuran masker yaitu madusebagai
bahan
pembanding
digunakan
sebagai
komponen campuran masker yang mengandung

zat-zat yang dapat meningkatkan suhu kulit


wajah, sebagai nutrisi kulit wajah dan perekat
masker.Bahan dasar yang digunakan yaitu
jagung dan minyak zaitun sebagai bahan
campuran masker.Masker jagung dan minyak
zaitun sangat efektif terhadap semua jenis kulit
wajah untuk perawatan wajah. Langkah
penilaian penelitian ini, perlakuan masker
pertama dilakukan dikampus UNNES dan
perlakuan kedua penilaian dilakukan disalon.
Setelah mengamati hasil masker selama 2x
perlakuan, panelis ahli yang dari salon
menyarankan agar madu digunakan sebagai
bahan tambahan campuran masker jagung dan
minyak zaitun, bertujuan untuk menutupi
kekurangan yang ada pada masker jagung.
Perlakuan ketiga dan keempat masker jagung
sudah ditambahkan dengan madu, penilaian
akhir dilakukan di kampus dan di salon secara
bergantian.
Berdasarkan analisis tersebut diperoleh
pula penjelasan mengenai warna, tekstur, dan
aroma pada masker jagung dan minyak zaitun
penjelasannya sebagai berikut :
Eksperimen pembuatan masker jagung
dan minyak zaitun menghasilkan warna yang
terbaik setelah 4x uji pemakaian.Warna masker
hasil eksperimen jagung dan minyak zaitun
menghasilkan warna yang sesuai dengan bahan
dasarnya yang berwarna putih kekuningkuningan sehingga cocok untuk semua jenis
kulit karena tidak mengandung bahan pewarna
yang dapat menyebabkan masalah pada kulit
wajah.
Hal ini sesuai dengan hasil analisis para
ahli bahwa memanfaatkan jagung dan minyak

Nining Riana Sari & Erna Setyowati / Journal of Beauty and Beauty Health Education 3 (1) (2014)

zaitun untuk merawat kecantikan kulit wajah


tidak mempunyai efek samping, baik jangka
waktu pendek ataupun panjang, karena
menggunakan masker jagung dan minyak zaitun
adalah salah satu perawatan herbal. Bahan dasar
jagung yang digunakan memiliki kandungan
yang bermanfaat untuk wajah, diantaranya
protein, vitamin dan minera yang didalamnya
terdapat
kandungan
belerang
berfungsi
membunuh bakteri terutama jerawat (Rukmana,
2007 : 4-5 ).
Tekstur dapat dilihat dari masker
meliputi tingkat kehalusan dari masker tersebut.
Ditinjau dari segi teksturnya, masker jagung dan
minyak zaitun menghasilkan tekstur yang relatif
sama pada kulit wajah dengan 4x uji pemakaian,
dari analisis ini menunjukkan bahwa orang yang
jenis kulitnya normal, berminyak, kering dan

kombinasi merasakan tekstur yang lebih baik,


jadi aman dipakai untuk semua jenis kulit
wajah. Tekstur yang dirasakan dari uji
pemakaian yang dilakukan yaitu tekstur yang
kering dan lembut.
Masker jagung dan minyak zaitun
mempunyai aroma yang berbeda disesuaikan
antara dampak pemakaian dengan uji 4x
pemakaian masker pada wajah. Dari hasil
analisis diperoleh setelah pemakaian yang ke 4
aroma masker lebih berbeda dibandingkan pada
awal pemakaian, masker mempunyai aroma
khas jagung dan minyak zaitun. Aroma masker
dapat bertahan dalam kondisi kering sekitar 3
bulan, setelah lebih dari tiga bulan aroma akan
berubah menjadi berbau apek dan tidak segar.

DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
Rostamailis. 2005. Perawatan Badan,
Kulit dan Rambut. Jakarta; Rineka
Cipta.

Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan, dapat diambil simpulan sebagai
berikut. Pertama, berdasarkan uji validitas
masker jagung dengan campuran minyak zaitun
dan madu layak digunakan untuk perawatan
kulit wajah. Kedua, terdapat pengaruh yang baik
berdasarkan hasil pengamatan untuk jenis kulit
normal, kering, kombinasi. Sedangkan untuk
kulit berminyak pengaruh kurang maksimal
dilihat dari pori-pori, untuk kulit berminyak
mungkin perlu waktu yang lebih lama untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Perawatan
dengan masker jagung dan minyak zaitun
setelah 1 bulan menjadikan wajah terlihat lebih
cerah, lembut, dan elastis.

Cahyono, Bambang. 2007. Mengenal Lebih Dekat


varietas-varietas Unggul Jagung. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Khadijah, Zaza. 2013. Khasiat Minyak Zaitun.
Yogyakarta : CV. Solusi Distribusi.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.
Jakarta : PT. RINEKA CIPTA.
Jurnal

national/Dunia
ilmu
manfaat
jagung.html/2013.
Artikel tentang tanaman. Obat/pdf/2008.

susu

Anda mungkin juga menyukai