Anda di halaman 1dari 7

DASAR JARINGAN TELEKOMUNIKASI DAN SISTEM PENOMORAN HIRARKI , ROAMING

Oleh : FAHRI WISNU MURTI (s1 tek telekomunikasi IT TELKOM 10) 18-10-10
kita sudah tak asing lagi dengan yang namanya telepon dalam kehidupan sehari - hari kita,
nomor telepon, nomor mobile kita, tapi hal yang perlu diketahui apakah kita mengerti cara
penomoran tersebut kenapa untuk telepon rumah dan CDMA memiliki kode area sedang
untuk GSM semuanya sama ?! pernahkah terbenak dalam pikiran kita ? mari kita bahas dasar
telekomunikasi bagian penomoran roaming dan hirarki
1.

JARINGAN HIRARKI
Jaringan
Jaringan ini sebetulnya gabungan dari sentral sebntral. Setiap pelanggan telepon rumah
dihubungkan ke sentral disebut local exchance (sentral lokal), tiap sentral local dihubungkan
oleh sentral primer pada suatu daerah. Misal untuk pelanggan daerah daeyuh kolot, bandung.
Maka untuk menghubungkan antara sentral local yakni dengan jaringan mesh, dan tiap
gabungan tersebut ada sentral primer untuk menghubungkan area yang lebih luas. Di
bandung ada : kiara condong, cimahi, tasikmalaya,dll. Sedang antara sentral primer tersebut
juga dihubungkan lewat mesh, dan setiap hubungan dibangun sentral sekunder untuk
hubungan yang lebih luas. Untuk daerah tadi sentral sekunder berada di bandung. Dengan
sentral sekunder ini kita dapat menghubungkan antar sentral lain. Misal local daeyuhkolot
dengan tangerang. Sentral ini di bangun antara lain di bandung, Jakarta, semarang,dll. Dan
untuk menghububgkan yang lebih jauh lagi di bangun sentral tersier. Biasanya untuk
menghubungkan antar pulau atau tempat yang sangat jauh. Di Indonesia ada di Jakarta,
Surabaya, medan, Banjarmasin, ujung pandan, Palembang. Dengan adanya ini sangat
dimungkinkan hubungan secara nasional, lantas bagaimana dengan internasional? Yakni di
bangun sentral quarter untuk hubungan antar Negara (INTERNATIONAL GATEWAY).
Nb : antar sentral dihubungkan mesh, kecuali jaringan terlalu sibuk atau terlalu sedikit
pemakai, sehingga memakai ALTERNATE ROUTE. Sedang untuk pelanggan dengan sentral
local dengan jaringan star.
Penomoran
Dengan adanya jaringan hirarkie maka semua nomor unik(tak ada yang sama), ITU sebagai
salah satu lembaga dunia yang mengatur, menetapkan Indonesia dengan nomor gateway
+62 yang seperti kita ketahui. Untuk jaringan di bawahnya (tersier) muncul nomor lagi,missal
Jabar dan jateng +62-2, jatim +62-3, dan sebaginya. Tiap sentral tersier mendapat nomor
unik. begitu pula untuk sentral di bawahnya (sekunder), missal sekunder dari jabar dan
jateng, bandung +62-2-2, semarang +62-2-4, dsb. Sedang untuk primer juga tidak berbeda,
sentral primer Jakarta timur mendapat +62-2-1-8. Dan setiap sentral local juga mendapat
turunannya dari sentral primer, cawang, jaktim, jakarta mendapat +62-2-1-819, sedang sisa
nomor adalah untuk pelanggan, +62-2-1-819xxx.

2.

JARINGAN ROAMING
Penomoran system ini dilakukan oleh telepon mobile(telepon bergerak), untuk CDMA
sebetulnya sistemnya sama dengan hirarki di atas, yang membedakan hanyalah kabelnya
diganti dengan gelombang radio. Sedang untuk GSM hirarky sentral telepon langsung tertiary,
maka diatur dengan angka 8 yang berarti mobile(+62-8xxxxxxxxxx). System ini langsung
berskala nasional hanya dengan BTS sebagai penguat sinyal.

PENOMORAN
Ada dua jenis penomoran telepon, yaitu :
a. Penomoran terbuka

b. Penomoran tertutup
Penomoran Terbuka
Pada penomoran terbuka ini prefix atau kode wilayah hanya diputar untuk interlokal saja. Jadi dalam hal ini prefix =
directory number dari wilayah lokal tempat langganan berada. Di Indonesia dianut sistem seperti ini dan untuk
membedakan interlokal dan lokal setiap kode wilayah didahului digit 0.
Sistem penomoran terbuka digunakan bila :
a. Wilayah besar.
b. Hubungan lokal jauh lebih banyak dibanding hubungan interlokal (dengan perkiraan secara statistik : hubungan
lokal sekitar 80%).
c. Batas-batas wilayah lokal yang satu dengan yang lain adalah jelas.
Penomoran Tertutup
Sistem penomoran dinamakan sistem penomoran tertutup jika prefix dan directory number bergabung menjadi satu
dan menjadi nomor panggilan dari pesawat langganan. Jadi pada sistem penomoran tertutup ini hubungan lokal
maupun interlokal dipanggil dengan nomor yang sama. Sistem penomoran tertutup digunakan bila :
a. Daerah relatif kecil
b. Hubungan interlokal secara statistik adalah jauh lebih banyak disbanding hubungan lokal.
ROUTING
Yang disebut proses routing adalah proses pencarian jalan yang dipergunakan pada penyelenggaraan
penyambungan jarak jauh ke tujuan yang dimaksud oleh langganan pemanggil di dalam jaringan SLJJ (Sambungan
Langsung Jarak Jauh) ataupun Multiexchange Area. Jadi routing merupakan proses yang berjalan dari sentral awal
sampai dengan sentral akhir. Jalan yang ditempuh dan dipilih dikatakan baik jika :
a. Jalan yang ditempuh sependek mungkin
b. Alat penyambungan dan saluran yang dipergunakan sedikit mungkin.
Dari sini terlihat bahwa proses routing akan sederhana jika alokasi prefix adalah secara sistematis, tetapi dengan
adanya sentral jenis SPC (Spare Part Module) sebenarnya sudah tidak ada masalah lagi. Untuk itu peralatan routing
harus :
a. Dapat menerima dan mengerti informasi berupa sinyal-sinyal kode atau berupa pulsa-pulsa dialing yang dikenal
dari pesawat langganan atau dari sentral transit sebelumnya.
b. Mengetahui jalan atau route yang dimaksud oleh informasi tersebut.
c. Dapat memilih route dengan cepat dan tepat. Route yang dipilih haruslah yang terbaik. Bila ada beberapa yang
dapat dipilih sebagai alternatife, maka jalan yang terbaik sajalan yang dipilih.
d. Dapat mengatur pelaksanaan penyambungan sejauh mungkin.
Klasifikasi Route menurut urutan pilihan, yaitu :
a. Direct route/firs choise route
b. Alternatif route

c Last choise route


d. Route memutar
Direct Route
Yang tepilih adalah jalan terpendek dalam arti langsung menghubungkan sentral (interlokal) awal dan tujuan. Jalan ini
ditest pertama kali (firs choise route). Biasanya pertimbangan di dalam direct route, yaitu :
a. Faktor ekonomis, biaya persatuan lalu lintas lebih rendah dibanding route lainnya yang lebih panjang.
b Lalu lintas antara kedua tempat tersebut cukup besar.
c. Route ini sudah ada dalam network yang sama.
Alternatif Route
Bila direct route sudah tidak mungkin lagi dipakai alat routing akan mengetes jalan-jalan lain : Alternatif Route.
Last Choise Route
Merupakan penampung lalu lintas harapan yang sudah tidak mungkin di tampung oleh jalan yang lebih pendek route
ini disebut juga prefix route.
Route Memutar
Sentral setingkat tetapi bukan direct route, hanya untuk tingkat sentral yang tinggi. Hal ini dikarenakan :
a. Dari sentral tersebut tidak mungkin memakai prefix route.
b. Bentuk jaringan yang memanjang (geografisnya).
c. Bila tingkat rendah terlalu banyak, maka penambahan alat-alat (jumlah sentral banyak dan tidak sering digunakan).

Penomoran dan Pensinyalan

Penomoran
Umum
Fungsi penomoran : agar user terminal bisa dihubungi, jadi pemberian nomor berkaitan dengan :
Identifikasi user terminal
Posisi atau alamat : sentral/host atau user
Permasalahan pada system penomoran telepon (PSTN dan ISDN) :
Jumlah keypad untuk penomoran hanya ada 10 ( dari 12 keypad standar, yang 2 buah yaitu * dan # digunakan
untuk yang berkaitan fitur), sehingga jumlah user terminal mempengaruhi jumlah digit pada penomoran telepon.
Dasar Teknik Penomoran

o
o
o
o
o
o
o

Penomoran Tertutup
- Suatu nomor yang diberikan untuk semua jenis panggilan
Penomoran Terbuka
Jenis panggilan membedakan penomoran
misal : panggilan Lokal , panggilan SLJJ Berbeda panggilan SLI
Telepon di Indonesia, USA
: penomoran terbuka
E-mail
: penomoran tertutup
Penomoran pelanggan dan layanan (service) :
Latar belakang : penomoran merupakan sumber daya terbatas perlu pengaturan
Tujuan : memberi alamat (nomor) yang unik (unique) di tingkat : lokal, nasional maupun internasional
Cakupan :
Pelanggan tetap (fixed) : pelanggan biasa, PABX, pelayanan khusus/darurat
Pelanggan bergerak (mobile)
Nomor pribadi (personal numbering) spt UPT (Universal Personal Telecommunication)
Nomor pelayanan IN (spt free phone, credit card calling, premium call dll)

o
o
o
o

Beberapa Ketentuan/Policy
Register sentral : min 16 digit (tdk tmsk prefix internasional)
Analisis digit di neg asal : maks 7 digit
Routing dlm wil penomoran : 4 digit pertama SN (= kode sentral)
Prosedur Pemanggilan
Untuk Jaringan Tetap (PSTN/ISDN)
Nomor Pelanggan
Panggilan lokal
Cat : Panggilan ke nomor layanan khusus/darurat lokal spt : gangguan, polisi, pemadam kebakaran, ambulance dll :
langsung menekan nomor layanan tanpa prefix.
Nomor darurat tidak dapat dipanggil secara SLJJ
Panggilan SLJJ
- Cara Pemilihan Jaringan :
Dlm lingkungan multi penyelenggara, dimungkinkan pelanggan memilih jaringan terdapat 3 cara:

Format dan Alokasi Penomoran


Untuk penomoran pelanggan, prefix, kode wilayah, kode akses dll digunakan angka 0,1 . 9
Angka 11, 12, 15 hanya untuk komunikasi antar operator dan tujuan pengetesan
Angka dan digunakan untuk layanan suplementer dan sub address pada ISDN

Prefiks
Prefix Internasional : 00
Prefix SLI : 00X
X = 1 ... 8 menunj operator/penyelenggara jaringan SLI.
Jika penyelenggara melebihi kapasitas, maka utk 10 penyelenggara berikutnya menggunakan :
009X X = 0,1 9
Prefix Nasional : 0
Prefix SLJJ : 01X
X = 1 ... 9 menunj operator/penyeleng jaringan SLJJ.
Jika penyelenggara melebihi kapasitas, maka digunakan :
010XY
Kombinasi XY menunj penyelenggara SLJJ dimana X = 0,1 9 dan Y = 1 9.
(Cat : format XY ini digunakan bersama dg penyeleng VoIP)
Prefix VoIP : 01XYZ
XY = penyelenggara VoIP (dengan Y0)
Z = jenis jasa, misal : Z=0 : samb jarak jauh nasional
Z=1 : samb internasional

o
o
o
o
o
o
o

Cat : XY harus dipilih yg blm digunakan prefix SLJJ


Jika penyeleng VoIP melampaui kap, gunakan :
01X0YZ dimana X0Y = penyelenggara dan Z sama spt di atas

Teknik Penomoran Terbuka


Penetuan Awalan (Prefix)
Awalan SLJJ (SLDD = Subscriber Long Distance Dialing)
Contoh : Indonesia dll : 0 sekarang 0 X ( X = kode operator )
USA dll
:
1
Awalan SLI
Contoh :
Indonesia dll
: 00X ( X = Operator)
USA dll : 11
Fungsi Utama
Bagi User
: agar ingat bukan hubungan local
Bagi network : penentuan ruting lebih cepat
Penentuan Country Code
Diatur oleh ITU :
1 digit contoh : USA = 1, Uni Soviet = 7
2 digit contoh : Indonesia = 62
3 digit untuk Negara-negara kecil
Penentuan Area Code
Teknik Dasar
Penentuan area code secara random
Misalkan di USA = area code terdiri dari 3 digit ( A B C )
A = angka 2 s.d. 9 = 8 nomor
B = 1 atau 0
= 2 nomor
C = angka 1 s.d. 0 = 10 nomor, jadi maks. 160 area code
Diberikan kepada :
a).
Tiap Negara bagian kecil
b).
Beberapa kota besar
Contoh di Australia (1991) : Area code 1 digit untuk tiap Negara bagian

Penentuan area code secara sistematis


Contoh di Indonesia
a.
Penomoran dilakukan secara significant geografis
b.
Area code ABC atau AB
c.
B digit : di tiap A digit terdapat B digit ( maksimum 10 )
Contoh untuk A = 2C digit : di tiap A dan B digit ( maksimum 10 )
a.

Indonesia : jumlah area code maksimum : 8 x 10 x 10 untuk hampir tiap Daerah tingkat II
C digit tiap A dan B digit (maksimum : di 10 )

Penentuan Subscriber Number


Teknik Dasar
Ada bagian untuk kode sentral
Ada bagian untuk kode us
Indonesia :
S1 S2 S3 S4 s/d S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8
Kode sentral : S1 atau S1 S2 atau S1 S2 S3

Prosedur Pemanggilan
a.
SLI:
Awalan SLI + Country Code + Area Code + SN
contoh :
dari Indonesia ke USA : 001 1 208 7654321
dari USA ke Indonesia : 11 62 22 2500962 (benar)
11 62 022 2500962 (bisa)
b.
SLJJ : Awalan SLJJ + Area Code + SN (di Indonesia)
contoh : dari luar Bandung : 022 2500962
USA :
Lokal : hanya subscriber number
Intrawilayah : 1 + (SN)
Interlocal
: 1 + (area code) + (SN)

o
o
o

Penomoran ISDN
Struktur sama dengan struktur penomoran PSTN ditambah 40 digit sub-address (untuk pelanngan ISDN)
Pembangunan hubungan dari , ked an antar pelanggan sama seperti biasa/ telepon non-ISDN
ISDN memberikan pelayanan berupa voice atau non-voice (data paket/teleks)
Gambar Struktur Penomoran ISDN

Penomoran Pelayanan Khusus dan Pelayanan Darurat

ITU-T General Network Planning :


Maksimum 3 digita
Dimulai dengan digit 1
Pelayanan khusus local (11x)
Contoh :
113 Pemadam Kebakaran
114 Ring Back
117 Pengaduan gangguan
110 Polisi
111 Ramalan Cuaca
Pelayanan khusus terpusat (10x)
Contoh:
108 Informasi
103 Waktu
Call Center 147
109 Informasi tagihan
Pelayanan bagi oeprator (19x)
Pensinyalan
Pensinyalan adalah pertukaran informasi antar perangkat dalam jaringan telekomunikasi yang diperlukan
untuk pembentukan, pemantauan dan pembubaran hubungan.
Tujuannya untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.
FUNGSI DASAR
Pembentukan, pemantauan, pembubaran hubungan
FUNGSI TAMBAHAN
1.
Manajemen jaringan
2.
Administrasi & Pentaripan
3.
Operasi & Pemeliharaan
KATAGORI SINYAL PADA SALURAN PELANGGAN
Sinyal line, untuk pengendalian dan pemantauan hubungan,
Address Sinyal, pendukung pertukaran informasi yang diperlukan untuk proses pembentukan hubungan,
Audible Sinyal,dapat didengar oleh telinga manusia,
Ringing Sinyal, mengaktifkan bel pada pesawat telepon yang dipanggil,
Metering Sinyal, untuk mengaktifkan pulsa meter.
Seizure (pendudukan) : Sinyal yang dikirimkan dari terminal pelanggan pemanggil ke Sentral untuk memberi
informasi bahwa terminal pelanggan akan mengadakan hubungan komunikasi.
Answer : Sinyal yang dikirimkan ke arah balik sebagai tanda bahwa pelanggan yang dipanggil telah
menjawab. Sinyal ini digunakan sebagai tanda awal pembicaraan.
Clear forward : Sinyal yang dikirimkan ke arah depan (pelanggan pemanggil menutup handset lebih dulu)
sebagai tanda akhir suatu pembicaraan.
Clear back : Sinyal yang dikirimkan ke arah balik (pelanggan yang dipanggil menutup handset lebih dulu)
sebagai tanda akhir suatu pembicaraan.
LINE SIGNALLING
Berfungsi untuk pengendalian dan pemantauan hubungan.
REGISTER SIGNALLING
Berfungsi sebagai pendukung pertukaran informasi yang diperlukan untuk proses pembentukan hubungan.
SINYAL ARUS SEARAH (DC)
- Berupa loop saluran (sebagai supervisory signal)

- Berupa pulsa-pulsa tegangan (sebagai address signal)


SINYAL ARUS BOLAK-BALIK (AC)
- Low frequency signalling
- In-band signalling :
+ Single frequency
+ Two voice frequency+ Multi frequency
- Out-of-band signalling
METODE PENGIRIMAN SINYAL REGISTER
END TO END
Register sentral asal hanya mengirimkan digit-digit pengendalian hubungan yang diperlukan untuk ruting
pada tiap sentral transit. Digit informasi nomor pelanggan yang dituju akan dikirimkan oleh sentral asal ke
sentral lokal yang dituju.
LINK BY LINK
Register sentral asal akan mengirimkan seluruh digit ke sentral transit. Selanjutnya sentral transit akan
mengirimkan seluruh digit pengendalian yang diterimanya ke sentral berikutnya. Begitu seterusnya sampai
ke register sentral tujuan.
NON COMPELLED SIGNALLING
Sinyal-sinyal akan dikirimkan dengan panjang tertentu. Sinyal akan dikirimkan terus sampai sinyal terakhir.
Tidak ada acknowledgement.
COMPELLED SIGNALLING
Register sentral asal akan menghentikan pengiriman sinyal setelah menerima acknowlegement (sinyal
balik). Sinyal balik ini akan dikirimkan terus sampai diketahui bahwa sinyal maju telah berhenti dikirimkan.
Sinyal maju berikutnya akan dikirmkan setelah sinyal balik berhenti dikirimkan.
SEMI COMPELLED SIGNALLING
Merupakan modifikasi compelled signalling. Di mana sinyal balik merupakan suatu pulsa yang panjangnya
75 s/d 150 ms.
E & M SIGNALLING
PRINSIP DASAR
E&M merupakan sistem pensinyalan line yang dipakai dalam jaringan jarak jauh, baik untuk sistem transmisi
pembawa analog maupun digital.Diperlukan dua jalur terpisah, untuk penerimaan (Ear/ E-lead) dan
pengiriman (Mouth/ M-lead).
Pada sistem pembawa, sinyal disalurkan melalui kanal pensinyalan out-of-band pada frekuensi 3825 Hz.
Dalam struktur multiplex digital, informasi pensinyalan disalurkan melalui time slot 16.

PENGKODEAN SINYAL DAN DEFINISI SINYAL


Sinyal-sinyal dalam sistem pensinyalan E&M tampil sebagai :
a. Pulsa tanah pendek atau panjang pada saluran fisik
b. Pulsa 3825 Hz pendek atau panjang pada sistem pembawa
c. Perubahan nilai bit-a dan bit-b pada time slot 16 transmisi digital (PCM 30):
bit-a = 1, sinyal diaktifkan
bit-a = 0, tidak ada sinyal yang diaktifkan
bit-b = 1, tidak ada alarm
bit-b = 0, ada alarm
bit-c dan d pada transmisi digital masing-masing diberi nilai 0 dan 1.

Anda mungkin juga menyukai