Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Pemasaran Jasa ini tepat pada
waktunya. Tugas ini diambil melalui sumber yang jelas dan di dukung oleh teknologi
yang ada. Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
tugas ini. Oleh karena itu saya meminta masukan dan saran dari semua pembaca.
Terimakasih, semoga tugas ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu yang posituf
bagi semua pembacanya.

karawang, 01November 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTA
R.............................................................................................................
DAFTAR
IS
I............................................................................................................................
BAB

PENDAHULUA
N......................................................................................................
1. Pengertian

siklus

produksi

barang

secara

manufacturing

dan

pemasaran....................
2. Rumusan
Masala
h.........................................................................................................
3. Tujua
n..................................................................................................................
.........
BAB

II

PEMBAHASA
N........................................................................................................
1. Siklus

informasi

manajemen

informasi

manufakturing................................................
2. Dinamika

pentingya

pemasaran

jasa............................................................................
3. Perilaku

konsumen

dalam

konteks

jasa........................................................................

4. Starategi

STP

dalam

jasa..............................................................................................
5. Bauran

pemasaran

jasa.................................................................................................
6. Pengembang

produk

jasa..............................................................................................
7. Distribusi

jasa

melalui

saluran

fisik

dan

elekronik......................................................
BAB

III

PENUTU
P...............................................................................................................
A. Kesimpula
n..................................................................................................................
B. Sara
n..................................................................................................................
..........
BAB

IV

DAFTAR

PUSTAKA.............................................................................................
A. Daftar
Pustak
a..............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem informasi berbasis komputer kini menjadi suatu hal yang primer
bagi pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidangyang telah
memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer sebagaisarana untuk
mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pembisnis sampaidengan
kalangan akademisi / pendidikan memanfaatkan komputer sebagaialat bantu
untuk mempermudah pekerjaan.

Perkembangan Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) memicubanyak


kalangan untuk mencari alternatif pemecahan masalah di bidangteknologi
sistem informasi.Penggunaan komputer sebagai alat bantupenyelesaian
pekerjaan di bidang teknologi sistem informasi kian marak dan berkembang
disegala bidang.Komputer dirasa memiliki banyakkeunggulan, alasannya
komputer dapat diprogram sehingga dapatdisesuaikan dengan keinginan user
(pemakai) nya.
Kemajuan Teknologi sendiri telah mengubah cara perusahaan dalam
mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi produksi. Untuk
mendapatkan informasi yang berkualitas, perlu diadakan sebuah sistem
informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara
untuk menghasilkan informasi yang berguna. Informasi yang berguna tersebut
akan mendukung sebuah pengambilan keputusan bagi pemakainya.
Tanpa penguasaan dan pemahaman akan teknologi informasi ini, tantangan
globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak lain
dan hilangnya kesempatan untuk bersaing karena minimnya pemanfaatan
teknologi informasi. Mengingat perkembangan teknologi informasi yang
demikian pesat, maka upaya pengembangan dan penguasaan teknologi
informasi yang didasarkan pada kebutuhan sendiri haruslah mendapat
perhatian untuk dapat menjadi masyarakat yang lebih maju.
Sistem informasi telah menspesifikasikan dirinya tak hanya dalam bentuk
umum, namun banyak hal dan bidang yang sangat berkaitan dengan sistem
informasi.Salah satunya sistem informasi manufaktur / produksi.Komputer

sebagai system informasi manufaktur bertanggung jawab mengelola arus


bahan pemasok melalui tahap transformasi dan untuk memasarkan distribusi.
Sistem informasi manufaktur ini khususnya di dalam sebuah lembaga
perusahaan sangat diperlukan bagi pegawai, pemilik saham, dan mereka
semua yang terkait dalam perusahaan tersebut. Namun sistem informasi
manufaktur tidak hanya membantu karyawan, pegawai menangani tugas
dasarnya.
Kita mengetahui bahwa fungsi manufaktur berkaitan dengan produksi
perusahaan. Pada mulanyan harus diperoleh uang untuk memulai dan
mendukung manufaktur, pemasaran, dan aktivitas lainnya.Kemudian
pendanaan tersebut harus dikontrol agar dapat digunakan secara efektif,
sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
Kepala produksi perusahaan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam
mengelola bahan mentah menjadi produk yang bisa menghasilkan laba yang
besar.Maka seorang Kepala Bagian produksi yang berwenang tersebut harus
sangat paham akan tugas dan tanggung jawabnya serta mengerti benar akan
sistem informasi manufaktur yang menjadi dasar dan pondasi bagi
pekerjaannya.

A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah Sistem Informasi
Manufaktur
adalah sebagai berikut :
1.Definisi sistem
2.Model sistem informasi manufacturing
3.Strategi pemasaran pada perusahaan menggunakan konsep 4P

B. Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi
Sistem informasi manufacturing dan pemasaran
3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Informasi
Manufaktur dan pemasarn

BAB II
PEMBAHASAN

1. Siklus informasi manajemen manufakturing


Siklus produksi berkaitan dengan proses pengubahan bahan baku menjadi
produk jadi. Aktivitas produksi bermula dengan permintaan bahan baku dan
bahan-bahan lainnya untuk diproses dalam pabrik dan diakhiri dengan
penyerahan produk ke gudang. Dalam siklus ini terjadi interaksi antara
jasa-jasa tenaga kerja, peralatan produksi, bahan baku dan pembantu yang
akan diolah menjadi produk baru yang mempunyai nilai guna lebih tinggi.
Proses yang terlibat dalam siklus manufaktur meliputi berikut ini:
Pesanan dari distributor, pengecer, atau konsumen
Penjadwalan produksi
Manufaktur dan pengiriman
Produk jadi untuk distributor, pengecer, atau konsumen

1.Pesanan Kedatangan.
Selama proses ini, sebuah gudang barang jadi atau distributor menetapkan
memicu rangka pengisian berdasarkan perkiraan permintaan di masa
mendatang dan produk
saat ini. Pesanan yang dihasilkan kemudian disampaikan kepada produsen.
Dalam beberapa kasus
pelanggan atau pengecer dapat memesan langsung dari produsen.
Dalam kasus lain
produsen dapat memproduksi untuk stok gudang.
Dalam situasi yang terakhir,

pesanan dipicu berdasarkan ketersediaan produk dan perkiraan permintaan


di masa mendatang. proses ini mirip dengan urutan proses ritel dalam siklus
pengisian.

2.Penjadwalan produksi.
Proses ini mirip dengan proses penerimaan order di
siklus pengisian di mana persediaan dialokasikan untuk perintah. Mengingat
diinginkan
jumlah produksi untuk setiap produk, produsen harus memutuskan waktu
produksi yang tepat
Jika ada beberapa pesanan, produsen juga harus memutuskan produk mana
yang
mengalokasikan ke setiap pesanan.
Tujuan dari proses penjadwalan produksi adalah untuk memaksimalkan
proporsi agar diisi
pada waktu sekaligus menjaga biaya turun.

3.Manufaktur dan Pengiriman.


Proses ini setara dengan proses pemenuhan pesanan dijelaskan dalam siklus
pengisian.
Selama fase proses manufaktur, produsen memproduksi dengan jadwal
produksi.
Selama fase

pengiriman dari proses ini, produk dikirim ke pelanggan,

pengecer, distributor,
atau gudang.
Tujuan dari proses manufaktur dan pengiriman adalah untuk menciptakan
dan mengirimkan

produk dijanjikan tanggal jatuh tempo serta memenuhi persyaratan mutu


dan menekan biaya.

4.Menerima.
Dalam proses ini, produk tersebut telah diterima di distributor, barang jadi
gudang, pengecer, atau pelanggan dan persediaan catatan diperbarui.
Proses lainnya yang berhubungan dengan penyimpanan dan pembayaran.

2.DINAMIKA PENTINGNYA PEMASARAN JASA


Industri utama dalam sektor jasa meliputi

Jasa bisnis dan profesional

Keuangan, asuransi dan real estat

Perdagangan grosis dan ritel

Jasa transportasi, utilitas dan komunikasi

Layanan kesehatan

Kesenian, hiburan, rekreasi, akomodasi, dan jasa makanan

Layanan pemerintah

A. Empat kategori jasa perspektif proses


Jasa sangat bervariasi dan dapat dikategorikan berdasarkan sifat yang
mendasari proses pelayanan. Jasa ada dua jenis yaitu jasa yang berwujud
(tangible) dan tak berwujud (intangible). Perbedaan memiliki implikasi
pemasaran yang penting dan menghasilkan empat kategori jasa:

Pemrosesan manusia

Pemrosesan kepemilikan

Pemrosesan stimulasi mental

Pemrosesan informasi

sifat dari tindakan layanan

tindakan yang terlihat

penerima langsung layanan


manusia
barang/kepemilikan
pemrosesan manusia
Jasa ditujukan pada tubuh
seseorang
Penumpang transportasi,
penginapan
Layanan kesehatan

pemrosesan kepemilikan
Jasa yang ditujukan pada
fisik benda yang dimiliki
Transportasi kargo
Dry cleaning

10

tindakan yang tidak terlihat

pemrosesan stimulus mental


jasa yang ditujukan pada
fikiran seseorang
Pendidikan
Iklan
psikoterapi

pemrosesan informasi
jasa yang ditujukan pada
aset aset tak berwujud
akuntansi
perbankan
jasa hukum

Jasa memiliki karakteristik yang membuatnya berbeda dibanding produk


barang yaitu:

Kebanyakan produk jasa tidak dapat diinventarisasi

Elemen tak berwujud biasanya mendominasi penciptaan nilai

Jasa seringkali sulit dibayangkan dan dipahami

Pelanggan mungkin terlibat dalam ko-produksi

Manusia menjadi bagian dari pengalaman jasa

Input dan output oprasional cenderung sangat bervariasi faktor


waktu seringkali menjadi hal yang sangat penting

Distribusi mungkin saja dilakukan melalui saluran non fisik

B. Bauran pemasaran tradisional yang diterapkan di sektor jasa


Karena adanya karakteristik unik dari jasa, merketing mix tradisionak dari 4p
perlu diubah, diantaranya:

Produk, tidak hanya meliputi elemen inti. Tetapi termasuk elemen


layanan tambahan.

Tempat dan waktu, mengacu kepada penghantaran produk kepada


pelanggan, banyak elemen yang dikirim secara elektronik

Harga, meliputi biaya non-uang bagi konsumen dan pertimbangan


manajemen pendapatan

Promosi dan edukasi, dipandang sebagai bentuk komunikasi dan edukasi


yang membimbing pelanggan melewati proses pelayanan, tidak hanya
sebagai iklan promosi

11

C. Perluasan bauran pemasaran untuk mengelola antar muka pelanggan


Pemasaran jasa membutuhkan tambahan faktor dalam marketing mix (4p)
yang meliputi pengelolaan kontak dengan pelanggan yaitu:

Proses, mengacu kepada desain dan manajemen proses pelayanan


pelanggan, termasuk mengelola permintaan dan kapasitas dan hal-hal
yang berkaitan dengan pelanggan yang menunggu.

Lingkungan fisik, memberikan bukti nyata atas citra perusahaan, dan


kualitas layanan dan juga memfasilitasi proses pelayanan.

People, meliputi rekrutmen, pelatihan, dan memotivasi pegawai untuk


memberikan kualitas jasa dan produktivitas.

Marketing mix yang diperluas menunjukkan bahwa fungsi pemasaran , operasi


dan SDM memiliki pengaruh terhadap pengalaman pelanggan. Oleh karena itu,
ketiga fungsi tersebut harus diintegrasikan ketiga fungsi tersebut dengan baik
dalam sebuah perusahaan jasa.

3.PERILAKU KONSUMEN DALAM KONTEKS JASA


A. Model 3 Tahap Mengenai Konsumsi Jasa
JASA KONTAK TINGGI
dapat mengunjungi dan
mengamati
tempat
secara fisik
dapat mengunjungi dan
mengamati
(mungkin
mencoba
peralatan,
fasilitas, dll)
di
tempat
(reservasi
jarak jauh)
ditempat saja

JASA KONTAK RENDAH


melalui situs
menelfon
lebih
banyak
jarak jauh

internet,

kontak

jarak jauh
jarak jauh

3 tahapan dalam konsumsi jasa oleh konsumen

yaitu: tahap pra

12

pembelian, tahap transaksi interaksi jasa, dan pasca transaksi


interaksi jasa.

B. Tahap Pra pembelian

Timbulnya kebutuhan
Pada tahap ini konsumen akan menyadari apa yang dibutuhkan
oleh dirinya ataupun organisasinya.
Kebutuhan ini bisa dipacu oleh:

Pikiran bawah sadar (identitas dan aspirasi pribadi)

Kondisi fisik (Rasa lapar)

Sumber eksternal (aktivitas pemasaran, promosi)

Pencarian informasi
Konsumen mulai mencari informasi produk apa yang sesuai
dengan kebutuhannya.

Mengevaluasi sejumlah alternatif


Tingkat kesulitan dalam pengevaluasian produk jasa sebelum
dibeli ini adalah sifat yang kemudian dibedakan menjadi 3 tipe:

Search

attribute/atribut

pencarian

yang

merupakan

karakteristik nyata yang dapat dinilai oleh konsumen


sebelum membeli barang.
(misalnya: gaya, warna, tekstur, rasa, bentuk,dsb).

Experience attribute/atribut pengalaman adalah hal yang


tidak bisa dievaluasi sebelum pembelian. Konsumen harus
mengalami jasa tersebut dan kemudian konsumen dapat
menilai jasa tersebut.

Credence attribute/atribut kredibilitas . pada atribut ini


konsumen masih sulit mengevaluasi karakteristik bahkan

13

setekah mereka mengkonsumsi jasa tersebut.

Presepsi Resiko
Dikarenakan

tingginya

proporsi

atribut

pengalaman

dan

kredibilitas, para pelanggan sering khawatir akan resiko dari


melakukan pembelian yang pada akhirnya dapat mengecewakan.
Konsumen biasanya merasa nyaman dengan presepsi resiko dan
menggunakan beberapa macam metode untuk mengurangi resiko
tersebut, yaitu:

Secara pribadi mencari informasi dari sumber yang


dipercaya dan dihormati seperti keluarga, teman, dan para
kolega.

Menggunakan situs web untuk membandingkan jasa yang


ditawarkan serta melihat ulasan.

Mempercayakan kepada peruhasaan yang bereputasi baik.

Mencari garansi.

Mengunjungi fasilitas uji coba.

Menanyakan kepada karyawan yang memiliki pengetahuan


mengenai produk jasa yang saling berkompetisi.

Ekspetasi terhadap layanan

Faktor yang mempengaruhi ekspetasi pelanggan akan layanan

C. Tahap Pelayanan

14

Pada tahap pelayan, konsumen memulai, mengalami, dan mengkonsumsi


jasa.
Jadi pada tahap pelayanan ini berlangsung mulai dari konsumen masuk
ke gedung, sampai konsumen meninggalkan gedung.
D. Tahap Pacsa Pelayanan
Konsumen menilai kinerja layanan yang telak mereka alami dan
membandingkan dengan ekspetasi mereka sebelumnya.
Kepuasan adalah suatu kontinum dari titik tingkat kepuasan yang
sangat tinggi sampai ke titik kwtidak puasan yang sangat rendah. Selama
kinerja dirasakan dalam zona toleransi, yaitu diatas tingkat layanan yang
cukup memadai maka para pelanggan akan merasa puas. Jika kinerja yang
dirasakan mendekati atau melebihi tingkat layanan yang diinginkan maka
pelanggan akan merasa sangat puas.
Kegembiraan pelanggan (customer delight) akan timbul jika dikonfirmasi
ppositif digabungkan dengan kesenangan dan kejutan. Para pelanggan yang
merasa puas atau sangat puas kemungkinan akan melakukan pembelian ulang,
tetap loyal terhadap penyedia layanan, dan menyebarkan word of mouth yang
positif. Tetapi pelanggan yang tidak puas akan beralih ke jasa lainnya dan
melakukan word of mouth negatif.

4.STRATEGI STP DALAM JASA


A. Strategi positioning
Strategi

positioning

adalah

menciptakan,

mengkomunikasikan

dan

mempertahankan nilai khusus yang berbeda yang dihargai olleh pelanggan


yang ditarget perusahaan untuk mengembangkan hubungan jangka panjang.
Positioning jasa seringkali siasosiasikan dengan:

Atribut harga dan produk.

Proses pelayanan pelanggan.

Distribusi jasa dan sistem penghantaran, jadwal, dan lokasi.

15

Lingkungan jasa. Misalnya fungsi dan tingkat kemewahan.

Personel jasa.

B. Mengembangkan strategi positioning pasar yang efektif


Kegagalan dalam memilih posisi yamg diinginkan di dalam pasar dan untuk
mengembangkan

desain

rencana

pemasaran

untuk

mencapai

dan

mempertahankan posisi ini akan berakibat hal-hal yang tidak menyenangkan


seperti:

Organisasi (atau salah satu produknya) terdorong ke dalam posisi di


mana organisasi harus menghadapi kompetisi langsung dari pesaing
yang lebih kuat.

Organisasi (produk) terdorong ke dalam posisi yang tidak diinginkan


orang lain, karena hanya ada sedikit permintaan.

Organisasi (produk) memiliki posisi yang kabur sehingga tidak ada yang
tahu apa kompetensi unggulannya.

Untuk menghindari kegagalan suatu pelayanan jasa dapat mengembangkan


strategi positioning pasar yang efektif dengan cara:

Menentukan,
Ukuran
Analisis pasar

menganalisis segmen
pasar

Komposisi
Lokasi

Memilih target
segmen untuk

Sumber daya
Analisis internal

Reputasi

Menjelaskan posisi
yg diinginkan di pasar

Rencana aksi
pemasaran

Hambatan
Memilih manfaat
untuk ditekankan kpd
pelanggan

Kekuatan
Kelemahan

Analisis kemungkinan
untuk diferensiasi

16

Analisis pesaing

C. Meraih keunggulan kompetitif melalui fokus


Dalam istilah pemasaran, fokus berarti menyediakan bauran produk yang
relatif sempit untuk segmen pasar tertentu, sekelompok yang memiliki
karkateristik, kebutuhan, perilaku pembelian, atau pola konsumsi yang sama.
cakupan penawaran jasa
Luas
sempit

jumlah
pasar
yang
dilaya
ni

sedikit

fokus pasar
Cth: rentokil initial
(perusahaan layanan
b2b)

fokus penuh (fokus


pasar, dan jasa)
cth: salon muslimah

banya
k

tidak fokus (semuanya


untuk semua orang)
cth: departemen store

fokus jasa
cth: kopi starbuck

Dasar strategi fokus untuk jasa

D. Segmentasi
4 dasar segmentasi:

Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis biasanya dikategoikan berdasarkan wilayah,
jumlah penduduk, tingkat kepadatan, kondisi cuaca.

Segmentasi Perilaku
Segmentasi Perilaku membagi konsumen menjadi kelompok-kelompok
sesuai dengan pengetahuan mereka tentang, sikap, penggunaan atau
respon terhadap suatu produk.
Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis biasanya dikategoikan berdasarkan usia, jenis

17

kelamin, penghasila, penididikan, pekerjaan, jumlah keluarga.


Segmentasi Psikologi
biasanya dikategoikan berdasarkan strata sosial, gaya hidup, sikap,
inovatif dll., atau prilaku yaitu manfaat, status pemakaian, tingkat
pemakaian, statsus kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, sikap.
5 manfaat segmentasi:
Mendesain jasa yang lebih responsif
Menganalisis pasar
Menemukan peluang
Menguasai posisi unggul
Menemukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien

Kriteria target pasar berdasarkan segmentasi:


Dapat diukur
Dapat dijangkau
Cukup besar
Dapat dilaksanakan

E. Atribut dan tingkat jasa


Individu yang sama akan memiliki prioritas yang berbeda untuk atribut-atribut
tergantung kepada:

Tujuan pengguna jasa

Siapa yang mengambil keputusan

Waktu penggunaan

18

Penggunaannya (individual, bersama)

5.BAURAN PEMASARAN JASA


A. Pengertian bauran pemasaran
Bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk meyakinkan obyek pemasaran. kotler (1997:92).
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dalam memenuhi target pasarnya.
B. Bauran pemasaran
4p (produk)
Price
Product
Promotion
Place

4p + 3Ps
(jasa)
Price
Product
Promotion
Place
Peoples
Process
phisical
evident

Product

Metode yang digunakan untukmemperbaiki atau membedakan produk dan


meningkatkan target penjualan yang lebih efektif untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif, misalnya:

Strategi perluasan

Versi khusus

Edisi baru

Perbaikan nyata atau yang lainnya

Perubahan kemasan

dsb

19

Price

Strategi penetapan harga sangat penting untuk:

Memahami pasar

Elastisitas

Menaruh perhatian terhadap kompetitor

Promotion

Strategi untuk membuat konsumen sadar akan keberadaan produk atau jasa.
Media promosi antara lain:

Penawaran khusus

Iklan

Uji coba

Poster

Hadiah

Persaingan

patungan

Place

Merupakan saranan dimana produk dan jasa dari produsen sampai ke


konsumen dimana produk dan jasa tersebut dapat diakses oleh konsumen.
Semakin banyak tempat yang mudah untuk mendapatkan atau membeli produk
atau jasa, maka semakin baik bagi bisnis.

People

Yang termasuk kedalam orang di sini adalah karyawan, manajemen, kultur,


dan bagaimana layanan pelanggannya. Orang di sini adalah perwakilan dari
suatu bisnis.

Process

20

Proses selalu berhubungan dengan bagaimana orang bisa menikmati suatu


layanan, bagaimana untuk mendapatkan layananannya, dan di mana mereka
bisa mendapatkan layanan tersebut.

Physical evident

Adalah bukti fisik yang ada di suatu perusahaan, misalnya gedung, alat
transportasi dan sebagainya.

6.PENGEMBANGAN PRODUK JASA


A. Merencanakan dan menciptakan produk layanan

Merancang konsep layanan

a. Produk inti
Produk inti adalah komponen utama yang memberikan manfaat
penyelesaian masalah yang dicari pelanggan.
b. Layanan tambahan
Aktivitas

lainya

yang

bersamaan

dengan

penghantaran

untuk

mendukung produk inti.


c. Proses penghantaran
Proses yang diterapkan untuk menghantarkan produk inti dan seluruh
layanan tambahan. Desain dari penawaran jasa harus menjawab
isu-isu berikut:

Cara berbagai komponen jasa dihantarkan kepada pelanggan

Peranan pelanggan dalam proses tersebut

Waktu yang dibutuhkan dalam proses penghantaran

Tingkatan dan gaya layanan yang ditawarkan

21

B. The flower of service

C. Strategi branding untuk jasa

Branded house adalah memberikan satu merek pada beberapa


produk yang seringkali tidak berhubungan.

Sub brands adalah menggunakan sebuah master brand (seringkali


nama perusahaan) bersama dengan merk layanan yang spesifik.

Endorsed brands adalah merek produk mendominasi tapi merek


korporat masih ditampilkan.

House of brands adalah produk dipromosikan dengan merk mereka


sendiri tanpa mereka korporat

D. Pengembangan layanan baru

Hirarki kategori layanan baru


1. Perubahan gaya (misal: pengecatan ulang cabang ritel dengan tema
baru)
2. Peningkatan layanan
3. Inovasi layanan tambahan
4. Perpanjangan lini proses
5. Perpanjangan lini produk
6. Inivasi proses utama
7. Inovasi layanan utama

7.DISTRIBUSI JASA MELALUI SALURAN FISIK DAN ELEKTRONIK


A. Apa yang didistribusikan?

22

Disttribusi melibatkan tiga aliran yang saling terkait, yang menjawab


sebagian pertanyaan tentang apa yang didistribusikan.

Aliran informasi dan promosi, distribusi informasi dan materi promosi


yangterkait dengan penawaran layanan. Tujuannya adalah untuk
menarik minat pelanggan agar membeli layanan-layanan tersebut.

Aliran negosiasi, pencapaian suatu kesepakatan dalam hal fitur dan


konfigurasi

layanan,

besertapersyaratan-persyaratan

penawaran,

sehingga kontrak pembelian dapat ditutup. Tujuannya adalah untuk


menjual hak terhadap penggunaan suatu layanan.

Aliran produk, banyak layanan, terutama yang melibatkan pengolahan


manusia atau kepemilikan, mensyaratkan adanya fasilitas fisik untuk
penghantaran layanan.

B. Membedakan antara distribusi layanan-layanan tambahan dan inti

jasa inti adalah proses yang berhubungan dengan manusia dan


barang yang

membutuhkan tempat fisik. Jasa inti sangat

membatasi distribusi mereka dan pemrosesan informasi dapat


didistribusikan secara elektronik.

Jasa tambahan dapat berwujud atau tidak berwujud; dapat


didistribusikan secara luas dan murah melalui saluran tak
berwujud.

Layanan

tambahan

dapat

didistribusikan

dan

dihantatrkan dari jarak jauh.

C. Pilihan distribusi untuk melayani konsumen


sifat interaksi
pelanggan mengunjungi
organisasi jasa
organisasi jasa
mendatangi pelanggan

ketersediaan outlet jasa


satu tempat
banyak tempat
bioskop, pemangkas
halte bis, restoran cepat
rambut
saji
pengecatan rumah, cuci
layanan pos, layanan
mobil keliling
berjalan klub ekonomi

23

pelanggan dan organisai


jasa berinteraksi jarak
jauh

perusahaan kartu kredit,


stasiun tv kabel

jaringan siaran TV,


perusahaan telepon

D. Keputusan tempat dan waktu


faktor penetapan lokasi jasa:
q Toko mini, membuat banyak cabang kecil untuk memaksimalkan
cakupan geografis
q Berlokasi di gedung serbaguna, lokasi yang paling jelas bagi
layanan pelanggan adalah yang dekat dengan tempat tinggal atau
tempat kerja konsumen.
q Hambatan lokasi, meskipun kenyamanan pelanggan itu penting,
kebutuhan skala ekonomis menjadi isu oprasional yang dapat
membatasi pilihan lokasi. Persyaratan oprasional menetapkan
batasan yang ketat untuk beberapa layanan tertentu.
Waktu pengantaran jasa:
Tradisional, dengan jadwal terbatas Hanya pada hari kerja, jam
terbatas. Minggu hari istirahat bagi umat kristen, sabtu untuk yahudi,
dan jumat untuk Islam.
Sekarang Flexibel, dengan sistim shift:24/7 service24 hours a day, 7
days a week, around the world.
Beberapa organisai menghindari operasi 7 hari kerja, contoh: Atlantabased Chick-fil-A

Being closed on Sunday is part of our value

proposition

E. Inovasi penghantaran layanan yang difasilitasi oleh teknologi


Manfaat dari internet untuk menciptakan beragam layanan baru. Empat
inovasi yang menjadi sorotan antara lain:

Perkembangan telepon genggam.

24

Penggunaan teknologi pengenal suara yang memungkinkan pelanggan


untuk memberikan informasi dan mengajukan permintaan layanan
hanya dengan berbicara melalui telepon atau mikrofon.

Penciptaan situs web

Komersialisasi

kartu

pintar

dengan

chip

mikro

yang

dapat

menyimpan informasi detail pelanggan dan berfungsi sebagai dompet


elektronik yang berisikan uang digital.

F. e-Commerce: Beralih ke Dunia Maya


keuntungan beralih ke dunia maya:

Internet facilitates 5 categories of flow information


- Information
- Negotiation
- Service
- Transactions
- Promotion

Saluran elektronik menawarkan alternatif selain saluran tradisional

Waktu (24 jam tersedia, menghemat waktu dan tenaga) Kemudahan


mencari informasi dan jasa

Hemat

Pilihan yang luas

25

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi manufakturing adalah solusi tepat bagi perusahaan yang
memikirkan prospeknya dalam jangka panjang .Hal ini dikarenakan system
informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi
dalam sebuah lantai produksi,mulai dari input bahan mentah hingga output
barang jadi,dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi,Sistem
Informasi Pemasaran mencakup subsistem-subsistem input yang
mengumpulkan data bagi database. Dua dari sistem ini menyediakan informasi
mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat dalam strategi kualitas.
Subsistem penelitian pemasaran (Marketing Research Subsystem) Subsistem
ini mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan kebutuhan pelanggan
melalui teknik-teknik seperti wawancara langsung, survei melalui telpon, dan
observasi. Dengan melaksanakan penelitian pemasaran, perusahaan
mengidentifikasi produk dan jasa yang dibutuhkan dan tingkat kualitasnya.
Subsistem inteligen pemasaran (Marketing intellegence subsystem) Subsistem
ini mengumpulkan informasi mengenai para pesaing perusahaan. Sebagian
besar informasi ini dapat diperoleh dengan berlangganan database komersial.
SIP adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. SIP memungkinkan
perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang ditawarkan,
tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat.
B.Saran
Karena Keterbatasan penulis ,baik dari segi pemahaman keilmuwan maupun

26

wawasan pengetahuan penulis melihat masih banyak kelemahan dan


kekurangan baik yang terdapat dalam diri penulis, objek permasalahan
maupun pembaca secara umum, maka disini kami mengungkapkan saran saran
sebagai berikut:
Kurangnya ilmu pengetahuan yang terdapat dalam diri penulis mengakibatkan
kurang baiknya penyusunan makalah ini maka Penulis mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca agar Penulis mampu memperbaiki segala kekurangan
dalam penulisan makalah berikutnya. Penulis mengharapkan setelah membaca
makalah ini, sebaiknya pembaca mampumengamalkan pemikiran pemikiran
yang dikembangkan oleh penulis selama tidak menyimpang dari peraturan
yang ada.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

A. Daftar Pustaka
B. Pohan, H. I., dan K. S. Bahri, 1977. Pengantar Perancangan Sistem,
Erlangga.
C.
D. Macleod, R., 1995. Sistem Informasi Manajemen 2, Jakarta
E.
F. http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial
G.
H. http://putra.ugm.informatika.com
I.
J. Solution, W.2005. Sistem Informasi Manufaktur dengan VB 2005 dan
SQL Server 2005, Elex Media Komputindo
K.
L. Macleod, Jr Raymond,. 2001. Manajement Information System.Prentice
Hall

27

Anda mungkin juga menyukai