Anda di halaman 1dari 8

PSIKIATRI

Skenario B Depresi Pasca Trauma


Pasien wanita 17 tahun, dibawa ibunya ke poli anda karena sering terlihat murung
di rumah sejak 2
bulan yang lalu.
- Lakukan anamnesis pada pasien
- Lakukan pemeriksaan status mental pada pasien
- Lakukan pemeriksaan fisik umum
- Tentukan diagnosis dan DD
- Tatalaksana nonfarmakologis dan farmakologis pada pasien
- Rencanakan rujukan
A. Anamnesis pada pasien dan ibu pasien
- Memperkenalkan diri pada pasien dan menjelaskan tujuan anamnesis
- Identitas pasien: nama, tempat tinggal, usia, pekerjaan, agama, suku, pernikahan,
pendidikan
- Tanyakan keluhan utama, bisa kepada ibunya: sudah 2 bulan terakhir ini pasien
sering terlihat murung, tidak mau keluar kamar, terlihat kaget dan menghidar jika
melihat tamu laki-laki
- Keluhan penyerta: pasien tidak bisa sekolah sejak 2 bulan terakhir ini, tidak berani
keluar rumah, malas menonton TV, hanya keluar kamar untuk buang air, jarang
mandi. Pasien selalu diam jika ditanya, pasien jarang tidur di malam hari, terkadang
terlihat menangis, menurut ibunya pasien tidak pernah mengunakan obat-obatan
dan termasuk pelajar yang soleh dan ceria di sekolahnya. Menurut ibunya, pasien
masih bisa makan, minum, dan merawat diri.
- Riwayat berobat sebelumnya: pasien kadang mengalami sakit kepala
- Riwayat keluarga dengan keluhan serupa: tidak ada
- Keluhan fisik lainnya: demam (-)
- Tanyakan apakah ada gangguan dalam riwayat kehidupan pribadi (masa kanakkanak, remaja): pasien adalah korban pelecehan seksual yang dilakukan pelatih
ekskul basketnya 2 bulan yang lalu, kasusnya diselesaikan secara damai.
- Riwayat sosial saat ini: pasien bersekolah di kelas XI IPA di SMA negeri di Jakarta.
Pasien sempat berpacaran dengan teman sekelasnya beberapa bulan yang lalu,
sering dikunjungi ke rumah, namun semenjak kasus dengan gurunya, pacarnya
tidak pernah berkunjung ke rumah lagi
- Lakukan refleksi isi dan refleksi perasaan
- Tanyakan pasien apakah ada yang ingin ditanyakan
B. Pemeriksaan status mental
- Appearance: cara jalan biasa, cara berpakaian wajar, pasien nampak sesuai usia,
bentuk tubuh agak kurus,tampak pandangan kosong dan menghidari kontak mata
- Attitude: awalnya pasien tidak mau bicara, tapi kemudian pasien menjawab
pertanyaan tertutup dengan jawaban singkat ya dan tidak
- Behaviour: pasien duduk tenang
- Mood dan afek: mood hipotimia, afek sempit dan sesuai
- Speech: kecepatan normal, bicara agak berbisik
- Thought process: proses pikir baik, tidak ada flight of ideas

- Thought content: kesan ada kecurigaan pada setiap laki-laki asing yang dilihat,
tapi setelah diperkenalkan, tidak lagi; tidak ada waham atau fobia
- Perception: tidak ada halusinasi atau ilusi
- Cognitive: fungsi intelijensi pasien dalam batas normal
- Insight: baik, pasien merasa ada yang salah dengan kondisinya saat ini dan ingin
mendapatkan terapi agar bisa merasa tenang dan tidak sulit itdur seperti dulu lagi
C. Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan tanda-tanda vital: TD 110/70, nadi 80x, nafas 17x, suhu 37.2
- Pemeriksaan lain DBN
D. Diagnosis dan DD
- Depresi pasca trauma, mungkin di Dd/ dengan gangguan mood bipolar fase
depresif
E. Tatalaksana
- Setraline 50mg 1x1
F. Rujukan
- Jelaskan kepada ibu pasien bahwa kondisi ini sebaiknya dikonsultasikan dengan
psikiater

DERMATOVENEROLOGI

Special Sensory

Skenario A Tinea
Pasien laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan gatal di lipat paha sejak 2
minggu yang lalu.
- Lakukan anamnesis pada pasien
- Lakukan pemeriksaan pada kelainan kulit pasien
- Usulan pemeriksaan penunjang
- Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding
- Sebutkan edukasi untuk pasien
- Tuliskan tatalaksana pada pasien
Alat :
- Pemeriksaan KOH
- Preparat Kaca
- Foto lesi
A. Anamnesis
- Menyapa pasien
- Memperkenalkan diri
- Inform consent bahwa kita akan bertanya, dan apa yang dibicarakan adalah
rahasia medis
- Menanyakan identitas pasien dengan lengkap
- Menanyakan keluhan utama pasien : gatal di lipat paha sejak 2 minggu SMRS.
- Menanyakan riwayat penyakit sekarang:
o Kapan gatal muncul?
o Apakah ada pemicu?
o Di mana letak lesi?
o Bagaimana bentuk lesi?
- Riwayat pengobatan dan penyakit dahulu: keluhan serupa pernah terjadi
beberapa kali dalam 2 bulan terakhir, pasien belum pernah berobat. DM(-)
- Riwayat keluarga : - Review sistem lain: - Review singkat anamnesa dan tanya apakah ada yg mau ditanyakan oleh pasien
B. Pemeriksaan fisik
- Cuci tangan
- Deskripsikan lesi kulit (gambar diberikan penguji)
o Pada regio lipat paha kanan dan kiri sampai daerah gluteus dan paha bagian
belakang terdapat plak eritematosa berukuran plakat yang berbatas tegas dan
terdapat papulpapul eritematosa pada tepi lesi. Terdapat pula likenifikasi
dengan dengan skuama kasar.

C. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan KOH 20%: hifa panjang (+)

D. Diagnosis
- Tinea cruris
dd: candidosis
E. Edukasi
- Menjelaskan tentang penyakit dan pengobatan kepada pasien
- Menganjurkan pasien untuk mengusahakan daerah lesi selalu kering
- Memakai pakaian yang menyerap keringat
F. Tatalaksana
Salep Mikonazol
UROLOGI

Skenario B Kolik renal


Laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan yang hilang timbul
sejak 1 bulan. Pasien juga mengeluhkan tidak dapat BAK dalam 24 jam terakhir
- Lakukan anamnesis pada pasien
- Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien
- Lakukan pemeriksaan radiologi dan interpretasi
- Lakukan rencana tatalaksana dan edukasi pada pasien
Alat :
- Foto BNO IVP
- Phantom pemeriksaan prostat
A. Anamnesis
- Menyapa pasien
- Memperkenalkan diri
- Informed consent bahwa kita akan bertanya, dan apa yang dibicarakan adalah
rahasia medis
- Menanyakan identitas pasien dengan lengkap
- Menanyakan keluhan utama pasien : tidak dapat BAK sejak 24 jam smrs
- Menanyakan keluhan penyerta (Tanya yang mengarah ke diagnosis) :
o Hipertrofi prostat jinak
o Frekuensi BAK meningkat, tapi yang keluar hanya sedikit
o Urgensi untuk BAK
o BAK harus mengedan
o BAK terasa tidak lampias (masih ada sisa)
o Aliran urin terasa lemah
o Selesai BAK, selalu ada sisa yang menetes di celana dalam
o Gejala-gejala di atas memberat secara kronik progresif
o Nefrolitiasis
o Nyeri pinggang akut hilang timbul yang menjalar ke selangkangan, disertai
keringat dingin, mual, muntah, badan menekuk
o Serangan nyeri berlangsung sekitar tiga jam
o BAK kadang-kadang berwarna merah
o BAK berpasir
- Riwayat pengobatan : - Riwayat masuk rumah sakit : - Riwayat kebiasaan : Jarang minum
- Riwayat keluarga : - Review sistem lain : - Review singkat anamnesa dan tanya apakah ada yg mau ditanyakan
B. Pemeriksaan fisik
- Cuci tangan dulu
- Periksa keadaan umum : tampak sakit sedang
- Periksa tanda vital : TD 120/80 ; N : 80x/menit ; RR : 18x/menit ; S : 36,6 C
- PF umum :
o Nyeri tekan suprapubik (+), buli-buli penuh

o Nyeri ketok CVA


Pasien duduk, posisi pemeriksa dari belakang pasien
Tangan kiri di CVA, tangan kanan mengetuk tangan kiri
Lakukan kedua ginjal utk mencari adanya nyeri
- Rectal touch
o Periksa kelengkapan alat, perkenalkan diri, minta izin, pasang APD
o Pasien melepas celana, posisi litotomi/ lateral kiri/ knee chest
o Tangan kiri di suprasimfisis, pakai pelumas
o Periksa:
Inspeksi daerah perianal (fistul, fisura)
Tonus spinchter anii
Kolaps ampula recti
mukosa rekti
Jika ada massa, deskripsikan: letak (jam), jarak dari anokutan line,
rapuh/tidak
Raba pool atas prostat, nodul (keras/tdk), berat prostat
Keluarkan, periksa feses, darah, lendir
Bersihkan anus dengan kasa
lepas sarung tangan
C. Pemeriksaan radiologi dan interpretasi
- Interpretasi BNO-IVP:
a. BNO Pre peritoneal fat, PSOAS line, dan kontur kedua ginjal normal.
Distribusi udara dalam kolon normal. Skeletal normal. Tampak bayangan
radioopak pada paravertebra kanan, setinggi Lumbal
b. <3 menit fungsi sekresi/ fase nefrogram Besar, bentuk, posisi ginjal
normal
c. Menit 5 sistem pelvocalyses ginjal mulai terlihat fungsi ekskresi kedua
ginjal tampak pada menit ke 5
d. Menit 15 sistem pelvokalises sama? Simetris? sistem pelvokalises
ginjal kanan tampak melebar dibanding ginjal kiri
e. Menit 30 ureter ada bendungan/ kalsifikasi? Ureter kiri normal.
Ureter kanan bagian proksimal tampak melebar. Tampak batu lusen di
pertengahan ureter kanan
f. Menit 60 dan full blastvesiko urinaria VU: besar, bentuk, dan posisi
normal. Tidak tampak filling defect maupun indentansi.
g. Post voiding apakah ada sisa kontras di VU setelah miksi?
- Tanda-tanda obstruksi
a. Terlihat batu
b. Dilatasi ureteral unilateral
c. Kontras terlambat turun dibandingkan ureter sebelahnya
D. Tata laksana dan edukasi
- BPH
o Retensi urin : kateterisasi vesica
o Lanjutkan dengan TURP (transurethral resection of the prostate)
- Nefrolitiasis
o Karena sedang tidak nyeri, maka bisa dilakukan tata laksana medis (MET
medical expulsive therapy). Tapi sesungguhnya tergantung ukuran batu. MET
efektif untuk batu di bawah 10 mm. MET dicoba untuk dua minggu.

o alpha-1 selective blocker (tamsulosin 0,4 mg PO 1x/hari)


o analgesik untuk mengatasi nyeri (umumnya ibuprofen 600-800 mg PO tiap 8
jam + paracetamol 500-1000 mg tab prn)
o Bila batu di atas 10 mm, tata laksana pilihan adalah bedah
o Edukasi :
o Tingkatkan intake cairan (8 gelas tiap hari) untuk mencapai urin 2 l/24 jam
o Hindari konsumsi garam dan protein berlebih

Anda mungkin juga menyukai