Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Makalah
Disusun Oleh:
1. Fatin Fauziyyah Tiras Putri
2. Rumaisha Ishmah Afifah
3. Tira Rostia Wardini
1503458
1500456
1503453
Kata Pengantar
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT. atas
terselesaikannya makaalah mengenai Teknik-Teknik Dasar dalam Pemahaman
Individ ini. Penulisan makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling. Oleh karena itu, penilaian makalah ini diharapkan dapat
menjadi salah satu alternatif panduan dan menambah wawasan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khusunya bagi
kami selalu penyusun. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
banyak kekurangan maupun kesalahan teori. Demikian makalah ini kami buat.
Penyusun
Daftar Pustaka
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Pustaka.......................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................................1
A.
Latar Belakang....................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 1
C.
Tujuan................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan...............................................................................................................3
A.
Pengertian............................................................................................. 3
B.
C.
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan salah satu upaya bantuan
untuk menunjukan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok
maupun individu sesuai dengan hakekat fitrahnya dengan berbagai potensi, kelebihan,
dan kekurangannya.
Maka dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konseling sangat dipelukan karena
dengan adanya bimbingan dan konseling dapat membantu individu untuk
mengembangkan potensinya dan mencapai cita-citanya.
Dalam melaksanakan bimbingan, masalah dalam memahami peserta didik
merupakan sikap yang harus dimiliki oleh guru, sehingga guru dapat mengetahui
aspirasi/tuntutan peserta didik yang bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam
penyusunan program yang tepat bagi peserta didik, sehingga kegiatan pembelajaran
pun akan dapat memenuhi kebutuhan, minat peserta didik dan tepat berdasarkan
dengan perkembangan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
C. Tujuan
1. Memahami pengertian pemahaman individu.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian
Menurut Herni (2012), pemahaman individu merupakan suatu cara/kegiatan
pengumpulan informasi untuk dapat mengenal, mengerti, menilai, serta memahami
individu secara keseluruhan, baik karakteristik, latar belakang, maupun masalah yang
dialaminya. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling, tujuan dari pemahaman
individu ini adalah untuk menentukan jenis bantuan yang diberikan. Harapannya,
individu akan memperoleh bantuan yang terarah sehingga apa yang diharapkannya
dapat tercapai.
Pemahaman individu oleh Aiken (1997: 454) diartikan sebagai Appraising
the presence or magnitude of one or more personal characteristics. Assesing human
behaviour and mental processes includes such procedures as observations, interviews,
rating scales, check list, inventories, projective, and tests. Dari pernyataan tersebut
bahwa pemahaman individu adalah memiliki keberadaan atau besarnya satu atau
lebih karakteristik dari pribadi individu. Menilai perilaku manusia dan proses mental
meliputi prosedurr sebagai observasi, wawancara, skala penilaian, ceklis, persediaan,
teknik proyektif, dan berbagai tes.
kadang-kadang
secara
tajam
ia
menyerang
dengan
suasana
santai
yakni
suasana
yang
konduksif
bagi
terjadi.
Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara
terutama
dalam mengikuti
pelajaran
maupun dengan
teman-temannya.
Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga
c. Angket
Angket (Questioner) adalah alat pengumpul data melalui komunikasi tidak
langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang
ditujukan kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung
bertanya jawab dengan responden, yang bertujuan untuk mengumpulkan
keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden. Karena
angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu
dijawab.
Responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa
terkesan terpaksa.
Kelemahan dari angket :
yang ada.
Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global
dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara
d. Sosiometri
kegiatan tertentu;
Mengatur tempat duduk dalam kelas; serta
Mengetahui kekompakan dan perpecahan anggota kelompok.
Metode ini biasanya digunakan pada kelompok-kelompok kecil (misalnya 10
urutan
kronologis
yang
kemudian
diinterpretasi
menyeluruh
untuk
Alat pengumpul data melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain.
Biografi ditulis oleh orang lain yang berisi riwayat hidup seseorang. Autobiografi
adalah alat pengumpul data yang ditulis sendiri oleh orang itu hingga akhir
hidupnya. Objek yang dipahami dalam penulisan biografi adalah:
Cita-cita
Pengalaman yang paling mengesankan
Keadaan orang tua
Riwayat pendidikan
Riwayat kesehatan
Kegiatan untuk mengisi waktu luang
Hubungan dengan teman-teman
Masa depan pendidikan
10
berbeda-beda tentang agama, politik, masyarakat lain, dan cara bertingkah laku.
Pengalaman anak-anak diluar sekolah yang hidup di dalam masyarakat kota sangat
berbeda dengan pengalaman para siswa yang tinggal di pedesaan.
11
keterampilan-keterampilan belajar dan bekerja. Hal tersebut penting bagi guru karena
dapat membantu guru mendiagnosis kesulitan belajar siswa, dapat memperkirakan
hasil dan kemajuan belajar selanjutnya, hasil-hasil tersebut dapat saja berbeda dan
bervariasi sehubungan dengan kedaan motivasi, kematangan, dan penyesuaian sosial.
5. Kesehatan Badan
Guru perlu secara berkala mengetahui tentang keadaan kesehatan dan
pertumbuhan siswa. Keadaan kesehatan dan pertumbuhan ini besar pengaruhnya
terhadap hasil pendidikan dan penyesuaian social mereka. Siswa yang kurang sehat
badannya mungkin mengalami kurang vitamin sehingga kurang energi untuk belajar.
6. Hubungan antar Pribadi
Perkembangan social menunjukan keseluruhan pola pertumbuhan. Hubungan
pribadi saling aksi dan mereaksi, peneriamaan oleh anggota kelompok, kerjasama
dengan teman sekelompok akan menentukan perasaan puas dan rasa aman di sekolah,
sehingga berpengaruh pada kelakuan dan motivasi belajarnya.
7. Kebutuhan-kebutuhan Emosional
Diantara kebutuhan emosional yang penting dikalangan para siswa pada
umumnya ialah ingin diterima, berteman, dan rasa aman. Kebutuhan ini perlu
mendapat kepuasan dan jika tidak berhasil memberikan kepuasan atas kebutuhan
tersebut maka akan menimbulkan frustasi dan gangguan mental lainnya. Gangguan
mental tersebut dapat dilihat dari tingkah lakunya sebagai berikut: Tingkah Laku
Pemalu, Kelakuannya sangat agresif, Tingkah laku submissive (terlalu bergantung
pada orang lain), Gejala sakit somatis (sakit badan yang sebenarnya disebabkan oleh
gangguan mental).
8. Sifat-sifat Kepribadian
12
Guru perlu mengenal sifat-sifat kepribadian murid agar guru mudah mengadakan
pendekatan pribadi dengan mereka, sehingga hubungan pribadi menjadi lebih dekat
dan pengajaran lebih efektif.
13
14
15
16
hubungan
masyarakat
dan
staf,
konsultasi
dengan
guru,
staf
ini
memberikan
dukungan
kepada
guru
pembimbing
dalam
17
terhadap
layanan
bimbingan.
Data
diperoleh
dengan
18
kebutuhan
siswa,
mendukung
kebutuhan
pendidik
untuk
19
stress.
Layanan
bimbingan
kelompok
ditujukan
untuk
20
merupakan tangan pertama dalam usaha membantu memecahkan kesulitankesulitan siswa. (Umar, 2001: 117)
Sebagai tenaga ahli pengajaran dalam mata pelajaran atau program pelatihan
tertentu, dan sebagai personel yang sehari-hari langsung berhubungan dengan
siswa, peranan guru dalam layanan bimbingan adalah:
a) Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
siswa.
b) Membantu koselor mengidentifikasikan siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling.
c) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling kepada konselor.
d) Membantu mengembangkan suasana kelas.
e) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling.
f) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa.
g) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian bimbingan dan konseling dalam upaya tindak lanjut.
Guru juga membantu memberikan informasi tentang data siswa yang
meliputi:
a) Daftar nilai siswa
b) Observasi
c) Catatan anekdot (Sukardi, 2002: 52-58)
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan dan
konseling di sekolah akan lebih efektif bila guru dapat bekerja sama dengan
konselor dalam proses pembelajaran. Adanya keterbatasan-keterbatasan dari
kedua belah pihak (guru dan konselor) menuntut adanya kerja sama tersebut.
4) Berkolaborasi (Kerjasama) dengan Orang Tua
21
datang
ke
sekolah
(minimal
satu
semester
satu
kali),
yang
Melalui
konseling,
siswa
(klien)
dibantu
untuk
secara
individual
maupun
22
kelompok.
Konseling
kelompok
Dalam
konseling
kelompok
ini,
masing-masing
siswa
23
merencanakan
kegiatan
(alternatif
kegiatan)
yang
menunjang
24
Kesepakatan Manajemen
Keterlibatan Stakeholder
Manajemen dan Penggunaan Data
Rencana Kegiatan
Pengaturan Waktu
Kalender Kegiatan
Jadwal Kegiatan
Anggaran
Penyiapan Fasilitas
25
blongko
surat,
alat-alat
tulis,
dan
sebagainya.
26
b) Prasarana
1) Ruangan bimbingan dan konseling, seperti ruang tamu, ruang
konsultasi, ruang diskusi, ruang dokumentasi dan sebainya.
2) Anggaran biaya untuk menunjang kegiatan layanan, seperti anggaran
untuk surat manyurat, transportasi, penataran, pembelian alat-alat, dan
sebagainnya. (Sukardi, 2002: 63)
3) Fasilitas dan pembiayaan merupakan aspek yang sangat penting yang
harus diperhatikan dalam suatu program bimbingan dan konseling.
Adapun aspek pembiayaan memerlukan perhatian yang lebih serius
karena dalam kenyataannya aspek tersebut merupakan salah satu
factor penghambat proses pelaksanaan bimbingan dan konseling.
(Nurihsan, 2006: 59).
j) Pengendalian
Pengendalian adalah salah satu aspek penting dalam manajemen program
layanan bimbingan dan konseling. Dalam pengendalian program, koordinator
sebagai pemimpin lembaga atau unit bimbingan dan konseling hendaknya
memiliki sifat sifat kepemimpinan yang baik yang dapat memungkinkan
terciptanya sekolah suatu komunikasi yang baik dengan seluruh staf yang ada.
Personel-personel yang terlibat di dalam program, hendaknya benar-benar
memiliki tanggung jawab, baik tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
diberikan kepadanya maupun tanggung jawab terhadap yang lain, serta
memiliki moral yang stabil.
Pengendalian program bimbingan ialah : (a) untuk menciptakan suatu
koordinasi dan komunikasi dengan seluruh staf bimbingan yang ada, (b) untuk
mendorong staf bimbingan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan (c)
memungkinkan kelancaran dan efektivitas pelaksanaan program yang telah
direncanakan.
Dalam hal ini dibutuhkan pula seorang supervisi. Supervisi adalah
pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat
27
28
kelangsungan dan
meningkatkan kualitas
hidupnya,
akan
29
Di sinilah peran guru untuk sedapat mungkin membantu para peserta didiknya
agar terhindar dari konflik yang berkepanjangan dan rasa frustasi yang dapat
menimbulkan perilaku salah-suai. Sekaligus juga dapat memberikan bimbingan untuk
mengatasinya apabila peserta didik mengalami konflik yang berkepanjangan dan
frustrasi.
keterampilan
intelektual
dan
konsep-konsep
yang
30
yang
memungkinkan
siwa
mengembangkan
keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, seperti sarana olahraga,
kesenian, dan sebagainya.
d. Memberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan
masalah dan mengambil keputusan.
e. Melatih siswa mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi
sulit dan penuh godaan.
f. Menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berpikir
kritis, reflektif, dan positif.
g. Membantu siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap
wiraswasta.
h. Memupuk semangat keberagaman siswa melalui pembelajaran agama terbuka
dan lebih toleran
i. Menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa, dan bersedia mendengarkan
segala keluhan dan problem yang dihadapinya.
E. Pentingnya Memahami Peserta Didik
Pentingnya Pemahaman Guru/Konselor Mengenai Peserta Didik diantaranya
adalah :
1. Dengan mengetahui dasar dasar pemahaman peserta didik, seorang
guru/konselor akan dapat memberikan harapan yang realistis terhadap anak
dan remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang diharapkan
pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak
31
mampu jika ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orangtua dan guru.
Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dari mereka, mereka akan
kehilangan rangsangan untuk lebih mengembangkan kemampuannya.
2. Dengan mengetahui dasar dasar pemahaman peserta didik, seorang
guru/konselor akan lebih mudah dalam memberikan respons yang tepat
terhadap perilaku tertentu seorang peserta didik (konseli).
3. Dengan mengetahui dasar dasar pemahaman peserta didik, seorang
guru/konselor akan lebih mudah dalam mengenali kapan perkembangan
normal yang sesungguhnya dimulai, sehingga guru dapat mempersiapkan
anak menghadapi perubahan yang akan terjadi pada tubuh, perhatian dan
perilakunya.
4. Dengan mengetahui dasar dasar pemahaman peserta didik, seorang
guru/konseli akan lebih mudah dalam memberikan bimbingan yang tepat pada
peserta didik.
32
BAB III
Simpulan
Bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan kepada peserta
didik dengan menciptakan lingkungan perkembangan yang kondusif, dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, supaya peserta didik dapat memahami
dirinya sehingga sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak secara wajar, sesuai
dengan tuntutan tugas-tugas perkembangan.
Agar tujuan tersebut berjalan dengan efektif, memahami individu merupakan
hal yang sangat penting untuk dilakukan. Teknik-teknik dasar harus dipahami secara
benar dan menyeluruh agar dapat memahami individu dengan tepat.
33
Daftar Pustaka
Aliya, septa. 2013. Hand out Mata Kuliah Pemahaman Individu (Teknik Tes). [Online].
Diakses
dari
http://septaaliya.blogspot.com/2013/03/hand-out-mata-kuliah-
pemahaman-individu.html
Herni, Suti. 2012. Bimbingan dan Konseling: Pemahaman Individu. [Online]. Diakses
dari http://suti-bee-bk.blogspot.com/2012/11/pemahaman-individu.html
Jayuz, Hisyam. 2013. Teknik Nontes untuk Memahami Peserta Didik. [Online]. Diakses
dari
http://hisyamjayuz.blogspot.com/2013/12/teknik-nontes-untuk-memahami-
peserta_8.html
34