1. Pengorganisasian
Menurut Manullang (2006) Organisasi dapat didefinisikan sebagai
berikut :
a. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan
b. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis
tentang hubungan-hubungan, kerjasama dari orang-orang yang terdapat
dala rangka usaha mencapai suatu tujuan
Bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi organisasi garis yang tertua
dan sederhana. Organisasi fungsional dimana pemimpin tidak mempunyai
bawahan yang jelas. Organisasi garis dan staf, organisasi besa, daerah
kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta
rumit dan jumlah karyawannya banyak. Organisasi fungsional dan staf,
gabungan organisasi fungsional dan bentuk garis dan staff (Manullang, 2006)
Manullang (2006) menyatakan organsasi memiliki prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
A. Perencanaan
1. Farecasting (meramalkan)
Meliputi 5 unsur peranan yaitu:
a. What : apa usaha yang akan dikerjakan?
Answere : usaha peternakan sapi perah
b. Why : mengapa usaha tersebut dilakukan?
Answere : untuk mewujudkan swasembada susu dan memperoleh
keuntungan
c. Where : dimana usaha tersebut dilakukan?
Answere : usaha dilakukan didataran tinggi tepatnya didaerah lembang
pengalengan
d. When : kapan usaha itu akan dilakukan?
Answere : Mei 2017
e. Who : siapa yang akan melakukan usaha?
Answere : Galih Muharram, Jembar Dea, Mutia Nurulita, Tuniyati, Sri
Suprianti
f. How : bagaimana cara melaksanakan usaha tersebut?
Answere :
1) Pencarian modal melalui infestor
2) Pencarian tempat yang cocok didaerah lembang dan pengalengan
3) Pembangunan infrastruktur perkandangan
4) Pembelian sarana dan prasarana yang menunjang proses produksi
5) Pembelian sapi betina siap produksi
2. Establishing (Menetapkan Tujuan)
Mewujudkan swasembada susu yang sehat dan berkualitas.
3. Programing
a. Pemeliharaan 200 ekor sapi FH untuk diambil susunya
b. Pemberian hormone buatan agar semua sapi mengalami fase estrus
besamaan
c. Perkawinan sapi dilakukan melalui IB
4. Menyusun Tata Waktu
a. 15 Desember 2016 proposal selesai
b. 15 Februari 2017 pencairan dana
c. 20 Februari 31 Mei 2017 pembuatan kandang, penyediaan sapronak, da
pemesanan sapi FH tidak bunting
d. 1 Juni 2017 pemeliharaan
5. Anggaran Belanja
a. Kandang 1.2 triliun
b. Mesin dan peralatan 200 miliar
c. Pakan selama 1 bulan/ekor sapi Rp. 100.000 x 200 = Rp.10.000.000
d. Obat, vaksin, dan keperluan IB Rp. 10.000.000
6. Pengembangan Prosedur
Setelah sapi-sapi masuk masa laktasi, perusahaan menambah lagi 100 ekor
sapi FH betina agar produksi susu kontinuitas
7. Penetapan Kebijakan ( Establishing and aianterpreting Policy)
Limbah kotoran ternak dijual murah keperkebunan, serta penjualan bibit
jagung setengah harga dengan feedback berupa hijaun segar setelah dipanen untuk
pakan ternak
B. Pengorganisasian
Manajer
Budidaya
administrasi
dan personalia
kepala
reproduksi
kepala produksi
kepala
kesehatan
hewan
kepala
pemeliharaan
sama,
sifat
kepemimpinana
dan
unsur-unsur
kepribadian
b) Pengetahuan, menguji informasi yang telah dimiliki pelamar
c) Tes kecerdasan, menguji kemampuan mental pelamar dalam
hal daya piker secara menyeluruh dan logis
d. Wawancara, mengevaluasi hal yang dapat diterimanya atau tidak
seorang pelamar
e. Seleksi kesehatan, proses yang mencakup kesehatan pelamar sebelum
keputusan penerima dibuat
f. Wawasan atasan langsung, orang yang bertanggung jawab atas
karyawan baru yang diterima, oleh karena itu pendapat dan persetujuan
atasan harus diperlukan untuk keputusan penerimaan final
g. Keputusan penerimaan
3. Jumlah pegawai
a. Administrasi 5 orang
b. Reproduksi 20 orang
c. Produksi 10 orang
d. Pemeliharaan 20 orang
e. Kesehatan hewan 10 orang
4. Pemanfataan pegawai (waktu kerja)
a. Pemeliharaan, pukul 05.00-06.00 dan pukul 14.00-16.00
b. Produksi, pukul 06.00-08.00
c. Reproduksi, fleksibel pada saat sapi dikawinkan
d. Kesehatan Hewan pukul 07.31-15.00
D. Pengarahan
Perintah dari manajer/direktur utama diterima oleh manajer di bidang
reproduksi, bidang kesehatan hewan dn bidang pemeliharaan. Selanjutnya
perintah tersebut dilaksanakan oleh para staff dibidangnya masing-masing agar
usaha budidaya yang dikelola sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Beberapa
pengaruhnya yang dilakukan oleh manajer budidaya kepada bawahannya antara
lain:
a. Memberikan pengarahan kepada para staff di bidang reproduksi dan produksi
agar produksi anakan sesuai dengan yang diharapkan
b. Pelatihan mengenai pembibitan anakan yang benar
c. Pelatihan mengenai cara menjaga kesehatan hewan dimulai dari kebersihan
kandang, pakan, air minum, dan sebagainya.
d. Pelatihan mengenai cara pemeliharaan tenak yang baik dan benar agar
budidaya berhasil
e. Pelatihan mengenai cara megetahui ciri-ciri penyakit pada ternak agar
kesehatan ternak tetap terjaga dan tahu cara mengatasinya
f. Pelatihan penanganan limbah dari produksi limbah pada budidaya. Misalnya
pupuk organic dan biogas
E. Pengawasan
Pengawasan dalam produksi primer (on farm) dalam hal ini adalah komoditi
sapi perah, dimana produk primernya adalah susu segar. Dalam pengawasan
produksinya dibagi kedalam bagian-bagian sebagai berikut:
a. Pengawasan sebelum produksi, pengawasan input sarana produksi apakah
bahan pakan untuk sapi perah sudah baik , kemudian pengawasan anggaran
biaya produksi
b. Pengawasan pada pelaksanaan produksi
1) Bagian produksi, kesiapan alat milking yang harus sesuai SOP, kesediaan
pegawai, pengecekan standar kualitas susu
sarana
dan
prasarana
proses
pemeliharaan
c. Pengawasan setelah pelaksanaan
1) Pelaksanaan secara rutin atau berkala dari seiap bagian
2) Membandingkan hasil evaluasi yang baru dan yang sebelumnya
3) Melakukan tindakan perbaikan agar produksi lebih maju lagi
DAFTAR PUSTAKA
Manullang. 2006. Dasar-dasar Manajemen. Universitas Gadjah Mada Press.
Yogyakarta