Anda di halaman 1dari 13

asrama

Zona KuliahZona
Teori Kuliah Praktik
Pengelola

Servis

Pengajar

Area publik
Area semi-publik
Area servis
Berhub. langsung
Berhub. tidak langsung

Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bunder


2,2 km

Museum Kayu Wanagama


Lanud (Airstrip) Gading

4. Analisis Penyinaran Matahari

Salah satu potensi yang ada di site adalah site berupa daerah hijau yang masih
cenderung sebagai hutan yang ditanami sebagaian besar pohon jati. Di sebelah timur dan
barat site merupakan kawasan hutan yang bisa menjadi barrier alami pada site.

Kawasan Hutan

5. Analisis Pergerakan Angin


Menurut data di BPS Daerah Istimewa Yogyakarta, arah angin adalah menuju
Kawasan Hutanbarat daya pada keadaan tekanan minimum dan menuju selatan pada keadaan tekanan
maksimum.

6. Analisis Zoning Ruang dan Sirkulasi


asrama
Dasar
pertimbangan
zoning
ruang dan sirkulasi pada site adalah berdasarkan pola
Zona Kuliah Teori
Pengelola
Zona Kuliah Praktik

hubungan makro.
Pengajar

Servis

Zona Tinggal
Area Terbuka

Zona Pendidikan

Servis
Zona Pengelola

Parkir

7. Analisis Massa
Dalam menentukan massa bangunan, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut.
Fleksibilitas ruang
Keselarasan dengan kondisi tapak dan iklim
Kedekatan ruang sejenis
a. Bentuk Massa
Sekolah Tinggi Astronomi dan Kedirgantaraan ini bukanlah bangunan yang terdiri
hanya dari satu massa, tetapi merupakan kesatuan dari beberapa massa. Tiap zona
ruang merupakan massa tersendiri karena fungsi dari ruangnya pun sudah berbeda.
Bentuk Massa

Karakteristik
Bentuk dasar persegi cenderung memiliki kesan
formal.
Pemanfaatan ruang dapat lebih optimal karena
sudut-sudut yang dibentuknya.

Bentuk dasar lingkaran cenderung memiliki sifat


yang kurang formal.
Pemanfaatan ruang tidak begitu optimal tetapi
menghasilkan bentuk yang organis.

b. Pola Penataan Massa


Sekolah Tinggi Astronomi dan Kedirgantaraan merupakan gabungan dari beberapa
massa. Berikut merupakan contoh organisasi ruang.

Bentuk

Terpusat

Karakteristik
Sejumlah bentuk sekunder yang
dikelompokkan terhadap sebuah
bentuk-berinduk pusat, dominan.

Serangkaian bentuk yang disusun


secara berurutan di dalam sebah baris.

Linier
Sata komposisi dari bentuk-bentuk
linier yang memanjang keluar dari
sebuah bentuk pusat dalam cara radial
(jari-jari).

Radial
Suatu koleksi bentuk yang
digabungkan bersama oleh
keberdekatan atau kesamaan dalam
pembagian karakter visualnya

Terklaster
Seperangkat bentuk modular yang
dihubungkan serta diatur oleh seuatu
jaring tida dimensional.

Grid

Dari karakteristik pada tapak dan massa bangunan, yang paling memungkinkan
untuk diterapkan di Sekolah Tinggi Astronomi dan Kedirgantaraan adalah bentuk
terklaster.
8. Warna
Warna merupakan unsur yang dapat menggambarkan suasana. Selain itu, warna
juga dapat memberikan efek psikologis sendiri terhadap pelaku dari bangunan.
Warna

Kesan Warna
Lembut, elegan

Krem atau putih


Gembira
Merah violet atau shocking pink
Dingin, menarik, modern
Biru

Menyegarkan, bersih
Hijau-biru
Menenangkan
Hijau
Manis harum, wangi, homey
Kuning-jingga
Lezat dan hangat
Jingga
Panas, kuat, agresif
Merah
Ringan, transparan, rileks
Warna pucat
Romantis
Merah muda

Sumber: Gill, 2000.


Untuk proses perancangan, warna yang cocok dengan karakteristik dari Sekolah
Tinggi Astronomi dan Kedirgantaraan adalah warna-warna krem atau putih dan warna
pucat. Sedangkan untuk massa seperti asrama bisa mengkombinasikan warna pucat
dengan kuning-jingga untuk menampilkan kesan yang nyaman untuk ditinggali.
9. Material
Material yang cocok dengan karakteristik dari Sekolah Tinggi Astronomi dan
Kedirgantaraan adalah material-material yang memiliki kesan formal dan tahan lama.
Material yang dipilih juga harus mempertimbangkan aspek dari arsitektur berkelanjutan
yang efisien, konservatif, dan tahan lama.
Material
Beton
Kayu
Batu bata

Semen

Batu alam
Batu kapur
Marmer
Metal
Alumunium
Plastik

Sifat
Menahan gaya tekan
Mudh dibentuk untuk konstruksi yang
ringan
Dinamis, dapat berfungsi sebagai
dinding pendukung dan dinding pengisi,
fleksibel untuk detail arsitektur
Bersifat perekat atau material dasar
beton, mudah dibentuk, mudah rata,
cocok untuk segala warna
Bersifat dingin dan dapat menyerap air,
bertekstrur kasar, dapat diolah
Mudah digabung dengan bahan lain
Memiliki corak khas, kaku dan sulit
dibengkok
Efisien
Efisien, kuat, mudah dibentuk
Mudah dibentuk, tidak kuat

Kesan dan Penampilan


Formal, tegas, kokoh
Hangat, natural, dan mewah
Praktis

Dekoratif dan masif

Berat, kuat, kokoh dekoratif,


alami, dan sederhana
Sederhana, ringan, alami
Mewah, kokoh, kuat, dan
awet
Berat, dingin
Dinamis, ringan
Dinamis, ringan

Baja
Kaca

Hanya dapat menahan gaya Tarik


Tembus cahaya dan tidak mempunyai
sifat isolasi

Sebagai

bangunan

yang

bersifat

formal,

Keras dan kokoh


Rentan dan dinamis

material

yang

cocok

untuk

dikombinasikan di Sekolah Tinggi Astronomi dan Kedirgantaraan adalah beton, kayu,


baja, metal, dan kaca.
10. Struktur
Struktur merupakan penopang berdirinya bangunan. Struktur dapat pula
menentukan bentuk bangunan. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam menentukan
penggunaan struktur yang tepat adalah sebagai berikut.
Keadaan tanah
Pengaruh struktur terhadap bentuk bangunan
Ketahanan struktur
Struktur memberikan optimalisasi ruang
a. Sub struktur
Substruktur merupakan struktur penopang yang menyalurkan beban bangunan ke
tanah atau biasa disebut sebagai struktur bawah (pondasi). Tanah di site termasuk ke
dalam tanah mediteran merah yang memilik karakteristik, yaitu lempung, mampu
menyediakan dan menampung banyak air, dan bersifat asam.
Macam Pondasi

Keterangan
Dibuat dengan bahan dasar batu kali yang
disusun sedemikian rupa sehingga dapat
menahan berat bangunan yang ada di
atasnya dan meneruskan ke tanah.

Pondasi batu kali


Dibuat dengan bahan dasar batu bata.

Pondasi batu bata

Disebut juga sebagai pondasi setempat.


Gunanya sebagai pendukung kolom baik
untuk rumah satu lantai maupun dua
lantai. Terbuat dari beton betulang, dasar
pondasi berbentuk persegi atau persegi
panjang.

Pondasi footplat
Pondasi untuk tanah keras yang berada 26 meter di bawah permukaan tanah.
Pondasi sumuran mempunyi bis beton
berdiameter 60, 100, 120, atau 150 cm.
Dikerjakan dengan bor jatuh sebab tidak
dapat digali. Jarak antar pondasi adalah
4-7 meter.

Pondasi sumuran

Tanah pada site yang cenderung lempung menjadikan pondasi sumuran lebih tepat
diaplikasikan sebagai substruktu pada bangunan.
b. Superstruktur
Merupakan struktur badan bangunan yang berada di atas pondasi. Superstruktur
menyalurkan beban dari atap menuju pondasi. Superstruktur juga melindungi ruangruang yang ada di dalam bangunan. Sebagai bangunan yang mengutamakan efiensi
ruang, prinsip struktur rangka batang dengan beton bertulang merupakan struktur yang
paling tepat diaplikasikan.

11. Utilitas
a. Jaringan Listrik
Dasar pertimbangan yang digunakan adalah sebagai berikut.
Jumlah kebutuhan listrik
Jaminan ketersediaan listrik
Beberapa sumber listrik yang dapat digunakan, yaitu
- PLN
Sumber listrik utama bangunan biasanya berasal dari PLN karena cenderung
stabil. Akan tetapi, semakin tinggi daya yang digunakan, akan semakin mahal
-

pada biaya yang keluar.


Genset
Digunakan sebagai sistem Standby Emergency Power atau saat terjadi pemutusan

listrik dari PLN.


Solar Panel
Biasa digunakan untuk kebutuhan listrik yang tidak begitu. Solar panel cenderung
kurang stabil dalam menyediakan pasokan listrik karena mengandalkan cahaya
matahari. Apabila sinar matahari sedang sedikit, maka akan sedikit pula pasokan
listrik yang diberikan.

PLN

Genset

Panel Sekunder (power)


Distribusi
Meteran

ATS

Panel Utama

Baterai
Panel Sekunder (penerangan)
Distribusi

b. Air Bersih
Sumber pasokan air bersih berasal dari air hujan dan air sumur karena kondisi air
pada tanah mediteran cukup melimpah. Terdapat beberapa alternatif distribusi air
bersih, sebagai berikut.
- Sistem Up feed, yaitu air dipompakan dari bawah ke outlet air.
- Sistem Down feed, yaitu air dipompakan dari bawah ke reservoir atas, untuk
kemudian disalurkan ke outlet air secara gravitasi.

Upper tank

Air Hujan

Bak tampung

Air Sumur

KM/WC, wastafel, dapur

Bak penyaringan

Taman

Ground tank
Pompa

c. Air Kotor
Air kotor berasal dari limbah dapur dan KM/WC. Sebelum dibuang, air kotor ini
diolah terlebih dahulu agar tidak mencemari lingkungan.

Air bekas wudhu

Water treatment

Dapur dan kotoran air (WC)


Penangkap lemak

Kotoran padat

Septictank

Air bersih

Bak tampung

Sumur resapan

Riol kota

d. Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi pada lokasi direncanakan menggunakan telepon dan handy
talky (HT) serta jaringan internet yang dilengkapi dengan Ethernet (LAN) dan
WLAN.

Telkom

Router

PABX

Wi-Fi

Kabel LAN

Komputer

Gadget

MDF
Terminal
Telepon
e. Pengelolaan Sampah
Dasar pertimbangan dalam
pengelolaan sampah
tentunya sebagai faktor kebersihan
Terminal
Telepon
dan kesehatan lingkungan serta pemanfaatan sampah organik sebagai kompos.
Terminal
Telepon
Sampah area bangunan

Anorganik
Organik

Penampungan daur ulang

TPA

Penampungan kompos

TPA
dedaunan
f. Sampah
Sistem Pemadam
KebakaranOrganik
Merupakan sistem pencegahan kebaran dan penyelamatan pengguna jika terjadi
kebakaran. Beberapa alat pemadam dan pencegah kebakaran adalah sebagai berikut.
- Fire Hydrant System
Fire Hydrant system atau pemadam sistem hydrant adalah suatu sistem pemadam
kebakaran yang dioperasikan secara manual oleh tenaga manusia dengan
menggunakan media air sebagai alat pemadam api. Prinsip kerja dari sistem
hydrant pada gedung bertingkat tinggi adalah ketika hydrant valve pada box
hydrant dibuka maka pompa akan mengalirkan air ke seluruh instalasi pipa
-

hydrant dalam gedung menuju ke titik valve terbuka.


Fire Sprinkler System
Fire Sprinkler System atau pemadam sistem sprinkler adalah suatu sistem
pemadam kebakaran yang dapat bekerja secara otomatis berdasarkan perbedaan
suhu. Fire sprinkler system di bagi lagi menjadi dua sistem berdasarkan kesiapan
air dalam pipa istalasi, yaitu Wet Riser Sprinkler System dan Dry Riser Sprinkler
System.

Fire Alarm System


Fire alarm system adalah suatu sistem pendukung pemadam kebakaran. Fire
alarm system berkaitan dengan sistem keamanan gedung, elevator, intake fan,
exhaust fan, detektor asap, detektor panas, dan lain sebagainya yang tergabung

dalam General Fire.


Portable Fire Extinguisher
Merupakan alat pemadam api ringan (APAR) yang berdiri sendiri tanpa ada kaitan
langsung dengan sistem di atas. Sesuai dengan namanya, portable fire
extinguisher adalah suatu alat pemadam api yang dapat di pindah dengan cepat
dan fleksibel, dapat digunakan di segala medan sesuai peruntukannya.

Anda mungkin juga menyukai