Indicators
Jika kantor Anda membutuhkan Jasa Konsultan Penyusunan KPI dan
Balanced Scorecard (Konsultan BSC), silakan kontak kami dengan contact
person : Yodhia Antariksa (phone : 0817 482 3235) dan email :
antariksa@explorehr.org.
Atau Anda juga bisa mendownload contoh proposal projek penyusunan KPI
dan Balanced Scorecard DISINI.
Ada saatnya kinerja sebuah perusahaan perlu dinilai. Hal ini untuk mengetahui
seberapa jauh performa organisasi tersebut, apakah ada kemajuan atau tidak.
Tentu saja penilaian tersebut tidak hanya perlu dilihat dari angka yang tertulis di
laporan keuangan.
Beberapa hal yang lain juga diperlukan utnuk bahan evaluasi, sehingga visi dan
misi perusahaan dapat tercapai sepenuhnya. Apakah semua sudah sejalan
dengan target dan tujuan yang dijalankan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, diperlukan Key Performance Indicators
(KPI) atau Indikator Kinerja Utama. Pernah mendengar istilah ini sebelumnya?
KPI digunakan sebagai alat ukur yang memberikan informasi seberapa jauh
keberhasilan yang sudah diperoleh oleh organisasi dalam mewujudkan sasaran
strategis yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Saat pertama kali dibentuk, sebuah organisasi atau perusahaan menetapkan visi
dan misinya. Diperlukan indikator-indikator untuk mengukur apakah selama
operasi, perusahaan sudah mencapai hal-hal yang ditargetkan tersebut.
Key Performance Indicators atau KPI bersifat kuantitatif dan disusun
berdasarkan faktor-faktor yang mencerminkan penentu keberhasilan sebuah
organisasi. Tentu saja, masing-masing perusahaan memiliki indikator-indikator
yang berbeda sebagai alat ukur.
Ada organisasi yang KPI-nya disusun berdasarkan prosentase pendapatan dari
pelanggan mereka. perusahaan yang menyediakan jasa pelayanan bisa
Time Bound
Menentukan target waktu juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
saat menyusun KPI. Satuan waktu yang digunakan bisa disesuaikan dengan
target yang ingin dicapai, bisa per jam, mingguan, bulan atau per tanggal.
Contohnya target waktu untuk pembuatan laporan keuangan yang ditentukan
setiap tanggap 1 tiap bulannya.
Key Performance Indicators (KPI) benar-benar memiliki peranan penting dalam
proses evaluasi keberhasilan suatu bisnis atau performa setiap individu yang
bekerja di sebuah organisasi yang bersangkutan. Pada saat proses penyusunan,
diperlukan pengidentifikasian yang tepat untuk setiap posisi yang ada. Melihat
kembali faktor-faktor penting yang harus diperhatikan saat menyusun KPI, bisa
dibilang proses ini tidaklah mudah. Oleh karena itu, banyak perusahaan
mungkin lebih memilih untuk mencari bantuan konsultan yang berpengalaman
dalam hal penyusunan KPI.
Ada enam langkah yang perlu dilewati untuk menyusun Key Performance
Indicators. Berikut adalah langkah-langkah tersebut:
1) Mengumpulkan data pengukuran dari strategi perusahaan, target bisnis,
proses inti bisnis, harapan pelanggan, baik internal maupun eksternal, hasil
pekerjaan setiap unit dan individu pemegang jabatan.
2) Menciptakan key result area yang penting dan key performance indikator
yang sejalan dengan atasan.
3) Mereview secara sistematis semua indicator yang telah diciptakan atau
ditemukan. Hal ini bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara masingmasing indikator dimana sangat penting untuk diperhatikan dalam
meningkatkan performa perusahaan.
4) Memperkuat hubungan indikator mulai dari tingkat teratas sampai ke tingkat
operasional.
5) Menghubungkan setiap indikator dengan setiap individu pemegang jabatan,
memasukkan indikator sebagai pedoman perencanaan pekerjaan dan
melakukan aktivitas coaching dan counseling selama proses pekerjaan.
6) Mengevaluasi keefektifan indikator yang sudah digunakan, mengecek apakah
sudah tepat, memperbaiki sistem pengukuran performa sesuai dengan
perkembangan yang muncul.
Setelah penyusunan KPI selesai, tantangan berikutnya yang harus dilalui oleh
semua orang yang terlibat dalam operasional organisasi atau perusahaan
tersebut adalah penerapan. Sebelum diterapkan, ada dua hal yang harus
disiapkan.
Mindset tim manajemen
Ada dampak psikologis yang ditimbulkan saat pengukuran akan dilakukan. tiap
level manajemen memiliki persepsi sendiri-sendiri terhadap KPI yang sudah
disusun. Ada yang merasa tidak nyaman karena sudah berada di posisi aman.
Beban pekerjaan yang harus dilakukan juga mungkin bertambah.
Beberapa orang mungkin merasa pesimis dengan tingkat pencapaian yang bisa
dilakukan sedang yang lain akan merasa antusias dan termotivasi untuk
melakukan yang lebih baik.
Untuk mengantisipasi kondisi-kondisi tersebut, pemilik perusahaan atau yang
memegang kekuasaan tertinggi di organisasi, mengajak bagian manajemen
tingkat menengah untuk berdiskusi dalam menentukan strategi masa depan
perusahaan. Penawaran rewards juga bisa menjadi bentuk pemberian motivasi,
yang bisa diberikan dalam bentuk bonus, fasilitas, jabatan atau program
remunerasi karyawan.
Sumber data
Penerapan KPI mungkin ingin segera dimulai, akan tetapi prosesnya akan sulit
karena terbatasnya sumber data yang menjadi kunci pengukuran. Perusahaan
mungkin tidak memiliki database yang cukup tentang kinerja masa lalu atau
proses recordnya tidak beraturan.
Selain itu, penggunaan software yang seyogyanya membantu penyediaan data
ternyata tidak bekerja sesuai dengan harapan. Masalah seperti ini bisa
diselesaikan dengan terlebih dahulu memperbaiki sistem input data.
Perusahaan bisa menyewa ahli IT untuk membuatkan program yang efektif dan
efisien sesuai dengan kebutuhan.
Perusahaan sebaiknya tidak terburu-buru untuk segera mengimplementasikan
Key Performance Indicators yang sudah dibuat.
Terlebih dahulu, dua hal tersebut di atas, yaitu mindset tim manajemen dan
sumber data, harus dipersiapkan. Apabila hal itu tidak dilakukan terlebih dahulu,
maka kemungkinan besar akan muncul banyak masalah di tengah-tengah
proses penerapan indikator kinerja utama yang sudah sebaik mungkin disusun.
Jika kantor Anda membutuhkan Jasa Konsultan Penyusunan KPI dan
Balanced Scorecard (Konsultan BSC), silakan kontak kami dengan contact