Nafrotomi Nir Jahitan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Seminar : Bedah
Tanggal : September 2008

PANCHREATECTOMI
Penyeminar : Suriadi, S.KH
NIM
: 00021010100680
Pembimbing : drh. Arman Sayuti, MP

Pendahuluan
Pankreas adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip dengan
kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira lima belas senti meter, mulai dari duodenum sampai
lima, dan dilukiskan sebagai terdiri atas tiga bagian. Kepala pakreas yang paling lebar,
terletak kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum, dan yang praktis
melingkarinya. Badan pancreas merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di
belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama. Ekor pancreas adalah bagian
yang runcing di sebelah kiri, dan sebenarnya menyentuh limpa. Jaringan pancreas terdiri atas
lobula daripada sel sekretori yang tersusun mengitari saluran-saluran halus. Saluran-saluran
ini mulai dari persambungan saluran-saluran kecil dari lobula yang terletak di dalam ekor
pancreas dan berjalan melalui badannya dan kiri ke kanan (Anonimous, 2008).
Pancretectomy adalah pembedahan untuk pembuangan semua atau sebagian dari
pancreas. Insulinomia adalah suatu tumor fungsional dari sel pancreatik -islet ; produksi
insulin yang berlebihan menyebabkan hypoglycemia pada hewan-hewan yang terinfeks,
Zoolinger-Ellison syndrome adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh tumor non--islet
dimana akibat kelebihan sekresi gastrinitis (Fossum, 2002). Pancreatectomy total pada anjing
dengan mudah dilakukan, tetapi trauma mengharuskan diet dan pemberian suplemen untuk
dapat membantu keselamatan hewan. Untuk alasan tersebut pancretectomy sebagian (partial)
akan lebih baik untuk dilakukan. Pancreatectomy dapat dilakukan dengan adanya kasus pada
pancreas baik kasus akut maupun kasus yang kronis seperti kasus akut pankreatik necrosis,
injured, cyste, tumor, dan yang ada kaitanya dengan exsisi parsial duodenum (Bojrab, 1975).

Indikasi Nefrotomi Nir Jahitan


Nefrotomi Nir Jahitan dilakukan untuk mengeluarkan batu ginjal ataupun cacing
ginjal dengan mengurangi trauma yang berlebihan pada jaringan ginjal akibat jahitan,
sehingga dapat meminimalkan terjadinya kelemahan fungsi ginjal yang permanen setelah
operasi.
Pasien
Pasien adalah seekor anjing lokal (Canis domesticus) jantan bernama CARE, warna
Hitam Putih, berumur 4 bln dengan berat 7 kg. Anjing tersebut berasal dari Darussalam
Banda Aceh. Sebelum dilakukan operasi, pasien diperiksa keadaan fisik secara umum dan
Laboratorium. Hewan dimandikan sehari sebelum operasi dilakukan, hewan dipuasakan
selama 12 jam. Dilakukan pencukuran bulu di daerah yang akan dioperasi sebelum hewan
dibedah.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah Meja dan lampu Operasi, sarung tangan, Pisau cukur,
Scalpel, Arteri klem, Gunting ujung tumpul dan ujung runcing, spuit, Allis forcep, Needle
dan Needle Holder, Pinset anatomis dan sirurgis, Drapping, dan Steteoskop.
Bahan yang digunakan adalah alkhohol 70%, Iodium tincture 3%, aquadest, NaCl
fisiologis, Penisilin kristal, Penisilin oil, vitamin B-komplek, Ketamin 10%, Atropin sulfat,
Xilazine 10%, plain catgut, benang nilon dan tampon steril.
Persiapan operasi
Premedikasi yang digunakan adalah atropin sulfat dengan dosis 0,02-0,04 mg/kg BB
secara subkutan. 10 menit kemudian dilanjutkan dengan pemberian ketamin dengan dosis 1040 mg/kgBB, xylazin dengan dosis 2-3 mg/kgBB secara intramuskular. Setelah pemberian
anestesi frekuensi nafas dan jantung diperiksa setiap 5 menit sekali sampai pembedahan
selesai (Tilley dan smith, 2000).
Teknik Operasi
Pasien yang telah dianastesi, diletakkan di atas meja operasi dengan posisi lateral
recumbency, daerah flank sebelah kiri dicukur bulu sampai bersih, dan didesinfeksi dengan
alkohol 70% dan iodium tinktur 3% serta dipasangi drapping pada daerah operasi. Irisan
dibuat sejajar tulang rusuk terakhir dengan menggunakan scalpel. Kedua tepi irisan ditarik
dengan Allis forceps masing-masing ke depan dan ke belakang, sehingga cukup untuk
mencapai ginjal dan cari ginjal (Anonimous, 2004).
Ginjal dipisahkan dari jaringan sekitarnya dengan hati-hati dan diangkat dari ruang
retroperitoneal menuju ketempat irisan dengan tangan. Lemak diluar ginjal yang berlebihan
dipisahkan. Arteri renalis dibendung sementara dengan menggunakan tekanan dengan dua
jari tangan (tekanan digital) untuk menghindari terjadinya perdarahan pada waktu dilakukan
irisan pada parenkim ginjal.
Ginjal diiris pada tepi lateral yaitu pada bagian cuvatura major terus menuju korteks
dan medulla untuk mencapai pelvis renalis. Irisan pada ginjal dilakukan secukupnya sampai
ginjal terbuka menjadi dua bagian dan pelvis renalis terlihat dengan jelas. Ambil benda asing
atau cacing ginjal, kemudian ginjal ditutup kembali dengan melekatkan bagian ginjal yang

diiris menggunakan kedua tangan selama 7 sampai 10 menit terhitung mulai saat dilepaskan
tekanan sementara pada arteri renalis.
Setelah kedua bagian ginjal yang diiris bertaut kembali, maka sebelum ginjal
dikembalikan ketempat semula, ginjal terlebih dahulu dibersihkan dari bekuan darah dengan
pembilasan menggunakan larutan NaCl fisiologis secukupnya, kemudian irisan pada flank
ditutup secara berturut-turut, luka irisan pada peritonium dijahit dengan pola simple
interupted menggunakan benang nilon, musculus dan fascia dijahit dengan pola simple
continous menggunakan benang catgut, selanjutnya kulit dijahit dengan pola simple
interupted menggunakan benang nilon. Ke dalam daerah sayatan disemprotkan penicillin oil,
luka irisan pada kulit yang telah dijahit diolesi Iodium tincture 3% dan salap sulfanilamide.
Kemudian pasien diinjeksi dengan larutan penisilin kristal dengan dosis 4.000-10.000 IU/kg
BB secara intra muskular selama 5 hari berturut-turut. Bekas luka operasi pada kulit setiap
hari diolesi dengan salap sulfanilamide sampai benang jahitan dibuka pada hari ke 7 sesudah
operasi.
Perawatan Pasca Bedah
Hewan pasca operasi ditempatkan dalam kandang yang bersih dan kering. Luka
operasi dikontrol kebersihannya dan diperiksa secara kontinyu selama 4-6 hari. Selama
seminggu hewan diberikan antibiotik dan makanan yang lunak dan mempunyai nilai gizi
yang cukup. Jahitan luka dapat dibuka setelah bekas operasi kering dan benar-benar telah
tertutup.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. (2004). Penuntun Praktikum Ilmu Bedah Khusus dan Radiologi. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas Syiah Kula. Darussalam Banda Aceh.
Anonimous. (2007). http://www.jvetunud.com/archives/35.
Anonimous. (2007). Ginjal.http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal
Ibrahim, R. (2000). Pengantar Ilmu Bedah Veteriner. Syiah Kuala University Press. Banda
Aceh.
King, W. L. (1974). Renal Wound Healing. Tesis. Urot. Vol. 11:278-285.
Pemayun, I. G. A. G. P. (2007). Mengkaji Nefrotomi Nir Jahitan Pada Anjing.
(EVALUATION OF NEPHROTOMY WITHOUT SUTURES IN DOGS).
Laboratorium Bedah Veteriner Fakultas Kedokteran. Universitas Udayana.
Denpasar. http://www.jvetunud.com.
Price, A. S. dan W. M. Lorraine (1992). Pathophysiology Clinical Concepts of Desease
Processses 4th ed. Mosby Year BookInc, London.
Tilley, L.P and Smith F.W.K. (2000). The 5-Minute Veterinary Consult, Canine and Feline.
Lipincoot Williams and Wilkins.

PROTOKOL BEDAH
Jenis Hewan
Nama Hewan
Jenis Kelamin
Umur
Berat Badan

: Anjing
: Aka
: Jantan
: 6 Bulan
: 7 Kg

Jenis Operasi
Operator
Co-Operator
Anstesiolog
Cardiolog
Pembantu Umum

: Nefrotomy Nir Jahitan


: Cut Dwi Yulianova
: Elya Sari
: Ria Agustina
: Siti Harul Aswad
: Eka Sutria
Beni Roberta
Khairunnas

I. PREMEDIKASI
Pemberian Atropin sulfat dosis 0,04 mg/kg BB (SC), sediaan obat 0,25 mg, dosis
yang digunakan 1,12 cc.
II. ANASTESI
Jenis Anastesi
Ketamin
Xylazin

Sediaan/Konsentrasi
10 %
10 %

Dosis (IM)
10-40 mg/kg BB
2-3 mg/kg BB

III. TEKNIK OPERASI


No.
Perlakuan
1. Hewan diletakkan pada posisi lateral recumbency
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Dosis yang digunakan


0,7 cc
0,14 cc

Alat dan Bahan yang digunakan


Meja operasi
Silet/Scalpel, Alkohol 70 % dan
Pencukuran bulu daerah operasi dan didesinfeksi
Iodium Tincture 3 %
Diincisi dan preparir kulit pada daerah flank, irisan Scalpel
dibuat sejajar dengan tulang rusuk terakhir
Kedua tepi irisan ditarik ke depan dan ke belakang Allis forceps
Preparir mulai dari kulit, fascia, muskulus Scalpel dan Gunting ujung
sepanjang 4-6 cm, jari telunjuk dan jari tengah tumpul
digunakan
sebagai
pemandu
agar
tidak
menggunting organ viscera.
Ginjal dikeluarkan dari ruang retroperitonial, arteri Jari tangan dan scalpel
renalis diligasi dan dibuat irisan pada ginjal dari
curvatura major mencapai pelvis renalis
Ginjal ditutup kembali dengan menekan kedua Kedua tangan

8.
9.

10.
11.
12.

bagian ginjal yang diiris selama 7-10 menit,


terhitung mulai saat dilepaskannya tekanan
sementara pada arteri renalis
Sebelum ginjal diletakkan pada tempat semula,
ginjal dibersihkan dan dibilas dari bekuan darah
Peritonium dijahit dengan pola simple interrupted,
muskulus simple continous, fascia dijahit dengan
pola horizontal mattras dan kulit dengan pola
jahitan simple interrupted
Desinfektan pada bekas jahitan
Semprotkan Antibiotik ke dalam bekas operasi
Diinjeksikan Vitamin sebagai obat Supportif

NaCl fisiologis
Plain Catgut, Catgut cromic,
nilon, Needle, Needle holder,
pinset anatomis
Iodium Tincture 3 %
Penisilin Oil
Vitamin B Komplek 0,8 cc

III. Perawatan Pasca Bedah


Hewan pasca operasi ditempatkan dalam kandang yang bersih dan kering. Dijaga agar
bekas luka operasi tidak digigit atau digaruk oleh hewan, hal ini dapat dicegah dengan
menggunakan elizabet collar. Luka operasi diolesi Iodium tincture 3% dan salap Betadine,
juga dikontrol kebersihannya dan diperiksa secara kontinyu selama 4-6 hari. Selama
seminggu hewan diberikan antibiotik dan makanan yang lunak dan mempunyai nilai gizi
yang cukup. Jahitan luka dapat dibuka setelah bekas operasi kering dan pada bekas jahitan
diolessi dengan iodium tincture 3 %.
Banda Aceh, 28 Juli 2008
Operator,
Cut Dwi Yulianova, S.KH

Anda mungkin juga menyukai