Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Perencanaan Denah Lokasi Rumah


Pada perencanaan denah lokasi rumah bersusun, terdapat dua lokasi
gedung yaitu gedung A dan gedung B yang terletak berseberangan dan
terdapat ruang panel kontrol untuk sistem instalasi listriknya.

Gambar 1.1 Denah lokasi rumah bersusun

Pada gambar 1.1, terlihat bahwa konstruksi denah antara gedung A


dan B adalah dibuat identik dengan ukuran luas yaitu 43 m x 21 m dan luas
ukuran panel kontrol yaitu 4.77 m x 9 m. Dalam perencanaan denah rumah

bersusun ini, diinginkan dalam pembuatan suatu instalasi listrik dimana


tegangan yang diterapkan 200kVA (level tegangan menengah). Oleh
karena itu, diperlukan instalasi khusus dalam pendesainan instalasi listrik
yang baik dan benar berdasarkan standar instalasi yang ada.
Berikut ini adalah denah rumah bersusun untuk ruang panel kontrol,
gedung A, dan gedung B.
1.1.1.

Ruang Panel Kontrol

Gambar 1.2 Ruang panel kontrol tegangan menengah

Ruang panel kontrol digunakan sebagai ruang dalam instalasi


listrik tegangan menengah yang meliputi adanya Transformator, Panel
Cubical Tegangan Menengah, APP, Genset, dan PHB Utama. Ruang
panel kontrol mempunyai luas area yaitu 4.77 m x 9 m dengan terdapat
instalasi penerangan dua lampu yaitu SL 30W. Tegangan yang dialirkan
lewat

PLN

adalah

suplai

langsung

20kV

yang

nantinya

ditransformasikan dengan trafo untuk level tegangan menengah yang


dinginkan berdasarkan kapasitas daya instalasi yang terpasang.

1.1.2.

Gedung A/B Lantai 1

Gambar 1.3 Denah kontrakan A dan B lantai 1

Gedung A dan B dikonstruksikan menjadi identik sehingga luas


area keduanya adalah sama yaitu 43 m x 21 m. Terdapat kamar No.110, ruang tamu, garasi mobil, parkiran motor, halaman depan, halaman
belakang, toilet, teras depan, dan lorong ruangan.

1.1.3.

Gedung A/B Lantai 2, 3, dan 4

Gambar 1.3 Denah kontrakan A dan B lantai 2, 3, dan 4

Gedung A dan B dikonstruksikan menjadi identik sehingga luas


area keduanya untuk lantai 2, 3, dan 4 adalah sama yaitu 43 m x 12 m.
Terdapat kamar No.11-55, Gudang, lorong ruangan, dan ruang santai.
1.2. Standard Penerangan
Dalam merancang instalasi dan penerangan perlu diperhatikan halhal seperti titik penerangan, titik stop kontak sesuai dengan SNI (Standar
Nasional Indonesia) untuk membuat perhitungan beban, dan membuat
cabang jaringan instalasi sesuai dengan PUIL 2000 (Persyaratan Umum
Instalasi Listrik). Menurut SNI 03-6575-2001, maka setiap ruangan
memiliki standard penerangan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Tingkat pencahayaan minimum dan renderasi warna yang direkomendasikan

1.3. Perencanaan Beban Instalasi Listrik

Pada bahasan ini adalah tahap setelah perancangan dalam segi denah
ruang. Rancangan dibuat berdasarkan beban-beban listrik yang terpasang
pada tiap ruangan di tiap lantainya. Masing-masing gedung A dan B
memiliki beban yang sama yaitu pada lantai 1 dan lantai 2, 3, dan 4.
1.3.1.

Beban Instalasi Listrik Lantai 1

Tabel 1.2 Peralatan beban instalasi listrik terpasang lantai 1

*Catatan = Untuk gedung B, tidak terdapat instalasi pada ruang panel kontrol dan Daya total = 20051 W

Pada tabel 1.2 terlihat bahwa beban instalasi yang terpasang untuk
masing-masing ruangan adalah kamar no.1-10 = 1658W, ruang tamu =
646W, toilet = 1475W, garasi mobil = 820W, parkiran motor 1 dan 2 =
160W, halaman depan = 140W, halaman belakang = 75W, teras depan =
30W, lorong ruangan = 100W, dan ruangan panel kontrol = 60W. Sehingga
didapatkan daya kapasitas total untuk instalasi listrik lantai 1 sebesar
20111W.
Untuk gedung B, tidak terdapat suplai ke ruang panel kontrol
sehingga kapasitas daya total menjadi P = 20111 60 = 20051 W.
1.3.2.

Beban Instalasi Listrik Lantai 2

Tabel 1.3 Peralatan beban instalasi listrik terpasang lantai 2, 3, dan 4

*Catatan : Untuk LT.3 dan LT.4 melanjutkan No. Kamar.


LT.3 = Kamar No.26-40 dan LT.4 Kamar No.41-55

Pada tabel 1.3 terlihat bahwa beban instalasi yang terpasang untuk
masing-masing ruangan adalah kamar No.11-25 = 1658W, gudang =
225W, ruang santai = 698W, dan lorong ruangan = 360W. Sehingga
didapatkan daya kapasitas total untuk instalasi listrik lantai 2 sebesar
26153W. Untuk beban listrik pada lantai 3 dan 4 menghasilkan kapasitas
daya yang sama karena perancangan lantai dibuat identik pada lantai 2, 3,
dan 4.
1.4. Perencanaan Sistem Tegangan Instalasi Listrik
Perencanaan sistem tegangan listrik yang digunakan pada instalasi
rumah bersusun ini digunakan sistem tegangan menengah dengan suplai
utama 20kV, kemudian tegangan diturunkan melalui transformator untuk
sistem tegangan 3 fasa pada MCB utama, dan sistem tegangan 1 fasa pada
MCB cabang.
Berikut ini total keseluruhan daya beban listrik instalasi rumah
bersusun yang dirancang.
Tabel 1.4 Peralatan beban instalasi listrik keseluruhan gedung A dan B

Pada tabel 1.4 terlihat bahwa beban listrik yang dibutuhkan sebesar
197080W dan melebihi 175kW. Jika faktor daya sistem dipakai PLN yaitu
0.85, maka dihasilkan daya semu (S) = 231858.8235 VA. Daya semu yang
melebihi 200kVA, dianggap sebagai pelanggan tegangan menengah
sehingga dibutuhkan instalasi tegangan menengah pada rumah bersusun ini.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perhitungan Daya dan Instalasi Listrik Rumah
Perhitungan daya instalasi listrik didasarkan pada spesifikasi
peralatan beban listrik yang terpasang yaitu lampu dan stop kontak.
Parameter yang perlu diperhatikan adalah daya aktif (W), faktor daya, dan
daya semu (S). Berikut ini spesifikasi lampu dan stop kontak yang
digunakan.
Tabel 2.1 Data spesifikasi lampu dan stop kontak instalasi listrik

Setelah mengetahui spesifikasi beban listrik yang terpasang, maka


dilakukan perhitungan untuk mencari nilai arus pada instalasi berikut
dengan rating MCB yang dipakai. Berikut ini adalah rekapitulasi beban,
perhitungan daya aktif, daya semu, arus, dan MCB dalam instalasi rumah
bersusun gedung A dan B beserta ruang panel kontrol.

2.1.1. Perhitungan Daya dan Kapasitas Arus Lantai 1 Gedung A atau B


Tabel 2.2 Rekapitulasi daya, arus, dan kapasitas MCB untuk Lantai 1 Gedung A atau B

Terlihat bahwa pada tabel 2.2 menunjukkan jumlah kapasitas daya


beban terpasang pada lantai 1 Gedung A atau B. Didapatkan data beban
kamar No.1-10 pada MCB LT.1 A-J (1 fasa) dengan kapasitas adalah 10 A,

data beban untuk instalasi kamar mandi dan air pada MCB LT.1 K (1 fasa)
dengan kapasitas adalah 10 A dan data instalasi penerangan tambahan pada
MCB LT.1 L (1 fasa) dengan kapasitas adalah 10 A.
MCB LT.1 M (1 fasa) terpasang pada lantai 2, MCB LT.1 N (1 fasa)
terpasang pada lantai 3, dan MCB LT.1 O (1 fasa) terpasang pada lantai 4
sebagai instalasi penerangan, gudang, dan ruang santai dengan kapasitas
adalah 10 A.
Berdasarkan data instalasi MCB 1 fasa yang didapatkan, maka
dibutuhkan MCB dengan kapasitas yang lebih besar lagi yaitu MCB 3 Fasa
untuk kapasitas MCB pada lantai 1 Gedung A atau B. MCB LT.1 (3 fasa)
yang terpasang memiliki kapasitas arus adalah 3 x 50 A dan daya semu PLN
adalah 33000 VA.

2.3.1.

Perhitungan Daya dan Kapasitas Arus Lantai 2, 3, dan 4

Gedung A atau B
Tabel 2.3 Rekapitulasi daya, arus, dan kapasitas MCB untuk Lantai 2, 3, dan 4 Gedung A
atau B

Terlihat bahwa pada tabel 2.3 menunjukkan jumlah kapasitas daya


beban terpasang pada lantai 2, 3, dan 4 Gedung A atau B. Didapatkan data

beban kamar No.11-25 Lantai 2 pada MCB LT.2 A-O (1 fasa) dengan
kapasitas adalah 10 A.
Berdasarkan data instalasi MCB 1 fasa yang didapatkan, maka
dibutuhkan MCB dengan kapasitas yang lebih besar lagi yaitu MCB 3 Fasa
untuk kapasitas MCB pada lantai 2 Gedung A atau B. MCB LT.2 (3 fasa)
yang terpasang memiliki kapasitas arus adalah 3 x 50 A dan daya semu PLN
adalah 33000 VA.
Untuk Lantai 3 dan 4, kapasitas MCB dan rekapitulasi beban adalah
sama karena desain instalasi listrik maupun denahnya adalah sama. Lantai 3
dengan kamar No.26-40 dan Lantai 4 dengan kamar No.41-55 memiliki
kapasitas MCB LT.3 A-O (1 fasa) dan MCB LT.4 A-O (1 fasa) adalah 10 A
serta memiliki MCB LT.3 (3 fasa) dan MCB LT.4 (3 fasa) dengan kapasitas
arus adalah 3 x 50 A dan daya semu PLN adalah 33000 VA.

2.3.2.

Perhitungan Daya dan Kapasitas Arus Total Gedung A dan

B
Tabel 2.4 Rekapitulasi daya, arus, dan kapasitas MCB Gedung A atau B

Terlihat bahwa pada tabel 2.4 menunjukkan jumlah kapasitas untuk


gedung A atau B dengan daya semu terpasang adalah 122538.18 VA dan
arus terpasang adalah 185.64 A. Oleh karena itu, digunakan MCB Utama (3
fasa) pada Gedung A atau B adalah 3 x 200 A.

Tabel 2.5 Rekapitulasi daya, arus, dan kapasitas MCB total pada Gedung A dan B

Terlihat bahwa pada tabel 2.5 menunjukkan jumlah kapasitas untuk


keseluruhan gedung dengan daya semu yang terpasang adalah 245076.36
VA dan total arus adalah 371.33 A. Oleh karena itu, digunakan MCB Utama
(3 fasa) pada keseluruhan gedung adalah 3 x 425 A.

2.2. Denah Rumah dengan Instalasi Listrik Terpasang


Berikut ini adalah denah dengan instalasi terpasang untuk
keseluruhan gedung yaitu gedung A dan B dengan ruang panel kontrol.
2.2.1 Denah Instalasi Lantai 1 Gedung A

Gambar 2.1 Denah instalasi lantai 1 gedung A

2.2.2 Denah Instalasi Lantai 1 Gedung B

Gambar 2.2 Denah instalasi lantai 1 gedung B

2.2.3 Denah Instalasi Lantai 2, 3, dan 4 Gedung A atau B

Gambar 2.3 Denah instalasi lantai 2, 3, dan 4 gedung A atau B

2.2.4 Denah Instalasi Ruang Panel Kontrol

Gambar 2.4 Denah instalasi ruang panel kontrol

2.3. Analisis Pemilihan Kabel Instalasi Listrik


Penentuan kabel instalasi listrik yang digunakan didasarkan pada
kapasitas arus yang mengalir pada denah instalasi. Standar ukuran
pemilihan kabel berdasarkan Kuat Hantar Arus (KHA) dalam PUIL 2011
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.6 Kuat Hantar Arus (KHA) berdasarkan PUIL 2011

Berdasarkan tabel 2.6 maka dapat dikategorikan pemilihan kabel


sebagai berikut.
1. MCB Utama Gedung (3 Fasa), memiliki kapasitas arus yaitu 3 x 425 A
didapatkan ukuran kabel adalah 4 x 240 mm2 dengan jenis kabel
NYY/NYFGBY.
2. MCB Utama Gedung A atau B (3 Fasa), memiliki kapasitas arus yaitu 3
x 200 A didapatkan ukuran kabel adalah 4 x 95 mm2 dengan jenis kabel
NYY/NYFGBY.

3. MCB Gedung A atau B Tiap Lantai, memiliki kapasitas arus yaitu 3 x


50 A didapatkan ukuran kabel adalah 4 x 16 mm2 dengan jenis kabel
NYY/NYFGBY.
4. MCB Tiap Kamar dan Tambahan Penerangan, memiliki kapasitas arus
yaitu 1 x 10 A didapatkan ukuran kabel adalah 3 x 4 mm 2 dengan jenis
kabel NYY/NYM.
5. MCB LT.1 K terdapat instalasi empat motor pompa air (1 fasa) dengan
daya 700 W untuk memenuhi instalasi air untuk masing-masing gedung
A dan B. Terdapat instalasi arus terpasang adalah 10 A dengan
perhitungan standar untuk empat mesin pompa air adalah (125% x
ITerbesar) + INominal = (125% x 10) + (10 + 10 + 10) = 42.5 A. Didapatkan
ukuran kabel yaitu 3 x 6 mm2 untuk instalasi khusus mesin pompa air.

2.4. Instalasi Single Line Diagram


Instalasi Single Diagram ditujukan untuk membuat diagram PHB
berikut dengan ukuran kabel, kapasitas daya dan arus, dan beban terpasang
pada denah instalasi listrik. Berikut ini adalah Single Line Diagram Gedung
A dan B.
2.6.1.

Single Line Diagram Utama

Gambar 2.5 Single Line Diagram utama gedung A dan B

Pada single line diagram gambar 2.5 terlihat bahwa terdapat MCB
Utama 3 fasa dengan daya semu = 245076.036 VA dan arus = 3 x 371.33
A memiliki kapasitas MCB utama 3 x 425 A dengan jenis kabel NYY 4 x
240 mm2. PHB utama membagi MCB utama menjadi dua bagian yaitu
gedung A dan B yang masing-masing bernilai daya semu = 122538.18
VA dan arus = 3 x 185.664 A memiliki kapasitas MCB 3 fasa 3 x 200 A
dengan jenis kabel NYY 4 x 95mm2.
MCB Gedung A dan B masing-masing terbagi menjadi 4 bagian
berdasarkan jumlah lantai pada gedung dengan nilai daya semu =
28250.28 VA dan arus = 3 x 42.8 A memiliki kapasitas MCB (lantai 1) 3

fasa adalah 3 x 50 A dengan jenis kabel NYY 4 x 16 mm 2 dan untuk


lantai 2, 3, dan 4 memiliki daya semu = 31429.28 VA dan arus = 3 x
47.62 A memiliki kapasitas MCB 3 fasa adalah 3 x 50 A dengan jenis
kabel NYY 4 x 16 mm2. Untuk single line diagram tiap lantai terdapat
pada sub bab berikutnya.

2.6.2.

Single Line Diagram Cabang Lantai 1 Gedung A atau B

Gambar 2.6 Single Line Diagram cabang lantai 1 gedung A atau B

2.6.3.

Single Line Diagram Cabang Lantai 2, 3, dan 4 Gedung A

atau B

Gambar 2.7 Single Line Diagram cabang lantai 2, 3, dan 4 gedung A atau B

2.6.4.

Single Line Diagram Lantai 1 Instalasi Khusus Mesin

Pompa Air

Gambar 2.8 Single Line Diagram lantai 1 instalasi khusus mesin pompa air

Single Line Diagram pada gambar 2.8 terlihat bahwa terdapat


MCB cabang gedung A atau B pada lantai 1 (3 fasa) dengan
kapasitas daya semu terpasang 28250.34 VA dan MCB 3 x 50 A.
Instalasi khusus mesin pompa air digunakan yaitu berdasarkan
perhitungan (125% x ITerbesar) + INominal. Perhitungan standar untuk
empat mesin pompa air adalah (125% x I Terbesar) + INominal = (125% x
10) + (10 + 10 + 10) = 42.5 A. Didapatkan ukuran kabel yaitu 3 x 6
mm2 untuk instalasi khusus mesin pompa air.

BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan

1. Konstruksi denah gedung A atau B memiliki ukuran luas yaitu 43 m x


21 m dan luas ukuran panel kontrol yaitu 4.77 m x 9 m.
2. Daya kapasitas total untuk instalasi listrik lantai 1 gedung A sebesar
20111W dan gedung B sebesar 20051 W.
3. Daya kapasitas total untuk instalasi listrik lantai 2, 3, dan 4 identik
gedung A atau B sebesar 26153W.
4. Keseluruhan daya lampu untuk gedung A dan gedung B yaitu 11840 W.
5. Perhitungan daya semu dan arus pada instalasi didasarkan pada
parameter faktor daya beban.
6. Desain Instalasi MCB Utama 3 fasa dengan daya semu = 245076.036
VA dan arus = 3 x 371.33 A memiliki kapasitas MCB utama 3 x 425 A
dengan jenis kabel NYY 4 x 240 mm2.
7. PHB utama membagi MCB utama menjadi dua bagian yaitu gedung A
dan B yang masing-masing bernilai daya semu = 122538.18 VA dan
arus = 3 x 185.664 A memiliki kapasitas MCB 3 fasa 3 x 200 A dengan
jenis kabel NYY 4 x 95mm2.
8. MCB Gedung A dan B masing-masing terbagi menjadi 4 bagian
berdasarkan jumlah lantai pada gedung dengan nilai daya semu =
28250.28 VA dan arus = 3 x 42.8 A memiliki kapasitas MCB (lantai 1) 3
fasa adalah 3 x 50 A dengan jenis kabel NYY 4 x 16 mm2.
9. MCB Gedung A atau B pada lantai 2, 3, dan 4 memiliki daya semu =
31429.28 VA dan arus = 3 x 47.62 A memiliki kapasitas MCB 3 fasa
adalah 3 x 50 A dengan jenis kabel NYY 4 x 16 mm2.
10. Analisis Single Line Diagram digunakan untuk mengetahui aliran PHB,
rekapitulasi beban yang digunakan, daya terpasang, dan kapasitas arus
pada instalasi listrik.
11. Single Line Diagram untuk mesin pompa air didasarkan pada
perhitungan rumus (125% x ITerbesar) + INominal.
3.2. Saran
1. Pendesainan instalasi listrik tegangan menengah dapat ditingkatkan
kembali untuk jumlah lantai yang lebih dengan dilengkapi sistem lift
untuk berpindah di tiap lantai dan tentunya perlu instalasi khusus untuk
sistem lift tersebut.
2. Apabila diinginkan pembuatan hotel bertingkat maka diperlukan sistem
pentanahan khusus dalam instalasi tegangan menengah dikarenakan
mempertimbangkan kondisi cuaca dan gangguan petir.

MAKALAH
ILUMINASI DAN INSTALASI LISTRIK
Pendesainan Denah Instalasi Rumah Bertegangan
Menengah > 200kVA dengan Instalasi Khusus Mesin
Pompa Air

Dosen Pengajar : Ir. Karnoto, M.T.

Disusun Oleh :

Nama : Aji Purwanto


NIM : 21060114130111

S1 - TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2016

Anda mungkin juga menyukai