Makalah Air Dedi
Makalah Air Dedi
Disusun oleh :
Dedi Eko Hariyanto
(13312244008)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi
manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga,
rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia
membutuhkan air.
Sumber daya air merupakan sumber daya alam karunia Allah SWT yang mutlak
diperlukan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya serta mempunyai arti dan peran
penting bagi berbagai sector kehidupan manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang berkembang cepat serta tingkat
penghidupan masyarakat yang semakin maju, banyak kawasan resapan air yang
dijadikan kawasan pemukiman dan pengembangan daerah perkotaan membuat jumlah
ketersediaan air semakin lama semakin berkurang. Mengingat ketersediaan air yang tetap
dan kebutuhan air yang cenderung semakin meningkat maka perlu dilakukan langkahlangkah pengembangan teknologi, penyediaan air, dan pelestarian sumber daya air.
C. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan makalah ini antara lain :
1. Sebagai panduan dalam pembahasan masalah tentang pengolahan sumber daya air
2. Untuk mengetahui lebih jauh masalah tentang pengolahan sumber daya air
3. Untuk memperluas ilmu pengetahuan tentang filsafat yang dihubungkan dengan
sumber air dan pengelolaannya
4. Untuk melatih diri dalam menyusun makalah agar dapat mengembangkan
kemampuan kreatifitas
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat IPA
BAB II
ISI
Pendekatan teoritis dari bidang telaah filsafat meliputi Ontologi, Epistimologi dan
Aksiologi. Berikut adalah penjabaran dari masing-masing bidang telaah filsafat tersebut :
A. Ontologi
Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari
Yunani. Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang
merupakan ultimate reality yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak.
Beberapa ahli mendefinisikan Ontologi adalah sebuah keingintahuan untuk mencari
jawaban dari pertanyaan apa. Dalam makalah ini yang berjudul Sumber Air dan
Pengelolaannya maka dalam telaah filsafat Ontologi adalah menjawab pertanyaan apa
itu sumber air dan apa itu pengelolaan sumber air.
1. Sumber Air
Sumber air adalah tempat keluarnya air yang berasal dari dalam tanah. Kita telah
mengetahui bahwa sumber air merupakan komponen penting untuk penyediaan air
bersih karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan
berfungsi. Berikut ini adalah macam-macam sumber air:
1. Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. kadal garam NaCl
dalam air laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk
diminum.
2. Air Hujan
Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan
baru mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga
mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-baik
reservoir sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air
hujan juga mempunyai sifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di perbukaan bumi, Pada umumnya
air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh
lumpur, batang kayu, daun, kotoran industri dan lainnya. Untuk meminumnya
harus melewati proses pembersihan yang sempurna.
4. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana
tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suryono,
1993:1).
5. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah
dengan hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan
air dalam.
2.
Pengelolaan Air
Pengelolaan air adalah upaya yang dilakukann oleh manusia untuk mengelola air
di lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun upaya yang
dilakukan manusia untuk menjaga ketersediaan dan kualitas air di lingkungannya.
B. Epistemologi
Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari sala
mula atau sumber, struktur, metode dan validitasnya. Selain itu epistemologi juga dapat
diartikan sebagai bidang telaah filsafat untuk mencari jawaban dari pertanyaan
bagaimana. Dalam makalah ini yang berjudul Sumber Air dan Pengelolaannya maka
akan menjawab pertanyaan tentang bagaimana cara mengelola air.
1. Pengelolaan Air
a. Usaha Pelestarian Dan Pengembangan Air
Dalam pelestarian dan perkembangannya terdapat beberapa masalah krusial
yang memerlukan upaya tindak lanjut segera dan penanganan terpadu yaitu :
1) Lemahnya koordinasi di antara instansi yang terkait dan kurangnya
akuntabilitas, transparansi serta partisipasi stakeholder dalam pengelolaan
sumber daya air.
2) Meningkatnya konflik karena semakin terbatasnya ketersediaan air sementara
kebutuhan air semakin meningkat.
3) Kurangnya dana untuk investasi dan tidak mencukupinya dana untuk cost
recorvery
4) Semakin beratnya pencemaran air.
5) Meningkatnya kerusakan kawasan vegetasi hutan lindung yang merupakan
daerah tangkapan air menyebabkan menurunnya debit aliran air sungai dan
meningkatnya erosi dan sedimentasi.
6) Kurang efektifnya pemeliharaan jaringan irigasi dan belum terjaminnya biaya
untuk rehabilitasi berkala jaringan irigasi.
6)
7)
8)
9)
c. Pengawetan Air
Pengawetan air ditujukan untuk memelihara keberadaan dan ketersediaan air.
Pengawetan air dapat dilakukan dengan cara :
1) Menyimpan air yang berlebihan disaat hujan untuk dapat dimanfaatkan pada
waktu diperlukan.
2) Menghemat air dengan pemakaian yang efisien dan efektif dan;
3) Mengendalikan penggunaan air tanah.
d. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran air
Arah Kebijakan
Berdasarkan peraturan terkait dan dokumen-dokumen perencanaan
pembangunan nasional, arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya air
sebagai berikut:
a) Mewujudkan sinergi dan mencegah konflik antar wilayah, antar sektor, dan
antar generasi dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional, persatuan,
dan kesatuan bangsa.
b) Mendorong proses pengelolaan sumberdaya air yang terpadu antar sektor
dan antar wilayah yang terkait di pusat, propinsi, kabupaten/kota dan
wilayah sungai.
c) Menyeimbangkan upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air
agar terwujud kemanfaatan air yang berkelanjutan bagi kesejahteraan
seluruh rakyat baik pada generasi sekarang maupun akan datang.
d) Menyeimbangkan fungsi sosial dan nilai ekonomi air untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan pokok setiap individu akan air dan pendayagunaan
3)
Embung
Di daerah Indonesia yang relatif kering diterapkan teknologi konvensional
yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan adalah aplikasi waduk kecil atau
embung. Embung (waduk kecil) merupakan bangunan penampung air
berteknologi sederhana dan berukuran kecil. Bangunan ini bermanfaat untuk
mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau bagi penduduk, ternak, dan
lading. Embung juga mempunyai manfaat untuk konservasi lahan dan sumber
daya air.
Bangunan ini sangat cocok dikembangkan di daerah yang mempunyai
kondisi alam sebagai berikut :
a) Curak hujan sedikit dan berlangsung pendek, sedangkan musim kemarau
panjang (7-9 bulan/tahun).
b) Topografi berbukit rapat dan dataran rendah sangat sempit sehingga sulit
mencari tempat untuk pembangunan waduk besar.
c) Secara geologis batuan dasar umumnya bersifat lolos air.
Penganggaran di tingkat daerah prosesnya sama dengan proses
penganggaran di tingkat pusat. Sumber untuk Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pinjaman atau
hibah yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). Selain itu, anggaran untuk Pemerintah Daerah dapat berasal dari
Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi
Hasil (DBH) yang dilaksanakan berdasarkan undang-undang yang berlaku.
C. Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Aksiologi berkaitan
dengan suatu ilmu , hakekat ilmu sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang didapat dan
Tujuan
dari
etika
adalah
agar
manusia
mengetahui
dan
mampu
sehari-hari. Tujuan Merti Kali adalah untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kesadaran
dan kepedulian masyarakat maupun pemerintah dalam memelihara serta menjaga
kelestarian sungai.
Salah satu contohnya adalah acara merti kali yang digelar oleh Forum Komunikasi
Winongo Asri (FKWA) bersama seluruh elemen masyarakat Yogyakarta baru-baru ini.
Merti Kali tersebut diikuti oleh kurang lebih 250 orang dan difokuskan di bawah
Jembatan Niten. Diharapkan, Sungai Winongo pada khususnya, dan sungai-sungai lain
bisa bersih dari sampah. Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi dari Imam Priyono
selaku wakil kepala daerah Yogyakarta. Selama ini, manusia ditengarai sebagai
pengambil manfaat terbesar dari sungai.
Kegiatan seperti Merti Kali Winongo atau kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan
masyarakat seputar sungai maupun yang berhubungan dengan upaya pelestarian
lingkungan sungai harus terus dilestarikan. Kegiatan ini menjadi semangat dalam
menjaga kelestarian kali Winongo sekaligus sebagai inspirasi masyarakat luas untuk
menjaga kelestarian sungai.
Penyelesaian persoalan lingkungan, terutama sungai, membutuhkan partisipasi
masyarakat. Tingkat keterlibatan masyarakat tinggi akan menghasilkan tingkat kepuasan
masyarakat sebagai penerima manfaat yang luar biasa. Sudah saatnya kita melibatkan
masyarakat sebagai penerima manfaat saat kita merencanakan suatu program. Metode
seperti ini juga merupakan potensi untuk menata permukiman di bantaran sungai untuk
mencapai kualitas lingkungan yang lebih baik.
Pemecahan permasalahan lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat berarti
masyarakat dilibatkan selama proses penyelesaian masalah, sejak tahap perencanaan,
pemilihan alternatif penyelesaian masalah sampai penerapan hingga perawatan.
Pendekatan berbasis masyarakat meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap
proses rekonstruksi, karena penerima manfaat mengambil tanggung jawab dalam
merekonstruksi kehidupan mereka.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sumber daya air merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia, hewan
dan tumbuhan. Ketersediaan air sangat diperlukan namun harus berada dalam jumlah
yang cukup memadai.
Sejalan dengan perkembangan permintaan air yang meningkan sedangkan
kemampuan penyediaan air semakin menurun akibat menurunnya daya dukung
lingkungan sumber daya air dan adanya pengeksploitasian sumber daya air yang
berlebihan. Keberhasilan dari pengelolaan sumber daya air sangat tergantung pada
pemerintah, masyarakat serta konsisten dalam implementasinya.
B. SARAN
Dalam pengelolaan sumber daya air, pemerintah daerah tidak boleh memandang
air hanya sebagai komoditas ekonomi tetapi perlu mempertimbangkan fungsi sosialnya.
Pemakai air perlu memberikan kontribusi biaya pengelolaan air, dengan prinsip
pembayaran pengguna dan pembayaran polusi serta adanya subsidi silang.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar , Amsal. 2006. Filsafat Ilmu. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Fauzi, Akhmad. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Jujun S. Suriasumantri. 2005. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Sinar
Harapan.
Kodoatie, R. J. dan Sjarief, R. 2005. Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu. Andi.
Yogyakarta.
Mitchell, Bruce, B Setiawan, dan Dwita Hadi Rahmi. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Sartini. 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafat. Jurnal Filsafat:
Agustus 2004, Jilid 37, Nomor 2.