Energi Baru Dan Terbarukan
Energi Baru Dan Terbarukan
Aspek menarik lain dari Th pemancar alpha ini adalah tidak memerlukan proses
pemisahan isotop (U memerlukan proses ini untuk memperoleh bahan fissil U-235
dari 0,7 % menjadi 3-5 % yang menelan biaya cukup besar), dan U-233 yang
diperoleh tidak dengan mudah dapat dibuat senjata nuklir karena adanya
kontaminan U-232. Oleh karena itu, PLTN berbasis Th dengan BB jenis garam cair
cocok untuk negara berkembang seperti Indonesia, sekaligus menghapus
kecurigaan negara maju, karena pengguna PLTN berbasis Th sulit membuat senjata
nuklir. Sebaliknya, PLTN U di dunia memproduksi isotop Pu yang bila diprosesulang, Pu-239 dapat digunakan sebagai senjata nuklir.
Energi yang dilepaskan oleh Th ketika melakukan reaksi fissi cukup mengesankan.
Dr. Rubbia, pemenang nobel Fisika 1984 mengatakan bahwa satu ton logam Th
menghasilkan energi setara dengan 300 ton U (alam) atau 3.500.000 ton batu bara
untuk energi listrik 1 GWe. Reaktor Th dapat mengkonsumsi limbahnya sendiri dan
menggunakan Pu sebagai sumber netron sekaligus mengurangi jumlah Pu yang
diproduksi oleh PLTN uranium, sehingga reaktor Th dianggap pula berfungsi sebagai
pembersih lingkungan.
AS mengembangkan Th sejak tahun 1940an, tetapi kebutuhan senjata nuklir U & Pu
diprioritaskan lebih dulu. Dana yang dikeluarkan oleh Amerika dan Eropa untuk
mengembangkan teknologi BB nuklir U & Pu sangat besar, sehingga mereka tidak
ingin melepaskan teknologi itu begitu saja untuk beralih ke Th. Purwarupa pembiak
garam molten pertama pernah dibangun di Oak Ridge (7,4 MW), AS pada tahun
1950 yang beroperasi tahun 1965 hingga 1969.
Konsep lain adalah ISMR (Integral Molten Salt Reactor) yang ditemukan oleh
Terrestrial Energy (2013, rancangan Dr. D. Leblanc), perusahaan Canada. Reaktor
diganti setiap 7 tahun sekali. Ada dua reaktor tersedia (bersebelahan). Reaksi nuklir
penghasil listrik dilakukan secara bergantian (setiap 7 tahun) yang berisi campuran
garam fluorida thorium dan uranium berpengayaan rendah. Risiko reaktor nuklir
konvensional seperti 1) kehilangan pendingin & pemungutan panas bahang; 2)
produksi hidrogen; 3) tekanan operasi yang amat tinggi; dihindarkan oleh IMSR ini.
PLTN Kakrapar-1
India berencana 30% kebutuhan listriknya berasal dari PLTN berbasis Th pada tahun
2050 nanti. Hal itu memungkinkan, karena India memiliki sekitar 25% cadangan Th
dunia (lebih dari 932.000 ton). Upaya itu telah dirintisnya sejak awal, sehingga India
sekarang memimpin dunia dalam perancangan reaktor nuklir berbasis Th. Sebuah
reaktor mini 30 kW dengan BB berbasis Th telah sukses dioperasikan di reaktor
Kamini di Kalpakkam, India. Kesuksesan itu mendorong India untuk memasang BB
berbasis Th pada PLTN-nya. PLTN Kakrapar-1, di kota Surat, Gujarat, adalah
Thorium Power Canada (TPC, mengadopsi teknologi ThO2 padat milik DBI,
$2juta/MW, dapat dibangun dalam waktu 2-3 tahun, modular) pernah berkeinginan
untuk membangun Reaktor Th berkapasitas 25 MW di Indonesia. Proyek tersebut
berencana akan memasok tenaga listrik ke PLN. TPC (yang membeli paten DBI
Century Fuels, Inc., California, AS) akan menjual listrik berkisar antara 4-7 cent/kWh
dengan daya 25 MW (Indonesia) dan dapat dibuat seri hingga (25 x 40) 1000MW.
Desain PLLT lainnya adalan dari perusahaan Moltex Energy, Inggris / UK yang
mengenalkan SSR (Stable Salt Reactor). BB Thorium Fluorida berbentuk garam cair
molten thorium [2/3 bagian, 1/3 bagian berupa LEU atau Pu (60%Pu-239 + 40%Pu240)] dalam kelongsong, mirip PLTN yang sudah ada. Garam cair molten memiliki
perpindahan panas sangat bagus, stabil secara kimia, efisiensi tinggi, dan
bertekanan atmosferik (pendingin: ZrF4/NaF/KF, titik lebur ~385 oC). Bila suhu
menaik, reaktivitas menurun, tetapi bila suhu menurun, reaktivitas malah menaik.
Reaktor (spt gambar) berada dalam tangki besar. Setiap berkas BB dapat
dipindahkan dari atas dengan mesin pindah.
dengan BB jenis garam cair Thorium seperti ISMR, ThorCon, SSR, dan desain
China, sudah saatnya para staf/operator di reaktor riset/PLTN BATAN (PTBN) terlibat
pula dalam penelitian bersama-sama (termasuk diklat) dengan bangsa lain untuk
menguasai teknologi BB Thorium. Mereka juga sedang berlomba-lomba mencari
angka-angka yang diperlukan dalam pengoperasian reaktor mini/riset thorium dan
PLTT.
Ditulis
oleh:
Fathurrachman
Fagi
________________________________________________
Bila
anda
meng-copy
&
paste
tulisan
ini
di
blog
anda,
mohon
dengan
ikhlas
menyebutkan
link
sumbernya
http://energibarudanterbarukan.blogspot.co.id/2011/03/pltn-fissi-thorium-palingaman.html
http://energibarudanterbarukan.blogspot.co.id/2011/03/pltn-fissi-thorium-paling-aman.html