R/ ISDN tab NO X
S 1 dd 1 SL prn
Pro : tuan BA
Diagnose : CAD
Umur : 70 tahun
Alamat : Jl Seroja 5
Tugas :
a) Analisa kasus ini dengan metoda PAM termasuk kajian resep secara farmasetik &
klinisnya
b) Membuat poin-poin untuk konseling pasien
c) Bagaimana konseling untuk pasien ini (buat skenarionya)
Jawaban
A. Pengkajian Resep
1. Informasi Pasien
No
Kriteria
1
Data Pasien
2
3
4
Riwayat Penyakit
Riwayat Pengobatan
Keadaan Khusus Pasien
Keterangan
Nama : Tuan BA
Umur : 70 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl. Seroja 5
No. Hp : BB/TB : -/Pekerjaan : Diagnosa : Coronary Artery Disease
Geriatri
2. Skrining Resep
a. Kesesuaian Administratif
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Keterangan
Ada
Tidak
Uraian
Nama Dokter
SIP Dokter
Alamat Dokter
Nomor Telepon
Paraf Dokter
Tempat dan Tanggal Penulisan
Resep
Tanda R/ Pada Resep
Nama Pasien
Jenis Kelamin
Umur Pasien
Berat Badan
Tinggi Badan
Alamat Pasien
b. Kesesuaian Farmasetik
No
1
Kriteria
Nama Obat
Keterangan
Sesuai
Tidak Sesuai
2
3
4
5
Kekuatan Obat
Bentuk Sediaan
Cara pemberian
Jumlah dan Aturan Pakai
c. Kesesuaian Klinis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Keterangan
Tidak
Tepat/Ada
Tepat/Ada
Kriteria
Ketepatan Indikasi
Ketepatan Dosis Obat
Ketepatan Aturan
Penggunaan
Ketepatan Cara Penggunaan
Ketepatan Lama Penggunaan
Ada Duplikasi
Ada Polifarmasi
Ada Alergi
Ada Efek Samping Obat
Ada Kontra Indikasi
Ada Interaksi Obat
B. Poin-poin konseling
No
1
Kriteria Informasi
Nama Obat
Isi Informasi
Aspirin
Bisoprolol
Lisinopril
ISDN
:
mengencerkan
darah
dan
Kegunaan/ Outcome Aspirin
terapi yang diharapkan mengurangi kemungkinan gumpalan darah
terbentuk pada ujung arteri jantung
menyempit, maka dari itu mengurangi
resiko serangan jantung.
Bisoprolol : membantu untuk mengurangi
detak jantung dan tekanan darah, sehingga
menurunkan gejala angina juga melindungi
jantung.
Lisinopril : memungkinkan aliran darah ke
jantung lebih mudah, dan juga membantu
menurunkan tekanan darah.
Aturan pakai
5
6
7
Penyimpanan
OBAT
Apirin
Bisoprolol
ISDN
Lisinopril
1
0
11
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
24
kepala,kelelahan, pusing
Terjadi interaksi antara aspirin bisoprolol dimana aspirin dapat menurunkan
kadar bisoprolol dengan cara aspirin mempengaruhi kecepatan aliran darah ke
Assessment
ISDN (isosorbit dinitrat) digunakan untuk pengobatan angina pectoris dan
menyebabkan
interaksi
secara
Monitoring
Monitoring tekanan darah
Monitoring kondisi jantung
Monitoring non farmakologi
Hindari faktor yang dapat memicu naiknya tekanan darah seperti menjaga
PROBLEM
1. Keabsaham dan Kelengkapan Resep
N
O
1.
2.
EVALUASI
Keabsahan Resep
Nama dokter
Nomor ijin praktek dokter
Alamat dan nomor telepon dokter
Tanda tangan / Paraf dokter
Kelengkapan Resep
Inscriptio
a. Nama dokter
b. Tempat/ tanggal penulisan resep
c. Tanda R/
Ordinatio
a. Nama obat
b. Kadar obat
c. Jumlah obat
d. Bentuk sediaan
Signatura
a. Aturan pakai
KETERANGAN
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
b. Nama pasien
c. Umur pasien
Subscriptio
a. Tanda tangan dokter
Ada
Ada
Tidak ada
P.O
minggu.
: Harus diberikan bersama makanan. Telan utuh, jangan
amubiasis, giardiasis.
: Kehamilan trisemester pertama
: Amubiasis hati / intestinal : Dosis dewasa 500-750 mg 3 kali per hari
selama 5-10 hari. Trikomoniasis : dewasa 2 g dosis tunggal atau 500
mg 2 kali per hari atau 250 mg 3 kali per hari selama 7 hari.
Giardiasis : 250-500 mg 3 kali per hari selama 5-7 hari atau 2 g dosis
tunggal selama 3 hari. Infeksi karena bakteri anaerob : 7,5 mg/kg BB 4
3. Interaksi Obat
a. Clarithromycin
Interaksi dengan : Theophyllin, Carbamazepin
b. Metronidazole
Alkohol dapat menyebabkan reaksi yang menyerupai disulfiram. Meningkatkan
efek antikoagulan warfarin dan kumarin. Simetidin dapat memperpanjang kadar
bersihan metronidazole dalam plasma.
c. Lansoprazole
Interaksi dengan : Diazepam, warfarin, fenitoin, kontrasepsi oral, teofilin, antacid,
sukralfat, ketokonazol, ampicillin ester, garam Fe.
ASSESMENT
1. Konfirmasi keabsahan resep. Tanyakan pada pasien resep tersebut dari dokter mana.
8 9 1
2
X
Jam
1 1
5
X
X
berat
5. Konfirmasi penggunaan alkohol pada pasien : karena adanya interaksi dengan obat
dalam resep (yaitu Lansoprazole)
6. Pemberian informasi obat :
a. Yang diminum minimal satu jam sebelum makan : Lansoprazol
b. Yang diminum bersama makanan : Clarithromycin
c. Metronidazol sebaiknya diminum satu setengah sampai dua jam setelah makan.
d. Obat tidak boleh dikunyah dan tidak boleh dihancurkan.
e. Hati- hati efek samping mengantuk dan urin berwarna gelap (metronidazole).
Informasikan kepada pasien agar tidak panik saat urin berwarna gelap karena
merupakan efek samping dari metronidazole. Hindari aktivitas yang memerlukan
konsentrasi yang tinggi seperti menyetir karena ada efek samping mengantuk dari
metronidazol.
7. Lakukan repetisi dan verifikasi
MONITORING
1. Lakukan monitoring efek samping
2. Lakukan tes darah untuk metronidazole jika penggunaannya untuk jangka
panjang.
3. Monitoring adanya interaksi obat
Kasus nomer 3
Dr. Raihan
SIP : DU/27/I/2005
Alamat : Jl Harum 01 Bandung
Telp. 081555666777
Bandung, 27/11/2016
R/ Ranitidin tab No LX
S 2 dd 1
R/ Antasidasyr No IV
S 3 d d CI
R/ Sucralfate tab No XC
S 3 dd 1
Pro : tuan HS
Umur : 68 tahun
Alamat : JlBintang No 3
Kelengkapan Resep
a Kajian Administratif
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kajian Administratif
Keterangan
Nama pasien
Ada
Umur pasien
Ada
Jenis kelamin pasien
Ada
Berat badan pasien
Tidak ada
Tinggi badan pasien
Tidak ada
Nama dokter
Ada
Nomor surat izin praktik (SIP) Ada
dokter
Alamat praktik dokter
Ada
Nomor telepon dokter
Ada
Paraf dokter
Ada
Tanggal penulisan resep
Ada
Kajian Administratif
Keterangan
Nama obat
Bentuk sediaan
Ada
Ada
3
4
c
Tidak ada
Ada
Kekuatan obat
Jumlah obat
Kajian Administratif
Ketepatan indikasi
Ketepatan dosis obat
Ketepatan aturan penggunaan obat
Ketepatan cara penggunaan obat
Ketepatan lama penggunaan obat
Terdapatnya duplikasi
Terdapatnya polifarmasi
Terdapatnya alergi
Terdapatnya efek samping
Terdapatnya kontra indikasi
Terjadinya interaksi obat
Keterangan
Tidak ada indikasi pada resep
Tepat
Penggunaan sucralfate tidak tepat
Tepat
Tepat
Terdapat
Tidak tepat
Tidak terdapat
Tidak terdapat
Terdapat
Terdapat
KASUS NO 4
KLINIK RHEUMATOLOGY
Dr Simon
SIP : DU/55/I/2006
R/ Azathioprine 50 mg No XXI
S 1 dd 1
Pro : Ny T
Umur : 38 tahun
Diagnosa : SLE
Alamat : JlRiang 10
A. KAJIAN FARMASETIK
Nama obat
Bentuk sediaan
Kekuatan obat
Ada
Jumlah obat
Ada
B. KAJIAN KLINIK
Ketepatan indikasi
Ketepatan dosis obat
Ada
Ada
ada
Tidak ada
Terdapat duplikasi
Tidak ada
Terdapat polifarmasi
Tidak ada
Terdapat alergi
Ada
Kontraindikasi
Tidak ada
Interaksi obat
Ada
4. Ada obat tidak ada indikasi : penggunaan captopril belum jelas untuk apa indikasinya
5.
6.
7.
diduga pasien mengalami hipertensi akibat efek samping dari metil prednisolon
interaksi obat Captopril Azatioprin
Interaksi obat captopril calos
Interaksi obat metilprednisolon calos
ASSESMENT AND ACTION
Assesment
1. Azatioprin digunakan untuk imunosupresan bagi penyakit SLE
2. Metilprednisolon digunakan untuk mengurangi nyeri dan inflamasi akibat SLE
3. Calos (calcium carbonate) untuk mengurangi efek samping dari metilprednisolon
4. Captopril digunakan untuk hipertensi
Action
1. Menanyakan kepada pasien keluhan yang dirasakan ( onset, durasi,frekuensi dan
keparahan )
2. Apabila obat diresep tidak sesuai dengan keluhan pasien, maka konsultasi ke dokter
KASUS 5
Anak CA 5 tahun laki-laki, 17 kg dengan keluhan sesak disertai bengi dengan intensitas 3
hari dalam seminggu dan mengalami gangguan tidur malam karena sesak 4x/bulan. Resep
dokter :
R/ Budesonide 100 mcg inh No I
S 2 dd 1 puff
R/ Albuterol inhaler PRN
S prn
ANALISIS RESEP
PROBLEM
1. Pasien masih berumur 5 tahun
2. Sesak disertai bengi dengan intensitas 3 hari dalam seminggu.
3. Sesak 4x / bulan.
Dari segi obat :
1 Dosis Albuterol tidak ditentukan dalam resep.
2 Obat yang diresepkan adalah golongan kortikosteroid.
ASSESMENT
1. Derajat asmanya termasuk persisten ringan
Siang hari 2 kali per minggu, tetapi 1 kali per hari. Malam hari 2 kali perbulan.
Serangan dapat mempengaruhi aktivitas.
2. Hindari/ kurangi pencetus alergen asma
3. Saat serangan asma instruksikan pasien untuk beristirahat dan segera gunakan obat
4
Terapi
untuk
persisten
ringan
dengan
menggunakan
kortikosteroid
atau
menggunakan Kromolin, Teofilin lepas lambat oral atau antileukotrin dan sebagai
terapi pelegah menggunakan Beta 2 agonis kerja singkat (Prn / jika dibutuhkan).
Budesonide
a Persyaratan Farmasetik
Bentuk sediaan
: inhaler
Kekuatan Sediaan
: 100 mcg/semprot
Stabilitas penyimpanan : dalam suhu kamar terkontrol 20-25oC (inhaler)
b Persyaratan Klinis
Indikasi : terapi profilaksis dan pemeliharaan asma
Dosis : 180 mcg 2 kali sehari, maksimal 360 mcg 2 kali sehari (<6 tahun,
DIH)
Efek samping : sakit kepala, mual, infeksi pernapasan, rinitis
Kontraindikasi : hipersensitivitas, asma episode akut, tidak untuk mengobati
bronkopasme akut
Interaksi Obat : amfoterisin b, antasida, agen antidiabetes, antifungi (turunan
azol), diuretic tiazid, dasatinib, inhibitor protease.
Albuterol
a Persyaratan Farmasetik
Bentuk sediaan : inhaler
Kekuatan Sediaan : 90 mcg/puff
Stabilitas penyimpanan : suhu 15-25oC
b Persyaratan Klinis
Indikasi : bronkodilator pada asma dan COPD, mencegah bronkopasme
Dosis
: anak-anak 4 tahun 1-2 puff setiap 4-6 jam atau saat dibutuhkan
(saat sesak)
Efek samping
takikardi
Kontraindikasi : hipersensitivitas albuterol, amin adrenergik
Interaksi Obat : Beta-blocker (propranolol), obat adrenergic, inhibitor
monoaminooksidase, atau antidepresan trisiklik
Sebutkan nama obat dan Cara penggunaan obat / inhaler (rute pemberian, dosis
pemberian)
Interaksi obat yang mungkin terjadi jika pasien menggunakan obat lain
Cek pemahaman pasien dengan menanyakan lebih lanjut agar pasien dapat mengulang
info kunci yang telah diberikan apoteker.
Kasus 6
Ibu K 55 tahun, mengambil resep dari dokter untuk bulan ini, sbb :
R/ Aspilet 80 mg No XXX
S 1 dd 1
R/ simvastatin 10 mg NO XXX
S001
R/ Captopril 12,5 mg No X
S 2 dd 1
R/ Allopurinol 100 mg No XXX
S 1 dd 1
Pengkajian Resep
a
Kesesuaian Farmasetik
1
Aspilet
Bentuk sediaan
Kekuatan sediaan
Stabilitas penyimpanan
: Tablet
: 80 mg/tablet
: suhu kamar (18-25C) (FI V, hal 775)
2
Simvastatin
Bentuk sediaan
Kekuatan sediaan
Stabilitas penyimpanan
: Tablet
: 10 mg/tablet
: suhu kamar (15-25C) (FI V, hal 775)
3
Captopril
Bentuk sediaan
Kekuatan sediaan
Stabilitas penyimpanan
: Tablet
: 12,5 mg/tablet
: suhu kamar (18-25C) (FI V, hal 775)
4
Allopurinol
Bentuk sediaan
Kekuatan sediaan
Stabilitas penyimpanan
b Kesesuaian Klinis
1 Aspilet
: Tablet
: 100 mg/tablet
: Ditempat sejuk (18-25C) (FI V, hal 775)
Indikasi
Dosis obat
:
Infark miokard : 80 mg/hari (Mims ed 15, hal 118).
dosis oral analgesik
: 325-650 mg setiap 4-6 jam maks 4 g/hari.
Dosis oral Antiinflamasi : 240-360 mg/hari dosis terbagi.
Stroke iskemik akut(oral): 150 325 mg sekali sehari.
Antiplatelet
: 50- 100 mg sekali sehari (DIH ed 17th).
Aturan Pakai
: Sesudah makan atau bersamaan dengan makanan.
Interaksi Obat
: ACE inhibitor, alkohol, antikoagulan (warfarin,
Simvastatin
Indikasi
: Menurunkan kolesterol dalam darah (dyslipidemia)
Dosis obat
:
Dosis awal 5-10 mg/hari dosis tunggal pada malam hari, dosis bisa 40 mg/hari
Captopril
Indikasi
jantung kongestif (CHF), infark miokard, nefropati diabetik (AHFS drug information
essentials, 2011).
Dosis obat
:
Hipertensi dosis awal PO 12,5 - 25 mg 2-3 kali sehari. Maks 150 mg 3 kali sehari.
CHF dosis awal PO 6,25 12,5 mg x kali sehari.
persisten.
Kontra Indikasi
4
Allopurinol
Indikasi
a
b
c
d
e
f
METODE PAM
1 PROBLEM
Terdapat interaksi antara Allopurinol + Aspilet memperburuk pirai dan menurunkan
khasiat dari obat allopurinol.
ACTION
Penggunaan aspilet dan allopurinol tidak boleh diberikan dalam waktu bersamaan.
Aspilet diberikan pada pagi hari dan allopurinol malam hari 2 jam sebelum minum
simvastatin.
Captopril dan allopurinol tidak boleh diberikan karena dapat meningkatkan potensi
hipersensitivitas dari allopurinol. Sehingga dilakukan modifikasi terapi mengganti
MONITORING
Monitoring tekanan darah pasien setelah 5 hari (setelah captopril habis).
Monitoring kadar LDL dan Lipid total.
Monitoring reaksi alergi, jika ada.
Pantau fungsi ginjal (Kreatinin).
Monitoring efek samping hipersensitivitas.
Monitoring kepatuhan pasien meminum obat.
Gaya hidup.