Anda di halaman 1dari 7

Array MATLAB

a. Array
Variabel-variabel yang telah dipelajari digunakan untuk mewakili satu nilai (satu data).
Dalam hal ini variabel yang hanya mewakili satu nilai ini dalam MATLAB disebut skalar.
Sedangkan variabel yang dapat mewakili beberapa nilai sekaligus dalam MATLAB
disebut array. Array (larik) dapat juga diartikan sebagai deretan nilai yang mempunyai tipe
data yang sama. Dalam matematika banyak kasus yang memerlukan data bertipe array. Untuk
menyatakan array dalam MATLAB sintaknya adalah :
Nama_array=[nilai1 nilai2 ... nilaiN]
Dalam sintak tersebut Nama_array mempunyai N buah nilai, yaitu nilai1, nilai2, nilai3, ...,
nilaiN. Antar nilai dipisahkan dengan spasi, serta N buah nilai tersebut diletakkan di dalam
kurung siku[ ].
Contoh :
A=[-15 -10 -5 0 1] %array A mempunyai 5 anggota
Bima=[1-2i -4 3+2i]

%array Bima mempunyai 3 anggota

b. Pengalamatan Array
Dalam matematika, untuk menyatakan nilai x yang kelima misalnya, ditulis dengan x 5.
Sedangkan dalam MATLAB, untuk menunjuk pada nilai dari anggota array tertentu ditulis
dengan sintak :
Nama_array(indeks)
Dalam sintak tersebut, indeks mempunyai tipe integer positip seperti 1, 2, 3, dst. Jadi untuk
menunjuk anggota kelima dan array x maka ditulis dengan x(5), untuk menunjuk anggota ke
10 dari array y ditulis dengan y(10).
Contoh :
>>x = [-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6]
x

=
-5

-4

>>x(5)
ans =
-1
>>y=2*x+3
y

-3

-2

-1

%anggota kelima dari x

-7

-5

13

15

>>y(10)

-3

-1

11

%anggota kesepuluh dari y

ans =
11
MATLAB juga memberikan fasilitas untuk menampilkan anggota array dalam range atau
interval tertentu dengan menggunakan tanda titik dua /colon (:). Untuk menampilkan anggota
array dalam range tertentu sintaknya :
Nama_array(indeks_awal : indeks_akhir)
Contoh :
>>x(2:7)

%menampilkan anggota ke 2 sampai ke 7 dar x

ans =
-4
>>y(6:11)

-3

-2

-1

%menampilkan anggota ke 6 sampai ke 11 dari y

ans =
3

11

13

MATLAB juga menyediakan fasilitas untuk memanggil anggota array dalam range tertentu
dengan indeks anggota array yang akan ditampilkan tidak harus urut naik satu persatu. Untuk
keperluan sintak yang digunakan :
Nama_array(indeks_awal : hitung : indeks_akhir)
Dalam sintak tersebut, hitung merupakan penghitung indeks berikutnya yang harus dituju
dengan jalan menambahkan indeks_sebelum + hitung = indeks_berikut. Dengan demikian
untuk indeks kedua berarti indeks_awal + hitung. Dalam hal ini hitung harus berupa bilangan
integer positip atau negatip.
Contoh :
>>x(2:7)

%menampilkan anggota ke 2 sampai ke 7 dar x

ans =
-4

-3

-2

-1

c. Mengkonstruksi Array
Untuk suatu array yang mempunyai nilai-nilai yang membentuk pola yang teratur, dapat
dikonstruksi dengan sintak :
Nama_array=(nilai_awal : hitung : nilai_akhir)
Dalam

sintak

tersebut nilai_awal menyatakan

nilai

awal

dari

array

dannilai_akhir menyatakan nilai akhir dari array. Sedangkan hitung menyatakan bilangan

(konstanta) yang harus dijumlahkan kepada nilai array sebelumnya untuk memberikan nilai
array berikutnya.
Cara lain untuk mengkonstruksi array menggunakan kata linspace dengan sintak :
Nama_array=linspace(nilai_awal,nilai_akhir,banyak anggota)
Tabel 1.2 Metode Konstruksi Array
No.
1.
2.

3.

Sintak
X = [x1 x2 x3 . . . xn]

Keterangan
Membuat array X yang mempunyai n anggota

X = (awal : akhir) atau

dengan nilai arraynya yaitu x1, x2, x3, . . . ,xn


Membuat array X yang dimulai dari nilai awal,

X = awal : akhir

naik satu persatu, sampai (berhenti sebelum) nilai

X = (awal : hitung : akhir)

akhir.
Membuat array X yang dimulai dari nilai awal,

Atau

naik (turun) sesuai hitung, sampai (berhenti

4.

X = awal : hitung : akhir


sebelum) nilai akhir.
X = linspace(awal, akhir, Membuat array X dimulai dari nilai awal sampai

5.

n)
nilai akhir, serta mempunyai n anggota.
X = logspace(awal, akhir, Membuat array X dimulai dari nilai 10awal sampai

6.

n)
X = [array1 . . . arrayN]

nilai 10akhir serta mempunyai n anggota


Membuat array X yang nilai-nilainya adalah
gabungan dari nilai-nilai array1, array2, . . . ,
arrayN

d. Operasi Skalar dengan Array


MATLAB menyediakan operasi hitung antara skalar dengan array. Operasi hitung yang dapat
dilakukan antara skalar dengan array adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, dan perpangkatan.
Tabel 1.3 operasi Skalar dengan Array
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Skalar=k, Array a=[a1 a2 a3 ... an]


Operasi
Simbo
Keterangan
Penjumlahan
Pengurangan I
Pengurangan II
Perkalian
Pembagian I
Pembagian II
Perpangkatan I
Perpangkatan II

l
k+a
k-a
a-k
k*a
k./a
a/k
a.^k
k.^a

[k+a1
[k-a1
[a1-k
[k*a1
[k/a1
[a1/k
[a1^k
[k^a1

k+a2 k+a3 ... k+an]


k-a2 k-a3 ... k-an]
a2-k a3-k ... an-k]
k*a2 k*a3 ... k*an]
k/a2 k/a3 ... k/an]
a2/k a3/k ... an/k]
a2^k a3^k ... an^k]
k^a2 k^a3 ... k^an]

Khusus untuk operasi pembagian I dan operasi perpangkatan dipakai juga simbol dot (.)
sebelum bagi dan pangkat.
Contoh :
>>k=5;
>>a=[-1 2 1 3];
>>k+a
ans =
4

Silahkan dicoba untuk operasi yang lainnya!


e. Operasi Array dengan Array
Operasi antara array juga dapat dilakukan sebagaimana operasi skalar dengan array. Dalam
hal ini operasi antar array meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan
juga perpangkatan.
Tabel 1.3 Operasi Array dengan Array
Array a = [a1 a2 a3 ... an] , array b = [b1 b2 b3 ... bn]
No Operasi
Simbol
Keterangan
1.
Penjumlahan a+b
[a1+ b1 a2+ b2 a3+ b3 ... an+ bn]
2.
Pengurangan a-b
[a1-b1 a2-b2 a3-b3 ... an-bn]
3.
Perkalian
a.*b
[a1* b1 a2 *b2 a3*b3 ... an* bn]
4.
Pembagian
a./b
[a1/b1 a2/ b2 a3/b3 ... an/bn]
5.
Perpangkatan a.^b
[a1^b1 a2^b2 a3^b3 ... an^bn]
Operasi antar array disebut juga operasi anggota dengan anggota array yang bersesuaian. Hal
ini berarti jika dua array yang dioperasikan banyaknya anggota tidak sama, operasi antar
array tidak bisa dilakukan.
Contoh :
>>p = [2 -1 3 1];
>>q = [1 5 0 -2];
>>p+q
ans =
3 4 3 -1
Silahkan dicoba untuk operasi yang lainnya!
f. Orientasi Array
selama ini array selalu ditampilkan secara horizontal. Hal ini dapat disebut sebagai vektor
baris. Dalam keperluan praktis, dapat saja array ditampilkan secara vertikal, yang dalam hal
ini disebut array kolom atau vektor kolom. Untuk membuat array kolom (vektor kolom)

digunakan tanda titik koma / semi colon (;) di antara nilai-nilai array. Dalam hal ini sintaknya
adalah :
Nama_array = [nilai1;nilai2;nilai3; ... ;nilaiN]
Contoh :
>>x=[-2; 3; 4; 5; 1]
x=
-2
3
4
5
1
Cara lain untuk membuat array kolom dengan jalan mencari tranpose dari array baris. Dalam
hal ini array baris dibuat atau dikonstruksi sesuai metode untuk mengkonstruksi array baris.
Kemudian dengan melakukan transpose () terhadap array baris akan didapatkan array kolom.
Contoh :
>>a=(-2:3:7)
a

=
-2

>> b=a
b

%array baris a
1

%array kolom b dari transpose array a

=
-2
1
4
7

Untuk array yang mempunyai nilai-nilai berupa bilangan kompleks di samping ada operator
tranpose (), juga dikenal operator dot-transpose (.). Jika array mempunyai nilai-nilai
bilangan kompleks , operator transpose () menghasilkan tranpose dari conjugate, artinya
bagian imaginer berubah tandanya pada hasil tranpose. Tetapi operator dot-transpose (.)
menghasilkan transpose seperti biasanya.
Dalam matematika, suatu matriks dapat dipandang sebagai susunan dari satu atau beberapa
vektor kolom. Dengan demikian untuk menyatakan matriks dalam MATLAB dapat dilakukan
dengan metode konstruksi array. Dalam hal ini koma atau spasi digunakan untuk memisahkan
anggota-anggota matriks pada baris yang sama, sedangkan titik koma (semi colon) digunakan

untuk memisahkan baris-baris matriks. Misalnya untuk menuliskan matriks dalam MATLAB
dapat dituliskan sebagaimana contoh di bawah ini :
>>B = [-1 0 3 5; 2 4 1 -3; 7 9 -8 6]
B=
-1

-3

-8

>>B = [-1,0,3,5 ; 2,4,1,-3; 7,9,-8,6]


B=
-1

-3

-8

Karena matriks juga merupakan susunan dari array-array, maka operasi antara skalar dengan
array (Tabel 1.2) dan juga operasi array dengan array (Tabel 1.3) juga berlaku.

Nama
NIM

:
:

Syifa Noor Azkia


H1A115070

Anda mungkin juga menyukai