Anda di halaman 1dari 271
Edisi Keempat JOSEPH A. EDMINISTER +MAHMOOD NAHVI Disertai 364 contoh soal lengkap dengan cara penyelesaian berikut penjelasannya Pembahasan lengkap mengenai prinsip-prinsip dasar rangkaian listrik Bab-bab baru tentang rangkaian op-amp bentuk gelombang dan sinyal, Spice dan PSpice Gunakan untuk kuliah: [7 Rangkaian Listrik [4 Dasar-dasar Rangkaian Listrik [4 Analisis Rangkaian Listrik [Mf Rangkaian dan Sistem Linear [ Teori Rangkaian SCHAUM’S OUTLINE OF Teori dan Soal-soal RANGKAIAN LISTRIK Edisi Keempat MAHMOOD NAHVI, Ph.D. Guru Besar Teknik Elektro California Polytechnic State University JOSEPH A. EDMINISTER Guru Besar Emeritus Teknik Elektro The University of Akron > PENERBIT ERLANGGA 1. H. Baping Raya No. 100 Cirecas, Jakarta 13740 hupviwwwerlangga.coid e-mail: editor@ erlangga.net (Anggota IKAPI) Schaum's Outlines Teori dan Socl-soal RANGKAIAN LISTRIK Edisi Keempat Mahmood Nahvi, Ph.D. Joseph Edminister Juul Asli: Schaum's Outlines of Theory and Problems of ELECTRIC CIRCUITS Fourth Edition, ISBN 0 - 07 - 139307 - 2 Mahmood Nabyi Joseph Edminister Copyright © 2003 by The McGraw-Hill Companies. Translation copyright © 2004 by Penerbit Erlangga. All rights reserved. Authorized translation from English language edition published by McGraw-Hill Hak terjemahan dalam bahasa Indonesia pada Penerbit Erlangge berdasarkan perjanjian resmi tanggal 12 Februari 2004 Allh Bahasa: Ir, Gunawan Prasetio Universitas Surabaya Wiwit Kastawan, ST, M Politeknik Negeri Bandung Editor Lemeda Simarmate Buku ini diset dan dilayout oleh Bagian Produksi Penerbit Erlangga dengan Power Macintosh GS (Times 10) Setting oleh: Tim Perti MIPA Dicetak PT Gelora Aksara Pratama M10 0 08 07% «87654321 Dilarang keras mengutip, menjiplak, memjotokopi, atau memperbanyak dalam bentuk spa pun, baik sebagian atau eseluruhan isi buku ini, seria memperjualbelitannya tanpa izin tertulis dari Penerbit Erlangga. © HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG <—a>—____ Daftar Isi 5.2 Umpan Balik dalam Rangkaian Penguat 45 5.3 Penguat Operasional 45 5.4 Analisis Rangkaian yang Mengandung Op-Amp ideal 47 5.5 Rangkaian Pembalik 48 5.6 Rangkaian Peajumtah 48 5.7. Rangkaian Nonpembalik 49 5.8_Pengikut Tegangan 50 5.9 Penguat Diferensial dan Penguat Selisih 50 5.10 Rangkaian yang Mengandung Beberapa Op-Amp 31 5.11 Rangkaian Integrator dan Diferensiator 2 5.12 Komputer Analog 4 5.13 Filter Low-Pass (Low-Pass Filter) 55 5.14 Komparator 55 BAB 6 Sinyal dan Bentuk Gelombang 66 6.) Pendahuluan 6G 6.2 _Fungsi Periodik 66 6.3 Fungs Sinusoidal 7 6.4. Pergeseran Waktu dan Pergeseran Fasa & 6.5. Kombinasi Fungsi Periodik cy 6.6 Nilai Rata-rata dan Nilai Efektif (rms) co) 6.7 Fungsi Nonperiodik 1 6.8 Fungsi Tangga Satan 7 6.9 Fungsi Impuls Satuan n 6.10 Fungsi Eksponensial B 6.11 Sinusoida Teredam 4 6.12 Sinyal Random 15 BAB 7 Rangkaian Orde-Pertama 83 7.1 Pendahuluan 83 7.2 Pelepasan Muatan Kapasitor di dalam Resistor 83 7.3. Menimbulkan Tegangan DC pada sebuah Kapasitor 4 7.4 Rangkaian RL Tanpa Sumber 85 7.5. Menimbulkan Arus DC dalam Induktor 85 7.6 _Meninjau Kembali Fungsi Eksponensial 86 7.7 Rangkaian RC dan RL Orde-Pertama Kompleks 87 78 Keadzan Tunak DC dalam Induktor dan Kapasitor 88 7.9 Transisi-transisi pada waktu Switching 89 7.10 Respons Rangkaian Orde-Pertama terhadap Pulsa 90 7.11 Respons Impuls dari Rangkaian RC dan RL 9 7.12 Ringkasan Respons Tanga dan Impuls dalam Rangkaian RC dan RL 92 7.13 Respons Rangkaian RC dan RL tethadap Eksitasi Eksponensial Dadakan 2 7.14 Respons Rangkaian RC dan RL terhaéap Eksitasi Sinusoidal Dadakan 93 7.15 Ringkasan Respors Paksa dalam Rangkaian Orde-Pertama 93 7.16 Rangkaian Aktif Orde-Pertama 3 BAB 8 Rangkaian Orde-Tinggi dan Frekuensi Kompleks 105 8.1, Pendahuluan 105 8.2 Rangkaian RLC Seri 105 8.3 Ranghaian RLC Paralel 107 8.4 Rangkaian Dua-Mata Jala 109 8.5 Frekuensi Kompleks 110 Daftar Isi ———_a»> 8.6 _Impedansi Umum (R, LC) dalam Domain-s 110 8.7, Fungsi Jaringan dan Plot Pole-Zero (Pole-Zero Plot) MT 8.8_Respons Paksa 113 8.9 Respons Natural 113 8.10 Menskala Magnitudo dan Frekuensi 14 8.11 Rangkaian Aktif Orde Tinggi mg BAB 9 Analisis Rangkaian Tunak Sinusoidal 126 9.1 Pendahuluan 126 9.2 Respons Elemen 126 9.3 Fasor 128 9.4 Impedansi dan Admitansi 129 9.5 Pembagian Tegangan dan Arus dalam Domain Frekuensi 130 9.6 Metode Arus Mata-Jala 131 9.7 Metode Tegangan Simpul 132 9.8 Teorema Thévenin dan Norton 133 9.9 Superposisi Sumber AC 133 BAB 10 Daya AC 145 10.1 Daya dalam Domain Waktu 145 10.2 Daya dalam Keadaan Tunak Sinusoidal 146 10.3 Daya Rata-rata atau Daya Real 147 10.4 Daya Reaktif 147 10.5. Ringkasan Daya AC dalam R, L, dan C 148 10.6 Pertukaran Energi antara sebuah Induktor dan sebuah Kapasitor 149 10.7 Daya Kompieks, Daya Semu, dan Segitiga Daya 150 10.8 Jaringan yang Terhubung Paralel 152 10.9 Perbaikan Faktor Daya 153 10.10 Transfer Daya Maksimum 154 10.11 Superposisi Daya Rata-rata 154 BAB 11 Rangkaian Berfasa Banyak 164 11.1 Pendabuluan 164 11.2 Sistem Dua Fasa 164 11.3 Sistem Tiga Fasa 165 11.4 Sistem Bintang dan Delta 165 11.5 Fasor Tegangan 166 11.6 Beban Hubungan Delta Seimbang 166 11.7 Beban Hubungan-Bintang, Empst-Kawat yang Seimbang 167 11.8 Ekuivalensi Hubungan Bintang dan Delta 168 11.9 Rangkaian Saluran-Tunggal Ekuivalen untuk Beban Tiga Fasa Seimbang 168 11.10 Beban Hubungan Delta Tak Seimbang 169 11.11 Beban Hubungan Bintang Tak Seimbang 170 11.12 Daya Tiga Fasa im 11.13 Pengukuran Daya dn Metode Dua Buah Wattmeter 172 BAB 12 Respons Frekuensi, Rangkatan Filter, dan Resonanst 182 12.1 Respons Frekuensi 182 12.2. Rangkaian High-Pass dan Low-Pass 183 12.3 Frekuensi Setengah-Daya 185 > Daftar Isi 124 Rangkaian Dua Elemen, Dua Gerbang Tergeneralisasi 185 12.5. Respons Frekuensi dan Fungsi-fungsi Rangkaian 186 12.6 Respons Frekuensi dari Lokasi Pole-Zero 187 12.7 Filter Ideal dan Filter Praktis 188 12.8 Filter Pasif dan Filter Al 188 12.9 Filter Bandpass dan Resonansi 189 12.10 Frekuensi Natural dan Rasio Redaman 190 12.11 Rangkaian RLC Seri: Resonansi Seri 190 12.12 Faktor Kualitas 191 12.13 Rangkaian ALC Paralel; Resonansi Paralel 192 12.14 Rangkaian LC Paralel Sederhana 193 12.15 Konversi Seri-Paralel 193 12.16 Diagram Lokus 194 12.17 Penskalzan Respons Frekuensi Rangkaian Filter 196 BAB 13 Rangkaian Dua Gerbang 208 13.1 Terminal dan Gerbang 208 13.2 Parameter-Z, 208 13.3 Rangkaian T-Ekuivalen dari Rangkaian Resiprokal 209 13.4 Parameter-¥ 210 13.5 Rangkaian Pi-Ekuivalen dari Rangkaian Resiprokal 2u1 Aplikasi Karakteristik Terminal 2 Konversi antara Parameter-Z dan Parameter-Y 212 Parameter-h 213 Parameter-g 213 Parameter Transmisi 214 Interkoneksi Rangkaian Dua Gerbang 214 Pemilihan Tipe Parameter 215 Rangkuman Parameter-parameter Terminal dan Konversinya 216 BAB 14 Induktansi Mutual dan Transformator 225 14.1 Induktansi Mutual 225 14.2. Koefisien Gandengan Magnetik 226 143 Analisis Koil Tergandeng 207 144° Aturan Dot 228 145 Energi pada Scpasang Koil yang Bergandengan 228 146 Rangkaian Ekuivalen Gandengan Konduktif 229 14.7 Transformator Linear 229 148 Transformator Ideal 1 149° Autotransformator 232 14.10 Impedansi Pantul 233 BAB 15 Analisis Rangkaian dengan Program Spice dan PSpice 243 15.1 Spice dan PSpice 243 15.2. Deskripsi Rangkaian 243 153 Menelaah File Sumber Spice 244 Pemnyataan Data dan Analisis DC 244 Pernyataan Kendali dan Keluaran dalam Analisis DC 247 Ekuivalen Thévenin 248 Rangkaian Op-Amp 249 Sinyal AC Keadaan Tunak dan Respons Frekuensi 251 Induktansi Mutual dan Transformator 251 Daftar Isi 15.10 Pemodelan Divais dengan Parameter yang Bervariasi 15.11 Respons Waktu dan Analisis Transien 15.12 Penspesifikasian untuk Jenis-jenis Sumber yang Lain 15.13. Rangkuman BAB 16 Metode Transformasi Laplace 16.1 Pendahuluan 16.2 Transformasi Laplace 16.3 Beberapa Contoh Transformasi Laplace 164 Konvergensi Integral 16.5 Teorema Nilai Awal dan Nilai Akhir 166 Ekspansi Pecahan Parsial 16.7 Rangkaian dalam Domain-s 168 Fungsi Rangkaian dan Transformasi Laplace BAB 17 Analisis Gelombang dengan Metode Fourier 17.1 Pendahuluan 17.2. Deret Fourier Trigonometrik 173 Deret Fourier Eksponensial 174 Kesimetrian Gelombang 175 Spektrum Garis 17 Sintesis Gelombang 177 Nilai Efektif dan Daya 178 Aplikasi dalam Analisis Rangkaian 179. Transformasi Fourier Gelombang Non-Periodik 17.10 Sifat-sifat Transformasi Fourier 17.11 Spektrum Kontinu ‘APENDIKS A Sistem Bilangan Kompleks Al Bilangan Kompleks A2_— Bidung Kompleks A3 Operator Vektor j A4 — Representasi Lain Bilangan Kompleks AS Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Kompleks A6 — Perkalian Bilangan Kompleks AT Pembagian Bilangan Kompleks A8 — Konjugat Bilangan Kompleks 253 254 255 258 270 270 270 21 212 273 213 215 216 287 287 287 289 290 292 292 293 294, 295 297 298 312 312 312 313 313 313 313 314 314 APENDIKS B Matriks dan Determinan Matriks i Bi maan Simul ks st B2__Jenis-jenis Matriks 316 83 Aritmetika Matriks 317 B4 —_Determinan Matriks Bujarsangkar 319 BS Nilai Eigen dari Matriks Bujursangkar 321 322 INDEKS. image not available n PENDAHULUAN (BAB 1 CONTOH 1.1. Pada gerak lurus sederhana suatu massa 10 kg diberi percepatan konstan 2,0 m/s?, (a) Carilah gaya F yang bekerja. (4) Jika benda dalam keadaan diam pada ' = 0, x = 0, cari possi, energi kinetik, dan daya untuk # = 4s, ma = (10 kg\(2.0 mist) = 20.0 kg - mis P= 402.0 mi 45)" 1.3. MUATAN DAN ARUS LISTRIK Satuan arus, ampere (A), didefinisikan sebagai arus konsian dalam dua konduktor paralel yang panjangnya tak berhingga dan penampangnya sangat kecil, berjarak pisah 1 meter dalam vakum, yang menghasilkan gaya di antara konduktor-konduktor itu sebesar 2,0 x 10” newton per meter. Namun, sebuah konsep yang lebih berguna adalah bahwa arus terjadi karena ‘muatan-muatan yang bergerak, dan 1 ampere ekvivalen dengan jumlah muatan 1 coulomb yang bergerak melewati permukaan yang tetap selama ) 1 sekon, Jadi, dalam fungsi variabel waktu, (A) = dgfdr (Cis). Satuan Gambar 1-1 muatan yang diturunkan, coulomb (C), adalah ekuivalen dengan satu ampere-sekon, Muatan-muatan yang bergerak dapat positif atau negatif. fon positif, yang bergerak ke kiri dalam suatu cairan atau plasma, ditunjukkan pada Gambar 1-I(a), menghasilkan arus i, yang juga berarah ke kisi. Jika jon-ion melewati bidang permukaan $ dengan laju satu coulomb per sekon, maka arus yang dihasilkan adalah 1 ampere. Ion-ion negatif yang bergerak ke kanan, ditunjukkan pada Gambar 1-1(b), juga menghasilkan anus yang berarah ke kiti Yang lebih penting dalam analisis rangksian listrik adalah arus dalam Konduktor metalik yang ada selama ‘geraken elektron-elektron yang berada di kulit paling luar struktur atom. Dalam tembaga, misalnya, satu elektron pada kulit paling luar hanya terikat secara lemah ke inti di pusat dan bergerak secara bebas dari satu atom ke atom berikutnya dalam struktur kristal, Pada temperatur normal terdapat suatu gerakan acak yang tetap dari elektron- elektron ini. Suatu gambaran yang cukup tepat tentang konduksi dalam sebuah konduktor tembaga adalah bahwa hampir 8,5 x 10° elektron Konduksi per meter kubik bebas berpindah. Muatan elektron adalah ~¢ = —1,602 x 10" C, sehingga untuk arus sebesar satu ampere hampir 6,24 x 10'* elektron per sekon harus melewati suatu penampang tertentu dari konduktor. CONTOH 1.2. Sebuah konduktor mempunyai arus tetap sebesar lima ampere. Berapa elektion yang melewati suatu titik tetap pada konduktor dalam satu menit? 5 A = (5 Cis)(60 s/menit ___ 300 C/menit 1,602 x 10° Clelektron 300 C/menit = 187 10 elektron/menit 1.4 POTENSIAL LISTRIK Sebuah muatan listrik mengalami gaya dalam sebuah medan % [ar]EP = meh listik yang apabila tidak dilawan akan mempercepat patel mengandung muatan itu. Yang menarik di sini adalah usaha yang dilakukan untuk memindahkan muatan ity. melawan medan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1-2(a). Jadi, jika 7 joule usaha dibutuhkan untuk memindahkan muatan | 2 Qusebesar 7 coulomb dari posisi 0 ke posisi 1, maka posisi 1 berada pada potensial sebesar J volt terhadap posisi 0; 1 V = 1 YC, Potensial listrik ini mampu melakukan usaha tepat seperti massa pada Gambar 1-2(b), yang diangkat F VW777777777 ~—cwelawan gaya gravitasi g ke ketinggian h di atas tanch. @ ® Energi potensial mgh menyatakan suatu Kemampuan untuk melakukan usaha bila massa m dilepas. Ketika massa jatuh ‘massa ini dipercepat dan energi potensial ini diubah menjadi energi kinetik. Gambar 1-2 image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available 4 KONSEP-KONSEP RANGKAIAN [BAB 2} Soal-soal Tambahan 2.14 Sebuah resistor mempunyai tegangan sebesar V = 1,5 mV, Tentukan anus jika daya yang discrap adalah (a) 27,75 nW dan (8) 1.20 wW. Jb, 18,5 HA: 0,8 mA 2.18. Sebuah resistansi 5,0 @ mempunyai arus i = 5,0 x 10°r (A) dalam interval 0 2 ¢2 2 ms, Carilah daya sesaat dan daya ratarrata, Jw. 125,0° (W), 167.0 (W) 246 Arus { masuk ke elemen rangkaian yang digeneralisir pada ierminal positif dan tegangen pada elemen adalah 3,91 V. Jika daya yang diserap adalah ~25,0 mW, hitunglah arusnya, —_ Jwb. -6,4 mA 2.17 Tentukan elemen rangkaian tunggal di msna arus dan tegangan dalam interval 0 > 10° 12 x diberikan oleh i = (mA) dan v = 5,0.cos 10° (mV). Jwb. induktansi sebesar 2,5 mH 0 sin 10° 2.18, induktansi sebesar 4,0 mH mempunyai tegangan v= 2,0e""* (V), Hitunglah energi tersimpan maksimum, Pada arus adalah nol. Jw, 0,5 mW 2.19 Kapasitansi sebesar 2,0 AF dengan muatan awal Qo dihubungkan ke dalam rangkaian seri yang mengandung sebuah resistansi 10,0 Q. Carilah Q, jika energi yang didisipssi dalam resistansi adalah 3,6 mJ. Jwb. 120,0 uC 2.20. Tika diketahui bahwa sebuah kapasitansi C fared mempunyai arus i= (V,/R)e-*®® (A), tunjukkan bahwa energi maksimam yang disimpan adalah 4 CY2. Asumsikan muatan awal adalah nol. 221 Anus setelah 1 = 0 dalam sebuah elemen rangkaian tunggal ditunjukkan pada Gambar 2-20. Cari tegangan pada elemen saat 1 = 65 Us, jika elemen adalah (a) 10 KO. (b) 15 mH, (6) 0.3 nF dengan 0 Jwb, (a) 25 Vi (b) -75 V: (©) 81,3 V 222 Kapasitor 20.0 uF dalam rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 2-21 mempunyai tegangan untuk 1 > 0 sebesar v= 100.0 eV), Dapatkan fungsi energi yang menyertai pelepasan muatan pada kapasitor dan bandingkan energi ‘otal terhadap energi yang diserap oleh resistor 750. Jwh, 0,10 (1 ~ 8) ()y ima 20 uP 1 AG , S700 Gambar 2-20 Gambar 2-21 so aN | + t x ts 5», Yas v i Gambar 2-22 Gambar 2-23 2.23 Carilah arus i dalam rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 2-22, jika kontrol Up dari sumber tegangen dependen mempunyai nilai (a) 4V, (6) SV, (€) OV Jb @) 1A; (OA; (OSA 2.24 Dalam rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 2-23, cari ars, i, jika diketahui (a) i, = 2 A, i, = 0: (6) i AV()i,= i= 0A. — Jub. (a) OA: (B) ILA; (2) 9A 2.25 Sebuah kapasitor 1 }LF dengan muatan awal sebesar 10 C dihubungkan ke sebuah resistor & pada = 0. Asumsikan arus pelepasan selama 0'< f< 1 ms adalah Konstan. Taksiriah penurunan tegangan kapasitor pada = I-ms untuk (a) R= 1 MQ (b) R = 100 4; (c) RK = 10 4. Petunjuk: Hitung rugi muatan selama periode 1 ms. Jb. (a) 01 Vs () IVE (©) 10.V AAG image not available image not available image not available 18 HUKUM-HUKUM RANGKAIAN [BAB 3} CONTOH 3.2, Tuliskan persamaan KCL untuk simpul utama yang ditunjukkan =~ = pada Gambar 3-2. sy ih thi fs=0 he ht heQeitis JD 3.4 ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN SERT ° Gambar 3-2 Tiga elemen rangkaian pasif yang terhubung seri seperti ditunjukken pada Gambar 3-3 mempunyai arus i yang sama. Tegangan pada elemen-elemen adalah v,, U,, dan v,, Tegangan total vadalah jumlan masing-masing tegangan: v= v, + V+ Uy. Jika elemen-elemen tersebut adalah resistor. + -+ - iH v= GR, + iR, + iR, yO i(R, + Ry + Ry) Re i mana sebuah resistansi ekuivalen tunggal Ry, menggantikan ketiga resi Hubungan yang sama antara i dan v akan tetap ada, Untuk’ berapa pun banyaknya resistor dalam hubungan seri, kita memiliki Ri+ Rt Jika ketiga elemen pasif tersebut adalah induktansi, R a di di di Ba ge, a rth +h +h) S di ole Untuk berapa pun banyaknya induktansi yang terhubung seri, kita dapatkan Ly = L, + Ly + Jika ketiga elemen rangkaian tersebut adslah kapasitansi, dengan mengasumsikan muatan awal nol sehingga konstanta integrasinya adalah nol, Kapasitansi ekuivalen dari beberapa kapasitansi yang terhubung seri adalah Cy = U/C, + UIC, ++ CONTOH 3.3. Resistansi ekuivalen dari tiga resistor terhubung seri adalah 7500 Q Dua di antaranya memiliki resistansi sebesar 40,0 dan 410,0 2. Berapa ohm resistansi dari resistor yang ketiga? Ray = B+ Rt Ry 750.0 = 40,0+4100+R, dan CONTOH 3.4. Dus bush kepasitor, C, = 2,0 uF dan C, Lakukan yang sama untuk C, = 10,0 pF, 10,0 HF, dihubangkan secara seri. Carilah kapasitansi ekuivalennya. 67 WF Sika C, = 10.0 pF. = _ (20x10 100 x 10 cE 200x110" 20 x10 + 100 x10 image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available 30 METODE-METODE ANALISIS (pa 4) Femi = St est Pembaca dapst melihat behwa satuan dari Ay/A,, adalah Q. et" Jaringan pasif Keberadaan sumber tegangan pada rangkaian pasif menghasilkan tegangan pada semua simpul jaringan, Sebuah resistor eksternal yang dihubungkan di antara dua simpul akan menarik arus dari rangkaian dan biasanya akan mereduksi tegangan antara simpul-simpul tersebut. Inj akibat adanya tegangan pada resistansi keluaran (lihat juga Thévenin). Resistansi keluaran ini diperoleh dengan cara membagi tegangan rangkaian-terbuka dengan arus yang dihubungsingkatkan pada simpul ae Jaringan pasif tujuan. Anus yang dihubungsingkatkan dibahas pada Subbab 4.6. % 46 RESISTANSI TRANSFER Adanya tegangan penggerak pada salah satu bagian jaringan akan Gambar 4.7 ‘menimbulkan arus pada semua cabang jaringan, Sebagai contoh, adanya sumber tegangan pada rangkaian pasif akan menghasilkan arus keluaran di bagian rangkaian itu di mana terdapat resistansi beban, Dalam kasus semacam ini, rangkaian itu mempunyai resistansi transfer keseluruhan. Perhatikan rangkaian pasif pada Gambar 4-7, di mana sumber tegangan telah dinyatakan sebagai V, dan anus keluaran sebagai 1, Persamaan arus mata jala untuk /, hanya mengandung satu suku, yaitu suku yang dihasilkan dari V, pada determinan pembilang. }-- soru(Se) soe. Ar Resistansi transfer jaringannya adalah rasio V, terhadsp 1, R, = Ae ania os = Karena matriks resistansinya simetrik, A,, = A,,, sehingga R, R, raster = Raster or Ini adalah salch satu sifat penting jaringan linear: Jika suatu tegangan pada mata jala r menghasilkan arus pada mata Jala s, maka tegangan yang sama pada mata jala s akan menghasilkan arus yang sama pada mata jala r. Sekarang, pechatikan situasi yang lebih umum, yaitu suatu jaringan n mata jala yang meagandung sejumlah sumber tezangan. Arus pada mata jala k dapat dihitung dari resistansi input dan resistansi transfer [lihat persamaan (2), (8) dan (9) dari Contoh 4.4]: —_M_ he, Vin © Reaasterak Reansfe.(k-pk— Rigpae — Reranser. (tet Resaster. sk Mo Mea Secara matematis tidak ada yang baru di sini, tetapi dengan bentuk persamaan arus seperti ini prinsip superposisi terlihat sangat jelas, yaitu bagaimana resistansi mengontrol pengaruh sumber tezangan pada arus mata jala. Sumber ‘yang jauh dari mata jala k akan mempunyai resistansi transfer yang tinggi techadap mata jala itu sehingga akan memberikan kontribusi sangat kecil pada J,. Sumber V,, dan sumber-sumber lain dalam mata jala-mata jala yang berdampingan dengan mata jala k, akan menyediakan bagian terbesar dari /,. 47 REDUKSI JARINGAN Metode tezangan simpul dan metode anus mata jala adalah metode utama dalam analisis rangkaian. Namun, resistansi ekuivalen dari cabang seri dan cabang paralel (Subbab 3.4 dan 3.5), dipadukan dengan aturan pembagian arus dan tegangan, menyediakan satu metode lain untuk menganalisis jaringan. Metode ini membosankan dan biasanya mengharuskan kita menggambar beberapa rangkaian tambahan, Walaupun demikizn, dengan proses ini kita dapat image not available image not available image not available 34 METODE.METODE ANALISIS [BAB 4] vt Oe ReR, *)y R Sh &, dengan demikian daya yang diserap oleh beban adalah = 2 » << Gambar 4-15 Terlibat bahwa P,, mencapai nilai maksimumnya, V7/4R’, bila Ry Rg ! = RY, sehingga daya di R’ adalah juga V7/4R’. Akibatnys, bila daya 7 yang ditransfer adalah daya maksimum, efisieasinya akan SO persen. ' ‘Terlibat bahwa kondisi untuk memperoleh transfer daya maksimum 2 ; ke beban tidak sama dengan kondisi untuk daya maksimum yang Y’(~ P cC> & diberikan oleh sumber. Yang terakhir ini terjadi bila R, = 0, di mana 1 daya ke beban adalah nol (nilai minimum), ' ______» Gambar 4-16 Soal-soal dengan Penyelesaian 4.1 Gunakan arus cabang dalam jariagan yang ditanjukkan pada Gambor 4-17 7a tntuk mendapatkan arus yang dipasck oleh sumber 60 V. KVL dan KCL menghasilkan: | | | 1,02) = 16) uo, 11) = 102) ap na 26a Ena 60 = (7) + 4412) uD he heheh, a3) Dengan mensubstiist (10) dan (11) ke (13). " Gambar 4.17 1, +Ih+h Selanjutnya substitusi (14) ke (/2) 60 = 107) + 4412) = 101, atau 4, 4h, us 42 Pecahkan Soal 4.1 dengan metode arus mata jala Dengan menggunakan KVL pada tiap mata jala ihat Gambar 4-18) diperoleh 12.0, 6a 4 | zna © = 11+ 120-1) L— |] =) 0 = 121, =) + 6,-4) Gambar 4-18 © = 1005-4) + 12 Dengan menyusun ulang suku-suku dan menuliskan persamaan-persamaan dalam bentuk matriks, 197, = 124, =60 19 12 o][n] [oo “121, + 181, - 64,=0 atau -12 18 6]/f,|=| 0 - 6, +181,=0 0 6 Bis} Lo. Dengan menggunakan aturan Cramer didapatkan /,, 19-12 ol 12 18 6 = 17280 + 2880= 6A 0 61 joo -12 0) 0 18 6+ 0 6 18 image not available image not available image not available 38 METODE-METODE ANALISIS [BAB 4) 10 @ oa 10.2 ® 102 wa wa a bi 1 sag [4 ‘sal (a ‘al wine 4s dod (4 od (a sag ne an vole L $ ; Gambar 4-26 Gambar 4-27 109 0a 0a _ al @ ‘ a G len $ Gambar 428 Gambar 429 4.13 Dapatkan ekuivalen Thévenin untuk rangkaian pada Gambar 4-26 di kiri terminal ab. ‘Arus rangkaian hubungan singkat /.. didapatkan dari rangkaian tiga-mata jala yang ditunjukkan pada Gambar 4-27 Rese] An 150. ‘Tegangan rangkcian-terbuka V,, adalah tegangan pada resistor 5 Q yang ditunjukkan pada Gambar 4.28, 15-5 OVf4] [Vat 30 -s\[,/-| "0 o-s alle] | o tym amt = Yamin (4) 5125 205 Jad, suber Thevenin V'= V,. © 1(5) = V/A dan Yas, = 10 q Ca Rangkaian ckuivalen Thévenin ditunjukkan pada Gambar 4-29, Dengan R, dihubungkan ke terminal ab, arus keluaran adalah Veus/tl __ Vy, venues (A) (50/41) +R, AR, + 150 sesuiii dengan Soal 4.12. 4.14 Gunakan superposisi untuk mendapatkan amas / dari tap sumber tegangan dalam rangkaian pads Gambar 4-30. ‘Anus loop dipilih sedemikian rupa sehingga setiap sumber hanya mengandung satu arus [en Tall) [oe0) Dai sumber 460 V, image not available image not available image not available 42 METODE-METODE ANALISIS [BAB 4] sv 2 t my 42 é wo on wo : ; na Be 3x0 703, sev 0) vay oa MY : Ot ud an 20 Gambar 446 Gambar 47 A, 20 4. 1a 20 ob di avt 20 ev 19 1a ‘Comber 49 Gambar 450 Simpul A: 5V, — Jwb.| Simpul Bs Vy + 6Vy ~ dari sini V, = 17, Vy = 9, Ve-= 12,33 semuanya dalam V SimpulC: -V, 437 Pada rangkaian Gambar 4-48 perhatikan bahwa arus yang lewat resistor 3-0 adalah 3 A yang menyebabkan V, = 9 V. Gunakan KVL di sekeliling mata jala di bagian atas rangkaian untuk mendapatkan aris J yang keluar dari sumber tegangan, kemudian cari V, dan Ve. Jb. 1= 1B A: Vy = 17 V: Vo=37B V 438. Superposisi. Dalam rangkaian pada Gambar 4-48 cari kontribusi tiap sumber pad V,, V», Vc. dan tunjukkan bahwa bila dijumlahkan mereka mencepai aila-nita Kontribusi sumber tegangan: Kontribusi sumber arus 1 A. 6 Jwb.— Kontribusi sumber ars 2A: V,=8 {semua dalam V) Kontribusi semua sumber: Vj, = 1 439. Dalam rangksian pada Gambar 4-48 hilangkan sumber arus 2 A kemudian cari tegangen V,, antara mpul-simpul hubang terbuka C dan D. Jwh, V,, = 3.V 4.40 Gunskan nilai-nilai Ve dan V,. yang diperoleh dari Soal 4.36 dan 4.39 untuk mendapatkan ekuivalen Thévenin dari rangkaian pada Gambar 4-48 Yang dilihat dari sumber arus 2A. Jub. Vp, =3 V; Ry, = 14/3 Q 441 Di rangkaian pada Gambar 4-48 pindahkan sumber arus 2 A dan atur kedua sumber lain menjadi nol, dengan mereduksi rangkaian menjadi rangkaian resisif bebas-sumber. Cari R, rsistansi ckuivalen yong terlihat dari terminal CD, dan perhatikan bahwa jawabnya adslah sama dengan resistansi Thévenin yang diperoleh di Soal 4.40. Jb. R= 14/3 442 Cari ekuivaten Thévenin dari rangkaian pada Gambar 4-49 dilihat dari terminal AB. Jwb. Vp, = 12 V; Ry, = 17 0 443. Metode Arus Loop. Dalam rangkaian pada Gambar 4-50 tuliskan tiga persamaan loop dengan menggunakan J, I>, dan J, Selanjutnya cavlah arus-arus itu Loop 4 +2 +4; wh, Loop 2: 2 +5h—h=2 Dari sini J, = 32/51, fy = 9151, f, = 7/51 semua dalam A Loop -f, +2/, +2, =0 444 Superposisi. Dalam rangkaian pada Gambar 4-50 carilah kontribusi tiap sumber pada /,,/,, fy dan tunjukkan bahwa bila dijumlahkan nilainya mencapai nilai yang ditemukan pada Soal 4.43. image not available image not available image not available 46 PENGUAT DAN RANGKAIAN PENGUAT OPERASIONAL, [BAB 5] +. (pasokan posi) (mnasukan pembalihy », (keluaran) (asukan nonpembalik) v* V,<(pasohan nega) LZ. cramh bersama) Gambar 5-6 AQ =v) 10 Gambar 5-8 Gambar £9 ke pasokan daya de (+ V,, dan -V.,). Acuan umum (titik referensi) dari masukan, keluaran, dan pasokan daya berada di luar op-amp dan dinamakan tanah (ground) (Gambar 5-6). ‘Tegangan keluaran v, tergantung pada v, = v'— v’. Dengan mengabaikan efek kapasitif, fungsi transfer adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5-7. Dalam jangkauan linear, v, = Av,. Gain loop terbuka A biasanya sangat tinggi. v, jenuh pada ckstrim +V,, dan -V,, bila masukan vy melampaui jangkauan linear !v,! > V,/A. ‘Gambar 5-8 menunjukkan model sebvah op-amp dalam jangkauan linear yang dihilangkan hubungan pasokan dayanya untuk lebih memudahkan. Dalam praktiknya, R, sangat besar, R, kecil, dan A berkisar dari 10° sampai beberapa juta. Model pada Gambar 5-8 adalah valid sepanjang keluaran tetap berada antara +V,. dan ~V.,. Vi. biasanya bernilai dari S sampai 18 V. GONTOH 5.5 Dalam op-amp pada Gambar 58, ¥,,=15 V,A = 10%, dan v= CCarilah batas atas besarnya v* untuk operasi ul =N0%v't < 1s V n't < 15 x 108 V = 150 kV CONTOH 5.6 Dalam op-amp pada Gambar 5-8, V,, = 5 V, A= 105, = 0 dan v* = 100 sin 2 xr (41V). Cari dan sketsalah, keluaran loop terbuka v, Masukan ke op-amp adalah v, = v" — U" = (100 sin 221/10 (V). Bila op-amp beroperasi dalam jangkauan linear, 10° v, = 10 sin 2 F(V). Keluaran barus tetap berada antara +5 V dan -5 V (Gambar 5-9), Keadaan jenuh mulai ketika v, = 10 sin 2 zt mencapai level 5 V. Ini terjadi pada f = 1/12 s. Op-amp Keluar dari keadaan jenuh 5 V pada r = 5/12. Dengan ‘cra serupa, op-amp berada dalam keadaan jenuh -3 V dari r= 7/12 sampai 11/12 s. Satu siklis penuh Keluaran, yang diberikan dalam volt, dari t= 0 sampai 1 s adalah a= 5 wid 0, dengan u(0) = 1 V. Dengan mengikuti langkah-langkah yang digunakan pada Contoh $.20, dibuatlah rangkaian peda Gambar 5-29 dengan RC = 1s. Kondisi awal dimasuki bila sakelar dibuka pada r = 0. Diperolen solusi u(®) = e", t > 0, pada keluaran op-amp. Gambar 5-28 Gambar 5-29 image not available image not available image not available 58 PENGUAT DAN RANGKAIAN PENGUAT OPERASIONAL [BAB 5] 56 Hivunglah tegangan keluaran sebuah op-amp dengan A = 10° dan ¥., = 10 V untuk u°= 0 dan v= sin (V). Lath Gambar 5-7 dan 58. Karena gain yang tinggi, keadaan jonuh terjadi secara cepat pada los = 10ins=10V aw ty = 104'V Kita dapet mengabaikan interval linear dan menuliskan {ng Vo w>0 -10V <0 jin ¢ (V), Satu siklus kelvaran diberikan oleh HOV Ocrer we [tow ee ede dengan v, Untuk 1, yang lebih eksak, kita gunakan karakteristik transfer dari op-amp pada Gambar 5-7 I-10. v< -104V v, Wy, -0* WAV Keadaan jenut dimulai pada |v,! = ‘in = 10“ V, Karena ini merupakan jangkauan yang sangat Kecil, maka kita dapat mengganti sin ¢ dengan r. Keluaran v, selanjutnya diberikan oleh lt lov jika uh < Pengubahan sakelar tesji bi satu siklus v, diberikan oleh Wid Be 0 untuk 7, <¢ 0 v= Yo dengan sin or <0. ay Dari 1), Vonacata = ¢ J Yasin oF dt [eos wi) {? = V,Je 6) dan dari (12), Viewer = V2 sin? or dr = Lf" v2 ~ cos = Vy Vague = E [visit or ar= [1° vz0 co 200 dr = V6 sehingga Vesesit = Vol > @ CONTOH 6.11 Cari Vega da Vague dA Fungsi periodik V(2) di mana, untuk satu periode 7, VY, unk O 0. Bandingkan dengan (i), iat rataata() pada Gaba 66, untuk periode § ms setelah 1 > 0 (a Pala t= 3 ms =| i() de = 10510) 1 oa sooo l Ini adalah akitat dari pemuatan/pengisian oleh i(t) selama tiap interval $ rms, Tiap 5 ms, jumiah di atas ditambahkan ke tegangan kapasiter. Dengan demikian, pada ¢ = Sk ms, v= 8k (¥), hima (®) Dengan arus konstan /,., tegangan kapasitor vy, pada r = Sk ms adalah ore fh de dXSE I) = SHAE >$—+t—tad 2 Karena Ui. = ye pada $k ms, kits mendapatkan WOXSHU,) = 8k ata = BKMSK x 109) = 1,6 x 107 A= 16 mA Perhatikan bahwa /,, = (i(0) pada Gambar 6-6 untuk tiap periode sebesar 5 ms pada ¢ > 0. Gambar 6-6 image not available image not available image not available 4 SINYAL DAN BENTUK GELOMBANG BAB 6] (@)Laju perubahan sustu fungsi sama dengan turunan dari fungsi itu, yang, untuk fungsi eksponensial pada soal ini diberikan leh Besta de (Dengan menggunakan basil (a) kita memperoleh 2D 2 oaet = ty ra av au Nie a0 + ay ta, SE = (ay tas + as" = Ho 65) dengan Hea tas tt ast 66) Menentukan dan Memplot /(1) = Ae" + B Kita sering menemukan fungsi fi) = Ae +B Fungs’ ini ditentukan secara lengkap lewat tiga bilangan A, B, dan a yang didefinisikan sebagai G7 Be=nilai akhir a A= nillai awal — nilai akhir invers dari konstanta waktu atau, dalam bentuk lain, Nilai awal (0) = A + B Nilai akhir f(@) =B — Konstanta waktu = La CONTOH 6.22 Carilah sebuah fungsi v(0) yang meluruh secara eksponensial dari SV pada r= 0 sampai 1 V pada 1= oe dengan Konstanta waktu sebesar 3 s. Buatlah plot dari v(2) dengan menggunakan teknik pada Contoh 6.20. Dari 97) kita mempunyai u(7) = Ae" +B, Sekurang U(O)= 4 +B = 5, v=) = B= 1,A = 4, dan t= 3, Jad ali e? Fasil di aay ini dapat digeneralsr dalam beatok beri 24) Gila aval — nied airy + Gill bie) « Plomnya ditunjukkan pada Gambar 6-13 PA CONTOH 6.23 ‘Tesmean 9 = Ve oO, nung ke scan 403602 17 _— Kapasioe. Carla anus i dalam kapastor. Busi sets v dan untuk ——— Voz 10 VC =I pF dan T= I ms. ee Dengan menggunakan i= € dulde rs Gi x . Gambar 613 nuk ¢<0, v= Meet dan i = ye vntuk 1>0, v= Ve" dan i= 0 1008 G1) dengan fy = Chyt. Untuk Vp= 10 V, C= | uF, dan t= 10"'s, kita mempunysi fp = 10 mA. Grafik p dan grafik ditunjukkan masing-masing pada Gambar 6-14) dan ()- 6.11 SINUSOIDA TEREDAM Suatu sinusoida teredam (damped sinusoid), dengan amplitudonya meluruh secara eksponensial, akan mempunyai bentuk U( = Ae* cos (or + Fungsi ini akan dibahas secara lebih rinci pada Bab 8. (38) CONTOH 6.24 Anus i= {ge cos or mengalir melalui rangkaian RL seri. (a) Cari Yq, tezangan pada Kombinasi ini. (6) Hitunglah Up, untuk 3A, a= 2, @= 40 rads, R= 5, dan L = 0,1 H. Buat sketso i sebagai fungsi wakeu o e Gambar 6-14 image not available image not available image not available 8 SINYAL DAN BENTUK GELOMBANG [BAB 6} Periode v, dan v, adalah masing-masing T, = 1/100 s dan T, persekutuan terkecil dari 7, dan 7;, yang adalah T= 1007, = 1017; bilangan bulat bila v, dan v, ada pada maksimumnya dan Via, NOL s, Periode 8 Maksimum v terja v, + Up adalah Kelipatan pada = k dengan & adalah 69 Ubahlah v( cos 100r + 4 sin 1001 menjadi A sin( L001 + @). Pethatikan bohwa 3/13? +4? 3/5 = sin 26,87° dan 4/V3® + 4m AS » cos 36,87°, Solanjtnya, 1 3 cos 1001 + 4 sin 1001 = 5(0,6 cos 100+ + 0,8 sin 1001) = S(sin 36.87° cos 1001 + cos 36,87° sin 1001) = 5 sin (1001 + 36,87°) 6.10 Carilah nilai rata-rata dan nilai efektif dari v,(t) pada Gambar 6-1(6) untuk V, = 2, V, = 1, T= 47, 0,25 atau Vagyyur= V7/2 = 1,32 6.11 Carn Vjeusom $80 Vai Plt Gambar 6-(c) untuk T= 1007, Dari Gambar €-1(0, Visas =O . Untuk mendapatian V, a Perhatican bahva integral vZuntuk sata periode adalah V27/2. Ratacata vi selamaT = 1007, dengan demikian adalah (v0) varyo0or, = V3200 am, Nilai efeitif ledakan nada (tone burst) direduksi dengan fiktor /777 = 10. 6.12. Dengan mengicu pada Gambar 6-1(d), misalkan T = 6 dan misalkan luasan di bawah bagian positif dan negatif dari v,() adalah +5 dan ~3. Carilah nilai rata-rata dan nilai efektif dari v,(0) Vesarta = (5 = 306 = U3 Nilai efektif tidak dapat ditentukan dari data yang diberikan, Vp V3 /20 = 0,0707V, v2 ‘tei safe 613. Caritah nilai rata-rata dan rilai efektif dari gelombang cosinus yang discarahkan-setengah (0) seperti ditunjukkan pada Gambar 6-17(@) Vi rua™ cos 2 ay = Jn! T Vy ft, Dat ME fain 22 \, a a vz pris Tana (14032) a ‘ T Sehinges Viera = Vn/? 6.14 Cari nilai rata-rata dan nilai efektif gelombang coxinus yang disearshkan-penuh 0,(0 pada Gambar 6-17(b). Gunakan hasil-hasil dari Soal 6.3 dan 6.13 untuk mendapatkan V3.4, Jai, /,cos 2ma/T seperti ditunjukkan uf nf) + Ut TP) dan Va runeata = Visatarata + Visuaeat = 2V 4 raacrate = 2% Gunckan hasi-hasil Scal 65 dan 6.13 untuk mendapatkan V, axe Dengan demsikian V3 ceaue= Vicar + Vincaas = 2¥essir= VE/2 ata Vagesar= Val V2 Nilairms v,() juga dapat dicurunkan secara langsung. Karena operasi penguadratan, sebuah fungsi cosinus disearahkan- penuh mempunyai nilai rms yang sama dengan fungsi cosinusnya sendiri, yang besamya adalah V,/-V2 40 1 @ : » | ' image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available 86 RANGKAIAN ORDE-PERTAMA. (BAB 7] Gambar 7-8 0932 untuk 1>0, (0) = 0 (8) Karena i = i,(0) + (0), dengan i,(0) = eR VIR Koefisien A didapatkan dari ((0*) = A + Vy/R = 0 atau A = -V/R. Anus dalam induktor dan tegangan padanya diberikan oleh (9) dan (JO) dan masing- masing diplotkan pada Gambar 7-7(b) dan (c). i() = VolRO ~ rn je" dan i,{1) = V¢/R, kita memperoleh, i 0368 ) untuk 1 > 0 o Gambar 7-7 vo) fi yeh untuk 1>0 (0) at 7.6 MENINJAU KEMBALI FUNGSI EKSPONENSIAL, Fungsi peluruhan eksponensial dapat dituliskan dalam bentuk &**, dengan t adalah konstania waktu (dalam s). Untuk rangkaian RC pada Subbab 7.2, t = RC; sementara untuk rangkaian RL pada Subbab 7.4, t = L/R. Fungsi peluruhan umumnya fl) = Ae (> 0) diplotkan pada Gambar 7-8, dengan waktu diakur dalam kelipatan dari z, Terlihat bahwa fla) = Ae! = 03684 dengan kata lain, pada / = r fungsi akan 36.8 persen dari nilai awal. Juga dapat dikatakan bahwa fungsi telah melalui perubahan 63,2 persen dari f(0*) sampai f(o). Pada t= 5t, fungsi mempunyai nilai 0,067 A, yang nilainya lebih ecil daripada 1 persen dari nilai awal. Dari sudut pandang praktis, keadaan transien seringkali dianggap selesai setelah f= St, Tangen tethadap kurva eksponensial pada t= 0* dapat digunakan untuk memperkirakan konstanta waktu. Pada kenyataannya, karena kemiringan = f’(0°) = -4 % f garis tangen harus memotong sumbu horizontal pada = t(lihat Gambar 7-9). Lebih umum lagi, tangen dit = 1) mempunyai garis potong horizontal f+ 1. Jadi, jika kecua nilai f(t) dan f“((g) diketahui, maka Keseluruhan kurva dapat dibuat. Seringkali suatu transien hanya ditampilkan sebagian (di kestas ‘grafik atau pada bagian muka sebush osiloskop), dan nilai-nilai simultan dari fungsi dan kemiringan (slope) yang dibutuhkan di metode sebelumnya tidak dapat diperoleh. Jika demikian, semua pasangan ttik data, mungkin dibaca dari instrumen, dapat digunakan untuk menemu- kan persamaan dari transien itu, Jadi, mengacu pada Gambar 7-10, image not available image not available image not available 90 RANGKAIAN ORDE-PERTAMA, [BAB 7] [5 Vunuk 120 & = |S sin ax (V) untuk 1 > 0 + Pada = 0°, (09 = 0, Selama waktu transisir=O-sampai 1 = 0°, arus induktornya kontinu karena tidak ada impuls tegangan ysng bisa rmenghasilkan sebuah diskoatinuitas di dalamnya. Karena itu, (0°) = i() = 1A. Untuk menghitung 0(0"), tlis KVL pada = 0°: v, = RI + v dan catat babwa v(0°) = 0. Karena itu, 40") = 40") ~ ri(0") = -5 V. Gambar 7-16 7.10 RESPONS RANGKAIAN ORDE-PERTAMA TERHADAP PULSA Dalam subbab ini, kita akan menurunkan respons rangkaian orde-pertama terhadap pulsa rektangular. Penurunan berlaku untuk rangkaian RC atau RL di mana masukannya bisa berupa arus atau tegangan. Sebagai contoh, kita gunakan rangkaian RC seri pada Gambar 7-17(a) dengan sumber tegangan mengirimkan sebuah pulsa dengan durasi T dan tinggi V,. Untuk <0, vdan é adalah nol, Untuk durasi pulsa tersebut, kita gunakan (66) dan (6c) pada Subbab 73: vevil-e®) O 1) (5a) VAR PRE > T) (15b) Tegangan kapasitor dan arus kapasitor diperlihatkan pada Gambar 7-17(0) dan (¢). CONTOH 7.14 Di rangkaian pada Gambur 7-17(a), ambil R= 1 kQ dan C = 1 j1F dan misalkan sumber tegangan adalah sebuah pulsa dengan tinggi V, dan durasi T. Carilah j dan v untuk (a) V, = 1 V dan T = 1 ms, (b) V, = 10 V dan T= 0,1 ms, dan (e) V, = 100 V dan T = 0,01 ms. Kita gunakan persamaan (/4) dan (/5) dengan konstanta waktu sebesar RC ms. Untuk mudaknya, waktu akan dinyatakan dalam ms. tegangan dalam V, dan arus dalam mA. Kita gunakan juga pendekatan & = 1 ~ bila t < 1 () atv. T= 1 ms Untuk 0 <1 <1 ms, (1-6), 7 =e, dan Vp = (1 ~€") = 0632 V Untuk 1 > 1 ms, v= 063264" = 1,72", dan i= -1,72e* (Vy =10V, T= 0,1 ms, Untuk 0 < 1< 0,1 ms, v= 1001 ~ 6%), 7= 10e", dan V,= 1001 ~ €) = 095 V Untuk #> 0.1 ms, v= 0,95e4" = 1,05e", dan i = -1,05e" © 100 V, T= 001 ms Untuk 0 < 1 < 0,01 ms, v= 10011 —€%) = 1001, i= 100e"~ 1001 - 2), dan V-= 1001 ~ &™") = 0,995 V Untuk ¢ > 0,01 ms, v= 0995-090) = Ole" ‘an mendekati sebuah impuls, tegangan kapasitor dan arus mendekati v= e“u(t) (V) dan le", dan Ketika pulsa tegangan mas &) ~ elu, image not available image not available image not available o4 RANGKAIAN ORDE-PERTAMA, [BAB 7} asumsikan op-amp ideal; artinya: (1) arus yang ditarik oleh terminal masukan op-amp adalah nol dan (2) beda tegangan antara terminal pembalik dan nonpembalik dari op-amp dapat diabaikan (linat Bab 5). Baru kemudian digunakan metode analisis yang biasa pada rangkaian, seperti pada contoh-contoh berikut ini. CONTOH 7.15 Rangkaian filter high-pass (highpass filter). Op-amp di rangksian pada Gambar 7-44 adalah op-amp ideal ‘Carilah respons tangga-satu dari rangkaian; dengan kata lain, v, untuk v, = u(?). ‘Terminal masukan pembalik dari op-amp terletak di tanah virtual dan kapasitor mempunyai tegangan sebesar nol pada t 0", Sebagai akibainya, masakan tangea | V skan menghasilkan arus meluruh eksponensial i melalui Ry C (dari kti ke kanan, dengan korstanta waktu RC dan nilai aval VR) i= emu) Semua arus yang terdahulu mengalir melalui R, (op-amp tidak menarik arus), menimbulkan U, Dengan demikian respons tangga satean adalah 4 pada terminal keluaran. Re eno oo «0 CONTOH 7.16 Pada rangkaian di Cambar 7-44 turunkan persamaan diferensial yang menghubungkan v, dengan v,-Carlah respons tangga satuannya dan bandingkan dengan jawaban pada Contoh 7.15, Karena terminal masukan pembalik dari op-amp ada di tanah virtual dan tidsk menarik aras, maka arus é yang melewati CR, dan Ry dari kei ke kanan adalah -v/R,, Misalkan, ¥y adalah togangan simpul yang meaghudungkan Ry dan C. Maka, tegangan kapasitor adalah v, — U, (positf di sisi kin). Arus kapasitor dan tegangan kapasitor dihubungkan dengan persamaan Uy. Oy = 9) Rd Untuk mengetiminasi vy, peru dicatt bahwa segmen yang dibuat dari R,, Ry, dan op-amp membentuk sebuah amplifier (gengunt) pembalik dengan vy = -(RYR)v4, di mana 1, = (RyRy), Dengan substitusi untuk mencari v4, kita memperolch ey ai Untuk mendapatkan respons tangga satuan, kita mula-mula menyelesaikan persamaan berikut RC: dv, _ [-RC 130 ar Solusi persamaan terdahulu adalah ~R,CU. sebelum ini **:Oy(y), Respons tanga satuan dani rangkalan adalah twronan wakiu dari solust WhO) Pendekatan Lain Rospons tangga satuan juga dapat diperolch dengan metode transformasi Laplace (lihat Bab 16). CONTOH 7.17 Penggeser fasa pasif. Cari hubungan antara v, dan », dalam rangkaian pada Gambar 7-45(a) Misalkan, simpul D adalah simpul acuan. Terapkan KCL di simpul A dan B untuk mendapatkan 7 KL simp Bs A=W) Denia fastiguranghcan pertamnsan edsn dari persaniaan peitaina dan niemperhatikan babi Uy ve eM oy, ~ RCM dr dt CONTOH 7.18 Penggeser fasa aktif. Tunjukkan bahwa hudungan antara dan v, dalam rangksian pada Gambar 7-45(b) sama dengan Gambar 7-45(a), Terapkan KCL pada masukan pembslik (Gimpul A) dan masuken non pembalik (simpul B) dasi op-amp. (= 0) Jy kita memperoleh KCL di simput a: @— %) (p= 0) , de k a KCL di simpul B: [BAB 7] RANGKAIAN ORDE-PERTAMA, 95 Dari op-amp diperoleh v= Uydandari persamaan KCL untuk simpal A, kita mempunyai U,= (0, + 0,)/2. Dengan mersubstisikan nilai-nilai sebelum ini ke dalam KCL di simpol B, kita memperoleh dy dv, v4 ROT =v, - ROFL Soal-soal dengan Penyeles 7.A Pada = 0°, tepat sebelum sakelar dtutup pada Gambar 7-20, Ue = 100 V. Hiturglah arus dan muatan pada keadaan transien. Dengan polaritas seperti ditunjukkan pada diagram, vp = Ue untuk ¢ > 0, dan URC = 62,5 s!. Selain itu, ¥-(0") = <0") = 100 Y. Jad, tye ne = 1000 (yy = Me o28e* A) ge CH= OO GC) 72 Pada Soal 7.1, hitunglah daya dan enerpi dalam resistor dan bandingkan energi tadi {a dengan energi awal yang dsimpan ci kapasitor. veh wou “Soa Pee Yi =e" W) | | wae [ pade= [256% d= 0201 eG) Gambar 7-20 Energi yang disimpan mula-mula adalah Wy = ECVE = £40 x 10°9)100)? J = 0,20 = wal) Dengan kata Isin, semua energi yang disimpan dalam kapasitor pada akimya diberikan ke resistor, di mana energi diubah ‘menjadi panas. 73. Sebuah transien RC yang identik dengan Soal 7.1 dan 7.2 mempunyai sebuah transien daya Pp = 3606" Wy Hitunglah mustan awal Q,, jika R = 10 0. 0, Daya yang negatif untuk induktansi adalah kor rmeninggalkan elemen, Maks, karena energi ini akan ditranster ke resistansi, py adalah posit, 76 Sebuah rangkaian RC seri dengan R= 5 kQ dan C = 20 uF mempunyai sumber tegangan Konstan sebesar 100 V yang. ddipasok pada 1 = 0; tidak ada muatan awal pada kapasitor. Dapatkan i, Ug, Yo, dan g, untuk 1 > 0. Pemuatan kapasiter, dan demikian pula v¢ harus kontinu pada 1 = 0. U(0") = v0) = 0 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 100 RANGKAIAN ORDE-PERTAMA (BAB 7] Metode lain Bila sisa rangkaian dilihat dari terminal induktansi, maka terdapat resistansi ekuivalen yas 00 be 1s Maka 1/¢= Ry/l-= 8335", Pala =, rests angkian adalah 10+ © psa 10 sehingga arus total adalah éy = 100/12,5 = 8 A. Maka, pada r=, arus ini terbagi sama besar antara kedua resistor 5.8, dan menghasilkan arus induktor akhir sebesar 4 A. Akibatnya, em) (A) 50 Qdan L = 0,2. H, mempunyai tegangan sinusoidal v= 150 sin(500 ++ 0.785) (V) yang diterapkan pada 1 = 0. Hitunglah besar arus untuk 1 > 0, Persamaan rangkaian untuk 1 > 0 adalah 2501 = 750 sin (001 + 0.785) en Solus teiri dari dua bagian, fungsi komplementer (i) dan solusi partikular (j), sehingga i= i, + /,. Fungst komplementer adalah solusi umum dari (27) bila cuas kanan diganti dengan nol, i, = ke". Metode koefivien tak ditentukan untuk mendapatkan i, terdiri dari asumsi bahwa i= i= 40 7.19 Sebuah rangkaian RL seri, dengan j, = A cos S00r + B sin 500r arena runs Kanan (27) juga dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari Kedua fungsi ini, Maka, di, at Dengan mensubstitusi persamaen-persamaan untuk i, dan di,/dt ke dalam (27) dan menjabarkan ruas kanan, ~50GA sin 5001 + 500B cos 50D + 2504 cos SO0r + 250B sin SOG = 530,3 cos 50Gr + $30,3 sin 500 r Sckarang dengan menyamakan koefisien dari suku yang sejenis, 5004 42508 =5303 dan SCO + 2504 = 5303 Dengan memecahkan persaman simultan ini, A = ~0,4243 A, B = 1,273 A. = 04243 cos 5001 + 1,273 sin S00r = 1,342 sin (5001 0,322) (A) dan =i, +i, = ke + 1,382 sin(S00r ~ 0,322) (A) 500A sin 500 + SO0B cos $00 Pada 1 = 0, 7 = 0, Dengan menerapkan kondisi ini, k= 0,425 A, dan akhirnya, diperoleh i = 0,425 + 1,342 sin (5001 - 0,322) (A) 20. Untuk rangkaian pada Gambar 7-33, hitunglah besari,, untuk semua lai Untuk 1 < 0, sumber 50 V menghasitkan arus induktor $020 = 2,5 A. Sumber arus 5 A digunakan untuk # > 0. Jka 1 =, anus ini terbagi merata di aniara kedua resistor 10 Q, jadi i,(~) = -2.5 A. Konstanta waktu dari rangkaian adalah dan karera ite, dengan ¢ dalam ms dan dengan menggunakan i,(0*) =25A, ig, = iO") ~ i(ole*™ + ilo) = 5.0e™"— 2.5 (A) Akhimya, dengan menggunakan fungsi tanga satuan untuk Kombinasi persamaan untuk ¢ < 0 dan ¢ > 0, i = Su + 5D" —2Sytt) (A) 7.21 Sakelar pada Gambar 7-34 telah berada di posisi / untuk waktu yang lama; sakelar ini dipindahkan ke 2 pada r = 0. ‘Tentukan persamaan untuk i, untuk 1 > 0 Dengan sakelar di 7, 0°) = 50440 = 1.25 A. Dengan induktansi pada rangkaian, (0°) = (0°). Lama setelah sakelar dipindabkan ke 2, =) = 10/40 = 0.25 A. Dalam notasi di atas, B= im) =025A A= il0")-B= 0A [BAB 7] RANGKAIAN ORDE-PERTAMA, 101 ol #49 0) Gambar 7-33 Gambar 7-34 Gambar 7-35 dan konstanta waktu adalah t = L/R = (1/2000) s. Maka, untuk ¢ > 0, i= 1,006" +025 (A) 7.22, Sakelar dalam rangkaian pada Gambar 7-35 dipindabkan dari / ke 2 pada t = 0. Cerilah ve dan Ug, untuk 1 > 0. Dengan sakelar di J, sumber 100 V menghasilkan v-(0") = 100 V; dan, dengan kontinuitas muatan, y¢(0") = vel("). Di posisi 2, dengan sumber 50 V dengan polaritas berlawanan, Uc(=) = ~50 V. Jadi, B= v6 =150V dan ye = 15062"— 50 (V) Akhimya, KVL menghasilkan Uy + ve + $0 = 0, atau Up = -150e™ —(V) 723 Tentukan fungsi energi untuk rangkaian pada Soal 7.22. We = $Cvz= 1.253e°%—1 (my) we [ea= 1,251 -e*™) (md) 724 Sebuah rangkaian KC seri, dengan K = 5 KS2 dan C = 20 jl, mempunyai dua sumber tegangan dalam hubungan seri, vy = 25K) (V) vy = 25u(e-F)(V) Buatlah peryataan Iengkap untuk tegengan pada kapasitor dan buatlah sketsanya, jika ¢ adalah posit ‘Tegangan kapasitor adalah kontinu. Untuk 1 < 0, v, menghasilkan sebuah tegangan kapesitor sebesar 25 V. ‘Untuk 0-< 1s ¢, kedua sumber adalah nol, sehingga v¢ meluruh secara eksponensial dari 25 V ke arah nol: Ve = eM = eM (VY OSIST) Schingga, y-{¢’) = 25" —(V). Untuk 2 £7, ve bertambah dari Up (7) menyju nilai akhir 25 V yang ditentukan oleh v, Ve = [Uelt) ~ UeleoletO*E + Velen) 251 (Hem (V2 4) Jedi, wok sees t ve = 25-1) + 25D alr — 1+ 2511 ~ el” eae?) Litat Gambar 7.36 2sv 102 728 726 721 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 RANGKAIAN ORDE-PERTAMA, Soal-soal Tambahan Kapasitor dalam rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 7-37 mempunyai muatan awal Q) = 800 4C, dengan polaritas seperti ditunjukkan pada gambar, Jike sakelar diturup pada r = 0, teatukan arus dan muatan, untuk ¢ > 0. Jub f= -10E™ (age 4x 104+ 2) Sebuah kapasitor 2 F, dengan muatan awal Qy= 100 WC, dihubungkan dengan resistor 100 Qpada r= 0. Hitung waktu dari tegangan transien pada saat resistor turun dari 40 menjadi 10 volt Jw, 0,277 ms Dalam rangkaian RC yang ditunjokkan paéa Gambar 7-38, sakelar ditutup di posisi | pada 1 =0 dan kemudian dipindahkan ke 2 setelah berlangsungnys satu konstania waktu, Tentukan transien arus untuk (a) 0<1< 1, (6) 1> Jnb. (a) 0,5e° (A); (b) 0.5166" (A) Sebuah kapasitor 10 pF, dengan muatan awal 1 =0, dihubungkan dengan sebuah resistor pada f= 0. Diketahui behwa transien daya untuk kapasitor adalah 800e**"(W), cari R, Qp, dan energi yang tersimpan mula-mula dalam kapasitor. Jwb. 502 2000 WC, 0,20 3 Sebuah rangkaian RL seri, dengan R = 10 Q dan L = 1 H, mempunyai sumber 100 V yang digunakan pada 1 = 0, Carilab arus untuk 1 > 0, Job, “10 =e") (A) Pada Gambar 7-39, sckelar ditutup di posisi J pada r = 0, kemudian dipindah ke 2 pada = I ms, Carilah waktu pada seat tegangan pada resistor nol, memiliki polaritas dan terbalik. Jw. 1,261 ms Sehuah rangkaian RL seri, dengan R = 100 0 dan L =0,2 H, mempunyai sumer 100 V yang diterapkan pada 1 = 0; selanjuinys sumber Kedua, sebesar 50 V dengan polartas sama, disambung pada f = f, menggantikan surber pertama. anlah 7 sedemikian hingga arus adalah Konstan pada 0.3 A untuk 1 > f. Jwh, 1.39 ms Rangkaian pada Soal 7.31 mempunyai sumber 50 V dengan polaritas berlawanan vyang disambung pada ¢ = 0,50 ms, dengan mengganti sumber pertama. Carilah farus untuk (a) 0< 1< 0,50 ms, (b) 1 > 0,50 ms. Jw. (a) 1 = (A) 5 (B) 0,721 009,50 (A) ‘Sebuah transien tegangan, 35%" (V), mempunyai nilai 25 V pada 1, = 6,73 210 5, Tunjukkan bahwa pada ¢ = f, + Tfungsi itv mempunai lai 36.8 persen dari ailainya pada 1, sebesar Sebuah transien yang naik dari nol ke nilai keadzan tunak posit adé 49,5 pada 1, = 5.0 ms, dan 120 pada 1, = 20,0 ms. Cari konstamta waktu & Jw. 12,4 ms Rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 7-40 disambung ke posisi / pada 0, kemuian ke posisi 2 pada 1 = 3. Carlah arus transien { untuk (a) 0<1<3n)1>3 Jb. (A) 250" (A), (by -1,58eH7™E-DDONE A) Sebuah rangkaian RL. dengan R = 300 0 dan L-= 1H. mempunysi tegangan v 100 eos( 1001 + 45°) (V) yang diterapkan dengen menutup sebuah sakelar pada 0. [ Sebuah nots yang mudab lah digunakan untuk fasa v, yang, sevara tegas,harusditunjukkan sebagai 100r + (2/4 rad). Carlah arus yang dihasitkan untuk £> 0. Jivb. ~0,282e™" + 0,316 eox(1004 + 266°) (A) Rangksian RC yang ditunjukkan pada Gambar 7-41 mempuayai muatan awal pada kapasitor Q, = 25 tC, dengan polaritas seperti yang ditunjukkan pada gambar, Sakelar ditutup pada 1 = 0, dengan menggunakan sebuah tegangan v= 100 sin (1000: + 30°) (V), Carilah arus untuk 1 > 0 Jivb. 153,52 4 48.4 sin (1000r + 106°) (mA) Lye (BAB 7} 109 sue 500 0 05 yr [BAB 7] RANGKAIAN ORDE-PERTAMA 103 2a wo wa sean (2) Ds ay, 10 mit ‘ Gambar 7-42 Gambar 7-43 Gambar 744 ca 738 739 740 Al 742 7a3 a4 748 146 @ ay Gambar 7-45 Gambar 7-46 Berapa muatan awal kapasitor pada Soal 7.37 yang akan menyebabkan arus langsung mencapai keadaan tunak tanpa sebuah transion? Jub. 13,37 HC (+ pada pelat atas) ‘Tuliskan persamaan diferensial simultan untuk rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 7-42 dan cari i, dan iy, Sakelar ditutup pads 1 = 0 setelah dibuka untuk suatu periode waktu yang panjang. (oal ini juga dapat dipecahkan dengan menggunakan kondisi awal dan akhir yang diketahui pada solusi umum, seperti pada Soal 7-17) Job. i, = OTE AS (A), p= -0.555e°" 45 (AY Uniuk sangkaian RL yang ditunjukkan pada Gambar 7.43, cari arus i, pada saatsaat berikut: (a) —1 ms, (b) 0% (6) 03 ms, (d)%. Jub. (6) 200A; ()2,00A; (€)2.78AL (a) 3.0 Sebuah rangkaian RC, dengan R= 2 kQ dan C= 40 HF, mempuryai dua sumber tegangan yang saling techubung seri, v, = 50 V dan vs = -100u(t) (V). Cari (a) tegangan kapasitor pada 1 = ¢, (b) saat di mana tegangan kapasitor adalah nol dan polaritas terbalik. Jw, (a) 132 Vi (6) 55,5 ms ‘Cari respons impuls satuan dari rangkaian pada Gambar 7-44; dengan kata lin, v, untuk v, = (0 (sebuah luasan saruan pulsa tegangan sempit). . Ind. v= 2150 R04] % *{ RC 4} Dalam rangkaian pada Gambur 7-45, RC = $ x 10°? dan vj(0) = 10 + cos (10000) + 3 cos (2000). Cari v,(9, Asumsikan tan 09 bila @< 1° Jivb. vy() = 10 + cos 1060 ~ 10°5)} + 3 cos{20004 ~ 10°) = vy(r ~ 10°) ‘Tegangan masukan di rangkaian pada Gambar 7-45 adalah jumlah terbobot dari sinusoidal dengan frekuensi paling tinggi Jo¥z. Dengan mengasumsikan bahwa RC < 1/360/), cari w(t). Jwb. v,(0) = vy(t ~ 2RC) Carilah hubangan anuara v, dan v, dalam rangkaian pada Gambar 7-46, dub, Dalam rangkaian pada Gambar 7-47, cari persamaan diferensial yang menghubungkan v;dengan v,. Bandingkan dengan rangkaian pada Gambar 7-45(a) pada Contoh 7.17. Jub. y+ Re i{a- ac) image not available BAB 8 Rangkaian Orde-Tinggi dan Frekuensi Kompleks 8.1 PENDAHULUAN Pada Bab 7, rangkaian RL dan RC dengan arus awal atau muatan peda kapasitor telah kita pelajari dan persamaan dilerensial orde-pertama telah dipecahkan untuk memperoleh tegangan transien dan arus tansien, Bila ada dua atau Jebih elemen penyimpan, persamaan jaringan akan menghasilkan persamaan diferensial orde-kedua. Dalam bab ini, akan disajikan berbagei contoh rangkaian orde-kedua. Sesudah ini, kita akan membahas metode analisis yang lebih langsung, termasuk frekuensi kompleks dan plot-plot pole-zero. 82 RANGKAIAN RC SERI Persamiaan dliferensial orde-kedua, yang akan dijabarkan secara singkat, mempunyai solusi ‘yang dapat berupa tiga bentuk yang berbeda, di mana masing-masing bentuk tergantung pada élemen-elemen rangkaian. Untuk menunjukkan keiiganya, lihst sistem mekanis orde-kedua k ‘yang ditunjukkan pada Gambar 8-1. Massa M digantungkan pada sebuah pegas dengan konstanta pezas & Sebuch peralstan peredam D dikaitkan ke massa M. Jika massa disimpangkan dari posisi diamnys dan kemudian dilepas pada 1 = 0, maka gerakan yang dinasilkannya akan ‘mengalami redamen besar (overdamped), redaman kritis (critically damped), atau redaman kecil (underdamped) (berosilasi). Gambar 8-2 menunjukkan grafik gerakan massa yang, diasilkan setelah pegas dilepaskan dari posisi yang baru z, (pada t = 0). D Kangkalan ALC seri yang ditunjukkan pada Gambar 8-3 tidak mengandung sumber fegangan. Hukom tegangan Kirchhoff untuk loop tertutup setelah sakelar ditutup adalah Seibert Up + V+ VC = 0 ata rive Seth iar=o aC. Dengan mendiferensiasi dan membagi dengan L akan diperoleh @i Rd Ld LC Sebuab solusi dari persamaan diferensial orde-kedua ini memiliki bentuk i= A,e"+ A,e™. Dengan mensubsttusikan solasi ini ke dalam persamaan diferensial diperoleh Aer(s +25 + da) + Ae (a+ > +3) =0 at Tate Dre, artinya, jika s; dan s, adalah akar-akar dari s? + (R/L)s + (ILC) = 0, --£+(2)-} =-0+6 2c \\2n) ~ uc = 21. B= a? —@ dan a 106 RANGKAIAN ORDE-TINGGI DAN FREKUENSI KOMPLEKS [BAB 8} Berosilasi os : oN ~ RS “| 134, na Redaman besar _/ Retam ts of + Gambar 8-2 Cambar 8-3 Gambar 84 Kasus Redaman Besar (o> «) Dalam kasus ini, a'dan Badalah bilangan positif real. ee Adobe i eA + Ae) CONTOH 8.1 Sebush rangkaian RIC seri, dengan R = 200 O, 1 = 0,10 H dan C= 13,33 HF, mempunyai muatan swal pada apasitor sebesar Q, = 2,67 x 10° C. Sebuah sakelar ditutup pada 1 = 0, sehingga memungkinkan kapasitor membuang mustan Carilah transien aris (Lihat Gambar 8-4) Untuk rangkaian ini dnp @) = 500s", Karena itu, B= 10 (4 e800 SA 5 Nilai konstanta A, dan A, diperoleh dari kondisi wal. Induktansi mensyaratkan (0) = i(). Selain itu, muatan dan tegangan pada kapasitor di = 0° harus sama dengan di r = 0°, dan v¢{0") = Qy/C = 200 V. Dengan menerapkan kedua kondisi ini: O=A, +A; dan 42000 = -S0MA, ~ 15004, iperoleh A, = £2, A, = #2, dan, dengan mengambil A, positit, “ Sika nilai negatif diambil untuk A, fangsi hanya berubah ke bawah tetpi ia mempuayai bentuk yang same. Tanda A, dan A, «}) Dalam kasus ini, yang berlaku adalah solusi (2). CONTOH 8.4 Sebuah rangkaian RLC paralel, dengan R = 1000 . C = 0,167 uF, dan L = 1,0 H, mempunyai tegangan awal V, = 50,0 V pada kapasitor. Carilah tegangan v(t) bila sakelar ditutup pada 1 = 0. Diperoleh = 896x106 wi= 1 ie 599 x 108 |? ~ @5 = 4717 Me y civ Rat Menyelesaikan persamaan untuk A, = Vols, + URC) Ay = 155,3 dan A, Dengan mensubstitusi ke dalam (2), vo y= 155,3e"7"— 105,347" Vy Lihat Gambar 8-8. (@3 > @) ‘Kasus osilasi untuk rangkaian RLC paralel menghasilkaa sebuah persamaan dengan bentuk yang sama dengan persamaan rangkaian | RLC seri redaman-kecil. Schingga, 5 16 A (Ay cos @y1 + Ay sin 0,1)(3) v Cosa ang dn APSR ane DAP i la il sama seperti pada kasus analisis rangkaian sinusoidal. Di sini frekuensinya adalah frekuensi osilasi teredam, dan disebut sebagai Gambar 8-8 frekuensi radian teredam. CONTOH 8.5. Senuah rangkaian RLC paral, dengan R = 200 9, £ = 0,28 H, dan C 0.0 V pada Kapasitor. Cariah fungsitegangan bila sakelar ditutup pada f= 0 1083 .57 WF, mempunyat tegangan awal 1 1 sie) em) asgxi f= t-___1 __ oe 2RC — 2(200)(3,57 x 10%) g °° TE ~ (281857 x10") Karena 08 > a, parameter rangkaian menghasilkin respon berosias. 108 — (49x10) = 714 a, = aR - Pada 1 = 0, Vp = 50,0; jadi di (3), A, = Vy = 50,0. Dasi persamaan simpul, [BAB 8] RANGKAIAN ORDE-TINGGI DAN FREKUENSI KOMPLEKS 109 4 +tfoas ee 0 a) ow dilg RC pada r= 0. Dengan mendiferensiasi persamaan untuk v dan memasakkan t= 0 diperoeh dv % 2 agty— od, atm A, a, = Gambar 89 dig WR OAs RC Karena A, = 50,0, AVa/RC) + Voce @, Aye = 499 don dengan demikisn v= 750.0 cos Tldr ~ 490 sin 714) (WY) Kasus redaman kritis tidak akan diperiksa untuk rangkaian R/C paralel, karena redaman kritis hanya mempunyai sedikit atau behwa tidak mempunyai nilai real dalam desain rangkaian. Pada kenyataannya, ini dilakukan atas dasar keingintahuan semata, Karena merupakan sekumpulan Konstanta rangkaian yang responsnya, meskipun teredam, berada di ambang osilasi. 84 RANGKAIAN DUA-MATA JALA Analisis dari respons untuk sebuah rangkaian dua-mata jala yang terdiri dari dua elemen penyimpan menghasilkan persamaan diferensial simultan seperti ditunjukkan berikut ini Untuk rangksian pada Gambar 8.9, pilih arus mata jala i, dan i, seperti yang ditunjukkan pada gambar. KVL menghasilkan kedua persamazn diferensial orde-pertama Rip +h, a 4+Rip=V @ RE nn, i sin + (Ry + Radin + Ly () i yang harus diselesaikan secara simultan, Untuk melakukannya, hitung turunan terhadap waktu dari (4), 2 Ret, Hh a ee ) Va a at dan kemudian eliminssi i, dan di,/dr di antara persamaan (4), (5), dan (6). Hasil berikut adalah persamaan orde- kedua untuk i,, dengan jenis seperti yang dibahas pada Subbab 8.2 dan 8.3, kecuali suku konstanta di kanan: diy RL +Rh + Rb di, Rk, BV o ai Lb ah! hl, Solusi keadaan-tunak dan (7) jelaslah adalah i,(¢ VIR,; solusi transiennya akan ditentukan oleh akar-akar 5; dan s, dari oe RL+Rb +h, RR 9 tk, hh, bersama dengan kondisi awal dtly Ly (i, dan i, kedua-duanya harus kontinu pada t = 0). Bila persamaan untuk i, diketahui, maka persamaan untuk i, dapat diperoleh dari (4). ‘Akan ada satu faktor redaman yang menjamin bahwa kondisi transien pada akhirnya akan menghilang, Selain itu, tergantung pada nilai dari keempat konstanta rangkaian, transien dapat saja redaman besar atau redaman kecil, yang dapat berosilasi. Secara umum, persamaan arusnya adalah 110 RANGKAIAN ORDE-TINGGI DAN FREKUENSI KOMPLEKS [BAB 8} i, = (wansien) + Bagian yang transien akan mempunyai nilai sebesar —VIR, pada r = 0 dan sebuah nilai sebesar nol jika 1 e. 8.5 FREKUENSI KOMPLEKS telah mempelajari rangkaian di mana fungsi penggeraknya adalah konstenta (misalnya V = 50.0 V), fungsi sinusoidal (misalnya, v = 100,0 sin (500: + 30°) (V), atau fungsi eksponensial, misalnya v= 10e~ (V). Pada Subbab ini, kita berkenalan dengan satu frekuensi kompleks, s, yang menyatukan ketiga fungsi itu sebingga akan menyederhanakan analisis, entah yang dibutuhkan respons transien atau keadaan-tunak Kita mulai dengan menyatakan fungsi eksponensial dalam bentuk sinus dan cosinus ekuivalen: Gambar 8:10 4% = costent + @) + sin (cx + 9) Kita akan memusatkan perhatian hanya pada suku cosinus (wt + 9) = Re e“*® dan untuk memudahkannya_ hapuslah awalan Re. Jika kita memasukkan sebuah Konstanta A dan faktor e”, AcT™* 9 > Ae™ cos(wr + 9) Ae#lT + = Ace dengan s = 5 + jo Frekuensi kompleks s = 0 + j@ mempunyai satuan s', dan @ mempunyai satuan rad/s. Akibatnya, satuan o juga harus s°!, Ini adalah frekuensi neper dengan satuan Np/s. Jika o dan @tidak nol, maka fungsinya adslah ccosinus teredam. Hanya nilai negatif dari cyang perlu diperhatikan, Jika odan @adalah nol, hasilnya adalah sebuah konstanta, Dan yang terakhir, dengan w= 0 dan otidak nol, hasilnya adalah sebuah fungsi peluruhan eksponensial. Pada Tabel 8-1, berbagai fungsi persamaan berikut nilai s-nya masing-masing diberikan untuk persamaan Ae*. Bila Gambar 8-10 dicoba untuk berbagai nilai s, ketiga kasus menjadi jelas. Jika of = 0, maka tidak ada redaman dan hasilnya adalah iit sebuah fungsi cosinus dengan nilai maksimum sebesar +V,, (tidak fo s A ditunjukkan). Jika @ = 0, fungsi adalah sebuah peluruhan eksponensial | 10¢* -3+j0 | 10 dengan nilai awal V,,, Dan akhirnya, apabila @ dan okeduanya tidak | 5 <9 (500 + 30%) | 0 + j500 : 26 cox 101 — 45°)| 34100 | 2 nol, hasilnya adalah cosinus teredam. o. | ove” | ime 86 IMPEDANSI UMUM (R, L, C) DALAM DOMAIN s ‘Tegangan penggerak berbentuk v= V,,e yang dipasok pada rangkaian pasif akan menghasilkan arus cabang dan tegangan cabang pada elemen-elemennya, masing-masing mempunyai ketergantungan terhadap waktu yang sama e*; misalnya, /,e%e", dan V,ee*. Akibatnys, tinggal besarnya arus dan tegangan serta sudut fasa yang perlu ditentukan (ini juga terjadi dalam analisis rangkaian sinusoidal pada Bab 9). Jadi kita diarahken untuk memperhatikan Jaringan dalam domain-s (lihet Gambar 8-11), “ s SS eos Rae Ve) =v, 4° Rel db = Veter or wyo= v4 (@) Domain watta () Domains Gambar 8-11 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 112 RANGKAIAN ORDE-TINGGI DAN FREKUENSI KOMPLEKS [BAB 8] i= tee 19) 21 Gambar 8-13 vee v= v a (@) Domain waktu (6) domain-s Gambar 8-12 Bila x(f) = Xe" dan y(t) = Ye", (as" + 4, Jl gost ays + aye" = (b,8" +b, 8") tot BS + bye Sehingga, " mt HG) = YO) _ 48" + ays"! +--+ ays + ap X(s) 8 +b, 8" ++ bs + by, Dalam rengkaian linear yang dibentuk oleh elemen kempal (Iumped), fungsi jaringan H(s) adalah fungsi rasional dari s dan dapat ditulis dalam bentuk umum_ (s-z\s PS di mana & adalah suatu bilangan real. Konstanta kompleks 2,,(m + H), nilai-nilai nol dari H(s), dan p,(n |. 2,..., ¥) pole dari H(s), mempunyai pengaruh Ketika H(S) diinterpretasikan sebagai rasio dari respons (dalam satu. bagian dari jaringan domain-s) techadap eksitasi (di bagian lain dari jaringan). Jadi, bila s = 2, respons akan sama dengan nol, tak peduli betapa pun besarnya eksitasinya; sementara, bila s = p,, responsnya akan tak berhingga, betapa pun Kecil eksitasinya. HG) = CONTOH 8.8 Sebuah rangkaian pasif dalam domain-s ditunjukkan pada Gambar 8-13, Carilah fungsi jaringan untuk arus 1(s) yang disebabkan tegangan masukan V(s). wi Ve 20) eke HG) Karena Us) = 2.5 + kita peroleh +12 His) = 04) G3 2646) Pembilang H(s) pada Contoh 8.8 adalah nol bila s = 4] Akibstnya, sebuah fungsi tegangan pada frekuensi ini menghasilkan arus nol. Dalam Bab 12 di mana resonansi seri dan paralel dibahas, diperoleh bahwa rangkaian LC paralel beresonansi pada @ = 1/ VLC. Dengan L = $H dan C = 4F, w= y12 rads. ‘Nol dan pole sebuah fungsi jaringan H(s) dapat diplot dalam bidang-s kompleks, Gambar 8-14 menunjukkan pole dan nol dari Conich 8.8, dengan nol diberi tanda ©) dan pole ditandai x. Nol terjadi dalam pasangan konjugat kompleks, s = +j 12 dan pole adalah s = ~2 dan s = ~6. [BAB 8] RANGKAIAN ORDE-TINGG! DAN FREKUENSI KOMPLEKS 113 Je rads | @ Nid 19 = 18] I [BO = Woo Gambar 8.16 Gambar 8-15 Gambar 8-14 88 RESPONS PAKSA Fungsi jaringan dapat dinyatakan dalam bentuk polar dan responsnya dapat diperoteh secara grafis, Sebelum memulai pembahasan, ada baiknya kita ingat kembali bahwa H() tidak lain adalah rasio seperti V,(8)/V (6). I(SY/V (s), atau T8)/1,(8). Jika polinomial ditulis dalam bentuk faktor, Hig) = eS BNS= 2) 6-2) (= pNS— 23)" (8B) Sekarang dengan menetapkan ($ ~ 2,) = Ny [0 (mt = 1, 2,..-5 #) dan (5 ~ p,) = Dy B, (1 = 1, 2,..-5 ¥)y kita memperoleh (Nie Nalas)~“(Midy) NIM N, (D[B\PyBy)- (DpB.)—* DD Maka respons jaringan terhadap suat eksitasi di mana untuk ini s = + jo ditentukan dengan mengukur panjang dari vektor-vektor mulai dari nol dan pole ke s dan juga sudut-sudut yang dibuat vektor-vektor ini dengan sumbu positif ¢ dalam plot pole-zero H(s) CONTOH 8.9 Ujilah respons jaringan pada Contoh 88 tethadap eksitasi tegangan eksponensial v= 1e*, dengan s = 1 Nps. ‘Tempatkan titik uji 1 +j0 pada gambar pole-zero. Gambarlah vektor dari pole dan nol ke titik uji dan hitunglah panjang, dan sudutnya (lihat Gambar 8-15). Jadi, Vi3, D, (/B)Q/13) Bd) Hasiinya menyiratkan bahwa, dalam domain waktu, i(#) = 0,248 v(), agar tegangan dan arus menjadi tak berhingga sesuai dengan fungsi e'. Untuk kebanyakan kasus praktis, o harus negatif atau nol. Metode geometris di atas nampaknya tidek membutukan pengetahuan tentang pernyataan analitis untuk H(s) sebagai sebuah fungsi rasional. Namun, jelas bahwa pemyataan itu dapat dituliskan, sampai mencakup faktor Konstan &, dari pole dan nol yang diketahui dari H(s) dalam plot pole-zero. Lihat Soal 8.37. Jodi, —H(1) = (0.4) Lor — 0° = 0,248 89 RESPONS NATURAL Bab ini memfokuskan pembahasannya pada respons paksa atau keadaan-tunak, dan metode yang paling dapat ‘membantu memperoleh respons itu adalah metode frekuensi-kompleks, Sebaliknya, frekuensi natural, yang merupakan ciri dari respons transien, dapat diperoleh dengan mudah, karena respons transien adalah pole dari fungsi jaringan, CONTOH 8.10 Juringen yang same dengan Contoh 88 ditunjukkan pada Gambar 8-16. Carilah respons natural jika sebuah sumber V(s) disisipkan di x 14 RANGKAIAN ORDE-TINGGI DAN FREKUENSI KOMPLEKS [BAB 8] Fungsi jaingannye sama seperti di Contoh 838 S42 HG) = (0A 2 ON Ty +6) Maka frekuensi natura adalah 2 NpvS an ~6 Nps. Jad, dalam domain wakty, arus natral stay transien berbentuk jpn Ayet Ae® dengan korstanta A, dan A, ditentakan dengan menggunskan kondisi awl pada respons lengkap, i ~ j + i dengan jjmenyatakan respons paisa, CONTOH 8.14 Jaringan pada Gambar 8-16 dilalui oleh arus 1(s) pada terminal yy’. Fungsijaringan adalah H(S) = V(s)/s) = Zs). Ketiga cabang dalam keadsan paralel schingga 208 HG) = Zs) = (+ 2y6+ 6) Sekali lagi pole-polenya adalah -2 Nols dan ~6 Np/s, yang hasilnya sama dengan yang diperoleh pada Conioh 8.10. 8.10 MENSKALA MAGNITUDO DAN FREKUENSI Menskala Magnitudo Misalkan sebuah rangkaian mempunyai fungs! impedansi masukan Zasy4y9 (9) dan misalkan &,, adalah bilangan real positif, Maka, jika tiap resistansi R dalam jaringan diganti oleh X,,R. tiap induktansi L diganti oleh X,,£. dan tiap kapasitansi C diganti oleh C/K,,, fungsi impedansi masukan yang baru akan sama dengan K,,Zpagtan )- Kita menyebutkan bahvwva jaringan telah'diskala magnitudo-nya sebesar sebuah faktor Ky. Menskala Frekuensi Jika kita tidak melakukan perubahan di atas, dan, sebaliknya, mempertahankan tiap resistansi R, mengganti tiap induktansi L dengan 1/K,(K;, > 0), dan mengganti tiap kapasitansi C dengan C/K,, maka fungsi impedansi masukan yang baru akan sama dengan Zaastu(S/K,). Artinya, jaringan yang baru mempunyai impedansi yang sama pada frekuensi kompleks X,s dengan impedansi yang dimiliki oleh jaringan yang lama pada s. Dengan kata lain, bahwa jaringan telah diskala frekuensi sebesar sebuah foktor Kp CONTOH 8.12 Nyatakan Zis) untuk rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 8-17 dan amati hasil penskalaan magnitulonya, Lis) = K, —_S io) nls + R+ (VCs). K,R+ 2 ‘Terdapat aplikasi-aplikas sederhana dari pemiahasan singkat kita tentang penskalaan magnitudo, Sebagai conto, seandsinya arus masuksn ke sebuah jaringan lebih besar dari seharusnya, maka faktor K,, = 10 tentunya akan mereduksi arus menjadi 1/10 nilai sebelumnya. Gambar 8-17 8.11 RANGKAIAN AKTIF ORDE TINGGI Aplikasi hukum rangkaian pada rangkaian yang mengandung op-amp dan beberapa elemen peayimpan pada umumaya menghasilkan berbagei persamaan diferensial orde-pertama yang dapat diselesaikan secara simultan atau direduksi menjadi sebuah persamaan masukan-keluaran orde tinggi. Sebuah metode yang mudah untuk mengembangkan persamaan ity adalah frekuensi kompleks » (dan impedansi umum dalam domain-s) seperti yang digunakan di seluruh Subbab 8.5 sampai 8.10. Sekali lagi, diasumsikan behwa op-amp ideal (lihat Subbab 7.16). Metodenya dijelaskan pada contoh-contoh berikut ini. CONTOH 8.13. Carilah 1s) = V./V, dalam rangkaian pada Gambar 8-41 dan tunjukkan bahwa rangkaian menjadi integrator nonpembalik jika dan hanya jika R,C, = R,C, Gunakan pembagian tegangan, dalam domain fasor, pada masukan dan jejak (path) umpan balik untuk menemukan tegangan pada terminal op-amp. [BAB 8] RANGKAIAN ORDE-TINGG! DAN FREKUENSI KOMPLEKS us Di terminal A: Di terminal B: Vy = Tetapi V, = Vg. Karena itu, Ve d+ RGORGs RyC,= RC kita mendapatkan sebuah integrator dengan gain WRC Hod Hanya jika B,C, 1 —, ys Lf ude yo RG ala CONTOH 8.14 Rangkaian pada Gambur 842 dinamakan rangksian komponen-sama Sallen-Key. Cari H(s) = VV, dan konversikan menjadi sebuah persimaan diferensial. Tulis KCL di simpul A dan B. Me Di simpul A: Yas W,-V)Cs = 0 Di simpul B: Mae vycs <0 k Ambil 1 + RY, = Vg. Dengan eliminasi V, dan Vp antara persamaan-persamaan di atas kita peroleh a 3- ORC +G- HRC CONTOH 8.15 Pada rangkaian pada Gambar 8-42 asumsikan R = 240, C= nF, dan R, = Ry. Catilah v, jka v, = w(). Dengan mensubstitus nilai-nilai elemen dalam His) yang diperoleh di Contoh 8.14, kita mendapatkan % 2 oS ao T 4x10 + 2x10 SFT 4 dvs . +5 x08 22 + 25 x 10% uy = 5x 10 3 % x 10° v, de Respons persamaan terdahulu untuk 1> 0 terhadap v, = u(1) adalah V,= 2+ €%(2 cos wr - 2,31 sin wt) = 2 + 3,08Se"** costenr + 130,9°) dengan or = 25000 dan « = 21651 rads. CONTOH 8.16 Carilah kondisi dari rangkaian pada Gambar 8-42 untuk osilasi yang bertahan (terus-menerus) dalam (0) (Gengan masukan nol) dan cari frekuensi osilasinya Dalam Contoh 8.14 kita memperoleh SE ee Rs % 34 @— DRG +1 Untuk osilasi yang bertahan, akar-akar dari persamaan karakteristik di Contoh 8.14 harus mecupakan bilangan imajiner. Ini terjadi bila k = 3 atau R, = 2R,, di mana dalam kasus tersebut w = URC. Soal-soal dengan Penyelesaian 8.1 Sebush rangksian RLC seri, dengan R= 3 kQ, L = 10 H, dan C= 200 pF, mompunyai sumber tegangan koastan, V = 50 \, yang digunakan pads 1 = 0. (a) Carlah arus transien, jika kapasitor tidak mempunyai muatan awal. (b) Sketsalah arus ddan cari waktu saat arus ini maksimam, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. APENDIKS B Matriks dan Determinan Matriks B.1 PERSAMAAN SIMULTAN DAN MATRIKS KARAKTERISTIK Terdapat banyak sistem dalam bidang keteknikan yang digambarkan melalui suatu kumpulan persamaan simultan independen jineer dalam bentuk Ft aay tasty Hot iy i aaky + Uyyhy H+ a nk, +4, aiky =a,,t, +4, xy $a, tot aa, «di mana x, merupakan variabel bebas (independen). y, adalah variabel tak bebas (dependen). dan a, adalah koefisien- Koefisien dari variabel bebas. a,, dapat merupakan konstanta atau fungsi dari parameter tertentu. Bentuk yang lebih sederhana dan mudsh untuk dicermati dapat diperoieh dengan menyatakan persamean- persamaan di atas ke dalam bentuk matriks HY) fan a2 aso ae] [4 Gq2Ayg *** G, atau ¥ = AX, berdasarkan definisi perkalian AX dijabarkan pada Subbab B.3. Matriks A = [a,] disebut sebagai natriks karakteristik sistem; di mana orde atau dimensinya dinyatakan sebagai (A) =mxn dengan m adalah jumlah baris dan n adalah jumlah kolomnya B.2 JENIS-JENIS MATRIKS Mairiks baris. Merupakan matriks yang memiliki berapapun kolom tetapi hanya satu bush baris; d(A) a, Matriks ini dikenal juga sebagai vektor baris. Mairiks kolom. Merupakan matriks yang memiliki berapapun baris tetapi hanya sata buah kolom; d(A) = m x 1 Matriks ini dikeoal juga sebagai vektor kolom. Mairiks diagonal. Adalah matriks yang elemen bukan nol-nya merupakan elemen diagonal utama. Matriks satuan, Matriks satuan adalah matriks diagonal yang nilai elemennya sama dengan satu. 316 IAPENDIKS B] MATRIKS DAN DETERMINAN MATRIKS 317 Matriks nol. Adalah matriks yang semua elemennya adalah nol. ‘Matriks bujursangkar. Merupakan matriks di mana jumlah baris dan kolomnya sama; dA) = nx 1. Matriks simetri. Vika diberikan ayy ys Aig a dy a a, Aw oF US ni] dA) =m xn maka transpose dari A adalah yy yy 3) gt yd ag. na AT sayy ayy yy + ys] d(AT) =n xm Aig Gin Aig Oy, Jedi baris dari matciks A merupakan kolom dari matriks AY, dan sebaliknya. Matriks A disebut simetri (symetric) jika A = AT; suatu matriks simetri dengan demikian haruslah merupakan matriks bujursangkar. Matriks Hermitian. Jika diberikan Ce Gy yy 3, Oy As Aint nd Ans °° maka konjugat dari mat Cr iy ay yy gg A’ slays ayy day 2+ Oya Matriks A adalah matriks hermitian jika A = (A°)"; jadi matriks hermitian adalah sebuah matriks bajursangkar dengan elemen-elemen real pada diagonal utama dan elemen-elemen konjuget kompleks menempati posisi yang merupakan cermin pada diagonal utama. Perhatikan bahwa (A*)’ = (A’)’. Matriks nonsingular. Sebuah matrik bujursangkar A nx n adalah nonsingular (dapat diinverskan) jika terdapat suatu matriks Bn x n sedemikian hingga AB= BA =1 di mana T adalah matriks satuan n x n. Matriks B disebut sebagai invers dari matriks nonsingular A. dan kita tuliskan B= A”, Jika A adalah nonsingular, maka untuk setiap Y, persamaan matriks Y = AX pada Subbab BI akan memiliki solusi unik sedemikian rupa sehingga X=a'y B3 ARITMETIKA MATRIKS Penjumlahan dan Pengurangan Matriks Dua buah matriks dengan orde yang sama adalah memenuhi persyaratan untuk penjumlahan atau pun pengurangan. Dua buah matriks yang memiliki orde yang berbeda tidak dapat dijumlahken atau dikurangkan. Jumlah (selisih) dari dua buah matriks m x n, A= [aj] dan B = (B,J, adalah matriks C m x n yang masing- ‘masing elemennya adalah jumlah (selisih) dari masing-masing elemen yang berkorespondensi dari matriks A dan 318 MATRIKS DAN DETERMINAN MATRIKS [APENDIKS B] CONTOH B1 Jika 140 526 Las] [ord] 145 442 046]_[6 6 6 we Da tree sel ater 42 6 a-[3 6 4] ‘Transpos dari jumlah (selisi ddva buah matriks adalah jumlah (selisih) dari dua buab transposnya. (At BY =A7S BT Perkalian Matriks Perkalian AB dari matriks A 1 xm dan matrike Bm x 1 adalah seb matriks 1x 1C {ey} di mana = [ay by + ayybyy + 70° 1, By Perhatikan bahwa masing-masing elemen baris matriks dikalikan dengan elemen kolom matriks dan kemudian hasil perkaliannya dijumlahkan, Seringkali kita mengidentifikasikan C dengan besaran skalar ¢,,, memperlakukannya sebagai sebuah bilangan biasa yang diperoleh dari medan bilangan yang merupakan elemen-clemen dari matriks A den B. Perkaian AB dari mak A = [4] yang beakuran m x s dan marks B [oy] yang bervkuran 5x nadia matriks C= [cj] yang berukuran m x n, di mana y= i aby GEN me FELD a CONTOH 62 abut dnb athe + edna jean on Py + dads, dys + aden -8)[ 4] [34 +54 -8h 6 || [=|24 +14 +64 7] Lb] [44-64 +78 B][8 2 6]_ [518 + (397) 50-2) + (3900) 516) + -3)}O)]_f19 -10 3 4 2JL7 0 9)" | 4@)+ 27) 4-2)+ 20) 446) +209) | L468 22, Matriks A adalah memenuhi persyaratan untuk perkalian dengan matriks B atau dengan kata lain perkalian AB ‘adalah terdefinisi hanya jika jumlah kolom matriks A adalah sama dengan jumlzh baris matriks B. Jadi, jika matriks 320 MATRIKS DAN DETERMINAN MATRIKS [APENDIKS B} ddan terlihat bahwa 90 + 20n= ‘Teorema Ekspansi Laplace Minor, M,, dari elemen 1 yang diperoieh dengan menghilangkan baris dan kolom yang mengandung elemen a,, Kofakior, A, dari elemen didefinisikan sebagai 4, = (1 M, ‘Teorema Laplace menyatakan: Dalam determinan dari matriks bujursangkar A, kalikanlah masing-masing elemen dalam baris (kolom) ke-p dengan kofaktor dari clemen yang berkorespondensi dalam baris (kolom) ke-q, dan jumlahkanlah hasil perkaliannya. Hasilnys akan sama dengan 0 untuk p # g: dan det A, untuk p = 4. Dari tcorema Laplace juga depat dinyatakan bahwa jika matriks A memiliki dua baris dan Kolom yang sama maka det A = 0 (dan A mestilah merupakan sebuah matriks singular). Invers Matriks dengan Determinan; Aturan Cramer Teorema ekspansi Laplace dapat ditunjukkan dalam perkalian matriks sebagai berikut ay 4 dys My] [An Ag Ay A, oy 3 Ay! Bp Ay Ayo Ann Ay 2 Ons Ain | LMin Bon Aan Bon mn dy ayy Ai An Ox Ma Ain Boy Ase oo Any yy gy Ann detA 0 0 Ay An As) © ae Hy ay Oy 0 0 deta o 0 0 0 0 Ov det A, atau A(adj A) = (adj A)A = (det A)L di mana adj {4,} adalah matriks transpos dari kofaktor a, dalam determinan A, dan I adalah matriks satuan 1 Xn. Jika A non-Singular, maka kita bisa melakukan pembagian dengan det A # 0, dan menyimpulkan bahwa Ini berarti bahwa solusi unik untuk sistem linear Y = AX adalah X= (axes) yang merupakan aturan Cramer dalam bentuk matriks. Biasanya bentuk determinan diperoleh dengan mem- pertimbangkan baris ke-r (r = 1, 2,..., m) dari solusi matriks, Karena baris ke-r dari adj A. adalah Ia, 4, a) i Aap maka kita peroleh a ‘Admitansi 129 ‘Admitansi gance Admitansitransfer 133 ‘Admitansitiri 132 Ampere a Ampere ‘Analisis Koil t Aalisis angksian op-ammp ideal 47 ‘Aplikasi kaokcristik terminal 211 ‘Argumen 313 Aviumetika mks 317 Anus 2 Amusteban 166 ‘Anusckuivalen Norion 32 ‘Aus fasa 166 ‘Anus str 2 ‘Anus loop 27 ‘Anusmagnetisss: 250 ‘Arus natural 227 ‘Aturan Cramer 28, 320 ‘Aturan Dot 221 ‘Asura Dot Amperc-ilitsn 232 ‘Autotransformator > B ‘agian imajiner 312 Bagian real 312 Bean hubungan birtang ak seimbang 170. ‘Bebe hubungan dela seimbang. 166 ‘Bebsa\hubungn dels sk seimbang. 169 ‘Beban hubungan birtang seimbang 167 Belitm primer 230 Beliun sekunder 230 eniuk eksponensial 313 Beentuk gelombang Ben fektangular 313 Benuk Steinmetz 313 ‘Besoran listrik dan stuan St 1 Bidang kompleks 312 Bilangan kompleks 312 ic ‘Cont transforiasi Laplace 271 Coulomb 2 D Docrah konvergensi Daya 1 Days AC 145 aya dalam domain waktu 145 ayn dalam keadaan tunsk sinusoidal 146 Daya kompleks 150 Daya listik 3 Daya reaktif 147 Daya semu 150 Daya sesiat 145 Daya tiga fasa 171 Denjat | Derau (noise) 75 Deret Fourier cksponensial 289 Deret Fourier igonomerik 287 Determinan 27 Determinan matriks bujursangkar 319 Diagram admitansi 130 Diagram impedansi 130 Diagram tokus 194 Digramranghaian 3, 9 Diferensiator $3 Diola 9 Dida ideal 9 Domain frekuensi 129 Domain frekuensi kompleks 270 Domain waktu 129 E Eksitasi 112 Ekspansipecahan parsial 2 Eksponeasial yang dinormalisas Ekuivalen Thévenin 248 Ekuivalensi hebungan bintang dan delta 168, Elehtwon Konduksi 2 Elemen aktif $ Elemen pasif 5 lemen rangkaian dasar 5 Elemen rangkaian paalel 19 Elemen rangkaian seri 18 Energi listik 3 Energi pada koil bergandengan F Fakior daya 147, 169 Fakior kualitas 191 Fakior kvalitar 180 akior redaman 108 Fasor 128 Fasortegangan 166 Filter aku 188 Filter bandpass 189 Filter ideal 188 Filter low-pass $5 Filter pasf 188, Filter prakis 188 Floks muteal 230 Formula ekspansi Heaviside 274 Frekuensif 67 Frekvensi kompleks 105,110 Frekuensi natural 199) Frekvensisetengah-daya 185 Frekuensitengah 189 Fungsi hardpass 186 Fungsi deta sat 72 Fungsi cksponensial 73 Fungsi garjil 290 Fungsi gerap 290 Fungsiimpuls satu 72 Fungsijaringan 111 Fangsi komplementer 83 Fungsi korstan 3 Fungsi nonpericaik 71 Fungsi periodik 66 Fungsi sinusoidal 67 Fongsitangga satuan 71 ungsi transfer 248 Fungsi vanabel 3 6 Gain 44 Gaya 1 Gelombang sins 66 " Hertz 67 Hlubung singkat 32 Hiubung terbuka 32 Hubungan tegangan-arus 6 Hokum aris Kirchhoff 17 Hokum Lenz. 227 Hokum Ohm & Hlukum rangkaian 17 Huku tegangaa Kirchbott 17 1 Identtas Euler 128 Impedansi 111,129 Impedansidiei 131 Impedansi masukan 132 Impedansi panel 233, Impedansi transfer 132 Impedansi umum (R,L, uo Induktansi 7 Induktansi bocor 230 Induktansi mutual 225 ) dalam domain [APENDIKS. B] Indoktansi yutual dan transformstor 251 Induktansi-dini 225, Indukier 7 Inegrator 52 Invegrator bocor 52 Ierkoneksi rangkaian dua gerbang 214 Invers transformasi Fourier 296 Invers tansformasi Laplace 270 J Jasingan parle 152 Jah tegangan 17 Jendela 26 Joule 1 K Kandel 1 Kpasitnsi 8 Kapasitor 8 Krakterstk terminal 208, Keadaantunak 83 Keadaan tunak DC dalam induktor dan apasitor 88 Kekuatan impuls 72 Kerapatan energi 208 Kesimetran gelombang 290 Koefisien gandengan 226 Koefisien gandengan magnetik 226 Kofaktor 32 Kombinas amitansi 130 Kombinasi fungsiperiedik 68 Kombinasi impedsasi 130 Komparator $5 Kompucer aralog 54 Kondisi Dirichlet 287 Konfigurasi deta 168 Kenfigurasi ¥ (biatang) 168 Kenjugat bilangan kompleks 314 KKonsep rangkaian 5 Konstanta waktu 73, 36 Konversi tanda 6 Konvergensi integral 272 Konversi antara parameter-Z dan parameter- Y¥ 212 Kenvess ses:parilel 193, M Matriks 27 Matviksbaris 316 Matriks bujusangkar 217 Matriks diagonal La Matriks Hermitian 317 ‘Matrks karaktrisik 216 Matriks kolo 416 ‘Matriks nol 317 ‘Muatriks nonsingular 317 ‘Matriks satuan 316 ‘Matriks simetr 317 Megawatt 1 ‘Mendabului 126 “Menelaah file umber Spice 244 ‘Menimbulkan arus DC dalam indaktor 85 ‘Menimbulkan tegangar DC pada kapastor 4 Mensksla fekuersi 14 INDEKS Menskale magnitudo 11S Metode arus cabang 26 Meta arus mata ala 26,131 Metode determinan 28 Metode dua Wattmeter 172 Metode Fourier 287 Metode limit 91 Metode togangan simpal 28, 132 Metode transformasi Laplace 270 Milivolt Minor 220 Model penguat 44 Mol t Muatan listik 2 N Netral 165 Newton 1 Nilai absolut 313 Nila efekif (ms) 69 Nilai eigen 321 Nila modulus 313 Nilairate-rata 69 ° Operator vektorj 313 Pp Parameter adnitansi hubung singkat 210 Parameter hyteid 213, Parameter hyteidinvers 213, Parameter impedansi hubung terbuka 208 Parameter trarsmisi 214 Parameter-g 213, Parameter 213 Parameter-kerapal $ Parameter-¥ 210 Parameter-Z. 208 PPelepasan mustan hapasitor 83 Pembagi arus 20 Pembagitegangan 19 Pembagian ares 20 Pembagian tegangan 19 Pemmbagian bilangan kompleks 314 Pembagian tegangan dan arus dalam domain frekuensi 130 Pengikuttevargan 50 enguat 44 Penguat diferensial $0 Penguat integrator-penjumlah $3 Penguateperasional 43 Penguat selisih 50 engukuran diya 172 engulangan sebuah haslrekaman 66 Penjumishan éan pengurangaa bilangan ‘kompleks 313 Perbaikan faktor daya 153 Pergeseranfasa 68 Pergeseran waktu 68 Periode 66 Perkalianbilangan kompleks Pemnyataan daia dan analisis DC 244 Pernyausan kendall dan Keluaan dalan analisis DC 247 ersamaan karakterstik 321 323 Persamaan simultan 316 Plot pole-zero. 111 Potensial istik 2 PSpice 243 Pulsaperiedik 6 Q Quadeature 147 R Radian 1 Rangkaian aktifordetinggi Ld Rangtaian aktif orde-pertama 93 Rangiaian berfasa banyak 168 Ranghaian dalam domain's 275 Rangiaian diferensitor 53 Rangiaian dua gerbang 208 Rangtaian dua-matajala 109 Rangiaian ekuivalen gandengan konduktif 229 Rangkaian integrator 52 Rangkaian LC paral sederhana 193 Rangkaian non-esiprokal 209 Rangiaian nonpembalik 49 Rangkaian op-amp 249 Rangtaian orde-pertama 83 Ranghaian orde-inggi 105 Rangiaian pembalik 48 Rangiaian penjumlah 48 Rantaian pi-ekuivalen dari rangkaian resiprokal 211 Ranglaian RC dan RL orde-pertama ‘Kompleks 37 Rangkaian resiprokal 209 Rangtaian RL tanpe-sumber 85 Rangtaian RLC paralel 107 Rangkaian RLC seri 108 Rangkaian tunak sinusoidal 125 aso itn 230 Rasioredaman 190 Reakiansi 129 Reaktansiindubtif 120 Reaktansi kapasitif 129 Reduman besar 105, Redaman hecil 105 Redaman krtis 105 Reduksi jaringan 30 Resisiansi 7 Resistansi dinaraik 9 Resisansikeluaran 30 Resistanst mastkan 29 Resistans staik 9 Resistansi transfer 30 Resisor 7 Resistor nonlinear 9 Resonansi 189 Resonansiimpedansi tinggi 192 Resonans!impedans Resonansi paral. 192 Resonansiseri 190 Respons 112 Respons elemen 126 Respons frekuensh 182 Respons frekuensi dan furgsi rngkaian. 186 Respons frekuensi deri lokasi pole-zer0 187 324 Respons impuls dari rangkaian RC dan RL. 91 Respons natural $4, 113 Respons paksa 84, 113 Respons rangkaian orde-perama terhadap puka 90 Respons rangkaian RU dan RL terhadap cksitesi ‘sinasoidal dadakan 93 Respons rangkaian RL dan RL terhadap eksitasi cksponensial dadakan 92 Roll-off frekuensirendih 183 Roll-off frekuensitinggi 183, s Saluran 165, Samburgan 9 Suan SE 1 Simpul sedeshana 17 Simpul utama 17 fal AC keadaantunak dan respons frekueosi 251 al deterministk. 75 ‘Sinyal random 75 Sistem berfasa baayak 164 INDEKS. Sistem bilangen komplels 312 Sistem bintang 165 Sistem dua fasa 164 Sistem empatkawat 170 Sistem tiga fana 165 Sistem tiga fasarempat kawat 165 Sistem tiga kawat 170 ‘Skala frekuensirangkaian filter 196 Solusi hemogen 83 Soli partikular 83 Spektrum 298 Spektrum garis 292 Spektrum kontinu 298 Spice 248, Sterdian 1 Sumber mengambang 5 Sumber tegangan dependen 5 Superposisi 31,32 Superposisi diya ruta-ratn 154 Superposisi sumber AC 133 Suseptansi 129 Suseptansiinduktif 129 Suseptansi kapasiti’ 129 Switching 83 T Tanah (gyound) 46 ‘Tegangan dummy 246 Tepangan ekuwalen Thévenin 32 ‘Teoria ekspansi Laplace 320 [APENDIKS. B] ‘Teorema Norton 32 Teorema Thévenin 32 Teorema transfer daya masimam 33, ‘Terminal can gerbang 208, Tercinggal 126 Transfer daya maksimum 33, 154 Transformasi Fourier gelombarg non- eriodik 295 Transformasi Laplace 270 ‘Transformasi Leplace langsung 270 ‘Transformator ideal 231 ‘ransformator int best 229 Transformator linear 229 Transien 83 ‘Transisi pada waktu switching $9 Transpose 317 u ‘Umpan balk dalam rangkaian penguat 45 Urutan binary 49) Usaha ¥ Volt ampere reactive 147 w Wate 1, 3 Weber 226, Kuasal prinsip-prinsip rangkaian listrik dengan bantuan seri Schaum—terkenal akan keampuhannya. Waktu belajar akan lebih singkat, kemampuan mengerjakan soal akan lebih baik, dan, yang terpenting, nilai ujian dan tugas Anda akan semakin tinggi. Seri Schaum's Outlines sangat disukai karena membawa hasil Setiap tahun, ratusan ribu pelajar dan mahasiswa mengalami peningkatan nai ulangan dan nai ujian berkat bantuan buku: buku dari seri yang sangat bermanfaa ini Ayo selangkah lebih ci depan kawan Anda, gunakan Schaum’ s| 4Jika waktu Anda terbatas namun Anda tetap ingin mendapat nilai yang bagus, buku ini akan membantu Anda: ‘© Mempersiapkan diri menghadapi ujian ‘© Mencari jawaban dalam waktu singkat ‘© Belajar lebih copat dan lebih efektit ‘© Memperoleh gambaran umum tanpa banyak borkutat dengan buku-buku teks yang tebal Schaum's Outlines memberikan informasi yang para pengajar tuntut untuk Anda ketahui dalam format yang ringkas namun, padat—dengan membuang semua rincian yang tidak dibutubkan. Anda akan mendapat cambaran keseluruhan yang lenakap mengenai topik yang dibahas. Latinan soal dalam jumlah yang banyak akan menguji seberapa jauh penguasaan Anda akan materi yang disalikan. Dirancang sesesuai murgkin dengan buku-buku teks yang digurakan di ¢alam ruang kelas. Schaum memungkinkan Anda belajar sesuai dengan tempo belajar Anda masing-masing dan membantu Anda mengingat ‘semua fakte penting...dengan cepat! Selain itu buku-buku ‘Schaum pun demikian lengkapnya sehingga dapat juga dipakai Untuk persiapan ujian tingkat-pascasayjana maupun ujian keprofesian ami Mé Pengetahuan Jl. H. Baping Raya No.100 Ciracas, Jakarta 13740 E-mail: editor@erlangga.net Website: http:/iwww.erlangga.co id Ae) oul /i725 TERJUAL LEBIH DARI 30 JUTA KOP! OnE ree cay © Konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan terminologi Perec ea SC Pan uC Cake © Bab pengantar mengenal sinyal dan bentuk - PO UCC Ce Deere Ee En ee co unt) software Spice dan PSpice Se a GEC CCU ce em ea) Fourier, dan masih banyak lagi TR acu Eee cts PU ULUN EU a Re ce us tak pelak lagl Schaum's Outine Rangkalan Listrik Bw ace Paes Se rue Da cue caus d ee eeu cee Serum See cue uy SO oC eee LUM eS RE Sc ae eee OR eu) Beene SESS eR aac Se are mea Coan ur ae CS a. un een Cour Ere ieee) ISBN 979-784-S70-b JN | 8157

Anda mungkin juga menyukai