Anda di halaman 1dari 10

Manfaat Lidah Buaya dan Cara Mengolahnya

By Engz Efendi Categories : Manfaat Tanaman

Manfaat Lidah Buaya dan bagaimana cara mengolah lidah buaya untuk dijadikan ramuan herbal yang
berkhasiat untuk kesehatan dalam mengobati penyakit? Tanaman ini dengan nama latin aloe vera
merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai segudang manfaat dan khasiat baik dalam bidang
kecantikan, bidang kesehatan, bidang indrustri makan dan dijadikan sebagai ramuan tradisional.
Tanaman ini mempunyai kulit yang berduri, berasal dari daerah kering tanah afrika. Tanaman ini
mempunyai beberapa sebutan seperti letah buaya (sunda), ilat buaya (jawa), crocodiel tongue (inggris),
jadam dan lidah buaya (malaysia).
Karakteristik Tanaman Lidah Buaya
Anda dapat mengenali jenis tanaman ini, dari beberapa ciri-ciri sebagai berikut. Diantara yaitu :

Lidah buaya merupakan jenis tanaman yang berbatang pendek, sehingga batangnya nyaris tidak

terlihat karena tertutupi oleh daunnya yang tersusun rapat dan sebagian ada yang tertanam ditanah.
Tanaman ini mempunyai tangkai panjang yang keluar dari batang lewat ketiak daunnya.
Batang tanaman ini dapat memunculkan tunas-tunas baru yang nantinya tumbuh menjadi

individu baru atau ( bibit ).


Panjang daun dapat mencapai 50 sampai 75 cm dengan berat sekitar 0,5 sampai 1 kg dan

terdapat duri lemas dibagian tepinya.


Daun tanaman ini berbentuk pita, berbentuk helaiab memanjang dengan daging yang tebal,

mengandung banyak air, berwarna hijau keabu-abuan, tidak bertulang, ujung daun berbentuk
runcing, terdapat lapisan lilin dibagian permukaan daunnya dan mempunyai getah atau lendir (gel).
Kandungan Senyawa Aktif Pada Lidah Buaya
Terdapat beberapa kandungan senyawa kimia yang ada pada tanaman lidah buaya yang baik untuk
kesehatan tubuh. diantaranya sebagai berikut :

Kaya akan senyawa antioksida


Aloenin
Asam aspartat
Aloin
Asam glutamat
Barbaloin
Isobarbaloin
Aolesin
Aloe emodin, dan
Asam amino esensial yang meilputi leusin, lisin, histidin dan valin.

6 Manfaat Lidah Buaya


Tanaman yang satu ini memang sudah tidak diragukan lagi akan manfaatnya bagi kesehatan tubuh,
diantaranya sebagai berikut :

Dapat mencegah terjadinya serangan jantung.

Dapat menyuburkan pertumbuhan rambut, serta mengatasi rambut rontok.

Dapat mengobati sakit kepala, cacingan dan sakit mata.

Dapat menurukan kolesterol dalam darah serta mengobati diabetes melitus.

Dapat mengatasi berbagai jenis penyakit seperti wasir, sembelit, kencing manis, batuk, kejang

pada anak dan batuk rejan.


Dapat melancarkan haid, menyembuhkan luka bernanah dan mengobati luka bakar.

Itukah manfaat lidah buaya untuk kesehatan dalam mengobati beberapa penyakit. Selain itu. ternyata
lidah buaya tidak hanya dimanfaatkan untuk dijadikan obat herbal, tetapi banyak juga yang
menggunakannya sebagai bahan untuk membuat makanan, minuman, alat kosmetik dan shampo.

Cara Mengolah Lidah Buaya Untuk Kesehatan


Manfaat dan khasiat lidah buaya memang sudah tidak diragukan lagi untuk dijadikan ramuan herbal alami
sejak zaman nenek moyang terdahulu. Nah, berikut ini beberapa cara mengolahnya yang dapat dijadikan
ramuan untuk mengatasi penyakit.
Cara pertama
Bahan-bahan :

Siapkan lidah buaya, kupas dan bersihkan dari lendirnya.

Selanjutnya potong-potong daging lidah buaya

Siapkan juga 2 sendok makan madu murni.


Cara membuat :

Siapkan wadah yang steril, lalu masukan potongan lidah buaya dan beri campuran 2 sendok
makan madu.

Kemudian konsumsi ramuan tersebut secara rutin sehari 2 kali, dipagi dan sore hari sampai

sembuh.
Cara kedua
Bahan-bahan :

Ambil lidah buaya berukuran 15 x 5 cm.


Cara membuat :

Pisahkan kulit dan daging lidah buaya, lalu bersihkan dari gelnya.

Selanjutnya potong-potong dan tiriskan agar getahnya larut.

Kemudian konsumsi daging lidah buaya secara langsung atau dapat diblender sampai lembut.

Bagian bagian Tanaman Lidah Buaya


Akar lidah buaya berjenis serabut dan tumbuh ke samping sepanjang 30-40 cm. Akar tersebut keluar dari batang
yang tertimbun tanah. Tinggi tanaman lidah buaya bervariasi, sesuai dengan jenis dan bentuk batangnya. Waktu
muda, batang lidah buaya tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang tumbuh dengan rapat. Akan tetapi, setelah
pelepahnya dipanen beberapa kali, maka batang tanaman ini akan terlihat dengan jelas.

Daun lidah buaya mempunyai panjang yang bervariasi. Daun lidah buaya banyak mengandung air. Oleh karena
itu, tanaman lidah buaya tergolong jenis tanaman sukulen. Bunga lidah buaya tersusun melingkar di ujung
tangkainya yang menjulang vertikal. Warna bunga lidah buaya bervariasi, ada yang kuning, ungu, dan merah tua.

Di seluruh dunia, diperkirakan ada lebih dari 350 jenis lidah buaya yang termasuk ke dalam suku Liliaceae. Dan,
tidak sedikit yang merupakan hasil dari persilangan. Ada tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakansecara komersial
di dunia, yaitu Aloe barbadensis miller, Aloe ferox miller, dan Aloe perry baker.

Dari ketiga jenis tanaman lidah buaya tersebut, yang paling banyak dimanfaatkan adalah spesies Aloe barbadensis
miller karena mempunyai banyak keunggulan, yaitu tahan terhadap hama, memiliki ukuran besar (hingga 121 cm),
memiliki berat per batang yang bisa mencapai 4 kg, mengandung 75 zat yang berguna, serta aman dikonsumsi.

Dari ke 75 zat yang terkandung di dalam tanaman ini, di antaranya terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat,
lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormone, dan zat golonan obat yang meliputi antibiotik, antiseptic, antibakteri,
antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiatherosclerosis,
serta antivirus. Sehingga, tidak heran kalau bangsa Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.

Apa Sih Tanaman Lidah Buaya itu...?\

Lidah buaya atau Aloe barbadensis milleer merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di
Benua Afrika. Tanaman lidah buaya telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan
manfaatnya yang luar biasa.
Dari fakta sejarah, disebutkan bahwa bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat dari lidah buaya sejak tahun
1500 SM. Karena manfaat lidah buaya yang luar biasa, bangsa Mesir kuno pun menyebutnya sebagai tanaman
keabadian. Tidak hanya itu, Dioscorides, seorang dokter dari zaman Yunani Kuno, menyebutkan lidah buaya mampu
menyembuhkan berbagai penyakit
Dari fakta sejarah, disebutkan bahwa Mesir kuno telah mengetahui manfaat dari lidah buaya sejak tahun 1500 SM.
Karena manfaat lidah buaya yang luar biasa, bangsa Mesir kuno pun menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Menurut data dari sebuah penelitian, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris didunia dan
mempunyai potensi guna dikembangkan menjadi tanaman obat sekaligus bahan baku pada indrustri kecantikan.
Tanaman yang banyak tumbuh di halaman rumah ini memiliki banyak kandungan zat yang dibutuhkan oleh tubuh
guna melancarkan proses metabolism. Di Negara modern, hampir sebagian besar warganya mengetahui khasiat dan
manfaat dari tanaman yang satu ini, sehingga banyak yang menanamnya sebagai tanaman hias sekaligus
antiseptic. Tentunya, cara seperti ini sangat baik untuk ditiru dan dikembangkan di dalam masyarakat kita.
Di Indonesia, lidah buaya dikenal sebagai bahan kosmetik untuk perawatan rambut. Padahal, kandunagn zat pada
tanaman ini tidak sekedar untuk perawatan rambut, tetapi juga bermanfaat di dunia medis. Banyaknya manfaat yang
terkandung di dalam tanaman ini menjadikan lidah buaya bernilai ekonomis tinggi. Sehingga, tidak heran bila para
petani di Indonesia, khususnya di daerah Kalimantan Barat, menjadikannya sebagai lahan bisnis baru.

PROFIL LIDAH BUAYA


(Sumber: UPTD Agribisnis Dinas Pertanian Perikanan Dan Kehutanan Kota Pontianak)
SEJARAH LIDAH BUAYA PONTIANAK
Lidah Buaya (Aloe vera) telah dipergunakan untuk banyak keperluan selama berabad-abad. Kurang
lebih 4000 tahun yang lalu sampai sekarang lidah buaya sangat dikenal khasiatnya karena pada
pelepahnya terdapat berbagai macam kandungan nutrisi. Lidah buaya diduga berasal dari kepulauan
Canary di sebelah barat Afrika. Telah dikenal sebagai obat dan kosmetika sejak berabad-abad silam.
Hal ini tercatat dalam Egyptian Book of Remedies. Di dalam buku tersebut diceritakan bahwa pada
zaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan untuk bahan komestika dan pelembab kulit. Orang
Yunani pada awal tahun 333 SM telah mengidentifikasi bahwa lidah buaya sebagai tanaman
penyembuh segala penyakit.
Menurut Dowling (1985), hanya 3 jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersil di dunia,
yakni: Curacao aloe (Aloe barbadensis Miller), Cape aloe (Aloe ferox Miller), dan Socotrine (Aloe
perryl baker). Dari ketiga jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah species Aloe barbadensis
Miller yang ditemukan oleh Philip Miller. Sedangkan jenis yang banyak dikembangkan di Indonesia
adalah Aloe chinensis Baker, yang berasal dari China, tetapi bukan tanaman asli China. Jenis ini di
Indonesia sudah ditanam di Kalimantan Barat dan lebih dikenal dengan nama Lidah Buaya
Pontianak, yang dideskripsikan oleh Baker pada tahun 1877. Ciri-ciri tanaman ini adalah bunga

berwarna oranye, pelepah berwarna hijau muda, pelepah bagian atas agak cekung dan mempunyai
totol putih di pelepahnya ketika tanaman masih muda.
Pada tahun 1980 tanaman lidah buaya di Pontianak khususnya di Siantan Hulu, telah dikembangkan
dan dibudidayakan. Pada saat itu sebagian masih ditanam dalam pot dan sebagian telah ditanam di
kebun bercampur dengan tanaman papaya dan sayuran (belum dibudidayakan secara khusus).
Pada tahun 1990, lidah buaya sedikit demi sedikit mulai dibudidayakan, tidak lagi ditanam
bercampur dengan tanaman papaya atau sayuran, namun mulai ditanam pada lahan khusus.
Kemudian pada tahun 1992, lidah buaya mulai dikenalkan kepada masyarakat luas.
Pelepah lidah buaya baru dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk diolah menjadi minuman segar
lidah buaya yang dijual di warung-warung yang ada di pinggiran jalan (jalan Budi Utomo). Sehingga
pada saat itu baru masyarakat Pontianak Utara (Siantan Hulu) saja yang dapat menerima produk
hasil olahan yang bahan bakunya diambil dari daging pelepah lidah buaya tersebut (belum dikenal
masyarakat luas). Seiring perjalanan waktu, produk lidah buaya mulai banyak dikembangkan
menjadi berbagai produk olahan mulai dari minuman, dodol, jelly, kerupuk, dll. Keterlibatan instansi
pemerintah terkait dan Industri Kecil Menengah yang pada akhirnya menjadikan Lidah Buaya
Pontianak menjadi ikon Kota Pontianak.

KARAKTERISTIK LIDAH BUAYA


Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan meliputi 4.000 jenis tumbuhan, terbagi
dalam 240 marga dan dikelompokkan lagi menjadi lebih kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya
meliputi seluruh dunia. Lidah buaya sendiri mempunyai lebih dari 250 jenis tanaman.
Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Asia, dan Amerika. Hal ini
disebabkan lidah buaya dapat menutup stomata daun sampai rapat pada musim kemarau untuk
menghindari kehilangan air dari daunnya. Lidah buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim
dingin. Lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi
tumbuhan, tanaman ini termasuk dalam jenis CAM (Crassulance Acid Metabolism) dengan sifat
tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap terutama malam hari, stomata daun membuka, sehingga uap
air dapat masuk. Disebabkan pada malam hari udaranya dingin, uap air tersebut berbentuk embun.
Stomata yang membuka pada malam hari memberi keuntungan yakni tidak akan terjadi penguapan
air dari tubuh tanaman, sehingga air yang berada di dalam tubuh daunnya dapat dipertahankan.
Karenanya tanaman mampu bertahan hidup dalam kondisi yang bagaimanapun keringnya.

KANDUNGAN NUTRISI LIDAH BUAYA


Berbagai macam kandungan nutrisi dalam pelepah lidah buaya antara lain adalah:

Vitamin, yaitu A, B1, B2, B3, B12, C, E, Choline, Inositol, Folic Acid

Mineral, yaitu Calsium, Magnesium, Potasium, Sodium, Iron, Seng, Chromium

Enzim, yaitu Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypepilase, Carboxyhelulose, Bradykinase

Asam Amino, yaitu Arginin, Aspargin, Aspartat Acid, Analine, Serine, Glutamat, Threonine,
Glycine, Phenil alanine, Histidine, Isoliucine

BEBERAPA FAEDAH TANAMAN LIDAH BUAYA


Lidah buaya memiliki manfaat pada kesehatan manusia, seperti:
1. Sebagai anti mikroba melawan bakteri pathogen
2. Sebagai pembersih tubuh
3. Sebagai penstabil kadar kolesterol darah
4. Sebagai pelindung tubuh karena memiliki kandungan antibiotic
5. Sebagai bahan yang memperlambat penuaan dini
6. Sebagai bahan anti luka bakar

HASIL ANALISIS KANDUNGAN KOMPONEN GEL LIDAH BUAYA


(dalam 100 gr bahan)

Air : 99,5%

Lemak : 0,067%

Karbohidrat : 0,043%

Vitamin A

Vitamin C

Total padatan terlarut : 0,49%

TEKNOLOGI BUDIDAYA LIDAH BUAYA


Dahulu lahan gambut identik dengan lahan bermasalah, namun sekarang di Siantan Hulu, lahan
gambut sudah dijadikan lahan yang produktif. Namun hal tersebut awalnya tidak mudah, sebab

tanpa diberikan perlakuan yang khusus maka lahan tersebut tidak akan mempunyai hasil yang
memadai. Untik haltersebut maka diperlukan teknologi yang antara lain: Lahan harus dibersihkan
dari gulma, sisa kayu dan tunggul, kemudian untuk dibakar. Abu hasil pembakaran dipergunakan
untuk menaikkan pH. Disamping itu dibuat saluran air (drainase).
Setelah lahan bersih dan tidak terdapat genangan air yang mengakibatkan lahan menjadi sangat
basah, lalu dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian lahan dibiarkan selama 7-10 hari.
Setelah itu proses pemberian abu. Berikutnya tanah dicangkul supaya menjadi gembur. Langkah
selanjutnya membuat lubang tanam dan penanaman dengan jarak tanam 80 x150 cm disertai
pemberian campuran pupuk urea atau NPK atau KCL, pupuk kandang dan abu dengan
perbandingan urea atau NPK 20 gr/tanaman, abu 500 gr/tanaman dan pupuk kandang 500
gr/tanaman.
Setelah tahapan persiapan lahan dan penanaman selesai dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah
melakukan perawatan/pemelihatraan tanaman dengan cara membersihkan gulma pengganggu
tanaman dan memotong daun pelepah yang rusak.
Pemupukan lanjutan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan, terhitung dari saat tanam
dengan dosis yang sama. Setelah pemupukan lanjutan pertama selesai kemudian sedikit demi
sedikit tanah yang disamping kiri dan kanan tanaman dinaikan untuk menimbun pupuk supaya tidak
menguap terkena sinar matahari atau larut terkena hujan, disamping itu fungsinya adalah
membentuk guludan (bedengan). Selanjutnya setiap 3 bulan sekali perlu diberikan pemupukan
lanjutan lagi sampai panen. Pada pemupukan lanjutan ke 3, pupuk urea tidak diberikan lagi dan
diganti dengan NPK atau KCL dengan dosis yang sama bahkan bisa ditambah hingga 30
gr/tanaman, sementara untuk perlakuan abu dan pupuk kandang tetapndiberikan seperti biasa.
Panen tanaman Lidah Buaya dapat dilakukan setelahpelepah mencapai kisaran 0,75-1kg/pelepah
atau tanaman telah berumur 10-12 bulan. Panen dapat dilakukan lebih awal dari perkiraan semula
apabila bibit yang ditanam lebih besar ukurannya dari ketentuan yang dibutuhkan.

Perbedaan Aloe Vera Barbadensis Dan Chinensis


Advertisement

Aloe Vera atau lidah buaya memang sudah sejak lama di kenal di Indonesia dan banyak dijadikan
sebagai tanaman hias, namun masih banyak orang yang belum mengenali jenis lidah buaya
barbadensis miller dan aloe vera chinensis. Sekilas tumbuhan ini adalah nampak sama, akan tetapi
diantara tanaman hias yang sangat kaya khasiat untuk kesehatan, kecantikan bahkan pertanian - Jika di
amati dengan teliti dapat diketahui perbedaan dari bentuk fisik kedua tanaman sukulen ini.

Perbedaan lidah buaya Chinensis dan Barbadensis Miller memang dapat diketahui dengan mudah
dari bentuk fisiknya saat mencapai usia di atas 3 bulan ke atas. Akan tetapi sangat sulit membedakan
antara aloe barbadensis miller dan chinensis ketika masih kecil atau usia dibawah 3 bulan. Jika anda
ingin atau akan memulai budidaya Aloe vera barbadensis miller sebaiknya belilah bibit di penangkar yang
bersetifikat atau anda memang benar-benar dapat membedakan kedua jenis tanaman berlendir tersebut.
Perbedaan Pelepah

Membedakan fisik Barbadensis dengan Chinensis saat dewasa cukup mudah, dengan melihat bentuk
pelepah kita dengan mudah sudah mengetahui perbedaan-nya. Jika Chinensis memiliki daun atau
pelepah cenderung sedikit cekung, namun barbadensis miller memiliki daun lebih cembung berisi serta
jumlah pelepah 3-4 lebih banyak - hal inilah yang membuat lidah buaya barbadensis lebih diminati
kebanyakan industri, karena dalam proses lanjut mengolah pelepah aloe yang telah di teliti oleh Philip
Miller ditahun 1768 memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan aloe vera chinensis.
Perbedaan Bunga

Membedakan bunga dari kedua tanaman sukulen ini lebih mudah lagi, karena bunga tanaman lidah
buaya chinensis dan barbadensis sangat mencolok. Warna bunga lidah buaya chinensis adalah
oranye sedangkan barbadensis berbunga kuning, cukup mudah bukan? untuk membedakan-nya.
Namun untuk mengetahui warna bunga ini anda harus menunggu saat lidah buaya telah dewasa atau
mencapai usia di atas 10 bulan.

Perbedaan Kandungan Nutrisi Aloe Vera

Lagi-lagi aloe vera barbadensis miller lebih unggul dari segi kandungan nutrisi dan beberapa senyawa
penting jika di bandingkan dengan lidah buaya chinensis. Untuk mengetahui perbedaan kandungan ratarata nutrisi yang terdapat pada kedua aloe vera tersebut silahkan lihat tabel di bawah:

Kandungan

Barbadensis (ppm)

Chinensis (ppm)

Asam Aspartat

43,00

14,37

Asam Glutamat

52,00

14,27

Alanin

28,00

1,09

Isoleusin

14,00

3,72

Fenilalanin

14,00

4,47

Threonin

31,00

5,68

Prolin

14,00

0,07

Valin

14,00

6,85

Leusin

20,00

8,53

Histidin

18,00

5,92

Serin

45,00

6,35

Glisin

28,00

7,80

Methionin

14,00

1,83

Lysin

37,00

8,27

Arginin

14,00

4,81

Tyrosin

14,00

3,24

Tryptophan

30,00

Sumber: Ir.Edi Wahjono, Msi / BPPT (Biotek - Serpong)

Ternyata nilai kandungan senyawa Barbadensis Miller lebih baik serta unggul jika dibandingkan
dengan aloe vera chinensis. Nah, untuk membudidayakan aloe sebaiknya pilih jenis barbadensis
berdasarkan permintaan industri kosmetik, farmasi, makanan kesehatan serta produsen pupuk cair
organik.
Setelah mengetahui perbedaan aloe vera barbadensis dan chinensis, admin mengucapkan Selamat
mencoba budidaya aloe vera secara organik, semoga sukses dan salam SMS (sehat mandiri sukses)
untuk petani organik Indonesia.
di 04.49

Anda mungkin juga menyukai