Manfaat Lidah Buaya dan bagaimana cara mengolah lidah buaya untuk dijadikan ramuan herbal yang
berkhasiat untuk kesehatan dalam mengobati penyakit? Tanaman ini dengan nama latin aloe vera
merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai segudang manfaat dan khasiat baik dalam bidang
kecantikan, bidang kesehatan, bidang indrustri makan dan dijadikan sebagai ramuan tradisional.
Tanaman ini mempunyai kulit yang berduri, berasal dari daerah kering tanah afrika. Tanaman ini
mempunyai beberapa sebutan seperti letah buaya (sunda), ilat buaya (jawa), crocodiel tongue (inggris),
jadam dan lidah buaya (malaysia).
Karakteristik Tanaman Lidah Buaya
Anda dapat mengenali jenis tanaman ini, dari beberapa ciri-ciri sebagai berikut. Diantara yaitu :
Lidah buaya merupakan jenis tanaman yang berbatang pendek, sehingga batangnya nyaris tidak
terlihat karena tertutupi oleh daunnya yang tersusun rapat dan sebagian ada yang tertanam ditanah.
Tanaman ini mempunyai tangkai panjang yang keluar dari batang lewat ketiak daunnya.
Batang tanaman ini dapat memunculkan tunas-tunas baru yang nantinya tumbuh menjadi
mengandung banyak air, berwarna hijau keabu-abuan, tidak bertulang, ujung daun berbentuk
runcing, terdapat lapisan lilin dibagian permukaan daunnya dan mempunyai getah atau lendir (gel).
Kandungan Senyawa Aktif Pada Lidah Buaya
Terdapat beberapa kandungan senyawa kimia yang ada pada tanaman lidah buaya yang baik untuk
kesehatan tubuh. diantaranya sebagai berikut :
Dapat mengatasi berbagai jenis penyakit seperti wasir, sembelit, kencing manis, batuk, kejang
Itukah manfaat lidah buaya untuk kesehatan dalam mengobati beberapa penyakit. Selain itu. ternyata
lidah buaya tidak hanya dimanfaatkan untuk dijadikan obat herbal, tetapi banyak juga yang
menggunakannya sebagai bahan untuk membuat makanan, minuman, alat kosmetik dan shampo.
Siapkan wadah yang steril, lalu masukan potongan lidah buaya dan beri campuran 2 sendok
makan madu.
Kemudian konsumsi ramuan tersebut secara rutin sehari 2 kali, dipagi dan sore hari sampai
sembuh.
Cara kedua
Bahan-bahan :
Pisahkan kulit dan daging lidah buaya, lalu bersihkan dari gelnya.
Kemudian konsumsi daging lidah buaya secara langsung atau dapat diblender sampai lembut.
Daun lidah buaya mempunyai panjang yang bervariasi. Daun lidah buaya banyak mengandung air. Oleh karena
itu, tanaman lidah buaya tergolong jenis tanaman sukulen. Bunga lidah buaya tersusun melingkar di ujung
tangkainya yang menjulang vertikal. Warna bunga lidah buaya bervariasi, ada yang kuning, ungu, dan merah tua.
Di seluruh dunia, diperkirakan ada lebih dari 350 jenis lidah buaya yang termasuk ke dalam suku Liliaceae. Dan,
tidak sedikit yang merupakan hasil dari persilangan. Ada tiga jenis lidah buaya yang dibudidayakansecara komersial
di dunia, yaitu Aloe barbadensis miller, Aloe ferox miller, dan Aloe perry baker.
Dari ketiga jenis tanaman lidah buaya tersebut, yang paling banyak dimanfaatkan adalah spesies Aloe barbadensis
miller karena mempunyai banyak keunggulan, yaitu tahan terhadap hama, memiliki ukuran besar (hingga 121 cm),
memiliki berat per batang yang bisa mencapai 4 kg, mengandung 75 zat yang berguna, serta aman dikonsumsi.
Dari ke 75 zat yang terkandung di dalam tanaman ini, di antaranya terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat,
lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormone, dan zat golonan obat yang meliputi antibiotik, antiseptic, antibakteri,
antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiatherosclerosis,
serta antivirus. Sehingga, tidak heran kalau bangsa Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Lidah buaya atau Aloe barbadensis milleer merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di
Benua Afrika. Tanaman lidah buaya telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan
manfaatnya yang luar biasa.
Dari fakta sejarah, disebutkan bahwa bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat dari lidah buaya sejak tahun
1500 SM. Karena manfaat lidah buaya yang luar biasa, bangsa Mesir kuno pun menyebutnya sebagai tanaman
keabadian. Tidak hanya itu, Dioscorides, seorang dokter dari zaman Yunani Kuno, menyebutkan lidah buaya mampu
menyembuhkan berbagai penyakit
Dari fakta sejarah, disebutkan bahwa Mesir kuno telah mengetahui manfaat dari lidah buaya sejak tahun 1500 SM.
Karena manfaat lidah buaya yang luar biasa, bangsa Mesir kuno pun menyebutnya sebagai tanaman keabadian.
Menurut data dari sebuah penelitian, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris didunia dan
mempunyai potensi guna dikembangkan menjadi tanaman obat sekaligus bahan baku pada indrustri kecantikan.
Tanaman yang banyak tumbuh di halaman rumah ini memiliki banyak kandungan zat yang dibutuhkan oleh tubuh
guna melancarkan proses metabolism. Di Negara modern, hampir sebagian besar warganya mengetahui khasiat dan
manfaat dari tanaman yang satu ini, sehingga banyak yang menanamnya sebagai tanaman hias sekaligus
antiseptic. Tentunya, cara seperti ini sangat baik untuk ditiru dan dikembangkan di dalam masyarakat kita.
Di Indonesia, lidah buaya dikenal sebagai bahan kosmetik untuk perawatan rambut. Padahal, kandunagn zat pada
tanaman ini tidak sekedar untuk perawatan rambut, tetapi juga bermanfaat di dunia medis. Banyaknya manfaat yang
terkandung di dalam tanaman ini menjadikan lidah buaya bernilai ekonomis tinggi. Sehingga, tidak heran bila para
petani di Indonesia, khususnya di daerah Kalimantan Barat, menjadikannya sebagai lahan bisnis baru.
berwarna oranye, pelepah berwarna hijau muda, pelepah bagian atas agak cekung dan mempunyai
totol putih di pelepahnya ketika tanaman masih muda.
Pada tahun 1980 tanaman lidah buaya di Pontianak khususnya di Siantan Hulu, telah dikembangkan
dan dibudidayakan. Pada saat itu sebagian masih ditanam dalam pot dan sebagian telah ditanam di
kebun bercampur dengan tanaman papaya dan sayuran (belum dibudidayakan secara khusus).
Pada tahun 1990, lidah buaya sedikit demi sedikit mulai dibudidayakan, tidak lagi ditanam
bercampur dengan tanaman papaya atau sayuran, namun mulai ditanam pada lahan khusus.
Kemudian pada tahun 1992, lidah buaya mulai dikenalkan kepada masyarakat luas.
Pelepah lidah buaya baru dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk diolah menjadi minuman segar
lidah buaya yang dijual di warung-warung yang ada di pinggiran jalan (jalan Budi Utomo). Sehingga
pada saat itu baru masyarakat Pontianak Utara (Siantan Hulu) saja yang dapat menerima produk
hasil olahan yang bahan bakunya diambil dari daging pelepah lidah buaya tersebut (belum dikenal
masyarakat luas). Seiring perjalanan waktu, produk lidah buaya mulai banyak dikembangkan
menjadi berbagai produk olahan mulai dari minuman, dodol, jelly, kerupuk, dll. Keterlibatan instansi
pemerintah terkait dan Industri Kecil Menengah yang pada akhirnya menjadikan Lidah Buaya
Pontianak menjadi ikon Kota Pontianak.
Vitamin, yaitu A, B1, B2, B3, B12, C, E, Choline, Inositol, Folic Acid
Asam Amino, yaitu Arginin, Aspargin, Aspartat Acid, Analine, Serine, Glutamat, Threonine,
Glycine, Phenil alanine, Histidine, Isoliucine
Air : 99,5%
Lemak : 0,067%
Karbohidrat : 0,043%
Vitamin A
Vitamin C
tanpa diberikan perlakuan yang khusus maka lahan tersebut tidak akan mempunyai hasil yang
memadai. Untik haltersebut maka diperlukan teknologi yang antara lain: Lahan harus dibersihkan
dari gulma, sisa kayu dan tunggul, kemudian untuk dibakar. Abu hasil pembakaran dipergunakan
untuk menaikkan pH. Disamping itu dibuat saluran air (drainase).
Setelah lahan bersih dan tidak terdapat genangan air yang mengakibatkan lahan menjadi sangat
basah, lalu dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian lahan dibiarkan selama 7-10 hari.
Setelah itu proses pemberian abu. Berikutnya tanah dicangkul supaya menjadi gembur. Langkah
selanjutnya membuat lubang tanam dan penanaman dengan jarak tanam 80 x150 cm disertai
pemberian campuran pupuk urea atau NPK atau KCL, pupuk kandang dan abu dengan
perbandingan urea atau NPK 20 gr/tanaman, abu 500 gr/tanaman dan pupuk kandang 500
gr/tanaman.
Setelah tahapan persiapan lahan dan penanaman selesai dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah
melakukan perawatan/pemelihatraan tanaman dengan cara membersihkan gulma pengganggu
tanaman dan memotong daun pelepah yang rusak.
Pemupukan lanjutan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan, terhitung dari saat tanam
dengan dosis yang sama. Setelah pemupukan lanjutan pertama selesai kemudian sedikit demi
sedikit tanah yang disamping kiri dan kanan tanaman dinaikan untuk menimbun pupuk supaya tidak
menguap terkena sinar matahari atau larut terkena hujan, disamping itu fungsinya adalah
membentuk guludan (bedengan). Selanjutnya setiap 3 bulan sekali perlu diberikan pemupukan
lanjutan lagi sampai panen. Pada pemupukan lanjutan ke 3, pupuk urea tidak diberikan lagi dan
diganti dengan NPK atau KCL dengan dosis yang sama bahkan bisa ditambah hingga 30
gr/tanaman, sementara untuk perlakuan abu dan pupuk kandang tetapndiberikan seperti biasa.
Panen tanaman Lidah Buaya dapat dilakukan setelahpelepah mencapai kisaran 0,75-1kg/pelepah
atau tanaman telah berumur 10-12 bulan. Panen dapat dilakukan lebih awal dari perkiraan semula
apabila bibit yang ditanam lebih besar ukurannya dari ketentuan yang dibutuhkan.
Aloe Vera atau lidah buaya memang sudah sejak lama di kenal di Indonesia dan banyak dijadikan
sebagai tanaman hias, namun masih banyak orang yang belum mengenali jenis lidah buaya
barbadensis miller dan aloe vera chinensis. Sekilas tumbuhan ini adalah nampak sama, akan tetapi
diantara tanaman hias yang sangat kaya khasiat untuk kesehatan, kecantikan bahkan pertanian - Jika di
amati dengan teliti dapat diketahui perbedaan dari bentuk fisik kedua tanaman sukulen ini.
Perbedaan lidah buaya Chinensis dan Barbadensis Miller memang dapat diketahui dengan mudah
dari bentuk fisiknya saat mencapai usia di atas 3 bulan ke atas. Akan tetapi sangat sulit membedakan
antara aloe barbadensis miller dan chinensis ketika masih kecil atau usia dibawah 3 bulan. Jika anda
ingin atau akan memulai budidaya Aloe vera barbadensis miller sebaiknya belilah bibit di penangkar yang
bersetifikat atau anda memang benar-benar dapat membedakan kedua jenis tanaman berlendir tersebut.
Perbedaan Pelepah
Membedakan fisik Barbadensis dengan Chinensis saat dewasa cukup mudah, dengan melihat bentuk
pelepah kita dengan mudah sudah mengetahui perbedaan-nya. Jika Chinensis memiliki daun atau
pelepah cenderung sedikit cekung, namun barbadensis miller memiliki daun lebih cembung berisi serta
jumlah pelepah 3-4 lebih banyak - hal inilah yang membuat lidah buaya barbadensis lebih diminati
kebanyakan industri, karena dalam proses lanjut mengolah pelepah aloe yang telah di teliti oleh Philip
Miller ditahun 1768 memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan aloe vera chinensis.
Perbedaan Bunga
Membedakan bunga dari kedua tanaman sukulen ini lebih mudah lagi, karena bunga tanaman lidah
buaya chinensis dan barbadensis sangat mencolok. Warna bunga lidah buaya chinensis adalah
oranye sedangkan barbadensis berbunga kuning, cukup mudah bukan? untuk membedakan-nya.
Namun untuk mengetahui warna bunga ini anda harus menunggu saat lidah buaya telah dewasa atau
mencapai usia di atas 10 bulan.
Lagi-lagi aloe vera barbadensis miller lebih unggul dari segi kandungan nutrisi dan beberapa senyawa
penting jika di bandingkan dengan lidah buaya chinensis. Untuk mengetahui perbedaan kandungan ratarata nutrisi yang terdapat pada kedua aloe vera tersebut silahkan lihat tabel di bawah:
Kandungan
Barbadensis (ppm)
Chinensis (ppm)
Asam Aspartat
43,00
14,37
Asam Glutamat
52,00
14,27
Alanin
28,00
1,09
Isoleusin
14,00
3,72
Fenilalanin
14,00
4,47
Threonin
31,00
5,68
Prolin
14,00
0,07
Valin
14,00
6,85
Leusin
20,00
8,53
Histidin
18,00
5,92
Serin
45,00
6,35
Glisin
28,00
7,80
Methionin
14,00
1,83
Lysin
37,00
8,27
Arginin
14,00
4,81
Tyrosin
14,00
3,24
Tryptophan
30,00
Ternyata nilai kandungan senyawa Barbadensis Miller lebih baik serta unggul jika dibandingkan
dengan aloe vera chinensis. Nah, untuk membudidayakan aloe sebaiknya pilih jenis barbadensis
berdasarkan permintaan industri kosmetik, farmasi, makanan kesehatan serta produsen pupuk cair
organik.
Setelah mengetahui perbedaan aloe vera barbadensis dan chinensis, admin mengucapkan Selamat
mencoba budidaya aloe vera secara organik, semoga sukses dan salam SMS (sehat mandiri sukses)
untuk petani organik Indonesia.
di 04.49