Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Blok XI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Blok Sistem Respirasi adalah blok kesebelas pada semester IV dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario D
yang memaparkan kasus Ali berusia 15 tahun yang mengalami keluhan
utama sukar menelan sejak 2 hari yang disertai batuk, demam tinggi dan
ada pembesaran kelenjar dibawah rahang bawah kanan dan kiri. Gejala
seperti ini dialami setiap 2 3 bulan dan membaik setelah diobati.
1.2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Data Tutorial
Laporan Tutorial 6
Skenario C
Tutor
Moderator
Sekretaris Meja
Sekretaris Papan
Waktu
:
:
:
:
:
Rule tutorial
2.2
Skenario
Ali, umur 15 tahun, datang ke dokter dengan keluhan utama merasa
sakit dan sukar menelan, sejak 2 hari yang lalu. Gejala tersebut disertai
batuk, demam tinggi dan ada pembesaran kelenjar dibawah rahang bawah
kanan dan kiri.
Ali menderita gejala seperti ini setiap 2 - 3 bulan dan gejala membaik
setelah berobat ke Puskesmas.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum
Tampak sakit sedang, compos mentis
Vital Sign
Hidung
Tenggorokan
2.3
batuk (cough)
Eksplusi udara tiba-tiba sambil mengeluarkan udara dari paru-paru
membantu untuk membersihkan udara dari mukus dan iritan.
2.
demam tinggi
Peningkatan suhu basal tubuh diatas 370C.
3.
4.
5.
membrana timpani
Membran yang mengelilingi fenesta coclecnis.
6.
detritus
Bahan partikulat yang dihasilkan dengan atau sisa pengausan atau
disintegrasi substansi atau jaringan.
7.
kripta melebar
Lipatan partikulat yang dihasilkan dengan atau sisa pengausan atau
disintegrasi substansi atau jaringan yang mengalami pelebaran.
8.
lateral band
Daerah di belakang pilar posterior yang berbatas tegas dengan dinding
pharynx lateral, kadang dapat menonjol, merah seperti daging
9.
tonsil
Massa jaringan yang bulat dan kecil khususnya jaringan lymphoid,
umumnya digunakan tersendiri untuk menunjukkan tonsil palatinum.
4. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : tampak sakit sedang, compos mentis
Vital Sign : T : 39,10C, N : 112 x/menit reguler, TD : 100/70Hg,
RR : 24 x/menit.
Pemeriksaan Leher : teraba pembesaran kelenjar submandibular
5. Status THT
Telinga
Hidung
Tenggorokan
2.3.3
Analisis Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
Mengapa terjadi pembesaran kelenjar di bawah rahang bawah kanan dan kiri
pada Ali?
9.
10. Bagaimana anatomi kelenjar di bawah rahang bawah kanan dan kiri yang
terlibat pada Ali?
11. Bagaimana fisiologi dan histologi kelenjar di bawah rahang bawah kanan dan
kiri yang terlibat pada Ali?
12. Mengapa gejala sakit dan sukar menelan disertai batuk, demam tinggi dan
pembesaran kelenjar di bawah rahang bawah kanan dan kiri dialami Ali setiap
2 3 bulan?
13. Obat apa yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala yang dialami oleh
Ali? (farmakokinetik dan farmakodinamik)
14. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik :
a. KU = tampak sakit sedang, compos mentis?
b. vital sign = T : 39,10C?
c. vital sign = N : 112 x/menit?
d. vital sign = TD : 100/70 mmHg?
e. vital sign = RR : 24 x/menit?
f. leher = teraba pembesaran kelenjar submandibular?
15. Bagaimana interpretasi status THT :
a. telinga : membrana timpani utuh, refleks cahaya +/+?
b. hidung : cavum nasi = lapang mukosa normal, massa -/-?
c. tenggorokan : faring kemerahan?
d. tenggorokan : lateral band dan glandula membesar?
e. tenggorokan : tonsil T3/T3?
f. tenggorokan : dentritus +/+?
g. tenggorokan : kripta melebar?
16. Bagaimana diagnosa bandingnya?
17. Bagaimana pemeriksaan penunjangnya?
18. Bagaimana diagnosis kerjanya?
19. Bagaimana penegakan diagnosis?
20. Bagaimana etiologinya (mikrobiologi)?
21. Bagaimana epidemiologinya?
22. Bagaimana faktor risikonya?
23. Bagaimana pemeriksaan lajutannya?
24. Bagaimana penatalaksanaannya?
25. Bagaimana komplikasi?
26. Bagaimana prognosisnya?
27. Bagaimana preventif & promotifnya?
28. Bagaimana padangan islam mengenai penyakit?
29. Berapakah tingkatan kompetensi dokter umum pada kasus ini?
2.3.4 Hipotesis
Ali, , 15 tahun, menderita sakit dan sukar menelan disebabkan oleh
tonsillopharyngitis cronic eksaserbasi acute.
Ali, , 15 tahun
Pengobatan tidak
adekuat
DD/ :
Angina Plaut Vincent
Tonsillitis Diphteria
Tonsillopharyngitis
Kemungkinan =
Bakteri :
Streptococcus hemolitikus grup
A
Streptococcus grup C dan G
Neisseria gonorrhoeae
Corynebacterium diptheriae
Virus :
Adenovirus
Rhinovirus
Coronavirus
Epstein-Barr Virus
Mikoplasma :
Mycoplasma pneumoniae
Klamidia :
Chlamydia pneumoniae
Proses peradangan
berulang
(tonsillopharyngitis
cronic eksaserbasi acute)
Epitel mukosa dan
jaringan limfoid terkikis
Jaringan lymphoid
digantikan
jaringan parut
Kerangka Konsep
:
yang mengalami
pengerutan
Kripta melebar dan diisi
detritus
Menembus kapsul tonsil
melekat di sekitar fosa
tonsilaris disertai
kelenjar lymph
submandibula membesar
Page 6
What I Know
Tonsillopharyngitis
Ali, , 15 tahun,
cronic eksaserbasi
keluhan utama
acute
What I Have to
How I Will
(Learning Issue)
1. anatomi, histologi,
Prove
Ali, , 15 tahun
Learn
Text Book,
mengalami sakit
Pakar Lain
pharynx
(internet)
2. mikrobiologi
karena mengalami
fisiologi, patologi
tonsillopharyngiti
4. anatomi, histologi,
s cronic
berupa batuk,
demam tinggi, dan
fisiologi, patologi
eksaserbasi acute.
kelenjar
pembesaran
submandibula
kelenjar
5. farmakokinetik dan
submandibula.
farmakodinamik
6. interpertasi
pemeriksaan fisik
dan THT
7. Tonsillopharyngitis
8. Tonsilitis Dipheria
9. Angina Plaut Vincent
10. Penatalaksanaan
11. Prognosis
12. Komplikasi
13. Rehabilitasi Medik
14. Pandangan Islam
tentang kesehatan
15. Kompetensi Dokter
Umum
2.3.6 Sintesis
1.
2.
: bibir.
: dasar mulut.
: ruangan peritonsilair.
3.
MULUT
menerima makanan
Mukosa lidah terdiri dari epitel berlapis gepeng dan lamina propia tipis
berpapil yang mengandung lymphoid difus. Permukaan dorsal lidah
ditandai tonjolan mukosa disebut papila. Papila terdiri dari papila
filiformis dan papila fungiformis.
TONSIL
6.
Kontraksi otot
intrinsik lidah
Kontraksi
m.levator veli
palatine
Respon peradangan
(melibatkan nasopharynx,
uvula, dan palatum mole)
Terjadi dysphagia
Copyright Tutorial 6 FK UMP08
Page 14
7.
8.
9.
10. Bagaimana anatomi kelenjar di bawah rahang bawah kanan dan kiri
yang terlibat pada Ali?
Jawab :
kelenjar
submandibular
dapat
13. Obat apa yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala yang dialami
oleh Ali? (farmakokinetik dan farmakodinamik)
Jawab :
Untuk meringkan keluhan nyeri tenggorok di berikan gargles (obat kumur)
dan lozenges (obat hisap).
Untuk demam, dapat diberikan asetaminofen [paracetamol]
Farmakokinetik dan farmakodinamik :
Diabsobsi dengan cepat dan hampir sempurna dalam saluran cerna.
Konsetrasi dalam plasma mencapai puncak dalam 30 60 menit, waktu
paruh 2 jam setelah dosis teraupetik. Terdistribusi seragam ke hampir
seluruh cairan tubuh. Pengikatan obat ini pada protein plasma beragam;
hanya 20% 50% yang mungkin terikat pada konsentrasi yang ditemukan
selama intoksikasi akut. Setelah dosis teraupetik, 90% - 100% obat ini
ditemukan pada urin selama hari pertama, terutama setelah konjugasi
hepatik dengan asam glukoronat (60%), as. sulfat (35%), atau sistein (3%).
Asetaminofen mengalami N-hidroksilasi diperantarai sitokrom P450
membentuk N-asetil-benzokuinoneimin, suatu senyawa yang sangat
reaktif. Biasanya bereaksi dengan gugus sulfhidril pada glutation. Namun
setelah ingerti asetaminofen dosis besar, metabolit terbentuk dalam jumlah
cukup untuk menghilangkan glutation hepatik.
Untuk batuk diberikan pengobatan simptomatis, misalnya ekspektoran
(gliseril guayalokolat) atau antitusif untuk mengatasi batuk sedatif untuk
menenangkan pasien
14. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik :
a. KU = tampak sakit sedang, compos mentis?
Jawab :
Menunjukkan kondisi pasien lemah dengan tingkat keseriusan penyakit
sedang dengan tingkat kesadaran yang baik, sadar sepenuhnya, respon baik
dan dapat berinteraksi dengan sekeliling dengan GCS 15.
: hipotermia
350 37,80C
: normal
37,90 38,20C
: subpebris
38,30 41,50C
: pebris
> 41,60C
hiperpireksia
PGE2
meningkatkan
setpoint
(mengubah
: < 60 x/menit
Normal
: 60 100 x/menit
Takikardia
: >100 x/menit
saat
folikel
mengalami
peradangan,
tonsil
akan
Etiologi
Dysphagia
Sakit
tenggorokan
Batuk
Demam
Pembesaran
kelenjar lymph
Hiperemis
pharynx
Lateral band
Granula
Tonsil
Detritus
Kripta
melebar
Tonsillitis
Diphteria
Corynebacterium
diphteriae
Bakteri sprirochaeta
atau triponema
Dapat berupa
bakteri, virus,
mycoplasma, atau
chlamydia
+
+
+
(mencapai 400C)
+
(cervical
adenopathy
dan nyeri)
+
(subpebris)
+
(mencapai 390C)
+
+
(39,10C)
+
(bull neck)
+
(pembesaran
submandibula)
+
(pembesaran
submandibula)
+
+
+
+
+
(membengkak dengan
membran putih
keabuan di atasnya)
+
(T3/T3)
+/+
+
(membengkak
ditutupi bercak
putih kotor yang
meluas)
-
+/+
Tonsillopharyngitis
Tersering virus dan
bakteri
Streptoccocus
hemolitikus grup A
+
+
(membengkak)
Kasus
Keterangan:
Nilai normal tersebut dapat berbeda antar beberapa rumah sakit atau
laboratorium. Setiap rumah sakit dan laboratorium biasanya memiliki
nilai rujukan sendiri.
RR : 24 x/menit.
Pemeriksaan Leher : teraba pembesaran kelenjar submandibular
Status THT
Telinga
Hidung
Bronchitis
Nefritis akut
Miokarditis
Arthritis
nya
sebagaimana
pohon
menggugurkan
daun-