Anda di halaman 1dari 3

Ketika perpisahan harus terjadi

Ketika tidak ada lagi komitmen yg harus dipertahankan


Ketika semuanya hancur berkeping-keping
Ketika ruang dihatimu sudah terisi oleh wanita lain
Ketika aku hanyalah serpihan masa lalumu
Terlalu banyak ketika saat kau pergi meninggalkanku
eomaaa teriak yeoja kecil dengan rambut yg dikucir tinggi, ia berlari memeluk seorang yeoja yg
berumur sekitar 28 tahunan. Yeoja yg dipanggil eoma memeluk anaknya lalu menggandeng tangan yeoja
kecil itu untuk berjalan masuk kesebuah mobil berwarna merah yg terparkir manis tak jauh dari mereka.
apa sekolah barumu menyenangkan Minji-ah? tanya yeoja cantik disebelahnya seraya melajukan
mobilnya menembus jalanan kota Busan yg cukup padat.
Ne eoma. Nan joha ucap yeoja yg dipanggil Minji itu sambil menganguk-angukan kepalanya lucu.
sekolah yg rajin ne? tangan kiri Suzy bergerak mengusap kepala anak semata wayangnya itu.
....
Suzy berjalan dibelakang anaknya yg kini sudah berlarian menuju pintu depan, yeoja itu tersenyum
senang melihat Minji yg berlari dengan ceria dan girang. Dia menghela nafas lega karena keputusannya
untuk pindah dari Seoul ke Busan tak salah, toh anaknya itu sangat senang dengan sekolah barunya.
kehidupan baru Bae Suzy. Fighting ucapnya menyemangati dirinya sendiri lalu berjalan menyusul
Minji masuk kedalam rumah baru mereka. Ya rumah mereka, hanya berdua, tanpa sang suami.
eomaaa teriak Minji, yoeja kecil itu berlari dari lantai atas menuruni tangga dan memeluk eomanya yg
tengah bersantai membaca majalah diruang keluarga.
ne change-ah, waeyo? heran Suzy seraya menengok kesamping, dielusnya pucuk kepala Minji dengan
lembut.
appa. Kenapa appa tak pulang eoma? rengek Minji, ia telah duduk disamping eomanya. Suzy terdiam
beberapa saat, lalu sudut-sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman hangat.
appa sedang sibuk sayang.Suzy mengelus rambut Minji dan tersenyum lembut. Senyuman palsu yg
selalu ditunjukkannya pada putrinya setiap yeoja kecil itu bertanya dimana appanya.
tapi eoma, sudah 2 bulan appa tak pulang renngek Minji.
Kau kangen pada appamu eoh? tanya Suzy, tanpa aba-aba kepala mungil Minji menganguk-anguk
dengan semangat. baiklah hari minggu kita ketemu appa ne? ujar Suzy.
jinjja? Jinjjayo eoma? Yeayy Minji bersorak senang ia berlari menuju kamarnya, Suzy yg melihat
kelakuan anaknya itu hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya. Sesaat setelah bayangan Minji tak
terlihat lagi, senyuman lembut khas seorang ibu menghilang begitu saja dari wajah cantiknya.

hah ia menghela nafas berat membayangkan harus bertemu dengan namja itu, jujur saja ia masih belum
bisa bertatapan langsung dengan namja yg sudah meninggalkannya dan putrinya demi wanita lain.
Walaupun Suzy yeoja yg penyabar namun wanita mana didunia ini yg dengan mudah menerima
pengkhianatan sang suami. Ya bagaimanapun dia hanya seorang yeoja biasa yg memiliki keterbatasan.
..
Sulli menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan, berharap seseorang yg ditunggunya segera muncul. Tapi
percuma saja karena sepertinya ia harus menunggu lebih lama, tak ada tanda-tanda sahabatnya akan
datang sekarang. Yeoja cantik berambut pendek itu meletakkan segelas lemon tea saat bayangan seorang
namja yg dikenalnya kini duduk tak jauh dari tempatnya.
Kai-ya panggil Sulli seraya melambaikan tangannya, namja yg dipanggil Kai itu mendongak lalu
tersenyum membalas sapaan Sulli. Ia berjalan dan segera mengambil posisi duduk didepan yeoja berbaju
kuning itu.
annyeong. Aigo sudah lama sekali kita tak bertemu ujar Sulli girang.
ne, sudah hampir 11 tahunan Kai menjabat tangan Sulli, mereka pun terhanyut dalam nostalgia masamasa SMA mereka. Karena saking asyiknya bercerita, keduanya tak menyadari seorang yeoja beralarian
kecil mendekati meja mereka. Yeoja itu menggaruk tengkuk kepalanya yg tak gatal ketika mendapati
sahabatnya tengah asyik berbincang-bincang dengan seorang namja yg masih asing dipengelihatannya.
ehem ia berdeham membuat dua manusia yg tadinya tengah asyik dengan dunia mereka harus
terganggu, Sulli menoleh dan tersenyum senang melihat sahabatnya sudah berdiri dengan pandangan
penuh tanya.
Suzy-ah sapa Sulli, akhirnya datang juga. Ah kenalkan ini Kai, dia teman SMAku Sulli
memperkenalkan Kai, Suzy menoleh, menatap namja didepannya dari ujung kaki sampai kepala.
Kim Jongin imnida, tapi orang memanggilku Kai Kai menjulurkan tangannya, dengan senang hati Suzy
menyambut uluran tangan namja didepannya. Suzy imnida jawab Suzy dengan senyuman manisnya.
dimana Minji? heran Sulli karena tak mendapati keponakan kesayangannya itu.
tentu saja sedang sekolah, ini kan belum waktunya ia pulang jawab Suzy seraya membolak-balik buku
menu dihadapannya. Kai yg memang tak mengerti arah obrolan dua yeoja didepannya itu hanya dapat
terdiam dengan wajah kebingungan.
ah kau pasti bingung. Minji itu anaknya ujar Sulli yg seakan-akan tahu isi hati Kai, namja itu hanya
menganguk-angukan kepalanya tanda mengerti. Sulli melirik kearah Kai yg saat ini masih betah
memandangi Suzy, senyuman tersungging diwajah yeoja berambut pendek itu.
ah aku ada janji. Aku pamit dulu, annyeong Kai tiba-tiba berdiri seraya melihat jam tangan yg bertenger
manis dipergelangan tangan kirinya. Ia pamit lalu segera bergegas pergi meninggalkan dua yeoja yg
masih asyik bercerita.

hati-hati teriak Sulli. sepertinya ia menyukaimu goda Sulli, Suzy yg sedang menyeruput jus
strawberry kesukaannya sontak berhenti, ia menoleh dan menaikkan sebelah alisnya tanda heran.
nugu? tanya Suzy, Sulli menyentil dahi Suzy gemas.
Kim Jongin, Kai. Aigo kau ini gerutu Sulli sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Suzy terkekeh
pelan menanggapi perkataan sahabat dekatnya itu.
hahah.. lucu sekali, kami baru saja berkenalan beberapa menit yg lalu. Dan kau bilang teman SMAmu
itu menyukaiku? Hahah3 Suzy tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Sulli yg menurutnya tak
masuk akal.
eiyyyy aku tak pernah salah protes Sulli.
..

Anda mungkin juga menyukai