Anda di halaman 1dari 2

Train 1

Unit Polimerisasi: Untuk membentuk powder polyethylene


Proses:
Proses polimerisasi dilakukan dalam fluidized bed reactor (R-400) yang mereaksikan
etilen, hydrogen, nitrogrn, butane, dan prepolimer powder. Etilen, hydrogen,
nitrogen, dan butane diinjeksikan kompresor utama (C-400) dengan tekanan 20
barg dari bawah Fluidized Bed Reactor (R-400), sedangkan prepolymer powder
diinjeksikan secara bertahap dan Seconda ry Feed Hopper (D-350) dengan
bantuan Nitrogen High Pressure (NHP) dengan tekanan 30 barg yang berfungsi
sebagai gas carrier. Selama proses injeksi, perlu dijaga kecepatan alir dan tekanan
parsial dari tiap bahan yang masuk dalam reactor sehingga dapat menghasilkan
kecepatan produk yang baik dan kualitas produk sesuai dengan grade yang
diinginkan.
Tekanan injeksi bahan ke dalam reaktor ini minimal lebih besar dari 5 barg dari
tekanan reaktor, untuk mencegah terjadinya umpan balik dari reaktor.
Reaksi polimerisasi adalah reaksi eksotermis sehingga untuk menjaga suhu reaktor
yang konstan (80 Oc) diperlukan penghilangan panas reaksi, yaitu dengan
menggunakan 2 buah heat exchanger pada gas loop. Selain itu, dapat juga
memanfaatkan pendinginan gas hidrokarbon yang meninggalkan reaktor bagian
atas sebagai pendingin reaksi. Gas Hidrokarbon yang meninggalkan reaktor akan
dipisahkan dalam separator utama (S-400), fines yang terbawa oleh gas akan
dikembalikan ke dalam reaktor melalui Recycle Ejector (J-400). Sedangkan gas sisa
didinginkan oleh Primary Gas Cooler (E-400), gas yang telah dingin akan
dikembalikan ke reaktor bersama dengan feed gas (etilen,butane,hydrogen,dan gas
inert) melalui compressor utama (C-400). Setelah itu feed gas tersebut didinginkan
kembali pada Final Cooler (E-401) sebelum masuk ke dalam reaktor fluidized bed.
Setelah kurang lebih 4-5 jam, diharapkan reaksi polimerisasi optimum, polyethylene
diambil melalui Lateral Withdrawal Lock Hopper (D-420) dari bagian samping
reaktor dengan memanfaatkan Rotating Full Bar Valve pada bagian atas dan bawah
hopper ini yang berkerja secara berlawanan. Dari Lock Hopper, polymer powder
mengalir ke Primary Degassing (S-425) berdasarkan perbedaan tekanan. Pada
Primary Degassing (S-425) terjadi pemisahan Polymer powder dengan gas
hidrokarbon. Gas hidrokarbon dialirkan kembali ke reaktor oleh Recycle Gas
Compressor (C-470) setelah dipisahkan dari fines pada Recycle Gas Filter (F-426)
dan oligomer dalam system compressor.
Polymer powder dari Primary Degasser (S-425) mengalir ke Secondary Degasser
mengalir ke Secondary Degasser (D-430) melalui Rotary Valve (V-425) yang
berfungsi untuk mengatur level pada degasser. Polymer powder dalam Secondary
Degasser (D-430) dicampur menggunakan nitrogen dengan tekanan rendah sekitar
3 barg untuk menghilangkan gas hidrokarbon yang masih tersisa. Gas tersebut
meninggalkan Secondary Degasser (D-430) melalui bagian atas kemudian dibuang
melewati Polymer Cyclone Filter (S-430 untuk memisahkan fines).

Polymer powder dari Secondary Degasser dikirim oleh Blower (C-430) yang
bertekanan 0,7 barg dengan media nitrogen sebagai media transport ke Recycle
Filter (F-435). Dari Recycle Filter (F-435) gas mengalir kembali ke Blower (C-430)
dan untuk menjaga tekanannya terdapat make up nitrogen dan venting ke flare.
Sedangkan

Anda mungkin juga menyukai