Anda di halaman 1dari 85

KESEHATAN DALAM KERANGKA

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS


(SDGs)
RAKORPOP KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JAKARTA, 1 DESEMBER 2015
DIRJEN BINA GIZI KIA selaku KETUA
Sekretariat Pembangunan Kesehatan Pasca-2015 Kementerian Kesehatan RI
ANUNG utk RAKORPOP 2015
Keputusan Menteri Kesehatan No. 97 Tahun 2015

SISTEMATIKA
1.
2.
3.
4.

PENCAPAIAN MDGs 2014


TRANSISI MDGs MENUJU SDGs
POSISI KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs
RENCANA TINDAK LANJUT (PUSAT DAN
DAERAH)
5. PENUTUP
ANUNG utk RAKORPOP 2015

PENCAPAIAN MDGs 2014


(Laporan MDGs 2014, Bappenas)
UNFINISHED BUSINESS
BIDANG KESEHATAN
Dari 31 indikator MDGs
terkait sektor kesehatan:
a. 7 ACHIEVED
b. 17 ON TRACK
c. 7 OFF TRACK
(4 DI ANTARANYA
MERUPAKAN INDIKATOR
OUTCOME)

(Workshop SDGs Bappenas, 10 Nov 2015)

ANUNG utk RAKORPOP 2015

KELANJUTAN MDGs
2000

2030

2015
SDGs

Goals

Target

Indikator

TOTAL

17

169

220-300

MDGs

Goals

Target

Indikator

TOTAL

18

63

KESEHATAN

19

31

KESEHATAN

31

TERKAIT
KESEHATAN

21

18

PENEKANAN SDGs:
5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP
DAMPAK POSITIF MDGs BAGI SEKTOR KESEHATAN:
a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan
b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan
c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan
d. Integrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu prioritas

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2030/


SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
Disebut juga dengan
Global Goals
Terdiri dari:
17 goals/ tujuan
169 target
220-300 indikator
(sedang dalam proses
perumusan, akan
ditetapkan Maret 2016)

Seluruh tujuan SDGs adalah sebuah kesatuan sistem


pembangunan, tidak mementingkan satu isu tertentu.
INTEGRASI PEMBANGUNAN NASIONAL
ANUNG utk RAKORPOP 2015

17 TUJUAN SDGs
AGENDA 2030/ #GlobalGoals

Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target]


Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi,
serta mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target]
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang di segala usia [13 target]

Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong


kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target]
Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan [9 target]
Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan
bagi semua orang [8 target]
ANUNG utk RAKORPOP 2015

17 TUJUAN SDGs
AGENDA 2030/ #GlobalGoals

Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern


bagi semua orang [5 target]
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan,
serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang
[11 target]

Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang


inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi [8 target]
Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target]
Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan
berkelanjutan [10 target]

Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [11 target]


ANUNG utk RAKORPOP 2015

17 TUJUAN SDGs
AGENDA 2030/ #GlobalGoals
Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya [5 target]
Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut
secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target]
Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan,
mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan
degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target]

Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan
akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di
seluruh tingkatan [12 target]

Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan


merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target]
ANUNG utk RAKORPOP 2015

DAMPAK YANG DIHARAPKAN SDGs


1

PENGURANGAN KEMISKINAN,
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG
MERATA, MATA PENCAHARIAN DAN
PEKERJAAN LAYAK

AKSES MERATA KEPADA PELAYANAN DAN


JAMINAN SOSIAL

KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN DAN


MEMPERTINGGI KETAHANAN TERHADAP
BENCANA

PEMERINTAHAN YANG DITINGKATKAN


KUALITASNYA DAN AKSES MERATA KEPADA
KEADILAN BAGI SEMUA ORANG

Kategori area cross-cutting:


(United Nations Partnership for Development 2016-2020)
HAM, Kepemudaan, Kesetaraan Jender, HIV/AIDS, Manajemen
Data dan Statistik
ANUNG utk RAKORPOP 2015
9

PRINSIP PELAKSANAAN SDGs


Pembangunan
terintegrasi di seluruh
aspek kehidupan
manusia (people
centered development)

Fokus pada capaian 3 dimensi


pembangunan: sosial,
ekonomi, lingkungan

Tanggung jawab yang sama


bagi setiap negara, melalui
kegiatan yang
terdiferensiasi

Memperhatikan kondisi,
kapasitas dan prioritas
nasional

Tidak boleh ada yang


tertinggal dalam mencapai
seluruh tujuan SDGs

Menghindari kesenjangan
antar kelompok masyarakat
dan antar wilayah

Kerjasama
Multisektoral,
melibatkan seluruh
aktor pembangunan

Penguatan fungsi perangkat


implementasi
(means of implementation)
Mempertajam akuntabilitas
pelaporan melalui kelembagaan
yang kuat, pengelolaan data
berkualitas, diikuti inovasi
strategi berbasis bukti

(Dimodifikasi dari Paparan BPS pada Workshop SDGs


Bappenas,
2015 dan
ANUNG
utk RAKORPOP
2015dokumen Transforming Our World, UN 2015)10

MEANS OF IMPLEMENTATION (MoI)/


PERANGKAT IMPLEMENTASI SDGs

Merupakan aspek-aspek yang perlu diupayakan dan dicapai perbaikannya


(syarat) untuk keberhasilan pencapaian target utama (misal: untuk mencapai
target 3.1, 3.2, 3.3, dst perlu tercapai dulu target perangkat implementasi 3.c)

Dijabarkan secara tematik pada masing-masing goal pada poin x.a, x.b, x.c,
dan seterusnya (misal: target 3.a, 3.b, 3.c, )

Dijabarkan secara umum dan menyeluruh pada goal nomor 17.

Di antaranya terdiri dari:


Kesehatan: Ratifikasi FCTC, Peningkatan kapasitas dan distribusi tenaga
kesehatan, Ketersediaan vaksin dan obat

Umum: Tata kebijakan dan kelembagaan, sistem pembiayaan, data,


monitoring dan pelaporan, serta perkembangan teknologi.
ANUNG utk RAKORPOP 2015

11

POSISI KESEHATAN DALAM


KERANGKA SDGs

ANUNG utk RAKORPOP 2015

12

PERHATIAN KHUSUS SEKTOR KESEHATAN


Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta
mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target]

GIZI MASYARAKAT
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang
di segala usia [13 target]

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan


[9 target]

AKSES KESPRO, KB

Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi
semua orang [8 target]

SANITASI DAN AIR BERSIH

ANUNG utk RAKORPOP 2015

13

GIZI DALAM KERANGKA SDGs

Tujuan #1: Menanggulangi


Kelaparan dan Kemiskinan

Tujuan #2: Mengakhiri kelaparan,


mencapai ketahanan pangan dan
meningkatkan gizi, serta mendorong
pertanian yang berkelanjutan
2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin
akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi
semua orang, khususnya masyarakat miskin dan
rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun.

Unfinished business melanjutkan


pembangunan gizi.
Pada SDGs diarahkan pada solusi
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi,
berkelanjutan, yaitu peningkatan akses
termasuk mencapai target internasional 2025 untuk
pangan dan produksi pertanian.
penurunan stunting dan wasting pada balita dan
Melalui inovasi strategi, termasuk
mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita
implementasi Perpres 42 Tahun 2013 dan
hamil dan menyusui, serta lansia.
kesepakatan ICN2 menuju target WHA 2025.
ANUNG utk RAKORPOP 2015

14

KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs


Menjamin kehidupan yang
sehat dan mendorong
kesejahteraan bagi semua
orang di segala usia

13 Target
(9 Target + 4 Means
of Implementation)

Unfinished business:
1. Penurunan AKI, AKBa, AKN
2. HIV/AIDS, TB, Malaria
3. Akses Kesehatan Reproduksi (termasuk KB, ASFR)

Perhatian baru:
1. Kematian akibat PTM
2. Penyalahgunaan narkotika dan alkohol
Seluruh isu kesehatan diintegrasikan
3. Kecelakaan lalu lintas
dalam satu tujuan (nomor 3).
4. Universal Health Coverage
5. Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah
Upaya pencapaian harus terintegrasi.
6. 2015
Penanganan krisis dan kegawatdaruratan 15
ANUNG utk RAKORPOP

KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs2


(CROSS-CUTTING ISSUES)

Menjamin kesetaraan gender serta


memberdayakan seluruh wanita
dan perempuan
1.
2.
3.

Sunat Perempuan (Female Genital Mutilation)


Akses kepada pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk KB
Pendidikan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi pada
wanita dan remaja

Menjamin ketersediaan dan


pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang
Perilaku hidup bersih dan sehat terkait:
1. Akses kepada air bersih
2. Akses sanitasi dasar layak
ANUNG utk RAKORPOP 2015

16

GAMBARAN INTERAKSI GOAL 2, 3, 5, 6


OUTCOME

PROSES

INPUT
3.c. Secara substansial
meningkatkan pembiayaan
kesehatan serta rekrutmen,
pengembangan, pelatihan, dan
retensi tenaga kesehatan di negaranegara berkembang, terutama
negara-negara tertinggal dan negara
bagian pulau kecil yang sedang
berkembang.

3.5. Memperkuat pencegahan dan


perawatan penyalahgunaan zat,
termasuk penyalahgunaan narkotika
dan alkohol yang membahayakan
3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta
kepada pelayanan kesehatan seksual
dan reproduksi , termasuk keluarga
berencana (KB), informasi dan edukasi,
serta integrasi kesehatan reproduksi ke
dalam strategi dan program nasional.
3.a. Memperkuat implementasi FCTC WHO
di seluruh negara, sesuai keperluan
3.b. Mendukung penelitian dan
pengembangan vaksin dan obat
penyakit menular maupun tidak
menular ..., menyediakan akses kepada
obat dan vaksin dasar yang terjangkau,
..., dan, pada khususnya, menyediakan
akses obat bagi semua orang.
3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara,
khususnya negara-negara berkembang
dalam hal peringatan dini, penurunan
risiko serta pengelolaan risiko
kesehatan nasional dan global.
5.3. Menghilangkan segala bentuk praktik
berbahaya, seperti pernikahan anakanak, usia dini dan terpaksa, serta sunat
perempuan.
5.6. Menjamin akses semesta kepada
kesehatan seksual dan reproduksi serta
hak-hak reproduksi

OUTPUT
3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS,
tuberkulosis, malaria dan penyakit
tropis yang terabaikan, serta
memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air dan penyakit menular
lainnya.
3.8. Mencapai universal health coverage,
termasuk perlindungan risiko
keuangan, akses kepada pelayanan
kesehatan dasar berkualitas dan
akses kepada obat-obatan dan
vaksin dasar yang aman, efektif, dan
berkualitas bagi semua orang.
6.1. Mencapai akses air minum aman
yang universal dan merata
6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene
yang cukup dan merata bagi semua
orang serta mengakhiri defekasi
terbuka, memberi perhatian khusus
pada kebutuhan perempuan dan
wanita serta orang-orang yang berada
pada situasi rentan

ANUNG utk RAKORPOP 2015

2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan


dan menjamin akses pangan yang aman,
bergizi, dan mencukupi bagi semua orang,
khususnya masyarakat miskin dan rentan
termasuk bayi, di sepanjang tahun.
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala
bentuk malnutrisi, termasuk mencapai
target internasional 2025 untuk penurunan
stunting dan wasting pada balita dan
mengatasi kebutuhan gizi remaja
perempuan, wanita hamil dan menyusui,
serta lansia.
3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu
hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran
hidup
3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan
balita yang dapat dicegah, dengan seluruh
negara berusaha menurunkan Angka
Kematian Neonatal setidaknya hingga 12
per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25
per 1.000 KH
3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian
prematur akibat penyakit tidak menular
melalui pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan
mental.
3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah
global kematian dan cedera akibat
kecelakaan lalu lintas.
3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial
kematian dan kesakitan akibat senyawa
berbahaya serta kontaminasi dan polusi
udara, air, dan tanah.

17

KESEHATAN SEBAGAI INPUT


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
OUTCOME
INPUT
3.8. Mencapai
UNIVERSAL HEALTH
COVERAGE, termasuk
perlindungan risiko
keuangan, akses kepada
pelayanan kesehatan
dasar berkualitas dan
akses kepada obat-obatan
dan vaksin dasar yang
aman, efektif, dan
berkualitas bagi semua
orang.

PROSES
8.5 Pada tahun 2030 ,
mencapai kondisi pekerja
tetap dan produktif dan
pekerjaan yang layak
untuk semua wanita dan
laki-laki , termasuk untuk
orang-orang muda dan
penyandang cacat, dan
upah yang sama untuk
pekerjaan yang sama
nilainya.

OUTPUT
1.1. Pada 2030,
mengentaskan kemiskinan
pada semua orang, di mana
pun, saat ini ukurannya
adalah orang-orang yang
penguhidupannya kurang
dari USD 1,25/ hari
1.2. Pada 2030, mengurangi
setidaknya setengah jumlah
laki-laki, perempuan, dan
anak-anak di segala usia
yang hidup dalam
kemiskinan di segala dimensi
menurut definisi nasional

ANUNG utk RAKORPOP 2015

10.1 Pada tahun 2030,


secara progresif mencapai
dan mempertahankan
pertumbuhan pendapatan
dari 40 persen populasi
terbawah pada tingkatan
yang lebih tinggi dari ratarata nasional
10.2 Pada tahun 2030,
memberdayakan dan
mempromosikan inklusi
sosial, ekonomi dan politik
dari semua, tanpa
memandang usia, jenis
kelamin, disabilitas, ras,
etnis, asal, agama atau
status ekonomi atau
lainnya

18

KESEHATAN SEBAGAI OUTCOME


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
INPUT
9.1 Mengembangkan
kualitas, infrastruktur
yang handal,
berkelanjutan dan
tangguh, termasuk
daerah dan
infrastruktur lintas
batas, untuk
mendukung
pembangunan ekonomi
dan kesejahteraan
manusia, dengan fokus
pada akses yang dapat
diterima semua orang
dan merata untuk
semua

PROSES
6.1. Mencapai akses
air minum aman yang
universal dan merata
6.2 Mencapai akses
sanitasi dan higiene
yang cukup dan merata
bagi semua orang serta
mengakhiri defekasi
terbuka, memberi
perhatian khusus pada
kebutuhan perempuan
dan wanita serta orangorang yang berada
pada situasi rentan

OUTPUT
2.2. Pada tahun 2030,
mengakhiri segala
bentuk malnutrisi,
termasuk mencapai
target internasional 2025
untuk penurunan
stunting dan wasting
pada balita dan
mengatasi kebutuhan
gizi remaja perempuan,
wanita hamil dan
menyusui, serta lansia.

ANUNG utk RAKORPOP 2015

OUTCOME
3.2. Pada 2030,
mengakhiri kematian
bayi dan balita yang
dapat dicegah, dengan
seluruh negara
berusaha menurunkan
Angka Kematian
Neonatal setidaknya
hingga 12 per 1.000 KH
dan Angka Kematian
Balita 25 per 1.000 KH

19

TINDAK LANJUT PEMERINTAH PUSAT


(Rekomendasi Deputi Bidang SDA dan LH - Bappenas, 2015)
1.

Pemetaan ketersediaan indikator di tingkat nasional (sesuai dengan RPJMN 2015-2019)


berikut ketersediaan data dan informasi pendukungnya. Kementerian Kesehatan RI melalui
Sekretariat Pembangunan Sektor Kesehatan Pasca 2015 sedang melakukan kajian terhadap
calon-calon indikator SDGs terkait sektor kesehatan.

2.

Koordinasi dengan K/L di tingkat nasional dan SKPD di daerah untuk verifikasi indikator
dan sinergitas program pembangunan

3.

Sosialisasi kepada para pihak baik di pusat maupun daerah

4.

Membangun kemitraan multisektor antara pemerintah dengan CSOs, akademisi, sektor


swasta, filantropis, media, dan mitra Internasional

5.

Menyiapkan Peraturan Perundangan sebagai dasar pelaksanaan SDGs, serta koordinasi


(Pusat dan Daerah) dalam pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan Pelaporan
ANUNG utk RAKORPOP 2015

20

HASIL SEMENTARA IDENTIFIKASI


CALON INDIKATOR SDGs UNTUK
SEKTOR KESEHATAN

ANUNG utk RAKORPOP 2015

21

GOAL 2
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET WHA
2025

RPJMN DAN RENSTRA


2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan
wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
2.2.1. Prevalensi Balita
Stunting

37,2%
(RISKESDAS
2013)

22,3%
(Menurunkan
sebesar 40%)

RPJMN 2015 2019:


1. Prevalensi kekurangan gizi
(underweight) pada anak balita
(%)
2. Prevalensi stunting (pendek
dan sangat pendek) pada anak
baduta (bawah dua tahun) (%)

ANUNG utk RAKORPOP 2015

19,6%

17%

(RISKESDAS
2013)

32,9%
(RISKESDAS
2013)

28%
(Menurunkan
sebesar 40%)

Direktorat
Bina Gizi
Kemkes RI
K/L Terkait:
Kemtan,
Badan
Ketahanan
Pangan,
Kemdag

22

GOAL 2
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET WHA
2025

RPJMN DAN RENSTRA


2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan
wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
Indikator tambahan:
2.2.2. Prevalensi balita
wasting

12,1%

<5%

(RISKESDAS
2013)

(Menurunkan
dan
mpertahankan
Wasting pd
Balita menjadi <
5%)

RPJMN 2015-2019:
Prevalensi wasting (kurus) anak balita
(persen)

Renstra Kemkes RI 2015 2019:


1. Persentase ibu hamil KEK yang
mendapat makanan tambahan
2. Persentase balita kurus yang
mendapat makanan tambahan
3. Persentase bayi usia kurang dari 6
bulan yang mendapat ASI eksklusif
4. Persentase bayi baru lahir
mendapat Inisiasi Menyusui Dini
(IMD)
5. Persentase ibu hamil KEK yang
mendapat makanan tambahan
6. Persentase remaja puteri yang
mendapat Tablet Tambah Darah
ANUNG utk
RAKORPOP 2015
(TTD)

12%

9,5%

(RISKESDAS
2013)
2014:
NA

95%

NA

90%

42%

50%

35%

50%

NA

95%

NA

30%

23

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN DAN RENSTRA


2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

RPJMN 2015 2019:


Angka kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup

346/
100.000
KH
(SP 2010)

306/
100.000
KH

Proporsi kelahiran yang ditolong


tenaga kesehatan terlatih

86,89%
(Susenas,
2014)

Renstra Kemkes RI 2015 2019:


Persalinan di fasilitas pelayanan
Kesehatan (PF)

70,4%
(Dit. Bina
Kesehatan
Ibu)

SUMBER

3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup
3.1.1. Kematian Ibu per
100.000 kelahiran hidup

359/
100.000
KH
(SDKI,
2012)

3.1.2. Proporsi kelahiran


ditolong oleh tenaga kesehatan
terampil

86,89%
(Susenas,
2014)

70/
100.000
KH

ANUNG utk RAKORPOP 2015

85%
(Dit. Bina
Kesehatan
Ibu)

Direktorat
Bina
Kesehatan
Ibu,
Kemkes RI
K/L Terkait:
BKKBN,
Kemen PP
dan PA

24

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN DAN RENSTRA


2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian
Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH
3.2.1. Angka Kematian Balita
(AKBa) per 1000 kelahiran
hidup

40/ 1000
KH
(SDKI,
2012)

25/ 1000
KH
(SDKI)

RPJMN 2015 2019:


Angka Kematian Bayi per 100.000
kelahiran hidup

32/ 1000
KH
(SDKI,
2012)

24/ 1000
KH
(SDKI,
2012)

3.2.2. Angka Kematian


Neonatal per 1000 kelahiran
hidup

19/ 1000
KH (SDKI,
2012)

12/1000
KH
(SDKI)

RPJMN 2015-2019: [tidak ada]


Renstra 2015-2019: [tidak ada]
INDONESIA NEONATAL ACTION PLAN
2025
Angka Kematian Neonatal per 1000
kelahiran hidup

19/ 1000
KH (SDKI,
2012)

Target
2025
9/ 1000
KH
(SDKI)

ANUNG utk RAKORPOP 2015

Direktorat
Bina
Kesehatan
Anak,
Kemkes RI
K/L Terkait:
BKKBN,
Kemen PP
dan PA

25

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN DAN RENSTRA


2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air dan penyakit menular lainnya.
3.3.1. Jumlah kasus baru
infeksi HIV per 1000 populasi
berisiko (menurut umur, jenis
kelamin, dan populasi kunci)

3.3.2. Insiden TB per 1000


orang per tahun

RPJMN 2015 2019:


Prevalensi HIV dan AIDS (persen)

183
/100.000
penduduk
per
Tahun

0,46 %
(2014)

<0,5%

Renstra Kemkes RI 2015 2019:


Persentase angka kasus HIV yang diobati

42%
(Dit. P2ML,
2014)

55%
(Dit.
P2ML)

RPJMN 2015 2019:


Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000
penduduk

297/
100.000
penduduk
(2013)

245/
100.000

Renstra Kemkes RI 2015 2019:


Persentase Kabupaten/Kota dengan
angka keberhasilan pengobatan TB paru
BTA positif (Success Rate) minimal 85%

ANUNG utk RAKORPOP 2015

75%
(Dit. P2ML,
2014)

Direktorat
Pengendali
an Penyakit
Menular
Langsung ,
Ditjen P2PL

penduduk

90%
(Dit.
P2ML)

26

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN DAN RENSTRA


2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air
dan penyakit menular lainnya.
3.3.3. Kasus insiden malaria per
1000 orang per tahun

0,99/ 1000
penduduk
(2014)

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019:
Jumlah kabupaten/kota
mencapai eliminasi malaria

3.3.4. Estimasi jumlah infeksi baru


Hepatitis B per 100.000 penduduk
dalam jangka tahun tertentu

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019:
Persentase Kabupaten/Kota yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini
Hepatitis B pada kelompok berisiko

3.3.5. Jumlah orang yang


memerlukan intervensi untuk
penyakit tropis yang terabaikan
(neglected tropical diseases/ NTD)

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019: [tidak
ada]

ANUNG utk RAKORPOP 2015

212
(Dit. P2B2,
2013)

300
(Dit.
P2B2)

Direktorat
Pengendalian
Penyakit Persumber
Binatang, Ditjen P2PL

2,5%
(Dit.
P2ML,
2013)

80%
(Dit.
P2ML)

Direktorat
Pengendalian
Penyakit Menular
Langsung , Ditjen P2PL

27

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov
2015)

DATA ACUAN

TARGET 2030

INDIKATOR RPJMN/ RENSTRA


TERKAIT 2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.

3.4.1. Probabilitas
kematian akibat
penyakit
kardiovaskuler, kanker,
diabetes, atau
penyakit respirasi
kronis antara usia 30
dan 70 tahun

Hasil Riskesdas 2007


untuk Kematian
Akibat:
1.Stroke 15.4%
2.Hipertensi 6,8%
3.Penyakit Iskemik
5,1%
4.Penyakit jantung
4,6%
5.DM 5,7%
6.Tumor ganas 5,7%
7.Penyakit Saluran
napas bawah 5,1%

Target 2025:
Menurunkan
sebesar 25%
semua
kematian
akibat
cardiovascular
disease,
cancer,
diabetes, or
chronic
respiratory
disease

RPJMN 2015 2019:


1. Prevalensi tekanan darah tinggi
(persen)

25,8%
(2013)

23,4

2. Prevalensi obesitas pada penduduk


usia 18+ tahun (persen)

15,4%
(2013)

15,4%

Renstra Kemkes RI 2015 2019:


Persentase perempuan usia 30 sampai
50 tahun yang dideteksi dini kanker
serviks dan payudara

1,75%
(2014)

50%

ANUNG utk RAKORPOP 2015

Direktorat
Pengendalian
Penyakit
Tidak
Menular,
Ditjen P2PL

28

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov
2015)

DATA ACUAN

TARGET
2030

INDIKATOR RPJMN/ RENSTRA TERKAIT


2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.
3.4.2. Angka Kematian
akibat Bunuh Diri

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019:
1. Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki
Puskesmas yang menyelenggarakan
upaya kesehatan jiwa
2. Persentase RS Umum rujukan regional
yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan jiwa/psikiatri

ANUNG utk RAKORPOP 2015

50
(2014)

280

13,5%
(2014)

60%

Direktorat
Kesehatan
Jiwa, Ditjen
BUK,
Kepolisian
Republik
Indonesia,
Rumah Sakit

29

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGE
T 2030

RPJMN/ RENSTRA/
KETERSEDIAAN INDIKATOR
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.5. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan
3.5.1. Cakupan tindakan
intervensi (farmakologi,
psikososial, serta rehabilitasi
dan pasca perawatan) untuk
penderita disfungsi
penggunaan zat tertentu

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019:
Persentase Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Fasyankes) Institusi
Penerima Wajib Lapor (IPWL)
pecandu Narkotika yang aktif

3.5.2. Penyalahgunaan alkohol


sesuai definisi konteks nasional
berupa konsumsi alkohol per
kapita (untuk usia di atas 15
tahun) dalam satu tahun
dengan satuan liter alkohol
murni

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019:
[tidak ada]

ANUNG utk RAKORPOP 2015

16,5%
(2014)

50%

Direktorat Kesehatan
Jiwa, Ditjen BUK
Badan Narkotika
Nasional
Struktur Baru 2016:
Direktorat Pengendalian
PTM, Ditjen P2PL

30

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN


INDIKATOR
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas
3.6.1. Jumlah kematian
akibat kecelakaan fatal
lalu lintas per 100.000
penduduk (menurut
umur)

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019:
[tidak ada]

ANUNG utk RAKORPOP 2015

Kepolisian
Republik
Indonesia,
KemHub,
Bina Marga,
Rumah Sakit

31

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN


INDIKATOR
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi , termasuk keluarga berencana (KB), informasi
dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
3.7.1. Persentasi wanita usia
subur / WUS (15-49 tahun)
yang terpenuhi kebutuhan KBnya dengan cara modern

Perempuan
Menikah
60,18%
(Susenas,
2014)

RPJMN 2015 2019:


Angka prevalensi Pemakaian
kontrasepsi (CPR) suatu cara (all
methods)
Renstra Kemkes RI 2015 2019: [tidak
ada]

3.7.2. Angka kelahiran pada


remaja (usia 10-14; 15-19) per
1000 wanita pada kelompok
usia tersebut

15-19 tahun
48/ 1000
(SDKI, 2012)

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019: [tidak
ada]

ANUNG utk RAKORPOP 2015

BKKBN
61,17%
(Susenas,
2014)

BKKBN

32

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN


INDIKATOR
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.8. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan
akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang.
3.8.1. Cakupan intervensi
(contoh: imunisasi lengkap,
terapi ARV, penanganan TB,
penanganan hipertensi,
persalinan ditolong tenaga
kesehatan terampil, dsb.)
(Status: Masih
diperdebatkan)
3.8.2. Fraksi penduduk yang
terlindungi dari pengeluaran
katastropik/ pengeluaran
biaya kesehatan secara
langsung yang mengakibatkan
kemiskinan (Status: masih
diperdebatkan)

RPJMN 2015 2019:


Presentase penduduk yang menjadi peserta
jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang
Kesehatan
Renstra Kemkes RI 2015 2019:
Jumlah penduduk yang menjadi peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia
Sehat (KIS) (dalam juta)

ANUNG utk RAKORPOP 2015

51,8%
(Okt 2014)

Min. 95%

2014:
86,4 juta
(2014)

109,9
juta

Pusat P2JK,
BPJS

33

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/ INDIKATOR TERKAIT


2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air,
dan tanah.
3.9.1. Penduduk area
perkotaan yang terpapar polusi
udara di atas nilai yang
ditetapkan pedoman WHO
(Status: masih diperdebatkan)

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019: [tidak
ada]

3.a. Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuai keperluan.


3.a.1. Penggunaan tembakau
di antara orang berusia 18
tahun atau lebih

RPJMN 2015 2019:


Persentase merokok pada usia 18 tahun
Renstra Kemkes RI 2015 2019:
1. Persentase penurunan prevalensi
merokok pada usia 18 tahun
2. Persentase Kabupaten/Kota yang
melaksanakan kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) minimal 50%
sekolah
ANUNG
utk RAKORPOP 2015

7,2%
(2013)

5,4%

7,2%
(2013)

5,4%

3%
(2014)

50%

1. Direktorat
Pengendali
an PTM,
Ditjen P2PL
2. Pusat
Promosi
Kesehatan

34

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/ INDIKATOR


TERKAIT
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang mempengaruhi terutama
negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang TRIPS
Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan-ketentuan dalam
Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan
masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang.
3.b.1. Proporsi penduduk yang
memiliki akses berkelanjutan
kepada obat-obatan inti
terjangkau

Indikator tambahan:
3.b.2. Total jumlah bersih bantuan
resmi pembangunan untuk riset
medis dan sektor kesehatan dasar

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019:
1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang
dihasilkan dari penelitian dan
pengembangan di bidang biomedis
dan teknologi dasar kesehatan
2. Jumlah hasil penelitian yang
ANUNG utk RAKORPOP 2015
didaftarkan HKI

Badan
Litbangkes
0
(2014)

25

10
(kumulatif
s.d. 2014)

35

35

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/ INDIKATOR TERKAIT


2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.c. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di
negara-negara berkembang, terutama negara-negara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang.
3.c.1. Kepadatan dan distribusi
tenaga kesehatan

RPJMN 2015 2019:


1. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima
jenis tenaga kesehatan
2. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang
memiliki tujuh dokter spesialis
Renstra Kemkes RI 2015 2019:
1. Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan
di Fasyankes
2. Jumlah tenaga pendidik, tenaga kesehatan
dan masyarakat yang ditingkatkan
kemampuannya melalui pelatihan
3. Jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan
internship
Rasio tenaga kesehatan
(data program BPPSDMK dan Riskesdas)

ANUNG utk RAKORPOP 2015

BPPSDMK
1.015

5.600

25%

60%

24.000

3.060

4.677

6.500

36

GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/ INDIKATOR


TERKAIT
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta
pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global.

3.d.1. Persentase atribut 13


core capacities yang telah
dicapai pada titik waktu
tertentu

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019:
1. Persentase Kabupaten/Kota yang
mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah
2. Persentase sinyal kewaspadaan dini
yang direspon
3. Jumlah Kabupaten/Kota yang
mendapatkan dukungan untuk mampu
melaksanakan upaya pengurangan
risiko krisis kesehatan di wilayahnya
4. Jumlah Provinsi yang mendapatkan
advokasi dan sosialisasi untuk
mendukung pelaksanaan upaya
pengurangan risiko krisis kesehatan di
ANUNG utk RAKORPOP 2015
wilayahnya

Dit.
Simkarkesma,
Ditjen P2PL dan
Pusat
Penanggulangan
Krisis Kesehatan

37

GOAL 5
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN


INDIKATOR
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

5.3. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat
perempuan.
5.3.1. Persentase wanita
yang saat ini berusia 20-24
tahun yang mulai menikah
atau hidup bersama di usia
dini (contoh: pernikahan
anak)

BKKBN

5.3.2. Persentase anak


perempuan dan wanita usia
15-49 tahun yang
mengalami sunat
perempuan, dibagi menurut
kelompok usia (hanya untuk
negara tertentu)

KemenPP dan
PA,
Direktorat
Bina
Kesehatan
Ibu, Ditjen
Bina Gizi dan
KIA 38

ANUNG utk RAKORPOP 2015

GOAL 5
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN


INDIKATOR
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

5.6. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang
disetujui, sesuai Programme of Action of the International Conference on Population and Development serta Beijing
Platform for Action berikut dokumen hasil konferensi kajiannya
5.6.2. Proporsi negara
yang memiliki hukum dan
perundang-undangan
yang menjamin akses
seluruh wanita dan
remaja kepada pelayanan
dan KIE kesehatan
reproduksi (data resmi)

RPJMN 2015 2019: [tidak ada]


Renstra Kemkes RI 2015 2019:
Persentase Puskesmas yang
menyelenggarakan kegiatan
kesehatan remaja

ANUNG utk RAKORPOP 2015

21%
(2014)

45%

Direktorat
Bina
Kesehatan
Anak, Ditjen
Bina Gizi dan
KIA

39

GOAL 6
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/
KETERSEDIAAN INDIKATOR
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata
6.1.1. Persentase penduduk
yang menggunakan layanan
air minum yang dikelola
secara aman
/ Indikator MDGs: Proporsi
rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap
sumber air minum layak,
perkotaan dan
perdesaan

68,36%
(Susenas
, 2014)
MDG
Report
2014

RPJMN 2015 2019:


[tidak ada]
Renstra Kemkes RI 2015
2019:
Persentase sarana air
minum yang dilakukan
pengawasan

ANUNG utk RAKORPOP 2015

22,7%
(2014)

50%

1. Direktorat
Penyehatan
Lingkungan,
Ditjen P2PL
2. Kemen PU dan
Perumahan
Rakyat

40

GOAL 6
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)

6.2

DATA
ACUAN

TARGET
2030

RPJMN/ RENSTRA/
KETERSEDIAAN INDIKATOR
2015 - 2019

DATA
ACUAN

TARGET
2019

SUMBER

Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka,
memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orang-orang yang berada pada situasi
rentan

6.2.1. Persentase penduduk


yang menggunakan fasilitas
sanitasi yang dikelola secara
aman/ Indikator MDGs:
Proporsi rumah tangga
dengan akses berkelanjutan
terhadap fasilitas sanitasi
dasar layak, perkotaan dan
perdesaan

62,41%
(Susenas
, 2014)
MDG
Report
2014

RPJMN 2015 2019:


[tidak ada]
Renstra Kemkes RI 2015
2019:
Jumlah Desa/Kelurahan
yang melaksanakan
STBM

ANUNG utk RAKORPOP 2015

18.339
(2014)

45.000

1. Direktorat
Penyehatan
Lingkungan,
Ditjen P2PL
2. Kemen PU dan
Perumahan
Rakyat

41

TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH


UNTUK PENCAPAIAN SDGs PADA SEKTOR KESEHATAN
LESSON LEARNT PROSES INTERNALISASI MDGs DALAM AGENDA PEMBANGUNAN DAERAH

RAN
SDGs

RAD
SDGs

(Integrasi MDGs dalam Dokumen Rencana Pembangunan - Bappenas, 2013)


ANUNG utk RAKORPOP 2015

42

TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH


UNTUK PENCAPAIAN SDGs PADA SEKTOR KESEHATAN
LESSON LEARNT MDGs UNTUK ANTISIPASI PELAPORAN SDGs

PERLU MENGIDENTIFIKASI
KETERSEDIAAN DATA INDIKATOR
SEJAK AWAL

(Badan Pusat Statistik, 2015)

ANUNG utk RAKORPOP 2015

43

TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH


UNTUK PENCAPAIAN SDGs PADA SEKTOR KESEHATAN
1.

MENGIDENTIFIKASI INDIKATOR GOALS MDGS YANG BELUM TERCAPAI untuk ukuran


nasional ataupun daerah sesuai RPJMD dan memastikannya agar menjadi bagian dari
pencapaian target SDGs pada tahun yang akan datang,

2.

MEMASUKKAN DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DI DAERAH sesuai dengan periodisasi


kepala daerah,

3.

MEMASTIKAN AGENDA TELAH MASUK DALAM RPJMD yang sedang disusun khususnya
bagi 269 Daerah yang melaksanakan Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2015,

4.

MENGIDENTIFIKASI PRAKTEK CERDAS PELAKSANAAN MDGS DAN ATAU KESALAHAN


PRAKTEK MDGS UNTUK MENYUSUN STRATEGI SDGS sambil menunggu kejelasan indikator
nasional yang sedang dalam proses pembahasan, dan

5.

MENETAPKAN KOORDINATOR SDGS bidang Kesehatan di institusi masing-masing untuk


memudahkan koordinasi pada tahun
ke depan.
ANUNG2016
utk RAKORPOP
2015

44

PENUTUP

ANUNG utk RAKORPOP 2015

45

KAMPANYE GIZI NASIONAL


MODEL

KAMPANYE
Intervensi tingkat kabupaten
dan desa didukung oleh
media massa untuk
menjangkau audiens
nasional
Komunikasi antarpribadi
& kegiatan berbasis
masyarakat merupakan
komponen utama
Kampanye media massa
untuk memperkuat
penetrasi pesan dan
menjangkau khalayak
nasional
ANUNG utk RAKORPOP 2015

46

MATERI KAMPANYE
Iklan televisi
Poster
Spanduk
Buku panduan kader
Video advokasi
Brosur advokasi
Presentasi Advokasi
Jingle

ANUNG utk RAKORPOP 2015

47

Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) terdiri dari 3 Kegiatan, yaitu ;(1) Demand Side,
(2) Supply Side, dan (3) Kampanye, Monitoring dan Evaluasi.

Penguatan pemberdayaan
masyarakat melalui PNPM
Generasi (Demand Side)

Kampanye Perubahan Perilaku, M&E


dan manajemen

Penguatan penyedia pelayanan


(Supply Side)

1. PerenPendampingan
2. Perencanaan Partisipatif
3. Pemberian Block Grant pada
Masyarakat

1. Pelatihan bagi Tenaga Kesehatan


2. Penyediaan dan Pemberian Multiple Micro Nutrient
bagi Ibu Hamil dan Anak 6 24 bulan
3. Penyediaan Alat Ukur dan Pengukuran Panjang Badan
4. Pemicuan Sanitasi
5. Pelibatan Pihak Swasta

Kalimantan
Tengah

1. Kampanye Gizi Nasional


2. Management
3. MONEV

Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Gorontalo

Kalimantan
Barat

11 Propinsi 64 Kabupaten

Sumatera
Selatan:

Maluku

Jawa Barat
Jawa Timur
NTT
NTB:

ANUNG utk RAKORPOP 2015

48

TERIMA KASIH
SEKRETARIAT PEMBANGUNAN SEKTOR KESEHATAN PASCA TAHUN 2015
E-mail:
sekretariatpasca2015.kesehatan@gmail.com / post2015sdgs@kemkes.go.id
ANUNG utk RAKORPOP 2015

49

LAMPIRAN
Uraian target seluruh goal SDGs

Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun


[7 target]
1.1. Pada 2030, mengentaskan kemiskinan pada semua orang, di mana pun, saat ini ukurannya
adalah orang-orang yang penguhidupannya kurang dari USD 1,25/ hari
1.2. Pada 2030, mengurangi setidaknya setengah jumlah laki-laki, perempuan, dan anak-anak di
segala usia yang hidup dalam kemiskinan di segala dimensi menurut definisi nasional
1.3. Implementasi nasional sistem dan ukuran jaminan sosial yang layak untuk semua orang,
termasuk yang terbawah, dan pada 2030 mencapai cakupan luas atas penduduk miskin dan
rentan
1.4. Pada 2030 menjamin bahwa seluruh laki-laki dan perempuan, terutama yang miskin dan
rentan, memiliki hak yang setara atas sumber daya ekonomi, sebagaimana pula akses pada
pelayanan dasar, kepemilikan dan kendali atas tanah dan bentuk properti lainnya, harta
warisan, sumber daya alam, teknologi baru dan layanan keuangan yang layak, termasuk
microfinance
1.5. Pada 2030, membangun ketahanan penduduk miskin dan yang berada dalam situasi rentan,
serta mengurangi keterpaparan dan kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrem terkait
iklim serta bencana dan goncangan ekonomi, sosial dan lingkungan lainnya
51

Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun


[7 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
1.a. Memastikan mobilisasi berarti atas sumber daya dari berbagai sumber,
termasuk melalui kerja sama pembangunan yang telah ditingkatkan, untuk
menyediakan alat yang mencukupi serta terprediksi untuk negara-negara
berkembang, terutama negara tertinggal, untuk mengimplementasikan
program dan kebijakan untuk mengakhiri kemiskinan di seluruh dimensinya
1.b. Menyusun kerangka kebijakan yang kuat di tingkat nasional, regional, dan
internasional, berdasaran strategi pembangunan yang pro-rakyat miskin serta
sensitif gender, untuk mendukung investasi yang telah dipercepat dalam
tindakan pengentasan kemiskinan
52

TARGET GIZI MASYARAKAT


2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan
mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang
tahun.
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional
2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja
perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
2.3. Pada tahun 2030, menduakalilipatkan produktivitas dan pendapatan pertanian pada produsen berskala kecil, terutama wanita,
bangsa pribumi, petani keluarga, peternak dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan merata kepada tanah, input dan
sumber daya produktif lainnya, pengetahuan, layanan keuangan, pasar dan peluang untuk pekerjaan pertambahan nilai maupun
non-pertanian
2.4. Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplementasikan praktik pertanian yang
berketahanan yang meningkatkan produktivitas dan produksi, yang membantu mempertahankan ekosistem, yang memperkuat
kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir dan bencana lainnya serta yang secara progresif
meningkatkan kualitas daratan dan tanah
2.5. Pada tahun 2020, mempertahankan keanekaragaman genetik pada bibit, tanaman budidaya serta hewan ternak dan jinak beserta
spesies liar terkaitnya, termasuk secara bijaksana mengelola dan melakukan diversifikasi bank bibit dan tanamandi tingkat
nasional, regional, dan internasional, serta memastikan akses kepada bagi hasil, dan bagi hasil yang adil dan merata melalui
1/12/2015
53
penggunaan sumber daya genetik dan asosiasi pengetahuan tradisional, sebagaimana disetujui secara internasional

TARGET GIZI MASYARAKAT2


MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI

2.a. Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan kerja sama internasional, pada infrastruktur
pedesaan, penelitian dan ekstensifikasi layanan pertanian, pengembangan teknologi dan bank
genetik tanaman dan ternak untuk peningkatan kapasitas produksi pertanian di negara berkembang,
khususnya negara tertinggal

2.b. Mengoreksi dan mencegah restriksi perdagangan serta distorsi pada pasar pertanian dunia, termasuk
melalui eliminasi paralel segala bentuk subsidi ekspor pertanian dan segala jenis ekspor yang
berdampak serupa, sesuai mandat Doha Development Round
2.c. Mengadopsi cara-cara untuk memastikan fungsi pasar komoditas pangan yang semestinya berikut
turunannya serta memfasilitasi akses tepat waktu kepada informasi pasar, termasuk mengenai
cadangan pangan untuk membantu membatasi perubahan ekstrem harga pangan

1/12/2015

54

TARGET SISTEM KESEHATAN NASIONAL


3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup
3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan
Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH
3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi
hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya.
3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan
perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.
3.5. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang
membahayakan
3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas
3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi , termasuk keluarga
berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
3.8. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar
berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang.
3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan
polusi udara, air, dan tanah.
1/12/2015

55

TARGET SISTEM KESEHATAN NASIONAL2


MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI

3.a. Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuai keperluan


3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak
menular yang mempengaruhi terutama negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada
obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang TRIPS Agreement and
Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh
ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak
Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan, pada
khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang.
3.c. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan,
pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara-negara berkembang, terutama negaranegara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang.
3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal
peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global.
1/12/2015

56

Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan


belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target]
4.1. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang
gratis, merata dan berkualitas yang mengarah pada dampak pembelajaran yang relevan dan efektif
4.2. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-laki memiliki akses kepada pengembangan, perawatan, dan
pendidikan pra-dasar usia dini yang berkualitas sehingga siap untuk mengikuti pendidikan dasar
4.3. Pada 2030 memastikan akses pendidikan teknis, kejuruan, dan tersier yang merata untuk seluruh perempuan dan laki-laki,
termasuk untuk universitas
4.4. Pada 2030, meningkatkan secara substansial jumlah anak muda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan relevan,
termasuk keterampilan teknis dan kejuruan untuk lapangan pekerjaan, pekerjaan serta kewirausahaan yang layak
4.5. Pada 2030, menghilangkan kesenjangan gender dalam pendidikan dan memastikan akses yang merata kepada seluruh
jenjang pendidikan dan pelatihan kejuruan bagi masyarakat rentan, termasuk penyandang disabilitas, penduduk pribumi dan
anak-anak yang dalam kondisi rentan
4.6. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh anak muda dan proporsi substansial orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan,
mencapai kemampuan mmebaca dan berhitung
4.7. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh peserta pembelajaran memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, termasuk, di antaranya, melalui pendidikan berkelanjutan , serta gaya
hidup, hak asasi, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan anti-kekerasan, kependudukan global serta penghargaan
terhadap keberagaman budaya yang (juga) berkelanjutan dan daripada kontribusi budaya kepada pembangunan
berkelanjutan
57

Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong


kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
4.a. Membangun dan mengupgrade fasilitas pendidikan yang sensitif anak-anak, penyandang
disabilitas, dan gender, serta menyediakan lingkungan pembelajaran yang aman, antikekerasan, inklusif dan efektif bagi semua orang
4.b. Pada 2020, memperluas ketersediaan beasiswa secara substansial di tingkat global untuk
negara-negara berkembang, terutama negara tertinggal, negara bagian berkembang berupa
pulau kecil serta negara Afrika, untuk pendaftaran pendidikan tinggi, termasuk pelatihan
kejuruan dan teknologi informasi dan edukasi, program teknis, permesinan dan ilmiah pada
negara maju maupun negara berkembang lainnya
4.c. Pada 2030, meningkatkan secara substansial suplai guru berkualifikasi, termasuk melalui
kerja sama internasional untuk pelatihan guru di negara berkembang, terutama negara
tertinggal dan negara bagian berkembang berupa pulau kecil
58

TARGET AKSES KESEHATAN REPRODUKSI


5.1. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dan perempuan di mana pun
5.2. Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap seluruh wanita dan perempuan pada ruang publik
maupun pribadi, termasuk perdagangan manusia, seks dan jenis eksploitasi lainnya
5.3. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa,
serta sunat perempuan.
5.4. Mengakui dan memberi nilai pada pelayanan tak berbayar dan pekerja rumah tangga dengan penyediaan
kebijakan-kebijakan layanan umum, infrastruktur dan jaminan sosial, serta promosi pembagian tanggung
jawab dalam rumah tangga dan keluarga sesuai dengan kondisi nasional
5.5. Memastikan partsipasi penuh dan efektif serta peluang yang sama untuk kepemimpinan pada seluruh
tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat
5.6. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi
sebagaimana yang disetujui, sesuai Programme of Action of the International Conference on Population
and Development serta Beijing Platform for Action berikut dokumen hasil konferensi kajiannya
1/12/2015

59

TARGET AKSES KESEHATAN REPRODUKSI2


MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI

5.a. Melakukan reformasi untuk memberikan kesetaraan hak sumber daya


ekonomi kepada wanita, sebagaimana pula akses kepada kepemilikan dan
kendali atas tanah dan properti lainnya, layanan keuangan, harta warisan,
dan sumber daya alam, sesuai hukum nasional
5.b. Meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung, khususnya
teknologi informasi dan komunikasi, untuk mendorong pemberdayaan
perempuan
5.c. Mengadopsi dan memperkuat kebijakan yang logis serta legislasi yang
dapat ditegakkan untuk mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan seluruh wanita dan perempuan di segala tingkatan
1/12/2015

60

TARGET SANITASI DAN AIR BERSIH


6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata
6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri
defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orangorang yang berada pada situasi rentan
6.3. Meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan penumpukan sampah, dan
meminimalisir pembuangan kimia dan materi berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah
yang tidak dimurnikan serta meningkatkan daur ulang dan penggunaan kembali yang aman secara
global
6.4. Meningkatkan efisiensi penggunaan air di seluruh sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air
tawar yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan dan secara substansial mengurangi jumlah
orang yang mengalami kelangkaan air
6.5. Mengimplementasikan pengelolaan sumber daya air terintegrasi di seluruh tingkatan, termasuk melalui
kerja sama transperbatasan, sebagaimana mestinya
6.6. Melindungi dan memulihkan ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai,
mata air dan danau
1/12/2015
61

TARGET SANITASI DAN AIR BERSIH2

MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI

6.a. Memperluas kerja sama internasional dan dukungan peningkatan


kapasitas untuk negara-negara berkembang dalam aktivitas dan program
terkait air dan sanitasi, termasuk teknologi pemanenan air, pemurnian
dari garam, efisiensi air, penanganan limbah, serta daur ulang dan
penggunaan kembali
6.b. Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam
perbaikan pengelolaan air dan sanitasi

1/12/2015

62

Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern


bagi semua orang [5 target]
7.1 Pada 2030, menjamin akses universal kepada layanan energi yang terjangkau, terpercaya, dan modern.
7.2 Pada 2030, meningkatkan secara substansial pembagian energi terbarukan dalam paduan energi global
(global energy mix).

7.3 Pada 2030, menduakalilipatkan angka perbaikan global untuk efisiensi energi.
MEANS OF IMPLEMENTATION:
7.a. Pada 2030, meningkatnya kerjasama international untuk memfasilitasi akses teknologi dan penelitian
energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi energi serta teknologi energi fosil yang lebih canggih
dan bersih, juga mempromosikan investasi infrastruktur energi dan teknologi energi bersih.
7.b. Pada 2030, memperluas infrastruktur dan meningkatkan teknologi untuk pasokan energi modern dan
berkelanjutan bagi semua di negara-negara berkembang, khususnya negara tertinggal dan negara kecil
kepulauan, dan negara berkembang terkurung daratan (landlocked), sesuai dengan program pendukung
masing-masing.

63

Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]

8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional, khususnya,
pertumbuhan produk domestik bruto minimal 7 persen per tahun di negara-negara berkembang.
8.2 Mencapai tingkat yang lebih tinggi dari produktivitas ekonomi melalui diversifikasi , peningkatan teknologi
dan inovasi, termasuk melalui fokus pada sektor nilai tinggi dan padat tenaga kerja.
8.3 Mendorong kebijakan berorientasi pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan
lapangan kerja yang layak , kewirausahaan , kreativitas dan inovasi dan memotivasi formalisasi bentuk
usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui ketersediaan akses layanan keuangan.
8.4 Meningkatkan secara progresif sampai tahun 2030 , efisiensi sumber daya global dalam konsumsi dan
produksi dan berusaha untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai
dengan kerangka 10 tahun program konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dengan negara-negara
berkembang yang maju memimpin
8.5 Pada tahun 2030 , mencapai kondisi pekerja tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua
wanita dan laki-laki , termasuk untuk orang-orang muda dan penyandang cacat, dan upah yang sama
untuk pekerjaan yang sama nilainya.
8.6 Pada tahun 2020 , secara substansial mengurangi proporsi pemuda tidak dalam pekerjaan , pendidikan atau
pelatihan .
64

Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]

8.7

Mengambil tindakan efektif dan segera untuk menjamin pelarangan dan penghapusan
bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, memberantas kerja paksa dan pada tahun
2025 , akhir pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk perekrutan dan penggunaan
tentara anak
8.8 Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan aman dan aman lingkungan kerja untuk
semua pekerja, termasuk pekerja migran, migran perempuan khususnya , dan orang-orang
dalam pekerjaan berbahaya
8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan
pariwisata berkelanjutan yang menciptakan pekerjaan dan mempromosikan budaya lokal
dan produk
8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik untuk mendorong dan memperluas
akses layanan perbankan , asuransi dan keuangan untuk semua

65

Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]

MEANS OF IMPLEMENTATION:
8.a Meningkatkan dukungan bantuan dan perdagangan untuk negara-negara berkembang,
terutama negara-negara tertinggal, termasuk melalui Enhanced Integrated Framework for
Trade-Related Technical Assistance to Least Developed Countries (Kerangka Kerja
Terintegrasi yang Baik untuk Asistensi Teknis terkait Perdagangan untuk Negara-Negara
Teringgal)
8.b Pada 2020, mengambangkan dan mengoperasionalisasikan strategi global untuk pekerjaan
bagi anak muda dan mengimplementasikan Global Jobs Pact of the International Labour
Organization (Pakta Pekerjaan Global yang dikeluarkan oleh ILO

66

Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang


inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi [8 target]
9.1 Mengembangkan kualitas, infrastruktur yang handal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk daerah dan
infrastruktur lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia,
dengan fokus pada akses yang dapat diterima semua orang dan merata untuk semua
9.2 Mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, pada tahun 2030, secara signifikan
meningkatan peran dunia kerja dan GDP, sejalan dengan kondisi nasional, dan menggandakan pangsa di
negara berkembang.
9.3 Meningkatkan akses industri skala kecil dan industri lainnya, khususnya di negara-negara berkembang, ke
layanan keuangan, termasuk kredit yang mudah diterima, dan integrasi mereka ke dalam rantai nilai dan
pasar
9.4 Pada tahun 2030, upgrade infrastruktur industri agar berkelanjutan, dengan peningkatan sumber daya
yang efisiensi dan penggunaan teknologi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, dengan semua negara
mengambil tindakan sesuai dengan mereka kemampuan masing-masing
9.5 Meningkatkan penelitian ilmiah, meningkatkan kemampuan teknologi sektor industri di semua negara,
khususnya negara-negara berkembang, termasuk, pada tahun 2030, mendorong inovasi dan
meningkatkan jumlah peneliti dan pekerja pengembang per 1 juta orang serta belanja penelitian dan
pengembangan publik maupun swasta.
67

Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang


inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi [8 target]

MEANS OF IMPLEMENTATION:
9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan tangguh di negara-negara
berkembang melalui peningkatan keuangan , dukungan teknologi dan teknis untuk negaranegara Afrika , negara berkembang yang paling kecil, negara berkembang daratan dan negara
berkembang kepulauan kecil.
9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, penelitian dan inovasi dalam di negara
berkembang, termasuk dengan memastikan kebijakan lingkungan yang kondusif untuk
semua, antara lain diversifikasi industri dan komoditas nilai tambah.
9.c Peningkatan yang signifikan dalam akses teknologi informasi dan komunikasi dan berusaha
untuk memberikan akses universal dan dapat diterima semua ke Internet di negara-negara
kurang berkembang pada tahun 2020
68

Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target]

10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dari 40 persen
populasi terbawah pada tingkatan yang lebih tinggi dari rata-rata nasional
10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mempromosikan inklusi sosial, ekonomi dan politik dari semua, tanpa
memandang usia, jenis kelamin, disabilitas, ras, etnis, asal, agama atau status ekonomi atau lainnya
10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi kesenjangan hasil, termasuk dengan menghilangkan
hukum, kebijakan dan praktik yang diskriminatif, serta mempromosikan undang-undang, kebijakan dan tindakan
yang sesuai dalam hal ini
10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama fiskal, kebijakan upah dan perlindungan sosial, dan secara progresif mencapai
kesetaraan yang lebih nyata
10.5 Memperbaiki regulasi dan pengawasan pasar keuangan global dan lembaga-lembaga serta memperkuat
pelaksanaan peraturan semacamnya
10.6 Memastikan peningkatan representasi dan suara untuk negara-negara berkembang dalam pengambilan
keputusan di lembaga keuangan dan ekonomi internasional global dalam rangka menjadikan lembaga yang
efektif, kredibel, akuntabel dan sah
10.7 Memfasilitas migrasi dan mobilitas yangi tertib, aman, teratur dan bertanggung, termasuk melalui penerapan
kebijakan migrasi yang direncanakan dan dikelola dengan baik
69

Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target]

MEANS OF IMPLEMENTATION:
10.a Menerapkan prinsip perlakuan khusus dan berbeda untuk negara-negara berkembang,
khususnya negara tertinggal khususnya sesuai dengan perjanjian World Trade
Organization.
10.b Mendorong bantuan keuangan pembangunan yang resmi, termasuk investasi asing
langsung, di mana kebutuhan paling besar seperti di negara-negara berkembang
khususnya, Afrika negara, negara pulau kecil dan negara-negara berkembang yang
terkurung daratan, berkembang sesuai dengan rencana dan program nasional mereka
10.c Pada tahun 2030 , mengurangi kurang dari 3 persen biaya transaksi pengiriman uang
migran dan menghilangkan koridor remittance dengan biaya yang lebih tinggi dari 5 persen

70

Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan
[10 target]
11.1. Pada 2030, memastikan akses semua orang terhadap tempat tinggal dan pelayanan dasar yang layak, aman dan
terjangkau serta memajukan daerah kumuh
11.2. Pada 2030, membuka akses semua orang terhadap sistem transportasi yang aman, murah, terjangkau dan
berkelanjutan, meningkatkan keamanan jalan, terutama dengan memperluas transportasi publik, dengan
perhatian khusus kepada mereka yang memerlukan seperti perempuan, anak-anak, orang-orang dengan
kebutuhan khusus dan lanjut usia.
11.3. Pada 2030, mendorong urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta kapasitas berpartisipasi, perencanaan dan
manajemen pemukiman bagi manusia yang terintegrasi dan berkelanjutan di semua negara
11.4. Penguatan upaya perlindungan dan penjagaan terhadap warisan budaya dan alam dunia
11.5. Pada 2030, mengurangi secara signifikan angka kematian dan jumlah orang yang terpapar serta menurunkan
secara substansial kerugian ekonomi terhadap produk domestik bruto yang disebabkan oleh bencana alam,
termasuk bencana yang berhubungan dengan air, dengan foKus kepada orang miskin dan orang dalam situasi
lemah.
11.6. Pada 2030, mengurangi dampak yang merugikan dari lingkungan perkotaan per kapita, termasuk dengan
memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara serta pengelolaan sampah kota lainnya
11.7. Pada 2030, menyediakan akses yang aman, inklusif dan terjangkau, ruang yang hijau dan terbuka, bagi semua
orang terutama untuk perempuan dan anak-anak, lanjut usia dan orang-orang berkebutuhan khusus
1/12/2015

71

Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan
[10 target]

MEANS OF IMPLEMENTATION:
11.a. Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan yang positif antara kota,
pinggiran kota dan desa melalui penguatan perencanaan pembangunan
nasional dan daerah
11.b. Pada 2020, meningkatkan secara substansial jumlah kota dan pemukiman yang
mengadopsi dan menerapkan kebijakan dan perencanaan yang terintegrasi
menuju inklusivitas, pemanfaatan sumber daya yang efisien, mencegah dan
adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana,
mengembangkan dan menerapkan, sejalan dengan Hyogo Framework,
manajemen risiko bencana secara keseluruhan di semua tingkatan.
11.c. Mendukung negara-negara miskin, termasuk melalui bantuan keuangan dan
teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tangguh dengan
memanfaatkan bahan lokal
1/12/2015

72

Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [11 target]

12.1. Menerapkan program agenda kerja 10 tahunan dalam konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, semua negara
turut ambil bagian, dimana negara-negara maju memimpin, dengan mempertimbangkan pembangunan dan
kemampuan negara-negara berkembang
12.2. Pada 2030, mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan secara manajemen dan efisien
12.3 Pada 2030, mengurangi hingga setengahnya - limbah pangan global per kapita di tingkat retail dan konsumen
serta mengurangi kehilangan pangan selama masa rantai produksi dan pasokan, termasuk pasca panen
12.4. Pada 2020, mencapai pengelolaan lingkungan dari bahan kimia dan semua jenis limbah sepanjang siklus
kehidupannya, sesuai dengan kerangka kerja internasional yang disepakati, dan secara signifikan mengurangi
paparannya/polusi ke udara, air dan tanah untuk meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan
12.5. Pada 2030, mengurangi produksi limbah secara substansi melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang dan
penggunaan kembali
12.6. Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan transnasional, untuk menerapkan praktik-praktik yang
berkelanjutan dan untuk mengintegrasikan informasi yang berkelanjutan di dalam siklus pelaporannya
12.7. Mendorong praktik lelang publik yang berkelanjutan, sejalan dengan kebijakan nasional dan prioritas
12.8. Pada 2030, memastikan semua orang dimanapun berada memiliki informasi dan kepedulian yang sejalan untuk
pembangunan dan gaya hidup yang berkelanjutan dalam berinteraksi dengan alam

1/12/2015

73

Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [11 target]

MEANS OF IMPLEMENTATION:
12.a Mendukung negara-negara berkembang dalam penguatan sains dan teknologi untuk dapat lebih
maju dalam pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
12.b Mengembangkan dan menerapkan alat-alat dalam memantau dampak dari pembangunan yang
berkelanjutan untuk pariwisata yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan
serta mempromosikan budaya dan produk lokal
12.c Rasionalisasi subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien yang mendorong pemborosan pemakaian
dengan menghapus distorsi pasar, sesuai dengan kondisi nasional, termasuk dengan restrukturi
pajak dan menghentikan semua subsidi menghambat pembangunan, dimana kondisi itu ada,
untuk menggambarkan dampak lingkungannya, dengan mempertimbangkan secara penuh
kebutuhan khusus dan kondisi negara-negara berkembang dan meminimalkan dampak buruk yang
mungkin terjadi dalam pembangunan dengan cara melindungi orang miskin dan masyarakat yang
terkena dampak

1/12/2015

74

Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya [5 target]

13.1 Memperkuat daya lenting dan kapasitas adaptif terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua
negara
13.2 Mengintegrasikan pengukuran perubahan iklim kepada kebijakan nasional, strategi dan perencanaan
13.3 Meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesadaran dan kapasitas perorangan dan institusi tentang mitigasi
perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini
MEANS OF IMPLEMENTATION:
13.a Mengimplementasikan komitmen yang disetujui/ditandatangani oleh kelompok negara-negara maju pada the
United Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim)
untuk tujuan mobilisasi bersama $100 milyar setiap tahun pada tahun 2020 dari semua sumber untuk mengatasi
kebutuhan negara-negara berkembang pada konteks aksi mitigasi yang bermakna dan transparan dalam
implementasi dan operasional penuh the Green Climate Fund (Dana Iklim Hijau) melalui kapitalisasi nya dengan
segera.
13.b Mendorong mekanisme untuk meningkatkan kapasitas untuk rencana dan tata kelola yang efektif terkait
perubahan iklim di negara-negara berkembang, termasuk fokus pada wanita, generasi muda, lokal dan
komunitas yang marjinal/terpinggirkan
1/12/2015

75

Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut


secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target]
14.1 Pada 2025, mencegah dan menurunkan secara signifikan/nyata segala macam polusi laut, khususnya dari aktivitas daratan,
termasuk puing-puing/serpihan dari laut, dan polusi nutrien
14.2 Pada 2025, secara bekelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pantai untuk menghindari dampak yang merugikan,
termasuk dengan memperkuat daya tahan dan mengambil tindakan restorasi untuk mencapai samudera yang sehat dan produktif
14.3 Meminimalisir dan mengatasi dampak pengasaman laut, termasuk melalui meningkatan kerjasama ilmiah pada semua tingkat
14.4 Pada 2020, secara efektif mengatur pemanenan dan mengakhiri penangkapan ikan yang berlebihan, illegal, tidak terlaporkan, dan
penangkapan ikan yang tidak diatur/tidak ada aturannya dan praktik penangkapan ikan yang merusak/destruktif, serta
melaksankan manajemen rencana yang berbasis ilmiah, dalam rangka mengembalikan stok ikan dalam waktu yang paling singkat,
setidaknya sampai pada tahap mampu memproduksi hasil maksimal yang berkelanjutan, ditentukan dari karakteristik biologisnya
14.5 Pada 2020, melestarikan sedikitnya 10 % area pantai dan laut, sesuai dengan hukum nasional dan internasional dan berdasar pada
informasi ilmiah terbaik yang tersedia
14.6 Pada 2020, mencegah beberapa bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang berkontribusi terhadap kapasitas berlebih
(overcapacity) dan penangkapan ikan yang berlebihan, menghapus subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang
illegal, tidak terlapor dan tidak diatur dan menahan diri untuk tidak memperkenalkan subsidi baru sejenis, dengan mengetahui
bahwa perlakukan special dan berbeda yang tepat dan efektif untuk negara maju dan negara berkembang harus menjadi bagian
yang terintegrasi dari negosiasi subsidi perikanan WTO
14.7 Pada 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi kepulauan kecil dan negara berkembang dari penggunaan sumber daya laut
yang berkelanjutan, termasuk manajemen yang berkelanjutan dari peikanan, aquaculture/perairan dan pariwisata.

1/12/2015

76

Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut


secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas penelitian dan alih teknologi
kelautan, mempertimbangkan the Intergovernmental Oceanographic Comission Criteria
(Komisi Kriteria antar Pemerintah untuk Kelautan) dan Guidelines on the Transfer of Marine
Technology (Pedoman Alih Teknologi Kelautan), dalam rangka meningkatkan kesehatan laut
dan untuk meningkatkan kontribusi keragaman hayati kelautan untuk pembangunan negaranegara berkembang, khususnya kepulan kecil dan negara-negara yang belum maju.
14.b Menyediakan akses sumber daya laut dan pasar untuk nelayan kecil
14.c Meningkatkan konservasi dan penggunaan lautan serta sumber dayanya secara
berkelanjutan dengan menerapkan hukum internasional sebagaimana tercermin dalam
Konvensi Hukum Kelautan PBB yang menyediakan kerangka hukum untuk konservasi dan
penggunaan laut dan sumber daya laut yang berkelanjutan. Sebagaimana disebutkan pada
paragraf 158 mengenai The Future We Want/ Masa Depan yang kita Inginkan (pada naskah
deklarasi)
1/12/2015

77

Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara
berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati [12 target]

15.1. Pada 2020, memastikan konservasi, restorasi, dan penggunaan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat
beserta penggunaannya, pada khususnya hutan, rawa, gunung, dan lahan kering, sejalan dengan kewajiban-kewajiban untuk
kesepakatan internasional.
15.2. Pada 2020, mendorong penerapan pengelolaan berkelanjutan seluruh jenis hutan, memperlambat penggundulan hutan,
merestorasi hutan terdegradasi dan secara substansial meningkatkan peghutanan dan reboisasi secara global.
15.3. Pada 2030, memerangi penggurunan, restorasi daratan tanah yang terdegradasi, termasuk daratan yang terkena dampak
penggurunan, kekeringan dan banjir, serta berusaha mencapai dunia yang bebas dari degradasi daratan.
15.4. ada 2030, memastikan konservasi ekosistem gunung, termasuk keanekaragamanhayatinya, dalam rangka meningkatkan
kapasitasnya untuk menyediakan keuntungan yang penting bagi pembangunan berkelanjutan.
15.5. Mengambil tindakan segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati, dan pada 2020, melindungi dan mencegah kepunahan species-spesies yang terancam kepunahan.
15.6. Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan merata bersumber penggunaan sumber daya genetik dan
mempromosikan akses semestinya kepada sumber daya tersebut sebagaimana kesepakatan internasional.
15.7. Mengambil tindakan segera untuk mengakhiri perburuan dan jual-beli spesies flora dan fauna yang dilindungi serta
menangani permintaan dan suplai ilegal untuk produk alam liar.
15.8. Pada 2020, memperkenalkan cara-cara mencegah pengenalan dan secara signifikan mengurangi dampak invasi spesies asing
pada ekosistem darat dan laut atau penghilangan spesies prioritas.
15.9. Pada 2020, mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan, pembangunan,
strategi dan perhitungan pengentasan kemiskinan di tingkat nasional dan lokal.

1/12/2015

78

Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara
berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati [12 target]

MEANS OF IMPLEMENTATION:
15.a. Mobilisasi dan secara signifikan meningkatkan sumber daya finansial dari berbagai sumber
untuk konservasi dan penggunaan keanekaragaman hayati dan ekosistem secara
berkelanjutan.
15.b. Mobilisasi sumber daya berharga dari berbagai sumber dan seluruh tingkatan untuk
membiayai pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menyediakan insentif yang cukup
kepada negara berkembang untuk memperbaiki pengelolaan tersebut, termasuk konservasi
dan penghijauan kembali.
15.c. Meningkatkan dukungan global untuk upaya-upaya memerangi perburuan dan jual-beli
spesies-spesies dilindungi, termasuk dengan meningkatkan kapasitas komunitas lokal untuk
meraih peluang kehidupan berkelanjutan.
1/12/2015

79

Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan
akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di
seluruh tingkatan [12 target]
16.1. Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan kematian terkait di mana pun
16.2. Mengakhiri penyiksaan, eksploitasi, jual-beli, dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak
16.3. Mempromosikan aturan hukum pada tingkat nasional dan internasional serta memastikan akses setara kepada
keadilan bagi semua orang
16.4. Pada 2030, secara signifikan mengurangi aliran keuangan dan persenjataan ilegal, memperkuat pemulihan dan
pengembalian senjata hasil curian dan memerangi segala bentuk kriminalitas terencana
16.5. Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam segala bentuk
16.6. Mengembangkan institusi yang efektif, akuntabel, serta transparan di seluruh tingkatan
16.7. Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif, dan representatif di segala tingkatan
16.8. Memperluas dan memperkuat partisipasi negara-negara berkembang dalam institusi-institusi pemerintahan
global
16.9. Pada 2030, menyediakan identitas legal bagi semua, termasuk registrasi kelahiran

16.10. Memastikan akses publik kepada informasi dan melindungi kebebasan asasi, sesuai legislasi nasional dan
kesepakatan internasional

1/12/2015

80

Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan
akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di
seluruh tingkatan [12 target]

MEANS OF IMPLEMENTATION:

16.a. Memperkuat institusi nasional yang relevan, termasuk melalui kerja sama
internasional, untuk membangun kapasitas di segala tingkatan, terutama
negara-negara berkembang, untuk mencegah kekerasan serta memerangi
terorisme dan kriminalitas
16.b. Mendorong dan menegakkan hukum dan kebijakan non-diskriminatif
untuk pembangunan berkelanjutan

1/12/2015

81

Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan


merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target]

17.1. Memperkuat mobilisasi sumber daya dalam negeri, termasuk melalui dukungan internasional ke
negara-negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas dalam negeri terhadap pajak dan
pengumpulan pendapatan lainnya.
17.2. Negara-negara maju untuk melaksanakan sepenuhnya komitmen mereka terhadap bantuan
pembangunan, termasuk untuk memberikan 0,7 persen dari pendapatan bruto nasional dalam
bantuan pembangunan resmi untuk negara-negara berkembang, yang mana 0,15-0,20 persen
harus disediakan untuk setidaknya negara-negara kurang berkembang.
17.3. Memobilisasi sumber daya keuangan tambahan untuk negara-negara berkembang dari berbagai
sumber
17.4. Membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi hutang jangka panjang melalui kebijakan
terkoordinasi yang bertujuan untuk membina pembiayaan hutang, penghapusan hutang dan
restrukturisasi hutang, dan membantu negara-negara miskin yang terjerat hutang untuk
mengurangi tekanan hutang

17.5. Mengadopsi dan menerapkan pola promosi investasi bagi negara-negara tertinggal

1/12/2015

82

Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan


merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target]

Teknologi
17.6. Meningkatkan kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan kerja sama triangular regional dan
internasional dan meningkatkan akses ke ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi dan berbagi
pengetahuan dengan persyaratan yang disepakati bersama, termasuk melalui peningkatan koordinasi
antar mekanisme yang ada, khususnya di tingkat PBB, dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global
17.7. Mempromosikan pembangunan, transfer, diseminasi dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan ke
negara-negara berkembang, termasuk persyaratan pemberian dan preferensi, berdasarkan kesepakatan
bersama
17.8. Mengoperasionalkan secara penuh bank teknologi dan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi
mekanisme pembangunan kapasitas bagi negara-negara yang kurang berkembang pada tahun 2017 dan
meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung untuk, informasi tertentu dan teknologi
komunikasi

1/12/2015

83

Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan


merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target]

Peningkatan Kapasitas

17.9. Meningkatkan dukungan internasional untuk menerapkan peningkatan kapasitas yang efektif dan tepat sasaran
di negara-negara berkembang guna mendukung rencana nasional untuk menerapkan semua tujuan
pembangunan yang berkelanjutan, termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan triangular
Perdagangan
17.10. Mempromosikan sistem perdagangan universal, berbasis aturan, terbuka, non-diskriminatif dan keadilan
multilateral di bawah Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk melalui kesimpulan dari negosiasi di bawah
Agenda Pembangunan Doha
17.11. Meningkatkan ekspor negara-negara berkembang secara signifikan, khususnya dengan maksud untuk
menggandakan saham negara-negara kurang dari ekspor global pada tahun 2020
17.12. Merealisasikan penerapan akses pasar bebas bea dan kuota bebas dengan tepat waktu bagi semua negaranegara maju, sesuai dengan keputusan Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk dengan menjamin bahwa
aturan awal berlaku untuk impor dari negara-negara tertinggal yang transparan dan sederhana , dan
berkontribusi untuk memfasilitasi akses pasar
1/12/2015

84

Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan


merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target]
Masalah sistemik
Koherensi Kebijakan dan Kelembagaan
17.13. Meningkatkan stabilitas makroekonomi global, termasuk melalui koordinasi kebijakan dan koherensi kebijakan
17.14. Meningkatkan koherensi kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan
17.15. Menghormati kebijakan dan kepemimpinan masing-masing negara untuk membangun dan menerapkan kebijakan guna
pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan
Kemitraan Multi-stakeholder
17.16. Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan yang dilengkapi dengan kemitraan multi-stakeholder
yang memobilisasi dan membagi pengetahuan, keahlian, sumber dara teknologi dan keuangan guna mendukung pencapaian
tujuan pembangunan berkelanjutan di semua negara, khususnya di negara-negara berkembang
17.17. Mendorong dan mempromosikan kemitraan publik yang efektif, publik-swasta dan sipil, membangun pengalaman dan
strategi kemitraan
Data, Pemantauan dan Akuntabilitas
17.18. Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan pembangunan kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk negaranegara kurang berkembang dan pulau kecil negara berkembang, meningkat secara signifikan ketersediaan data yang
berkualitas tinggi, tepat waktu dan dapat dipercaya dipilah berdasarkan pendapatan, jenis kelamin, usia, ras, etnis, status
migrasi, kecacatan, lokasi geografis dan karakteristik lain yang berhubungan dalam konteks nasional
17.19. Pada tahun 2030, membangun inisiatif yang ada untuk mengembangkan pengukuran kemajuan pembangunan berkelanjutan
yang melengkapi produk domestik, dan mendukung pembangunan kapasitas statistik di negara-negara berkembang

1/12/2015

85

Anda mungkin juga menyukai