SDGs Ditjen BGKIA PDF
SDGs Ditjen BGKIA PDF
SISTEMATIKA
1.
2.
3.
4.
KELANJUTAN MDGs
2000
2030
2015
SDGs
Goals
Target
Indikator
TOTAL
17
169
220-300
MDGs
Goals
Target
Indikator
TOTAL
18
63
KESEHATAN
19
31
KESEHATAN
31
TERKAIT
KESEHATAN
21
18
PENEKANAN SDGs:
5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP
DAMPAK POSITIF MDGs BAGI SEKTOR KESEHATAN:
a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan
b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan
c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan
d. Integrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu prioritas
17 TUJUAN SDGs
AGENDA 2030/ #GlobalGoals
17 TUJUAN SDGs
AGENDA 2030/ #GlobalGoals
17 TUJUAN SDGs
AGENDA 2030/ #GlobalGoals
Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya [5 target]
Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut
secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target]
Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan,
mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan
degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target]
Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan
akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di
seluruh tingkatan [12 target]
PENGURANGAN KEMISKINAN,
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG
MERATA, MATA PENCAHARIAN DAN
PEKERJAAN LAYAK
Memperhatikan kondisi,
kapasitas dan prioritas
nasional
Menghindari kesenjangan
antar kelompok masyarakat
dan antar wilayah
Kerjasama
Multisektoral,
melibatkan seluruh
aktor pembangunan
Dijabarkan secara tematik pada masing-masing goal pada poin x.a, x.b, x.c,
dan seterusnya (misal: target 3.a, 3.b, 3.c, )
11
12
GIZI MASYARAKAT
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang
di segala usia [13 target]
AKSES KESPRO, KB
Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi
semua orang [8 target]
13
14
13 Target
(9 Target + 4 Means
of Implementation)
Unfinished business:
1. Penurunan AKI, AKBa, AKN
2. HIV/AIDS, TB, Malaria
3. Akses Kesehatan Reproduksi (termasuk KB, ASFR)
Perhatian baru:
1. Kematian akibat PTM
2. Penyalahgunaan narkotika dan alkohol
Seluruh isu kesehatan diintegrasikan
3. Kecelakaan lalu lintas
dalam satu tujuan (nomor 3).
4. Universal Health Coverage
5. Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah
Upaya pencapaian harus terintegrasi.
6. 2015
Penanganan krisis dan kegawatdaruratan 15
ANUNG utk RAKORPOP
16
PROSES
INPUT
3.c. Secara substansial
meningkatkan pembiayaan
kesehatan serta rekrutmen,
pengembangan, pelatihan, dan
retensi tenaga kesehatan di negaranegara berkembang, terutama
negara-negara tertinggal dan negara
bagian pulau kecil yang sedang
berkembang.
OUTPUT
3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS,
tuberkulosis, malaria dan penyakit
tropis yang terabaikan, serta
memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air dan penyakit menular
lainnya.
3.8. Mencapai universal health coverage,
termasuk perlindungan risiko
keuangan, akses kepada pelayanan
kesehatan dasar berkualitas dan
akses kepada obat-obatan dan
vaksin dasar yang aman, efektif, dan
berkualitas bagi semua orang.
6.1. Mencapai akses air minum aman
yang universal dan merata
6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene
yang cukup dan merata bagi semua
orang serta mengakhiri defekasi
terbuka, memberi perhatian khusus
pada kebutuhan perempuan dan
wanita serta orang-orang yang berada
pada situasi rentan
17
PROSES
8.5 Pada tahun 2030 ,
mencapai kondisi pekerja
tetap dan produktif dan
pekerjaan yang layak
untuk semua wanita dan
laki-laki , termasuk untuk
orang-orang muda dan
penyandang cacat, dan
upah yang sama untuk
pekerjaan yang sama
nilainya.
OUTPUT
1.1. Pada 2030,
mengentaskan kemiskinan
pada semua orang, di mana
pun, saat ini ukurannya
adalah orang-orang yang
penguhidupannya kurang
dari USD 1,25/ hari
1.2. Pada 2030, mengurangi
setidaknya setengah jumlah
laki-laki, perempuan, dan
anak-anak di segala usia
yang hidup dalam
kemiskinan di segala dimensi
menurut definisi nasional
18
PROSES
6.1. Mencapai akses
air minum aman yang
universal dan merata
6.2 Mencapai akses
sanitasi dan higiene
yang cukup dan merata
bagi semua orang serta
mengakhiri defekasi
terbuka, memberi
perhatian khusus pada
kebutuhan perempuan
dan wanita serta orangorang yang berada
pada situasi rentan
OUTPUT
2.2. Pada tahun 2030,
mengakhiri segala
bentuk malnutrisi,
termasuk mencapai
target internasional 2025
untuk penurunan
stunting dan wasting
pada balita dan
mengatasi kebutuhan
gizi remaja perempuan,
wanita hamil dan
menyusui, serta lansia.
OUTCOME
3.2. Pada 2030,
mengakhiri kematian
bayi dan balita yang
dapat dicegah, dengan
seluruh negara
berusaha menurunkan
Angka Kematian
Neonatal setidaknya
hingga 12 per 1.000 KH
dan Angka Kematian
Balita 25 per 1.000 KH
19
2.
Koordinasi dengan K/L di tingkat nasional dan SKPD di daerah untuk verifikasi indikator
dan sinergitas program pembangunan
3.
4.
5.
20
21
GOAL 2
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET WHA
2025
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan
wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
2.2.1. Prevalensi Balita
Stunting
37,2%
(RISKESDAS
2013)
22,3%
(Menurunkan
sebesar 40%)
19,6%
17%
(RISKESDAS
2013)
32,9%
(RISKESDAS
2013)
28%
(Menurunkan
sebesar 40%)
Direktorat
Bina Gizi
Kemkes RI
K/L Terkait:
Kemtan,
Badan
Ketahanan
Pangan,
Kemdag
22
GOAL 2
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET WHA
2025
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan
wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
Indikator tambahan:
2.2.2. Prevalensi balita
wasting
12,1%
<5%
(RISKESDAS
2013)
(Menurunkan
dan
mpertahankan
Wasting pd
Balita menjadi <
5%)
RPJMN 2015-2019:
Prevalensi wasting (kurus) anak balita
(persen)
12%
9,5%
(RISKESDAS
2013)
2014:
NA
95%
NA
90%
42%
50%
35%
50%
NA
95%
NA
30%
23
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
346/
100.000
KH
(SP 2010)
306/
100.000
KH
86,89%
(Susenas,
2014)
70,4%
(Dit. Bina
Kesehatan
Ibu)
SUMBER
3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup
3.1.1. Kematian Ibu per
100.000 kelahiran hidup
359/
100.000
KH
(SDKI,
2012)
86,89%
(Susenas,
2014)
70/
100.000
KH
85%
(Dit. Bina
Kesehatan
Ibu)
Direktorat
Bina
Kesehatan
Ibu,
Kemkes RI
K/L Terkait:
BKKBN,
Kemen PP
dan PA
24
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian
Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH
3.2.1. Angka Kematian Balita
(AKBa) per 1000 kelahiran
hidup
40/ 1000
KH
(SDKI,
2012)
25/ 1000
KH
(SDKI)
32/ 1000
KH
(SDKI,
2012)
24/ 1000
KH
(SDKI,
2012)
19/ 1000
KH (SDKI,
2012)
12/1000
KH
(SDKI)
19/ 1000
KH (SDKI,
2012)
Target
2025
9/ 1000
KH
(SDKI)
Direktorat
Bina
Kesehatan
Anak,
Kemkes RI
K/L Terkait:
BKKBN,
Kemen PP
dan PA
25
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air dan penyakit menular lainnya.
3.3.1. Jumlah kasus baru
infeksi HIV per 1000 populasi
berisiko (menurut umur, jenis
kelamin, dan populasi kunci)
183
/100.000
penduduk
per
Tahun
0,46 %
(2014)
<0,5%
42%
(Dit. P2ML,
2014)
55%
(Dit.
P2ML)
297/
100.000
penduduk
(2013)
245/
100.000
75%
(Dit. P2ML,
2014)
Direktorat
Pengendali
an Penyakit
Menular
Langsung ,
Ditjen P2PL
penduduk
90%
(Dit.
P2ML)
26
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air
dan penyakit menular lainnya.
3.3.3. Kasus insiden malaria per
1000 orang per tahun
0,99/ 1000
penduduk
(2014)
212
(Dit. P2B2,
2013)
300
(Dit.
P2B2)
Direktorat
Pengendalian
Penyakit Persumber
Binatang, Ditjen P2PL
2,5%
(Dit.
P2ML,
2013)
80%
(Dit.
P2ML)
Direktorat
Pengendalian
Penyakit Menular
Langsung , Ditjen P2PL
27
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov
2015)
DATA ACUAN
TARGET 2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.
3.4.1. Probabilitas
kematian akibat
penyakit
kardiovaskuler, kanker,
diabetes, atau
penyakit respirasi
kronis antara usia 30
dan 70 tahun
Target 2025:
Menurunkan
sebesar 25%
semua
kematian
akibat
cardiovascular
disease,
cancer,
diabetes, or
chronic
respiratory
disease
25,8%
(2013)
23,4
15,4%
(2013)
15,4%
1,75%
(2014)
50%
Direktorat
Pengendalian
Penyakit
Tidak
Menular,
Ditjen P2PL
28
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov
2015)
DATA ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta
mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.
3.4.2. Angka Kematian
akibat Bunuh Diri
50
(2014)
280
13,5%
(2014)
60%
Direktorat
Kesehatan
Jiwa, Ditjen
BUK,
Kepolisian
Republik
Indonesia,
Rumah Sakit
29
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGE
T 2030
RPJMN/ RENSTRA/
KETERSEDIAAN INDIKATOR
2015 - 2019
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.5. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan
3.5.1. Cakupan tindakan
intervensi (farmakologi,
psikososial, serta rehabilitasi
dan pasca perawatan) untuk
penderita disfungsi
penggunaan zat tertentu
16,5%
(2014)
50%
Direktorat Kesehatan
Jiwa, Ditjen BUK
Badan Narkotika
Nasional
Struktur Baru 2016:
Direktorat Pengendalian
PTM, Ditjen P2PL
30
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas
3.6.1. Jumlah kematian
akibat kecelakaan fatal
lalu lintas per 100.000
penduduk (menurut
umur)
Kepolisian
Republik
Indonesia,
KemHub,
Bina Marga,
Rumah Sakit
31
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi , termasuk keluarga berencana (KB), informasi
dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
3.7.1. Persentasi wanita usia
subur / WUS (15-49 tahun)
yang terpenuhi kebutuhan KBnya dengan cara modern
Perempuan
Menikah
60,18%
(Susenas,
2014)
15-19 tahun
48/ 1000
(SDKI, 2012)
BKKBN
61,17%
(Susenas,
2014)
BKKBN
32
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.8. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan
akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang.
3.8.1. Cakupan intervensi
(contoh: imunisasi lengkap,
terapi ARV, penanganan TB,
penanganan hipertensi,
persalinan ditolong tenaga
kesehatan terampil, dsb.)
(Status: Masih
diperdebatkan)
3.8.2. Fraksi penduduk yang
terlindungi dari pengeluaran
katastropik/ pengeluaran
biaya kesehatan secara
langsung yang mengakibatkan
kemiskinan (Status: masih
diperdebatkan)
51,8%
(Okt 2014)
Min. 95%
2014:
86,4 juta
(2014)
109,9
juta
Pusat P2JK,
BPJS
33
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air,
dan tanah.
3.9.1. Penduduk area
perkotaan yang terpapar polusi
udara di atas nilai yang
ditetapkan pedoman WHO
(Status: masih diperdebatkan)
7,2%
(2013)
5,4%
7,2%
(2013)
5,4%
3%
(2014)
50%
1. Direktorat
Pengendali
an PTM,
Ditjen P2PL
2. Pusat
Promosi
Kesehatan
34
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang mempengaruhi terutama
negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang TRIPS
Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan-ketentuan dalam
Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan
masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang.
3.b.1. Proporsi penduduk yang
memiliki akses berkelanjutan
kepada obat-obatan inti
terjangkau
Indikator tambahan:
3.b.2. Total jumlah bersih bantuan
resmi pembangunan untuk riset
medis dan sektor kesehatan dasar
Badan
Litbangkes
0
(2014)
25
10
(kumulatif
s.d. 2014)
35
35
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.c. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di
negara-negara berkembang, terutama negara-negara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang.
3.c.1. Kepadatan dan distribusi
tenaga kesehatan
BPPSDMK
1.015
5.600
25%
60%
24.000
3.060
4.677
6.500
36
GOAL 3
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta
pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global.
Dit.
Simkarkesma,
Ditjen P2PL dan
Pusat
Penanggulangan
Krisis Kesehatan
37
GOAL 5
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
5.3. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat
perempuan.
5.3.1. Persentase wanita
yang saat ini berusia 20-24
tahun yang mulai menikah
atau hidup bersama di usia
dini (contoh: pernikahan
anak)
BKKBN
KemenPP dan
PA,
Direktorat
Bina
Kesehatan
Ibu, Ditjen
Bina Gizi dan
KIA 38
GOAL 5
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
5.6. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang
disetujui, sesuai Programme of Action of the International Conference on Population and Development serta Beijing
Platform for Action berikut dokumen hasil konferensi kajiannya
5.6.2. Proporsi negara
yang memiliki hukum dan
perundang-undangan
yang menjamin akses
seluruh wanita dan
remaja kepada pelayanan
dan KIE kesehatan
reproduksi (data resmi)
21%
(2014)
45%
Direktorat
Bina
Kesehatan
Anak, Ditjen
Bina Gizi dan
KIA
39
GOAL 6
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
DATA
ACUAN
TARGET
2030
RPJMN/ RENSTRA/
KETERSEDIAAN INDIKATOR
2015 - 2019
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata
6.1.1. Persentase penduduk
yang menggunakan layanan
air minum yang dikelola
secara aman
/ Indikator MDGs: Proporsi
rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap
sumber air minum layak,
perkotaan dan
perdesaan
68,36%
(Susenas
, 2014)
MDG
Report
2014
22,7%
(2014)
50%
1. Direktorat
Penyehatan
Lingkungan,
Ditjen P2PL
2. Kemen PU dan
Perumahan
Rakyat
40
GOAL 6
CALON INDIKATOR
(UN Statistics, Nov 2015)
6.2
DATA
ACUAN
TARGET
2030
RPJMN/ RENSTRA/
KETERSEDIAAN INDIKATOR
2015 - 2019
DATA
ACUAN
TARGET
2019
SUMBER
Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka,
memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orang-orang yang berada pada situasi
rentan
62,41%
(Susenas
, 2014)
MDG
Report
2014
18.339
(2014)
45.000
1. Direktorat
Penyehatan
Lingkungan,
Ditjen P2PL
2. Kemen PU dan
Perumahan
Rakyat
41
RAN
SDGs
RAD
SDGs
42
PERLU MENGIDENTIFIKASI
KETERSEDIAAN DATA INDIKATOR
SEJAK AWAL
43
2.
3.
MEMASTIKAN AGENDA TELAH MASUK DALAM RPJMD yang sedang disusun khususnya
bagi 269 Daerah yang melaksanakan Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2015,
4.
5.
44
PENUTUP
45
KAMPANYE
Intervensi tingkat kabupaten
dan desa didukung oleh
media massa untuk
menjangkau audiens
nasional
Komunikasi antarpribadi
& kegiatan berbasis
masyarakat merupakan
komponen utama
Kampanye media massa
untuk memperkuat
penetrasi pesan dan
menjangkau khalayak
nasional
ANUNG utk RAKORPOP 2015
46
MATERI KAMPANYE
Iklan televisi
Poster
Spanduk
Buku panduan kader
Video advokasi
Brosur advokasi
Presentasi Advokasi
Jingle
47
Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) terdiri dari 3 Kegiatan, yaitu ;(1) Demand Side,
(2) Supply Side, dan (3) Kampanye, Monitoring dan Evaluasi.
Penguatan pemberdayaan
masyarakat melalui PNPM
Generasi (Demand Side)
1. PerenPendampingan
2. Perencanaan Partisipatif
3. Pemberian Block Grant pada
Masyarakat
Kalimantan
Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Gorontalo
Kalimantan
Barat
11 Propinsi 64 Kabupaten
Sumatera
Selatan:
Maluku
Jawa Barat
Jawa Timur
NTT
NTB:
48
TERIMA KASIH
SEKRETARIAT PEMBANGUNAN SEKTOR KESEHATAN PASCA TAHUN 2015
E-mail:
sekretariatpasca2015.kesehatan@gmail.com / post2015sdgs@kemkes.go.id
ANUNG utk RAKORPOP 2015
49
LAMPIRAN
Uraian target seluruh goal SDGs
2.a. Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan kerja sama internasional, pada infrastruktur
pedesaan, penelitian dan ekstensifikasi layanan pertanian, pengembangan teknologi dan bank
genetik tanaman dan ternak untuk peningkatan kapasitas produksi pertanian di negara berkembang,
khususnya negara tertinggal
2.b. Mengoreksi dan mencegah restriksi perdagangan serta distorsi pada pasar pertanian dunia, termasuk
melalui eliminasi paralel segala bentuk subsidi ekspor pertanian dan segala jenis ekspor yang
berdampak serupa, sesuai mandat Doha Development Round
2.c. Mengadopsi cara-cara untuk memastikan fungsi pasar komoditas pangan yang semestinya berikut
turunannya serta memfasilitasi akses tepat waktu kepada informasi pasar, termasuk mengenai
cadangan pangan untuk membantu membatasi perubahan ekstrem harga pangan
1/12/2015
54
55
56
59
60
1/12/2015
62
7.3 Pada 2030, menduakalilipatkan angka perbaikan global untuk efisiensi energi.
MEANS OF IMPLEMENTATION:
7.a. Pada 2030, meningkatnya kerjasama international untuk memfasilitasi akses teknologi dan penelitian
energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi energi serta teknologi energi fosil yang lebih canggih
dan bersih, juga mempromosikan investasi infrastruktur energi dan teknologi energi bersih.
7.b. Pada 2030, memperluas infrastruktur dan meningkatkan teknologi untuk pasokan energi modern dan
berkelanjutan bagi semua di negara-negara berkembang, khususnya negara tertinggal dan negara kecil
kepulauan, dan negara berkembang terkurung daratan (landlocked), sesuai dengan program pendukung
masing-masing.
63
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional, khususnya,
pertumbuhan produk domestik bruto minimal 7 persen per tahun di negara-negara berkembang.
8.2 Mencapai tingkat yang lebih tinggi dari produktivitas ekonomi melalui diversifikasi , peningkatan teknologi
dan inovasi, termasuk melalui fokus pada sektor nilai tinggi dan padat tenaga kerja.
8.3 Mendorong kebijakan berorientasi pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan
lapangan kerja yang layak , kewirausahaan , kreativitas dan inovasi dan memotivasi formalisasi bentuk
usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui ketersediaan akses layanan keuangan.
8.4 Meningkatkan secara progresif sampai tahun 2030 , efisiensi sumber daya global dalam konsumsi dan
produksi dan berusaha untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai
dengan kerangka 10 tahun program konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dengan negara-negara
berkembang yang maju memimpin
8.5 Pada tahun 2030 , mencapai kondisi pekerja tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua
wanita dan laki-laki , termasuk untuk orang-orang muda dan penyandang cacat, dan upah yang sama
untuk pekerjaan yang sama nilainya.
8.6 Pada tahun 2020 , secara substansial mengurangi proporsi pemuda tidak dalam pekerjaan , pendidikan atau
pelatihan .
64
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
8.7
Mengambil tindakan efektif dan segera untuk menjamin pelarangan dan penghapusan
bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, memberantas kerja paksa dan pada tahun
2025 , akhir pekerja anak dalam segala bentuknya, termasuk perekrutan dan penggunaan
tentara anak
8.8 Melindungi hak-hak buruh dan mempromosikan aman dan aman lingkungan kerja untuk
semua pekerja, termasuk pekerja migran, migran perempuan khususnya , dan orang-orang
dalam pekerjaan berbahaya
8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan
pariwisata berkelanjutan yang menciptakan pekerjaan dan mempromosikan budaya lokal
dan produk
8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik untuk mendorong dan memperluas
akses layanan perbankan , asuransi dan keuangan untuk semua
65
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
8.a Meningkatkan dukungan bantuan dan perdagangan untuk negara-negara berkembang,
terutama negara-negara tertinggal, termasuk melalui Enhanced Integrated Framework for
Trade-Related Technical Assistance to Least Developed Countries (Kerangka Kerja
Terintegrasi yang Baik untuk Asistensi Teknis terkait Perdagangan untuk Negara-Negara
Teringgal)
8.b Pada 2020, mengambangkan dan mengoperasionalisasikan strategi global untuk pekerjaan
bagi anak muda dan mengimplementasikan Global Jobs Pact of the International Labour
Organization (Pakta Pekerjaan Global yang dikeluarkan oleh ILO
66
MEANS OF IMPLEMENTATION:
9.a Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan tangguh di negara-negara
berkembang melalui peningkatan keuangan , dukungan teknologi dan teknis untuk negaranegara Afrika , negara berkembang yang paling kecil, negara berkembang daratan dan negara
berkembang kepulauan kecil.
9.b Mendukung pengembangan teknologi domestik, penelitian dan inovasi dalam di negara
berkembang, termasuk dengan memastikan kebijakan lingkungan yang kondusif untuk
semua, antara lain diversifikasi industri dan komoditas nilai tambah.
9.c Peningkatan yang signifikan dalam akses teknologi informasi dan komunikasi dan berusaha
untuk memberikan akses universal dan dapat diterima semua ke Internet di negara-negara
kurang berkembang pada tahun 2020
68
10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dari 40 persen
populasi terbawah pada tingkatan yang lebih tinggi dari rata-rata nasional
10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mempromosikan inklusi sosial, ekonomi dan politik dari semua, tanpa
memandang usia, jenis kelamin, disabilitas, ras, etnis, asal, agama atau status ekonomi atau lainnya
10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi kesenjangan hasil, termasuk dengan menghilangkan
hukum, kebijakan dan praktik yang diskriminatif, serta mempromosikan undang-undang, kebijakan dan tindakan
yang sesuai dalam hal ini
10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama fiskal, kebijakan upah dan perlindungan sosial, dan secara progresif mencapai
kesetaraan yang lebih nyata
10.5 Memperbaiki regulasi dan pengawasan pasar keuangan global dan lembaga-lembaga serta memperkuat
pelaksanaan peraturan semacamnya
10.6 Memastikan peningkatan representasi dan suara untuk negara-negara berkembang dalam pengambilan
keputusan di lembaga keuangan dan ekonomi internasional global dalam rangka menjadikan lembaga yang
efektif, kredibel, akuntabel dan sah
10.7 Memfasilitas migrasi dan mobilitas yangi tertib, aman, teratur dan bertanggung, termasuk melalui penerapan
kebijakan migrasi yang direncanakan dan dikelola dengan baik
69
MEANS OF IMPLEMENTATION:
10.a Menerapkan prinsip perlakuan khusus dan berbeda untuk negara-negara berkembang,
khususnya negara tertinggal khususnya sesuai dengan perjanjian World Trade
Organization.
10.b Mendorong bantuan keuangan pembangunan yang resmi, termasuk investasi asing
langsung, di mana kebutuhan paling besar seperti di negara-negara berkembang
khususnya, Afrika negara, negara pulau kecil dan negara-negara berkembang yang
terkurung daratan, berkembang sesuai dengan rencana dan program nasional mereka
10.c Pada tahun 2030 , mengurangi kurang dari 3 persen biaya transaksi pengiriman uang
migran dan menghilangkan koridor remittance dengan biaya yang lebih tinggi dari 5 persen
70
Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan
[10 target]
11.1. Pada 2030, memastikan akses semua orang terhadap tempat tinggal dan pelayanan dasar yang layak, aman dan
terjangkau serta memajukan daerah kumuh
11.2. Pada 2030, membuka akses semua orang terhadap sistem transportasi yang aman, murah, terjangkau dan
berkelanjutan, meningkatkan keamanan jalan, terutama dengan memperluas transportasi publik, dengan
perhatian khusus kepada mereka yang memerlukan seperti perempuan, anak-anak, orang-orang dengan
kebutuhan khusus dan lanjut usia.
11.3. Pada 2030, mendorong urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta kapasitas berpartisipasi, perencanaan dan
manajemen pemukiman bagi manusia yang terintegrasi dan berkelanjutan di semua negara
11.4. Penguatan upaya perlindungan dan penjagaan terhadap warisan budaya dan alam dunia
11.5. Pada 2030, mengurangi secara signifikan angka kematian dan jumlah orang yang terpapar serta menurunkan
secara substansial kerugian ekonomi terhadap produk domestik bruto yang disebabkan oleh bencana alam,
termasuk bencana yang berhubungan dengan air, dengan foKus kepada orang miskin dan orang dalam situasi
lemah.
11.6. Pada 2030, mengurangi dampak yang merugikan dari lingkungan perkotaan per kapita, termasuk dengan
memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara serta pengelolaan sampah kota lainnya
11.7. Pada 2030, menyediakan akses yang aman, inklusif dan terjangkau, ruang yang hijau dan terbuka, bagi semua
orang terutama untuk perempuan dan anak-anak, lanjut usia dan orang-orang berkebutuhan khusus
1/12/2015
71
Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan
[10 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
11.a. Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan yang positif antara kota,
pinggiran kota dan desa melalui penguatan perencanaan pembangunan
nasional dan daerah
11.b. Pada 2020, meningkatkan secara substansial jumlah kota dan pemukiman yang
mengadopsi dan menerapkan kebijakan dan perencanaan yang terintegrasi
menuju inklusivitas, pemanfaatan sumber daya yang efisien, mencegah dan
adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana,
mengembangkan dan menerapkan, sejalan dengan Hyogo Framework,
manajemen risiko bencana secara keseluruhan di semua tingkatan.
11.c. Mendukung negara-negara miskin, termasuk melalui bantuan keuangan dan
teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tangguh dengan
memanfaatkan bahan lokal
1/12/2015
72
12.1. Menerapkan program agenda kerja 10 tahunan dalam konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, semua negara
turut ambil bagian, dimana negara-negara maju memimpin, dengan mempertimbangkan pembangunan dan
kemampuan negara-negara berkembang
12.2. Pada 2030, mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan secara manajemen dan efisien
12.3 Pada 2030, mengurangi hingga setengahnya - limbah pangan global per kapita di tingkat retail dan konsumen
serta mengurangi kehilangan pangan selama masa rantai produksi dan pasokan, termasuk pasca panen
12.4. Pada 2020, mencapai pengelolaan lingkungan dari bahan kimia dan semua jenis limbah sepanjang siklus
kehidupannya, sesuai dengan kerangka kerja internasional yang disepakati, dan secara signifikan mengurangi
paparannya/polusi ke udara, air dan tanah untuk meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan
12.5. Pada 2030, mengurangi produksi limbah secara substansi melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang dan
penggunaan kembali
12.6. Mendorong perusahaan, terutama perusahaan besar dan transnasional, untuk menerapkan praktik-praktik yang
berkelanjutan dan untuk mengintegrasikan informasi yang berkelanjutan di dalam siklus pelaporannya
12.7. Mendorong praktik lelang publik yang berkelanjutan, sejalan dengan kebijakan nasional dan prioritas
12.8. Pada 2030, memastikan semua orang dimanapun berada memiliki informasi dan kepedulian yang sejalan untuk
pembangunan dan gaya hidup yang berkelanjutan dalam berinteraksi dengan alam
1/12/2015
73
MEANS OF IMPLEMENTATION:
12.a Mendukung negara-negara berkembang dalam penguatan sains dan teknologi untuk dapat lebih
maju dalam pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
12.b Mengembangkan dan menerapkan alat-alat dalam memantau dampak dari pembangunan yang
berkelanjutan untuk pariwisata yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan
serta mempromosikan budaya dan produk lokal
12.c Rasionalisasi subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien yang mendorong pemborosan pemakaian
dengan menghapus distorsi pasar, sesuai dengan kondisi nasional, termasuk dengan restrukturi
pajak dan menghentikan semua subsidi menghambat pembangunan, dimana kondisi itu ada,
untuk menggambarkan dampak lingkungannya, dengan mempertimbangkan secara penuh
kebutuhan khusus dan kondisi negara-negara berkembang dan meminimalkan dampak buruk yang
mungkin terjadi dalam pembangunan dengan cara melindungi orang miskin dan masyarakat yang
terkena dampak
1/12/2015
74
Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya [5 target]
13.1 Memperkuat daya lenting dan kapasitas adaptif terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua
negara
13.2 Mengintegrasikan pengukuran perubahan iklim kepada kebijakan nasional, strategi dan perencanaan
13.3 Meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesadaran dan kapasitas perorangan dan institusi tentang mitigasi
perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini
MEANS OF IMPLEMENTATION:
13.a Mengimplementasikan komitmen yang disetujui/ditandatangani oleh kelompok negara-negara maju pada the
United Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim)
untuk tujuan mobilisasi bersama $100 milyar setiap tahun pada tahun 2020 dari semua sumber untuk mengatasi
kebutuhan negara-negara berkembang pada konteks aksi mitigasi yang bermakna dan transparan dalam
implementasi dan operasional penuh the Green Climate Fund (Dana Iklim Hijau) melalui kapitalisasi nya dengan
segera.
13.b Mendorong mekanisme untuk meningkatkan kapasitas untuk rencana dan tata kelola yang efektif terkait
perubahan iklim di negara-negara berkembang, termasuk fokus pada wanita, generasi muda, lokal dan
komunitas yang marjinal/terpinggirkan
1/12/2015
75
1/12/2015
76
77
Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara
berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati [12 target]
15.1. Pada 2020, memastikan konservasi, restorasi, dan penggunaan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat
beserta penggunaannya, pada khususnya hutan, rawa, gunung, dan lahan kering, sejalan dengan kewajiban-kewajiban untuk
kesepakatan internasional.
15.2. Pada 2020, mendorong penerapan pengelolaan berkelanjutan seluruh jenis hutan, memperlambat penggundulan hutan,
merestorasi hutan terdegradasi dan secara substansial meningkatkan peghutanan dan reboisasi secara global.
15.3. Pada 2030, memerangi penggurunan, restorasi daratan tanah yang terdegradasi, termasuk daratan yang terkena dampak
penggurunan, kekeringan dan banjir, serta berusaha mencapai dunia yang bebas dari degradasi daratan.
15.4. ada 2030, memastikan konservasi ekosistem gunung, termasuk keanekaragamanhayatinya, dalam rangka meningkatkan
kapasitasnya untuk menyediakan keuntungan yang penting bagi pembangunan berkelanjutan.
15.5. Mengambil tindakan segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati, dan pada 2020, melindungi dan mencegah kepunahan species-spesies yang terancam kepunahan.
15.6. Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan merata bersumber penggunaan sumber daya genetik dan
mempromosikan akses semestinya kepada sumber daya tersebut sebagaimana kesepakatan internasional.
15.7. Mengambil tindakan segera untuk mengakhiri perburuan dan jual-beli spesies flora dan fauna yang dilindungi serta
menangani permintaan dan suplai ilegal untuk produk alam liar.
15.8. Pada 2020, memperkenalkan cara-cara mencegah pengenalan dan secara signifikan mengurangi dampak invasi spesies asing
pada ekosistem darat dan laut atau penghilangan spesies prioritas.
15.9. Pada 2020, mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan, pembangunan,
strategi dan perhitungan pengentasan kemiskinan di tingkat nasional dan lokal.
1/12/2015
78
Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara
berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati [12 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
15.a. Mobilisasi dan secara signifikan meningkatkan sumber daya finansial dari berbagai sumber
untuk konservasi dan penggunaan keanekaragaman hayati dan ekosistem secara
berkelanjutan.
15.b. Mobilisasi sumber daya berharga dari berbagai sumber dan seluruh tingkatan untuk
membiayai pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menyediakan insentif yang cukup
kepada negara berkembang untuk memperbaiki pengelolaan tersebut, termasuk konservasi
dan penghijauan kembali.
15.c. Meningkatkan dukungan global untuk upaya-upaya memerangi perburuan dan jual-beli
spesies-spesies dilindungi, termasuk dengan meningkatkan kapasitas komunitas lokal untuk
meraih peluang kehidupan berkelanjutan.
1/12/2015
79
Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan
akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di
seluruh tingkatan [12 target]
16.1. Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan kematian terkait di mana pun
16.2. Mengakhiri penyiksaan, eksploitasi, jual-beli, dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak
16.3. Mempromosikan aturan hukum pada tingkat nasional dan internasional serta memastikan akses setara kepada
keadilan bagi semua orang
16.4. Pada 2030, secara signifikan mengurangi aliran keuangan dan persenjataan ilegal, memperkuat pemulihan dan
pengembalian senjata hasil curian dan memerangi segala bentuk kriminalitas terencana
16.5. Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam segala bentuk
16.6. Mengembangkan institusi yang efektif, akuntabel, serta transparan di seluruh tingkatan
16.7. Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif, dan representatif di segala tingkatan
16.8. Memperluas dan memperkuat partisipasi negara-negara berkembang dalam institusi-institusi pemerintahan
global
16.9. Pada 2030, menyediakan identitas legal bagi semua, termasuk registrasi kelahiran
16.10. Memastikan akses publik kepada informasi dan melindungi kebebasan asasi, sesuai legislasi nasional dan
kesepakatan internasional
1/12/2015
80
Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan
akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di
seluruh tingkatan [12 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
16.a. Memperkuat institusi nasional yang relevan, termasuk melalui kerja sama
internasional, untuk membangun kapasitas di segala tingkatan, terutama
negara-negara berkembang, untuk mencegah kekerasan serta memerangi
terorisme dan kriminalitas
16.b. Mendorong dan menegakkan hukum dan kebijakan non-diskriminatif
untuk pembangunan berkelanjutan
1/12/2015
81
17.1. Memperkuat mobilisasi sumber daya dalam negeri, termasuk melalui dukungan internasional ke
negara-negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas dalam negeri terhadap pajak dan
pengumpulan pendapatan lainnya.
17.2. Negara-negara maju untuk melaksanakan sepenuhnya komitmen mereka terhadap bantuan
pembangunan, termasuk untuk memberikan 0,7 persen dari pendapatan bruto nasional dalam
bantuan pembangunan resmi untuk negara-negara berkembang, yang mana 0,15-0,20 persen
harus disediakan untuk setidaknya negara-negara kurang berkembang.
17.3. Memobilisasi sumber daya keuangan tambahan untuk negara-negara berkembang dari berbagai
sumber
17.4. Membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi hutang jangka panjang melalui kebijakan
terkoordinasi yang bertujuan untuk membina pembiayaan hutang, penghapusan hutang dan
restrukturisasi hutang, dan membantu negara-negara miskin yang terjerat hutang untuk
mengurangi tekanan hutang
17.5. Mengadopsi dan menerapkan pola promosi investasi bagi negara-negara tertinggal
1/12/2015
82
Teknologi
17.6. Meningkatkan kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan kerja sama triangular regional dan
internasional dan meningkatkan akses ke ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi dan berbagi
pengetahuan dengan persyaratan yang disepakati bersama, termasuk melalui peningkatan koordinasi
antar mekanisme yang ada, khususnya di tingkat PBB, dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global
17.7. Mempromosikan pembangunan, transfer, diseminasi dan penyebaran teknologi yang ramah lingkungan ke
negara-negara berkembang, termasuk persyaratan pemberian dan preferensi, berdasarkan kesepakatan
bersama
17.8. Mengoperasionalkan secara penuh bank teknologi dan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi
mekanisme pembangunan kapasitas bagi negara-negara yang kurang berkembang pada tahun 2017 dan
meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung untuk, informasi tertentu dan teknologi
komunikasi
1/12/2015
83
Peningkatan Kapasitas
17.9. Meningkatkan dukungan internasional untuk menerapkan peningkatan kapasitas yang efektif dan tepat sasaran
di negara-negara berkembang guna mendukung rencana nasional untuk menerapkan semua tujuan
pembangunan yang berkelanjutan, termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan triangular
Perdagangan
17.10. Mempromosikan sistem perdagangan universal, berbasis aturan, terbuka, non-diskriminatif dan keadilan
multilateral di bawah Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk melalui kesimpulan dari negosiasi di bawah
Agenda Pembangunan Doha
17.11. Meningkatkan ekspor negara-negara berkembang secara signifikan, khususnya dengan maksud untuk
menggandakan saham negara-negara kurang dari ekspor global pada tahun 2020
17.12. Merealisasikan penerapan akses pasar bebas bea dan kuota bebas dengan tepat waktu bagi semua negaranegara maju, sesuai dengan keputusan Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk dengan menjamin bahwa
aturan awal berlaku untuk impor dari negara-negara tertinggal yang transparan dan sederhana , dan
berkontribusi untuk memfasilitasi akses pasar
1/12/2015
84
1/12/2015
85