Anda di halaman 1dari 2

Metamorfosa IPM SMP MuhSix

Ada cerita disetiap asa. Kata itulah yang sangat tepat untuk
menggambarkan
perjalanan
panjang
terbentuknya
Ikatan
Pelajar
Muhammadiyah atau yang lebih dikenal dengan nama IPM di SMP
Muhammadiyah 6 Ngawi. IPM merupakan Organisasi pelajar di SMP
Muhammadiyah 6 Ngawi saat ini, IPM terbentuk sejak 2012 lalu atau sejak
awal pertama SMP Muhammadiyah 6 Ngawi berdiri.
Saat ini, Alhamdulillah IPM SMP Muhammadiyah 6 Ngawi telah
mengukir jejak yang cukup berkesan. Saat organisasi di sekolah lain
biasannya masih lebih banyak mengandalkan pembimbing, IPM SMP
Muhammadiyah 6 Ngawi sudah mampu menjadi organisasi yang lebih aktif
dalam mengadakan acara-acara maupun kegiatan-kegiatan secara mandiri.
Layaknya organisasi lain, IPM SMP Muhammadiyah 6 Ngawi juga mengalami
pasang surut. Salah satu kendala yang paling sering terjadi adalah masih
kurangnya kesadaran siswa dalam menegakkan peraturan. Saya senang
bisa terpilih menjadi pimpinan mereka,saya di hormati tapi terkadang saya
juga merasa sedih karena siswa-siswi di sini juga banyak yang melanggar
peraturan-peraturan, terutama anak-anak regular. ujar Kiss Bulloh, yang
merupakan ketua IPM periode 2014/2015. Kendala lainnya adalah minimnya
program kerja pada awal berdirinya organisasi IPM di SMP Muhammadiyah 6
Ngawi. Dulu tidak terlalu banyak program kerja, karena pembibing kami
belum dapat memaksimalkan perannya dan kami juga masih perlu banyak
belajar.Lanjut Kiss Bulloh.Demikianlah gambaran singkat awal berdirinya
organisasi IPM di SMP Muhammadiyah 6 Ngawi.
Pada bulan November 2014 kami mengadakan tes pemilihan calon ketua
IPM baru periode 2015/2016, dan tiga hari setelah pemilihan calon-calon IPM,
kami mengadakanpemilihanketua IPM 2015/2016.Ada beberapa kader yang
akan dipilih menjadi ketua IPM. Pemilihan ketua ini dilakukan dengan cara
voting. Setelah dilakukan penghitungan suara, yang terpilih menjadi ketua
IPM periode 2015/2016 adalah Lia Ratna Widyawati, yang waktu itu masih
terhitung kelas dua SMP. Saya senang bisa terpilih menjadi ketua IPM
2015/2016 awalnya saya gerogi tapi lama kelamaan saya lebih dapat
mengasah keberanian. Tutur Lia saat ditemui oleh tim redaktur. ketika
awal menjadi ketua IPM saya merasa tidak mudah untuk beradaptasi,
Apalagi pada masa kepemimpinan saya mulai banyak kendala baru yang
belum ada di periode sebelumnya. Mungkin karena saya seorang perempuan
sehingga terkadang siswa yang putra kurang dapat dihandle. lanjutnya.

Pada periode tahun ke dua ini, IPM telah berhasil merealisasikan beberapa
program kerja. Contohnya, LCC (LOMBA CERDAS CERMAT), LDK, fortasi, dll.
Sedangkan yang terpilih menjadi ketua IPM periode 2016/2017 adalah
Kurnia Wulandari. Kepengurusan IPM periode 2016/2017 dibentuk pada bulan
Januari 2016. IPM periode 2016/2017 baru mengadakan satu acara yang
bertepatan pada tanggal 27 Februari 2016. Masih banyak program kerja
lainnya yang belum terlaksana karena periode ini baru tiga bulan berjalan.
Dalam kepengurusan kali ini tentu juga tidak selalu berjalan dengan mulus,
sama seperti kepengurusan sebelumnya tetap ada kendala di tengah jalan.
Seperti yang dikatakan Kurnia selaku ketua Umum Disetiap perjalanan pasti
ada saja Rintangannya, tidak terkecuali dengan kepengurusan kami (IPM
periode 2016/2017). Masih banyak siswa yang terkadang kurang tertib, dan
sama seperti sebelumnya, terkadang kami kekurangan dana saat acara, tapi
Alhamulillah selalu ada jalan. Hingga saat ini masih banyak yang ingin
dilakukan, tetapi masih sering tabrakan jadwal dengan jadwal belajar dan
jadwal ujian. Kami sulit mencari waktu untuk merealisasikan program kerja
yang telah kami susun.Tapi InsyaAllah kita bias melaluinya bersama.
tuturnya.
Sampai saat ini Alhamdulillah IPM berjalan semakin baik dan
berkemajuan. Besar harapan kami agar IPM dapat semakin sukses
kedepannya. Amin.(Tara/Nia).

Anda mungkin juga menyukai