MASTER
PLAN
KOTA
HIJAU
KABUPATEN
GRESIK
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Kabupaten Gresik sebagai wilayah hinterland kota Surabaya berpotensi menjadi wilayah
yang berkembang. Ditinjau dari lokasinya, Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya memiliki
wilayah ini saling berbatasan. Hal ini berpeluang bagi Kabupaten Gresik sebagai jalur penunjang
utama aktivitas ekonomi dan jasa, serta adanya daya tarik internal. Salah satu konsekuensi
perkembangan suatu wilayah adalah semakin meningkatnya kebutuhan akan ruang terbangun
untuk menampung berbagai jenis kegiatan. Semakin banyak kebutuhan ruang terbangun dapat
berpotensi menimbulkan konflik alih fungsi lahan, kerusakan lingkungan, menurunkan daya
dukung lingkungan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menjaga, menyeimbangkan dan
meningkatkan kualitas lingkungan melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau yang memadai.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang no 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang,
setiap kabupaten/kota diwajibkan menyediakan sekurang-kurangnya 30% Ruang Terbuka Hijau
(RTH), dimana 20% diantaranya merupakan RTH publik dan 10% RTH privat. RTH tersebut
dimaksudkan sebagai salah satu instrumen untuk menjaga lingkungan perkotaan yang
berkelanjutan secara ekologis dengan peningkatan nilai lahan. RTH sekaligus merupakan ruang
publik yang memiliki manfaat rekreatif dan rasa nyaman karena faktor estetikanya.
Pemerintah Kabupaten Gresik telah memiliki landasan hukum dalam penanganan RTH
melalui Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau. Dalam
mengimplementasikan Peraturan Daerah ini melalui kegiatan P2KH dilakukan upaya untuk
menata RTH di Kabupaten Gresik pada tahun 2012 dengan produk acuan sebagai arahan
penataan berupa Master Plan Kota Hijau. Program Pengembangan Kota Hijau ini akan
mengalokasikan ruang yang akan dilindungi dan dipertahankan untuk RTH sesuai dengan
kebutuhan yang didasarkan pada faktor kebutuhan RTH berdasarkan fungsi ekologi dan
estetika. Diharapkan pula selanjutnya masyarakat sebagai elemen penting pendukung,
pelaksana serta pengawas pembangunan turut serta dalam kegiatan Rencana Aksi Kota Hijau
(RAKH).
1.2.
1.2.1. MAKSUD
Maksud penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik adalah menyusun
panduan penataan RTH yang dapat dijadikan salah satu panduan bagi perwujudan pemanfaatan
ruang yang serasi dan seimbang antara kawasan terbangun dan RTH, sehingga terjamin
pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta lingkungan yang
aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.
1.2.2. TUJUAN
Tujuan Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik adalah untuk menjamin
tersedianya RTH yang Cukup di Kabupaten Gresik khususnya di kawasan Perkotaan, sehingga
terjamin ruang ruang yang berfungsi sebagai berikut :
1.2.3. MANFAAT
Kegiatan penyusunan dokumen Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik memiliki
fungsi dan manfaat sebagai berikut:
1) Sebagai pedoman untuk penentuan lokasi RTH kota dan panduan perencanaan RTH
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
LANDASAN HUKUM
Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik ini disusun dengan berdasarkan
1.4.
RUANG LINGKUP
1.5.
KELUARAN
1.6.
JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik dalam rangka kegiatan P2KH dilaksanakan selama 4
(empat) bulan terhitung sejak awal Bulan Mei hingga akhir Bulan Agustus 2012.
Tabel 1.1
Jadwal Penyusunan Master Plan Ruang Terbuka Hijau dan Raperbup Tentang RTH
1.7.
pengerjaan
sebuah
perencanaan
memerlukan
sebuah
tim
sebagai
pekerja/pelaksana, begitu pula dalam penyusunan Masterplan RTH Perkotaan ini. Dalam
sebuah tim didalamnya terdapat beberapa ahli yang lebih spesifik terhadap pekerjaan apa
yang akan dilakukan, dalam hal ini yaitu perencanaan Masterplan RTH Perkotaan yang akan
melibatkan lebih kurangnya 5 tenaga tim ahli, diantaranya yaitu :
1. Ahli Perencanaan atau perancangan Kota
2. Ahli Arsitektur Lansekap atau Arsitektur
3. Ahli pemberdayaan Masyarakat
4. Ahli Pemetaan/Geodesi/GIS
5. Ahli Ekonomi Pembangunan
MASTER
PLAN
KOTA
HIJAU
KABUPATEN
GRESIK
2012
BAB II
MUATAN MASTER PLAN RTH KOTA
2.1.
PROFIL KOTA
2.1.1. BIOGEOFISIK
2.1.1.1. Letak geografis
Ruang lingkup wilayah perencanaan untuk Master Plan RTH Perkotaan berada di
kawasan Perkotaan Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Wilayah ini
dipilih berdasarkan kebutuhan perencanaan yang mengangkat tema RTH Perkotaan sebgai
pemenuhan kebutuhan RTH dalam wilayah perkotaan. Luas wilayah perencanaan adalah 41,13
km2, dengan luas wilayah Kecamatan Gresik 34,01 km2 dan wilayah Kec Kebomas 7,12 km2.
2.1.1.2. Klimatologi
Kondisi klimatologi di kawasan rencana tidak jauh berbeda dengan iklim wilayah
pesisir Kabupaten Gresik pada umumnya. Salah satu komponen iklim yang sangat berpengaruh
yaitu curah hujan. Berdasarkan data dari laporan Gresik Dalam Angka tahun 2009, diketahui
jumlah curah hujan pada wilayah perencanaan seperti yang telihat dalam tabel dan grafik di
bawah ini.
Tabel 2.1. Kondisi curah hujan di Kabupaten Gresik 2009
Curah Hujan
(mm)
Hari Hujan
(Hari)
Rata-Rata Per
Hari (mm)
1
Januari
136
2
Februari
200
3
Maret
322
4
April
97
5
Mei
63
6
Juni
25
7
Juli
7
8
Agustus
9
September
55
10 Oktober
11 November
57
12 Desember
83
Jumlah
1.045
Sumber : Kab Gresik Dalam Angka 2010
12
13
8
6
6
2
2
2
2
7
60
11,33
15,38
40,25
16,17
10,50
12,50
3,50
27,50
28,50
11,86
17,42
No
Bulan
Gambar 2.1.
Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa curah hujan dan rata-rata per hari tertinggi
terjadi pada Bulan Maret yaitu sebesar 322 dengan rata-rata perhari sebesar 40,25 mm.
sedangkan hari hujan terbanyak terjadi pada Bulan Februari yaitu sebanyak 13 hari.
2.1.1.3. Topografi
Secara keseluruhan kondisi topografi wilayah perencanaan sama dengan kondisi
topografi Kota Gresik pada umunya yaitu berada pada kemiringan 0 2%, dan sebagian kecil
mempunyai kelerengan 3 15 %, dan 16 40 %. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah
perencanaan termasuk daratan yang relatif datar. Kondisi kelerengan ini memudahkan
pemanfaatan wilayah perencanaan untuk berbagai jenis peruntukan ruang.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
10
2.1.1.5. Geologi
Berdasarkan Peta Geologi Kabupaten Gresik, susunan satuan batuan atau
Lithostratigrafi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Gresik, seperti terlihat
seperti pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Kolom Susunan Satuan Batuan Kabupaten Gresik
Umur
Satuan Batuan
K HOLOSEN/
ENDAPAN
ALUVIAL,
U RESEN
Kolom Litho-Stratigrafi
Deskripsi/Keterangan
Kerakal, kerikil, pasir, lumpur/
lempung mengandung cangkang
fossil
Batupasir
GUNUNG
API
konglomeratan,
BALIBAK
KABUH
Perselingan
breksi
dan
tuff,
di
PULANGAN
bersisipan
konglomeratan,
FORMASI
Batulempung
Batupasir
E AKHIR
LIDAH
FORMASI
KEPONGAN
terdapat
di di
wilayah
pesisir Bawean
Gresik
R MIOSEN
TENGAH
FORMASI FORMASI
Batugamping
MADURA GELAM
terumbu
Pesisir Gresik
Pulau
Batugamping
di terumbu
dan
klastik di Pulau
Bawean
Berdasarkan tabel satuan bantuan Kabupaten Gresik, dapat diketahui bahwa susunan
batuan di kawasan wilayah perencanaan, pesisir Kecamatan Ujung Pangkah termasuk jenis
satuan Endapan Aluvial, Pantai Dan Delta yang tersusun dari kerikil, pasir dan lumpur.
11
2.1.1.6. Hidrologi
Kali Lamong merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang mengalir
di wilayah Kabupaten Gresik mulai dari Kecamatan Balongpanggang dan bermuara di
Kecamatan Kebomas. Kali Lamong merupakan jenis kali banjir yang mempunyai fluktuasi debit
sangat besar antara musim penghujan dan musim kemarau, sehingga pada musim penghujan
sering terjadi banjir di daerah sekitar sungai, sedangkan pada musim kemarau debit air sangat
kecil bahkan didaerah tertentu kering, kualitas air sangat dipengaruhi oleh intrusi air laut. Selain
kali Lamong Ada beberapa sungai yang terdapat di wilayah perencanaan antara lain Kali Indro,
Kali Tutup Timur, Kali Tutup Barat, Kali Towo, Kali Roomo, dan Kali Tenger.
Pada wilayah Utara Kota, berbatasan dengan Kecamatan Manyar terdapat Telaga Ngipik
yang saat ini telah dimanfaatkan sebagai obyek wisata Giri Wana Tirta, letaknya di sekitar
kompleks Kawasan Industri Gresik dan Petrokimia Gresik. Air di telaga ini dapat juga
dimanfaatkan sebagai cadangan sumber air baku untuk kebutuhan air bagi Kota Gresik.
2.1.1.7. Daerah resapan air
Daerah peresapan air berupa ruang-ruang terbuka hijau di Kecamatan Gresik dan
Kecamatan Kebomas. Penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Gresik adalah
89,39 Ha atau sebesar 16,14 % dari total penggunaan lahan dengan penjabaran 4,59 % berupa
makam, 0,91 % kolam, 7,75 % lahan kosong, 2,88 % belukar. Sementara itu, di Kecamatan
Kebomas penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau adalah 562,17 Ha atau sebesar 18,7 %
dari total penggunaan lahan dengan penjabaran 0,18 % berupa makam, 1,99 % kolam, 0,92 %
lahan kosong, 14,21 % belukar, 0,22 % tanah urug dan 1,19 % tambang kapur. Jadi, total Ruang
Terbuka Hijau di wilayah perencanaan adalah 651,56 Ha atau sebesar 18,3 % dari total
penggunaan lahan.
12
Gambar 2.4.
13
2.1.1.8. Kependudukan
Adapun kondisi kependudukan yang diidentifikasi meliputi kondisi nyata atau faktual
jumlah dan perkembangan penduduk, kepadatan penduduk, dan komposisi penduduk. Masingmasing kondisi kependudukan tersebut dijabarkan lebih lanjut pada sub bab dibawah ini.
A.
Jumlah penduduk
Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah sangat mempengaruhi kegiatan apa saja yang
ada di dalam wilayah tersebut. Pada wilayah studi terdaftar jumlah penduduk dan kepadatan
penduduk yang diperoleh dari Kabupaten Gresik Dalam Angka 2011 serta di dukung oleh RDTR
Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas Tahun 2008 yang diupdate. Berikut adalah tabel
yang menyatakan jumlah penduduk di wilayah studi.
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan
Nama Kec.
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Kec. Gresik
45.880
45.266
Kec. Kebomas
48.410
47.018
Total
94.290
92.284
Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011
91.146
95.428
186.574
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk pada kedua kecamatan perkotaan ini
hampir sebanding, dengan jumlah penduduk di Kecamatan Kebomas lebih besar.
B.
Sebaran penduduk
Besarnya jumlah penduduk di suatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayah yang
Luas Kec.
(Km2)
Jumlah Rumah
Tangga
Kec. Gresik
5,54
16.486
Kec. Kebomas
30,06
23.972
Total
35,60
40.458
Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011
Jumlah Penduduk
84.092
95.594
179.686
14
C.
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Kec. Gresik
42.459
41.633
Kec. Kebomas
48.538
47.056
Total
90.997
88.689
Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011
84.092
95.594
179.686
Pertanian
Industri
Konstr.
Perdag.
Kec. Gresik
1.792
5.092
241
3.985
Kec. Kebomas
1.271
19.282
108
2.768
Total
3.063
24.374
349
6.753
Sumber : Kecamatan Kabupaten Gresik Dalam Angka, 2011
Angkutan
Jasa
lainnya
232
480
712
17.720
1.242
18.962
9.261
2.108
11.369
2.1.2. EKONOMI
2.1.2.1. Perkembangan ekonomi makro
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Berlaku pada Kabupaten Gresik dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.7. PDRB Kab Gresik Menurut lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta
Rupiah)
No
Sektor
1 Pertanian
Pertambangan/
Penggalian
2
(Sub sektor )
Penggalian
Industri
3
Pengolahan
Listrik, Gas & Air
4
Bersih
Bangunan/Kons
5
truksi
2006
2,551,959.76
2007
2,779,817.89
Tahun
2008
3,190,366.47
2009
3,498,945.33
2010
3,892,798.01
619,418.81
662,336.36
737,741.92
949,553.67
1,006,361.65
619,418.81
662,336.36
737,741.92
758,397.32
762,759.72
12,444,323.56
14,391,968.14
16,954,065.65
18,858,856.90
20,557,722.58
366,934.28
398,639.14
424,441.53
448,796.40
515,986.99
331,928.30
367,109.02
425,258.87
506,292.68
653,764.51
15
No
6
7
8
9
Sektor
2006
2007
Perdagangan,
Hotel
&
3,695,473.29
4,500,508.16
Restoran
Angkutan
&
587,280.43
700,078.15
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan
&
812,959.93
914,546.41
Jasa Pers
Jasa-jasa
1,117,004.38
1,296,268.81
Jumlah
22,487,282.74 26,031,272.08
Sumber : PDRB Kabupaten Gresik, BPS, 2012
Tahun
2008
2009
2010
5,489,378.98
6,323,074.18
7,672,680.96
846,006.71
976,426.78
1,083,579.93
1,048,005.69
1,154,807.12
1,325,390.74
1,595,023.51
30,710,289.32
1,828,325.37
34,545,078.43
2,050,596.35
38,758,881.71
Sektor
2006
80,910,218.45
2007
89,627,587.45
Tahun
2008
102,815,940.42
2009
2010
1 Pertanian
112,233,859.16 122,623,967.68
Pertambangan
10,036,669.96
11,651,721.50
13,811,999.33
15,275,669.63
17,030,742.77
/Penggalian
2
(Sub
sektor)
7,939,824.22
9,014,660.93
10,649,045.16
11,442,223.03
12,083,968.52
Penggalian
Industri
3
137,966,414.65 154,363,456.10 176,922,161.82 193,256,482.06 214,024,729.77
Pengolahan
Listrik, Gas &
4
7,030,764.09
8,546,731.79
9,789,252.59
10,625,414.01
11,768,641.20
Air Bersih
Bangunan/Kon
5
19,105,282.57
21,100,431.35
24,142,668.27
27,552,354.80
34,993,979.71
struksi
Perdagangan,
6 Hotel
& 128,690,339.40 150,733,654.30 177,014,046.59 195,184,787.50 229,404,871.55
Restoran
Angkutan
&
7
25,290,593.23
28,576,726.61
32,649,780.82
37,785,346.57
42,947,758.98
Komunikasi
Keuangan,
8 Persewaan &
21,771,304.34
25,255,804.60
29,734,777.58
33,145,827.89
38,055,173.52
Jasa Pers
9 Jasa-jasa
41,485,367.02
47,125,768.21
54,511,047.19
61,787,816.10
67,605,907.67
Jumlah
472,286,953.70 536,981,881.91 621,391,674.61 686,847,557.72
Sumber : PDRB Jawa Timur, BPS, 2012
16
Kec. Gresik
16
13
24
SMA/
SMK/
MA
10
Kec. Kebomas
20
29
12
Total
36
42
36
15
15
Nama Kec.
TK
SD
Swasta
SMP
SMA/
SMK
PT
TK
SD/
MI
SMP/
MTs
PT
Rumah
Sakit
Bersalin
Poliklinik
Puskesmas
Puskesmas
Pembantu
Prak.
Dokter
Apotek
Kec. Gresik
24
13
Kec. Kebomas
22
Total
10
46
21
Nama Kec.
Surau/
Langgar
Gereja
Pura
Vihara
Kec. Gresik
34
185
Kec. Kebomas
55
260
Total
89
445
Nama Kec.
17
Jalan Cor/
Paving
Jalan
Diperkeras
Jalan
Tanah
Jumlah
Kec. Gresik
28,40
7,80
36,20
Kec. Kebomas
40,50
68,00
108,50
Total
68,90
75,80
144,70
Nama Kec.
Bus
Kec. Gresik
Truk
Pick up
Sedan
Minibus
36
150
165
84
Kec. Kebomas
81
364
216
174
378
Total
81
400
366
339
462
Warnet
Wartel
41
14
(NA)
(NA)
41
14
18
2.2.
19
Jalan Arteri di wilayah Kecamatan Kebomas, yaitu Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo,
Jalan R.A. Kartini dan Jalan Pahlawan.
Penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa di Kecamatan Gresik adalah
4.11 Ha atau sebesar 0,74 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan
Kebomas adalah 5.03 Ha atau sebesar 0,17 % dari total penggunaan lahan.
3. Perkantoran
Saat ini pusat perkantoran pemerintahan Kota Gresik berada di Bunder yang terletak
Kecamatan Kebomas. Beberapa kantor pemerintahan yang ada di kawasan Bunder ini
sebelumnya berada di sekitar alun-alun kota, namun pembangunan di Gresik yang
semakin dinamis menyebabkan beberapa perkantoran yang mengitari alun-alun
tersebut semakin sumpek dan perlu di pindahkan ke lokasi yang baru yang lebih luas.
Berkembangnya Bunder juga merupakan dampak dari perkembangan infrastruktur kota
yang semakin cepat, sehingga Kawasan Kebomas yang dulu merupakan RTH telah
menjadi kawasan yang ramai hingga ke Bunder. Penyebaran perkantoran pemerintahan
ini terdapat di sepanjang Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo salah satunya kantor pemda
yang berdampingan dengan Rumah Sakit Umum Gresik yang lebih dulu pindah.
Gambar 2.5.
Penggunaan lahan untuk kegiatan perkantoran di Kecamatan Gresik adalah 2.25 Ha atau
sebesar 0,41 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Kebomas adalah
12,56 Ha atau sebesar 0,42 % dari total penggunaan lahan.
20
industri besar tersebut telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap di lingkungannya
untuk menunjang kinerja karyawannya. Namun saat ini kegiatan operasional PT. Semen
Gresik sudah dipindahkan ke wilayah Tuban sehingga kawasan industri tersebut sudah
tidak berfungsi sepenuhnya.
Penggunaan lahan untuk kegiatan industri dan pergudangan di Kecamatan Gresik adalah
138,57 Ha atau sebesar 25 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan
Kebomas adalah 661,08 Ha atau sebesar 22 % dari total penggunaan lahan.
Gambar 2.6.
21
Gambar 2.7.
7. Pertanian/Tanah Sawah
Perubahan penggunaan lahan dalam kurun waktu dekade terakhir dari lahan
persawahan menjadi kawasan terbangun perkotaan mengakibatkan makin sempitnya
lahan persawahan perkotaan. Penggunaan lahan untuk pertanian/tanah sawah hanya
terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar 215,37 Ha atau sebesar 7,16 % dari total
penggunaan lahan.
8. Ladang
Hal yang sama pada lahan pertanian terjadi pula pada perladangan perkotaan.
Penggunaan lahan untuk ladang hanya terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar
303,85 Ha atau sebesar 10,11 % dari total penggunaan lahan.
9. Perkebunan/Tegalan
Penggunaan lahan untuk kebun hanya terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar
132,26 Ha atau sebesar 4,40 % dari total penggunaan lahan.
22
10. Perikanan/Tambak
Tambak merupakan areal penggenangan permanen yang telah mendapat campur tangan
manusia, baik berupa kolam air tawar maupun air laut. Penggunaan lahan
perikanan/tambak ini banyak terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu seluas 596,80 Ha
atau sebesar 19,85 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Gresik
hanya seluas 12,07 Ha atau sebesar 2,18 % dari total penggunaan lahan.
23
Luas yang
Diperpanjang
Haknya
(Ha)
Luas yang
sudah beralih
haknya
(Ha)
Gulomantung (Kebomas)
Gulomantung (Kebomas)
0,0200
Giri (Kebomas)
8,6900
Sidomukti (Kebomas)
1,6800
Sidomukti (Kebomas)
3,5400
Ngargosari (Kebomas)
1,6205
Ngargosari (Kebomas)
2,1205
Ngargosari (Kebomas)
1,1595
Ngargosari (Kebomas)
0,6930
10 Ngargosari (Kebomas)
7,2335
11 Ngargosari (Kebomas)
11,3200
12 Kembangan (Kebomas)
0,5000
Keterangan
TN bekas Yasan, berakhir 10-5-2004 belum diperpanjang
23,5800
24
Luas yang
Letak Tanah
sudah berakhir
No.
Desa/Kel (Kecamatan)
haknya
(Ha)
13 Kembangan (Kebomas)
Luas yang
Diperpanjang
Haknya
(Ha)
16,6300
6,9550
15 Kembangan (Kebomas)
17 Klangonan (Kebomas)
Keterangan
Jangka waktu 10 tahun s/d 30-8-2004 (belum diperpanjang) SK Kakan
Pertanahan Kab. Gresik menjadi 5 bidang (P24 Luas 18,825 m untuk
RTH dan Mushola, P25 Luas 52,239 m untuk RTH dan makam, P26
Luas 37,963 m untuk RTG, P27 Luas 11,418 m untuk jalan tambang
dan rencana jalan kabupaten, P28 Luas 46,288 m untuk resapan air.
14 Kembangan (Kebomas)
16 Sidomoro (Kebomas)
Luas yang
sudah beralih
haknya
(Ha)
23,6000
0,9200
P7 sudah dipecah menjadi B2 s/d No... atas nama PT. Swadaya Graha
yang kemudian dipecah menjadi 328 bidang.
Berakhir tanggal 8-5-2004, kemudian diperpanjang dengan Kep. Ka.
BPN No. 16/HP/BPN RI/2006 tanggal 29-09-2006
TN DI 301 : 1784/II/i/97
18,1200
25
Kelurahan/
Desa
Perumahan
Fasilitas
Fas.
Fas.
Pendidikan Kesehatan Peribadatan
Fasilitas
Fas. Jaringan
Pedagangan
Olah
Pergudangan
Perkantoran Industri Tambak
Umum Listrik
& Jasa
raga
Kolam
Makam
Lahan
Belukar
Kosong
Total
Ngipik
21.05
0.00
0.00
0.37
4.65
1.06
0.00
0.00
0.60
0.00
24.85
0.00
3.55
0.00
0.55
8.32
65.00
Tlogopatut
26.36
0.00
0.37
0.02
0.00
0.09
0.00
0.00
0.00
0.00
2.05
0.00
0.00
0.00
3.08
1.03
33.00
Sidokumpul
35.24
0.87
0.00
0.05
0.67
0.00
2.84
0.39
0.00
0.20
25.94
0.00
0.00
2.01
3.80
0.00
72.00
Kramatinggil
17.48
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.56
1.95
21.00
Sidorukun
4.80
0.04
0.00
0.00
0.00
0.00
0.23
1.03
0.00
0.00
41.25
0.00
1.48
1.17
0.00
0.00
50.00
Pulopancikan
9.51
0.03
0.00
0.04
0.00
0.70
0.00
0.77
0.07
1.76
9.56
0.00
0.00
0.03
0.53
0.00
23.00
Gapurosukolilo
3.34
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.02
0.64
0.00
0.00
8.00
0.00
0.00
12.00
Tlogobendung
5.93
0.00
0.00
0.00
0.07
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
6.00
Pekauman
3.80
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.20
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
4.00
10 Sukorame
16.54
0.21
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.44
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
4.81
0.00
22.00
11 Karangturi
41.62
0.00
0.00
0.00
1.01
0.44
0.00
0.00
0.79
0.00
0.00
0.00
0.00
4.14
15.72
0.28
64.00
12 Trate
7.99
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
8.00
13 Karangpoh
8.48
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.52
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
9.00
14 Bedilan
7.46
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.09
8.45
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
16.00
15 Kebungson
7.20
0.19
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2.61
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
10.00
16 Pekelingan
4.21
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.08
0.00
3.28
0.00
0.00
0.00
0.00
0.42
8.00
17 Kemuteran
13.37
0.39
0.16
0.00
0.00
0.00
0.00
0.08
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
14.00
18 Sukodono
2.89
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.11
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
3.00
19 Kroman
4.39
0.03
0.02
0.00
0.00
0.27
0.00
0.00
0.00
0.00
0.29
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
5.00
20 Lumpur
10.76
0.03
0.00
0.00
0.00
0.07
0.00
0.00
0.77
0.00
7.31
12.07
0.00
0.00
0.00
0.00
31.00
21 Tlogopojok
39.94
0.00
0.00
0.00
0.36
0.00
0.00
0.00
0.51
0.19
10.07
0.00
0.00
10.07
12.88
3.98
78.00
292.37
1.79
0.55
0.48
6.76
2.62
3.06
2.27
4.11
2.25
136.30
12.07
5.03
25.43
42.95
15.98
554.00
TOTAL
Sumber : Interpretasi Peta Citra Ikonos Tahun 2006 dan Ground Cek Lapangan tahun 2008.
26
Gambar 2.8.
27
Gambar 2.9.
28
Gambar 2.10. RTH Taman Kota dan Taman Bermain di Kecamatan Gresik dan Kecamatan
Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
Lokasi/Alamat
Taman Kota
Alun-alun
Jl. Wachid Hasyim
Segoromadu
Jl. Veteran
Taman GNI
Jl. Pangsud Jl. Pahlawan
Sidomoro
Perempatan sentolan
Bunderan GKB
Jl. Sumatra
Taman Lingkungan Perumahan dan Pemukiman
Taman Randuagung Perum. BP. Randuagung Jl.
Wahidin Sudiro Husodo
Taman Segunting
Perum. Semen Gresik Segunting
Taman Tubanan
Perum. Semen Gresik Tubanan
Taman Sidokumpul
Perum. BP Kulon
Taman Lingkungan Perkantoran dan Gedung Komersial
Taman Tri Darma
Jl. Tri Darma
Luas
(Ha)
Penanggung Jawab
0,80
1,50
0,25
0,25
1,20
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
Dinas PU
2,40
Dinas PU
12,30
5,70
2,60
7,50
29
No
Luas
(Ha)
5,80
Lokasi/Alamat
11
3,75
44,05
Penanggung Jawab
PT.
Petrokimia
Gresik dan PT. AJG
Dinas PU
Gambar 2.11. RTH Hutan Kota di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
Hutan Petrokimia
Hutan Semen
Lokasi/Alamat
Jl.
A.Yani
(Perum.
Petrokimia Gresik)
Jl. Veteran (Perum.
Sunan Giri)
Luas
(Ha)
6,25
8,00
Jenis Pohon
Keben,
Sono,
Mahoni, Cemara
Sono,
Mahoni,
Sengon, Lamtoro
Kerapatan
(batang/Ha)
60
40
30
No
Luas
Lokasi/Alamat
(Ha)
Hutan Giri
Hutan Ngargosari
Desa
Klangonan,
Sekarkurung,
dan
Kembangan
Desa Ngargosari
5
6
Hutan Tenggulunan
Hutan Prambangan
Desa Tenggulanan
Desa Prambangan
Hutan Perkebunan
Rakyat
dan
Holtikultura
Kerapatan
(batang/Ha)
105,00
Beringin, Kelapa
50
18,50
Jati,
Sono,
Sengon
Mangrove, Jati
Mangga, Pisang,
Sengon
Tanaman,
Budidaya,
Tahunan
dan
Semusim
60
75,45
13,50
Jumlah
Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
Jenis Pohon
115,24
150
60
341,94
Nama Kelurahan/
Desa
Kel. Tlogopojok
Ds. Pulopancikan
Kel. Sukorame
Kel. Tlogopatut
Kel. Ngipik
Kel. Sidokumpul
Kel. Karangturi
TMP
Luas Wilayah
(m2)
20.000
3.877
227
1.000
1.500
Status Tanah
Letak Wilayah
Tanah
Negara/Makam
umum
Hak Milik (sertifikat),
Makam
Islam
Pulopancikan
Tanah
Negara/Makam
Desa
Makam Desa
Makam Desa
15.000
Makam Desa
5.200
Makam Desa
Sebelah
Timur
Kantor
Kelurahan
Sebelah Barat Jl. Dr. Sotema
Sebelah
Barat
Makam
Semen Gresik
Sebelah
Diklat
PT.
Petrokimia Gresik
Sebelah Selatan Kantor
Kelurahan
Jl. Panglima Sudirman Gg. VI
Jl. Panglima Sudirman Gg. VI
Jl. Panglima Sudirman Gg. VI
Jl. JA Suprapto
Sebelah Selatan Makam
Tlagapojok
Jl. Pahlawan
Jl. Wahidin Sudirohusodo
31
Median/Pulau Jalan
1
2
3
4
5
6
Lokasi
Jl. Gubernur Suryo
Jl. Veteran
Jl. Kartini
Entrance Jalan Tol Bunder
Jl. Dr. Wahidin SH
Perempatan Jl. Kartini Jl. Veteran
Jl. Pangsud Jl. Kapt. Dulasim
Perempatan Jl. Sunan Giri Jl.
Kartini-Jl. Dr.Wahidin-Jl. Dr.Sutomo
Perempatan
Jl.Pang.SudirmanJl.Jagung
Suprapto-Jl.PahlawanJl.Malik Ibrahim
Luas
(Ha)
Keterangan
32
No
9
Median/Pulau Jalan
Pulau
Petro
Jalan
Lokasi
Jumlah
Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
Luas
(Ha)
Keterangan
Gambar 2.13. RTH Sempadan Jalan di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
33
Nama Sungai
Lokasi/Alamat
Panjang
Sungai (Km)
1
2
3
4
5
6
7
8
Kali Lamong
Ds. Segoromadu
Kali Tutup Timur
Kel. Pekelingan
Kali Tutup Barat
Kel. Kroman
Kali Roomo
Ds. Roomo
Kali Tengger
Ds. Tengger
Kalo Towo dan Pelabuhan Petrokimia
Kel. Tlogopojok
Kali Pelabuhan Gresik
Kel. Bedilan
Kali Pelabuhan Semen
Kel. Pulopancikan
Jumlah
Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
6,1
1,15
1,27
2,7
1,1
1,78
0,53
0,92
Luas Bantaran
(Km2)
73,2
2,3
2,54
7,62
6,6
7,12
1,06
1,8
102,24
Gambar 2.14. RTH Sempadan Sungai di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
34
Lokasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Luasan
0,20 Ha
0,20 Ha
0,30 Ha
0,20 Ha
0,90 Ha
0,75 Ha
0,75 Ha
0,30 Ha
0,14 Ha
3,74 Ha
Gambar 2.15. RTH Sempadan Pantai di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
35
Nama Waduk/Danau/Telaga/Bozem
Luasan Waduk
1.
Telaga Ngipik
2.
Waduk Banjar Urip
3.
Telaga Pegat
3.
Telaga Sidomoro
Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
(m2)
2.250
7.500
320
475
Gambar 2.16. RTH Sempadan Telaga di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
36
3.693,7 m
2.649,7 m
Gambar 2.17. RTH Sempadan Rel KA di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
37
1
SUTT Sidorukun-Tenggulunan
2.093,97 m
2
SUTT Kramatinggil-Segoromadu
2.083,40 m
3
SUTT Kramatinggil-Kembangan
5.152,54 m
4
SUTT Segoromadu-Ngipik
2.093,933 m
Sumber: Peta Penggunaan lahan RTRW Kota Gresik, 2001
Gambar 2.18. RTH Sempadan SUTT di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
B.
38
Kawasan Industri
Luas Wilayah
1
2
KDB
(%)
60
55
Semen Gresik
201,25
Petrokimia Gresik
123,125
Jumlah
201,25
Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
Luas RTH
(Ha)
80,5
55,41
135,41
Sedangkan industri yang relatif besar tersebar di daerah Selatan dan Barat, seperti
PT. Nusantara Plywood, Perusahaan Nippon Paint, Pabrik Baja Barata, Pabrik Sepatu
New Era, Pabrik spare part kendaraan, SumberMas Plywood dan beberapa lainnya.
Untuk industri dan pergudangan luas seluruhnya adalah 786,685 Ha.
Nama Perumahan
BP Randu Agung
Graha
Asri
Kembangan
Batasan Lokasi
Utara : Jl. Wahidin Sudirohusodo
Timur : Jl. Lokal
Selatan : Perum. Bukit Randu Agung
Indah
Barat : Jl. Wahidin Sudirohusodo
Utara : Ds. Yosowilangun
Timur : Ds. Suci
Selatan : Jl.Wahidin Sudirohusodo
Barat : Ds. Suci
Utara : Jl. Galian
Timur : Kota Gresik Baru (GKB)
Luas
Perumahan
(Ha)
18,890
KDB
Luas RTH
(Ha)
75-90
3,30575
36,637
60-80
10,991
12,923
60-80
3,8769
39
No.
Nama Perumahan
Batasan Lokasi
Luas
Perumahan
(Ha)
KDB
Luas RTH
(Ha)
8,197
60-80
2,4591
4,226
75-90
0,739
38,242
60-80
11,4726
Selain pemukiman formal terdapat juga pemukiman informal, yaitu pemukiman yang
berkembang secara alami di kawasan tertentu. Kawasan perumahan informal
berkembang secara linier mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Perumahan
kepadatan tinggi terdapat di pusat Kota Gresik yaitu di sepanjang jl. Usman Badar, Jl.
G. Suryo, Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Wahid Hasyim, Jl. Fikih Usman, Jl. Pasar Baru, Jl.
Kyai Arem-arem, Jl. Abd. Karim, Jl. Santri, Jl. Hakim Kayat, Jl. Thamrin, Jl. Malik
Ibrahim, Jl. AK. S Tubun, Jl. Pahlawan dan Jl. Harun Tohir. Luas penggunaan tanah
untuk perumahan adalah 1.049,988 Ha (sumber : RTRW Revisi Kawasan Kabupaten
Gresik, 2011). Rata-rata proporsi KDB pada tiap persil rumah pada kawasan
pemukiman informal yaitu 75-90%.
40
RTH Publik
1 RTH Kawasan Taman Kota Alun-alun, Segoromadu, Taman GNI,
dan Lingkungan
Sidomoro, Bunderan GKB (Taman Kota);
Taman Randuagung, Taman Segunting,
Taman Tubanan, Taman Sidokumpul
(Taman Lingkungan Perumahan);
Taman Tri Darma, Taman Petrokimia
Gresik, Taman Pemda (Taman Lingkungan
Perkantoran & Gedung Komersial)
2 RTH Hutan Kota
Hutan Petrokimia, Hutan Semen, Hutan
Ngargosari,
Hutan
Tenggulunan
Hutan
Prambanan, Hutan Perkebunan Rakyat dan
Hortikultura
3 RTH Pemakaman
Kel. Tlogopojok, Ds. Pulopancikan, Kel.
Sukorame, Kel. Tlogopatut, Kel. Ngipik, Kel.
Sidokumpul, Kel. Karangturi, TMP
4 Jalur Hijau Sempadan Jalan Median Gub. Suryo, Median Veteran, Median
Kartini, Median Akses Tol, Median Dr. Wahidin
SH, Pulau Jalan Sidomoro, Pulau Jalan
Kebomas, Pulau Jalan GNI, Pulau Jalan
Perlimaan Petro
5 Jalur Hijau Sempadan Kali Lamong, Kali Tutup Timur, Kali Tutup
Sungai
Barat, Kali Roomo, Kali Tengger, Kali Towo dan
Pelabuhan Petrokimia, Kali Pelabuhan Gresik,
Kali Pelabuhan Semen
6 Jalur Hijau Sempadan Hutan Mangrove Desa-desa: Telaga Pojok,
Pantai
Lumpur,
Gulomantung,
Tenggulunan,
Kedanyang, Terambangan, Segoro Madu,
Karang Kiring, Sukorejo
7 Jalur Hijau Sempadan Telaga Ngipik, Waduk Banjar Urip, Telaga
Telaga (lebar sempadan 50 Pegat, Telaga Sidomoro
m)
8 Jalur Hijau Sempadan Rel Desa Tenggulan Kemuteran, Desa Sidorukun
KA (lebar sempadan 20 m) Manyar
9 RTH
Sempadan
SUTT Sidorukun-Tenggulunan,
Kramatinggil(lebar sempadan 50 m)
Segoromadu,
Kramatinggil-Kembangan,
Segoromadu-Ngipik
JUMLAH (I)
44,05
341,94
13,53
2,35
102,24
3,74
2,88
25,37
57,12
593,22
41
NO
JENIS RTH
NAMA RTH
II RTH Privat
1 RTH Kawasan Industri
Semen Gresik, Petrokimia Gresik
2 RTH
Kawasan BP Randu Agung, Perum. Kota Gresik Baru
permukiman
(GKB), Graha Kembangan Asri, Alam Bukit
Raya, Bukit Randu Agung Indah, BP Kulon
3 RTH Perdagangan, Jasa,
Perkantoran
JUMLAH (II)
TOTAL
Sumber : NSPM RTH Kota Gresik 2008, Hasil Analisa 2012
LUASAN
(Ha)
135,41
32,85
4,47
172,73
765,95
Gambar 2.19. Peta Citra Satelit Kota Gresik (Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas)
Sumber: Citra Satelit 2010, Kuartal IV
42
RTH Publik
1 RTH Kawasan Taman Alun-alun, Segoromadu, Taman GNI, Sidomoro,
Kota dan Lingkungan
Bunderan GKB (Taman Kota);
Taman Randuagung, Taman Segunting, Taman
Tubanan, Taman Sidokumpul (Taman Lingkungan
Perumahan);
Taman Tri Darma, Taman Petrokimia Gresik, Taman
Pemda (Taman Lingkungan Perkantoran & Gedung
Komersial)
2 RTH Hutan Kota
Hutan Petrokimia, Hutan Semen, Hutan Ngargosari,
Hutan Tenggulunan Hutan Prambanan, Hutan
Perkebunan Rakyat dan Hortikultura
3 RTH Pemakaman
Kel. Tlogopojok, Ds. Pulopancikan, Kel. Sukorame, Kel.
Tlogopatut, Kel. Ngipik, Kel. Sidokumpul, Kel. Karangturi,
TMP
4 Jalur Hijau Sempadan Median Gub. Suryo, Median Veteran, Median Kartini,
Jalan
Median Akses Tol, Median Dr. Wahidin SH, Pulau Jalan
Sidomoro, Pulau Jalan Kebomas, Pulau Jalan GNI, Pulau
Jalan Perlimaan Petro
5 Jalur Hijau Sempadan Kali Lamong, Kali Tutup Timur, Kali Tutup Barat, Kali
Sungai
Roomo, Kali Tengger, Kali Towo dan Pelabuhan
Petrokimia, Kali Pelabuhan Gresik, Kali Pelabuhan Semen
6 Jalur Hijau Sempadan Hutan Mangrove Desa-desa: Telaga Pojok, Lumpur,
Pantai
Gulomantung, Tenggulunan, Kedanyang, Terambangan,
Segoro Madu, Karang Kiring, Sukorejo
7 Jalur Hijau Sempadan Telaga Ngipik, Waduk Banjar Urip, Telaga Pegat, Telaga
Telaga (lebar sempadan Sidomoro
50 m)
8 Jalur Hijau Sempadan Desa Tenggulan Kemuteran, Desa Sidorukun Manyar
Rel KA (lebar sempadan
20 m)
9 RTH Sempadan SUTT Sidorukun-Tenggulunan,
Kramatinggil-Segoromadu,
(lebar sempadan 50 m) Kramatinggil-Kembangan, Segoromadu-Ngipik
JUMLAH (I)
II RTH Privat
1 RTH Kawasan Industri Semen Gresik, Petrokimia Gresik
2 RTH
Kawasan BP Randu Agung, Perum. Kota Gresik Baru (GKB), Graha
permukiman
Kembangan Asri, Alam Bukit Raya, Bukit Randu Agung
Indah, BP Kulon
3 RTH Perdagangan, Jasa,
Perkantoran
JUMLAH (II)
TOTAL
44,05
226.70
13,53
2,23
87,50
3,74
2,77
25,37
57,12
463.01
100,91
32,85
4,47
138,23
601,24
Dari total luas wilayah perkotaan Kota Gresik seluas 35,60 Km2 atau 3.560 Ha, luas
total RTH (Publik dan Privat) yang dimiliki seluas 601,24 Ha, atau hanya 16,89 % dengan
rincian RTH Publik seluas 13,01 % dan RTH Privat seluas 3,88 %. Jadi kedua kelompok RTH
tersebut masih jauh dibawah target standar minimal pemenuhan RTH Perkotaan menurut
Permen PU Nomor 05/PRT/M/2008.
43
2.3.
2001
Kec. GRESIK
76.968
Kec. KEBOMAS
71.567
2002
77.465
74.146
2003
80.741
75.833
2004
80.975
77.506
2005
81.804
79.365
2006
82.353
81.375
2007
86.970
87.404
2008
82.540
91.411
2009
83.458
93.365
2010
84.092
95.594
Jumlah
44
Tahun
2011
Kec. GRESIK
86.190
Kec. KEBOMAS
98.102
2012
86.999
100.892
2013
87.809
103.683
2014
88.619
106.473
Jumlah
195.092
Rumah Tinggal :
Jenis kavling dengan ukuran kurang dari 120 m2 wajib ditanami minimal 1 (satu) pohon
pelindung dan penutup tanah/rumput ;
Jenis kavling dengan ukuran 120 m2 - 240 m2 wajib ditanami minimal 1 (satu) pohon
pelindung, perdu dan semak hias serta penutup tanah/rumput dengan jumlah yang
cukup ;
Jenis kavling dengan ukuran 240 m2 - 500 m2 wajib ditanami minimal 2 (dua) pohon
pelindung, perdu dan semak hias serta penutup tanah/rumput dengan jumlah yang
cukup ;
Jenis kavling dengan ukuran lebih dari 500 m2 wajib ditanami minimal 3 (tiga) pohon
pelindung, perdu dan semak hias serta penutup tanah/rumput dengan jumlah yang
cukup ;
Terhadap luas kavling yang tidak dimungkinkan untuk ditanami pohon penghijauan
wajib ditanami dengan sistem pot dan tanaman gantung lainnya.
Setiap Pengembang Perumahan berkewajiban untuk mewujudkan pertamanan /
penghijauan pada lokasi jalur hijau sesuai dengan rencana tapak / site plan yang telah
disahkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk.
Terdapat enam kawasan perumahan yang ada di Kota Gresik yaitu BP Randu Agung, Perum
Kota Gresik Baru (GKB), Graha, Kembangan Asri, Alam Bukit Raya, Bukit Randu Agung
Indah, dan BP Kulon. Kawasan perumahan terbesar yang juga membutuhkan
pengembangan RTH privat terluas yaitu perumahan BP Kulon.
45
Nama Perumahan
1.
BP Randu Agung
2.
Perum Kota Gresik Baru (GKB)
3.
Graha Kembangan Asri
4.
Alam Bukit Raya
5.
Bukit Randu Agung Indah
6.
BP Kulon
Jumlah luasan RTH Perumahan
Luasan
Perum (m2)
188.900
366.370
129.230
81.970
42.260
382.420
Standar Luasan
RTH Perumahan
10% x 188.900
10% x 366.370
10% x 129.230
10% x 81.970
10% x 42.260
10% x 382.420
Kebutuhan Luasan
RTH Perumahan
18.890 m2
36.637 m2
12.923 m2
8.197 m2
4.226 m2
38.242 m2
119.115 m2
Bentuk RTH yang dibutuhkan untuk dikembangkan oleh kawasan perumahan tersbut dapat
berupa, taman lingkungan, jalur hijau, dan juga areal pemakaman. Kebutuhan yang
ditetapkan berdasarkan hasil analisa adalah sekitar 11,91 Ha.
B.
Di wilayah kota Gresik terdapat dua kawasan industri besar yang yang meliputi kawasan
industri semen gresik dan petrokimia. Pada kawasan industri, RTH dialokasikan 30 % dari
keseluruhan total kawasan ekonomi khusus dengan pembagian RTH publik seperti taman,
median jalan, fasilitas olah raga sebesar 20 % dan RTH privat seperti koefisien dasar hijau
(KDH) bangunan per blok serta pekarangan di permukiman sebesar 10 %.
Tabel 2.32. Analisis Luasan Lahan berdasarkan Jumlah Fasilitas Eksisting
No.
1.
Nama Kawasan
Industri
Semen Gresik
Luasan Kawasan
Industri (m2)
2.012.500
2.
Petrokimia
1.231.250
Gresik
Jumlah luasan RTH Kawasan Industri
Kebutuhan Luasan
RTH Kawasan Industri
603.750 m2
360.375 m2
964.125 m2
46
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah kebutuhan ruang terbuka hijau
yang harus dimiliki kawasan industri yaitu seluas 96,41 Ha.
2.
Jenis Fasilitas
Fasilitas Pendidikan
TK
SD
SLTP
SLTA
Perguruan Tinggi
Fasilitas Kesehatan
RSU
RSB
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Polindes
Poliklinik
Apotik
Fasilitas Peribadatan
Masjid
Mushola
Gereja
Vihara
Fasilitas Perindustrian
Industri Kerajinan RT
Industri Sedang
Industri Besar
Fasilitas Perdagangan
Kios
Warung
Pertokoan
Pasar
Jumlah
Unit
Standar Luasan
Lahan
Total
Luasan
KDB
Tiap Persil
50
83
27
20
5
1.200 m2
3600 m2
6.000 m2
5.000 m2
10.000 m2
60.000 m2
298.800 m2
162.000 m2
100.000 m2
50.000 m2
50 - 60 %
2
10
6
7
25
18
33
86.400 m2
1.600 m2
2.400 m2
1.200 m2
300 m2
300 m2
350 m2
172.800 m2
16.000 m2
192.000 m2
8400 m2
7500 m2
5.400 m2
11.550 m2
50 - 60 %
m2
m2
m2
m2
50 - 60 %
100
369
4
1
1.819
111
65
283
832
951
3
1.750
300
1.750
1.750
m2
m2
m2
m2
175.000
669
1754
1751
1.000 m2
5.000 m2
10.000 m2
1.819 m2
555.000 m2
650.000 m2
m2
m2
m2
m2
28.300 m2
83.200 m2
1.141.200 m2
9.000 m2
100
100
1200
3000
50 -60 %
70 - 90 %
Masing-masing fasilitas memiliki ketetapan KDB persil yang berbeda-beda sesuai dengan
ketetapan yang ada pada RTRW Gresik. Sehingga untuk mendapatkan kebutuhan RTH total
kawasan fasum dan fasos maka dilakukan perhitungan KDB dan total luasan lahan fasilitas
umum.
Tabel 2.34. Analisis Kebutuhan RTH Berdasarkan KDB Rencana pada Luasan
Penggunaan Lahan Fasilitas
No.
1
2
3
4
Fasilitas Umum
Pemukiman
Fasilitas pendidikan
Fasilitas kesehatan
Fasilitas peribadatan
Total Luasan
m2
5.162.770
670.800
413.650
179.174
KDB yang
Ditetapkan
60 70%
50 60%
50 60%
50 60%
47
No.
Fasilitas Umum
5
Fasilitas perindustrian
6
Fasilitas perdagangan
Jumlah
Total Luasan
m2
1.206.819
261.700
7.894.913
KDB yang
Ditetapkan
50 60%
70 - 90%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan RTH privat kawasan permukiman yang
harus disediakan yaitu maksimal sebesar 206,51 Ha dan minimal sebesar 154,88 Ha. Kebutuhan
RTH privat fasilitas pendidikan yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar 33,54 Ha dan
minimal sebesar 26,83 Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas kesehatan yang harus disediakan
yaitu maksimal sebesar 20,68 Ha dan minimal sebesar 16,55 Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas
peribadatan yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar 8,96 Ha dan minimal sebesar 7,12
Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas perindustrian yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar
60,34 Ha dan minimal sebesar 48,27 Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas perindustrian yang
harus disediakan yaitu maksimal sebesar 60,34 Ha dan minimal sebesar 48,27 Ha. Kebutuhan
RTH privat fasilitas perdagangan yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar 7,85 Ha dan
minimal sebesar 2,62 Ha. Jadi, kebutuhan total RTH privat untuk fasum dan fasos adalah
maksimal sebesar 337,88 Ha dan minimal sebesar 256,32 Ha.
48
Unit Lingkungan
Admisnistrasi
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
Wilayah kota
Jumlah Penduduk
yang Mendukung
250 jiwa
3000 jiwa
30.000 jiwa
200.000 jiwa
1 juta jiwa
2.3.2.1. Taman
Taman untuk 250 penduduk
Setiap 250 penduduk membutuhkan minimal 1 taman sebagai tempat bermain anak
dengan luas sekurang-kurangnya 250 m2 dengan standar 1 m2/penduduk.
Taman untuk 2.500 penduduk
Untuk setiap kelompok penduduk 2.500 penduduk diperlukan sekurang-kurangnya 1
daerah terbuka, disamping daerah-daerah terbuka yang sudah ada pada tiap kelompok
250 penduduk. Luas area yang diperlukan 1.250 m2 atau dengan standar 0,5
m2/penduduk. Lokasinya dapat disatukan dengan pusat kegiatan RW.
Taman dan Lapangan Olah Raga untuk 30.000 penduduk
Sarana ini diperlukan untuk kelompok 30.000 penduduk dapat melayani aktivitas
kelompok di area terbuka. Sarana ini dapat berbentuk taman yang dilengkapi lapangan
olah raga, sehingga berfungsi serba guna dan tetap terbuka, serta ditanam pohon-pohon
yang berfungsi sebagai peneduh. Luas area yang dibutuhkan 9.000 m2 atau dengan
standar 0,3 m2/penduduk.
Taman dan lapangan Olah Raga untuk 120.000 penduduk
Setiap kelompok penduduk sekurang-kurangnya harus memiliki 1 lapangan hijau
terbuka. Luas area yang diperlukan 24.000 m2 atau dengan standar 0,2 m2/penduduk.
49
Dari standar penyediaan RTH diatas diperoleh kebutuhan RTH di Kecamatan Gresik dan
Kebomas sebagai berikut:
Tabel 2.36. Analisis Hirarki RTH berdasarkan Kriteria Unit Lingkungan III, II, dan I
No.
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Tahun
2014
(jiwa)
Luas
(Ha)
Unit L-II
(2.500
jiwa)
Luas
(Ha)
Unit L-I
(250
jiwa)
1.
2.
Luas
(Ha)
Gresik
88.619
2 unit
1,80
9 unit
1,13
25 unit
0,63
Kebomas
106.473
3 unit
2,70
5 unit
0,63
16 unit
0,40
Jumlah
5 unit
4,50
14 unit
1,76
36 unit
1,03
Sumber : Hasil Analisis, 2012(Berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 05?PRT/M/2008)
TOTAL
LUAS
(Ha)
3,56
3,73
7,29
Dari jumlah penduduk yang diproyeksikan hingga tahun perencanaan 2014, jumlah penduduk
masing-masing Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas diperolah angka kebutuhan
penyediaan RTH Taman Kota hingga Tahun 2014 seluas 7,29 Ha dan jumlah penduduk yang
masih dibawah standar minimal penyediaan RTH Taman Kecamatan yang melayani 120.000
jiwa, dengan luas minimal/kapita 0,2 m2/jiwa (Peraturan Menteri PU Nomor 05/PRT/M/2008).
Pada kondisi eksisting RTH taman kota dan taman lingkungan diperoleh luasan sebesar 44,05
Ha, sehingga untuk kedua kecamatan ini masih mempunyai luasan cadangan kebutuhan RTH
sebesar 36,76 Ha. Cadangan RTH ini harus dipertahankan, dan tidak dibolehkan untuk
dialihfungsikan.
50
Kecamatan
1.
Gresik
Unit
Lingkungan
Jumlah
(unit)
L-III
Taman + Lapangan
olahraga
Taman + Lapangan
olahraga
Taman bermain
L-II
L-I
2.
Kebomas
L-III
L-II
L-I
Taman + Lapangan
olahraga
Taman + Lapangan
olahraga
Taman bermain
9
25
3
5
16
Lokasi
Dikelompokkan
dengan sekolah
Di pusat kegiatan
RW
Di tengah kelompok
permukiman
Dikelompokkan
dengan sekolah
Di pusat kegiatan
RW
Di tengah kelompok
permukiman
Jenis RTH
Jalur hijau
Sempadan Sungai
Sempadan Pantai
Sempadan Telaga
Sempadan Jalan
Sempadan Rel KA
Sempadan SUTT
31.10
76.21
4.64
7.14
19.03
30.84
168.97
51
2.3.2.4. Pemakaman
Sarana lain yang merupakan ruang terbuka adalah pemakaman kota. Kriteria
penyediaan RTH pemakaman adalah lahan yang dibutuhkan 2 m2/penduduk. Jadi luasan
kebutuhan RTH Pemakaman hingga Tahun 2014 adalah 39,02 Ha. Sedangkan luasan RTH
eksisting adalah 24,00 Ha, sehingga masih dibutuhkan luasan lahan RTH Pemakaman sebesar
15,02 Ha.
L=A.v+b.W
20
Keterangan:
L = Luas RTH kota (m2)
A = Kebutuhan oksigen per orang (kg/jam)
b = Rerataan kebutuhan oksigen per kendaraan bermotor (kg/jam)
v = Jumlah Penduduk
W = Jumlah kendaraan bermotor
20 = Tetapan (kg/jam/Ha)
Kemudian dimodifikasi oleh Dahlan (2003) sebagai berikut :
52
=
=
=
=
=
=
Lt = Xt + Zt
(54)(0,9375)
Keterangan :
Lt
= Luas RTH Kota pada Tahun ke-t (m2)
Xt
= Jumlah kebutuhan oksigen bagi penduduk pada tahun ke-t
Zt
= Jumlah kebutuhan oksigen bagi kendaraan bermotor pada tahun ket
54
= Tetapan yang menunjukan bahwa 1 m2 luas lahan
menghasilkan 54 gram berat kering tanaman per hari
0,9375 = Tetapan yang menunjukan bahwa 1 gram berat
kering tanaman adalah setara dengan produksi oksigen 0,9375
Berdasarkan ketentuan yang ada Fadelli dkk (2004), kebutuhan oksigen tiap orang dijelaskan
dengan rumus sebagai berikut :
Xt
= Jumlah kebutuhan oksigen manusia (ton/hari)
Pt
= Jumlah Penduduk pada tahun (t)
4.420,8 = rata-rata kapasitas isap oksigen pada manusia, sebesar 3,07 liter/menit/orang,
setara dengan 4.420,8 liter/hari/orang
1,2
= Konstanta bobot udara, 1 m udara menghasilkan 1,2 kg/m
Sedangkan kebutuhan oksigen pada kendaraan (Zt), dalam ketentuan Fadelli dkk (2004)
dijelaska sebagai berikut :
Zt = Ztbensin + Ztsolar
Ztbensin
Ztsolar
53
Diasumsikan kebutuhan bahan bakar per-hari untuk kendaraan bermotor adalah 0,210
kg/PS. Jam x 24 jam = 5,04 kg/hari.
Jadi, kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor sebesar 5,04 kg/hari x 2,77 kg =
13,9608 Kg O2.
Kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk pada kawasan perkotaan Gresik adalah sebagai
berikut:
Pt
54
L = Po.K (1 + r - c) t - PAM - Pa
z
Keterangan :
L
= Luas hutan yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan air (dalam Ha)
Po = Jumlah penduduk kota pada tahun ke 0
K
= Konsumsi air per kapita (liter/hari)
r
= Laju kebutuhan air bersih (biasanya seiring dengan laju pertambahan penduduk
kota setempat)
t
= Tahun
c
= Faktor koreksi (besarnya tergantung dari upaya pemerintah dalam penurunan laju
pertumbuhan penduduk)
PAM = Kapasitas suplai air oleh PAM (dalam m3/tahun)
Pa
= Potensi air tanah saat ini
z
= Kemampuan lahan menyimpan air (m3/Ha/tahun)
LAI menggunakan rumus :
Keterangan :
LS = Koefisien Bentuk Daun Rata-Rata (Mean Leaf-Shape Coefficient) untuk masingmasing kelompok tumbuhan pembentuk hutan kota yang merupakan nisbah
antara lebar daun dan panjang daun rata-rata.
CS = Koefisen Bentuk Tajuk Rata-Rata (Mean Crown-Shape Coefficient) untuk masingmasing kelompok tumbuhan pembentuk hutan kota, yang merupakan nisbah
antara lebar tajuk dan tinggi tajuk rata-rata.
55
Berdasarkan pertimbangan isu-isu penting, luas RTH yang harus dibangun, khususnya
pada kota-kota yang memiliki masalah kekurangan air bersih, sebaiknya ditetapkan
berdasarkan pemenuhan kebutuhan akan air seperti rumus berikut (Sutisna et.al, 1987 dalam
Dahlan, 1992):
La = Po.K (1 + r - c) t PAM.Pa
z
Keterangan :
La
= luas RTH kota yang harus dibangun
Po = Jumlah penduduk
K
= Konsumsi air per kapita
r
= Laju peningkatan pemakaian air
C
= Faktor pengendali
PAM = Kapasitas Suplai Perusahaan Air Minum
T
= Tahun
Pa
= Potensi air tanah
Z
= Kemampuan hutan kota dalam menyimpan air
2.4.
56
Gambar 2.20. Konsep Insect Way Network Struktur RTH Kota Gresik.
57
58
RTH Lumpur
Sebelah timurnya telah dibangun RTH
taman rekreasi
RTH Gulomantung 2
Sebelah selatannya adalah
perkampungan yang diremajakan
menjadi rumah susun
RTH Gulomantung 1
Sebelah utaranya adalah pabrik, dan
sebelah timurnya adalah Rusun
Gambar 2.22. Peta Lokasi Usulan RTH Program P2KH Perkotaan Kota Gresik
59
60
RTH jalan dan rel kereta memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya.
RTH sungai memberikan fungsi pemeliharaan sungai, mencegah terjadinya banjir dan genangan
air hujan, memberikan barrier terhadap polusi kegiatan didekatnya. RTH SUTT memberikan
61
62
63
Tabel 2.39. Jenis Vegetasi yang dapat dikembangkan di Wilayah Kota Gresik
No
1.
Jenis Vegetasi
Sono Kembang/ Agsana
Keterangan
Agsana tergolong tanaman keras berbatang lurus yang mudah tumbuh di
daerah tropis seperti Indonesia. Kulitnya bergetah, namun keras kering.
Daunnya bersirip, panjangnya 8 Cm. berbungga mirip kupu kupu,
kuning dan wangi. Buahnya berbentuk polong, berpenampang 1 Dm,
bersayap, berbiji 1, agak bundar, tapi ujungnya menyerupai parh.
2.
Perawatan:
. Pemupukan 1 kali/ 4 bulan
. Pemangkasan insidental
Fungsi :
. Tanaman pengarah jalan
. Tanaman peneduh
Perbanyakan :
. Biji dan cangkok
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Tinggi pohon mencapai 18 m. berdaun majemuk dan menyirip yang
berjumlah genap. Bunganya majemuk tandan berwarna kuning. Bunganya
berupa polongan bertangkai berwarna coklat rasanya asam. Tajuk pohon
ini tidak begitu masif dan bentuk pohonnya cukup unik.
Tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi, cahaya penuh/ langsung
dengan kelembaban sedang dan penyiraman intensif.
3.
Perawatan :
.
.
.
Fungsi :
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Bunganya berwarna merah menyala hamper memenuhi tajuknya. Tinggi
64
4.
Jenis Vegetasi
Keterangan
pohon ini dapat mencapai 20 m. Buahnya termasuk buah polong yang
pipih. Jumlah biji pada setiap polong sekitar 10-50 biji.
Fungsi :
. Tanaman Peneduh
. Point of interest
. Tanaman hutan kota.
Perbanyakan :
. Biji
Tingginya mencapai 15 25 m dengan diameter kanopi (payung) lebih
besar dari tingginya.
5.
Perawatan :
.
.
.
.
Fungsi :
. Point of interest karena keunikan bentuk tajuk dan susunan
cabang serta rantingnya
. Tanaman pengarah jalan jika diletakkan secara massal.
Perbanyakan :
. Cangkok
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
6.
65
Jenis Vegetasi
Keterangan
Pada lingkungan yang ideal, tingginya dapat mencapai 30-40 m dengan
diameter batang 80 -100 cm. berbatang lurus dank eras. Warna kayunya
bervariasi dari cokelat sampai merah gelap. Bunganya berdiameter 8 cm,
berwarna kuning terang, dan beraroma wangi.
7.
Bungur /
Pers.
Lagerstromia speciosa
Perawatan :
. Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan
. NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan).
Fungsi :
. Tanaman tepi jalan jika ditanam secara missal.
. Tanaman peneduh
. Point of interest
Perbanyakan :
. Biji dan cangkok
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Tingginya dapat mencapai 45 m. Daunnya tunggal, bertangkai cukup
pendek, berbentuk oval, elips memanjang, serta berwarna hijau tua dan liat
seperti kulit. Bunganya majemuk malai berwarna ungu berbentuk lonceng.
8.
9.
Perawatan :
. Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan)
dan NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan)
. Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
. Tanaman peneduh
. Tanaman pengarah jalan
Perbanyakan :
. Biji, cangkok, okulasi.
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Buahnya yang berwarna cokelat muncul di ujung-ujung ranting. Tingginya
mencapai 30 m. Daunnya majemuk menyirip genap berwarna hijau tua.
Buahnya bertangkai, berbentuk bola, dan berwarna coklat.
Perawatan :
. Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan
pemupukan pada masa pembungaan (NPK dengan kadar P
tinggi)
. Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
. Point of interest
. Tanaman pengarah jalan yang baik jika digunakan secara massal
. Tanaman peneduh karena lebar tajuknya cukup besar dan ukuran
pohonnya cukup tinggi
66
10.
11.
12.
Jenis Vegetasi
Kiara payung
Tanjung
Randu/ Malvaceae
Keterangan
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh.
. Penyinaran dengan seminaungan
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Daya Tumbuh :
. Sedang
Percabangannya rendah dan berdaun rimbun. Tingginya mencapai 15-25
m. Bunga berwarna putih kekuningan yang berbentuk bulir dan bertangkai
pendek yang sepintas mirip sikat berwarna kuning. Jika tertiup angin yang
sedikit keras, bunganya berguguran.
Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Perawatan :
. Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan
pemupukan pada masa pembungaan (NPK dengan kadar P
tinggi)
Fungsi :
. Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif
. Tanaman pengarah jalan
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Bentuk tajuknya bulat atau semiglobular bagai payung terbuka. Daundaunya rimbun berwarna hijau tua mengilap. Ketinggiannya mecapai 25 m.
Daunnya merupakan daun majemuk menyirip. Bunganya majemuk malai
yang muncul dari ketiak daun. Mahkotanya berwarna putih. Buahnya
termasuk buah batu berbentuk bulat memanjang.
Lokasi Tumbuh : Pantai, Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Perawatan
. Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) dan saat
pembuangan (NPK dengan kadar P tinggi)
. Pemangkasan secara insidental
Fungsi
. Tanaman peneduh
. Tanaman pengarah jalan
. Tanaman tabir (screen) jika ditanam massal sejajar.
Perbanyakan :
. Biji dan cangkok
butuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Bentuk tajuknya indah. Perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau
mengilap. Buah matang berwarna hingga jingga. Termasuk jenis pohon
bergetah. Tingginya mencapai 15 meter
Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Perawatan:
. Pemangkasan dilakukan pada awal musim penghujan.
Fungsi :
. Tanaman pengarah jalan
67
Jenis Vegetasi
Keterangan
Tanaman penahan tanah dari erosi, mencegah banjir dan sebagai
tanaman penghijauan.
Perbanyakan :
. Stek
.
13.
14.
Glodokan Biasa
Perawatan :
. Pemupukan setiap 4 6 bulan
. Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
. Tanaman pembatas jalan
. Tanaman pengarah jalan
Perbanyakan :
. Cangkok dan biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
68
16.
Jenis Vegetasi
Sawo Kecik/ Manilkara kauki Dup.
Keterangan
Perawatan :
. Pemupukan dilakukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi)
dan saat pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)
. Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
. Focal point karena bentuk tajuknya yang indah
. Tanaman peneduh
. Tanaman pengarah jalan jika ditanam massal.
Perbanyakan :
. Biji dan cangkok
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Bentuk tajuknya indah. Warna permukaan bawah daun cokelat, sedangkan
permukaan atas daun hijau. Kayunya keras, halus, dan berwarna
kemerahan. Bunga tunggal dengan mahkota berwarna putih kusam dan
berbau harum. Buahnya berbentuk lonjong memanjang dan berwarna
cokelat kemerahan atau merah jingga.
Perawatan :
. Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan)
. NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan).
. Pemangkasan insidental
Fungsi :
. Tanaman peneduh karena tajuknya cukup lebar
. Point of interest
Perbanyakan :
. Setek batang dan cangkok
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Tingginya dapat mencapai 25 m. helaian daun berbentuk bulat telur, kaku,
seperti kulit, dan berwarna hijau tua mengilap. Buahnya seperti buah periuk
dengan bunga di dalamnya. Buah berbentuk bulat dan permukaannya
terdapat lekukan-lekukan bernoda putih.
17.
Ketapang
Perawatan :
. Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi pada masa
pertumbuhan.
. Pemangkasan insidental.
Fungsi :
. Point of interest
. Tanaman peneduh khususnya pada lahan parker
. Tanaman pengarah jalan
Perbanyakan :
. Cangkok dan biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh dan penyinaran penuh penaungan
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
69
Jenis Vegetasi
Keterangan
.
Penyiraman intensif
Kayu Putih
Perawatan :
. Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan)
. NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan).
. Pemangkasan insidental
Fungsi :
. Tanaman peneduh karena tajuknya lebar
. Tanaman pengarah jalan jika ditanam secara massal.
Perbanyakan :
. Biji dan cangkok
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Tingginya mencapai 25 m. Kulit batangnya berwarna kuning sampai abu
kecokelat-cokelatan dan mudah mengelupas sehingga batang dalamnya
terlihat berwarna putih. Daunnya berbentuk bulat telur memanjang seperti
lanset, pangkal daun menyempit dan ujung meruncing, berbintik merah dan
kaku seperti kulit. Bunganya majemuk paying, sedangkan buahnya
berbentuk lonceng dengan tinggi 6-7 mm dan berbiji banyak
19.
20.
Beringin Putih
Perawatan :
. Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan)
. NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan).
. Repotting insidental
Fungsi :
. Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan ukurannya tinggi
. Point of interest
Perbanyakan :
. Biji, steak batang, dan cangkok
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Tingginya dapat mencapai 30 m. daunnya tunggal bertangkai. Duduk daun
tersebar, helaian daun berbentuk bulat telur, dan berujung runcing. Daun
muda berwarna merah muda atau merah kecokelatan, lalu berubah menjadi
hijau tua.
Perawatan :
. Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan)
. NPK kandungan fosfor tinggi (masa pembungaan).
. Repotting insidental
Fungsi :
. Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan ukurannya tinggi
. Point of interest
Perbanyakan :
. Biji, steak batang, dan cangkok
Kebutuhan Cahaya :
70
Jenis Vegetasi
Keterangan
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Tingginya dapat mencapai 30 m. daunnya tunggal bertangkai. Duduk daun
tersebar, helaian daun berbentuk bulat telur, dan berujung runcing. Daun
muda berwarna merah muda atau merah kecokelatan, lalu berubah menjadi
hijau tua.
21
Perawatan:
. Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan
. Penjarangan secara insidental
Fungsi :
. Display point jika dikomposisikan dengan beragam tanaman hiaju
lainnya
. Penyemarak pad ataman gaya Bali.
Perbanyakan :
. Anakan
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Tinggi perdu tahunan ini 0,5 1 m. batang bulat dengan bekas duduk daun,
bercabang dan menjalar. Akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan
cabang. Daun tunggal, pangkal memeluk batang, dan tersusun atas tiga
baris dalam garis spiral.
22
23
Perawatan :
. Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4 6 bulan (pupuk kandang)
. Frekuensi pemangkasan 1 kali/ tahun
Fungsi :
. Point of interest taman terutama pada taman gaya Bali
. Tanaman pengarah jalan
Perbanyakan :
. Setek batang dan biji.
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Bentuk ujung-ujung percabangannya mirip terompet. Sisi dalam bunga
beraneka ragam, seperti kuning, ungu, putiih dan merah. Daunnya
berwarna hijau, secara tunggal duduk berkarang bergerombol di ujung
tangkai yang memiliki ujung runcing. Tepi daun rata dan tulang daun
menyirip. Tanaman asal Amerika ini memiliki buah berbentuk tabung yang
memanjang dan berwarna hitam kecokelatan jika telah tua.
Perawatan :
. Pemupukan menjelang berbunga (pupuk P)
. Frekuensi pemangkasan 1 kali/ bulan.
Fungsi :
. Point of interest taman
. Tanaman hias pot dengan penggunaan pot ceper dari bahan
keramik atau tanah liat dan penambahan batu kerikil hias sebagai
aksen.
Perbanyakan :
71
Jenis Vegetasi
Keterangan
. Setek batang, cangkok, sambung, dan biji.
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Rendah
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman nonintensif
Tanaman hias berbunga indah ini memiliki bonggol yang unik menyerupai
bonsai. Ukurannya lebih mungil disbanding kamboja biasa dengan
ketinggian hanya 1 m. Bunga berbentuk terompet dan berwarna menarik.
Daun hijau mengilap, tebal, dan berbentuk oval membesar pada bagian
ujungnya. Asalnya dari Gurun Sahara, Arizona.
24
Daun Kupu-kupu
blakeana
Bauhinia
25
Sepatu Dea
26
Perawatan :
. Frekuensi pemupukan 4 6 bulan sekali
. Pemangkasan insidental
Fungsi :
. Point of interest
. Tanaman tepi jalan yang begitu lebar
. Tanaman peneduh
Perbanyakan :
. Setek batang
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Tinggi pohon semi evergreen ini mencapai 6-12 m. Tajuknya menyebar
(spread) dengan lebar 6-7,5 m. DAun berwarna hijau dengan bentuk
menyerupai hati. Lebar daun 15 20 cm dengan 8 10 tulang daun. Daun
menutup pada malam hari. Bunganya mirip anggrek yang berwarna
magenta selebar 15 cm, tetapi tidak membentuk buah atau polong.
Perawatan:
. Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4 6 bulan (pupuk kandang/
kompos)
. Pemangkasan secara insidental
Fungsi:
. Tanaman pagar dan tabir
. Penyemarak taman bergaya tropis
Perbanyakan :
. Cangkok dan setek
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Jenis hibridnya telah menghasilkan berbagai bentuk dan warna kelopak
bunga, diantaranya ungu, kuning, pink, putih, peach atau varigata.
Termasuk tanaman berbunga sepanjang tahun dengan berbagai warna.
Kemampuan tumbuhnya dapat bertahan hungga 20 tahun dengan 3 m.
Perawatan :
. Frekuensi pemupukan setiap 6 bulan sekali
. Pemangkasan dilakukan saat daun mulai mongering
Fungsi :
. Pencipta suasana dalam taman bergaya mediterania atau
72
Jenis Vegetasi
Keterangan
minimalis
. Tanaman pengarah pada jalan yang tidak terlalu lebar.
. Tanaman pot
Perbanyakan :
. Biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Batang bawah tampak menggelembung, sedangkan batang atas
menyempit, tanpak menyerupai bentuk botol. Tajuknya sempit sehingga
tidak memerlukan lahan luas.
27
Serut
28
Perawatan :
. Frekuensi pemupukan 4 6 bulan sekali
. Pemangkasan insidental
Fungsi :
. Point of interest pada taman
. Tanaman pengarah jalan karena bentuk pohonnya lurus dan tidak
bercabang memberikan kesan simetris.
Perbanyakan :
. Biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Tinggi pohon tidak bercabang ini mencapai 25 m. Batangnya berkayu,
tegak, berdiameter 15 cm, dan berwarna hijau kecokelatan. Daunnya
majemuk berupa roset batang. Bunganya majemuk dan berbentuk bulir
terletak di ketiak daun dan berwarna putih kekuningan. Memiliki buah buni
berbentuk bulat telur dan berwarna merah jingga. Akarnya merupakan akar
serabut.
29
Bintaro
Fungsi :
. Point of interest
. Tanaman pengarah jalan
Daun Bintaro bentuknya memanjang, simetris, dan menumpul pada bagian
ujung dengan ukuran bervariasi, tetapi rata-rata memiliki panjang 25 cm.
Tersusun secara spiral, terkadang berkumpul pada ujung roset
73
Jenis Vegetasi
Keterangan
Tingginya mencapai 5 -50 m. Formasi daunnya opposite berpasangan,
majemuk
atau
palmately
terdiri
atas
3-7
leaflet.
Tabebuia termasuk jenis tanaman berbunga. Lebar bunganya berukuran 311 cm
31
Fungsi :
. Pont of interest
. Tanaman Pengarah Jalan
Perbanyakan :
. Biji
Dapat tumbuh setinggi 6 m, daunny tersusun majemuk, menyirip. Warna
helai daun hijau terang, cenderung kekuningan. Daun memiliki pelepah
yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas ruas.
32
Perawatan :
. Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 6 bulan
. Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning.
Fungsi :
. Tanaman pengarah jalan jika ditanam sepanjang jalan utama
. Pencipta suasana gaya ataman mediterania karena daunnya
yang unik.
Perbanyakan :
. Biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Tabebuia
Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna
hijau tua menjuntai, seperti ekor panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m.
Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang air.
33
Palem Putri
Perawatan :
. Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan
. Pemangkasan secara incidental
Fungsi :
. Tanaman pengarah jalan
. Point of interest pada taman
. Penyemarak taman mediterania
Perbanyakan :
. Anakan dan biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
74
Jenis Vegetasi
Keterangan
hijau daunnya. Daun berbentuk lanset yang tumbuh di tangkai daun.
Tanaman asli Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam
dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.
34
Palem Sadeng
Perawatan:
. Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 6 bulan
. Pemangkasan dilakukan jika daun menguning
Fungsi:
. Point of interest
. Tanaman pengarah jalan
Perbanyakan:
. Biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya Penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semi intensif
35
Perawatan:
. Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan
. Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
. Tanaman pengarah jalan
. Point of interest pad ataman
. Penyemarak taman mediterania
Perbanyakan :
. Anakan dan biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya Penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semi intensif
Batangnya berwarna merah menyala yang tampak kontras dengan warna
hijau daunnya. Daun berbentuk lanset yang tumbuh di tangkai daun.
Tanaman asi Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam
dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.
36
Palem Phoenix
Perawatan:
. Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 6 bulan
. Pemangkasan dilakukan jika daun menguning
Fungsi:
. Point of interest pada taman kering atau mediterania
Perbanyakan:
. Biji
Kebutuhan Cahaya :
. Penyinaran dengan seminaungan
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semi intensif
Sesuai namanya, pale mini berasal dari Canary Island. Kumpulan daunnya
menyerupai sisir. Daunnya cukup tajam jika disentuh. Daun berwarna hijau
pucat ini cukup tebal dan licin jika dipegang. Buah berwarna merah tumbuh
bergerombol dalam tandan-tandan.
75
Jenis Vegetasi
Palem Wregu
Keterangan
Perawatan :
. Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 6 bulan
. Penjarangan dilakukan jika rumpun terlalu padat
Fungsi :
. Tanaman hias indoor jika ditempatkan di dalam pot silinder
berbahan stainless steel
. Screen jika ditanam secara massal
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Tanaman hias asal Cina ini memiliki bentuk daun seperti bintang. Daun
berwarna hijau dengan tekstur kasar. Tumbuh merumpun dan tidak
memiliki bunga ataupun aroma.
38
Karet
39
40
Kelapa
Perawatan :
. Pemupukan saat penanaman dan setiap 3 bulan sekali
. Frekuensi pemangkasan 1 kali/ bulan
Fungsi :
. Tanaman pengarah jalan jika ditanam di dalam taman
. Tanaman pembatas taman jika di tanam massal
Perbanyakan :
. Setek batang atau cangkok
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Bunganya berwarna putih dengan kuning di bagian tengah muncul di antara
ketiak daun. Daun berbentuk corong dan berwarna hijau mengilap pada
bagian permukaan. Tinggi tanaman semak ini mencapai 2,5 m dan
menyebar luas di kawasan Asia Tenggara.
Perawatan :
. Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 6 bulan
. Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning
Fungsi :
. Pencipta suasana taman bergaya bali
. Tanaman pengarah jalan pada arah rekreasi atau resort
Perbanyakan :
. Biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semiintensif
Tajuk tanaman berbentuk bulat. Daunnya berwarna hijau dengan tekstur
76
Jenis Vegetasi
Keterangan
kasar. Bunganya berwarna putih dan tidak beraroma. Saat muda buah
kelapa berwarna hijau, lalu menguning saat tua.
41
Perawatan :
. Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan kadar N
tinggi)
. Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
. Tanaman peneduh
. Tanaman pengarah jalan
Perbanyakan :
. Biji dan cangkok
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Tingginya mencapai 20 40 m. Ujung rantingnya berambut. Daunnya
majemuk yang berbentuk menyirip rangkap dengan sirip daun 5 20
pasang. Bagian bawah daun berwarna hijau kebiruan. Bunganya
berbilangan lima dan berwarna putih.
42
Bambu Kuning
43
Perawatan :
. Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
. Tanaman pembatas jika ditanam secara massal
Perbanyakan :
. Tunas
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman intensif
Bentuk batangnya unik (culms). Berbunga tiap 60 120 tahun sekali.
Pohon induk akan mati setelah masa itu berlangsung. Peristiwa ini terjadi
secara serentak di seluruh dunia. Tipe pertumbuhan yang ditentukan oleh
struktur akarnya, yaitu clumpers (simpodial) dan runners (monopodial). Tipe
clumpers tumbuh baik di daerah tropis, sedangkan tipe runners tumbuh di
dareh beriklim sedang.
Fungsi :
. Tanaman Peneduh
. Point of interest
Tingginya bisa mencapai 12 m. Cabang- cabang mendatar, menggantung
di ujungnya membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut
halus bercampur dengan rambut kelenjar. Daunnya memiliki system
pertulangan yang menyirip,, daun tidak simetris dan tepinya bergerigi.
44
Palem Washigton
Perawatan:
. Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 6 bulan
Fungsi:
. Point of interest
. Tanaman pengarah jalan
Perbanyakan:
77
Jenis Vegetasi
2.5.
Keterangan
. Biji
Kebutuhan Cahaya :
. Cahaya Penuh
Kelembapan :
. Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
. Penyiraman semi intensif
DAFTAR PETA
78
MASTER
PLAN
KOTA
HIJAU
KABUPATEN
GRESIK
2012
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN
3.1. RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN
Ruang Terbuka Hijau di kawasan perkotaan mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat
penting, tidak hanya sebagai paru-paru kota dan identitas kota, tetapi mempunyai fungsi
multi guna, yakni sebagai sarana utama untuk menjaga keseimbangan udara, air dan tanah
(ekosistem kesuburan serta populasi flora dan fauna). Adapun manfaat yang akan dicapai oleh
adanya Ruang Terbuka Hijau adalah sebagai berikut:
Sarana untuk mencerminkan identitas daerah
Sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan
Sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi social
Meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan
Menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah
Sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan manula
Sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat
Memperbaiki iklim mikro, dan
Meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan.
Penggunaan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau umumnya berada pada area tertentu
misalnya pada lahan di atas ketinggian 750 dpl sebagai kawasan konservasi, lahan penyangga
antara kawasan industri dengan kawasan lain, atau lahan yang ditetapkan sebagai taman kota
atau taman lingkungan. Penempatan ruang terbuka hijau perlu mendapat perhatian karena
selama ini Ruang Terbuka Hijau hanya dianggap sebagai pelengkap dan penempatannya sering
tidak direncanakan. Padahal, Ruang Terbuka Hijau ini sangat penting baik karena selain
berfungsi sebagai kawasan konservasi yang menjaga lingkungan perkotaan, juga berfungsi sosial
sebagai tempat rekreasi bagi warga kota. Selain itu, perlu ditetapkan peraturan-peraturan agar
tidak terjadi perubahan pemanfaatan lahan yang menyebabkan semakin berkurangnya Ruang
Terbuka Hijau yang dimiliki oleh sebuah kota.
Rencana penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah perencanaan dilakukan untuk
mencapai lingkungan kawasan perkotaan Gresik (Kecamatan Gresik dan Kebomas) yang lebih
baik, lingkungan yang secara estetis indah, memiliki karakter yang kuat, sehat, aman dan
mendukung kesejahteraan masyarakatnya. Penataan Ruang Terbuka Hijau di wilayah
perencanaan ini akan diprioritaskan pada kawasan-kawasan yang mempunyai manfaat penting
79
80
Pengembangan vegetasi sebagai elemen yang mempertegas figurasi urban void seperti
square, plaza, dan koridor, sehingga dapat berfungsi sebagai elemen pengarah,
penghubung, maupun pengalir pergerakan dari masing-masing core pada kawasan
perencanaan
Pengembangan RTH yang berfungsi sebagai buffer zone pada kawasan-kawasan khusus
seperti sempadan sungai dan pantai, jalur rel kereta api, dan jalur SUTET
Pengembangan
RTH
yang
mampu
meningkatkan
kualitas
lingkungan
dan
Adapun komponen-komponen utama dari sistem RTH di wilayah perencanaan antara lain
adalah :
1.
Hutan Kota
Hutan kota merupakan komunitas vegetasi berupa pohon dengan asosiasinya yang tumbuh
di lahan kota atau sekitarnya, berbentuk jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk)
dengan struktur menyerupai hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan
kehidupan bagi satwa liar dan menimbulkan lingkungan sehat, susana nyaman, sejuk dan
estetis.
Beberapa tujuan dikembangkannya hutan kota adalah sebagai penyangga lingkungan kota
yang berfungsi untuk :
Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetis
Meresapkan air
Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota
Mendukung pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengembangan Hutan Kota diarahkan pada
kawasan-kawasan kendala yang sulit untuk dikembangkan sebagai kawasan terbangun,
81
Jenis Tanaman
Tanjung
Penanaman
- Jarak penanaman : 3-5 meter
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai
pemecah angin
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 34,29 kg/tahun
- Memiliki daya serap timbal sebesar 0,505
mg/l
- Tanaman pengarah jalan
- Tanaman peneduh
- Meredam kebisingan
Pemeliharaan
- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK
berkadar N tinggi) dan saat pembuangan
(NPK dengan kadar P tinggi)
- Pemangkasan secara insidental
- Penyiraman semiintensif
Flamboyan
Penanaman
- Jarak penanaman : 3-5 meter
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 42,20 kg/tahun
- Tanaman pengarah jalan
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi
pada masa pertumbuhan
- Pemupukan NPK kandungan fosfor tinggi
pada masa pembungaan.
- Pemangkasan secara insidental
- Penyiraman intensif
Kiera Payung
Penanaman
- Jarak : 4 6 m
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai
pemecah angin
Fungsi
- Menyerap Pb sebesar 50,62 (g/g)
- Menyerap CO2 sebesar 404,83 kg/tahun
- Tanaman pengarah jalan
- Meredam kebisingan
Pemeliharaan
- Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK
dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa
pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)
- Penyiraman intensif
Keterangan
82
Jenis Tanaman
Keterangan
Palem Putri
Penanaman
- Jarak : 3 - 4 m
Fungsi
- Tanaman pengarah jalan
Pemeliharaan
- Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan
- Pemangkasan secara incidental
- Penyiraman semiintensif
Mahoni
Penanaman
- Jarak : 4 6 m
- Jika ditanam rapat < 3 m , dapat berfungsi
sebagai pemecah angin.
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun
- Tanaman pemecah angin
- Tanaman peneduh
- Tanaman pengarah jalan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang
tinggi
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (
masa pertumbuhan) dan NPK kandungan
fosfor tinggi (masa pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Rumput Kriminil
Fungsi
- Menyerap NO sebesar 61,64 %
Rumput Manila
Kembang sepatu
Penanaman
- Jarak < 2 m
Fungsi
- Memiliki daya serap NO sebesar 2,03
(g/g)
- Penyemarak taman bergaya tropis
- Tanaman pagar dan bergaya tabir
- Sebagai pemecah angin
Perawatan
- Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4-6 bulan
(pupuk kandang/kompos)
- Pemangkasan secara incidental
- Penyiraman semiintensif
Fungsi
- sebagai penutup tanah
- menyerap NO2 sebesar 22,58 (g/g)
83
Berbentuk
Bergerombol :
Hutan
kota
dengan
komunitas
tumbuhtumbuhannya
terkonsentrasi
pada
suatu
areal
dengan
jumlah
tumbuhtumbuhannya minimal
100 pohon dengan jarak
tanam
rapat
tidak
beraturan.
Jenis Tanaman
Keterangan
Bougenville
Penanaman
- Jarak < 2 m
Fungsi
- Menyerap CO sebesar 41,59 %
- Sebagai penahan silau lampu kendaraan
- Meredam kebisingan
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (
masa pertumbuhan) dan NPK kandungan
fosfor tinggi (masa pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Puring
Penanaman
- Jarak tanam < 1 m (rapat)
Fungsi
- Menyerap CO sebesar 41,59 %
- Sebagai penahan silau lampu kendaraan
- Meredam kebisingan
Perawatan
- Frekuensi pemupukan 1 kali/3 bulan (pupuk
N)
- Pemangkasan secara insidental
Glodogan Tiang
Penanaman
- Jarak tanam < 3m (rapat)
Fungsi
- Glodogan Tiang dapat menyerap NO2
sebesar 3,61 (g/g)
- Sebagai penghalang tabir yang efektif jika di
tanam sejajar.
- Sebagai tanaman pengarah jalan.
Perawatan :
- Pemupukan tiap 4-6 bulan
- Pemangkasan secara incidental
- Penyiraman semiintensif
- Cahaya penuh
Jati
Penanaman
- Jarak : 4 -6 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 135,27 kg/tahun
- Meredam Kebisingan
Mahoni
Penanaman
- Jarak : 4 6 m
- Jika ditanam rapat < 3 m , dapat berfungsi
sebagai pemecah angin.
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun
- Tanaman pemecah angin
- Tanaman peneduh
- Tanaman pengarah jalan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang
84
Jenis Tanaman
Keterangan
tinggi
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (
masa pertumbuhan) dan NPK kandungan
fosfor tinggi (masa pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Trembesi
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 28,5 ton/tahun
- Menyerap gas NO2 sebesar 35,37 N (g/g).
- Meredam kebisingan
- Memiliki kemampuan
evapotranspirasisehingga dapat mengatasi
penggenangan
Angsana
Penanaman
- Jarak : 3 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 11,12 kg/tahun
Dadap Merah
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 4,55 kg/tahun
- Tanaman
Pemeliharaan
- Pemupukan 4-6 bulan sekali
- Pemangkasan insidental
Bunga Kupu-kupu
Fungsi
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan 4-6 bulan sekali
- Pemangkasan insidental
- Penyiraman semiintensif
Puring
Penanaman
- Jarak : 2 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun
- Tanaman pemecah angin
- Tanaman peneduh
- Tanaman pengarah jalan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang
85
Jenis Tanaman
Keterangan
tinggi
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (
masa pertumbuhan) dan NPK kandungan
fosfor tinggi (masa pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Berbentuk Menyebar :
Asam Kranji
Penanaman
- Jarak : 3 - 5 m
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai
pemecah angin
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 8,48 kg/tahun
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan 1 kali/4 bulan
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 28,5 ton/tahun
- Menyerap gas NO2 sebesar 35,37 N (g/g).
- Meredam kebisingan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi
sehingga dapat mengatasi penggenangan
Akasia
Penanaman
- Jarak : 4 - 6 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 815,19 kg/tahun
- Menyerap NO2 sebesar 22,85 (g/g)
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK
dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa
pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
- Penyinaran penuh
Kenanga
Penanaman
- Jarak : 3-5 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 756,59 kg/tahun
- Tanaman peneduh
- Tanaman penyerap bau
Kemuning
Penanaman
- Jarak : 3-5 m
Fungsi
- Menyerap NO2 4,56 (g/g)
86
Jenis Tanaman
Keterangan
Bambu
Fungsi
- Bambu selain baik untuk meredam kebisingan
juga dapat menurunkan NO2 sebesar 25,33
(g/g)
Pemeliharaan
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Puring
Penanaman
- Jarak : 2 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun
- Tanaman pemecah angin
- Tanaman peneduh
- Tanaman pengarah jalan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang
tinggi
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (
masa pertumbuhan) dan NPK kandungan
fosfor tinggi (masa pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Bougenville
Penanaman
- Jarak < 2 m
Fungsi
- Menyerap CO sebesar 41,59 %
- Sebagai penahan silau lampu kendaraan
- Meredam kebisingan
Beringin
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 539,90 kg/tahun
- Mampu menyerap timbal 1,025 mg/l
- Meredam kebisingan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang
tinggi
87
Taman Kota
Taman dapat diartikan sebagai tanaman yang ditanam dan ditata sedemikian rupa, baik
sebagian maupun semuanya hasil rekayasa manusia untuk mendapatkan komposisi
tertentu yang indah. Setiap jenis tanaman mempunyai karakteristik tersendiri baik menurut
bentuk, warna dan teksturnya.
Taman kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu kota atau bagian
wilayah kota. Taman kota dapat dilengkapi fasilitas rekreasi dan olahraga dimana semua
fasilitas tersebut terbuka untuk umum.
RTH berupa taman dapat dimanfaatkan oleh penduduk untuk melakukan berbagai aktivitas
di dalam satu kecamatan. Taman ini dapat berupa taman aktif dengan fasilitas utama
lapangan olahraga, dengan jalur trek lari di seputarnya, atau dapat berupa taman pasif
untuk kegiatan yang lebih bersifat pasif, sehingga lebih didominasi oleh ruang hijau.
Kelengkapan taman ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Ketentuan Rencana Penataan Taman Kecamatan
Jenis
Taman
Aktif
Koefisien
Daerah
Hijau (KDH)
70-80%
Fasilitas
Pasif
80-90%
Lapangan terbuka
Lapangan basket
Lapangan volley
Trek lari, lebar 5 m dan panjang
325 m
WC umum
Parkir kendaraan
Termasuk sarana kios (jika
diperlukan)
Kursi-kursi taman
Sirkulasi jalur pejalan kaki,lebar
1,5-2 m
WC umum
Parkir kendaraan termasuk
sarana kios (jika diperlukan)
Kursi-kursi taman
Vegetasi
(luas 2,4 ha)
Vegetasi (luas
0,9 ha)
Minimal 50
pohon
(sedang dan
kecil)
Semak
Perdu
Penutup
tanah
Minimal
25 pohon
(sedang
dan kecil)
Semak
Perdu
Penutup
tanah
Lebih dari
50 pohon
tahunan
(pohon
sedang
dan kecil)
Semak
Perdu
Penutup
tanah
Taman kota yang akan dikembangkan di wilayah perencanaan Beberapa taman kota yang
akan dikembangkan di wilayah perencanaan, antara lain :
Alun-Alun Pusat Kota Lama
Alun-alun Kota Gresik ini berada di kawasan pusat kota lama, tepatnya di Kecamatan
Gresik pada SKP .I, UP I.9. Saat ini, alun-alun sebagai sebagai wadah interaksi masyarakat
kota dan tempat rekreasi keluarga sudah berjalan sebagaimana fungsinya. Namun
88
3.
Taman Lingkungan
Taman lingkungan adalah taman yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat melakukan
berbagai aktifitas sosial di lingkungan tertentu. Taman lingkungan ini dapat berupa taman
aktif yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi dan olahraga, atau dapat berupa taman pasif
sehingga lebih didominasi oleh ruang hijau dengan pohon-pohon tahunan.
Taman lingkungan dapat dibedakan berdasarkan skala pelayanannya, seperti Taman Rukun
Tetangga (RT), Taman Rukun Warga (RW), Taman Kelurahan dan Taman Kecamatan.
Taman lingkungan yang akan dikembangkan di wilayah perencanaan adalah minimal
Taman RT yang melayani berbagai kegiatan penduduk dalam satu lingkungan RT.
4.
89
Tabel 3.4. Rencana Penataan Jenis Vegetasi Koridor Jalan, Median Jalan dan Pulau Jalan
Jenis RTH
Jalur Hijau
Koridor Jalan
Kelas
Jalan
TOL
Jenis vegetasi
Tanjung
TOL
Keterangan
Perawatan
Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P
tinggi)
Pemangkasan secara insidental
Fungsi
Tanaman peneduh
Tanaman pengarah jalan
Tanaman tabir (screen) jika ditanam massal sejajar.
Perbanyakan :
Biji dan cangkok
butuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Bentuk tajuknya indah. Perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau mengilap. Buah matang berwarna
hingga jingga. Termasuk jenis pohon bergetah. Tingginya mencapai 15 meter
Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Perawatan :
Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan
(NPK dengan kadar P tinggi)
Fungsi :
Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif
Tanaman pengarah jalan
Kebutuhan Cahaya : Cahaya penuh
Kelembapan : Sedang
Kebutuhan Penyiraman : Penyiraman intensif
Daya Tumbuh : Lambat
Bentuk tajuknya bulat atau semiglobular bagai payung terbuka. Daun-daunya rimbun berwarna hijau tua
mengilap. Ketinggiannya mencapai 25 m. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip. Bunganya majemuk
malai yang muncul dari ketiak daun. Mahkotanya berwarna putih. Buahnya termasuk buah batu berbentuk bulat
memanjang.
Perawatan :
Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan
90
Kelas
Jalan
Jenis vegetasi
Keterangan
(NPK dengan kadar P tinggi)
Fungsi :
Tanaman tepi jalan jika ditanam massal
Tanaman peneduh
Point of interest
Kebutuhan Cahaya : Cahaya penuh
Kelembapan : Sedang
Kebutuhan Penyiraman : Penyiraman intensif
Daya Tumbuh : Lambat
Tingginya dapat mencapai 45 m. Daunnya tunggal, bertangkai cukup pendek, berbentuk oval, elips memanjang,
serta berwarna hijiau tua dan liat seperti kulit. Bunganya majemuk malai berwarna ungu berbentuk lonceng
Perawatan :
Pemupukan setiap 4-6 bulan
Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
Tanaman pengarah jalan dan penghalang tabir yang efektif jika ditanam sejajar karena tajuknya yang
massif dengan bentuk fastigiate
Perbanyakan :
Biji dan cangkok
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Tingginya 10-15 m. daun berwarna hijau mengilap, berbentuk lanset memanjang, bagian ujung menyempit, dan tepi daun
berombak. Bunga kecil-kecil warna kuning kehijauan muncul dari ketiak daun. Buah glodokan tiang berbentuk bulat
memanjang seperti buah melinjo.
Arteri
Primer
Fungsi
Perawatan :
Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi
(masa pembuangan)
Pemangkasan secara insidental
Daun majemuk menyirip ganjil. Bunganya merupakan majemuk tandan. Kelopak bunganya berbentuk lonceng
91
Kelas
Jalan
Jenis vegetasi
Keterangan
dengan mahkota bunga berwarna kuning jingga.
Tinggi Mencapai 40 m
Jarak tanam: 6 m
Perawatan :
Frekuensi pemupukan 4-6 bulan sekali.
Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
Point of interest
Tanaman pengarah jalan yang menarik
Tanaman peneduh karena lebar tajuknya cukup besar dan ukuran pohon yang cukup tinggi.
Perbanyakan :
Biji dan setek batang
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman nonintensif
Pada lingkungan yang ideal, tingginya dapat mencapai 30-40 m dengan diameter batang 80 -100 cm.
berbatang lurus dank eras. Warna kayunya bervariasi dari cokelat sampai merah gelap. Bunganya berdiameter
8 cm, berwarna kuning terang, dan beraroma wangi.
92
Kelas
Jalan
Arteri
Sekunder
Jenis vegetasi
Glodokan Biasa
Keterangan
Perawatan :
Pemupukan setiap 4 6 bulan
Pemangkasan secara insidental
Fungsi :
Tanaman pembatas jalan
Tanaman pengarah jalan
Perbanyakan :
Cangkok dan biji
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Bentuk tajuknya bulat. Daunnya berwarna hijau mengilap. Panjang daun 15-20 cm dengan ujung menyempit
dan tepinya berombak. Dari ketiak daun atau ranting muncul bunga majemuk yang menghasilkan buah. Buah
bulat sebesar 2 cm dan berwarna kuning kehijauan.
Fungsi
Perawatan :
Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi
(masa pembuangan)
Pemangkasan secara insidental
Daun majemuk menyirip ganjil. Bunganya merupakan majemuk tandan. Kelopak bunganya berbentuk lonceng
dengan mahkota bunga berwarna kuning jingga.
Tinggi Mencapai 40 m
Jarak tanam: 6 m
Kolektor
Primer
Perawatan :
Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 6 bulan
Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning.
Fungsi :
Tanaman pengarah jalan jika ditanam sepanjang jalan utama
Pencipta suasana gaya ataman mediterania karena daunnya yang unik.
Perbanyakan :
93
Kelas
Jalan
Jenis vegetasi
Keterangan
Biji
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna hijau tua menjuntai, seperti ekor
panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m. Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang
air.
Palem Putri
Perawatan :
Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan
Pemangkasan secara incidental
Fungsi :
Tanaman pengarah jalan
Point of interest pada taman
Penyemarak taman mediterania
Perbanyakan :
Anakan dan biji
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Batangnya berwarna merah menyala yang tampak kontras dengan warna hijau daunnya. Daun berbentuk
lanset yang tumbuh di tangkai daun. Tanaman asli Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam
dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.
Kolektor
Sekunder
Perawatan :
Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 6 bulan
Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning.
94
Kelas
Jalan
Kolektor
Sekunder
Jenis vegetasi
Palem Putri
Keterangan
Fungsi :
Tanaman pengarah jalan jika ditanam sepanjang jalan utama
Pencipta suasana gaya ataman mediterania karena daunnya yang unik.
Perbanyakan :
Biji
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna hijau tua menjuntai, seperti ekor
panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m. Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang
air.
Perawatan :
Frekuensi pemupukan 1 kali/ 3 bulan
Pemangkasan secara incidental
Fungsi :
Tanaman pengarah jalan
Point of interest pada taman
Penyemarak taman mediterania
Perbanyakan :
Anakan dan biji
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Batangnya berwarna merah menyala yang tampak kontras dengan warna hijau daunnya. Daun berbentuk
lanset yang tumbuh di tangkai daun. Tanaman asli Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam
dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.
Lokal
Perawatan :
Frekuensi pemupukan 1 kali / 4 6 bulan
Pemangkasan dilakukan saat daun mulai menguning.
Fungsi :
95
Kelas
Jalan
Jenis vegetasi
Keterangan
Perbanyakan :
Biji
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna hijau tua menjuntai, seperti ekor
panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m. Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang
air.
Jalur Hijau
Koridor Jalan
Lokal
Fungsi
Perawatan :
Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi
(masa pembuangan)
Pemangkasan secara insidental
Daun majemuk menyirip ganjil. Bunganya merupakan majemuk tandan. Kelopak bunganya berbentuk lonceng
dengan mahkota bunga berwarna kuning jingga.
Tinggi Mencapai 40 m
Jarak tanam: 6 m
Perawatan : Pemupukan dilakukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) saat pembungaan (NPK
dengan kadar P tinggi), Pemangkasan secara insidental
Fungsi : Point of interest, Tanaman peneduh karena tajuknya yang lebar
Keistimewaan dari pohon ini adalah daun-daun mudanya terlihat terkulai, seperti lipatan. Daun mudanya
seperti sutera menggantung ini berubah warna dari hijau muda, kuning kemerahan, hijau hingga akhirnya
hijau tua. Tingginya mencapai 15 m. Daunnya majemuk menyirip. Bunganya merupakan majemuk
berwarna putih.
Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Tinggi Mencapai 15 m
96
Kelas
Jalan
Semua
kelas jalan
Jenis vegetasi
Keterangan
Bunga Kertas
Perawatan : Pemupulan dilakukan saat penanaman (pupuk kandang), Penjarangan secara insidential
Fungsi : Penyemarak, terutama pada gaya tanaman bunga, Tanaman display
Bunganya berwarna indah, seperti merah, putih, kuning dan jingga. Tanaman semusim ini ada yang berkelopak dan bunga
tunggal dan berukuran kecil dengan bulu-bulu halus di tiap sisinya. Tanaman yang mudah beradaptasi akan tumbuh optimal
hingga mencapai tinggi 50 cm. Tanaman asal meksiko ini akan semakin mempesona jika ditanam secara massal.
97
Kelas
Jalan
Jenis vegetasi
Keterangan
Bougenville
Palem Botol
Perawatan :
Frekuensi pemupukan setiap 6 bulan sekali
Pemangkasan dilakukan saat daun mulai mongering
Fungsi :
Pencipta suasana dalam taman bergaya mediterania atau minimalis
Tanaman pengarah pada jalan yang tidak terlalu lebar.
Tanaman pot
Perbanyakan :
Biji
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Batang bawah tampak menggelembung, sedangkan batang atas menyempit, tanpak menyerupai bentuk botol. Tajuknya
sempit sehingga tidak memerlukan lahan luas.
98
Kelas
Jalan
Semua
kelas jalan
Jenis vegetasi
Keterangan
Kembang sepatu
Fungsi
Tanaman pagar dan bergaya tabir
Sebagai pemecah angin
Perawatan
Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4-6 bulan (pupuk kandang/kompos)
Pemangkasan secara incidental
Penyiraman semiintensif
Penanaman: Jarak tanam rapat
Fungsi
Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang tinggi
Pemeliharaan
Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi
(masa pembungaan)
Pemangkasan secara insidental.
Penyiraman intensif
Perawatan:
Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4 6 bulan (pupuk kandang/ kompos)
Pemangkasan secara insidental
Puring
99
Kelas
Jalan
Jenis vegetasi
Sepatu Dea
Keterangan
Fungsi:
Tanaman pagar dan tabir
Penyemarak taman bergaya tropis
Perbanyakan :
Cangkok dan setek
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan : Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Jenis hibridnya menghasilkan berbagai bentuk dan warna kelopak bunga, diantaranya ungu, kuning, pink, putih,
peach atau varigata. Termasuk tanaman berbunga sepanjang tahun dengan berbagai warna. Kemampuan
tumbuhnya dapat bertahan hungga 20 tahun dengan 3 m.
100
Green Belt
Greenbelt merupakan RTH yang berfungsi sebagai daerah penyangga dan untuk membatasi
perkembangan suatu penggunaan lahan (batas kota, pemisah kawasan, dan lain-lain) atau
membatasi aktifitas satu dengan aktifitas lainnya agar tidak saling mengganggu, serta
pengamanan dari faktor lingkungan sekitarnya. Di dalam konsep RTH wilayah perencanaan,
Greenbelt ini juga merupakan bentuk pengembangan dari RTH lindung, seperti sempadan
sungai, pantai, dan danau/waduk.
Green belt Kawasan Industri
Ruang Terbuka Hijau/green belt yang difungsikan sebagai buffer zone akan
dikembangkan disekitar pusat kegiatan industri. Tujuan utama pengembangan ruang
terbuka hijau ini diantaranya adalah :
Sebagai pengaman
Kawasan industri sangat potensial terhadap pencemaran udara (CO, CO2, Timbal,
Merkuri, debu) , air dan suara maka Green belt yang difungsikan sebagai buffer zone
akan direncanakan berbentuk memanjang mengikuti batas-batas area industri yang
dipenuhi pepohonan/tanaman yang mempunyai kemampuan menyerap polusi udara, air
dan suara sehingga meminimalisir dampak polusi kawasan-kawasan industri tersebut.
Tabel 3.5. Rencana Jenis Vegetasi Sebagai Buffer Kawasan Industri
Fungsi Buffer
Peredam
Kebisingan
Jenis Vegetasi
Bambu Cina
Kembang sepatu
Akasia
Keterangan
Penanaman :
< 1 m (rapat)
Penanaman :
< 1 m (rapat)
Perawatan:
- Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4 6 bulan (pupuk
kandang/ kompos)
- Pemangkasan secara insidental
Penanaman :
< 3 m (rapat)
Perawatan :
- penyiraman non intensif
- cahaya penuh
101
Fungsi Buffer
Penyerap Polusi
Udara
Jenis Vegetasi
Keterangan
Jati
Soka
Mahoni
Penanaman :
- 3 -4 m
Perawatan :
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa
pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi
(masa pembungaan)
- Pemangkasan secara incidental
Tanjung
Penanaman
- Jarak penanaman : 3-4 meter
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah
angin
Pemeliharaan
- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N
tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P
tinggi)
- Pemangkasan secara insidental
- Penyiraman semiintensif
Asam Kranji
Penanaman
- Jarak : 3 m
Pemeliharaan
- Pemupukan 1 kali/4 bulan
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Angsana
Penanaman
- 3- 5 m
Penanaman :
3 m (rapat)
Penanaman :
3 m (rapat)
Perawatan
- Frekuensi pemupukan 1 kali/3 bulan
- Frekuensi pemangkasan 1 kali/ bulan
102
Fungsi Buffer
Penyerap
Semen
Debu
Jenis Vegetasi
Keterangan
Kiara Payung
Penanaman
- Jarak : 3-4 m
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah
angin
Pemeliharaan
- Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan
N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan
(NPK dengan kadar P tinggi)
- Penyiraman intensif
Mahoni
Penanaman :
- 3 -4 m
Perawatan :
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa
pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi
(masa pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental
Tanjung
Penanaman
- Jarak penanaman : 3-4 meter
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah
angin
Pemeliharaan
- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N
tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P
tinggi)
- Pemangkasan secara insidental
- Penyiraman semiintensif
Kiara Payung
Penanaman
- Jarak : 3-4 m
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah
angin
Pemeliharaan
- Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan
N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan
(NPK dengan kadar P tinggi)
- Penyiraman intensif
103
Lokasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SUTT
66 KV 150 KV
20
20
20
20
50
20
3
20
6,5
20
8
20
3,5
20
3,5
20
8
20
Bangunan Beton
Pompa Bensin
Penimbunan Bahan Bakar
Pagar
Lapangan Terbuka
Jalan Raya
Pepohonan
Bangunan Tahan Api
Rel Kereta Api
Jembatan Besi/Tangga
10
3
Besi/Kereta Listrik
Dari Titik Tertinggi Tiang
11
3
Kapal
12 Lapangan Olah Raga
2,5
SUTT Lainnya Penghantar
Udara Tegangan Rendah,
13
3
Jaringan Telekomunikasi,
Televisi dan Kereta Gantung
Sumber : Permen PU. No. 5 Tahun 2008
SUTET
500 KV
20
20
50
3
15
15
8,5
8,5
15
SUTM
SUTR
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
20
20
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
20
20
Saluran Kabel
SKTM
SKTR
0,5
0,3
0,5
0,3
0,5
0,3
0,5
0,3
0,5
0,3
0,5
0,3
0,5
0,3
20
20
20
20
20
8,5
20
20
20
20
20
8,5
20
20
20
20
20
14
20
20
20
20
20
8,5
20
20
20
20
Kriteria pemilihan vegetasi dan pola tanam untuk RTH sempadan SUTET adalah sebagai
berikut:
Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang memiliki dahan yang kuat, tidak
mudah patah, dan perakaran tidak mengganggu pondasi;
104
Jenis Vegetasi
Keterangan
KembangSepatu
Fungsi
Tanaman pagar dan bergaya tabir
Sebagai pemecah angin
Perawatan
Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4-6
bulan (pupuk kandang/kompos)
Pemangkasan secara incidental
Penyiraman semiintensif
Kiera Payung
Fungsi :
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi
sebagai pemecah angin
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan pada masa
pertumbuhan (NPK dengan N
tinggi) dan pemupukan pada masa
pembungaan (NPK dengan kadar P
tinggi)
- Penyiraman intensif
Bunga Kupu-kupu
Fungsi
- Tanaman peneduh
- Memiliki kemampuan evatranspirasi
Pemeliharaan
105
Bentuk Sempadan
Jenis Vegetasi
Keterangan
-
Bungur
Fungsi
- Pengawet dan penyubur tanah
- Pemecah angin
Perawatan
- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK
dengan kadar N tinggi) dan saat
pembungaan (NPK dengan kadar P
tinggi)
- Pemangkasan secara insidental
106
Jenis Vegetasi
Rel
Keterangan
Glodogan tiang
Penanaman
- < 3 m (rapat)
Fungsi
- Sebagai pemecah angin
- Memperkuat struktur tanah di sekitar
rel
Perawatan
- Pemupukan setiap 4- 6 bulan
- Pemangkasan secara insidental
Bungur
Penanaman
- <3m
Fungsi
- Meredam kebisingan
Perawatan
- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK
dengan kadar N tinggi) dan saat
pembungaan (NPK dengan kadar P
tinggi)
- Pemangkasan secara insidental
Glodogan
Penanaman
- < 3 m (rapat)
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
- Sebagai peneduh
Perawatan
- Pemupukan setiap 4- 6 bulan
- Pemangkasan secara insidental
107
Jenis RTH
Jenis Vegetasi
Keterangan
Penanaman
- 3m
Fungsi
- Peredam kebisingan
- Memperkuat struktur tanah
- Menyerap genangan air
Mahoni
berbentuk
memanjang
mengikuti
pola
sungai
dengan
menggunakan
Penataan mengenai sempadan sungai didasarkan pada Permen No.5 Tahun 2008 :
Sungai bertanggul:
o
108
Jenis Vegetasi yang dapat direncanakan untuk pengembangan RTH sempadan sungai
memiliki beberapa kriteria, diantaranya adalah sebagai berikut :
Sistem perakaran yang kuat, sehingga mampu menahan pergeseran tanah;
Tumbuh baik pada tanah padat;
Sistem perakaran masuk kedalam tanah, tidak merusak konstruksi dan
bangunan;
Kecepatan tumbuh bervariasi;
Tahan terhadap hama dan penyakit tanaman;
Jarak tanam setengah rapat sampai rapat 90% dari luas area, harus dihijaukan;
Tajuk cukup rindang dan kompak, tetapi tidak terlalu gelap;
Berupa tanaman lokal dan tanaman budidaya;
Dominasi tanaman tahunan;
Sedapat mungkin merupakan tanaman yang mengundang burung
Tabel 3.9. Rencana Jenis Vegetasi Untuk RTH Sempadan Sungai Kota Gresik
Jenis RTH
Sempadan Sungai
Jenis Vegetasi
Dadap Merah
Keterangan
Penanaman
- 3- 6 m
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
- Sebagai peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan 4-6 bulan sekali
-
Pemangkasan insidental
109
Jenis RTH
Jenis Vegetasi
Nangka
Keterangan
Penanaman
- 3- 6 m
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
Angsana
Penanaman
- 3- 6 m
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
- Sebagai peneduh
Bambu Tali
Penanaman
- Rapat tidak beraturan
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
- Menjaga pengikisan tanah
- Konservasi air dan tanah
Bambu Gombong
Penanaman
- Rapat tidak beraturan
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
Beringin
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
- Sebagai peneduh
- Konservasi Air dan Tanah
110
Makam
Penyediaan RTH pada areal pemakaman disamping memiliki fungsi utama sebagai tempat
penguburan jenazah juga memiliki fungsi ekologis, yaitu sebagai daerah resapan air, tempat
pertumbuhan berbagai vegetasi, pencipta iklim mikro, tempat hidup burung serta fungsi
sosial masyarakat disekitar seperti tempat beistirahat dan sebagai sumber pendapatan.
Penataan makam-makam di wilayah perencanaan dilakukan dengan mengoptimalkan
fungsi makam, yaitu selain untuk pemakaman umum dapat juga difungsikan untuk kawasan
resapan dengan menanami tanaman yang dapat berfungsi sebagai RTH Kota. Kawasan
pemakaman yang menjadi perhatian khusus adalah kawasan Makam Maulana Malik
Ibrahim dan Makam Sunan Giri karena tidak hanya kawasan makam saja yang menjadi
perhatian namun juga penataan lingkungan disekitarnya yang perlu penataan sebagai
kawasan wisata budaya dan religi.
Penyediaan ruang terbuka hijau pada areal pemakaman disamping memiliki fungsi utama
sebagai tempat penguburan jenasah juga memiliki fungsi ekologis yaitu sebagai daerah
resapan air, tempat pertumbuhan berbagai jenis vegetasi, pencipta iklim mikro serta tempat
hidup burung serta fungsi sosial masyarakat disekitar seperti beristirahat dan sebagai
sumber pendapatan.
Untuk penyediaan RTH pemakaman, maka ketentuan bentuk pemakaman adalah sebagai
berikut:
Ukuran makam 1 m x 2 m;
Jarak antar makam satu dengan lainnya minimal 0,5 m;
Tiap makam tidak diperkenankan dilakukan penembokan/perkerasan;
Pemakaman dibagi dalam beberapa blok, luas dan jumlah masing-masing blok
disesuaikan dengan kondisi pemakaman setempat;
Batas antar blok pemakaman berupa pedestrian lebar 150-200 cm dengan deretan
pohon pelindung disalah satu sisinya;
Batas terluar pemakaman berupa pagar tanaman atau kombinasi antara pagar
buatan dengan pagar tanaman, atau dengan pohon pelindung;
111
Bentuk Sempadan
Makam
Fungsi :
- Peneduh
- Penghasil Bau
Pemeliharaan :
- Frekuensi pemupukan 1 kali/4-6 bulan
(pupuk kandang)
- Frekuensi pemangkasan 1 kali/tahun
Puring
Penanaman
- Jarak : 2 m
Fungsi
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi
yang tinggi
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen
tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK
kandungan fosfor tinggi (masa
pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Fungsi :
- Penyubur tanah, perakarannya tidak
merusak tanah
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan 4-6 bulan sekali
- Pemangkasan insidental
Bungur
Dadap Merah
Fungsi :
- Menanggulangi genangan
- Perakarannya tidak merusak makam
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
Pemeliharaan
- Pemupukan 4-6 bulan sekali
-
Pemangkasan insidental
112
Jenis Vegetasi
Keterangan
Tanjung
Fungsi :
- Menanggulangi genangan/ penyerap
air
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
-
- Penyiraman semiintensif
Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2010
Berdasarkan kebutuhan pengembangan Ruang Terbuka Hijau berupa taman tersebut diatas,
terlihat bahwa kebutuhan taman untuk akhir tahun perencanaan adalah sebesar 220 Ha atau
sebesar 7 % dari luas total Kota Gresik. Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang
113
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
64,844
250
3,000
30,000
120,000
480,000
28,902
250
3,000
30,000
120,000
480,000
31,765
250
3,000
30,000
120,000
480,000
53,406
250
3,000
30,000
120,000
480,000
28,891
250
3,000
30,000
120,000
480,000
28,463
250
3,000
30,000
120,000
480,000
38,685
250
3,000
30,000
120,000
Jumlah
Sarana
(unit)
Luas
(ha)
250
15,000
10,000
24,000
144,000
259
22
2
1
0
6.48
32.42
2.16
1.30
1.95
250
15,000
10,000
24,000
144,000
116
10
1
0
0
2.89
14.45
0.96
0.58
0.87
250
15,000
10,000
24,000
144,000
127
11
1
0
0
3.18
15.88
1.06
0.64
0.95
250
15,000
10,000
24,000
144,000
214
18
2
0
0
5.34
26.70
1.78
1.07
1.60
250
15,000
10,000
24,000
144,000
116
10
1
0
0
2.89
14.45
0.96
0.58
0.87
250
15,000
10,000
24,000
144,000
114
9
1
0
0
2.85
14.23
0.95
0.57
0.85
250
15,000
10,000
24,000
155
13
1
0
3.87
19.34
1.29
0.77
114
Jumlah
Sarana
(unit)
Luas
(ha)
0
1.16
250
15,000
10,000
24,000
144,000
100
8
1
0
0
2.50
12.52
0.83
0.50
0.75
24,000
144,000
3
1
6.00
9.00
115
116
Cara Penyiraman
Irigasi Sprinkler / Curah
berfungsi untuk memberikan
air secara merata dan efisien
pada
areal
pertanaman
tertentu dengan jumlah dan
kecepatan yang sama atau
kurang dari daya penyerapan
tanah
Tahapan Desain
-
Perawatan
a.
b.
c.
a.
b.
c.
117
Cara Penyiraman
Tahapan Desain
-
Perawatan
Sumber : Pedoman teknis pengembangan irigasi bertekanan (irigasi sprinkler dan irigasi tetes)
118
KLASIFIKASI DAN
JENIS RTH KOTA
FUNGSI
LOKASI
I
1.
2.
3.
Ekologis,
Keamanan
4.
5.
6.
RTH SEMPADAN
PANTAI
Ekologis,
Keamanan
7.
8.
RTH PEMAKAMAN
Sosial
Tenggulan
Kemuteran;
Sidorukun Manyar
Telaga Pojok;
Lumpur
Tlogopojok;
Pulopancikan;
Sukorame;
Tlogopatut; Ngipik;
Sidokumpul;
LUAS
(Ha)
JANGKA
WAKTU
3,90 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
0,002 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
13,95 Jangka
Menengah;
Jangka
Panjang
5,90 Jangka
Menengah;
Jangka
Panjang
0,05 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
0,40 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
6,25 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
13,38 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
PROGRAM
PEMANGKU
KEPENTINGAN
KETERANGAN
Badan Lingkungan
Hidup
Badan Lingkungan
Hidup; PT. KAI
Diperlukan pembebasan
lahan sempadan rel KA
Badan Lingkungan
Hidup; Dinas
Pekerjaan Umum
Diperlukan pembebasan
lahan sempadan sungai
Badan Lingkungan
Hidup
Badan Lingkungan
Hidup; Dinas
Kelautan
Badan Lingkungan
Hidup; Swasta
Badan Lingkungan
Hidup
119
NO
II
1.
2.
3.
KLASIFIKASI DAN
JENIS RTH KOTA
FUNGSI
LOKASI
Karangturi
Program Pembangunan RTH Kecamatan Kebomas
RTH TAMAN
Interaksi Sosial, Segoromadu;
Ekologis,
Bunderan GKB;
Estetika
Randuagung;
Segunting; Tubanan;
Tri Darma;
Petrokimia Gresik;
Pemda
RTH JALUR HIJAU
Sosial, Ekologis, Median Veteran;
JALAN
Estetika
Median Kartini;
Median Dr. Wahidin
SH; Pulau Jalan
Sidomoro ; Median
Akses Tol; Pulau
Jalan Kebomas
RTH JALUR HIJAU
Ekologis,
Tenggulan
REL KA
Keamanan
Kemuteran
4.
5.
Ekologis,
Keamanan
6.
7.
RTH SEMPADAN
PANTAI
Gulomantung;
Tenggulunan;
Kedanyang;
Terambangan;
LUAS
(Ha)
JANGKA
WAKTU
40,15 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
2,41 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
5,08 Jangka
Menengah;
Jangka
Panjang
75,00 Jangka
Menengah;
Jangka
Panjang
57,12 Jangka
Menengah;
Jangka
Panjang
1,01 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
3,34 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
PROGRAM
PEMANGKU
KEPENTINGAN
KETERANGAN
Badan Lingkungan
Hidup
Badan Lingkungan
Hidup; PT. KAI
Badan Lingkungan
Hidup; Dinas
Pekerjaan Umum
Badan Lingkungan
Hidup
Badan Lingkungan
Hidup; Dinas
Kelautan
Badan Lingkungan
Hidup; Dinas
Kelautan
Diperlukan pembebasan
lahan sempadan rel KA
120
NO
KLASIFIKASI DAN
JENIS RTH KOTA
8.
9.
RTH PEMAKAMAN
FUNGSI
LOKASI
LUAS
(Ha)
JANGKA
WAKTU
2.
RTH KAWASAN
PERMUKIMAN
Sosial,
Ekologis,
Estetika
3.
RTH
Ekologis,
PERDAGANGAN,JASA, Estetika
PERKANTORAN
Taman Makam
Pahlawan
0,14 Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
Semen Gresik;
Petrokimia Gresik
135,9
1
BP Randu Agung;
Perum. Kota Gresik
Baru (GKB); Graha
Kembangan Asri;
Alam Bukit Raya;
Bukit Randu Agung
Indah; BP Kulon
Kecamatan Gresik;
Kecamatan
Kebomas
32,85
Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
PROGRAM
PEMANGKU
KEPENTINGAN
Badan Lingkungan
Hidup; Swasta
Badan Lingkungan
Hidup
KETERANGAN
Developer
Dilaksanakan oleh
developer industri
semen dan petrokimia
Developer,
Kelompok
Masyarakat
Sebagian besar
melibatkan swadaya
masyarakat
4,47
Jangka
Pendek;
Jangka
Menengah
Developer
Dilaksanakan oleh
developer
Pantai Desa
Lumpur
0,52
Jangka
Pendek
Dinas Pekerjaan
Umum
Desa Gulomantung
0,66
Desa Gulomantung
0,69
Jangka
Menengah
Jangka
Pendek
Dinas Pekerjaan
Umum; Swasta
Badan Lingkungan
Hidup; Pemerintah
Pusat; Swasta
Reklamasi telah
selesai. Pelaksanaan
oleh Pemkab
Melibatkan Peranserta
Swasta Industri (CSR)
Melalui Program
P2KH, melibatkan
masyarakat
121