Introduction
Penelitian pada saat ini berusaha untuk menunjukkan sifat alami
kejahatan sosial dan ekonomi dengan meneliti hubungan antara tingkat
kejahatan dan penahanan dengan kondisi sosial ekonomi. Hagan berpendapat
bahwa perbedaan tingkat kejahatan di Kanada dan Amerika Serikat terjadi
karena adanya perbedaan nilai-nilai budaya. Dasar dari dillema ini berpusat pada
dua isu utama, yaitu :
a. Apakah perubahan tingkat kejahatan merefleksikan tindakan kejahatan
yang dilakukan di masyarakat, dan bisakan mereka secara kausal
dihubungkan
dengan
eksplanatori?
b. Apakah peningkatan
kondisi
tingkat
sosial-ekonomi
kejahatan
dan
sebagai
variabel
penghukuman
tidak
seseorang berada di luar rumah. Sedangkan para ahli teori political economy
menyatakan
bahwa
tingginya
tingkat
kejahatan
pidana
dan
penahanan
merupakan hasil dari tingkatnya aktivitas intervensi oleh negara dalam rangka
menggeser anggota kelas bawah dari pasar buruh.
Unemployment
Peneliti berpendapat bahwa model toeri konsensus atas hubungan antara
kejahatan dan pengangguran itu terlalu sederhana. Peneliti menyatakan bahwa
dalam hal ini, akan lebih tepat jika pengangguran ditujukan pada kondisi makro
yang menimbulkan aktivitas kontrol sosial, di mana polisi dan agen yuridis
melakukan pemaksaan penahanan, dan penangkapan selama waktu tingginya
pengangguran di dalam masyarakat. Masyarakat marjinal dianggap lebih rentan
untuk
mempertahankan
atau
meningkatkan
kontrol
sosial
ketika
mempertahankan
bahwa
inflasi
memperkenalkan
anomi
dan
hukum.
Kedua,
selama
terjadi
krisis
ekonomi,
negara
bertindak
untuk
mengeluarkan
penegasan.
Negara
juga
bertindak
menyingkirkan
anggota kelas bawah yang dianggap dapat mengancam ekonomi. Dari adanya
hal tersebut, peneliti memiliki hipotesis bahwa tingkat kejahatan merfleksikan
kebijakan kontrol reaktif, dan kontrol placative (kebijakan yang dilakukan untuk
menenangkan
masyarakat
yang
berpotensi
memberi
ancaman).
Peneliti
berpendapat bahwa effek dari bantuan dan strategi kontrol kejahatan tidak
diekspresikan secara cepat; efek dari kebijakan ini adalah manifest utama untuk
waktu-waktu kedepan.
Empirical Model
Penelitian ini dilakukan dengna penelitian longitudinal dalam kejahatan
dan
kebijakan
umum.
Analisisnya
menggunakan
panduan
dari
teknok
kontrol
sosial
pada
tingkatan
pembunuhan,
pencurian,
dan
(indikator
atas
kebijakan
kontrol
kejahatan)
d) Ukuran dari populasi penjara
e) Spending on relief ( bagaimana populasi yang rentan dengan
perubahan ekonomi diperlakukan oleh negara selama krisis ekonomi)
Variabel Control
1. Ukuran dari populasi laki-laki muda di Kanada
Data and Measurement
Kesimpulan
Dalam penelitian ini, dihasilkan perasaman antar tipe kejahatan, beberapa
bagian yang inkonsisten menyarankan bahwa prediksi model dari tingkat
kejahatan harus dicatat sebagai tipe dari kejahatan. Model akhir dari tingkat
penahanan menyatakan dengan cukup jelas bahwa penahanan bukanlah
fenomena yang muncul secara langsung akibat dari tingginya tingkat kejahatan,
tetapi, sesuai dengan hipotesis, yaitu berasal dari naiknya pengawasan negara
dan penghukuman sebagai reaksi dari kesulitan ekonomi. Penemuan unu
memberikan dukungan bahwa model-model tersebut perlu untuk mempengaruhi
batas makro-ekonomi dan kebijakan kontrol sosial. Dengan menghormati
pengangguran,
perbuahan
tingkat
pembuuhan
muncul
pada
tingkat
pengangguran
dengan
catatan
pada kejahatan
bahwa
tingkat
yang tidak
pencurian
serius harus
secara
dramatis
tindakan
berpotensi
rentan
perlawanan
dengan
atas
cara
meningkatnya
peningkatan
masyarakat
deteksi
kejahatan
yang
dan
kondisi
makro-ekonomi
dan
kebijakan
kontrol
negara,
secara
potensial
dilakukan
oleh
populasi
yang
didukung
atas
Dari dimensi kontrol negara reaktif, ukuran populasi penajra memiliki efek
negatif yang konsisten dari 3 tipe aktivitas kejahatan, yang menyatakan bahwa
negara
bersifat
efektif
dalam
mengkontrol
aktivitas
kejahatan
melalui
penting
dalam
perampokan
dan
pencurian
dibandingkan
tingkat
Hasil
penelitian
ini
secara
konsisten
mendukung
kesimpulan
dieksplorasi
lebih
lanjut
untuk
menciptakan
strategi
pengawasan
kejahatan. Terakhir, hal ini menghasilkan strategi kontrol sosial yang berulang
tergantung pada alam dan seriusitas dari kejahatan tertentu dan bawha
penelitian analisis hubungan antara kebijakan kontrol sosial dan kondisi makro
eknomi harus dicatat sebagai tipe-tipe kejahatan. Untuk kedepannya penelitian
ini perlu dilakukan lebih lanjut dengna menggunakan metodoli kualitatif, seperti
penelitian observasi terhadap komunitas, yang mungkin dapat membantu untuk
5