Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi bonang barung. Data diperoleh dengan merekam suara
dengan perangkat lunak Audacity dan dianalisis dengan fasilitas analisis yang ada dalam program tersebut, sehingga
diperoleh frekuensi suaranya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi tiap nada berbeda-beda. Frekuensi nada
yang paling rendah pada bonang barung pada deret 2 adalah 300,1 Hz dan frekuensi yang paling tinggi adalah 512,8
Hz. Sedangkan untuk deret 1 frekuensi nada yang paling rendah adalah 609,6 Hz dan frekuensi yang paling tinggi
adalah 1049,8 Hz. Perbandingan antara frekuensi ke-n dengan n = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 pada deret 1 dan deret 2 rataratanya adalah 2,012.
Kata kunci: frekuensi, gamelan, bonang barung, audacity
Abstract This study aims to determine the frequency of bonangbarung. Data obtained by recording with Audacity
software and analyzed with analysis of existing facilities in the program, in order to obtain the sound frequency. The
results showed that the frequency of each tone is different. The frequency of the lowest tone on bonangbarung in series 2
is 300.1 Hz and the highest frequency is 512.8 Hz. As for series 1 of the lowest tone frequency is 609.6 Hz and the highest
frequency is 1049.8 Hz. Comparison between the frequency of the n with n = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 in the series 1 and series 2
the average is 2.012.
Keywords: frequency, gamelan, bonangbarung, audacity
I. PENDAHULUAN
Kebudayaan Jawa memiliki alat musik tradisional yang
beragam, salah satunya adalah gamelan. Terdapat dua
nada (laras) gamelan yaitu laras slendro yang bernada
lima dan laras pelog bernada tujuh. Dalam slendro dan
pelog, setiap nada gamelan memiliki pola khusus pada
ukuran interval. Jadi, instrumen dari satu set gamelan
tidak bisa dimainkan pada set yang lain. Dengan kata
lain, tidak ada nada standar. Setiap gamelan mempunyai
karakteristik bunyi tersendiri[1].
Penelitian tentang gamelan mengenai analisis frekuensi
dan pola dasar frekuensi gender laras slendro diperoleh
pola dasar
n
f n = f 0 2 5,
(1)
yang berlaku untuk gender laras slendro. Peralatan yang
digunakan yaitu microphone, komputer, pre-amp,
osiloskop dan generator frekuensi audio [2]. Penelitian
mengenai gamelan Jawa telah dilakukan dengan
mengukur dan mengidentifikasi frekuensi dasar beberapa
instrumen gamelan. Identifikasi dasar dilakukan dengan
menggunakan Sound Forge 8.0. Kisaran frekuensi
bonang yang diperoleh yaitu berkisar di antara 132
1832 Hz [3]. Penelitian lain mengenai gamelan gong Bali
telah dilakukan dengan menganalisis struktur puncak
frekuensi yang merupakan respons dari pengukuran
dengan microphone, PCB accelerometer, dan SLDV.
Microphone dan accelerometer data yang diperoleh
dengan sampling rate 50000Hz. Pengukuran frekuensi
yang dilakukan untuk mengarakterisasi fenomena
layangan yang dikenal sebagai ombak dalam permainan
gamelan Bali [4].
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengarakterisasi
frekuensi
gamelan
dengan
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN: 0853-0823
Gamelan Swastigitha
Nada
1
2
3
4
5
6
7
Deret 1
(Hz)
602
643
708
828
887
950
1052
Deret 2
(Hz)
300
324
353
415
444
472
525
Gamelan Kyai
Kaduk Manis
Deret 1
Deret 2
(Hz)
(Hz)
604
310
682
336
732
362
840
424
892
445
976
482
1077
538
41,5cm
25
Nada
1
2
3
4
5
6
7
Frekuensi
Deret 1
(Hz)
609,6
653,9
705,8
822,3
887,1
954,5
1049,8
Standar
deviasi
(Hz)
0,4
0,1
0,2
0,1
0,1
0,3
0,3
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN: 0853-0823
Frekuensi
Deret 2
(Hz)
300,1
322,3
345,8
411
459,5
476,1
512,8
Standar
deviasi
(Hz)
0,1
0,2
0,3
0,2
0,2
0,1
0,4
266
Informasi
In
2011 (SNATI 22011), ISSN: 1907-5022,
Yogyakarta,
Y
17--18 Juni 2011.
[4] D.W.
D
Krueger dan
d K.L.Gee, A
Acoustical and
d Vibrometry
Analysis
A
of a Large
L
Balinese Gamelan Gon
ng, J.Acoust.
Soc.
S Am. 128 (1), July 2010, ppp. EL8-EL13.
[5] W.A.Sethares,
W
T
Tuning,
Timbree, Spectrum, Sca
ale, 2nd Ed.,
Springer,
S
2005, pp. 379-380.
[6] A.
A Pejuan dan M.
M Novell, Auddio Processors as
a a Learning
Tool
T
for Basicc Acoustics,Comput Appl En
ng Educ 17,
2009,
2
pp. 379-388.(Publis
3
shed online in Wiley
In
nterScience.)
TANY
YA JAWAB
M Mataram
Khairril Anwar, UM
? Ben
ntuk gelombbang rekamaan bunyi alaat tersebut
bagaim
mana? Apakahh ada frekuenssi harmonikny
ya?
Lusi Widayanti,
W
UAD
Bentu
uk gelombaang bunyi bonang barrung yang
dihasillkan adalah gelombang sinus. Adaa frekuensi
harmo
oniknya, tapi untuk penellitian ini yan
ng diambil
adalah
h frekuensi dassarnya.
LAN
V. KESIMPUL
F
Frekuensi
naada yang paaling rendah pada bonanng
barrung pada derret 2 adalah 300,1Hz
3
dan frekuensi yanng
palling tinggi addalah 512,8 Hz.
H Sedangkann untuk deret 1
frekuensi nada yang
y
paling rendah
r
adalahh 609,6 Hz daan
frekuensi yangg paling tinnggi adalah 1049,8 Hzz.
Perrbandingan anntara frekuenssi ke-n dengannn = 1, 2, 3, 4,
4
5, 6,
6 7pada derett 1 dan deret 2 rata-ratanya adalah 2,012..
USTAKA
PU
Mifran, UAD
? Alat apa harus dikkalibrasi?
Lusi Widayanti,
W
UAD
Dikeetahui. Dengaan analisis gellombang, frek
kuensi dapat
diketah
hui dengan memilih
m
menuu analisis pad
da audacity
kemud
dian dipilih spektrum ploot. Nanti ak
kan muncul
frekueensi dan intenssitasnya.
Lusi Widayanti,
W
UAD
Softtware tidak seccara langsungg dikalibrasi, tetapi
t
sudah
dikalib
brasi dengan bunyi
b
dari waavetone dengaan frekuensi
1000H
Hz diperoleh error 3,35%.
Proosiding Pertemuan Ilmiah XXVIIII HFI Jateng & DIY, Yogyakaarta, 26 April 20114
IS
ISSN:
0853-0823