PENULIS :
Jamuna Ulfah
DASAR-DASAR NEUROLOGI
DOSEN PENGAMPU :
Sri Harjanti,S.Sos.I,M.S.I
PRODI PGRA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada akhirnya makalah ini
dapat disusun dan disajikan dengan waktu yang telah ditetapkan. Terima kasih
kepada keluarga, dosen, sahabat yang selalu setia, tak pernah lelah, dan tak
pernah bosan-bosannya untuk mengajari, mengingatkan maupun memberi nasehat
kepada kami.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan. Selain daripada itu dalam makalah
ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, struktur
penulisan maupun hal-hal lainnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran positif yang membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan
dikemudian hari.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat digunakan
sebagai literatur tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa lain.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................
1
1
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Belajar dan Proses Belajar Otak/Aktif..................................................
B. Berkenalan dengan Otak.......................................................................
C. Keunggulan, Hukum, Fungsi, dan Ketentuan yang Berlaku pada Otak
3
3
Manusia.................................................................................................
Hubungan antara Belajar dan Otak.......................................................
Peran Otak dalam Proses Belajar..........................................................
Perkembangan Otak dan Sel Saraf........................................................
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Otak dan
6
7
8
8
D.
E.
F.
G.
9
10
11
14
Daftar Pustaka................................................................................................
15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otak manusia merupakan superkomputer biologis (komputer
canggih ciptaan Allah), dan kita baru mendekati ambang penemuan
kemampuannya yang masih luar biasa.
Tahukah Anda bahwa otak manusia adalah aset yang paling berharga
yang dimiliki manusia, kita baru mulai sadar atau terkadang kita lupa bahwa
semua gerakan manusia, semua pemikiran manusia bahkan perasaan
manusia dikendalikan di otak bukan di hati? Otak manusia adalah
protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini
dan merupakan titik sentral koordinasi panca indera dan semua perangkat
tubuh.
Inilah satu-satunya organ yang berkembang, sehingga ia dapat
mempelajari dirinya sendiri. Selain itu di dalam tubuh manusia otak
merupakan organ yang vital, karena otaklah yang mengatur seluruh sistem
yang ada dalam tubuh manusia, sehingga tetap berjalan serasi dan seimbang.
Dari hasil penelitian telah memperlihatkan bahwa kapasitas otak yang kita
manfaatkan selama ini berapakali tidak sampai 1% dari kapasitas total otak
kita. Berarti masih besar potensi otak yang belum termanfaatkan.
Untuk itu tugas kita sekarang adalah mempelajari perkembangan
otak, agar dapat teroptimalkan serta memanfaatkan potensi yang bersarang
di dalam kepala kita ini dengan baik. Kali ini kami akan membahas makalah
yang berjudul peran otak dalam proses belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian belajar dan proses belajar otak/aktif?
2. Apa pengertian otak?
3. Apa keunggulan, hukum, fungsi, dan ketentuan yang berlaku pada otak
manusia?
4.
5.
6.
7.
otak manusia.
Mengetahui hubungan antara belajar dan otak.
Memahami serta dapat menjelaskan peran otak dalam proses belajar.
Mengetahui perkembangan otak dan sel saraf.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Belajar dan Proses Belajar Otak/Aktif
Belajar dapat diartikan dengan salah satu proses perubahan perilaku
karena pengalaman atau latihan yang diperkuat, apabila berhasil akan
bersifat menetap, dimana perilaku seseorang merupakan hasil luhur otak.
Proses belajar otak/aktif yaitu kegiatan merespon suatu materi
pembelajaran melalui modalitas indra kemudian diproses menjadi daya
ingat yang menetap, memunculkannya kembali dalam bentuk yang
sama/bentuk lain (kreatifitas) dan diharapkan dapat merubah perilaku
seseorang.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah
input
yang
berupa
stimulus
dan
output
yang
berupa
respon.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan
respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru tersebut.
B. Berkenalan dengan Otak
Berat sekitar kurang lebih 1,4-1,5 kg kurang dari 2,5 % berat tubuh
dan
sebesar
dua
kepalan
tangan
manusia
masing-masing.
Otak
megkonsumsi 25% total energi dari tubuh. Tersusun dari 78% air, 10%
lemak, 8 persen protein, 1% karbohidrat, 1% garam, dan 2% penyusunpenyusun kecil lainnya1. Otak terdiri dari lebih dari 100 milyar sel
syaraf/neuron (jumlah ini melebihi bintang dalam gugusan galaksi kita), 1
triliyun sel glia2, 1000 trilyun sambungan (sinapsis), 280 kuintilum memori3,
dan hampir setengah otak tersusun atas materi putih (kabel panjang
berselimut lemak yang digunakan untuk membawa sinyal di otak,
1 Crone, John Mc. Menyingkap Kerja Otak. hlm, 6.
2 Kata glia adalah kata Yunani yang berarti lem (glue, ing). Sel-sel ini
bertugas menunjang, mentranspor, mengatur pertumbuhan, dan pekerjaanpekerjaan lainnya.
3 https://nanibagas.wordpress.com/2010/05/31/fungsi-otak-dalam-pembelajaran/
dan jika materi putih dari satu otak manusia diulur maka panjangnya cukup
untuk mengelilingi bumi dua kali)4. Bagian otak yaitu korteks serebri, lobus
frontalis, lobus oksipitalis, lobus parietalis, lobus temporalis, batang otak,
talamus, pons, serebelum, formatio retikularis, medula oblongata, sistem
limbik, hipokampus, amigdala, hipotalamus, akson, dan dendrit. Permukaan
otak (korteks/cortex)5 tidak rata dibentuk oleh (tonjolan/gyrus dan
lekukan/sulcus). Dimana setiap bagian otak tersebut mempunyai fungsi dan
tugas masing-masing untuk mengoptimalkan kehidupan manusia selama
hidup di dunia.
Dalam tiga tingkatan otak, ada tiga bagian otak yaitu otak reptil, otak
mamalia, dan otak neo cortex.
Otak terbagi menjadi 4 bagian/tingkatan/belahan yaitu otak kanan,
otak kiri, otak tengah dan otak kecil. Otak kanan bersifat imajinatif (suka
mengacak, tidak teratur) dan berfungsi dalam hal kreativitas selain itu
bersifat non-linear, intuitif, dan holistik, cara bepikirnya sesuai dengan cara
untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi,
kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu
benda atau orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik,
seni, kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi selain itu daya ingat otak
kanan bersifat panjang (long term memory) dan bila terjadi kerusakan otak
kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, fungsi otak yang
terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya..
Otak kiri bersifat logis (suka mengoreksi), sekuensial, linear,
rasional
pendek (short term memory) dan bila terjadi kerusakan pada otak kiri, akan
terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa, dan matematika.
Otak tengah/sistem limbik menyumbang sekitar 20% dari seluruh
volume otak dan bertanggung jawab atas tidur, emosi, pengaturan bagian
tubuh, hormon, seksualitas, penciuman, dan produksi kimiawi otak.
Sedangkan otak kecil/cerebellum terletak di bagian belakang otak,
mengatur aktivitas motorik, keseimbangan, pergerakan tubuh, koordinasi,
dan pengguna otot dalam berbicara (bagian-bagiannya, lobus anterior, lobus
posterior, lobus flocullonodularis) ketiga fungsinya yaitu: gerakan
(movement), keseimbangan (balance), postur (posture).
Kita dapat membuat otak kita menjadi segar dengan beberapa cara
seperti berjalan, berlari, bersepeda, melompat-lompat, senam, menari dan
berdansa, berjungkir balik, berenang, mendayung dan menggambar
sedangkan untuk anak di bawah lima tahun yaitu memegang sesuatu,
memasukkan sesuatu ke dalam lubang, naik turun tangga, berguling-guling,
mencontek gambar dan lain-lain. Dengan berolahraga/bergerak dapat
meningkatkan dan melancarkan sirkulasi darah sehingga oksigen dan gula
darah beredar dengan baik dalam otak dan akhirnya menyebabkan fungsi
otak berjalan dengan baik. Selain itu olahraga juga dapat mencegah otak
menjadi tua (kerusakan degeneratif sel-sel saraf).
Otak kita juga membutuhkan cinta, spiritualitas, sosialisasi dan
santai. Santai yang dimaksud disini seperti (musik, menggambar, tertawa,
spontan, relaksasi, merenung, dan berandai-andai). Tertawalah agar otak
tidak rusak akibat merasakan jemu dan emosi tidak stabil6.
Otak sangat menyukai oksigen yang bersih, glukosa baik seperti
(fruktosa, sereal yang terbuat dari bubuk gandum dari jenis all-bran, roti
gandum/roti bubuk gandum yang belum di olah, susu full cream Inggris
yang sudah di saring, jus apel, makaroni, telur, spageti) lemak baik (minyak
zaitun, minyak kolza, lemak unggas, kenaari, zaitun, alpukat, kemiri,
minyak benih gandum, ikan berlemak, minyak ikan) protein, vitamin, dan
mineral7.
Makanan untuk otak seperti sayuran segar, protein terbaik,
karbohidrat, minuman, dan buah segar. Sayuran segar (sayuran hijau,
brokoli, bawang putih, kacang polong, wortel dan kentang). Protein terbaik
(tuna, salmon, yogurt, telur, kalkun hitam, daging sapi, sarden, ikan teri,
makarel, kerang dan kedelai). Karbohidrat (bahan makanan dari padipadian, buncis, bunga matahari, dan kacang-kacangan). Minuman (air putih,
teh hijau, dan jus buah segar). Buah segar (pisang, alpukat, blueberi, jeruk,
strawberi, dan tomat).
C. Keunggulan, Hukum, Fungsi, dan Ketentuan yang Berlaku pada Otak
Manusia
Keunggulan otak manusia atas makhluk hidup lainnya seperti: otak
belajar (The learning Brain), pengendalian emosi, kemampuan memilih
faktorpeng gerak (kecerdasan spiritual), kecerdasan ruhani. Keunggulan ini
adalah anugrah sekaligus amanah yang harus dipertanggung-jawabkan pada
sang pencipta.
Hukum-hukum otak yaitu:
1. Otak menyimpan informasi dalam sel-sel syarafnya.
2. Otak memiliki komponen untuk menciptakan kebiasaan-kebiasaan
dalam berpikir dan berperilaku.
3. Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata, gambar, dan warna.
4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan.
5. Imajinasi dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang
dikehendaki.
6. Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola-pola.
Otak dapat menerima sekaligus menolak pola-pola itu. Otak terikat dan
sekaligus tidak terikat dengan pola.
Ruben, Jean Mark. 49 Langkah Mencerdaskan Otak. hlm, 43, 71 dan 85.
16.
emosi
dan
keseimbangan.
Semua
input
sensori
disortir,
24.
F. Perkembangan Otak dan Sel Saraf
25.
Ketika manusia menerima informasi yang baru maka akan
menimbulkan rangsangan berupa letupan-letupan listrik dengan kode-kode
unik didalamnya yang akan dihantarkan oleh materi putih sehingga
menyebabkan myelin8 bertambah, mengaktifkan dendrit-dendrit untuk
saling terhubung dan membuat cabang-cabang baru dimana setiap cabang
akan mengembangkan lagi ranting-rantingnya. Neuron (sel saraf otak)
berkembang perlahan dengan cara meraih neuron lain yang memiliki ranting
dendrit yang sama sehingga membentuk banyak sambungan/sinapsis dimana
neuronnya membentuk unit-unit atau koneksi9 sehingga menyebabkan
kemampuan otak meningkat. Dan apabila, kita telah mengulang informasi
26.
yang
Mempengaruhi
Tumbuh
Kembang
Otak
dan
31.
32.
G
e
n
Tem
an
Nutri
si
Disfungsi
Otak
Sifat &
Temperamen
PraPembelajara
n
Pengala
man
10
5. BAB III
6. PENUTUP
7.
A. Kesimpulan
1. Belajar dapat diartikan dengan salah satu proses perubahan perilaku
karena pengalaman atau latihan yang diperkuat, apabila berhasil akan
bersifat menetap, dimana perilaku seseorang merupakan hasil luhur
otak. Proses belajar otak/aktif yaitu kegiatan merespon suatu materi
pembelajaran melalui modalitas indra kemudian diproses menjadi daya
ingat yang menetap, memunculkannya kembali dalam bentuk yang
sama/bentuk lain (kreatifitas) dan diharapkan dapat merubah perilaku
seseorang.
2. Berat sekitar kurang lebih 1,4-1,5 kg kurang dari 2,5 % berat tubuh dan
sebesar dua kepalan tangan manusia masing-masing. Otak megkonsumsi
25% total energi dari tubuh. Tersusun dari 78% air, 10% lemak, 8 persen
protein, 1% karbohidrat, 1% garam, dan 2% penyusun-penyusun kecil
lainnya. Otak terdiri dari lebih dari 100 milyar sel syaraf/neuron (jumlah
ini melebihi bintang dalam gugusan galaksi kita), 1 triliyun sel glia,
1000 trilyun sambungan (sinapsis), 280 kuintilum memori, dan hampir
setengah otak tersusun atas materi putih (kabel panjang berselimut
lemak yang digunakan untuk membawa sinyal di otak dan jika materi
putih dari satu otak manusia diulur maka panjangnya cukup untuk
mengelilingi bumi dua kali). Bagian otak yaitu korteks serebri, lobus
frontalis, lobus oksipitalis, lobus parietalis, lobus temporalis, batang
otak, talamus, pons, serebelum, formatio retikularis, medula oblongata,
sistem limbik, hipokampus, amigdala, hipotalamus, akson, dan dendrit.
Permukaan otak (korteks/cortex) tidak rata dibentuk oleh (tonjolan/gyrus
dan lekukan/sulcus). Dimana setiap bagian otak tersebut mempunyai
fungsi dan tugas masing-masing untuk mengoptimalkan kehidupan
manusia selama hidup di dunia. Dalam tiga tingkatan otak, ada tiga
bagian otak yaitu otak reptil, otak mamalia, dan otak neo cortex. Otak
11
8.
12
9.
seperti aslinya/recall).
6. Ketika manusia menerima informasi yang baru maka akan menimbulkan
rangsangan berupa letupan-letupan listrik dengan kode-kode unik
didalamnya yang akan dihantarkan oleh materi putih sehingga
menyebabkan myelin bertambah, mengaktifkan dendrit-dendrit untuk
saling terhubung dan membuat cabang-cabang baru dimana setiap
cabang akan mengembangkan lagi ranting-rantingnya. Neuron (sel saraf
otak) berkembang perlahan dengan cara meraih neuron lain yang
memiliki ranting dendrit yang sama sehingga membentuk banyak
sambungan/sinapsis dimana neuronnya membentuk unit-unit atau
koneksi sehingga menyebabkan kemampuan otak meningkat.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak beberapa
diantaranya seperti: toksin/zat kimia, hormon, radiasi, stres, infeksi, gizi
ibu, makanan, pola hidup, dll. Sementara itu, tumbuh kembang otak
anak dipengaruhi oleh: stimulasi psikososial, status kesehatan anak dan
gizi anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu: gen,
nutrisi, sifat dan temperamen, pengalaman, pra-pembelajaran, disfungsi
otak dan teman.
8. Bukti kekuatan pikiran sehingga mencapai prestasi mengagumkan di
awal kehidupan manusia yaitu: Tahun ke 1 belajar berjalan, tahun ke 2
mulai berkomunikasi dengan bahasa ibu, tahun ke 5 mengenal 90% dari
semua kata yang digunakan orang dewasa, tahun ke 6 belajar membaca.
Pandangan Quantum dalam belajar yaitu: selama ini kita belajar dalam
suasana yang menegangkan (sehingga hasilnya sangat minimal, belajar
harusnya dengan suasana rileks dan menyenangkan), rasa ingin tahu
adalah modal yang diberikan Tuhan kepada manusia sebagai modal
untuk belajar, umpan balik negatif menyebabkan belajar sebagai
pengalaman tidak menyenangkan, jangan berpikir Anda akan gagal jika
ingin berhasil.
13
B. Saran
9.
14
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
26.
https://belajarotak.wordpress.com/bagian-bagian-otak/ (diakses
tanggal 05 April 2015 jam 20.25)
27.
28.
30.
32.
33.
15