Anda di halaman 1dari 32

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .. 1
KATA PENGANTAR 2
BAB 1
1.1 latar belakang. 3
1.2 rumusan masalah .. 3
1.3 tujuan penulisan 3
BAB 2
2.1 sejarah perkembangan arsitektur mesir...... 4
2.2 sejarah perkembangan arsitektur jepang11
2.3 sejarah perkembangan yunani dan romawi... 24
2.4 aliran dalam perkembangan arsitektur klasik 26
BAB 3
3.1 Kesimpulan 30
DAFTAR PUSTAKA31

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat,
rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah perkembangan arsitektur
dengan topiK sejarah perkembangan arsitektur dunia dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah arsitektur lingkungan
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh dosen pengajar kepada mahasiswa Fakultas Teknik
jurusan Arsitektur.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini secara moril maupun materi, sehingga pembuatan makalah ini
dapat di selesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan dukungan penulis mengucapkan terima kasih.

Makassar, 29 Mei 2016

Penulis.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang

Sejarah merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan. Ilmu sejarah merupakan
media komunikasi dengan masa lalu, dimana kebudayaan mulai berkembang. Melalui proses
pembelajaran sejarah, kehidupan dan budaya masa lampau dapat diketahui, baik proses
maupun dampaknya. Didalam arsitektur, sejarah juga memegang peranan penting dalam
menentukan bentukan atau langgam, disamping budaya masyarakatnya. Karena arsitektur
adalah suatu hal yang berkembang dan kadangkala mengalami suatu siklus, maka sejarah
arsitektur perlu dipelajari
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang
kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi).
Arsitektur merupakan seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih
luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai
dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga
ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga
merujuk kepada hasil-hasil perancangan tersebut.
1.2

Rumusan masalah

Rumusan masalah yang diambil dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Bagaimana sejarah perkembangan arsitektur mesir ?
2. Bagaimana sejarah perkembanagan arsitektur jepang ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan arsitektur yunani dan romawi ?
4. Apa saja aliran dalam perkembangan arsitektur klasik ?
1.3

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang


terdapat pada rumusan masalah. Selain itu juga, makalah ini dibuat untuk memberikan
informasi kepada pembaca mengenai semua hal yang terkait dengan sejarah perkembangan
arsitektur.

BABII
PEMBAHASAN

2.1

Sejarah perkembangan arsitektur mesir


Sepanjang Sejarah Mesir Purba, terbagi dalam 6 jaman jaman kerajaan, atau kurang

lebih 31 dinasti firaun-Firaun. Dan gaya arsitektur yang berkembang di zaman ini tidak
memakan waktu yang singkat tetapi memakan waktu beratus ratus tahun. Perkembangan
arsitektur di peradaban Mesir Purba tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan dan
kepercayaan kaum Mesir Purba.
Budaya dan arsitektur masyarakat
Sebagian Besar masyarakat mesir purba hidup sebagai petani. Karena daratan lembah
sungai Nil memiliki tanah yang subur. Akan tetapi kegiatan bertani ini sangat dipengaruhi
oleh pasang surut air sungai Nil. Disaat musim pasang datang dan mereka tidak bisa
memanfaatkan tanah mereka untuk bertani, maka waktu dan tenaga mereka dipakai untuk
membangun di bidang lain misalnya di bidang arsitektur.
Proyek pembangunan dikelola dan dinai oleh pemerintah untuk kepentingan religious.
Sebagai bentuk peringatan terhadap kekuasaan Firaun. Bangsa Mesir purba sudah mampu
membangun struktur batu dengan peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi
dan presisi yang tinggi.
Kediaman rumah tinggal mereka terbuat dari tanah liat yang di desain untuk menjaga
udara tetap dingin di siang hari. Bangsa mesir purba sangat menghargai penampilan dan
kebersihan. Jadi dampaknya juga terlihat pada bangunan rumah tinggal mereka yang
temboknya dicat warna putih dan beberapa juga ditutupi dengan hiasan berupa linen yang
diberi warna.
Kediaman masyarakat baik dari kalangan kaya maupun biasa terbuat dari bahan baku
batu bata dan kayu yang mudah hancur. Oleh karena itu tidak ada satupun peninggalan
kediaman rumah mereka yang terselamatkan. Perbedaannya masyarakan biasa memiliki
rumah yang sederhana sedangkan kaum kaya memiliki kediaman dengan struktur rumit.
Seperti istana dengan hiasan dengan pemandangan yang indah. Sedangkan struktur penting
seperti kuil atau makam dibuat dari batu agar dapat bertahan lama.
Kepercayaan
Kaum Mesir Purba percaya akan kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah
kematian. Kehidupan mereka juga tergantung pada kekuasaan Firaun yang tidak bisa
4

dipisahkan sebagai manusia, pendeta dan wakil tertinggi. Masyarakat mesir percaya bahwa
manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual. Jadi setelah kematian aspek spiritual mereka
akan lepas dari tubuh dan mencari tubuh fisik mereka dalam bentuk lain seperti patung
sebagai tempat terakhir untuk pulang. Oleh karena itu masyarakat Mesir Purba menyembah
patung- patung yang di letakan di ruang di tengah sebuah kuil atau menyembah patung
dirumah mereka.

Patung firaun
Adat pemakaman Mesir purba cukup unik. Karena percaya dengan adanya kehidupan
setelah kematian, mereka mengawetkan tubuh mayat melalui mumifikasi. Dan mayat yang
sudah dimumifikasi diletakkan kedalam sebuah peti berbentuk perahu yang melambangkan
eratnya sungai dengan kehiduoan manusia. Usaha pertama mereka menciptakan sebuah
kuburan yaitu berupa Mastaba.

Bentuk mastaba sederhana. Yaitu terbuat dari tumpukan batu batu kali atau batu batu
gunung. Mastaba memiliki struktur persegi panjang dengan atap datar yang dibangun untuk
menutupi ruang bawah tanah untuk menyimpan mayat. Dari bentuk mastaba yang sederhana

ini seiring dengan berjalannya dinasti berkembang menjadi piramida tangga yang tidak lain
adalah tumpukan tumpukan mastaba. Contoh mastaba yang tertua dan terkenal adalah
Mastaba Firaun Aha dari dinasti ke II yang terletak di Sakhara.
Bentuk mastaba ini semakin lama semakin berkembang dan menjadi bentuk pyramid
pyramid raksasa yang lebih layak untuk tempat persemayaman seorang Firaun. Dan proses
berkembangnya bentuk mastaba menjadi bentuk pyramid ini memakan waktu yang tidak
singkat, yaitu sampai beratus ratus tahun.

Pyramid
Terdapat perbedaan pula antara penguburan orang Mesir biasa dan orang Mesir kaya. Orang
mesir kaya biasanya dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih banyak. Tradisi
penguburan barang mewah dan barang barang sebagai bekal almarhum juga berlaku pada
semua tanpa memandang status sosial. Pada permulaan kerajaan baru, Buku kematian
disertakan dalam kuburan mereka bersama dengan patung Shabti, patung yang dipercaya
akan membantu pekerjaan mereka di akhirat. Dan setelah pemakaman, kerabat yang masih
hidup diharapkan untuk sesekali membawa makanan ke dalam makam dan membacakan doa
atas nama almarhum.

Bangunan Kuil terbagi dalam 2 type. Yaitu tipe Cult- Temple yang fungsinya sebagai
tempat peribadatan dan pemujaan langsung ke dewa

Dan tipe kedua yaitu Mortuary temples yang dibangun untuk mengabadikan dan memuja
seorang Firaun yang meninggal.

Mortuary temples

Bangunan kuil terdiri dari entrance hall yang terdiri dari tiang tiang, Court atau
halaman dalam, lalu berikutnya alas hypostyle hall baru setelah itu ada ruang suci dan
beberapa kapel yang semuanya dikelilingi oleh dinding tinggi dengan lubang lubang cahaya
dari atas.
Namun semakin lama, peran firaun sebagai perantara spiritual mulai berkurang
seiring dengan munculnya kebiasaan untuk memuja langsung Tuhan, tanpa perantara. Di sisi
lain, para imam mengembangkan system ramalan (oracle) untuk mengomunikasikan
langsung keinginan dewa kepada masyarakat.
Seni
Bangsa Mesir Purba sudah mulai menganal seni. Mulai dari ukiran ukiran juga
mengenal musik dengan instrument musik yang biasa digunakan dalam acara pemakaman.
Selama 3500 tahun seniman mengikuti bentuk artistic dan ikonografi yang
dikembangkan pada masa kerajaan lama. Terdapat aliran ketat yang haru sdiikutin sehingga
7

bentuk aliran ini tidak mudah berubah dan tidak terpengaruh oleh aliran lain. Standard artistik
pada masa itu antara lain :

Garis garis sederhana


Bentuk, area, warna yang datar mengkombinasi dengan karakteristik figure yang tidak
memiliki kedalaman spasial
Menciptakan rasa keteraturan dan keseimbangan dalam komposisinya
Perpaduan antara gambar dan tulisan dapat terjalin dengan baik di tembok makam
maupun kuil, peti mati dan patung.
Bahan yang mereka pakai untuk memahat biasanya adalah :

batu kayu sebagai bahan dasar untuk memahat.


Cat yang di dapat dari mineral seperti biji (merah dan kuning), bijih perunggu (biru dan
hijau), jelaga, atau arang (hitam) dan batu kapur (putih).
Cat dapat dicampur dengan gum arab sebagai

pengikat

dan

ditekan.

Ukiran di mastaba ptah hotep


CONTOH KARYA ARSITEKTUR
Piramid Zoser

Ini adalah pyramid besar pertama. Pyramid ini dibangun selama dinasti ke3, pada periode dinasti pertama. Arsiteknya yang bernama Imphotep merancang bangunan ini
untuk menjadi makam firaun Zoser (2649-2575 SM). Tinggi bangunan ini mencapai 62
meter.

Piramid Gizeh

Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada
di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian
dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam
untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu. dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan
diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM.. Piramida ini kadang-kadang disebut
sebagai Piramida Khufu

Sphinx

Sphinx patung singa berkepala manusia diyakini merupakan kepala Khufu. Memiliki
panjang 3 meter dan tinggi 20 meter. Melambangkan watak gagah laksana singa dan
kepribadian lembut laksana manusia.

Obelisk

Obelisk adalah monumen tinggi, ramping bersisi empat yang dimahkotai kemuncak
berbentuk piramida. Obelisk pada masa Mesir purba biasanya terbuat dari monolit atau batu
tunggal. Tang tingginya sekitar 9 sampai 10 kali ukuran bidang dasar dan di keempat sisinya
ditulisi dengan huruf hieroglyph.
10

Pada dasarnya pembuatan obelisk adalah untuk pemujaan dewa matahari.


Kuil Abu Simbel

Abu Simbel adalah kuil termegah peninggalan Mesir Kuno di masa pemerintahan
Firaun Ramses II pada masa jaman kerajaan baru dan jaman kerajaan Ptolemeus. Dibangun
dengan desain dan konstruksi yang istimewa. Membentang menembus perut bukit, di Sungai
Nil. Kuil ini dibangun pada tahun 1301 SM.

2.2

Sejarah perkembangan arsitektur jepang

Arsitektur Jepang Secara tradisional ditandai oleh struktur kayu, bentuk


bangunan panggung, dengan atap genteng tanah atau jerami. Ciri khas Pintu
Jepang dengan sistem geser/slading (fusuma) yang memungkinkan konfigurasi
internal ruang untuk disesuaikan dengan kesempatan yang berbeda. Orangorang biasanya duduk di atas bantal atau di lantai, dan kebiasaan ini dilakukan
hingga sekarang. Sejak abad ke-19, Arsitektur Jepang telah memasukkan unsurunsur arsitektur gaya Barat, modern, dan post-modern kedalam desain dan
konstruksinya, dan saat ini merupakan acuan dalam desain arsitektur mutakhir
dan teknologi.
Arsitektur Jepang awal terlihat pada zaman prasejarah di rumah
sederhana dan toko-toko yang disesuaikan dengan populasi pemburupengumpul. Pengaruh dari Dinasti Han China melalui Korea melihat pengenalan
toko gandum lebih kompleks dan ruang pemakaman seremonial.
Pengenalan Buddhisme ke Jepang di abad-6 adalah katalis untuk
bangunan candi dalam skala besar dengan menggunakan teknik yang rumit
dalam konstruksi kayu. Pengaruh dari T'ang Cina dan Sui Dinasti menyebabkan
fondasi ibukota permanen pertama di Nara. Tata letak jalan yang digunakan
ibukota Cina Chang'an sebagai contoh untuk desain. Sebuah peningkatan
bertahap dalam ukuran bangunan menyebabkan satuan standar pengukuran
serta perbaikan dalam tata letak dan desain taman. Pengenalan upacara minum
teh menekankan kesederhanaan dan desain sederhana sebagai tandingan ke
ekses aristokrasi.
11

Selama Restorasi Meiji tahun 1868 sejarah arsitektur Jepang secara radikal
diubah oleh dua peristiwa penting, yaitu peristiwa Kami dan Buddha Separation
Act tahun 1868, dan peristiwa Westernisasi intens dalam rangka untuk bersaing
dengan negara-negara maju lainnya.
Fitur Umum Arsitektur Tradisional Jepang
Arsitektur tradisional Jepang banyak dipengaruhi oleh China dan budaya
Asia lainnya selama berabad-abad. Arsitektur tradisional Jepang dan sejarahnya
didominasi oleh teknik/gaya Cina dan Asia (bahkan hadir di Kuil Ise, dianggap
intisari arsitektur Jepang) dengan variasi gaya asli Jepang pada tema-tema di sisi
tertentu.
Disamping itu adanya penyesuaian dengan berbagai iklim di negara
Jepang dan pengaruh budaya dari luar, hasilnya sangat heterogen, namun
beberapa fitur praktis yang umum tetap dapat ditemukan. Pemilihan bahan
utama untuk hampir semua struktur, selalu kayu dalam berbagai bentuk (papan,
jerami, kulit kayu, kertas, dll). Tidak seperti Barat dan beberapa arsitektur Cina,
penggunaan batu dihindari kecuali untuk keperluan tertentu saja, misalnya Candi
podia dan yayasan pagoda.
Struktur umum hampir selalu sama dengan atap besar dan melengkung,
sementara dinding dengan rangka kayu yang dilapisi kertas tipis. Untuk desain
interiornya, dinding-dindingnya bersifat fleksibel, yang dapat digeser sesuai
dengan keperluan.
Atap adalah komponen yang paling mengesankan secara visual,
ukurannya hampir setengah ukuran seluruh bangunan. Atap sedikit melengkung
memperpanjang jauh melampaui dinding, meliputi beranda, dan berat bangunan
harus didukung oleh sistem braket kompleks yang disebut Tokyo, seperti pada
bangunan candi dan kuil. Solusi sederhana diadopsi dalam struktur domestik.
Atap besar dengan lengkungan yang halus memberikan karakteristik yang khas
pada bangunan Jepang, yang memberikan kontribusi ke atmosfer bangunan.
Interior bangunan biasanya terdiri dari satu kamar di pusat disebut moya.
Ukuran ruangan dapat dimodifikasi melalui penggunaan layar atau dinding
kertas yang dapat digeser. Penggunaan kertas pada dinding-dinding ini rumah
Jepang terkesan ringan.
Beranda muncul untuk menjadi bagian dari bangunan untuk orang luar, Oleh
karena itu struktur yang dibuat sampai batas bagian tertentu dari lingkungan
mereka. Ini untuk memudahkan Perawatan bangunan secara keseluruhan.

12

Tokugawa Ieyasu, dibangun tahun 1617


Dalam arsitektur sakral dan profan, fitur ini membuatnya mudah mengkonversi pada sebuah
kuil atau sebaliknya. Hal ini terjadi misalnya pada Horyu-ji, di mana sebuah rumah
bangsawan itu berubah menjadi sebuah bangunan keagamaan .
Sifat dari Arsitektur Jepang:
Memiliki sifat ringan dan halus
Konstruksi kayu lebih menonjol dan diolah sangat halus dengan bentuk-bentuk lengkung
dan kesederhanaan.
Bentuk bangunan diatur dalam simetris yang seimbang.
Arsitektur tanaman, naturalis dan tidak dapat dipisahkan dengan design bangunan (satu
kesatuan)
Terlihat kesederhanaan bentuk dan garis.
Pada pengolahan taman lebih wajar, dan tidak banyak pengolahan tangan manusia (lebih
wajar)
Penghematan terhadap ruang lebih terlihat.
Sedikit penggunaan warna, kecendrungan ke arah warna politur dan lak.
Estetika tradisional Jepang
kesederhanaan,
kepolosan,
kelurusan dan
ketenangan batin,
Apa yang umumnya diidentifikasi sebagai estetika Jepang dari cita-cita Taoisme,
didatangkan dari Cina pada zaman kuno. Budaya Jepang sangat beragam, meskipun
demikian, dalam hal interior, estetika adalah salah satu kesederhanaan dan minimalis.
.
Bahan-Bahan Tradisional Dari Interior

SHOJI
Desain interior Jepang sangat efisien dalam penggunaan sumber daya. Interior tradisional dan
modern Jepang sangat fleksibel dalam penggunaannya dan dirancang sebagian besar dengan
bahan-bahan alami. Ruang yang digunakan sebagai kamar multifungsi. Kamar dapat dibuka
untuk menciptakan lebih banyak ruang untuk acara tertentu atau untuk privasi, atau
sebaliknya ditutup dengan menarik layar kertas tertutup bernama Shoji.

13

Tikar tatami
Tikar tatami, tikar jerami sering digunakan untuk menutupi lantai dalam interior Jepang, di
rumah-rumah Jepang modern biasanya hanya ada satu atau dua ruang tatami. Cara lain untuk
menghubungkan kamar di interior Jepang adalah melalui panel yang terbuat dari kayu dan
kertas, seperti shoji layar, atau kain geser. Panel ini disebut fusuma dan digunakan sebagai
seluruh dinding. Biasanya panel ini dihiasi lukisan secara tradisional.
Tatami merupakan dasar dari arsitektur tradisional Jepang, mengatur ukuran bangunan dan
dimensi. Desain berasal dari Jepang kuno ketika jerami diletakkan di lantai tanah sebagai
pelunak dan penghangat. Dalam Periode Heian (794-1185), ide ini berkembang menjadi tikar
seperti zaman sekarang, yang dapat diletakkan di mana saja untuk duduk atau tidur. Tatami
cocok untuk iklim Jepang, karena udara dapat beredar di sekitar lantai.
Bambu digunakan dalam rumah Jepang, digunakan baik untuk tujuan dekoratif dan
fungsional. Tirai bambu, Sudare, ganti shoji di musim panas untuk mencegah kelebihan panas
di dalam dan juga menawarkan ventilasi yang lebih besar. Bambu biasanya digunakan di
tempat tinggal dan rumah-rumah pertanian untuk langit-langit dan kasau. Sifat alami bambu,
keindahan baku dengan knot dan permukaan halus, sesuai dengan cita-cita estetika Jepang
ketidaksempurnaan, kontras dan alami.
Penggunaan kertas, atau washi, pada bangunan Jepang merupakan komponen utama dalam
keindahan dan suasana interior Jepang, variasi cara menggabungkan bayangan untuk
menciptakan sebuah "misteri bayangan". Berbagai kertas yang digunakan untuk berbagai
keperluan di rumah.
Kayu umumnya digunakan untuk rangka rumah, namun sifat-sifatnya yang berharga dalam
estetika Jepang, yaitu kehangatan dan ketidakteraturan.
Masa Prasejarah
Periode masa prasejarah (termasuk Jomon , Yayoi dan periode Kofun) sekitar 5000 SM
sampai awal abad ke delapan .

Tempat tinggal direkonstruksi di Yoshinogari

14

Selama tiga fase periode Jomon terutama pemburu-pengumpul dengan beberapa


keterampilan pertanian primitif dan perilaku mereka terutama ditentukan oleh perubahan
kondisi iklim dan stimulan alami lainnya. Tempat tinggal awal yang terdiri dari rumah-rumah
pit dengan menggali lubang dangkal dengan lantai tanah dipadatkan dan atap dari rumput
dirancang untuk mengumpulkan air hujan dengan bantuan stoples. Kemudian dalam periode
ini, iklim yang lebih dingin dengan curah hujan yang lebih besar menyebabkan penurunan
populasi, yang
memberikan kontribusi untuk kepentingan ritual.
Konsentris lingkaran batu pertama kali muncul selama ini.

Gudang gandum direkonstruksi


di Toro, Shizuoka

Selama periode Yayoi masyarakat Jepang mulai berinteraksi dengan Dinasti Han China,
pengetahuan dan keterampilan teknis tentang bangunan mulai mempengaruhi mereka. Orang
Jepang mulai membangun gudang dengan bentuk panggung sebagai lumbung yang dibangun
menggunakan alat seperti gergaji dan pahat yang mulai muncul saat itu. Sebuah rekonstruksi
di Toro , Shizuoka adalah kotak kayu yang terbuat dari papan tebal bergabung di sudut-sudut
dalam gaya log kabin dan didukung pada delapan pilar. Atap jerami, tetapi, tidak seperti atap
biasanya berpinggul dari tempat tinggal pit, itu adalah berbentuk V atap pelana sederhana.
Menjelang akhir periode Kofun, makam penguburan berangsur-angsur menghilang dan
upacara kremasi Buddha mendapatkan popularitas.

Periode arsitektur Asuka dan Nara (550-794 M)


Penyumbang paling signifikan untuk perubahan arsitektur selama periode Asuka adalah
pengenalan Buddhisme. Candi menjadi pusat ibadah dengan praktek penguburan makam
perlahan menjadi dilarang. Buddhisme dibawa ke Jepang dan mereka bersembahyang di
bangunan kuil yang permanen dan memberikan kepada arsitektur Shinto.
Beberapa bangunan pertama yang didirikan masih ada di Jepang sampai saat ini adalah kuil
Buddha. Bangunan kayu tertua di dunia ditemukan di Horyu-ji, ke barat daya dari Nara.
Pertama dibangun pada awal abad ke-7 sebagai candi pribadi Putra Mahkota Shotoku, terdiri
dari 41 bangunan terpisah, yang paling penting, ruang ibadah utama atau Kon-DO (Golden
Hall), dan pagoda lima lantai), berdiri di tengah area terbuka yang dikelilingi oleh biara
15

beratap (Kairo). Kon-DO, dalam gaya ruang ibadah Cina, adalah struktur bertingkat dua
konstruksi pasca dan beam, dibatasi oleh irimoya atau berpinggul runcing, atap genteng
tanah.

Pagoda at Yakushi-ji,
Nara, Nara
pada abad ke-8

Kon-DO dan pagoda di Hry-ji,


Ikaruga, Nara
Dibangun pada abad ke-7

Hokked di Todai-ji,
Nara, Nara
Didirikan pada tahun 743

Kuil Emas di Tshdai-ji, Nara,


NaraAwalnya
Dibangun pada abad ke-8

Heijo-kyo, Nara modern, didirikan pada tahun 708 sebagai ibukota tetap pertama negara
Jepang. Tata letak jalan dan bangunan dimodelkan setelah ibukota Cina Chang'an. Kota ini
segera menjadi pusat penting ibadah Buddha di Jepang. Yang paling megah dari candi ini
adalah Todaiji, dibangun untuk kuil saingan dari T'ang Cina dan Sui Dinasti. Tepat, 16,2m
(53 ft) Buddha atau Daibutsu (selesai pada 752) diabadikan di aula utama adalah Buddha
Rushana, sosok yang mewakili esensi dari Buddha, seperti Todai-ji mewakili pusat agama
Buddha imperially disponsori dan penyebaran di seluruh Jepang. Hanya beberapa fragmen
patung asli yang bertahan, dan balai pusat Buddha sekarang adalah rekonstruksi dari periode
Edo. Berkerumun di sekitar ruang utama ( Daibutsuden ) di atas bukit landai sejumlah ruang
sekunder: Hokke-DO (Saddharma Pundarika Sutra Hall), yang Kofuku dan gudang, yang
disebut Shoso-in. Struktur terakhir adalah sangat penting sebagai cache seni-sejarah, karena
di dalamnya disimpan peralatan yang digunakan dalam upacara peresmian candi tahun 752,
serta dokumen-dokumen pemerintah dan benda sekuler banyak dimiliki oleh keluarga
Kekaisaran.\
Periode Heian (794-1185 M)
Meskipun jaringan kuil Buddha di seluruh negeri sebagai katalis untuk eksplorasi arsitektur
dan budaya, hal ini juga menyebabkan ulama memperoleh peningkatan kekuasaan dan
pengaruh. Kaisar Kammu memutuskan untuk luput dari pengaruh ini dengan memindahkan
ibukotanya pertama yang Nagaoka-kyo dan kemudian ke Heian-kyo, yang dikenal hari ini
sebagai Kyoto. Meskipun tata letak kota itu mirip dengan Nara dan terinspirasi oleh preseden
Cina,istana, kuil dan tempat tinggal mulai menunjukkan contoh desain lokal Jepang.
Bahan seperti batu, semen dan tanah liat yang ditinggalkan sebagai elemen bangunan,
dinding/lantai kayu sederhana dan partisi lazim digunakan. Bahan kayu yang digunakan
umumnya pohon aras (sugi) digunakan untuk gudang gandung, sedangkan pinus (matsu) dan
larch (alias matsu) yang umum untuk keperluan struktural.Atap genteng tanah dan jenis
cemara disebut hinoki digunakan untuk atap.
digunakan untuk melihat pemandangan yang tampaknya menyatu dengan lanskap yang lebih
luas.

16

Phoenix Hall at Byodo-in, Uji, Kyoto


Dibangun pada 1053

Pagoda Ichij-ji, Kasai, Hyogo


Dibangun tahun 1171
Nageire-DO Sanbutsu-ji,

Contoh dari arsitektur shinden-zukuri adalah ho-o-DO (Phoenix Hall, selesai 1053) dari
Byodo-in, sebuah kuil di Uji ke tenggara Kyoto. Ini terdiri dari sebuah struktur persegi
panjang utama diapit oleh dua koridor sayap berbentuk L dan koridor belakang, ditetapkan
pada tepi kolam buatan yang besar. Di dalam, gambar emas tunggal Amida (sekitar 1053 )
diletakkan pada tempat yang tinggi. Raigo ( Descent Sang Buddha Amida ) lukisan di pintu
kayu dari Ho-o-DO sering dianggap sebagai contoh awal dari Yamato-e, lukisan gaya Jepang,
karena mengandung representasi pemandangan sekitar Kyoto.

Periode Kamakura dan Muromachi (1185-1573 M)


Selama periode Kamakura (1185-1333) dan periode Muromachi berikut (1336-1573),
arsitektur Jepang membuat kemajuan teknologi yang membuatnya agak menyimpang dari
mitra Cina-nya. Dalam menanggapi persyaratan asli seperti tahan gempa dan tempat berteduh
terhadap hujan deras dan panas dan matahari, tukang kayu saat ini menanggapi dengan jenis
arsitektur yang unik, menciptakan gaya Daibutsuyo dan Zenshuyo.
Periode Kamakura dimulai dengan transfer kekuasaan di Jepang dari istana kekaisaran untuk
Keshogunan Kamakura. Selama Perang Genpei (1180-1185), banyak bangunan tradisional di
Nara dan Kyoto rusak. Misalnya, Kofuku-ji dan Todai-ji dibakar oleh Taira no Shigehira dari
klan Taira pada tahun 1180. Banyak dari candi dan kuil kemudian dibangun kembali oleh
Keshogunan Kamakura untuk mengkonsolidasikan otoritas shogun.

17

Butsuden dari Kozan-ji, Shimonoseki, Yamaguchi


Dibangun pada 1320

Setelah jatuhnya Keshogunan Kamakura tahun 1333, Keshogunan Ashikaga dibentuk,


berkuasa di distrik Kyoto Muromachi. Kedekatan Keshogunan ke pengadilan kekaisaran
menyebabkan persaingan di tingkat atas masyarakat yang menyebabkan kecenderungan
terhadap barang-barang mewah dan gaya hidup. Rumah aristokrat yang diadaptasi dari yang
sederhana Buke-zukuri gaya menyerupai gaya sebelumnya shinden-Sukuri. Sebuah contoh
yang baik dari arsitektur ini mencolok adalah Kinkaku-ji di Kyoto, yang dihiasi dengan daun
pernis dan emas, berbeda dengan struktur dinyatakan sederhana dan atap kulit polos.

Shofuku-ji, Tokyo, Selesai pada 1407

Dalam upaya untuk mengendalikan kelebihan dari kelas atas, para guru Zen memperkenalkan
upacara minum teh. Dalam arsitektur ini dipromosikan desain Chashitsu (rumah teh) ke
ukuran yang sederhana dengan detail dan bahan yang sederhana. Gaya arsitektur rumah
tinggal dengan informasi ringan, bangunan lebih intim mengandalkan kasau dan pilar dengan
partisi fusuma dan dinding geser luar Shoji. Untuk lantai rumah biasanya mereka
menggunakan rumput anyaman jerami dan tikar tatami. Biasanya ukuran Chashitsu adalah 4
1/2 tikar dalam ukuran.
Periode Azuchi-Momoyama (1573-1863 M)

18

Istana Himeji di Himeji, Hyogo,


Selesai pada 1618
Selama periode Azuchi-Momoyama (1568-1600) Jepang mengalami proses penyatuan setelah
lama perang saudara. Hal itu ditandai dengan aturan Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi,
orang yang membangun istana sebagai simbol kekuasaan mereka, Nobunaga di Azuchi, pusat
pemerintahan, dan Hideyoshi di Momoyama. Perang Onin selama periode Muromachi telah
menyebabkan naik arsitektur istana di Jepang. Pada saat periode Azuchi-Momoyama setiap
domain diizinkan untuk memiliki satu kastil sendiri. Biasanya terdiri dari sebuah menara
pusat atau Tenshu, yang dikelilingi oleh taman-taman dan bangunan benteng. Semua ini
ditetapkan dalam dinding batu besar dan dikelilingi oleh parit yang dalam. Interior gelap
istana sering dihiasi oleh seniman, ruang dipisahkan dengan menggunakan panel geser
fusuma dan layar lipat byobu.

Sebuah bybu enam panel dari abad ke-17


Gaya shoin yang memiliki asal-usulnya dengan Chashitsu periode Muromachi terus
disempurnakan. Beranda terkait dengan interior bangunan perumahan yang dilengkapi
dengan taman. Fusuma dan byobu dihiasi dengan lukisan dan ruang interior
dilengkapidengan rak dan ceruk (tokonoma) digunakan untuk menampilkan karya seni
(biasanya sebuah gulungan gantung).
Periode Edo (1573-1868 M)
Keshogunan Tokugawa mengambil kota Edo (kemudian menjadi bagian dari Tokyo modern)
sebagai modal mereka. Kota tumbuh di sekitar bangunan benteng yang dihubungkan oleh
jaringan jalan dan kanal. Karena pertambahan jumlah anggota keluarga, kemudian mereka
membangunan rumah bertingkat.
Meskipun machiya (townhouse) sudah ada sejak periode Heian mereka mulai disempurnakan
selama periode Edo. Machiya biasanya ditempati di dalam, plot sempit berbatasan denga
jalan (lebar plot itu biasanya menunjukkan kekayaan pemilik), seringkali dilengkapi toko di
lantai dasar. Genteng tanah yang digunakan pada atap dalam upaya untuk melindungi
bangunan terhadap kebakaran. Ruang Pameran yang dibangun menunjukkan kekayaan dan
19

kekuasaan kaum feodal, seperti Kamiyashiki dari Matsudaira Tadamasa atau Shimoyashiki
ozon.

Di dalam Shokintei di Katsura Imperial Villa, Kyoto


Dibangun pada abad ke-17

Meskipun Jepang yang pernah belajar dengan Belanda di pemukiman mereka dibangunan
Dejima menganjurkan dengan batu dan bata ini tidak dilakukan karena kerentanan mereka
terhadap gempa bumi. Machiya gudang dari bagian akhir dari periode yang ditandai dengan
memiliki warna hitam untuk dinding luar yang diplester. Warna ini dibuat dari tinta India
,kapur dan hancuran cangkang tiram kemudian dibakar.

Hondo dari Kiyomizu-dera, Kyoto, Dibangun pada tahun 1633

Garis yang bersih dari arsitektur sipil di Edo dipengaruhi gaya Sukiya arsitektur hunian.
Katsura terpisah dari istana dan Villa Shugaku-in Imperial di pinggiran Kyoto adalah contoh
yang baik dari gaya ini. Arsitektur mereka memiliki garis sederhana dan dekorasi dan
menggunakan kayu pada keadaan aslinya.
Meiji, Taisho, dan periode Showa awal (1687-1926 M)
Menjelang akhir Keshogunan Tokugawa, pengaruh Barat dalam arsitektur terlihat pada
gedung-gedung yang berhubungan dengan militer dan perdagangan, terutama angkatan laut
dan fasilitas industri. Setelah Kaisar Meiji tidak berkuasa (dikenal sebagai Restorasi Meiji )
Jepang memulai melakukan Westernisasi yang menyebabkan akan kebutuhan untuk jenis
bangunan baru seperti sekolah, bank dan hotel. Awal Arsitektur Meiji dipengaruhi oleh gaya
arsitektur kolonial. Di Nagasaki, Inggris trader Thomas Glover membangun rumahnya
sendiri, dengan gaya arsitektur tersebut dengan menggunakan keterampilan tukang kayu
lokal. Pengaruh arsitek Thomas Waters yang merancang Mint Osaka pada tahun 1868, sebuah
bangunan rendah panjang dalam batu bata dan batu dengan serambi pedimented pusat. Di
Tokyo, Waters merancang Museum Komersial, diperkirakan telah menjadi bangunan
permanen pertama, dengan menggunakan batu bata.

20

Kaichi Primary School, Matsumoto, dibangun pada tahun 1876

Di Tokyo, setelah daerah Tsukiji terbakar habis pada tahun 1872, daerah Ginza ditunjuk
pemerintah sebagai model modernisasi. Pemerintah merencanakan pembangunan gedung
dengan dinding bata yang lebih tahan api, dan lebih besar. Jalan-jalan dibangun yang
menghubungkan Stasiun Shimbashi dan konsesi asing di Tsukiji, serta gedung-gedung
pemerintah yang penting. Desain untuk wilayah disediakan oleh arsitek Inggris Thomas
James Waters, Biro Konstruksi Kementerian Keuangan bertanggung jawab atas konstruksi.
Pada tahun berikutnya, Ginza gaya Barat selesai. "Bricktown" bangunan awalnya ditawarkan
untuk dijual, kemudian mereka sewa, tapi sewanya sangat tinggi, sehingga bangunan banyak
yang kosong. Namun demikian, daerah itu berkembang sebagai simbol "peradaban dan
pencerahan", berkat kehadiran koran dan perusahaan majalah. Daerah ini juga dikenal untuk
menampilkan jendela-nya, contoh teknik pemasaran modern. The " Bricktown " Ginza
merupakam model untuk banyak skema modernisasi lainnya di kota-kota Jepang.

Yamamura House, Ashiya, Frank Lloyd Wright, dibangun pada tahun 1924

Pemerintah Jepang juga mengundang arsitek asing untuk bekerja sama dalam pendidikan
arsitektur. Salah satunya adalah arsitek Inggris Josiah Conder yang kemudian melatih
generasi pertama dari arsitek Jepang yang termasuk Kingo Tatsuno dan Tokuma Katayama.
Karya awal Tatsuno yang memiliki gaya Venesia dipengaruhi oleh John Ruskin, namun
karya-karyanya seperti Bank of Japan (1896 ) dan Tokyo Station ( 1914) memiliki lebih
Beaux-Arts merasa. Di sisi lain , Katayama lebih dipengaruhi oleh gaya Kekaisaran Perancis
Kedua yang bisa dilihat di Museum Nasional Nara (1894) dan Museum Nasional Kyoto
( 895).
Dalam periode Taisho dan Showa awal dua arsitek Amerika yang berpengaruh bekerja di
Jepang, Frank Lloyd Wright yang merancang Imperial Hotel, Tokyo (1913-1923) dan Yodoko
Guest House ( 1924), yang keduanya digunakan secara lokal digali batu oya Wright memiliki
sejumlah murid Jepang di bawah bimbingannya,seperti Arata Endo, dibangun Koshien Hotel
pada tahun 1930.
21

Beberapa arsitek membangun reputasi mereka atas karya arsitektur umum . Togo Murano ,
yang hidup sezaman Raymond , dipengaruhi oleh Rasionalisme dan merancang gedung
perkantoran Morigo Shoten, Tokyo ( 1931 ) dan Ube Public Hall, Prefektur Yamaguchi
(1937). Demikian pula, arsitektur modern Tetsuro Yoshida rasionalis termasuk Kantor Pos
Pusat Tokyo( 1931 ) dan Kantor Pos Pusat Osaka
(1939).
Bangunan utama Museum Nasional Tokyo, yang dibangun pada tahun 1937.
Menjalankan bertentangan dengan modernisme di Jepang yang disebut Imperial Crown Style
( teikan Yoshiki). Bangunan di gaya ini ditandai dengan memiliki atap gaya Jepang seperti
Imperial Museum Tokyo (1937) oleh Hiroshi Watanabe dan Balai Kota Nagoya dan Kantor
Pemerintah Prefektur Aichi . Pemerintah semakin militeristik bersikeras bahwa bangunan
utama akan dirancang dalam "Japanese Style" membatasi peluang untuk desain modernis
karya infrastruktur seperti Bunzo Yamaguchi Nomor 2 Power Plant untuk Dam Kurobe
( 1938).
Arsitektur kolonial

Prefektur Osaka Nakanoshima Library,


Osaka, Magoichi Noguchi,
dibangun pada tahun 1904

Sebagian besar bangunan umum dibangun para penguasa kolonial, banyak yang selamat.
Contoh termasuk konsep skala besar yang sekarang Ketagalan Boulevard di Distrik
Zhongzheng pusat Taipei yang menampilkan Kantor Gubernur Jenderal, Gubernur Taiwan
Museum, Taiwan University Hospital, Taipei Guest House, Yudisial Yuan, Bank Kangyo dan
Mitsui Bussan bangunan perusahaan, serta banyak contoh-contoh rumah yang lebih kecil
ditemukan di Qidong Street.

Bank of Japan, Tky,


Kingo Tatsuno,
dibangun pada tahun 1896

Di Korea di bawah pemerintahan Jepang, gedung-gedung publik seperti stasiun kereta api
dan balai kota juga dibangun dalam berbagai gaya. Meskipun mantan Terpilih bangunan
Sotoku-fu telah dihapus, langkah melestarikan diambil untuk bangunan bekas stasiun Seoul
(mantan stasiun Keijo) dan kantor pusat Bank of Korea (mantan Bank Terpilih, dirancang
oleh Tatsuno Kingo).

22

Periode Showa Akhir


Setelah perang dan di bawah pengaruh Panglima Tertinggi Sekutu, Jenderal Douglas
MacArthur, kehidupan politik dan agama Jepang direformasi untuk menghasilkan sebuah
negara demiliterisasi dan demokratis. Meskipun konstitusi baru didirikan pada tahun 1947,
hal itu tidak sampai awal Perang Korea bahwa Jepang (sebagai sekutu Amerika Serikat)
melihat pertumbuhan ekonomi yang ditimbulkan oleh pembuatan barang-barang industri.
Pada tahun 1946 yang Pracetak perumahan Asosiasi dibentuk untuk mencoba dan mengatasi
kekurangan perumahan, dan arsitek seperti Kunio Maekawa menyampaikan desainnya.
Namun, itu tidak sampai lewat UU Perumahan Rakyat pada tahun 1951 bahwa perumahan
yang dibangun oleh sektor swasta didukung dalam hukum oleh pemerintah.Juga pada tahun
1946, Dewan Rehabilitasi Kerusakan Perang mengedepankan ide-ide untuk rekonstruksi tiga
belas kota di Jepang. Arsitek KENZO Tange mengajukan proposal untuk Hiroshima dan
Maebashi.

Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima, dibangun pada tahun 1955

Pada tahun 1955, Le Corbusier diminta oleh pemerintah Jepang untuk merancang Museum
Nasional Seni Barat di Tokyo. Ia dibantu oleh tiga mantan siswa : Maekawa, Sakakura dan
Takamasa Yoshizaka. Desain didasarkan pada museum Le Corbusier di Ahmedabab, dan
kedua museum persegi dan dibesarkan di piloti.
Karena sebagian besar pengaruh Tange, Desain Konferensi Dunia 1960 diadakan di Tokyo.
Sekelompok kecil desainer Jepang yang datang untuk mewakili Gerakan Metabolist disajikan
manifesto mereka dan serangkaian proyek. Kelompok ini termasuk arsitek Kiyonori
Kikutake, Masato Otaka, Kisho Kurokawa dan Fumihiko Maki. Awalnya dikenal sebagai
Sekolah Ash Burnt, yang Metabolists terkait diri dengan gagasan pembaruan dan regenerasi,
menolak representasi visual masa lalu dan mempromosikan ide bahwa individu, rumah dan
kota adalah semua bagian dari organisme tunggal. Meskipun masing-masing anggota
kelompok tidak sependapat, setelah beberapa tahun sifat abadi dari publikasi mereka berarti
bahwa mereka memiliki kehadiran lama di luar negeri. Simbol internasional Metabolists,
kapsul, muncul sebagai sebuah ide pada akhir tahun 1960 dan telah didemonstrasikan di
Kurokawa yang Nakagin Capsule Tower in Tokyo pada tahun 1972.
Periode Heisei Awal
Periode Heisei dimulai dengan runtuhnya yang disebut "bubble economy" yang sebelumnya
telah mendorong ekonomi Jepang.
Membangun elemen dari Shonandai Culture Centre, Itsuko Hasegawa melakukan sejumlah
budaya dan pusat komunitas di seluruh Jepang. Ini termasuk Cultural Centre Sumida (1995)
dan Pusat Komunitas Fukuroi (2001) di mana ia melibatkan masyarakat dalam proses desain
23

sementara menjelajahi ide-ide sendiri tentang penyaringan cahaya melalui dinding eksternal
ke dalam. Dalam karyanya 1995 menang kompetisi untuk Sendai Mediatheque, TOYO Ito
melanjutkan pemikiran sebelumnya tentang dinamika fluida di dalam kota modern dengan
"seaweed-like" kolom yang mendukung cerita bangunan tujuh dibungkus kaca. Karyanya
kemudian pada periode tersebut, misalnya, perpustakaan untuk Tama Art University di Tokyo
pada tahun 2007 menunjukkan bentuk yang lebih ekspresif, daripada estetika rekayasa karya
sebelumnya.

Museum for Wood Culture, Kami, Hyogo Prefecture


Built in 1994
Klein Dytham Arsitektur adalah salah satu dari segelintir arsitek asing yang telah berhasil
memperoleh pijakan yang kuat di Jepang. Desain mereka untuk Moku Moku Yu ( harfiah "
uap kayu kayu "), sebuah pemandian komunal di Kobuchizawa, Yamanashi Prefecture pada
tahun 2004 adalah serangkaian kolam saling melingkar dan ruang ganti, beratap datar dan
dinding dari kayu vertikal berwarna.
Setelah gempa bumi Kobe 1995, Shigeru Ban mengembangkan tabung karton yang dapat
digunakan untuk dengan cepat membangun tempat penampungan pengungsi yang dijuluki
"Paper house". Juga sebagai bagian dari upaya bantuan yang dirancangnya gereja
menggunakan 58 tabung karton yang 5m tinggi dan memiliki atap tarik yang terbuka seperti
payung. Gereja ini didirikan oleh relawan Katolik Roma dalam lima minggu. Untuk Museum
Nomadic, Ban dinding yang digunakan terbuat dari kontainer pengiriman, ditumpuk empat
tinggi dan bergabung di sudut-sudut dengan twist konektor yang menghasilkan efek kotakkotak padat dan tidak berlaku. Ruang tambahan dibuat dengan tabung kertas dan panel sarang
lebah. Museum ini adalah desain untuk dibongkar dan kemudian pindah dari New York, ke
Santa Monica, Tokyo dan Meksiko.

24

Sendai Mediatheque, Sendai, 2001

Dua mantan karyawan Toyo Ito, Kazuyo Sejima dan Ryue Nishizawa membentuk kemitraan
kolaboratif pada tahun 1995 disebut SANAA. Mereka dikenal untuk membuat ringan, ruang
transparan yang mengekspos fluiditas dan pergerakan penghuninya. Toko Dior mereka di
Shibuya, Tokyo, pada tahun 2001 itu mengingatkan Mediatheque Ito, dengan dingin putih
lembar akrilik pada fasad eksternal bahwa filter cahaya dan sebagian mengungkapkan isi
toko.
Fluiditas dinamisditunjukkan oleh Rolex Learning Centre di cole Polytechnique Fdrale de
Lausanne, selesai pada tahun 2010. Bangunan ini memiliki lantai pesawat bergelombang
diatur di bawah atap shell beton berkelanjutan yang dituangkan dalam satu pergi selama dua
hari. Rencananya seperti sel biologis diselingi dengan meja dan halaman yang sama. Pada
tahun 2009 mereka merancang Serpentine Gallery di London Pavilion yang terdiri reflektif,
atap aluminium mengambang didukung oleh kolom ramping.
2.3

Sejarah perkembangan arsitektur yunani dan romawi

Yunani
Arsitektur Yunani Kuno merupakan pondasi dari berbagai gaya berikutnya yang berkembang
di berbagai belahan dunia dan juga menyumbangkan pemikiran yang paling pintar dan
penampilan yang sempurna di dalam tradisi Eropa Barat. Oleh karena itu, monumen
utamanya begitu penting sebagai bentuk pemahaman tentang Arsitektur Eropa itu sendiri.
Yunani tidak menjadi suatu bangsa yang berdiri sendiri hingga era modern dimana pulau
utama yang bergunung- gunung dan pulau-pulau lainnya yang terpencar berkembang menjadi
city states yang merupakan kebiasaan yang terjadi dalam persaingan.
Peradaban pertama sejarah Yunani Kuno bermula dari Crete (3000-1400 SM) dan
berkembang hingga ke puncaknya yakni pada masa Istana Knossos. Kemudian digantikan
dengan budaya Mycenae dan Tiryns pada daratan utama. Kemunduran terjadi pada 1100 SM
dimana merupakan masa kegelapan dengan beberapa peninggalan yang masih bertahan.
Masa keemasan terjadi pada periode Hellenic (800-323
25

SM) dimana memperlihatkan perkembangan dari kota besar sebagai pusat komunitas,
penemuan kota yang baru dimana munculnya Athens sebagai kekuasaan tertinggi setelah
penentuan kemenangan melawan Persia serta perkembangan dalam hal demokrasi. Zenith
merupakan peraturan Pericles (444-429 SM) dengan fantasi bunga dalam filosofi, seni,
literatur, ilmu, matematika dan drama. Budaya ini berkembang dan direfleksikan ke dalam
prestasi-prestasi arsitektur termasuk di dalamnya Parthenon.
Pertumbuhan yang luar biasa pada bangunan sangat dipengaruhi oleh iklim dimana kecerahan
serta sinar matahari yang begitu indah memperkuat bayangan dan membersihkan pandangan
sehingga terciptanya suatu bentuk landscape yang begitu kuat. Batu gamping dan marmer
lokal pun tak kalah memberikan nilai yang berkualitas.
Pada periode Hellenistic (323-30 SM), diikuti dengan kematian Alexander Agung yang
mempersatukan Yunani dan memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Timur, bentuk- bentuk
bangunan besar (great styles) tetap berlanjut walaupun dengan kekuatan yang lebih sedikit
dan adanya pengalihan kekuasaan oleh Roma. Arsitektur menampilkan suatu perpaduan
Orde yang meluas hingga ke Spanyol dengan penggunaan elemen-elemen tapak dan kubah.
Bangunan- bangunan kecil tetap terlihat elegan dengan hiasan yang begitu terperinci namun
tidak kehilangan struktur monumentalnya yang merupakan superhuman scale.
Arsitektur Yunani yang masih tetap ada pada dasarnya merupakan bangunanbangunan
publik terutama kuil dan teater. Namun, beberapa rumah biasa juga tetap bertahan.
(Istiqomah, dkk, 2014).
Romawi
Bangsa Romawi berasal dari masyarakat Agrikultur- militer yaitu bangsa/kaum petani yang
suka berperang dan berekspansi ke sekitar Laut Tengah, Eropa Utara dan Barat serta
sebagian Asia dan Afrika. Bangsa ini berasal dan berbagai macam suku bangsa yang
mendiami suatu wilayah. Kebudayaan Romawi berawal dan seni Eropa Barat yang
diambil secara komprehensif. Mula-mula dianggap tahap dekadensi periode setelah Yunani
pada bidang seni, namun secara total menyerap nilai seni yang sudah ada dari
kebudayaan tersebut dan nilai-nilai yang terkandung ternyata sudah tidak asli dan bermutu
rendah, sehingga Bangsa Romawi bisa dianggap sebagai penyebar dan pelestari peninggalan
kebudayaan klasik, jadi dapat dikatakan sebagai Asimilator (menyatukan hasil karya orang
lain) dan bukan Kreator.
Kekaisaran Romawi mempunyai wilayah kekuasaan yang menyebar dan berkembang
(ekspansif) di sekitar daratan Spanyol, Armenia, Inggris hingga Mesir. Dengan demikian
masing-masing daerah tersebut diperlukan suatu koordinator wilayah kekuasaannya
(Teritorial). Akibat luasnya daerah kekuasaan, bangsa Romawi mencetuskan
kebudayaannya menjadi Internasionalisme Budaya (Cultur lnternationalism). Perbedaanperbedaan gaya kekuasaan teritorialnya disatukan dalam satu gaya kepemimpinan yang
dinamakan Gaya Imperial. Kerajaan Romawi merupakan suatu negara yang digolongkan
sebagai statesmanship yaitu bangsa yang memiliki kemampuan sebagai
negarawan (dengan kekuasaan yang bertumpu pada kekaisaran), atau Imperium
26

Romanium. Sedangkan Yunani dapat digolongkan sebagai negara negara kota atau negara
federasi. Romawi dikenal sebagai bangsa yang love of power sedang Yunani dikenal
sebagai bangsa
love of beauty.

2.4

Aliran arsitektur klasik

. Byzantine
Kekuasaan Byzantine berpusat di Constantinople (Istanbul-Turki) merupakan Kekuasaan
dibawah Roma di Eropa hingga ke Timur atau sering disebut Roma kedua, yang menguasai
jalur perdagangan laut yang menghubungkan benua Eropa dan Afrika hingga ke Asia,
merupakan wilayah otonom dengan perdaban menuju millenium dibandingkan kekaisaran
Roma sendiri. Daerah ini merupakan perpanjangan Roma di bagian timur, atau sering
disebut kerajaan Roma timur.
Wilayah yang sekarang masuk dalam negara Itali sekarang di mana kekuasaan Romawi
berasal dan berkembang berupa semenanjung, menjorok ke selatan-timur di Laut
Mediterania. Keadaan geografis tersebut bertolak belakang dengan Yunani, yang berupa
kepulauan dan sebagian besar wilayah daratannya berupa pantai, dari Laut Aegean. Roma
sebagai pusat kekuasaan dan kebudayaan Romawi, berada di bagian selatan-tengah
semenanjung, tidak jauh dari pantai laut Mediterania. Budaya Romawi berkembang melalui
kekuasaan didapat dari penaklukan, berbeda dengan penyebaran budaya Yunani yang
melalui kolonisasi.
Budaya Romawi termasuk arsitektur berkembang dari kekuasan perebutan kekuasaan
dan penaklukan tidak hanya berkembang di wilayah Itali, namun hingga sebagian besar
Eropa, Afrika Utara dan Asia Barat. Byzantine merupakan salah satu koloni Yunani sejak
tahun 600 SM dan dijadikan pusat pemerintahan Kekaisaran Romawi pada tahun 330. Selama
jaman pertengahan (middle ages), kota ini menjadi benteng pertahanan orang-orang Kristen
dari serangan bangsa Barbar dari Barat. Honorius, imperior pertama dari Barat setelah
wilayah dan pemerintahan Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua, memindahkan kediaman
dan pusat pemerintahan Kekaisaran Barat di Ravenna, sebuah kota di pantai Mediterania
bagian timur-utara dari Italia. Sedangkan Konstantinopel tetap menjadi pusat pemerintahan
Kekaisaran Timur. Pengaruh Byzantine menjadi dominan dalam arsitektur.
Gothic

27

Kekuasaan Romawi berpusat di Roma mencapai puncak hingga abad II, wilayahnya
mencakup seluruh kawasan Laut Mediterania, termasuk Mesir di timur-selatan, Mesopotamia
di barat, di utara-barat hingga Britania.
Setelah Theodosius I salah seorang penguasa Imperium Byzantine meninggal pada 395,
wilayah kekuasaan dibagi menjadi dua, wilayah timur berpusat di Konstantinopel (sekarang
Istanbul) dan wilayah barat berpusat di Ravenna (sekarang di Italia bagian utara). Bagian
utara-barat Afrika, daratan Eropa bagian barat yang dahulu masuk ke dalam wilayah
Romawi, tidak lagi berada di bawah kekuasaan Byzantine.
Perpecahan antara kaum ortodoks dari Konstantinopel dengan Paus terjadi pada 1054,
berpengaruh besar pada perkembangan politik dan ekonomi Eropa. Dari segi luas wilayah,
Imperium Byzantine mencapai puncak pada 1014, ketika berhasil mengalahkan kekaisaran
Bulgaria.
Hampir selama abad XIII, gereja sangat kuat
mempengaruhi pemerintahan di seluruh Negara di mana Kristen menjadi agama penguasa
dan sebagian besar rakyatnya. Keadaan ini membuat semakin banyaknya peninggalan
arsitektural atau monumen berbentuk gereja. Di zaman itu dibangun gereja juga katedral
besar dan megah di mana-mana. Pada masa inilah arsitektur Gothic berkembang. Abad XIV
dan XV, kota-kota di Italia seperti antara lain Florence, Roma, Venesia, mendorong
berkembangnya jaman baru disebut jaman Reinassance, merupakan akhir dari Gothic,
meskipun nantinya kembali muncul dan disukai kembali pada masa Neo-Gothic sekitar abad
XVIII. (Ramadhan, 2012).
Baroque
Baroque merupakan istilah untuk mengkategorikan perkembangan peradaban manusia
(termasuk seni) dalam sebuah era yang terjadi di Eropa. Sekitar tahun 1600-1750,
gerakan ini terjadi. Oleh karena itu, merupakan bagian akhir dari zaman renaisance dan
merupakan awal gerakan protestantism yang terjadi di Jerman bagian utara dan Belanda.
Baroque mempunyai arti mutiara pelengkap yang bentuknya tidak teratur atau tidak simetris.
Dalam hal ini, karya-karya seni yang tercipta pada zaman baroque juga merupakan cerminan
keadaan zaman tersebut sehingga memiliki ciri-ciri khusus yang tentunya berbeda dengan
corak seni pada zaman-zaman sebelumnya. Corak seni baroque mengandung unsur tekanan
yang kuat, kekuatan emosi, dan sesuatu yang elegan.
Arsitektur baroque mempunyai ciri-ciri tersendiri. Menurut Sullivan, bahwa karakteristik seni
Baroque terbentuk dari beberapa unsur, seperti sense of movement, energy dan tension. Salah
satu teknik visualisasi yang terkenal pada zaman baroque adalah teknik chiaroscuro yang
digunakan oleh seorang pelukis Belanda yang bernama Rembrandt Harmenszoon van
Rijn. Ciri visual yang melekat pada corak seni Baroque adalah kontras cahaya (gelap-terang)
yang dominan dan menghasilkan kesan dramatis pada lukisan.
Rococo
28

Rococo pertama kali muncul di Perancis pada awal abad 18 sebagai lanjutan gaya barok,
tetapi berlawanan dengan tema lebih berat dan warna lebih gelap dari Gaya barok, Rococo
ditandai oleh suatu kekayaan, rahmat, suka melucu, dan keringanan. Rococo. Motifnya
memusat pada gaya hidup yang aristokratis yang tanpa perlawanan dan roman picisan
bukannya pertempuran gagah berani atau figur religius, mereka juga berputar luar dan
alam. Dalam pertengahan akhir abad ke 18, rococo di kalahkan oleh gaya Neoclassic.
(Rafinda, 2011).
Arsitektur Rococo merupakan perkembangan lanjut dari arsitektur Barok, di mana
bentuk-bentuk yang digunakan masih belum berubah. Contohnya adalah pada kolom-kolom
interior Le Camus, Colisee, Champs-Elysees di Paris. Contoh lain adalah gereja Karlskirche
(arsitek: Johann Fischer von Erlach; tahun penggarapan 1715-1737). Disini, bangunan
ditonjolkan dengan adanya dua menara kembar di sebelah kanan-kiri portico berkolom gaya
hexa- style Korintian. Sehingga kita dapati suatu bentukan entrance yang benar-benar
mencolok mata di sini. Bentukan yang terjadi masih dapat dikategorikan sederhana,
sedangkan bentukan-bentukan lengkung yang terjadi hanyalah sebagai identitas gaya bercirikan Barok-Rococo yang dipakainya. Bangunan Christ Church (arsitek Nicholas
Hawksmoor; tahun pengerjaan 1715-1729) berbentuk pukal (massa) geometrik dan balok
yang bersahaja, dengan portico beratap lengkung yang bercirikan Georgian yang tercampur
dengan gaya khas Barok. (Rafinda, 2011).
Kata Rococo merupakan suatu kombinasi dari bahasa perancis yaitu Rocaille, atau kerang,
dan barocco Italia, atau gaya barok. Dalam kaitan dengan rococo, rococo
melambangkan cinta, kurva cinta seperti kerang dan fokus pada hiasan bangunan. Beberapa
kritikus menggunakan istilah yang menyiratkan bahwa gaya rococo adalah sembrono. Sejak
pertengahan abad ke 19, istilah rococo telah diterima oleh sejarawan seni. Selagi ada
keheningan tentang beberapa perdebatan tentang seni arti historis dari gaya rococo kini
secara luas gaya ini dikenali sebagai periode utama di dalam pengembangan seni
Eropa. (Rafinda, 2011).
Tokoh arsitektur Rococo adalah seniman Italian- Swiss seperti Bagutti dan Artari sedangkan
arsitek James Gibbs, dan saudara kali-lakinya Franchini bekerja di Irlandia sebagai arsitek
dekorasi rumah gaya rococo. Gaya rococo ini biasa ditemukan juga di Versailles, dan gaya ini
membentang di sepanjang paris terutama Htel Soubise. Di Negara Jerman, Perancis dan
seniman Jerman ( Cuvillis, Neumann, Knobelsdorff, dll.) juga mendembangkan gaya
rococo. Beberapa tempat berkembangnya gaya rococo adalah Amalienburg dekat Munich,
dan perbentengan Wrzburg, Potsdam, Charlottenburg, Brhl, Bruchsal, Kesunyian
( Stuttgart), dan Schnbrunn. (Rafinda, 2011).

29

BABIII
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Daripembahasanmengenaiarsitekturklasikdiatas,dapatdisimpulkanbahwa:
1.

Perkembanganarsitekturmesirsangatterlihatjelasdaribangunanyangdihasilkan

padamasaitu.Denganbangunanyangpalingkhasyaitukuildanmakam.Dimanapadamasa
ituterdapatbeberapaperkembanganmengenaipembangunanmakampararajamesir.
PencapaianpencapaianperadabanMesirKunoantaralainyaitu,teknikpembangunan
monumensepertipiramida,kuil,danobelisk;pengetahuanmatematika;teknikpengobatan;
sistemirigasidanagrikultur;kapalpertamayangpernahdiketahui;teknologitembikarglasir
beningdankaca;senidanarsitekturyangbaru;sastraMesirKuno;dantraktatperdamaian
pertamayangpernahdiketahui.
Mesirtelahmeninggalkanwarisanyangabadi.Senidanarsitekturnyabanyakditiru,
danbarangbarangantikbuatanperadabaninidibawahinggakeujungdunia.Reruntuhan
reruntuhanmonumentalnyamenjadiinspirasibagipengelanadanpenulisselamaberabad
abad.
2..

ArsitekturKlasikyaituarsitekturyangberkembangberdasarkansistem

kebudayaanYunanidanRomawi.LanggamArsitekturKlasikmunculbersamaandengan
dimulainyaperadabantulisansecaraformal.Belumditemukansecaraspesifikkapanera
inidimulaimaupunberakhir.Namun,jenislanggaminibanyakdijumpaidibenuaEropa.
Dalambeberapaalasan,jenisarsitekturinidibangundengantigatujuan:sebagaitempat
berlindung(fungsirumahtinggal),sebagaiwadahpenyembahanTuhan(fungsirumah
peribadatan)dantempatberkumpul(balaikota,dsb).Untukalasankeduadanketigainilah
bangunaninidibuatsedetailmungkindanseindahmungkindenganmemberiornamen
ornamenhiasanyangrumit.
2.

SelainarsitekturYunanidanRomawi,adapulagayagayaarsitekturlainyang

berkembangdieraarsitekturklasikyakni:
Byzantine
BangunanBergayaArsitekturByzantinememilikibentukgeometriyangkomplek,dengan
materialbatusebagaimaterialutamadanbatadanplestersebagaimaterialtambahan,unsur
dekorasimenjadipentingdanelemenutamadalambangunanpublik,sepertiGereja.
30

Byzantineadalahperwujudandarikonsepataplengkungdankubahyangmenggantikan
rangkaatapkayu.Sistemkonstruksiperletakanbatubata,yangdiperkenalkanolehbangsa
Romawiberkembangmenjadisemacampembuatandindingbatasecaraumum,danhal
inidiadopsiuntukmembentukarsitekturByzantine.
Renaissance
ArsitekturRenaisans(yangberjaya
dalamabad1517M)memperlihatkansejumlahcirikhasarsitektur.Munculnyakembali
langgamlanggamYunanidanRomawisepertibentuktianglanggamDorik,Ionik,Korintia
dansebagainya(meskipunpadaperkembanganselanjutnyapenggunaan
langgamtersebutmulaiberkurang)dapat
disampaikansebagaiciriyangpertama.Bentukbentukdenahnyasangatterikatolehdalil
dalilyangsistematik,yaitubentuksimetris,jelasdanteraturdenganteknikkonstruksiyang
bersahaja(kalaudibandingkandenganmasasekarang,masaabad20khususnya).
Gothic
ArsitekturgotikadalahperkembangandariarsitekturklasikyanglahirdiEropaTimur
miripdengansaudaranyaarsitekturromaneskyanglahirdiEropaBarat.Secaraumum
arsitekturgotikmasihmempermainkangubahanarsitekturklasiksepertiarsitekturromanesk,
namunKerajaanByzantiumsebagaitempatberkembangnyaarsitekturinibertetanggadengan
KehalifahanIslamdanKekaisaranPersiasehinggabanyakelemenarsitekturislamdan
arsitektur mesopotamiayangmempengaruhidandiadaptasipadaarsitekturgotikseperti
elemenkubahdanornamenfasad.

31

DAFTARPUSTAKA
http://dellyani.blogspot.co.id/2013/05/arsitekturmesir_27.html
Decy, Veronica. 2014. Sejarah Perkembangan Arsitektur Gotik. Faith, Michele. 2011. Sejarah Arsitektur
Renaissance.
Febrianita, Desak Komang. DKK. 2014. Jelajah Arsitektur
Klasik: Byzantine.
Fletcher, Banister.1905. A History of Architecture on the
Comparative Methode.New York : Charles Scribners Son Hemingway, Colette. 2003. Architecture in Ancient
Greece. Istiqomah, Gita Nur. DKK. 2014. Architecture Yunani Kuno. Maulana, Annas. 2013. Sejarah
Arsitektur: Arsitektur Klasik. Rafinda. 2011. Arsitektur Rococo.
Ramadhan, Anugrah. 2012. Arsitektur Gothic.
Sitorus, Master. 2014. Arsitektur Renaissance Baroque dan
Rococo.
Smith, T. Roger. 1884. Architecture Gothic and Renaissance.
London:
Varro, Marcus T. 19xx. Ensiklopedia Romawi

http://architecturoby.blogspot.co.id/2009/03/arsitekturyunani.html

32

Anda mungkin juga menyukai