I.
1.964,0 triliun, sedangkan pada tahun 2006 sebesar Rp 1.847,3 triliun. Bila dilihat berdasarkan
harga berlaku, PDB tahun 2007 naik sebesar Rp 617,9 triliun, yaitu dari Rp 3.339,5 triliun pada
tahun 2006 menjadi sebesar Rp 3.957,4 triliun pada tahun 2007.
Tabel 1
Nilai PDB Tahun 2006-2007 dan
Laju Pertumbuhan Tahun 2007 menurut Lapangan Usaha
LAPANGAN USAHA
(1)
1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,
Kehutanan dan Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh.
9. Jasa-jasa
PDB
PDB Tanpa Migas
Atas Dasar
Harga Berlaku
(Triliun Rupiah)
2006
2007
Atas Dasar
Harga Konstan 2000
(Triliun Rupiah)
2006
2007
Laju
Pertumbuhan
(Persen)
2007
Sumber
Pertumbuhan
(Persen)
2007
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
433,2
547,2
262,4
271,6
3,5
0,5
366,5
919,5
30,4
251,1
501,6
231,8
269,1
336,3
3.339,5
2.967,3
440,8
1.068,8
34,8
305,2
590,8
265,3
305,2
399,3
3.957,4
3.541,0
168,0
514,1
12,3
112,2
312,5
125,0
170,1
170,7
1.847,3
1.703,6
171,4
538,1
13,5
121,9
338,9
142,9
183,7
182,0
1.964,0
1.821,4
2,0
4,7
10,4
8,6
8,5
14,4
8,0
6,6
6,3
6,9
0,2
1,3
0,1
0,5
1,4
1,0
0,7
0,6
6,3
-
Selama tahun 2007, semua sektor ekonomi yang membentuk PDB mengalami
pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan-komunikasi yang
mencapai 14,4 persen, diikuti oleh sektor listrik-gas-air bersih 10,4 persen, sektor konstruksi 8,6
persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 8,5 persen, sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan
8,0 persen, sektor jasa-jasa 6,6 persen, sektor industri pengolahan 4,7 persen, sektor pertanian
3,5 persen, serta sektor pertambangan-penggalian 2,0 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas
pada tahun 2007 mencapai 6,9 yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB secara
keseluruhan yang besarnya 6,3 persen.
Sisi lain yang menarik untuk dicermati adalah besarnya sumbangan masing-masing sektor
dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi selama tahun 2007. Walaupun kenaikan nilai
nominalnya relatif kecil, sektor-sektor ekonomi yang nilai nominalnya besar tetap akan menjadi
penyumbang terbesar bagi pertumbuhan. Sektor pengangkutan-komunikasi, walaupun
mengalami pertumbuhan tertinggi 14,4 persen, sektor tersebut hanya memberikan kontribusi
sebesar 1,0 persen terhadap total pertumbuhan. Sebaliknya sektor perdagangan-hotel-restoran,
walaupun tumbuh 8,5 persen tetapi menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi sebesar 1,4
persen. Sumber-sumber pertumbuhan secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1 diatas.
Grafik 1
Laju dan Sumber Pertumbuhan PDB Tahun 2007
Atas Dasar Harga Konstan 2000
18.0
16.0
14.4
14.0
persen
12.0
10.4
10.0
8.6
8.5
8.0
8.0
6.6
6.0
4.0
2.0
4.7
3.5
2.0
0.5
1.3
0.2
0.5
0.1
1.4
1.0
0.7
0.6
0.0
Pert anian
Pert ambangan
Indust ri
LGA
Laju Pertumbuhan
II.
Konst ruksi
Perdagangan
Angkut an
Keuangan
Jasa-jasa
Sumber Pertumbuhan
Triw IV 2007
Terhadap
Triw III 2007
(3)
Triw IV 2007
Terhadap
Triw IV 2006
(4)
PDB
9,3
- 0,7
3,0
3,6
3,7
4,8
6,5
1,9
0,7
3,9
- 22,9
- 0,1
- 0,2
2,0
3,8
0,5
6,8
3,1
2,9
- 2,1
3,1
- 2,1
3,8
11,8
9,9
9,1
17,4
8,6
7,2
6,3
4,0
- 2,2
7,0
LAPANGAN USAHA
(1)
1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,
Kehutanan dan Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Real estat dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
III.
Distribusi PDB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku
menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Tiga sektor utama
yaitu sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan mempunyai peranan sebesar 55,7
persen tahun 2007. Sektor industri pengolahan memberi kontribusi sebesar 27,0 persen, sektor
perdagangan-hotel-restoran 14,9 persen, dan sektor pertanian 13,8 persen.
Tabel 3
Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 - 2007
(Persen)
LAPANGAN USAHA
2006
2007
(1)
(2)
(3)
13,0
13,8
11,0
27,5
0,9
7,5
15,0
6,9
8,1
10,1
11,2
27,0
0,9
7,7
14,9
6,7
7,7
10,1
100,0
100,0
88,9
89,5
Dibandingkan dengan 2006, pada tahun 2007 terjadi perubahan peranan pada beberapa
sektor ekonomi yaitu penurunan pada sektor industri pengolahan, sektor perdagangan-hotelrestoran, sektor pengangkutan-komunikasi, dan sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan.
Penurunan yang cukup besar terjadi pada sektor industri pengolahan dari 27,5 persen pada tahun
2006 menjadi 27,0 persen di tahun 2007. Peranan sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan
menurun dari 8,1 persen menjadi 7,7 persen, sektor pengangkutan-komunikasi dari 6,9 persen
menjadi 6,7 persen dan sektor perdagangan-hotel-restoran menurun dari 15,0 persen menjadi
14,9 persen. Sementara sektor pertanian naik peranannya dari 13,0 persen di tahun 2006 menjadi
13,8 persen di tahun 2007, sektor pertambangan-penggalian naik tipis dari 11,0 persen menjadi
11,2 persen, dan sektor konstruksi naik dari 7,5 persen menjadi 7,7 persen. Untuk sektor listrikgas-air bersih dan sektor jasa-jasa, kontribusinya sama pada tahun 2006 dan 2007 masing-
masing 0,9 persen dan 10,1 persen. Selanjutnya jika dilihat secara total, peranan PDB tanpa
migas naik dari 88,9 persen pada tahun 2006 menjadi 89,5 persen pada tahun 2007.
IV.
PDB atas dasar harga berlaku tahun 2007 senilai Rp 3.957,4 triliun, sebagian besar
digunakan untuk konsumsi rumah tangga sebesar Rp 2.511,3 triliun. Komponen penggunaan
lainnya meliputi pengeluaran untuk konsumsi pemerintah sebesar Rp 329,8 triliun, pembentukan
modal tetap bruto atau investasi fisik sebesar Rp 983,8 triliun, perubahan inventori sebesar Rp
0,2 triliun, transaksi ekspor sebesar Rp 1.162,0 triliun dan impor sebesar Rp 1.002,5 triliun.
Tabel 4
Nilai PDB Tahun 2006-2007 dan
Laju Pertumbuhan Tahun 2007 menurut Komponen Penggunaan
Atas Dasar
Harga Berlaku
Atas Dasar
Harga Konstan 2000
Laju
Pertumbuhan
Sumber
Pertumbuhan
(Triliun Rupiah)
2006
2007
(2)
(3)
(Triliun Rupiah)
2006
2007
(4)
(5)
(Persen)
2007
(6)
(Persen)
2007
(7)
2 092,7
2 511,3
1 076,9
1 131,2
5,0
2,9
2. Konsumsi Pemerintah
288,1
329,8
147,6
153,3
3,9
0,3
805,5
983,8
403,2
440,1
9,2
2,0
4. a. Perubahan Inventori
42,4
0,2
29,0
0,9
b. Diskrepansi Statistik
-69,9
-27,2
16,9
57,0
1 036,3
1 162,0
868,3
937,8
8,0
3,8
855,6
1 002,5
694,6
756,3
8,9
3,3
3 339,5
3 957,4
1 847,3
1 964,0
6,3
Komponen Penggunaan
(1)
1. Konsumsi Rumah Tangga
5. Ekspor
6. Dikurangi: Impor
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2007 tercatat sebesar 6,3 persen.
Pertumbuhan ini didukung oleh semua komponen PDB penggunaan, yakni konsumsi rumah
tangga tumbuh sebesar 5,0 persen, konsumsi pemerintah sebesar 3,9 persen, pembentukan
modal tetap bruto sebesar 9,2 persen, serta ekspor maupun impor barang dan jasa, masingmasing meningkat sebesar 8,0 persen dan 8,9 persen.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2007 sebagian besar bersumber dari komponen ekspor
barang dan jasa. Dari 6,3 persen pertumbuhan tahun 2007, 3,8 persen bersumber dari
komponen ekspor barang dan jasa. Komponen terbesar PDB yaitu konsumsi rumah tangga
hanya memberikan sumbangan sebesar 2,9 persen. Sementara pembentukan modal tetap bruto
serta pengeluaran konsumsi pemerintah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan masingmasing sebesar 2,0 persen dan 0,3 persen.
Tabel 5
Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan Menurut Komponen Penggunaan
(Persen)
Triw III 2007
Terhadap
Triw II 2007
(2)
Triw IV 2007
Terhadap
Triw III 2007
(3)
Triw IV 2007
Terhadap
Triw IV 2006
(4)
2,1
2,3
5,6
2. Konsumsi Pemerintah
-2,6
23,2
2,0
6,4
2,3
12,1
4. Ekspor
1,4
2,6
7,3
5. Dikurangi: Impor
5,5
1,3
13,6
3,9
-2,1
6,3
Komponen Penggunaan
(1)
PDB
Pertumbuhan PDB pada triwulan IV terhadap triwulan III tahun 2007 mengalami
kontraksi 2,1 persen. Menurut komponennya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 2,3
persen, konsumsi pemerintah 23,2 persen, PMTB 2,3 persen, ekspor 2,6 persen dan impor
sebesar 1,3 persen.
Dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y)
secara umum pada triwulan IV tahun 2007 semua komponen penggunaan menunjukkan
peningkatan. Tingkat pertumbuhan terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga 5,6 persen,
konsumsi pemerintah 2,0 persen, diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar
12,1 persen. Di samping itu ekspor juga mengalami peningkatan sebesar 7,3 persen.
Dilihat dari pola distribusi PDB penggunaan, tampak bahwa konsumsi rumah tangga
masih merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDB Indonesia; yaitu meningkat dari
62,7 persen pada tahun 2006 menjadi sebesar 63,5 persen pada tahun 2007. Komponen lain yang
juga mengalami peningkatan adalah pembentukan modal tetap bruto dari 24,1 persen menjadi 24,9
persen pada tahun 2007. Sebaliknya, masih dalam periode yang sama porsi komponen penggunaan
lainnya menunjukkan penurunan, diantaranya konsumsi pemerintah dari 8,6 persen menjadi 8,3
persen dan ekspor dari 31,0 persen menjadi sebesar 29,4 persen.
Tabel 6
Struktur PDB Menurut Komponen Penggunaan Tahun 2006-2007
(Persen)
Komponen Penggunaan
2006
2007
(1)
(2)
(3)
62,7
63,5
2. Konsumsi Pemerintah
8,6
8,3
24,1
24,9
4. a. Perubahan Inventori
1,3
0,0
b. Diskrepansi Statistik
-2,1
-0,8
31,0
29,4
25,6
25,3
PDB
100,0
100,0
V.
2006
2007
(1)
(2)
(4)
VI.
15,0
18,6
1.662,6
17,6
17,0
1.947,1
14,4
19,3
1.591,6
16,9
17,3
1.870,9