Referensi:
Tuanakotta Bab 15-18
Dosen Pengampu:
Anggreni Dian Kurniawati, SE., M.Sc., Ak., CA.
Menilai Resiko
Kegiatan Pra
Penugasan
Rencanakan auditnya
Laksanakan prosedur
penilaian resiko
Putuskan terima/tolak
penugasan
Rancang/Implementasi
PI
ISA 315
Tujuan auditor adalah mengidentifikasi dan menilai resiko
salah saji yang material, yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan. Pada tingkat laporan
keuangan dan pada tingkat asersi, dengan memahami
entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian
internal entitas itu, yang menjadi dasar untuk merancang
dan mengimplementasikan tanggapan terhadap resiko
salah saji yang material yang dinilai.
3
Reporting
Risk Response
Risk Assessment
Berdasarkan bukti
audit yang diperoleh,
opini audit apakah
yang tepat untuk
laporan keuangan
tersebut?
Kendali Mutu
Kendali Mutu Etika, Independensi, dan ISA
Risk Assessment
Strategi audit
menyeluruh
Komunikasikan
kelemahan signifikan
Simpulkan:
RMM di
tingkat LK
dan asersi
Dokumentasi
Tujuan
Lakukan prosedur
pendahuluan sebelum
menerima/melanjutkan
/menolak penugasan
Putuskan apakah
auditor
menerima/melanjutkan/
menolak penugasan?
Apakah KAP
mempunyai SDM,
waktu, kompetensi
yang memadai untuk
menangani
penugasan
tersebut?
Apakah KAP
independen?
Ada benturan
kepentingan?
Jika menerima
penugasan, apakah
resikonya dapat
diterima?
Terima/
lanjutkan?
Ya
Tidak
Prakondisi
audit
dipenuhi?
Ada
pembatasan
lingkup?
Sepakati
syarat
perikatan?
Tanda
tangani
surat
perikatan
STOP
Menerima penugasan
14
Perencanaan Audit
3.
16
2.
3.
4.
Dokumentasi audit
18
19
Materialitas
21
Performance Materiality
Menentukan materialitas
Overall materiality
Didasarkan atas persepsi auditor
mengenai kebutuhan pemakai LK.
Performance materiality
Ditetapkan dalam jumlah yang lebih
rendah, sehingga auditor banyak
melakukan pekerjaan audit dan risiko
audit ditekan ke tingkat rendah dapat
diterima.
23
24
Hal-hal lain
27
Bahas:
Materialitas
Insights berdasarkan
pengetahuan mengenai
entitas
Potensi resiko bisnis dan
resiko kecurangan
Di mana/bagaimana LK
rentan salah saji material
Rencana audit yang
mencakup siapa, apa, di
mana, kapan.
Supervisi dan reviu.
28
tujuan entitas
faktor eksternal
sifat entitas
kebijakan akuntansi
pengukuran kinerja keuangan
pengendalian internal
Jenis Risiko
Risiko bisnis (business risk)
Laporan keuangan
Anggaran
Laporan-laporan
Pengukuran kinerja
Retur pajak
Kebijakan akuntansi yang
digunakan
Pertimbangan dan estimasi
Sumber eksternal
Sumber risiko
Faktor eksternal
Sifat entitas
Kebijakan akuntansi
Tujuan dan strategi entitas
Pengukuran / reviu kinerja keuangan
Pengendalian internal yang relevan untuk
audit
Risiko kecurangan
Kecurangan: perbuatan yang disengaja oleh
satu atau beberapa orang dalam
manajemen, TCWG, pegawai, atau pihak
ketiga.
Segitiga Kecurangan:
Tekanan (pressure)
Peluang (opportunity)
Pembenaran (rationalization)
Skeptisme Profesional
Kewajiban auditor untuk menggunakan dan
mempertahankan skeptisisme profesional,
sepanjang periode penugasan, terutama
kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya
kecurangan.
Evaluasi Auditor
Pengendalian yang ada terhadap proses
manajemen
Lengkapnya identifikasi risiko bisnis dan risiko
kecurangan
Penilaian manajemen terhadap besaran resiko
atau dampak moneter dan peluang terjadinya
Tanggapan manajemen terhadap risiko yang
dinilai yang merupakan hasil proses penilaian
risiko.
Dokumentasi risiko
Memo
Daftar risiko
Risiko Signifikan
Risiko salah saji material yang dinilai begitu
besarnya, yang menurut pendapat auditor
akan memerlukan pertimbangan audit
khusus.
Risiko dimulai sebelum (atau dengan tidak)
mempertimbangkan pengendalian yang
dapat menanggulangi risiko tersebut.
Pengendalian Internal
Proses, kebijakan, dan prosedur yang dirancang oleh
manajemen untuk memastikan pelaporan keuangan yang
andal dan pembuatan laporan keuangan sesuai dengan
kerangka akuntansi yang berlaku.
Hal yang dibahas: sikap manajemen terhadap
pengendalian, kompetensi pegawai kunci, penilaian resiko,
akuntansi, dan sistem informasi keuangan lainnya yang
digunakan, serta kegiatan pengendalian yang tradisional.
Pengendalian Internal
Sekalipun auditor telah memutuskan untuk
menggunakan sepenuhnya pendekatan substantif
dalam menanggapi resiko salah saji yang material
namun auditor juga harus memperoleh pemahaman
mengenai pengendalian internal juga.
Pemahaman mencakup: pelaksanaan prosedur
penilaian resiko untuk mengidentifikasi pengendalian
yang secara langsung atau tidak langsung
menanggulangi salah saji material.
Mengkomunikasikan kelemahan
Pengendalian Internal
Ketika kelemahan pengendalian internal dinilai
auditor sebagai signifikan, auditor pertama-tama
perlu membahasnya dengan manajemen, dan ia
kemudian harus mengkomunikasikannya secara
tertulis kepada TCWG.
Jika auditor memperoleh bukti tentang adanya
kecurangan, ia secepatnya memberi tahu hal itu
kepada manajemen dan hal ini memerlukan
kearifan profesional.
Langkah selanjutnya
Tidak ada ketentuan khusus dan luasnya
dokumentasi merupakan keputusan yang
didasarkan kearifan profesional.
Contoh dokumentasi Tabel 24-1
Pembahasan secara lisan membantu auditor
memastikan temuannya benar dan redaksi
sudah tepat menggambarkan situasi yang
ditemukan.
Menyelesaikan Tahap 1
Mereviu hasil dari pelaksanaan prosedur penilaian
resiko dan kemudian mengikhtisarkan resiko
salah saji material pada tingkat laporan keuangan
dan asersi.
Bukti yang didapat oleh auditor adalah bukti
mengenai resiko yang dihadapi entitas dan PI
untuk menangkal resiko.
Merangkum hasil penilaian resiko untuk menekan
resiko tersebut.
Catatan
Pertimbangkan faktor lain yang relevan sebelum
menyimpulkan tidak ada resiko khusus.
Perlu adanya pengujian untuk menentukan
efektifnya pengendalian untuk mendukung
penilaian.
Resiko pengendalian dinilai sebagai tinggi.
Beberapa auditor menilai resiko pengendalian
sedang.
Penentuan resiko tersisa yang merupakan
pertimbangan kearifan profesional.
Dokumentasi (Lanjutan)
Bentuk dan luasnya dokumentasi dipengaruhi
oleh:
1. Sifat , ukuran, kompleksitas entitas dan
pengendalian internalnya;
2. Tersedianya informasi pada entitas;
3. Metodologi dan teknologi audit yang
digunakan.