Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan

Penderita PTSD dapat dilakukan menggunakan dua macam terapi pengobatan yaitu,
dengan menggunakan psikoterapi dan farmakoterapi. Hasil pengobatan akan lebih efektif jika
kedua terapi ini dikombinasikan sehingga tercapai penanganan yang holistik dan
komprehensif (Sadock, B.J. & Sadock, V.A., 2007).
a. Psikoterapi Psikoterapi adalah suatu bentuk dari perawatan (treatment)
terhadap masalah-masalah yang dasarnya emosi, dimana seseorang yang terlatih
dengan seksama membentuk hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan
memindahkan, mengubah, atau mencegah munculnya gejala dan menjadi perantara
untuk menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat (Wolberg, 1954). Dengan
demikian, perawatan menggunakan teknik psikoterapi ini merupakan perawatan yang
secara umum menggunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologis terhadap
pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian. Adapun macammacam psikoterapi diantaranya adalah:
1) Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Menurut penelitian Cognitive
Behavioral Therapy (CBT) merupakan pendekatan yang paling efektif dalam
mengobati PTSD. Dalam CBT, terapis membantu untuk mengubah
kepercayaan yang tidak rasional yang mengganggu emosi dan menganggu
kegiatan-kegiatan penderita PTSD misalnya, pada seorang anak korban
kejahatan mungkin akan menyalahkan diri sendiri karena ketidakhatihatiannya. Prinsip-prinsip CBT digunakan untuk modifikasi perilaku dan
proses relearning. Tujuan terapi ini adalah mengidentifikasi pikiran-pikiran
yang tidak rasional, mengumpulkan bukti bahwa pikiran tersebut tidak
rasional untuk melawan pikiran tersebut yang kemudian mengadopsi pikiran
yang lebih realistik untuk membantu mencapai emosi yang lebih seimbang.
2) Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR) EMDR
adalah sebuah pendekatan psikoterapi yang bertumpu pada model pemrosesan
informasi di dalam otak. Jaringan memori dilihat sebagai landasan yang
mendasari patologi sekaligus kesehatan mental, karena jaringan-jaringan
memori adalah dasar dari persepsi, sikap dan perilaku kita. Untuk memproses
kembali informasi di dalam otak/jaringan memori yang telah ada, EMDR
dijalankan dengan melakukan kegiatan fisik yang merangsang aktivasi

pemrosesan informasi di dalam otak (dalam konteks EMDR disebut sebagai


stimulasi bilateral) melalui indra pengelihatan/pendengaran/perabaan.
3) Playtherapy merupakan cara yang dapat digunakan untuk mengobati
PTSD pada anak periode awal/young children. Pada terapi ini bertujuan untuk
memahami trauma anak dan memberikan kebebasan untuk berekspresi dalam
mengurangi tekanan emosional ynag dialami. Bermain peran, menggambar,
bermain dengan boneka atau benda-benda figural dapat dijadikan cara untuk
menyesuaikan diri dan memberi kesempatan pada terapis untuk melakukan
reexposure yaitu, membahas peristiwa traumatiknya dalam situasi yang
mendukung.

b. Farmakoterapi Farmakoterapi merupakan terapi dengan menggunakan obatobatan. Terapi ini diperlukan untuk menstabilkan zat-zat di otak yang menyebabkan
kecemasan, kekhawatiran, dan depresi atau dengan kata lain merupakan terapi
simptomatik pada PTSD. Terapi obat ini bukanlah lini pertama dalam penanganan
PTSD tetapi dapat dijadikan sebagai terapi pendukung (adjuvan) psikoterapi agar
tercapai hasil yang optimal dalam menangani kasus PTSD. Adapun beberapa contoh
farmakoterapi yang sering digunakan dalam kasus PTSD, antara lain:
1) Golongan benzodiazepin: Chlordiazepoxide, Diazepam, Lorazepam.
2) Golongan non-benzodiazepin: Buspirone, Sulpiride, Hydroxyzine.
3) Golongan antidepresan: Trisiklik, Amitriptyline, Imipramine.
4) Golongan Monoamin Oksidase Inhibitor (MAOI): Moclobemide 23
5) Golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI): Sertraline,
Paroxetine, Fluvoxamine, Fluoxetine.

Anda mungkin juga menyukai