Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN

KUNJUNGAN LAPANGAN (FIELD TRIP)


MATA KULIAH TEKNIK PENGOLAHAN AIR IRIGASI

A. Hari / Tanggal

: Kamis /26 Mei 2016


B. Lokasi yang dikunjungi

bendungan

sungai ular diperbatasan kabupaten deli serdang


C. Deskripsi Lokasi

Provinsi Sumatera Utara.


Lokasi yang kami kunjungi ini merupakan tempat

pengaturan sumber air pertanian didaerah perbatasan deli serdang. Irigasi ini
mampu mencukupi kebutuhan air tanaman pada daerah tersebut. Dari segi kondisi
prasarana dan kelengkapannya kelas jaringan ini dapat dikategorikan kedalam
kelas jaringan Irigasi Teknis yang konstruksi bangunan-bangunannya sudah dibuat
permanen, dilengkapi dengan pintu-pintu pengatur dan alat pengukur debit air,
sehingga yang dialirkan ke petak-petak sawah dapat diatur dan diukur dengan
baik. Pada sistem jaringan ini, antara saluran pembawa dengan saluran pembuang
( drainage ) terpisah secara jelas.
D. Objek yang diamati

1)

Bendungan
2) Irigasi primer
3) Irigasi sekunder
4) Irigasi Tersier
E. hasil pengamatan
Pembangunan Bendung Sungai Ular ini sangat membantu untuk
meningkatkan penghasilan daerah sekitarnya khususnya di bidang pertanian.
Sedikitnya sekitar 18.500 hektar lahan pertanian sangat tergantung pada Sungai
Ular. Pada umumnya daerah sepanjang kiri dan kanan Sungai Ular terutama di
bahagian hilir merupakan daerah pertanian dan perkebunan yang sangat potensial
dan produktif, yang banyak menghasilkan devisa Negara.

Bendungan ini telah mampu menyediakan air untuk kawasan pertanian,


dengan sistem pembagian debit air secara teratur, bendungan ini mengairi 2 jalur
wilayah berbeda, dalam pemberian pengairan airnya dilakukan saling bergantian.
dengan adanya bendungan ini pada musim tidak terjadi hujan bendungan ini
masih mampu menyediakan air irigasi untuk pertanian.
Pengelolaan jaringan irigasi ini adalah kegiatan yang meliputi operasi,
pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi. Operasi jaringan
irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan
membuka-menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam,
menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan
kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau dan mengevaluasi.
Pengaturan air irigasi adalah kegiatan yang meliputi pembagian, pemberian, dan
penggunaan air irigasi. Semua pengelolaan ini dilakukan oleh staf-staf yang
besangkutan.
Pengertian Irigasi Dan Drainase
Irigasi adalah pemberian air kepada tanah untuk menunjang curah hujan
yang tidak cukup agar tersedia lengas bagi pertumbuhan tanaman.
(Linsley, 1992 ).
Secara umum pengertian irigasi adalah penggunaan air pada tanah untuk
keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanamtanaman.
(Hansen, 1990).
Jaringan irigasi merupakan prasarana irigasi yang terdiri atas bangunan
dan saluran air beserta perlengkapnya. Sistem jaringan irigasi dapat dibedakan

antara jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi tersier. aringan irigasi utama
meliputi bangunan bangunan utama yang dilengkapi dengan saluran pembawa,
saluran pembuang. dan banguanpengukur. Jaringan irigasi tersier merupakan
jaringan irigasi di petaktersier, beserta bangunan pelengkap lainnya yang terdapat
di petak tersier ( Kartasapoetra, 2009).
Drainase berasal dari bahasa, inggris drainase mempunyai arti
mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Yang dapat
mengurangi kelebihan air, aik yang berasal dari air hujan rembesen maupun
kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/lahan (suripin, 2004).
1). Bendungan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan, bendungan ini dibuat
untuk menampung debit air yang nantinya dapat menaikkan air kejaringan primer.
Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk meninggikan elevasi
muka air dari sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke
saluran lewat bangunan pengambilan (intake structure). Bendungan tersebut
memiliki 5 pintu satu pintu untuk air masuk ke dalam waduk satu pintu lagi
menuju jaringan primer yang langsung manuju area persawahan masyarakat
tersebut, tiga pintunya lainnya
2). Jaringan Irigasi Primer
Meliputi bangunan bendung, saluran-saluran primer dan sekunder
termasuk bangunan bangunan utama dan pelengkap saluran pembawa dan saluran
pembuang. Bangunan ini merupakan bangunan yang mutlak diperlukan bagi
eksploit, meliputi bangunan pembendung, bangunan pembagi dan bangunan

pengukur. Bangunan bendung berfungsi agar permukaan air sungai dapat naik
dengan demikian memungkinkan untuk disalurkan melalui pintu pemasukan ke
saluran pembawa. Bangunan pembagi berfungsi agar air pengairan dapat
didistribusikan di sepanjang saluran pembawa (saluran primer) ke lahan-lahan
pertanaman melalui saluran sekunder dan saluran tersier.
Terdiri pula bangunan ukur yang berfungsi mengukur debit air yang masuk
ke saluran. Dengan demikian distribusi air pengairan ke lahan-lahan pertanaman
melalui saluran sekunder dan saluran tersier dapat terkontrol dengan baik, sesuai
dengan pola pendistribusian air pengairan yang telah dirancang.

3). Jaringan Irigasi Sekunder


Jaringan irigasi Sekunder yaitu cabang dari saluran primer yang membagi
saluran induk kedalam saluran yang lebih kecil (tersier). Sementara jaringan
irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran
sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap,
bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya
dilayani oleh satu saluran sekunder. Biasanya petak sekunder menerima air dari
bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder. Batas-batas petak
sekunder pada urnumnya berupa tanda topografi yang jelas misalnya saluran
drainase. Luas petak sukunder dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi
topografi daerah yang bersangkutan.
4). Jaringan irigasi tersier

Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai


prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri atas saluran tersier,
saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta bangunan
pelengkapnya. Jaringan ini sebagai saran pelayanan air ke jaringan yang lebih
kecil yaitu jaringan cacing pada dasarnya mengairkan langsung menuju lahan
pertanian.
Bangunan bagi/bangunan sadap merupakan bangunan yang terletak pada
saluran primer,sekunder dan tersier yang berfungsi untuk membagi air yang
dibawa oleh saluran yang bersangkutan. Khusus untuk saluran tersier dan kuarter
bangunanbagi ini masing-masing disebut boks tersier dan boks
kuarter.BangunanSadap berfungsi memberikan air dari saluran sekunder atau
primer ke petak-petak tersier.
Sebagaimana namanya, bangunan pelengkap berfungsi sebagai pelengkap
bangunan-bangunan irigasi yang telah disebutkan sebelumnya. Bangunan
pelengkap berfungsi untuk memperlancar para petugas dalam eksploitasi
danpemeliharaan. Bangunan pelengkap dapat juga dimanfaatkan untuk pelayanan
umum. Jenis-jenis bangunan pelengkap antara lain jalan inspeksi, tanggul,
jembatan penyeberangan, tangga mandi manusia, sarana mandi hewan,
sertabangunan lainnya.

E. Dokumentasi

Gambar.1 Pintu air

Gambar.2 Bendungan

DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Vaughn. 1986. Dasar-dasar dan Praktek Irigasi. Erlangga. Jakarta.
Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Bumi

Aksara. Jakarta
Soenarto, R. 1959. Pengairan. PT. Soeroengan. Jakarta
Suripin, 2004. Sistem Drainase Yang Berkelanjutan. Andi. Yogyakrta

Anda mungkin juga menyukai