A. Hari / Tanggal
bendungan
pengaturan sumber air pertanian didaerah perbatasan deli serdang. Irigasi ini
mampu mencukupi kebutuhan air tanaman pada daerah tersebut. Dari segi kondisi
prasarana dan kelengkapannya kelas jaringan ini dapat dikategorikan kedalam
kelas jaringan Irigasi Teknis yang konstruksi bangunan-bangunannya sudah dibuat
permanen, dilengkapi dengan pintu-pintu pengatur dan alat pengukur debit air,
sehingga yang dialirkan ke petak-petak sawah dapat diatur dan diukur dengan
baik. Pada sistem jaringan ini, antara saluran pembawa dengan saluran pembuang
( drainage ) terpisah secara jelas.
D. Objek yang diamati
1)
Bendungan
2) Irigasi primer
3) Irigasi sekunder
4) Irigasi Tersier
E. hasil pengamatan
Pembangunan Bendung Sungai Ular ini sangat membantu untuk
meningkatkan penghasilan daerah sekitarnya khususnya di bidang pertanian.
Sedikitnya sekitar 18.500 hektar lahan pertanian sangat tergantung pada Sungai
Ular. Pada umumnya daerah sepanjang kiri dan kanan Sungai Ular terutama di
bahagian hilir merupakan daerah pertanian dan perkebunan yang sangat potensial
dan produktif, yang banyak menghasilkan devisa Negara.
antara jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi tersier. aringan irigasi utama
meliputi bangunan bangunan utama yang dilengkapi dengan saluran pembawa,
saluran pembuang. dan banguanpengukur. Jaringan irigasi tersier merupakan
jaringan irigasi di petaktersier, beserta bangunan pelengkap lainnya yang terdapat
di petak tersier ( Kartasapoetra, 2009).
Drainase berasal dari bahasa, inggris drainase mempunyai arti
mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Yang dapat
mengurangi kelebihan air, aik yang berasal dari air hujan rembesen maupun
kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/lahan (suripin, 2004).
1). Bendungan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan, bendungan ini dibuat
untuk menampung debit air yang nantinya dapat menaikkan air kejaringan primer.
Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk meninggikan elevasi
muka air dari sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke
saluran lewat bangunan pengambilan (intake structure). Bendungan tersebut
memiliki 5 pintu satu pintu untuk air masuk ke dalam waduk satu pintu lagi
menuju jaringan primer yang langsung manuju area persawahan masyarakat
tersebut, tiga pintunya lainnya
2). Jaringan Irigasi Primer
Meliputi bangunan bendung, saluran-saluran primer dan sekunder
termasuk bangunan bangunan utama dan pelengkap saluran pembawa dan saluran
pembuang. Bangunan ini merupakan bangunan yang mutlak diperlukan bagi
eksploit, meliputi bangunan pembendung, bangunan pembagi dan bangunan
pengukur. Bangunan bendung berfungsi agar permukaan air sungai dapat naik
dengan demikian memungkinkan untuk disalurkan melalui pintu pemasukan ke
saluran pembawa. Bangunan pembagi berfungsi agar air pengairan dapat
didistribusikan di sepanjang saluran pembawa (saluran primer) ke lahan-lahan
pertanaman melalui saluran sekunder dan saluran tersier.
Terdiri pula bangunan ukur yang berfungsi mengukur debit air yang masuk
ke saluran. Dengan demikian distribusi air pengairan ke lahan-lahan pertanaman
melalui saluran sekunder dan saluran tersier dapat terkontrol dengan baik, sesuai
dengan pola pendistribusian air pengairan yang telah dirancang.
E. Dokumentasi
Gambar.2 Bendungan
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Vaughn. 1986. Dasar-dasar dan Praktek Irigasi. Erlangga. Jakarta.
Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Bumi
Aksara. Jakarta
Soenarto, R. 1959. Pengairan. PT. Soeroengan. Jakarta
Suripin, 2004. Sistem Drainase Yang Berkelanjutan. Andi. Yogyakrta