Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus
dipasok dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A danB , dan
ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi
vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat
larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin.Vitamin yang
larut dalam air, seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan
vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin
A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam
tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa itu vitamin dan mineral
2. Mengetahui pembagian serta fungsi vitamin dan mineral
3. Mengetahui penyakit atau efek kekurangan serta kelebihan vitamin dan mineral

BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.Hanya terdapat 2 vitamin
yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K
bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan
adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke
seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari
saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di
dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air
hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke
dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin
ini akan segera dibuang tubuh bersamaurin.Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan
asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
2.1 Vitamin
A. Vitamin yang larut dalam lemak:
1. Vitamin A
Vitamin A atau yang biasa dikenal sebagai retinal merupakan senyawa poliisoprenoid
yang mengandung cincin sikloheksenil. Vitamin A merupakan istilah generik untuk semua
senyawa dari sumber hewani yang memperlihatkan aktivitas biologik vitamin A.Senyawasenyawa tersebut adalah retinal, asam retinoat dan retinol. Hanya retinol yang memiliki
aktivitas penuh vitamin A, yang lainnya hanya mempunyai sebagian fungsi vitamin A.
Vitamin A mempunyai provitamin yaitukaroten.Pada sayuran vitamin A terdapat sebagai
provitamin dalam bentuk pigmen berwarna kuning karoten, yang terdiri atas dua molekul
retinal yang dihubungkan pada ujung aldehid rantai karbonnya.Tetapi karena karoten tidak
mengalami metabolisme yang efisien ,maka karoten mempunyai efektifitas sebagai sumber
vitamin A hanya sepersepuluh retinal. Ester retinal yang terlarut dalam lemak makanan akan
terdispersi di dalam getah empedu dan dihidrolisis di dalam lumen intestinum diikuti oleh
penyerapan langsung ke dalam epitel intestinal. karoten yang dikonsumsi mungkin
dipecah lewat reaksi oksidasi oleh enzim karoten dioksigenase.Pemecahan ini
menggunakan oksigen molekuler, digalakkan dengan adanya garam-garam empedu
2

danmenghasilkan 2 molekul retinaldehid (retinal). Demikian pula, di dalam mukosa


intestinal, retinal direduksi menjadi retinal oleh enzim spesifik retinaldehid reduktase dengan
menggunakan NADPH. Retinal dalam fraksi yang kecil teroksidasi menjadi asam retinoat.
Sebagian besar retinal

2. Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, sepertikeju. Bagian
tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang.Vitamin D ini dapat
membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi
vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Vitamin D merupakan prohormon
steroid.Vitamin ini diwakili oleh sekelompok senyawa steroid yang terutama terdapat pada
hewan, tetapi juga terdapat dalam tanaman serta ragi. Melalui berbagai proses metabolic,
vitamin D dapat menghasilkan suatu hormon yaitu Kalsitriol, yang mempun yaitu peranan
sentral dalam metabolisme kalsium dan fosfat. Vitamin D dihasilkan dari provitamin
ergosterol dan 7- dehidrokolesterol. Ergosterol terdapat dalam tanaman dan 7
dehidrokolesterol dalam tubuh hewan. Ergokalsiferol (vitamin D2)terbentuk dalam tanaman,
sedangkan di dalam tubuh hewan akan terbentuk kolekalsiferol (vitamin D3)pada kulit yang
terpapar cahaya.Kedua bentuk vitamin tersebut mempunyai potensi yang sama ,yaitu masingmasing dapat menghasilkan kalsitriol D2 dan D3.Vitamin D3 ataupun D2 dari makanan
diekstraksi dari dalam darah ( dalam keadaan terikat dengan globulin spesifik), setelah
absorbsi dari misel dalam intestinum. Vitamin tersebut mengalami 42 hidroksilasi pada posisi
25 oleh enzim vitamin D3 25 hidroksikolekalsiferol, yaitu suatu enzim pada retikulum
endoplasmic yang dianggap membatasi kecepatan reaksi. 25- hidroksi D3 merupakan bentuk
utama vitamin D dalam sirkulasi darah dan bentuk cadangan yang utama dalam hati.Dalam
tubulus ginjal, tulang dan plasenta,25hidroksi3 selanjutnya mengalami hidroksilasi dalam
posisi 1 oleh enzim 25hidroksiD3 1-hidroksilase, yakni suatu enzim mitokondria. Hasilnya
adalah 1,25dihidroksi D3( kalsitriol ), yaitu metabolit vitamin D yang paling paten. Produksi
hasil ini diatur oleh konsentrasinya sendiri, hormon paratiroid dan fosfat dalam serum.. Ikan
berlemak, kuningtelur dan hati merupakan sumber vitamin D yang baik.
3. Vitamin E (Tokoferol)

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai
dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Ada beberapa jenis tokoferol dalam
bentuk alami. Semuanya merupakan 6- hidroksikromana atau tokol yang tersubsitusi
isoprenoid. Penyerapan aktif lemak meningkatkan absorbsi vitamin E. Gangguan penyerapan
lemak dapat menimbulkan defisiensi vitamin E. Vitamin E di dalam darah diangkut oleh
lipoprotein, pertamatama lewat penyatuan ke dalam kilomikron yang mendistribusikan
vitamin ke jaringan yang mengandung lipoprotein lipase serta ke hati dalam fragmen sisa
kilomikron, dan kedua, lewat pengeluaran dari dalam hati dalam lipoprotein berdensitas
sangat rendah ( VLDL ). Vitamin E disimpan dalam jaringan adiposa Vitamin E (tokoferol)
bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas
sebagai akibat kemampuannya untuk memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal bebas
perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi . Radikal bebas
fenoksi yang terbentuk kemudian bereaksi dengan radikalbebas peroksil selanjutnya. Dengan
demikian tokoferol tidak mudah terikat dalam reaksi oksidasiyang reversible, cincin
kromana dan rantai samping akan teroksidasi menjadi produk non radikal bebas. Defisiensi
atau kekurangan vitamin E dapat menimbulkan anemia pada bayi yang baru lahir. Kebutuhan
akan vitamin E meningkat bersamaan dengan semakin besarnya masukan lemak tak- jenuh
ganda. Asupan minyak mineral, keterpaparan terhadap oksigen (seperti dalam tenda oksigen )
atau berbagai penyakit yang menyebabkan tidak efisiennya penyerapan lemak akan
menimbulkan defisiensi vitamin E yang menimbulkan gejala neurology. Vitamin E dirusak
oleh pemasakan dan pengolahan makanan yang bersifat komersial,termasuk pembekuan.
Benih gandum, minyak biji bunga matahari serta biji softlower, dan minyak jagung serta
kedelai, semuanya merupakan sumber vitamin E yang baik.
4. Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik
dan penutupan luka.Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang
baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh. Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh
kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para-aminobenzoat.
B. Vitamin yang larut dalam air:
1. Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita.Di
dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong
lainnya.Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai
radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita.Terkait dengan sifatnya yang mampu
menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh
sehingga

risiko

timbulnya

berbagai

penyakit

degenaratif,

seperti

kanker,

dapat

diturunkan.Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai
jaringan di dalam tubuh, seperti otot.Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat
terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme
patogen.Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan
membantu mencegah berbagai jenis penyakit.Sumber vitamin C buah jeruk, tomat, arbei,
kangkung, kentang, cabai hijau, selada hijau, jambu biji.
2. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam
tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju
reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi.Beberapa jenis vitamin yang
tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
(eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
3. Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis
vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari.
Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein danlemak. Sumber
vitamin B1berasal dari jantung, hati, ginjal, ber, ragi, gandum, kedelai, susu, kacang tanah
dan kacang-kacangan.
4. Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh
manusia.Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzimflavin
mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine
dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh
5

melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel
darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti
kulit, rambut, dan kuku.Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar,
kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
5. Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin.Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, danprotein. Di
dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan
darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat
dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang
banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.
Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini
dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
6. Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam
tubuh.Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme,
seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.Peranan lain vitamin ini
adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi
senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.Vitamin B5 dapat ditemukan
dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga
makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
8. Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang
esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim
A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolismenutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa
asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang
mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacangkacangan, daging, dan ikan.

9. Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman.Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.Vitamin ini banyak
berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah
satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.Telur, hati, dan daging merupakan
sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
C. Fungsi vitamin secara umum:
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolism energy, pertumbuhan, dan
pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim.Sebagian besar koenzim terdapat
dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan protein.Hingga sekarang fungsi
biokimia beberapa jenis belum diketahui dengan pasti.Konstribusi suatu makanan terhadap
kandungan vitamin makanan sehari hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula
terdapat dalam makanan tersebut, jumlah yang rusak pada saaat panen atau penyembelihan,
penyimpanan, pemrosesan dan pemasakan. Pada saat dan penyimpanan sejumlah vitamin
akan hilang, bergantung pada suhu, penyingkapan terhadap udara dan matahari, serta lama
disimpan akan semakin banyak vitamin yang hilang.
D.

Pengaruh kelebihan dan kekurangan vitamin:

Jenis Vitamin
Vitamin A

Kekurangan
kekurangan

vitamin

menyebabkan

buta

pertumbuhan
kulit terganggu.

Kelebihan
A menyebabkan

urine

senja, berwarna

kuning,

kulit,

terhambat, muka,dan

telapak

tangan

tangan

kelihatan

Menurunkan
penggunaan

kuning.
efesiensi

vitamin

E.

Gejala keracunan terjadi bila


mengkonsumsi vitamin A
berlebihan. Pengaruh negatif
keracunan vitamin A antara
lain cepat lelah, berkurang
7

nafsu makan, sakit kepala,


muntah, kerontokan rambut,
kulit kering, nyeri tulang
Vitamin D

kekurangan

vitamin

dan pembesaran hati.


D kelebihan
vitamin

menyebabkan rakhitis pada berpengaruh negatif pada


anak.Bila kadar vitamin D kesehatan dan menimbulkan
rendah maka tubuh akan keracunan, kususnya bagi
mengalami

pertumbuhan anak-anak.

kaki yang tidak normal, vitamin


dimana

betis

kaki

Kelebihan

menyebabkan

akan kadar kalsium pada darah

membentuk huruf O dan X. dan

urin

meningkat.

Di samping itu, gigi akan Pengerasan otot, dan ginjal


mudah

mengalami pada

gilirannya

kerusakan dan otot pun akan menyebabkan

dapat
gangguan

mengalami

kekejangan. ginjal dan hipernensi.


Kelebihan vitamin D dapat
Penyakit lainnya adalah
menyebabkan
tubuh
osteomalasia,
yaitu
mengalami
diare,
hilangnya unsur kalsium dan
berkurangnya berat badan,
fosfor secara berlebihan di
muntah-muntah,
dan
dalam tulang. Penyakit ini
dehidrasi berlebihan
biasanya ditemukan pada
remaja,

sedangkan

pada

manula, penyakit yang dapat


ditimbulkan
Vitamin E

adalah

osteoporosis.
kekurangan

vitamin

menyebabkan anemia.

E kelebihan vitamin E dapat


menggangu vitamin D dan

kekurangan vitamin E dapat K,


menyebabkan

menurunkan

gangguan kelenjar

tiroid.

kerja
Dalam

kesehatan yang fatal bagi jangka panjang, konsumsi


tubuh,

antara

lain mega

dosis

suplemen

kemandulan baik bagi pria vitamin E dan A sintesis


maupun wanita. Selain itu, diduga
8

kuat

akan

saraf

dan

otot

akan menurunkan imunitas tubuh

mengalami gangguan yang dan memicu pertumbuhan


Vitamin K

berkepanjangan.
kekurangan
vitamin
menyebabkan

mengkonsumsi

hipotrombinemia
akibat

sel-sel tumor.
K pada ibu-ibu hamil yang

masa

dengan vitamin

suplemen

sintesis

pembekuan berlebihan

cenderung

panjang. Pendarahan yang melahirkan

bayi

yang

tidak dapat diatasi pada bayi mengalami gangguan hati.


yang baru lahir.

Kekurangan dan kelebihan Vitamin larut dalam air :


Vitamin C

Kekurangan vitamin C dapat kelebihan vitamin C memicu


menyebabkan

pendarahan, pembentukan batu ginjal, hal

gigi rontok, luka pada gusi, tersebut

didasarkan

pada

luka sukar sembuh, tulang tingginya kandungan asam


mudah

patah.

Akumulasi urat pada urine orang yang

vitamin C yang berlebihan mengkonsumsi vitamin C


di dalam tubuh dapat

lebih

dari

400

mg/hari.

Kelebihan vitamin C juga


berakibat pada peningkatan
penyerapan

berbagai

mineral, termasuk mineral


yang menjadi racun bagi
Vitamin B

Tubuh
mengalami

beri-beri, kelebihan vitamin B juga

gangguan
pencernaan,

tubuh seperti merkuri.


dapat Vitamin
B
kompleks,

juga

saluran dikeluarkan melalui urine


jantung,

sistem saraf.

dan dan

dapat

mengganggu

fungsi ginjal. Meningkatkan

defisiensi vitamin B1, kulit kerja

organ

akan mengalami berbagai metabolism

dan
tubuh

system
yang

gangguan,

seperti

kulit terlibat

kering dan bersisik.

dalam

produksi

proses

energy

cenderung

dan

meningkatkan

glukosa darah dan radikal


bebas. Bila terjadi defisiensi
vitamin

B1,

kulit

mengalami
gangguan,
Vitamin B2

akan

berbagai
seperti

kulit

Defisiensinya

kering dan bersisik.


dapat Keilosis,
dermatitis,

menyebabkan

menurunnya seboroika pada muka, lidah

daya
kering

tahan

tubuh,

bersisik,

kulit magenta,

gangguan

mulut fungsional, dan organic pada

kering, bibir pecah-pecah, mata.


Vitamin B5

dan sariawan
Seperti halnya vitamin B1 .

Kelebihan

dan B2, defisiensi vitamin dapat

vitamin

B5

menyebabkan

B5 dapat menyebabkan kulit peningkatan

penggunaan

pecah-pecah dan bersisik. glikogen otot, kulit panas


Selain itu, gangguan lain dan gatal, gangguan denyut
yang akan diderita adalah jantung, gangguan ginjal dan
keram otot serta kesulitan diabetes.
Viamin B6

untuk tidur.
Kekurangan vitamin dalam Kelebihan vitamin B6 dapat
jumlah

banyak

dapat mengganggu system saraf,

menyebabkan kulit pecah- seperti


pecah,
Vitamin B12

keram

insomnia.
Kekurangan

otot,
vitamin

dan tangan dan kaki.


ini

akan menyebabkan anemia


(kekurangan darah), mudah
lelah lesu, dan iritasi kulit.

2.2. Mineral
10

pada

ujung

jari

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa
organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2 ),
hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2 ). Sebagian besar mineral
akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan
terjadi penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik
(Davis dan Mertz 1987). Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi,
tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral
esensial dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses
fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral
mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh.
Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya
terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam
yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup
yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan
penyakit defisiensi.
A. Peranan Mineral dalam Kehidupan
Mineral esensiel mempunyai fungsi (bisa salah satu atau seluruhnya) yaitu:
1. Sebagai penyusun kerangka tubuh
2. Mempertahankan, mengatur sifat fisik dari sistim koloid. Misalnya viskositas,
difusi, tekanan osmose
3. Mengatur keseimbangan asam-basa
4. Sebagai komponen enzim ataupun aktivator enzim
B. Makro Mineral
1. Kalsium dan Fosfor
Peranan kalsium dalam pembekuan darah yaitu kalsium menstimulir
pembebasan tromboplastin dari darah. Tromboplastin mengkatalis perubahan
protrombin menjadi trombin. Kalsium sebagai aktivator enzim yaitu pada aktivasi
enzim lipase pankreas pada proses pencernaan lemak. Selain itu juga pada enzim
11

fosfatase yang menghidrolisis glukosa 6-P menjadi glukosa dan fosfat. Enzim lain
yang diaktifkan oleh kalsium adalah kholin esterase, miosin ATP ase, suksinat
dehidrogenase. Berbeda dengan kalsium, fosfor tidak berfungsi sebagai aktivator
enzim tetapi sebagai bagian dari enzim misalnya dalam enzim pepsin, xantinoksidase.
2. Natrium
Kandungan natrium pada tubuh orang dewasa sehat lebih kurang 100 g.
Sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraseluler (plasma, ruang antar sel), yang lain
terdapat dalam tulang. Ion natrium berfungsi mengatur tekanan osmose, menjaga
keseimbangan asam-basa dan berperanan pada absorbs! karbohidrat terutama glukosa.
3. Kalium
Kandungan kalium lebih kurang sebanyak 250 g. Kalium lebih banyak
terdapat dalam cairan intraseluler. Komposisi kalium pada umumnya konstan
sehingga sering dipakai untuk menentukan bagian badan tanpa Iemak (lean body
mass). Secara invivo menggunakan K40. Kalium bersama natrium dan klorida
berperanan dalam mengatur tekanan osmose dan keseimbangan asam-basa. Walaupun
mekanismenya belum diketahui dengan jelas, kalium juga diperlukan untuk sintesis
protein maupun glikogen. Kalium juga diperlukan untuk aktivasi enzim kinase.
4. Klorida
Tubuh mengandung 100 g klorida. Nutrien ini terdapat dalam cairan
ekstraseluler, darah merah dan beberapa jaringan. Berperanan dalam pengaturan
tekanan osmose dan keseimbangan asam-basa.
5. Magnesium dan Sulfur
Magnesium jumlahnya relatif kecil yaitu 20-25 g. Sebagian besar terdapat
dalam tulang. Yang lain terdapat dalam jaringan lunak dan cairan ekstraseluier.
Magnesium berperanan sebagai aktivator enzim misalnya enzim yang tergolong
dalam enzim kinase, mutase, ATP ase, kholin esterase, alkali fosfatase, enolase,
isositrat dehidrogenase, deoksiribonuklease.
Sulfur pada umumnya terdapat sebagai komponen senyawa organik. Misalnya
asam amino sistin dan metionin, hormon (glutation, insulin), vitamin biotin dan tiamin
serta asam lipoat. Sulfur terdapat dalam jaringan pengikat, kuku, rambut maupun
kulit.

12

C. Mikro Mineral
Mikro mineral esensiel yang dikenal pada pertengahan tahun 1950 baru ada 7 buah
unsure yaitu mangan, zat besi, tembaga, iodium, seng, kobalt, dan molibdenum. Kemudian
pada pertengahan tahun 1970 diketahui meningkat menjadi 14 buah unsur yaitu flourida,
selenium, kromium, vanadium, silikat, nikel, dan timah putih. Mineral digolongkan sebagai
mikro mineral bila jumlahnya kurang dari 0,01 % berat tubuh.
1. Mangan
Mangan dalam tubuh orang dewasa sebanyak 12-20 mg. Sebagian besar
mangan terdapat daiam tulang dan sebagian kecil dalam hati, otot, dan kulit. Pada
mamalia, mineral ini sangat esensiel untuk reproduksi yang normal. Mangan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam metabolisme karbohidrat.
2. Zat Besi
Zat besi dalam tubuh orang dewasa sebanyak 4-5 g. sebanyak 70 % jumlah zat
besi dalam tubuh terdapat dalam hemoglobin sedangkan yang lain terdapat dalam hati,
limfa, sumsum tulang belakang, dalam plasma yang umumnya sebagai protein
transferin dan sebagai komponen enzim yang berperanan pada proses reaksi oksidasi
reduksi di dalam sel.
3. Tembaga
Tembaga di dalam tubuh disimpan dalam hati, otak, sumsum tulang belakang,
limfa, jantung dan ginjal. Tembaga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pembentukan hemoglobin.
4. Iodium
lodium di dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam kelenjar tiroid yang
jumlahnya sebanyak 70-80%. Sebagian kecil terdapat dalam otot, ovariam, mata.
lodium merupakan komponen hormon tiroksin dan tri iodo tironin.
5. Seng
Seng sebagian besar terdapat dalam jaringan seperti hati, otot, organ kelamin
laki-laki, tulang, jaringan epidermis dan darah. Di dalam darah, sebanyak 75 % seng
terdapat dalam eritrosit, 22 % dalam serum dan 3 % dalam leukosit. Seng dapat
dipakai untuk pertumbuhan yang normal, pembentukan bulu pada unggas.
6. Kobalt, Molibdenum, dan Selenium
Kobalt

merupakan

komponen

vitamin

B12.

Diperlukan

untuk

mempertahankan aktivitas mikroflora dalam usus. Molibdenum merupakan komponen


13

enzim xantin oksidase. Enzim tersebut mengkatalisis oksidasi senyawa purin. Sebagai
contoh xantin oleh aktivitas xantin oksidase dirubah menjadi asam urat. Selenium
merupakan kelumit mineral yang ikut berperanan dalam pembentukan koenzim Q,
bertindak sebagai anti oksidan yang tidak spesifik, berpengaruh pada absorbsi dan
retensi vitamin E dan trigliserida. Enzim glutaton peroksidase mengandung 0,34 %
selenium, juga terdapat dalam enzim asam format dehidrogenas serta glisin reduktase.
7. Flourida, timah putih, vanadium
Flourida di dalam tubuh terdapat dalam tulang dan gigi. Ion flourida
mempunyai kemampuan untuk mencegah penyakit gigi berlubang. Flourida di dalam
gigi menggantikan kedudukan kalsium fosfat maupun karbonat selarna pembentukan
gigi. Flourida ini di dalam gigi bersifat lebih tahan terhadap aktivitas bakteri
pembentuk asam dalam mulut. Timah putih di dalam tubuh berperanan sebagai katalis
untuk reaksi oksidasi-reduksi. Vanadium diketahui ikut berperanan dalam klasifikasi
tulang dan gigi dan dipakai untuk mencegah penyakit gigi berlubang. Vanadium dapat
menghambat sintesis kholesterol.
8. Kromium, silikat, nikel
Kromium bervalensi tiga diketahui mempunyai peranan yang penting dalam
metabolisme karbohidrat, terutama pada metabolisme glukosa dan kerja hormon
insulin. Silikat yang banyak terkandung dalam abu sekam maupun bulu. Silikat
merupakan komponen mukopolisakarida. Mineral ini diperlukan untuk pertumbuhan
yang normal dan pembentukan kerangka. Nikel dalam tubuh terdapat dalam jumlah
yang sangat kecil. Percobaan secara in vitro memberikan gambaran fungsi nikel yaitu
mengaktifkan beberapa enzim seperti arginase, tirosinase, asetil koenzim A sintetase,
deoksiribonuklease. Nikel juga mempertahankan kestabilan DNA dan RNA dari
pengaruh panas yang mengakibatkan denaturasi.
D. Sumber Mineral dalam Bahan Pangan
Mineral yang terdapat dalam bahan pangan dapat berasal dari:
a. Alami ada di dalam bahan pangan. Untuk pangan nabati berasal dari tanah, air
ataupun pupuk, sedangkan untuk pangan hewani dapat bersal dari pakan ataupun
minumnya
b. Mineral yang sengaja ditambahkan dalam bahan. Penambahan tersebutkarena
program fortifikasi maupun karena proses. Sebagai contoh fortifikasi iodium dalam
garam, penambahan garam kalsium dalam pembuatan tahu.
14

c. Kontaminan, yaitu yang berasal dari air, udara, alat-alat yang dipakai untuk
pengolahan, pupuk, bahan kimia untuk memberantas hama dan penyakit, bahan
pengepak maupun zat radio aktif.
E. Peran Mineral Mikro Esesnsial
Secara garis besar, mineral esensial dapat dikelompokkan menurut fungsi
metaboliknya atau fungsinya dalam proses metabolisme zat makanan. Dalam tubuh, mineral
ada yang bergabung dengan zat organik, ada pula yang berbentuk ion-ion bebas. Tiap unsur
esensial mempunyai fungsi yang berbeda-beda (Tabel 2), bergantung pada bentuk atau
senyawa kimia serta tempatnya dalam cairan dan jaringan tubuh.

F. Penyakit Defisiensi Mineral Mikro Esensial


Penyakit defisiensi mineral banyak dijumpai pada ternak. Unsur mineral mikro yang
dibutuhkan ternak sering tidak tercukupi dalam pakan. Kandungan unsur tersebut dalam
tubuh sangat sedikit, terutama pada hewan yang hidup liar dan hewan yang digembalakan
atau dikandangkan namun dengan pengelolaan yang kurang baik.
15

16

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil
dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Vitamin terbagi atas vitamin yang dapat
larut dalam lemak yaitu Vitamin A,D,E,K dan yang dapat larut dalam air yaitu vitamin C dan
B kompleks. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolism energy,
pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Mineral esensiel mempunyai fungsi sebagai penyusun kerangka
tubuh ,mempertahankan, mengatur sifat fisik dari sistim koloid. Misalnya viskositas, difusi,
tekanan osmose,mengatur keseimbangan asam-basa, dan sebagai komponen enzim ataupun
aktivator enzim.Unsur mineral terbagi atas unsur mineral makro dan unsur mineral mikro.

17

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Arifin, Zainal. 2008. Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro Dalam Sistem Biologi Dan
Metode Analisisnya. Jurnal : Litbang Pertanian. Volume 27, No. 3.
Lehninger, A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Jakarta : Erlangga
Pujiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press
Yuniastuti, Ari.2008.Gizi dan Kesehatan.Yogyakarta: Graha Ilmu

18

Anda mungkin juga menyukai