Rangkum Kesehatan Kerja
Rangkum Kesehatan Kerja
Disusun Oleh :
Iswara Irsyad Pradiptaya
R.0215054
A. Dermatitis
1. Pengertian
Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon terhadap
pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis
berubah eflo-resensi polimorfik (eritema, edema,papul, vesikel, skuama, dan
keluhan gatal) (Adhi Juanda,2005)
2. Pencegahan
a. Hindari kontak dengan iritan atau allergen. Jika anda alergi maka hindarilah faktor
pencetus alergi, seperti debu,bulu binatang
b. Jika gatal, jangan menggaruk karena dapat terjadi luka, radang dan bernanah
c. Hindari stres dan menjalankan pola hidup yang sehat
d. Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
e. Jaga kelembaban kult dengan cara menghndari perubahan suhu.
f. Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan.
g. Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras
B. Diagnosis PAK
1. Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases) adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Permennaker No. Per.
01/Men/1981) yang akan berakibat cacat sebagian maupun cacat total
2. Penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Tedapat beberapa penyebab PAK yang umum terjadi di tempat kerja, berikut
beberapa jenis yang digolongkan berdasarkan penyebab dari penyakit yang ada di
tempat kerja.
a.
b.
Golongan kimiawi: semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan,
kabut
c.
d.
e.
3. Diagnosis PAK
a.
b.
c.
d.
Menentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat
mengakibatkan penyakit tersebut
e.
f.
g.
C. Kebisingan (Noise)
1. Pengertian Kebisingan
Kebisingan adalah suara yang mengganggu , baik mengganggu kesehatan,
kenyamanan, dan pendengaran.
2. Pengaruh Kebisingan
a. Trauma Akustik: Merupakan gangguan pendengaran yang disebabkan
pemaparan tunggal (Single exposure) terhadap intensitas yang tinggi dan
terjadi secara tiba-tiba,
b. Temporary Threshold Shift (TTS) atau kurang pendengaran akibat bising
sementara (KPABS). Adalah efek jangka pendek dari pemaparan bising
c. Permanent Threshold shift (PTS) atau kurang pendengaran akibat bising tetap.
Adalah kenaikan ambang pendengaran yang bersifat irreversibelb.
tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda bahaya dan tentunya akan dapat
menurunkan mutu pekerjaan dan produktifitas kerja.
D. Tekanan Panas
1. Heat stroke
Terjadi karena sistem pengatur suhu tubuh (thermoregulatory) tidak mampu
mempertahankan suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat (keringat
terhenti).
2. Heat exhaustion
Heat exhaustion terjadi oleh hilangnya sejumlah besar cairan tubuh melalui
keringat, terkadang juga disertai kehilangan cairan elektrolit yang berlebihan.
3. Heat cramps
Heat cramps atau kram panas adalah terjadinya kram atau kejang pada otototot akibat kehilangan cairan elektrolit, meskipun sudah minum air
secukupnya namun tidak bisa menggantikan garam didalam tubuh.
4. Fainting
Fainting atau pingsan bisa terjadi bagi pekerja yang tidak terbiasa bekerja di
lingkungan panas.
5. Transient Heat Fatigue
Transient heat fatigue adalah kelelahan panas sementara yang terjadi karena
ketidaknyamanan akibat paparan panas yang dapat menyebabkan ketegangan
mental atau psikologis.
E. Occupational Skin Disease
Kelainan kulit bergantung pada keparahan dermatitis. Pada yang akut
dimulai dengan bercak eritema berbatas tegas, kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan
erosi dan eksudasi(basah). Pada yang kronis terlihat kulit kering, berskuama,
papul, likenifikasi dan mungkin jugga fisur, batasnya tidak jelas. Kelainan ini
sulit dibedakan dengan dermatitis kontak iritan kronis; mungkin penyebabnya
juga campuran. F.Occupational Lung Disease
1. Pengendalian Dermatitis
a. Sterilisasi area terpapar
b. Penggunaan antibiotik
c. Penggunaan Alat Pelindung Diri
d. Periksa ke dokter
F. Occupational Lung Disease
1. Jenis Jenis Penyakit Paru Akibat Kerja
a. Pneumokoniosis Pekerja Tambang Batubara
Penyakit ini akibat debu batubara yang masuk dlam inhalasi panusia sehingga
debu tersebut mengendap di dalam saluran pernafasan manusia
c. Asbestosis
Penyakit ini timbul akibat terhirupnya debu asbes sehingga menyebabkan
penumokoniosis yang ditandai oleh fibrosis paru.
d. Asma Kerja
Asma kerja merupakan penyakit yang ditandai oleh sensitivitas saluran napas
terhadap paparan zat di tempat kerja dengan manifestasi obstruksi saluran napas
yang bersifat reversibel.
b. Silikosis
Penyakit ini terjadi karena inhalasi dan retensi debu yang mengandung kristalin
silikon dioksida atau silika bebas (S1S2).
e. Kanker Paru
Kanker paru bisa dipicu oleh zat yang bersifat karsinogen seperti uranium, asbes,
gas mustard, nikel, khrom, arsen, tar batu bara, dan kalsium klorida.
f. Bisinosis
Bissinosis (Byssinosis) merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan
pekerjaan yang memungkinkan seseorang menghirup debu kapas atau debu dari
serat tanaman lainnya, seperti rami.
2. Pengendalian
a. Memindahkan pekerja terpajan ke tempat yang tidak terpapar
b. Selalu adakan pemeriksaan rutin terhadap pekerja di lingkungan terpapar
c. Penggunaan alat pelindung diri untuk meminimalisir zat bahaya
d. Selalu awasi pekerja agar resiko pekerja terpajan lebih kecil.
5. Virus
1. Macam- Macam Penyakit akibat hewan
a. Flu babi
H1N1 influenza atau flu babi (swine influenza) adalah infeksi oleh satu atau
beberapa jenis virus influenza bab
b. Anthrax
Anthrax atau penyakit radang limpa merupakan salah satu penyakit zoonosis
di Indonesia yang disebabkan oleh bakteri. Istilah anthrax berarti arang, sebab
penyakit ini menimbulkan gejala pada manusia berupa bisul kehitaman yang
jika pecah akan menghasilkan semacam borok (bubonic palque)
c. Flu burung
Flu burung atau virus H5N1 adalah penyakit menular yang pada umumnya
ditemukan pada unggas (ayam, kalkun, bebek, dan telur-telurnya)
2. Pencegahan
a. Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
b. Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinsfeksi flu
burung
c. Menggunakan alat pelindung diri (contoh : masker dan pakaiankerja).
d. Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
e. Imunisasi.