25
b.
c.
d.
Hukum I Newton
Setiap benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan kecuali benda itu dipaksa untuk mengubah keadaan tersebut oleh
gaya-gaya yang dikerjakan padanya.
Jika tidak ada gaya yang berpengaruh pada suatu benda maka
percepatannya adalah nol. Contoh yang sering kita temui adalah misalkan kita
naik mobil yang awalnya diam tiba-tiba mobil bergerak maka kita akan terpental
kebelakang (cenderung diam). Ataupun ketika kita naik mobil dalam keadaan
bergerak, tibi-tiba mobil direm, maka kita akan terdorong kedepan (cenderung
tetap bergerak). Jadi setiap benda cenderung untuk mempertahankan keadaan
pada dirinya.
Gaya merupakan sesuatu yang dapat menyebabkan perubahan kecepatan
pada benda. Suatu kenyataan bahwa jika tidak ada gaya yang memaksa maka
benda tetap akan diam atau bergerak lurus beraturan. Hal ini merupakan sifat
inersia (kelembaman) suatu benda yang bermassa m.
b.
26
Hukum II Newton
Gaya efeksial yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dengan
massa benda dan percepatannya, arah gaya adalah sama dengan percepatan
benda.
Jadi
F=m.a
Dimana
F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)
hukum Newton I adalah keadaan khusus dari hukum newton II ini, yaitu
keadaan F = 0 maka percepatan a = 0. sehingga benda dalam keadaan diam atau
bergerak konstan.
Jika pada benda bekerja lebih dari satu gaya maka total gaya tersebut
adalah F = m . a
bekerja pada benda tersebut. Dalam penguraian komponen vektor maka harga F
dan percepatan a dapat diuraikan menjadi :
F x = m . ax
F y = m . ay
c.
F aksi
F reaksi
27
F reaksi
W
g
W
Sehingga gaya F = m . a = g . a
28
1. gaya hubung
2. gaya gravitasi
3. gaya magnit
4. gaya elektrostatis
5. gaya/Tegangan tali
6. gaya gesek
7. gaya normal
8. gaya sentripetal
9. gaya sentrifugal
10. gaya berat, dan lain-lain
3.4 Gaya Grafitasi
Sampai abad ke 17, orang menganggap bahwa benda yang jatuh ke bumi
adalah karena sifat hakiki benda dan tidak perlu penjelasan lebih lanjut. Tetapi
setelah abad 17 ini para ilmuwan seperti Newton dan lainnya berpikir bahwa benda
jatuh ke bumi karena ditarik oleh bumi. Saat itu benda-benda angkasa sedang hangat
dibicarakan yaitu sekitar tahun 1665. pada akhirnya ditemukan bahwa bumi atau
planet lainnya mempunyai gaya grafitasi yang arahnya menuju ke titik pusat bumi
atau titik pusat palnet itu sendiri.
Hukum grafitasi :
Gaya antara dua partikel yang mempunyai massa m1 dan m2 dan terpisah oleh jarak r
adalah suatu gaya tarik menarik sepanjang garis yang menghubungkan kedua
partikel tersebut dan mempunyai besar :
FG
m1.m 2
r2
dimana G adalah gaya tarik (grafitasi), mempunyai harga sama untuk setiap pasang
partikel. Dari percobaan didapat besar G = 6,673 .10 -11 N.m2/kg2 . Secara vektor
hukum diatas dapat ditulis :
F G
m1.m 2
r1.2
2
r1.2
29
sampai sekarang kita selalu menganggap bahwa percepatan grafitasi bumi adalah
suatu tatapan. Jika m1 kita ambil sebagai massa bumi (mb) dan m2 sebagai massa
benda (m) maka gaya tarik oleh bumi pada benda adalah :
FG
m b .m
r2
dimana r adalah jarak benda ke pusat bumi. Menurut hukum II newton bahwa F =
m . g maka percepatan percepatan grafitasi g dapat ditulis sebagai
G.m b
r2
karena bumi tidak benar-benar bulat seperti bola melainkan agak lonjong (agak
pepat) maka harga r akan berbeda-beda pula sehingga setiap tempat dipermukaan
bumi mempunyai harga g yang berbeda. Dari hasil eksperimen harga g rata-rata
pada lintang 0o adalah 9,75039 m/det2 dan pada lintang 60o adalah 9,81918 m/det2
dan harga g ini akan berubah dari suatu tempat ke tempat lain pada lintang yang
sama karena sifat lapisan-lapisan bumi. Biasanya harga g ini digunakan dalam
eksplorasi bahan galian bumi.
3.4 Gaya Normal
Gaya normal merupakan gaya yang tegak lurus terhadap bidang. Besar gaya
normal ini bergantung pada berat benda dan bentuk bidang.
30
W . cos
N = W .cos = m . g . cos
N = W .cos = m . g . cos
31
Untuk dua permukaan yang kasar (tidak licin), dari hasil percobaan
menunjukkan bahwa gaya gesek statik yang maksimum antara kedua permukaan
tidak bergantung pada luas permukaan kontak yang saling bergesekan, akan tetapi
sebanding dengan besarnya gaya normal antara kedua benda yang saling
bergesekan.
Gaya normal ini adalah gaya tekan yang terjadi antara kedua permukaan
singgung dari benda-benda bersangkutan. Jadi gaya gesekan statis f s dihubungkan
dengan gaya normal N diperoleh persamaan :
fs s. N
dimana konstanta s disebut koefisien gesek statis. Tanda sama dengan berlaku jika
gaya gesek statik mencapai besar maksimum.
Pada permukaan kasar ini pula, besar gaya gesek kinetik tidak bergantung
pada luas bidang kontak atau pada kecepatan relatif pada kedua permukaan yang
bergerak, akan tetapi besar gaya gesek ini juga sebanding dengan gaya normal pada
kedua permukaan yang saling bersinggungan.
fk = k . N
k adalah koefisien gesek kinetik.
Konstanta s dan k adalah besaran tanpa satuan, dan biasanya k < s
N
N = m.g
m.g
N
F
fs
m.g
fs
32
N
v
F
fk
m.g
Koefisien gesek pada kedua permukaan benda bergantung pada bermacammacam variabel, seperti bahan yang dipergunakan, halus atau kasarnya permukaan,
kelembaman,
selap;ut
permukaan,
tempertur,
kebersihan
permukaan,
dan
sebagainya.
Pada benda yang menggelinding diatas suatu permukaan dilawan oleh gaya yang
timbul oleh perubahan bentuk permukaan yang bersinggungan. Gaya ini disebut
gaya gesek gelinding/luncur. Misalkan pada roda sebuah mobil yang bergerak maka
antara roda dengan jalan akan terjadi kontak gaya gesek.
fs
Pada gerak menggelinding tanpa slip setiap bagian ban yang kontak dengan
jalan aspal ada dalam keadaan diam karena bagian ini bersinggungan dengan aspal
dan tidak ada slip maka kecepatan pada bagian ini sama dengan kecepatan aspal.
Berarti kecepatan relatif pada kedua permukaan yang bersinggungan adalah nol dan
gaya gesek antara ban dengan jalan adalah jenis gaya gesek statik.
Contoh soal.
33
1. sebuah benda diatas meja ditarik oleh beban yang menggantung di tepi meja
dengan tali dan roda seperti gambar.
M1
M2
Jika M1 = 1 kg dan M2 = 3 kg sedangkan percepatan gerak kearah M2 didapat 0,2
m/det2 . tentukan gaya gesek kinetik benda M1 terhadap meja.
Jawab.
Berdasarkan hukum Newton II maka dapat diturunkan rumusan
penyelesaian sebagai berikut :
(M1 . g) - fk = (M2 M1) . a
(M1 . g) (k . M1 . g) = (M2 M1) . a
maka :
M 1 .( g a ) ( M 2 .a )
M 1 .g
dimana :
Sehingga :
k
34
v=0
v o2
2.a
fs
x
Dari komponen x kita peroleh :
-fs = m . a = (W/g) . a sehingga
a = g (fs/W)
atau
N=W
Sehingga :
s = fs / N = fs / W
dan
a = s . g
v o2
v o2
2.a
2..g. s
35
andaikan kecepatan awal ketika mesin mobil dimatikan adalah 97 km/jam dan
s = 0,60 (harga pada umumnya) maka jarak untuk menghentikan mobil adalah
61 m
F1
F2
m.g
Sebuah balok terletak pada bidang miring, balok ini ditahan oleh tali yang terikat
pada batang. Penggambaran gaya-gaya yang bekerja pada balok adalah seperti yang
ditunjukan disampingnya.
F1 (m . g . sin ) = 0
F2 (m . g . cos ) = 0
Jika nilai m dan diberikan maka besar F1 dan F2 bisa dihitung
Pada sumbu x dan y kita peroleh
F x = m . ax F y = m . ay
Sehingga kita peroleh
F2 (m . g . cos ) = m . ay = 0
dan
Maka
ax = g . sin
ay = 0
dan
(m . g . sin ) = m . ax
Contoh 2. sebuah benda digantung dengan menggunakan tali seperti pada gambar
y
o
Fb
dengan massa30tali
diabaikan.45o
Fa
30o
45o
W
Fc
36
Fa , Fb , Fc adalah semua gaya yang bekerja pada benda. Karena benda tidak
dipercepat (diam) maka :
Fa + Fb + Fc = 0
Dengan bantuan sumbu x dan y diatas maka kita dapatkan :
Fax + Fbx = 0
Fay + Fby + Fcy = 0
Karena semua vektor terletak pada bidang x-y maka semau gaya pada bidang z
adalah 0.
Selanjutnya dari gambar kita dapatkan :
Fax = Fa cos 30o = 0,866 Fa
Fay = Fa sin 30o = 0,500 Fa
Fbx = Fb cos 45o = 0,707 Fb
Fby = Fb sin 45o = 0,707 Fb
Fcy = Fc = W
Dengan mensubstitusikan ke persamaan semula maka akan diperoleh :
0,866 Fa + 0,707 Fb = 0
0,500 Fa + 0,707 Fb W = 0
jika harga W di ketahui maka besar Fa , Fb , Fc akan diketahui pula.
Contoh 3. Dua benda bermassa tidak sama dihubungkan dengan tali pada sebuah
katrol licin dan tidak bermassa seperti gambar.
y
T
m1
x
m2
m1 . g
m2 . g
37
T (m1 . g) = m1 . a
T (m2 . g) = m2 . a
m 2 m1
.g
m 2 m1
dan
2.m1.m 2
.g
m1 m 2
Ringkasan
a.
Hukum Newton tentang gaya ada tiga seperti yang tertera pada bagian 1 bab ini
b.
c.
Terdapat banyak
e.
Gaya gravitasi tiap tempat dimuka bumi adalah berbeda-beda tergantung letak
lintang atau ketinggian suatu tempat tersebut.
f.
g.
Gaya gesek timbul akibat gesekan dua bidang. Ada dua maca gaya gesek yaitu
gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek kinetis lebih kecil dari pada
gaya gesek statis.