Oleh Hardjito (Guru IPA,takmir) Sumber : Terjemahan Al Quran & Buku IPBA TINGGINYA NILAI WAKTU / HARGAI WAKTU 1. Allah / Al Khaaliq, Dzat Yang Maha Pencipta, mencipta alam semesta ini dalam masa 6 hari (6 masa). Dalam teori IPA maka diperkirakan 6 periode masa sbb : - zaman tingkat bintang, semua serba panas - zaman mula jadi - zaman primer / zaman pertama - zaman sekunder / zaman kedua - zaman tersier / zaman ketiga - zaman kwarter / zaman yang saat ini berlangsung 2. Pada Tabloid Media Ummat dituliskan jumlah bintang saat ini 100 milyar dan matahari yang kita nikmati saat ini adalah bintang yang terdekat dengan manusia di bumi (ge). Matahari (si kuning) pusat tata surya / pusat sistem solar dengan benda-benda langit yang menjadi keluarganya : a) Planet : Merkurius, Venus, Ge (Bumi) , Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto. b) Satelit (bulan / pengiring), mengitari planet. Ge hanya mempunyai satu satelit. c) Komet / bintang berekor, mengitari matahari dan pada saat lintasannya makin dekat ke matahari ekornya makin panjang dan saat menjauhi matahari ekornya makin pendek, dst. d) Asteroid, benda-benda langit yang relatif kecil dan lintasannya dalam mengitari materi antara lintasan Bumi terhadap Mars. e) Meteorit, yang diantaranya masuk ke atmosfer bumi ibarat bintang jatuh, bercahaya, dalam bahasa Jawa disebut lintang alihan. 3. Jarak antara Bumi ke matahari yang terdekat (perihelium) 147 juta km, sedangkan jarak yang terjauh (abhelium) 151 juta km. Bentuk lintasan Bumi mengelilingi matahari berbentuk elips dan matahari berada pada salah satu titik apinya. 4. Satu periode Bumi mengelilingi matahari lamanya 365
1 4
hari, yang
setelah genap 4 tahun, jadi
1 4
hari diperhitungkan
1 4
hari x 4 = 1 hari,
sehingga tahun Masehi yang habis dibagi 4 contohnya
: 2012, 2016, maka jumlah hari dalam bulan Februari 29 hari, sehingga 1 tahun saat itu jumlah harinya 366 hari, dan disebut tahun kabisat. 5. Jumlah bulan dalam kalender Syamsiah (matahari) ada 12 bulan diawali Januari dan diakhiri Desember. 6. Bumi melakukan rotasi (berputar pada porosnya) dari barat ke arah timur dan dalam sekali rotasi memerlukan waktu 23 jam 56 menit. Dengan rotasi bumi ini serta bumi mengitari matahari maka ada peredaran semu matahari dari timur ke barat yang diamati oleh manusia di bumi, sehingga ada perbedaan waktu pada setiap titik di bumi pada garis meredian yang berbeda di bumi. Garis meridian nol berada di Greenwich di negara Inggris.
7. Satu hari matahari ialah waktu yang berselang antara
2 kali berturut-turut matahari berkulminasi atas meridian pada suatu tempat (di suatu titik) di bumi, yang lamanya 23 jam 56 menit. Satu hari bintang adalah waktu yang berselang antara 2 kali berturut-turut suatu bintang berkulminasi atas meridian di suatu tempat (di suatu titik) di bumi dan lamanya 24 jam. 8. Satuan-satuan waktu : abad = 100 tahun, dekade = 10 tahun, windu = 8 tahun, tahun = 12 bulan, minggu (pekan) = 7 hari, 1 tahun Masehi = 52 minggu, 1 hari = 24 jam, 1 jam = 60 menit, 1 menit = 60 detik (sekon). 1 tahun = 365 hari = 365 x 24 jam = 8.760 jam = 525.600 menit = 31.536.000 detik (sekon). Nama-nama bulan (12 bulan) pada tahun : a) Masehi (365 hari) : Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember, Desember. b) Hijriah (354 hari) : Muharram, Shafar, Rabiul Awal, Jumadil Ula, Jumadil Tsaniyah, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulqadah, Dzulhijjah. 4 bulan yang mulia : Muharram, Rajab, Dzulqadah, Dzulhijjah. c) Saka (Jawa, 354 hari) : Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Puasa, Sawal, Sela (Dzulkangidah), Besar. 9. Jika seseorang muslim pria dikaruniai usia 80 tahun dan mulai baligh pada usia 15 tahun, maka berkewajiban beribadah dengan lamanya = 80 tahun 15 tahun = 65 tahun = 65 x 31.536.000 detik = 2.498.840.000 detik untuk beribadah. 10. 65 tahun = 65 x 365 hari = 23.725 hari. Dalam bentuk ibadah : a) fardhu 5 waktu per hari, jumlah selama 65 tahun = 5 x 23.725 hari = 118.625 kali shalat b) sunnah rawatib 11 kali per hari, selama 65 tahun = 11 x 23.725 hari = 260.475 kali shalat c) sunnah Idul Fitri & Idul Adha, jumlah 65 tahun = 2 x 23.725 hari = 47.450 kali shalat d) Jika masih bersemangat perlu ditambahkan shalat sunnah harian yaitu shalat witir per malam maksimal 11 rakaat (6 kali shalat), shalat dhuha 8 rakaat (4 kali shalat), shalat awwabin 6 rakaat (3 kali shalat) setelah shalat badiah Maghrib, shalat tahyatul masjid, shalat sunnah wudhu, shalat sunnah tasbih. Ingat : ayat 56 surat Ad Dzariyat yang terjemahannya Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah-Ku (beribadah) kepada-Ku (Allah). Baca surat Al Fatihah dengan 14 tasydidnya dan terjemahannya sbb : 1) Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Saya membaca Al Fatihah ini dengan menyebut
nama Allah di setiap pekerjaan (makan, minum, menyembelih hewan, berzakat, dll.). Allah Dzat Yang Maha Suci yang mutlak disembah, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tetapi makhlukNya membutuhkan-Nya. Ar Rahman (Maha Pengasih), bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya. Ar Rahim (Maha Penyayang), Allah senantiasa berifat rahmat, selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. 2) Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Alhamdu (segala puji). Memuji Allah yakni menyanjungnya karena perbuatan-Nya yang baik dan Allah adalah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji. Rabb (Tuhan), yakni Tuhan yang ditaati Yang Memiliki, Mendidik, dan Memelihara. Alamin (semeta alam), yakni semua yang diciptakan Allah yang terdiri dari berbagai jenis dan macam seperti alam manusia, alam hewan, alam tumbuhan, benda-benda mati, dsb. 3) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 4) Yang menguasai hari pembalasan. Malik (yang menguasai) dengan memanjangkan bacaan mim ia berarti pemilik (yang empunya). Dapat pula dibaca mim pendek yang berarti raja. Yaumiddin (hari pembalasan), pada hari itu setiap manusia menerima pembalasan amal perbuatannya saat hidup di dunia yakni untuk amal yang baik (shaleh) maupun untuk amal yang buruk. Yaumiddin = yaumulhisab = yaumulqiyamah = yaumuljaza 5) Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan. Nabudu dari kata ibadat, kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang kebesaran Allah sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan Allah memiliki kekuasaan yang mutlak terhadapnya. Nastain (minta pertolongan), dari kata istianah = mengharapkan bantuan untuk dapat menyeleaikan sesuatu pekerjaan yang tidak sanggup diselesaikan dengan tenaga sendiri. 6) Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, Ihdina dari kata hidayat = memberi petunjuk ke jalan yang benar, berupa hidayah dan taufik. Dari ASWAJA : hidayah taufik berupa hidayah dari Allah dan dilanjutkan amal shaleh, hidayah dhalalah hanya berupa hidayah tanpa diikuti amal shaleh. 7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam. Jika shalat wajib,shalat sunnah ditegakkan, maka banyak sekali membaca surat Al Fatihah karena merupakan rukun shalat. Sehingga insya Allah dapat menjadikan muslim berakhlak karimah dalam berhubungan dengan Allah, sesama manusia, dan dengan semua ekosistem di bumi. 11. Ibadah-ibadah lain :
- Puasa Ramadhan 65 tahun = 65 kali
- Puasa Senin & Kamis = 65 x 52 x 2 = 6.760 kali - Puasa hari putih = 65 x 12 x 3 = 1.340 kali - Puasa Tarwiyah & Arafah = 65 x 2 = 130 kali 12. Ada ungkapan (kalimat) : Al waktu atsmanu minadzdzahabi = waktu itu bernilai (berharga) ibarat nilai (berharganya) emas. Malahan waktu (umur) itu tidak dapat dinilai dengan apapun yang ada di dunia ini. Oleh karena itu waktu (umur) kesempatan hidup di dunia fana ini janganlah disia-siakan atau dimubadzirkan tanpa bernilai amal shaleh, jadi jangan sampai merugi. Baca, pahami, hayati, resapi, amalkan, ajarkan firman Allah dalam Al Quran surat 103 yang terjemahannya sbb : 1) Demi masa, 2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, 3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati menetapi kesabaran. Disini dalam masa hidupnya tidak cukup hanya beriman saja, harus beramal shaleh dan berwasiat atas kebenaran dan bersabar. 13. Siapakah golongan manusia yang merugi itu ? Yang merugi ialah golongan manusia yang disiksa di dalam kubur (alam barzah) dan disiksa di neraka karena ingkar kepada Allah dan karena dosa-dosanya dan belum bertaubat hingga mati. Firman Allah dalam Al Quran untuk peringatan / pelajaran bagi manusia yang mau berpikir dalam surat-Nya yang terjemahannya sbb : a) Surat ke 102 : surat At Takatsur 1) Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, 2) sampai kamu masuk ke dalam kubur. 3) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbiatanmu itu), 4) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. 5) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yaqin, 6) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim, 7) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yaqin, 8) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megahmegahkan di dunia itu). MASUK NERAKA JAHIM b) Surat ke 104 : surat Al Humazah 1) Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela, 2) yang mengumpulkan harta dan menghitunghitungnya, 3) dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, 4) sekali-kali tidak. Sesungguhnya dia benarbenar akan dilemparkan ke dalam Hutamah. 5) Dan tahukah kamu apakah Hutamah itu, 6) (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, 7) yang (naik) sampai ke hati. 8) Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,