Anda di halaman 1dari 3

KENANG-KENANGAN AWAL TAHUN 2015 MASEHI (SYAMSIAH)

Kamis, 1 Januari 2015


Oleh Hardjito (Guru IPA,takmir)
Sumber : Terjemahan Al Quran & Buku IPBA
TINGGINYA NILAI WAKTU / HARGAI WAKTU
1. Allah / Al Khaaliq, Dzat Yang Maha Pencipta,
mencipta alam semesta ini dalam masa 6 hari (6
masa). Dalam teori IPA maka diperkirakan 6 periode
masa sbb :
- zaman tingkat bintang, semua serba panas
- zaman mula jadi
- zaman primer / zaman pertama
- zaman sekunder / zaman kedua
- zaman tersier / zaman ketiga
- zaman kwarter / zaman yang saat ini berlangsung
2. Pada Tabloid Media Ummat dituliskan jumlah bintang
saat ini 100 milyar dan matahari yang kita nikmati
saat ini adalah bintang yang terdekat dengan manusia
di bumi (ge). Matahari (si kuning) pusat tata surya /
pusat sistem solar dengan benda-benda langit yang
menjadi keluarganya :
a) Planet : Merkurius, Venus, Ge (Bumi) , Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto.
b) Satelit (bulan / pengiring), mengitari planet. Ge
hanya mempunyai satu satelit.
c) Komet / bintang berekor, mengitari matahari dan
pada saat lintasannya makin dekat ke matahari
ekornya makin panjang dan saat menjauhi matahari
ekornya makin pendek, dst.
d) Asteroid, benda-benda langit yang relatif kecil dan
lintasannya dalam mengitari materi antara lintasan
Bumi terhadap Mars.
e) Meteorit, yang diantaranya masuk ke atmosfer
bumi ibarat bintang jatuh, bercahaya, dalam bahasa
Jawa disebut lintang alihan.
3. Jarak antara Bumi ke matahari yang terdekat
(perihelium) 147 juta km, sedangkan jarak yang
terjauh (abhelium) 151 juta km. Bentuk lintasan
Bumi mengelilingi matahari berbentuk elips dan
matahari berada pada salah satu titik apinya.
4. Satu periode Bumi mengelilingi matahari lamanya
365

1
4

hari, yang

setelah genap 4 tahun, jadi

1
4

hari diperhitungkan

1
4

hari x 4 = 1 hari,

sehingga tahun Masehi yang habis dibagi 4 contohnya


: 2012, 2016, maka jumlah hari dalam bulan Februari
29 hari, sehingga 1 tahun saat itu jumlah harinya 366
hari, dan disebut tahun kabisat.
5. Jumlah bulan dalam kalender Syamsiah (matahari)
ada 12 bulan diawali Januari dan diakhiri Desember.
6. Bumi melakukan rotasi (berputar pada porosnya) dari
barat ke arah timur dan dalam sekali rotasi
memerlukan waktu 23 jam 56 menit. Dengan rotasi
bumi ini serta bumi mengitari matahari maka ada
peredaran semu matahari dari timur ke barat yang
diamati oleh manusia di bumi, sehingga ada
perbedaan waktu pada setiap titik di bumi pada garis
meredian yang berbeda di bumi. Garis meridian nol
berada di Greenwich di negara Inggris.

7. Satu hari matahari ialah waktu yang berselang antara


2 kali berturut-turut matahari berkulminasi atas
meridian pada suatu tempat (di suatu titik) di bumi,
yang lamanya 23 jam 56 menit.
Satu hari bintang adalah waktu yang berselang antara
2 kali berturut-turut suatu bintang berkulminasi atas
meridian di suatu tempat (di suatu titik) di bumi dan
lamanya 24 jam.
8. Satuan-satuan waktu : abad = 100 tahun, dekade = 10
tahun, windu = 8 tahun, tahun = 12 bulan, minggu
(pekan) = 7 hari, 1 tahun Masehi = 52 minggu, 1 hari
= 24 jam, 1 jam = 60 menit, 1 menit = 60 detik
(sekon).
1 tahun = 365 hari = 365 x 24 jam = 8.760 jam =
525.600 menit = 31.536.000 detik (sekon).
Nama-nama bulan (12 bulan) pada tahun :
a) Masehi (365 hari) : Januari, Februari, Maret, April,
Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober,
Nopember, Desember.
b) Hijriah (354 hari) : Muharram, Shafar, Rabiul
Awal, Jumadil Ula, Jumadil Tsaniyah, Rajab,
Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulqadah,
Dzulhijjah. 4 bulan yang mulia : Muharram, Rajab,
Dzulqadah, Dzulhijjah.
c) Saka (Jawa, 354 hari) : Sura, Sapar, Mulud, Bakda
Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb,
Ruwah, Puasa, Sawal, Sela (Dzulkangidah), Besar.
9. Jika seseorang muslim pria dikaruniai usia 80 tahun
dan mulai baligh pada usia 15 tahun, maka
berkewajiban beribadah dengan lamanya = 80 tahun
15 tahun = 65 tahun = 65 x 31.536.000 detik =
2.498.840.000 detik untuk beribadah.
10. 65 tahun = 65 x 365 hari = 23.725 hari.
Dalam bentuk ibadah :
a) fardhu 5 waktu per hari, jumlah selama 65 tahun =
5 x 23.725 hari = 118.625 kali shalat
b) sunnah rawatib 11 kali per hari, selama 65 tahun =
11 x 23.725 hari = 260.475 kali shalat
c) sunnah Idul Fitri & Idul Adha, jumlah 65 tahun =
2 x 23.725 hari = 47.450 kali shalat
d) Jika masih bersemangat perlu ditambahkan shalat
sunnah harian yaitu shalat witir per malam
maksimal 11 rakaat (6 kali shalat), shalat dhuha 8
rakaat (4 kali shalat), shalat awwabin 6 rakaat (3
kali shalat) setelah shalat badiah Maghrib, shalat
tahyatul masjid, shalat sunnah wudhu, shalat
sunnah tasbih.
Ingat : ayat 56 surat Ad Dzariyat yang
terjemahannya
Dan Aku
(Allah)
tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
menyembah-Ku (beribadah) kepada-Ku (Allah).
Baca surat Al Fatihah dengan 14 tasydidnya dan
terjemahannya sbb :
1) Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.

Saya membaca Al Fatihah ini dengan menyebut


nama Allah di setiap pekerjaan (makan, minum,
menyembelih hewan, berzakat, dll.). Allah Dzat
Yang Maha Suci yang mutlak disembah, yang
tidak membutuhkan makhluk-Nya, tetapi makhlukNya membutuhkan-Nya.
Ar Rahman (Maha Pengasih), bahwa Allah
melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya.
Ar Rahim (Maha Penyayang), Allah senantiasa
berifat rahmat, selalu melimpahkan rahmat-Nya
kepada makhluk-Nya.
2) Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Alhamdu (segala puji). Memuji Allah yakni
menyanjungnya karena perbuatan-Nya yang baik
dan Allah adalah sumber dari segala kebaikan yang
patut dipuji.
Rabb (Tuhan), yakni Tuhan yang ditaati Yang
Memiliki, Mendidik, dan Memelihara.
Alamin (semeta alam), yakni semua yang
diciptakan Allah yang terdiri dari berbagai jenis
dan macam seperti alam manusia, alam hewan,
alam tumbuhan, benda-benda mati, dsb.
3) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4) Yang menguasai hari pembalasan.
Malik (yang menguasai) dengan memanjangkan
bacaan mim ia berarti pemilik (yang empunya).
Dapat pula dibaca mim pendek yang berarti raja.
Yaumiddin (hari pembalasan), pada hari itu setiap
manusia menerima pembalasan amal perbuatannya
saat hidup di dunia yakni untuk amal yang baik
(shaleh) maupun untuk amal yang buruk.
Yaumiddin = yaumulhisab = yaumulqiyamah =
yaumuljaza
5) Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan
hanya
kepada
Engkau-lah kami
mohon
pertolongan.
Nabudu dari kata ibadat, kepatuhan dan
ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan
tentang kebesaran Allah sebagai Tuhan yang
disembah, karena berkeyakinan Allah memiliki
kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
Nastain (minta pertolongan), dari kata istianah =
mengharapkan bantuan untuk dapat menyeleaikan
sesuatu pekerjaan yang tidak sanggup diselesaikan
dengan tenaga sendiri.
6) Tunjukkanlah kami jalan yang lurus,
Ihdina dari kata hidayat = memberi petunjuk ke
jalan yang benar, berupa hidayah dan taufik.
Dari ASWAJA : hidayah taufik berupa hidayah dari
Allah dan dilanjutkan amal shaleh, hidayah
dhalalah hanya berupa hidayah tanpa diikuti amal
shaleh.
7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat.
Mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah
semua golongan yang menyimpang dari ajaran
Islam.
Jika shalat wajib,shalat sunnah ditegakkan, maka
banyak sekali membaca surat Al Fatihah karena
merupakan rukun shalat. Sehingga insya Allah dapat
menjadikan muslim berakhlak karimah dalam
berhubungan dengan Allah, sesama manusia, dan
dengan semua ekosistem di bumi.
11. Ibadah-ibadah lain :

- Puasa Ramadhan 65 tahun = 65 kali


- Puasa Senin & Kamis = 65 x 52 x 2 = 6.760 kali
- Puasa hari putih = 65 x 12 x 3 = 1.340 kali
- Puasa Tarwiyah & Arafah = 65 x 2 = 130 kali
12. Ada ungkapan (kalimat) : Al waktu atsmanu
minadzdzahabi = waktu itu bernilai (berharga) ibarat
nilai (berharganya) emas. Malahan waktu (umur) itu
tidak dapat dinilai dengan apapun yang ada di dunia
ini. Oleh karena itu waktu (umur) kesempatan hidup
di dunia fana ini janganlah disia-siakan atau
dimubadzirkan tanpa bernilai amal shaleh, jadi jangan
sampai merugi.
Baca, pahami, hayati, resapi, amalkan, ajarkan firman
Allah dalam Al Quran surat 103 yang terjemahannya
sbb :
1) Demi masa,
2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian,
3) kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shaleh dan nasihat-menasihati
supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati
menetapi kesabaran.
Disini dalam masa hidupnya tidak cukup hanya
beriman saja, harus beramal shaleh dan berwasiat atas
kebenaran dan bersabar.
13. Siapakah golongan manusia yang merugi itu ?
Yang merugi ialah golongan manusia yang disiksa di
dalam kubur (alam barzah) dan disiksa di neraka
karena ingkar kepada Allah dan karena dosa-dosanya
dan belum bertaubat hingga mati.
Firman Allah dalam Al Quran untuk peringatan /
pelajaran bagi manusia yang mau berpikir dalam
surat-Nya yang terjemahannya sbb :
a) Surat ke 102 : surat At Takatsur
1) Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
2) sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3) Janganlah begitu, kelak kamu akan
mengetahui (akibat perbiatanmu itu),
4) dan janganlah begitu, kelak kamu akan
mengetahui.
5) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui
dengan pengetahuan yang yaqin,
6) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka
Jahim,
7) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan
melihatnya dengan ainul yaqin,
8) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari
itu tentang kenikmatan (yang kamu megahmegahkan di dunia itu).
MASUK NERAKA JAHIM
b) Surat ke 104 : surat Al Humazah
1) Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi
pencela,
2) yang mengumpulkan harta dan menghitunghitungnya,
3) dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengekalkannya,
4) sekali-kali tidak. Sesungguhnya dia benarbenar akan dilemparkan ke dalam Hutamah.
5) Dan tahukah kamu apakah Hutamah itu,
6) (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang
dinyalakan,
7) yang (naik) sampai ke hati.
8) Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas
mereka,

9) (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang


yang panjang.

MASUK NERAKA HUTAMAH


NB. Al insanu mahalul khata wa nisian.

Anda mungkin juga menyukai